Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2085-2762

Seminar Nasional Teknik Mesin


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

PERBAIKAN FEEDER PADA REAKTOR MESIN GASIFIKASI


BIOMASSA DI PT. REKAYASA ENERGI GLOBAL

Muhamad Firman Nofyen1), Seto Tjahyono2),


1
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
2
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
Email : muhamadfirmannofyen@gmail.com

Abstrak
GAS-PRO adalah sebuah teknologi gasifikasi biomassa yang dapat menghasilkan syngas yang kemudian
dijadikan sebagai sumber energi panas menggunakan bahan baku limbah biomassa (sampah organik dan sekam padi)
untuk menggantikan bahan bakar fosil. GAS-PRO yang dimaksud berlokasi di laboratorium riset Gasifikasi Fakultas
Teknik Universitas Indonesia, Depok . GAS-PRO yang dikaji merupakan tipe downdraft fixed bed terdiri dari beberapa
komponen utama, yaitu: kontrol panel, primary blower, reaktor, dry cyclone, tar kondensor, tabung filter, blower hisap dan
cyclone burner. Hasil pengujian reaktor GAS-PRO beberapa waktu yang lalu menimbulkan beberapa permasalahan, salah
satunya yaitu kemacetan pada sistem feeder. Adapun kemacetan ini berdampak kepada sistem yaitu proses gasifikasi yang
terjadi tidak stabil karena proses pemasukan sekam ke dalam reaktor terhambat. Penyebab kemacetan adalah feeding yang
berlebihan sehingga menyebabkan kerja feeder terlalu berat untuk mendorong sekam ke dalam reaktor.

Metode untuk menghilangkan kerusakan yang disebabkan oleh overloadnya sekam padi, maka perlu dilakukan
tindakan mengenai pengaturan feeding yang tepat menggunakan katup sorong untuk mengatur jumlah sekam yang masuk
sehingga sekam dapat masuk secara kontinyu dan teratur. Penambahan katup sorong tersebut untuk tidak terjadi kembali
feeding yang berlebihan dan terhambatnya proses pemasukan sekam ke dalam reaktor terhambat yang mengakibatkan
proses gasifikasi yang terjadi pada reaktor dan output syngas yang dihasilkan tidak stabil.

Setelah dilaksanakannya perbaikan pada feeder, kerusakan-kerusakan yang biasanya terjadi dapat hilang.
Dengan adanya pengaturan pada feeding penumpukan sekam padi atau overload tidak terjadi lagi, sehingga tidak
menyebabkan kemacetan pada feeder. Serta perbaikan yang dilakukan dapat menjaga performa dari feeder tersebut. Dan
permasalahan pada feeder tidak terjadi kembali.

Kata kunci : perbaikan, feeder, overload , feeding

Abstract
GAS-PRO is a biomass gasification technology that can produce syngas which is then used as a source of heat
energy using raw materials of biomass waste (organic litter, and rice husk,) to replace fossil fuels. The GAS-PRO is located
in the Gasification research laboratory Faculty of Engineering, University Indonesia, Depok. The GAS-PRO studied is a
fixed bed downdraft type consisting of several main components, namely: control panel, primary blower, reactor, dry
cyclone, condenser tar, filter tube, suction blower and cyclone burner. The results of testing GAS-PRO reactor some time
ago raises several problems, one of which is stoppage on the feeder system. The stoppage has an impact on the system that
is the process of gasification that occurs unstable because the process of insertion of rice husks into the reactor inhibited.
The cause of congestion is an excessive feeding that causes the feeder's work to be too heavy to push the rice husk into the
reactor.

The method to eliminate the damage caused by overload of rice husks, it is necessary to take action on setting the
proper feeding using the slider valve to adjust the amount of rice rhusk that enter so that the rice husk can enter
continuously and measured. The addition of the slurry valve to avoid re-occurrence of excessive feeding and inhibition of
the process of insertion of husks into the reactor inhibited resulting in the gasification process that occurs in the reactor
and the resulting output syngas unstable.

After implementation the repair on the feeder, it is expected that the damages that usually occur can be lost. With
the setting on the feeding to stacking of rice husk or overload does not happen again, so it does not cause stoppage on the
feeder. And repair given to keep the performance of the feeder. And the problem on the feeder does not happen again.

Keywords : repair, feeder, overload , feeding

1
ISSN 2085-2762
Seminar Nasional Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Biomassa dianggap sebagai sumber alternatif energi terbarukan untuk bahan bakar fosil yang
memungkinkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (Basu, 2010). Biomassa dapat terbentuk secara
berkelanjutan melalui proses siklus fiksasi dan pelepasan CO 2, sehingga mengurangi masalah
pemanasan global. Energi dapat diperoleh dengan pembakaran biomassa secara langsung, dapat juga
dengan pirolisis (tanpa adanya oksigen) atau gasifikasi (dengan oksigen terbatas) untuk menghasilkan
bahan bakar cair atau bahan bakar gas (Zainal, 2002; Savanakumar, 2007). Gasifikasi biomassa adalah
salah satu teknologi yang paling menjanjikan karena kemampuannya untuk cepat mengkonversi jumlah
besar dan berbagai jenis biomassa menjadi gas atau bahan bakar. Proses gasifikasi biomassa yaitu
dengan mengkonversi ke dalam campuran gas seperti karbon monoksida, hidrogen dan hidrokarbon,
bersama dengan karbon dioksida dan nitrogen (Zainal, 2002).

GAS-PRO adalah sebuah teknologi gasifikasi biomassa yang dapat menghasilkan syngas yang
kemudian dijadikan sebagai sumber energi panas dan listrik menggunakan bahan baku limbah biomassa
(sampah daun, sekam padi, dll) untuk menggantikan bahan bakar fosil. GAS-PRO terdapat di
Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok. GAS-PRO sendiri terdiri dari beberapa
komponen, yaitu : kontrol panel, reaktor, primary blower, dry cyclone, tar kondensor, tabung filter,
blower hisap dan cyclone burner.

Reaktor adalah komponen utama dalam sistem gasifikasi yang berfungsi sebagai tempat proses
terjadinya gasifikasi. Diantara beberapa proses yang terjadi dalam reaktor terjadi proses pemasukan
sekam ke dalam reaktor dilakukan oleh feeder. Proses ini bertujuan agar sekam masuk ke dalam reaktor
yang selanjutnya untuk dibakar. Dalam prosesnya feeder sering kali mengalami kemacetan. Penyebab
kemacetan adalah overload sehingga menyebabkan kerja feeder terlalu berat yaitu untuk mendorong
sekam ke dalam reaktor. Kerusakan yang terjadi seperti gambar di bawah ini:

Gambar 1.4 Pengisian sekam berlebihan

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas permasalahan pada feeder unit reaktor mesin
gasifikasi biomassa dan menjadikannya sebagai bahan penelitian penulis dengan menganalisa penyebab
dari kerusakan feeder tersebut dan bagaimana cara mengatasinya.

2
ISSN 2085-2762
Seminar Nasional Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

1.2 Tujuan

A. Tujuan Umum :
1. Mengetahui akar permasalahan yang menjadi penyebab dari kerusakan yang terjadi
pada feeder.
2. Menentukan solusi yang tepat dari kerusakan pada feeder.
B. Tujuan Khusus :
1. Sebagai referensi pembelajaran mengenai feeder pada unit reaktor mesin gasifikasi.

II. METODE PENELITIAN

Mulai

Penentuan topik

Wawancara

Studi Literatur

Pengumpulan data

Analisa Kerusakan

Perbaikan pada feeder

Kesimpulan

Selesai

Gambar 1.5 Flowchart metode Penelitian

3
ISSN 2085-2762
Seminar Nasional Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Masalah


Masalah yang terjadi
pada mesin gasifikasi biomassa
adalah kemacetan pada feeder
yang mengakibatkan proses
gasifikasi yang terjadi tidak stabil.

III.2 Penyebab Kerusakan


Pada Feeder
Untuk mengetahui penyebab
kerusakan pada feeder dapat diketahui
menggunakan diagram fishbone seperti
di bawah ini:

Kemacetan pada
feeder
Feeding sekam yang
berlebihan
Man Power

Terjadinya
kemacetan pada feeder disebabkan
oleh faktor man power dimana
terjadinya feeding sekam yang
berlebihan.

Feeding sekam yang


berlebihan

Tidak adanya pengaturan atau


pengendalian saat feeding

Terjadinya feeding
sekam yang berlebihan disebabkan
oleh tidak adanya pengaturan atau
pengendalian saat feeding karena
feeding yang dilakukan saat ini
menggunakan metode manual dengan
cara menuangkan sekam atau
feeding dengan jeda waktu 4 menit dan
menuangkannya menggunakan corong
minyak.

4
ISSN 2085-2762
Seminar Nasional Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Gambar 3.1 Feeding sekam dengan menggunakan corong minyak


III.3 Pemecahan Masalah
Analisa dilakukan dengan cara menemukan penyebab lalu kemudian melakukan upaya
perbaikan dan upaya untuk untuk menghilangkan penyebab masalah tersebut. Penyebab proses
gasifikasi yang tidak stabil adalah karena terjadinya kemacetan pada feeder. Penyebab gangguan
tersebut adalah tidak adanya pengaturan atau pengendalian pada saat feeding sehingga yang
terjadi saat ini adalah feeding yang berlebihan. Agar kemcetan pada feeder tidak terulang lagi,
maka sumber dari masalah yang menyebabkan hal tersebut harus dihilangkan. Berikut ini adalah
solusi untuk mengatasi masalah tersebut :
1. Penambahan katup slider pada corong reaktor
Dimensi corong reaktor dan tungku reaktor saat ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Dimensi Corong Reaktor

Sedangkan dimensi dari tungku reaktor sebagai berikut :

5
ISSN 2085-2762
Seminar Nasional Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Gambar 3.3 Dimensi tungku reaktor


Maka dari itu dipasanglah katup slider yang berada di antara corong reaktor dengan
tungku reaktor, untuk gambarnya sebagai berikut:

6
ISSN 2085-2762
Seminar Nasional Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Gambar 3.4 Reaktor yang dilengkapi katup slider

IV. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat sementara adalah sekam yang masuk ke dalam tungku reaktor harus
secara teratur dan kontinyu jika dilakukan feeding yang berlebihan mengakibatkan kemacetan pada
feeder dan menimbulkan efek terhambatnya proses feeding dan mengakibatkan proses gasifikasi tidak
stabil. Maka untuk mengatasi masalah itu dipasanglah katup slider diantara corong reaktor dengan
tungku reaktor 1 agar feeding berlangsung secara kontinyu dan teratur.

V. DAFTAR PUSTAKA

[1]Felly Rihlat Gibran Simatupang, Optimasi Secondary Air Intake Pada


Reaktor Tipe Fixed Bed Downdraft Gasifikasi Biomassa Sekam Padi,
Skripsi Sarjana, Universitas Indonesia, 2016.
[2]Joe Don Nevill, Biomass Gasification Feed System Design and
Evaluation, Tesis Doktor, Texas Tech University, May 2001.
[3]http://www.orbinox.com/ex-ser10-unidirectional (akses 08 Juli 2018)
[4]https://www.kwsmfg.com/engineering-guides/screw-conveyor/types-of-
screw-conveyors/#vertical, Screw Conveyor (akses 30 Mei 2018).

Anda mungkin juga menyukai