Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PBL

MODUL SYOK HIPOVOLEMIK


SISTEM TRAUMATOLOGI

TUTOR : dr. Robiah Khairani Hasibuan Sp.S

Disusun oleh:

KELOMPOK 6

Ahmad Rizky Ferdina 2013730003


Abid Abdurrahman W 2013730001
Wibowo Suryo Pambudi 2013730118
Randi Suharlian 2013730088
Tiara Rizqi Indrian 2013730112
Indah Nur Mariani 2013730052
Annisah Asma FF 2013730012
Rizkianna Narwiningtyas 2013730094
Nadia Santika Ayu 2013730074
Puput Pujiama 2013730085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

JAKARTA 2013
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT karena atas
segala rahmat-Nya jua kami dapat menyelesaikan laporan tentang Kesadaran Menurun ini.

Dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
dan tutor kami, atas kesabaran, bimbingan dan bantuannya dalam menyusun dan menyelesaikan
laporan ini. Terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan ini serta memberi banyak masukan berharga dalam penulisan laporan ini,
kami ucapkan terima kasih atas kebaikan dan kesabarannya, semoga mendapat balasan yang
selayaknya dari Allah SWT.

Tugas laporan ini merupakan salah satu syarat dari proses pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta. Hal ini
dimaksudkan untuk melatih kemampuan mahasiswa untuk berfikir mandiri, disamping
memperluas wawasan mahasiswa sendiri. Dalam kesempatan ini kasus yang diberikan adalah
kasus yang sering merebak di segala kalangan masyarakat yaitu kesadaran menurun.

Kami meyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan baik
dalam hal materi maupun tata bahasa. Kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 22 Juni 2016

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Modul syok hipovolemik ini merupakan bagian dari Sistim Kegawat daruratan dan
Traumatologi diberikan pada anda yang mengambil mata kuliah tersebut. TIU dan TIK untuk
modul ini disajikan pada permulaan buku agar anda dapat mengerti secara menyeluruh tentang
semua aspek syok yang diakibatkan karena trauma / perdarahan .

Modul ini membicarakan insiden, definisi syok , patofisiologi syok , macam-macam syok,
derajat syok dan penatalaksanaannya. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan
tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut diharapkan
mampu menjelaskan semua aspek penilaian dan pengelolaan awal syok pada kasus trauma

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah selesai mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menjelaskan bagaimana
mengenal tanda-tanda Syok , macam-macam syok dan bagaimana cara memberikan tindakan
yang cepat dan tepat pada penderita syok karena trauma

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah selesai mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat:

1. Menjelaskan definisi Syok

2. Menyebutkan dan menjelaskan berbagai penyebab syok .

3. Menjelaskan gejala dan tanda syok yang dapat mengancam jiwa.

4. Menjelaskan derajat/ kelas syok hipovolemik

5. Menjelaskan bagaimana cara tindakan awal penanganan syok hipovolemik


6. Menjelaskan bagaimana cara memberikan tindakan lanjut apabila terjadi kegagalan pada
tindakan awal dan memonitor keberhasilan penatalaksanaan

7. Menjelaskan bagaimana cara memberikan resusitasi apabila terjadi kegagalan sirkulasi.

8. Menjelaskan bagaimana cara pemakaian obat-obat darurat.

9. Menjelaskan bagaimana cara menstabilisasi penderita syok hipovolemik yang


disebabkan oleh trauma.

10. Menjelaskan syarat-syarat melakukan transportasi dan rujukan pada penderita.

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh totur


2. Diskusi kelompok tanpa tutor
3. Konsultasi pada pakar
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktivitas pembelajaran individual diperpustakaan dengan menggunakan buku ajar
majalah, slide, tape atau video, dan internet.
BAB II

PEMBAHASAN

SKENARIO

KASUS 1

Laki-laki 31-tahun dengan riwayat memanjat tebing dengan dua


teman-teman di sebuah taman nasional 14 km jauhnya dari rumah
sakit terdekat ketika ia tiba-tiba kehilangan pijakan dan jatuh 10 m
dari tanah . Terdapat jejas di bagian depan dan luka terbuka yang
luas di atas paha bagian depan tepat di pangkal paha yang
berdarah-darah.

KATA SULIT

--------

KATA/KALIMAT KUNCI

1. Laki-laki 31 tahun
2. Jatuh 10 m dari tanah
3. Jarak ke rumah sakit 14 km
4. Terdapat jejas luka terbuka yag luas di pangkal paha

PERTANYAAN

1. Apa definisi syok?jelaskan jenis-jenis syok!


2. Apa saja penyebab syok?sebutkan komplikasi syok!
3. Jelaskan gejala dan tanda syok yang dapat mengancam jiwa!
4. Bagaimana tindakan dan penatalaksanaan awal pada syok?bagaimana penatalaksanaan
lanjutan dan monitoring?
5. Jelaskan tatalaksana awal pada trauma dengan luka terbuka yang luas!
6. Jelaskan syarat melakukan transportasi dan rujukan pada pasien di skenario!
JAWABAN
1. Apa definisi syok?jelaskan jenis-jenis syok!

2. Apa saja penyebab syok?sebutkan komplikasi syok!

Syok didefinisikan sebagai perfusi jaringan yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan
metabolik sel, biasanya sebagai akibat dari tekanan darah yang rendah.

Syok secara umum disebabkan oleh gangguan satu atau lebih dari tiga komponen tekanan darah
normal:

1. Volume darah rendah.


2. Disfungsi jantung.
3. Perubahan diameter lumen pembuluh darah
Berikut etiologi berdasarkan kategori jenis syok.

JENIS SYOK ETIOLOGI

Hipovolemik Penurunan volume intravaskular secara signifikan.


Ex:

• Perdarahan (Kasus Trauma merupakan terbanyak dibandingkan dengan


pembedahan, perdarahan GI, melahirkan);
• Dehidrasi (muntah, diare, asupan cairan kurang);
• Ruang ketiga (luka bakar, pankreatitis, gangguan hati, S. nefrotik)

Kardiogenik Kontraktilitas miokardium tidak adekuat sehingga curah jantung menurun.


Ex: infark miokard masif.

Distributik Hilangnya tonus arteri normal, yang menyebabkan vasodilatasi sistemik secara
signifikan.
Ex. Sepsis, anafilaksis, neurogenik, overdosis obat.

Obstruktik Adanya hambatan mekanik yang mengganggu pegisian ventrikel sehingga


curah jantung menurun signifikan.

Ex: obstruksi vena cava, emboli paru, pneumotoraks, tension pneumotoraks,


tamponade jantung.
3. Jelaskan gejala dan tanda syok yang dapat mengancam jiwa!
 Pada sistem pernafasan: Nafas cepat dan lemah, frekuensi nadi akan bertambah cepat
dalam keadaan syok nadi bisa berdenyut lebih dari 100 kali/menit
 Pada sistem sirkulasi: Ekstremitas pucat,dingin,berkeringat dingin, dan nadi cepat dan
lemah, waktu pengisian kapiler (CRT) lambat/>2-3 detik, tensi turun, CVP <5cmH2o
 Sistem syaraf pusat: Mulai gelisah sampai tidak sadarkan diri
 Sistem ginjal: Produksi urin menurun, normal= ½-1cc/kgBB/jam at
 Sistem pencernaan: Mual dan muntah
 Sistem kulit/otot: Turgor menurun, mukosa lidah kering
Tanda dan gejala yang paling sering muncul pada pasien syok adalah denyut jantung
cepat dan lemah, menurunnya tekanan darah, dan terjadi perfusi jaringan sehingga pasien
tampak pucat.

4. Bagaimana tindakan dan penatalaksanaan awal pada syok?bagaimana penatalaksanaan


lanjutan dan monitoring?

Airway dengan kontrol servikal

1. Penilaian
 Mengenal patensi airway ( inspeksi, auskultasi, palpasi)
 Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya obstruksi
2. Pengelolaan airway
 Lakukan chin lift dan atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line
 immobilisasi
 Bersihkan airway dari benda asing bila perlu suctioning dengan alat
 yang rigid
 Pasang pipa nasofaringeal atau orofaringeal
3. Fiksasi leher
4. Anggaplah bahwa terdapat kemungkinan fraktur servikal pada setiap
penderita multi trauma, terlebih bila ada gangguan kesadaran atau
perlukaan diatas klavikula.
5. Evaluasi

B. Breathing dan Ventilasi-Oksigenasi


1. Penilaian
 Buka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan kontrol
 servikal in-line immobilisasi
 Tentukan laju dan dalamnya pernapasan
 Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan
 terdapat deviasi trakhea, ekspansi thoraks simetris atau tidak,
 pemakaian otot-otot tambahan dan tanda-tanda cedera lainnya.
 Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor
 Auskultasi thoraks bilateral
2. Pengelolaan
 Pemberian oksigen konsentrasi tinggi ( nonrebreather mask 11-12
 liter/menit)
 Ventilasi dengan Bag Valve Mask
 Menghilangkan tension pneumothorax
 Menutup open pneumothorax
 Memasang pulse oxymeter
 Evaluasi

C. Circulation dengan kontrol perdarahan


1. Penilaian
 Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal
 Mengetahui sumber perdarahan internal
 Periksa nadi : kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus.
 Tidak diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda
 diperlukannya resusitasi masif segera.
 Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis.
 Periksa tekanan darah
2. Pengelolaan
 Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal
 Kenali perdarahan internal, kebutuhan untuk intervensi bedah serta
 konsultasi pada ahli bedah.
 Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel
 darah untuk pemeriksaan rutin, kimia darah, tes kehamilan (pada
 wanita usia subur), golongan darah dan cross-match serta Analisis Gas
 Darah (BGA).
 Beri cairan kristaloid yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat.
 Pasang PSAG/bidai pneumatik untuk kontrol perdarahan pada pasienpasien
 fraktur pelvis yang mengancam nyawa.
 Cegah hipotermia
3. Evaluasi

D. Disability
1. Tentukan tingkat kesadaran memakai skor GCS/PTS
2. Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, reflek cahaya dan awasi tandatanda
lateralisasi
3. Evaluasi dan Re-evaluasi aiway, oksigenasi, ventilasi dan circulation.

E. Exposure/Environment
1. Buka pakaian penderita
2. Cegah hipotermia : beri selimut hangat dan tempatkan pada ruangan yang
cukup hangat.

IV. RESUSITASI
A. Re-evaluasi ABCDE
B. Dosis awal pemberian cairan kristaloid adalah 1000-2000 ml pada dewasa dan
20 mL/kg pada anak dengan tetesan cepat
C. Evaluasi resusitasi cairan
1. Nilailah respon penderita terhadap pemberian cairan awal
2. Nilai perfusi organ ( nadi, warna kulit, kesadaran dan produksi urin ) serta
awasi tanda-tanda syok
D. Pemberian cairan selanjutnya berdasarkan respon terhadap pemberian cairan awal.
1. Respon cepat
- Pemberian cairan diperlambat sampai kecepatan maintenance
- Tidak ada indikasi bolus cairan tambahan yang lain atau pemberian
darah
- Pemeriksaan darah dan cross-match tetap dikerjakan

- Konsultasikan pada ahli bedah karena intervensi operatif mungkin


masih diperlukan
2. Respon Sementara
- Pemberian cairan tetap dilanjutkan, ditambah dengan pemberian
darah
- Respon terhadap pemberian darah menentukan tindakan operatif
- Konsultasikan pada ahli bedah
3. Tanpa respon
- Konsultasikan pada ahli bedah
- Perlu tindakan operatif sangat segera
- Waspadai kemungkinan syok non hemoragik seperti tamponade
jantung atau kontusio miokard
- Pemasangan CVP dapat membedakan keduanya

5. Jelaskan tatalaksana awal pada trauma dengan luka terbuka yang luas!
6. Jelaskan syarat melakukan transportasi dan rujukan pada pasien di skenario!

Transportasi
Prosedur transport pasien
1. Lakukan pemeriksaan menyeluruh
2. Amankan posisi tandu di dalam ambulans
3. Posisikan dan amankan pasien
4. Pastika pasien terikat dengan baik dengan tandu
5. Persiapkan jika timbul komplikasi pernafasan dan jantung
6. Melonggarkan pakaian yang ketat
7. Periksa perbannya
8. Periksa bidainya
9. Naikkan keluarga pasien atau teman dekat yang harus menemani pasien
10. Tenangkan pasien

Seorang penderita gawat darurat dapat ditransportasikan bila penderita tersebut siap
(memenuhi syarat) untuk ditrasportaasikan, yaitu:
• Gangguan pernapasan dan kardiovaskuler telah ditanggulangi-resusitasi : bila
diperlukan perdarahan dihentikan
• Luka ditutup
• Patah tulang di fiksasi dan selama transportasi (perjalanan) harus di monitor :
• Kesadaran
• Pernapasan
• Tekanan darah dan denyut nadi
• Darah perlukaan

Syarat Rujukan
• Kemampuan dokter dan tempat layanan kesehatan tidak memadai
• Keadaan yang mengancam jiwa harus tertangani terlebih dahulu (A,B,C,D)
• Dokter yang merujuk menyertakan dokumen mengenai identitas pasien,hasil
anamnesis dan kondisi pasien
• Tersedia layanan rujukan seperti transportasi dan perawat yang berpengalaman
untuk ikut serta
• Dokter dan rumah sakit yang menerima pasien bersedia dan dapat memberikan
penanganan kepada pasien

Anda mungkin juga menyukai