Dengan
menggunakan platform TaniHub maka petani ataupun peternak bisa terhubung lansung dengan
konsumen. Namun sekarang, dalam konteks bisnis penjualan hasil pertanian ini, TaniHub telah
menggeser model bisnisnya yang tadinya berpola business to consumer (B2C) menjadi business to
business (B2B). Dengan demikian, pelanggan produk pertanian di TaniHub sekarang adalah kalangan
bisnis/perusahaan. beberapa gerai, ritel modern, hotel,restorn,dn usaha katering telah membeli
produk -produk di TaniHub. Diantara mereka ada Ranch Market,Superindo,Total Buah, dan Rumah
Buah.
Ada banyak cara membantu kesejahteraan petani Indonesia. Salah satunya dengan yang
dilakukan startup PanenID. Platform online tersebut mempertemukan petani dan konsumen di
dalam sebuah aplikasi. Hal tersebut membuat konsumen bisa membeli sayuran secara langsung dari
tangan petani. PanenID merupakan paltform business to business (B2B) dalam mendistribusikan
sayuran segar. Pengguna platform merupakan petani dan bisnis di bidang hotel, restoran, serta
katering. Kolaborasi tersebut sudah berjalan selama 10 bulan sejak PanenID diluncurkan pertama
kali. Hingga saat ini, startup asal Bali tersebut sudah memiliki mitra 120 petani, dan mendistribusikan
penggunanya. Perusahaan ini membantu pengguna berbelanja kebutuhan bahan pangan dari
LimaKilo menawarkan berbagai macam produk pangan, seperti padi, bawang, sayur, cabe,
ayam, daging dan lain sebagainya. Untuk memesannya, konsumen bisa melakukannya di
situs limakilo.id atau memalui aplikasinya yang bisa diunggah melalui smartphone.
Sistem pemesanan yang diterapkan oleh LimKilo menggunakan sistem Pre-Order jadi bila
konsumen sudah memesan dan melakukan pembayaran barulah pesanan disampaikan ke
petani. Proses pemesanan tersebut membutuhkan estimasi pengiriman sekitar 1-2 minggu
paling lama. Namun bila stock persedian masih ada, proses akan lebih cepat kurang lebih 3-4
hari setelah pemesanan dan pembayaran. Sedangkan untuk metode pembayaran, LimaKilo
baru menyediakan layaanan transfer Bank.