Anda di halaman 1dari 23

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA USAHA “DHISSA

COLLECTION”

Asmaul Fauziyah

Prodi Ilmu Komunikasi


Universitas Trunojoyo Madura
E-Mail : asmaulfauziyah454@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Business Model Canvas yang telah
diimplementasikan oleh usaha “Dhissa Collection”. Dhissa Collection merupakan jenis usaha
yang bergerak dalam bidang fashion dan berlokasi di jalan Sunan Giri 13 R, Gresik. Jenis
penelitian ini adalah penelitian bersifat kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode
wawancara. Uji keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi sumber. Hasil penelitin
menunjukkan bahwa usaha Dhissa Collection telah berhasil menerapkan 9 elemen Bisnis
Model Canvas mulai dari customer segments sampai cost structure, hal ini terlihat dari
semakin meningkatnya income yang dihasilkan meskipun dalam pandemi seperti sekarang
ini.
Kata Kunci : Business Model Canvass, Implementasi

diharapkan dapat memutus rantai


I. PENDAHULUAN
penyebaran Covid-19. Tetapi dengan
Dengan adanya wabah Virus
adanya kebijakan seperti itu, banyak
Corona atau Covid-19 yang sedang
mendapat pro dan kontra dari setiap
melanda hampir seluruh dunia tak
elemen masyarakat. Banyak sekali rakyat
terkecuali Indonesia, maka pemerintah
kecil yang merasa sangat dirugikan atas
harus pintar mengatur strategi agar tidak
adanya pandemic ini. Hampir semua usaha
terjadi kelumpuhan besar-besaran di
mengalami gulung tikar hingga terpaksa
berbagai sector, terutama dalam sector
merumahkan beberapa pegawainya.
ekonomi. Dengan adanya berbagai macam
Dengan adanya pandemic seperti
peraturan yang telah ditetapkan oleh
sekarang ini, mengharuskan setiap
pemerintah seperti social distencing,
pengusaha mematuhi protocol kesehatan
dirumah saja, work from home, hingga
yang berlaku, di sisi lain memaksa
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
pengusaha memutar otak untuk terus bisa Menjadi alasan peneliti memilih Dhisa
melanjutkan bisnisnya. Tidak hanya Collection karena usaha ini sudah lama
karena pandemic Covid-19 tetapi seiring berdiri dari tahun 2004, selain itu pelaku
perubahan zaman, persaingan ekonomi usaha tersebut bisa bersaing diantara
yang semakin ketat harus diikuti dengan banyak merek jilbab yang sudah ada pada
kreativitas, melek peluang usaha dan saat ini sehingga persaingan tersebut
memanfaatkan teknologi. Hal tersebut semakin ketat dan juga pemilik usaha terus
dilakukan dengan berbagai macam alasan mengembangkan inovasi jilbabnya dengan
dan pertimbangan. Jika suatu bisnis usaha cara menambahkan masker untuk
minimal tidak memiliki kreatifitas, menghindari dari terpaparnya virus-virus.
inovasi, bisa membaca peluang yang ada
Pada dasarnya semua jenis usaha
di pasaran, dan memanfaatkan teknologi,
bisa sukses dan meraih laba yang banyak
kemungkinan besar usaha tersebut akan
jika didalam perusahaan tersebut memiliki
lebih cepat mengalami gulung tikar.
sistem, apabila system tersebut baik maka
Seperti yang terjadi sekarang ini, setiap
perusahaan akan mampu bertahan dalam
pengusaha minimal harus memiliki aspek
persaingan bisnis. Namun tidak sedikit
tersebut guna terus mempertahankan usaha
pula perusahaan yang harus gulung tikar
yang sudah dikembangkan. Dengan
karena system yang ada kurang mampu
mengikuti perkembangan sikap customer
membawa perusahaan menghadapi
yang bervariatif, hal ini menuntun setiap
persaingan bisnis yang terjadi.
pengusaha untuk menciptakan suatu
inovasi yang baru dan bisa memuaskan Salah satu model bisnis yang bisa

kebutuhan masyarakat. dijadikan acuan dalam berbisnis adalah


Business Model Canvas. Sebuah mode
Seperti usaha konveksi yang
bisnis menggambarkan dasar pemikiran
bergerak dibidang pembuatan produk
tentang bagaimana organisasi
jilbab dengan nama “Dhisa Collection”,
menciptakan, memberikan dan
berlokasi di jalan Sunan Giri 13 R Gresik
menangkap nilai. Mengubah konsep
ini, selama terjadi pandemic virus corona
bisnis yang rumit dan sulit menjadi
mengalami penurunan omset. Tetapi
sederhana yang ditampilkan pada satu
karena pengusaha tersebut memiliki
lembar kanvas berisi rencana bisnis
kreativias, bisa baca peluang bisnis, maka
dengan sembilan elemen kunci yang
sampai sekarang usaha itu masih terus
terintegrasi dengan baik didalamnya
beroprasi hingga kebanjiran orderan.
mencakup analisis strategi secara internal
maupun eksternal perusahaan, menurut fakta pada masa penelitian (Sugiama,
Osterwalder dan Pigneur (2012). Dr. 2008).
Alex Osterwalder dan Dr. Yves Pigneur.
Subjek dan Objek Penelitian
Oleh karena itu, dengan Business Model
Canvas ini peneliti ingin menganalis Subjek penelitian di sini yaitu
implementasi Business Model Canvas pemilik maupun pengelola Dhissa
pada usaha Dhisa Collection. Colllection, dan customer. Dalam
penelitian ini, objek penelitian adalah
Kerangka Penelitian
business model canvas yang dilakukan
Peneliti akan mengidentifikasi oleh usaha Dhissa Colllection saat ini dan
elemen-elemen yang terdapat pada business model canvas yang sesuai untuk
business model canvas (BMC) untuk Dhissa Colllection.
mengetahui BMC yang ada di usaha
Sumber Data
Dhissa Collection saat ini. Setelah
mengidentifikasi elemen-elemen BMC, Sumber data berasal dari data
peneliti akan menganalisa dengan primer dan data sekunder. Dalam
menggunakan SWOT. Analisis SWOT penelitian ini, sumber data primer yang
bertujuan mengidentifikasi kekuatan dan akan digunakan adalah transkrip
kelemahan suatu organisasi serta wawancara. Dalam penelitian ini, jurnal
kemampuan mengatasi perubahan yang akan digunakan sebagai sumber data
terjadi dalam lingkungan bisnis (Johnson sekunder untuk menunjang dan
dan Scholes (1994) (dalam Kalpande, memperkuat data primer.
dkk (2010)). SWOT membantu untuk
Teknik Penentuan Narasumber
mengevaluasi model bisnis perusahaan.
Teknik penentuan narasumber
II. METODE PENELITIAN
yang digunakan adalah teknik purposive
Jenis Penelitian sampling yaitu dimana pengambilan
sampel harus berdasarkan karakteristik
Jenis penelitian yang digunakan
tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok
adalah penelitian kualitatif deskriptif di
populasi. Sehingga narasumber yang
mana penelitian ini berupaya
digunakan adalah pemilik maupun
mengumpulkan data, menganalisis secara
pengelola Dhissa Colllection dan
kritis atas data-data tersebut dan
customer.
menyimpulkannya berdasarkan fakta-
Teknik Analisa Data dihubungkan dengan sesuatu yang baru
terkait dengan data yang ada.
Teknik analisa data yang
digunakan mengacu pada teori dari III. HASIL PENELITIAN DAN
Moleong (2012) : PEMBAHASAN

1. Mengumpulkan semua data yang Profil “Dhissa Collection”


diperoleh dari berbagai sumber melalui
Usaha bisnis Dhissa Collection
wawancara.
merupakan salah satu usaha bisnis yang
2. Reduksi data, membuat abstraksi bergerak di bidang fashion yang mengolah
berupa rangkuman mengenai inti dari bahan dasar kain menjadi bermacam-
penelitian, proses, dan pernyataan yang macam model jilbab dan masker. Usaha
sesuai dengan tujuan penelitian. Dhissa Collection ini berdiri sejak tahun
2004. Nama “dhissa” diambil karena
3. Kategorisasi di mana peneliti dituntut
waktu itu pemilik usaha baru saja
untuk menyusun data ke dalam kategori
melahirkan yang kemudian sang anak
yang disusun berdasarkan pandangan,
diberi nama dhissa. Usaha Dhissa
pendapat atau kriteria tertentu.
Collection terletak di jalan Sunan Giri 13R
4. Pemeriksaan keabsahan data untuk kecamatan Kebomas kabupaten Gresik
menunjukkan bahwa isi data penelitian Jawa Timur. Pemilik usaha bisnis Dhissa
benar-benar asli atau valid dengan Collection ini adalah seorang wanita
menggunakan teknik triangulasi di mana berusia 45 tahun dengan nama sapaan
teknik ini menggunakan sesuatu yang Mida. Bisnis ini mulai awal sudah dikelola
lain selain data misalnya hasil dengan sang suami.
wawancara untuk menunjukkan atau
membandingkan data tersebut. Teknik
triangulasi yang digunakan yaitu
triangulasi sumber.

5. Penafsiran data berfungsi sebagai


jawaban atas rumusan masalah secara
deskriptif di mana rumusan tersebut Gambar 1. Owner Dhissa Collection
berasal dari kategori data yang telah
dibuat yang kemudian dikembangkan dan
Gambar 6. Alat pemotong Kain
Gambar 2. Produksi Jilbab Masker Untuk
Dewasa

Gambar 7. Mesin Obres

Definisi dan Analisis Business Model

Gambar 3. Produksi Jilbab Masker Untuk Canvas

Anak-Anak
Lingkungan bisnis sekarang ini
merupakan lingkungan yang kompetitif,
cepat berubah dan merupakan
lingkungan yang semakin sulit untuk
sebuah usaha terutama untuk membuat
keputusan kemudian dihadapkan dengan
inovasi baru tentang teknologi informasi,
Gambar 4. Produksi Masker
pasar global dan persaingan yang ketat.
Business Model Canvas (BMC)
pertama kali dikembangkan oleh
Alexander Osterwalder dalam bukunya
yang berjudul Business Model
Generation. Dalam buku Business Model

Gambar 5. Produksi Cadar Generation ini, Alexander Osterwalder


mencoba menjelaskan sebuah framework
sederhana untuk mempresentasikan
elemen-elemen penting yang terdapat aspek bisnis menjadi satu strategi bisnis
dalam sebuah model bisnis secara yang utuh. Jika dilihat sepintas,
sederhana dan mudah dimengerti. Intinya sebenarnya alur model bisnis kanvas
bahwa model bisnis itu terdiri dari 9 nampak cukup sederhana. Secara garis
elemen yang disebut sebagai 9 building besar, alurnya mengalir dari satu elemen
blocks, yaitu Customer Segment, Value bisnis menuju elemen penting
Preposition, Channels, Customer berikutnya.
Relationship, Revenue Stream, Key
Pada bagian ini akan dijelaskan
Resources, Key Activities, Key
mengenai deskripsi dari 9 elemen dalam
Partenrship dan Cost Structire.
business model canvas pada usaa Dhissa
Business Model Canvas (BMC)
Collection.
ialah suatu kerangka kerja yang
1. Customer Segment
membahas model bisnis dengan disajikan
dalam bentuk visual berupa kanvas Customer segment atau segmen
lukisan, agar dapat dimengerti dan pelanggan ialah cara pebisnis tersebut
dipahami dengan mudah. Model ini menentukan pelanggan atau dengan kata
digunakan untuk menjelaskan, lain pebisnis tersebut mengkotakkan
memvisualisasikan, menilai dan produk yang akan dipasarkan sesuai
mengubah suatu model bisnis agar dengan keadaan pasar dan juga kebutuhan
mempu menghasilkan kinerja yang lebih pelanggan tersebut. Customer segment
optimal. Business Model Canvas (BMC) juga menggambarkan sekelompok
dapat digunakan untuk semua lini bisnis orang/organisasi berbeda yang ingin
tanpa terbatas sector usahanya. BMC dijangkau atau dilayani oleh perusahaan.
sangat membantu untuk mempercepat Pelanggan adalah inti dari semua model
proses analisis kekuatan dan kekurangan bisnis, tanpa adanya pelanggan tidak ada
bisnis. Dengan mengetahui kekuatan dan perusahaan yang mampu bertahan dalam
kelemahan, maka analisis kebutuhan dan waktu yang lama. Untuk lebih memuaskan
profit dapat dilakukan dengan cepat. pelanggan, usaha bisnis Dhissa Collection
Dalam salah satu referensi ini memiliki sasaran pengelompokan
menyebutkan pengertian Model Bisnis pelanggan tertentu, perusahaan dapat
Kanvas adalah sebuah management mengelompokkan mereka dalam segmen-
startegi bisnis yang memungkinkan kita segmen berbeda seperti dibawah ini :
untuk menggambarkan, mendesain
kemudian mengerucutkan beberapa
a. Geografis merasakan kenyamanan ketika menggunakan
Berdasarkan keadaan geografis jilbab Dhissa, dan pelanggan akan merakan
pebisnis dapat melihat peluang usaha apa kepuasan karena dengan ahrga yang terjankau
yang dapat dilakukan sesuai dengan pelanggan sudah mendapatkan jilbab yang
keadaan geografis yang akan digunakan trendi dan sesuai dengan seera mereka.
sebagai tempat untuk merintis usaha.
c. Demografis
Usaha bisnis Dhissa Collection ini
Produk yang akan dibuat haruslah
mengutamakan pelayanannya kepada
mempertimbangkan kepada siapa produk
pelanggan yang berdomisili di seluruh
tersebut ditujukan, biasanya sebelum
kabupaten Gresik, tetapi karena bantuan
produk tersebut pembuatannya
social media dan juga promosi dari mulut
terrealisasikan ada beberapa
ke mulut maka seringkali Dhissa
pertimbangan, salah satunya ialah aspek
Collection mendapat orderan dari luar
demografis. Aspek demografis
daerah seperti Surabaya, Lamongan, Riau,
pelanggan berkaitan dengan produk apa
Batam, dan lain-lain.
yang dibutuhkan oleh pelanggan itu
sendiri.
b. Psikografis
Jika menurut jenis kelamin, sudah
Kebutuhan psikografis dari setiap
jelas bahwa usaha jilbab ini hanya
pelanggan tentu memiliki berbagai
digunakan oleh wanita saja. Kemudian
perbedaan, untuk memenuhi kebutuhan
berdasarkan usia, usaha Dhissa
psikografis dari pelanggan tersebut
Collection ini memproduksi jilbab untuk
tentunya produk yang diciptakan haruslah
balita hingga orang tua. Dan yang
memiliki kualitas yang baik untuk dapat
terakhir untuk tingkat ekonomi, maupun
diterima dengan baik oleh pelanggan.
tingkat pendidikan, usaha bisnis Dhissa
Suatu produk dapat dikatakan telah
Collection ini tidak memiliki kualifikasi
memenuhi kebutuhan psikografis
khusus terhadap sasaran pelanggannya,
pelanggan apabila produk tersebut
karena harganya yang tidak terlalu mahal
memberikan rasa nyaman, aman dan
maka siapa saja bisa membeli.
kepuasan tertentu pada pelanggan.
d. Perilaku
Usaha Dhissa Collection tentunya Pengertian yang dimaksud dari
menciptakan produk yang berkualitas dengan segmentasi berdasarkan perilaku ialah
harga yang terjangkau, karena pemilihan bahan pembagian pasar berdasarkan cara
baku yang sesuai maka pelanggan akan mereka berinteraksi dengan produk.
Perilaku seseorang akan mempengaruhi Value Proposition atau nilai yang
bagaimana reaksi orang tersebut terhadap ditawarkan usaha bisnis Dhissa Collection
produk yang disuguhkan. Kabupaten adalah mengenai pemilihan kualitas
Gresik merupakan wilayah yang produk yang berupa kain dan design jilbab
penduduknya mayoritas memeluk agama yang selalu mengikuti model sekarang atau
islam, maka jilbab merupakan fashion kekinian. Mida selaku pemilik usaha bisnis
yang harus dimiliki oleh perempuan tersebut selalu memilih bahan yang tepat,
islam. tidak asal-asalan dan yang berkualitas
sehingga ketika jilbab itu digunakan akan
2. Value Proposition terasa dingin dan tidak panas. Semuanya
Value Propositions atau disebut harus sesuai dengan permintaan pelanggan
sebagai nilai yang ditawarkan suatu karena kepercayaan dan kepuasan
produk kepada konsumen atau pelanggan. pelanggan adalah salah satu kunci utama
Value proposition merupakan penjelasan sebuah bisnis bisa berkembang. Setiap
dari rincian keuangan produk, dan tahunnya bahkan setiap saat Dhissa
mengenai hal-hal apa saja yang Collection akan selalu ada design baru
mendatangkan manfaat yang ditawarkan yang ditawarkan. Adanya status brand dan
pengusaha untuk target konsumennya. logo yang dimiliki Dhissa Collection juga
Dapat disebut juga value proposition menjadi hal yang meyakinkan untuk dapat
merupakan nilai keunggulan yang lebih mudah diterima calon konsumennya
membedakan produk atau bisnis tersebut dan tidak mudah untuk ditiru oleh orang
dengan produk atau bisnis yang lainnya. lain. Kemudian dengan harga yang
Adapun nilai-nilai yang bisa terbilang terjangkau untuk kalangan
ditawarkan mengenai suatu bisnis atau masyarakat Gresik, produk Dhissa
produk baru kepada calon konsumen atau Collection sangat digemari dan mudah
pelanggan meliputi hal-hal kebaruan, dicari dipasaran maupun di toko-toko
kinerja yang baik, harga yang bersaing, jilbab lainnya. Meskipun dengan harga
tampilan produk yang menarik, yang terjangkau tetapi kualitas yang
pengurangan biaya, pengurangan resiko, ditawarkan oleh Dhissa Collection bisa
kenyamanan, adanya status brand atau dibilang dapat bersaing dengan merek
merek, customization atau hal-hal yang lainnya seperti rabbani, pasmira dan lain-
dibutuhkan dan menjadi kebutuhan, dan lain. Dengan desaign yang kreatif menjadi
juga kemudahan akses. modal utama produk Dhissa Collection
bisa bertahan dikalangan masyarakat dan
juga menjadi hal yang menarik sekaligus c. Tradisional
dapat menjadi nilai jual yang tinggi. Pada channel tradisional ini
bersifat satu arah, artinya pelanggan hanya
3. Channel
menerima satu pesan dari perushaan dan
Channels merupakan Waddah/cara tidak memiliki banyak kesempatan untuk
untuk berkomunikasi dan menjangkau menggali janji yang ditawarkan
pelanggan untuk menyampaikan Value perusahaan, seperti iklan dalam bentuk
Propositions yang ditawarkan. Channel seperti spanduk, poster, benner, katalog,
memiliki empat jenis, yaitu : iklan di surat kabar, radio, atau televisi.

a. Langsung (Direct)
d. Modern
Jenis channel direct merupakan
Berbeda dari channel tradisional,
suatu perusahaan yang menggunakan
channel modern lebih memanfaatkan
Channel-nya sendiri, seperti menggunakan
teknologi. Karena sifatnya interaktif,
tenaga penjual sendiri, toko sendiri, atau
pelanggan dapat mengeplore lebih jauh
saluran distribusi sendiri. Dengan adanya
janji yang diberikan perushaan. Misalnya
Jenis channel direct ini perusahaan akan
internet. Dengan internet perusahaan dapat
mendapatkan margin laba yang lebih
mengumumkan janjinya di jejaring sosia,
tinggi tetapi keterbatasan sumber daya
blog, website, maupun email.
jangkauan ke pelanggan menjadi terbatas.
Untuk mendistribusikan hasil
produknya, Dhissa Collection
b. Tidak langsung (Indirect)
menggunakan tenaga penjualnya sendiri
Berbeda dengan direct, maka
atau saluran distribusinya sendiri untuk
indirect merupakan suatu perusahaan yang
langsung menyampaikan keuggulan
menggunakan channel mitra seperti tenaga
produk yang ditawarkan kepada calon
penjual freelance, toko pihak lain,
konsumen. Mida beserta sang suami yang
mengalihkandayakan proses pengiklan dan
biasanya bertugas untuk mengantarkan
sebagainya untuk memaksimalkan
hasil produk kepada pelanggannya secara
kinerjanya. Dengan adanya Jenis channel
langsung, dan juga ada banyak pelanggan
indirect ini jangkauan perusahaan menjadi
yang datang langsung ke rumah produksi
lebiih luas dengan memafaatkan sumber
untuk melihat-lihat sekaligus langsung
daya mitra tetapi perusahaan akan
membeli produk tersebut. Selain
mendapatkan margin laba yang lebih
memasang banner di depan rumahnya,
rendah.
Dhissa Collection juga melakukan promosi
produk-produknya melalui media sosial telepon, email atau pesan instan.
yang dimilikinya terutama WhatsApp. Contoh : “Rumah sakit” dalam
menjalin hubungan dengan
4. Customer Relationship
pelanggannya (pasien)
Customer Relationship merupakan menggnakan pola hubungan ini.
elemen yang menggambarkan jenis Mulai dari calon pasien mengontak
hubungan yang dibangun perusahaan rumah sakit, mendaftar menjadi
dengan segmen pasar. pasien, penanganan dan perawatan
oleh dokter, control pasca
Fungsi Customer Relationship adalah :
perawatan, semua dilayani oleh
a. Mengakuisisi (acquisition) : manusia.
Mengubah calon pelanggan
(prospek) menjadi pelanggan b. Dedicated personal assistance
aktual (bantuan personal yg khusus).
b. Mempertahankan kalangan Perusahaan memberi perlakuan
(customer retention) : Menjaga istimewa kepada pelanggan sebagai
pelanggan yang sudah ada agar pribadi khusus. Biasanya
tetap menjadi pelanggan perusahaan menunjuk seorang
c. Meningkatkan penjualan (boasting wakil untuk melayani pelanggan
sales) : Mendorong pelanggan yang tertentu. Contoh : “Industri
sudah ada untuk berbelanja lebih perbankan” umumnya memilah
banyak bagi perusahaan. pelanggan berdasarkan besarnya
dana yg tersimpan di Bank tersebut.
Adapun Ragam Customer Relationship
Nasabah yg menyimpan dana
adalah sebagai berikut :
sangat besar akan mendapat
a. Personal assistance (pelanggan pelayanan khusus. Apabila datang,
mendapat bantuan personal). Pola nasbah akan diterima di ruang
hubungan didasarkan pada khusus, tanpa harus mengantri
interaksi manusia. Pelanggan dapat untuk dilayani teller. Seperti
secara langsung berkomunikasi halnya pelayanan Mandiri Prioritas
dengan petugas dari perusahaan dari Bank Mandiri.
pada saat akuisisi maupun transaksi.
Komunikasi ini tidak harus tatap c. Self-service (pelanggan melayani
muka, namun juga dapat melalui dirinya sendiri). Perusahaan tidak
berhubungan langsung dengan pelanggan tidak secara individual,
pelanggan, tetapi menyediakan tetapi sebagai kelompok.
sarana untuk melakukan hubungan Komunitas berdasarkan hobi atau
tersebut. Contoh : “Air Asia” kepentingan. Contoh : “Sepeda
menyediakan sarana untuk Polygon”, produsen sepeda
bertransaksi mulai dari pesan tiket polygon mengadakan acara wisata
sampai chek-in secara online. bersama dg bersepeda . Pada acara
seperti itulah perusahaan
d. Automated service (layanan menawarkan produk baru atau
otomatis). Merupakan jenis menjual spare part.
hubungan “personal assistance”
dengan “self-service”. Di sini f. Co-creation (berkolabirasi
pelanggan mendapat pelayanan pelanggan dalam berkreasi).
istimewa, namun semuanya serba Perusahaan melibatkan pelanggan
otomatis. Profil pelanggan untuk menciptakan nilai bagi
istimewa berikut preferensinya pelanggan itu sendiri. Contoh :
(kecendrungan/kesukaan) di data “perusahaan jasa desain interior
dengan baik dan menggunakan atau eksterior bagunan rumah”.
peralatan otomatis dipenuhi Konsultan akan menawarkan tipe-
kebutuhannya. Contoh: “nasabah tipe tertentu yg disesuaikan dg
kartu kredit” yang berbelanja selera konsumen. Konsumen akan
dalam jumlah besar menggunakan terlibat mulai dr memilih model,
kartu kridit akan dicatat oleh bank. bahan, bahkan biaya.
Pola belanjanya akan dimonitor
Customer Relationship merupakan
sehingga diketahui preferensi
hubungan dengan pelanggan, dimana
(kecendrungan/kesukaan)
sebuah usaha bisnis harus melakukan
belanjanya. Berdasarkan data
hubungan yang baik dengan pelanggannya
tersebut bank akan
dan memikat hati pelangga. Dalam hal ini
merekomendasikan restoran,
untuk melakukan transaksi dengan
barang, atau jasa yg sesuai dg
pelanggan, Dhissa Collection selalu
kbutuhan pelanggan.
mengutamakan kenyamanan dan melayani
pelanggan dengan sangat ramah, karena
e. Communties (komunitas).
jika pelanggan merasakan kepuasan maka
Perusahaan membangun dengan
pelanggan akan melakukan transaksi Cara menciptakan sumber pendapatan,
kembali dengan Dhissa Collection. Mulai antara lain :
dari penyambutan yang baik pada saat
a. Penjualan Aset (Asset Sale) yaitu
pelanggan mengambil pesanan di rumah
arus pendapatan yang berasal dari
industri, menjelaskan dari setiap produk,
penjualan hak kepemilikan atas
menunjukkan testimoni dari pelanggan ke
produk fisik (menjual barang fisik).
media sosial menjadi sebuah upaya
pemilik mengakui kesan pelanggan, dan b. Biaya Penggunaa/Pemakaian

membuat pelanggan diakui bahwa (Usage Fee) yaitu aliran

transaksi tersebut memiliki kesan yang pendapatan yang tercipta dari

baik. Tidak jarang pemilik melakukan pembayaran atas barang/jasa tidak

timbal balik respon dengan pelanggan di berwujud yang dimanfaatkan oleh

media sosial. pelanggan. Semakin banyak


barang/jasa yang digunakan, maka
5. Revenue Streams
semakin besar juga jumlah yang

Revenue Streams merupakan harus konsumen bayar dan pada

pemasukan yang biasanya diukur dalam akhirnya semakin besar pula aliran

bentuk uang yang diterima perusahaan dari pendapatannya.

pelanggannya. Terdapat dua ragam c. Biaya Langganan (Subscription


revenue streams, yakni : Fee) yaitu arus pendapatan yang
dihasilkan dari penjualan akses
a. Transaction Revenue (Pendapatan
yang terus menerus atas suatu
Transaksi) yaitu pendapatan yang
layanan.
diperoleh dari pelanggan melalui
satu kali pembayaran (one time d. Sewa (Lending / Renting / Leasing)
fee). yaitu arus pendapatan yang tercipta
karena member seseorang hak
b. Recurring Revenue (Pendapatan
ekslusif sementara untuk
Berulang) yaitu pendapatan yang
menggunakan asset tertentu pada
diperoleh dari pelanggan atas
periode tertentu sebagai ganti atas
pembayaran berkelanjutan untuk
biaya yang ditarik.
pembelian suatu produk/jasa yang
ditawarkan satu kali atau yang e. Jasa Perantara (Brokerage Fee)
ditawarkan secara berulang. yaitu aliran pendapatan yang pada
umumnya diperoleh oleh
perusahaan ataupun perorangan tidak hanya menjual jilbab saja tetapi
yang menerapkan model bisnis karena adanya pandemic virus corona ini
keagenan. Dhissa Collection mulai memproduksi
masker dan cadar, karena dengan wabah
f. Lisensi (Licensing) yaitu aliran
ini masker dan cadar merupakan barang
pendapatan yang tercipta dari
yang selalu dicari.
pembayaran pelanggan karena
mendapatkan ijin untuk 6. Key Resources
menggunakan hak atas kekayaan
Key Resources didefinisikan sebagi
intelektual perusahaan yang
sumber daya utama yang menggambarkan
dilindungi secara hokum.
asset-aset terpenting yang diperlukan aga
Iklan (Advertising) yaitu aliran
sebuah model bisnis dapat berfungsi.
pendapatan yang dihasilkan dari
Dengan adanya key resources diharapkan
pembayaran oleh pelanggan atas
bisa menciptakan dan menjaga value
penggunaan media komunikasi
propotition tetap ada pada sebuah produk
sebagai tempat untuk mengiklan
sehingga tetap disukai customer.
atau mempromosikan produk
Dalam hal ini usaha bisnis Dhissa
barang/jasa.
Collection memiliki beberapa sumber
Revenue Streams atau sumber daya utamanya yakni :
pendapatan merupakan pemasukan yang
a. Manusia
biasanya diukur dalam bentuk uang yang
diterima perusahaan dari pelanggannya. Manusia merupakan sumber daya
Dalam hal ini Dhissa Collection utama organisasi, bahkan dalam industry
memperoleh pemasukan bisnis dari yang berbasis pengetahuan dan industry
Recurring Revenue (Pendapatan Berulang), kreatif, manusia menjadi aspek yang
dimana pelanggan akan melakukan sangat krusial. Seperti pegawai, koki, staff
transaksi kembali dengan cara membeli dan lain-lain. Dalam produksi rumahan
hasil produk Dhissa Collection, karena yang bermerk Dhissa Collection ini
jilbab merupakan produk yang sering membutuhkan manusia sebagai pegawai
digunakan sehingga membutuhkan lebih yang bekerja diposisi masing-masing
dari satu produk untuk dimiliki. Selain itu mulai dari memotong kain, menjahit kain
Dhissa Collection menciptakan sumber hingga melibat jilbab yang sudah jadi.
pendapatan dengan cara penjualan asset,
b. Fasilitas
disini sudah jelas bahwa Dhissa Collection
Fasilitas merupakan sumber daya yang singkat sehingga kebutuhan pasar
penting dalam perjalanannya sebuah akan terpenuhi dan tidak terjadi
bisnis, karena semakin baik sebuah kelangkaan produk. Selain itu Dhissa
fasilitas maka akan semakin baik pula Collection juga melakukan pemasaran
keberhasilan usaha yang dijalani. Fasilitas online melalui media sosial.
dapat berupa fasilitas fisik (pabrik,
d. Intelektual
bangunan, kendaraan, mesin dan lain-lain)
Pada sumber daya intelektual ini
dan non fisik (system kerja). Fasilitas yang
dapat berupa :
dimiliki Dhissa Collection tersebut berupa
1. Brand : Dalam hal ini bisnis
bangunan, mereka menggunakan
jilbab yang memiliki brand
bangunan rumah tempat tinggal mereka
“Dhissa” menjadi sumber daya
sebagi tempat produksi jilbab-jilbabnya.
yang sangat bernilai dan
Dan juga usaha tersebut memiliki fasilitas
menjadi kekayaan intelektual
berupa mesih jahit, mesin obres, mesin
bagi industry rumahan tersebut,
pemotong kain dan lain-lain untuk
pasalnya merk dhissa sudah
memperlancar produksi jilbab.
tertanam di benak masyarakat
c. Teknologi
Gresik.
Hampir setiap perusahaan pasti 2. Pengetahuan : Dalam bisnis
memiliki teknologi untuk mewujudkan fashion seperti ini, pengetahuan
value proposition yang dijanjikan kepada dan kreatifitas dalam mendisain
pelanggan. dalam mengikuti kemajuan model jilbab menjadi hal
zaman dan perkembangan olahan produk penting dan berharga bagi
yang semakin berdaya saing, Dhissa usaha itu senidiri. Setiap
Collection melakukan upgrade kepada perusahaan yang bergerak di
barang-barang dan alat-alat yang bidang ini harus memiliki ciri
digunakan untuk proses produksi dan khas yang membedakan dengan
pemasarannya. Teknologi yang dimiliki produk lain, seperti dari bahan
oleh perusahaan Dhissa Collection ini ataupun jenis kain yang
terletak pada alat modern yang digunakan digunakan, cara menjait yang
untuk memproduksi jilbab. Seperti mesih rapi dan lain-lain.
jahit, mesin obres, mesin pemotong kain 3. Database pelanggan: Pemilik
dan lain-lain karena alat yang berupa Dhissa Collection menyimpan
teknologi akan memakan waktu produksi setiap nomor pelanggan, dan
menginformasikan kepada modal sendiri dan bank. Pada awalnya
pelanggan jika ada produk baru mereka membangun usaha ini
yang siap dipasarkan. Sehingga menggunakan modalnya sendiri tetapi saat
Dissa Collection memiliki data bisnis sudah berjalan, mereka mengalami
pelanggan apabila diharapkan sedikit kerugian dan akhirnya harus
pelanggan akan melakukan meminjam modal tambahan ke bank untuk
transaksi berulang. tetap melanjutkan bisnis jilbab tersebut.

e. Channel 7. Key Activity

Saluran distribusi kini juga menjadi Key Activities adalah serangkaian


sumber daya yang penting. Semakin baik kegiatan yang dilakukan
slauran distribusinya, maka bisnis tersebut organisasi/perusahaan bisnis untuk
akan berjalan semakin baik. Saluran menciptakan produk/jasa yang dibutuhkan
distribusi yang tepat sasaran merupakan pelanggan, menyampaikan kepada
sumber daya utama yang harus dipikirkan pelanggan, membina hubungan dengan
dalam menjalankan sebuah bisnis. Saluran pelanggan, serta mengelola pendapatan
distribusi yang dipakai oleh Dhissa sebagai hasil penjualan produk/jasa dari
Collection adalah menggunakan channel pelanggan.
secara direct, dengan cara memanfaatkan
teknologi modern seperti whatsapp, Aktivitas-aktivitas kunci yang ada dalam

perusahaan akan menawarkan semua key activitivities yakni :

produk jilbab mereka kepada pelanggan a. Operasi Produksi, bertujuan untuk

melalui status whatsapp. mendesain, membuat, dan


mengantarkan produk dalam
f. Finansial
jumlah tertentu dan atau kualitas
Financial dapat diartikan sebagai baik. Aktivitas-aktivitas utama
keuangan. Keuangan suatu perusahaan pada produksi jilbab merk dhisa
ialah cermin dari kinerja ataupun meliputi menentukan bahan baku
perputaran yang terjadi di dalam berupa kain yang bermutu dan
perusahaan itu sendiri. Vinansial sebuah berkualitas, mengelola bahan baku
bisnis dapat berasal dari investor, bank, kain dalam proses produksi
dan modal sendiri. Dalam industry sehingga menjadi jilbab yang
rumahan yang memiliki merk Dhisa beraneka ragam bentuk dan model,
memiliki 2 finansial yang berasal dari serta penyaluran produk jilbab
yang sudah jadi sesuai dengan proses penyampaian dan pelanggan
pesanan pelanggan. hubungan dengan para pelanggan.
Pada usaha Dhissa Collection ini
b. Operasi Jasa (pelayanan&problem menggunakan manejemen
solving). Aktivitas ini untuk pemasaran, baik secara offline
membantu mengatasi masalah yang maupun online. Jika secara offline
dihadapi pelanggan, untuk melalui mulut ke mulut dan jika
memberikan solusi-solusi baru atas secara online melalui media
masalah pelanggan secara individu. whatsapp.
Jika perusahaan dhisa melakukan
8. Key Partnership
kesalahan, maka perusahaan akan
Key Partnership merupakan
meminta maaf dan menyelesaikan
perusahaan yang menciptakan aliansi/mitra
masalah ketika ada pelanggan yang
untuk mengoptimalkan model bisnis,
komplain terhadap murni kesalahan
mengurangi resiko atau memperoleh
produksi. Kemudian Dhissa
sumber daya mereka. Kemitraan itu sendiri
Collection juga akan memberika
yaitu kesepakatan kerjasama yang
pelayanan yang terbaik dan
diprakarsai secara sukarela antara dua atau
memuaskan terhadap hasil ahkhir
lebih perusahaan yang independen untuk
produksi jilbab tersebut, supaya
menyelesaikan proyek tertentu atau
pelanggan tidak merasa kecewa
aktivitas bersama-sama secara spesifik
terhadap kinerja perusahaan,
dengan mengkoordinasikan kemampuan,
sehingga pelanggan akan kembali
sumber daya dan kegiatan yang diperlukan.
melakukan transaksi. Selalu
menciptakan model-model terbaru Kemitraan memiliki empat tujuan, yaitu :
terhadap produksi jilbab dan yang
a. Optimasi Operasi
terakhir memberikan garansi
Dengan focus pada kompetensi dan
berupa barang kembali atau uang
kegiatan inti. Kogiatan dan
kembali jika ada produk jilbab
kompetensi non inti diserahkan
yang rusak.
kepada mitra yang sering dikenal
c. Platform dan Jaringan. Pada dengan nama alih daya.
aktivitas ini menyediakan pela b. Mendapatkan Sumber Daya
yanan yang dibutuhkan oleh para Salah satu sumber aya yang paling
pelanggan dan pengguna, termasuk lumrah untuk didapatkan dari mitra
kerj, antara lain : basis data membantu menyelesaikan pesanan
konsumen, brand yang kuat, tersebut. Sehingga jilbab dhisa dan
teknologi dan paten teknologi. para penjait tersebut akan
c. Mendapatkan Pengetahuan melakukan kesepakatan yang
Organisasi membutuhkan saling menguntungkan kedua belah
pengetahuan untuk menjalankan pihak.
organisasinya, dan pengetahuan b. Hubungan pembeli-pemasok untuk
tersebut dimiliki oleh mitra. menjamin ketersediaan pasokan.
d. Akuisi Pasar Dalam usaha Dhissa Collection,
Akuisi pasar baik untuk mereka bergantung dengan
mengembangkan ataupun pemasok kain, benang dan asesoris
membuka pasar baru. Bentuk yang jilbab lainnya, jika mereka tidak
paling sering dijumpai adalah “join mendapatkan pemasok yang sesuai
venture” untuk mengembangkan dengan kebutuan mereka, maka
pasar internasional. Khusus bisa jadi mereka mengalami
kemitraan dalam pngembangan penurunan omset bahkan sampai
pasar, organisasi yang bermitra gulung tikar.
bisa bekerjasama namun tetap c. Aliansi Strategis antara non-
bersaing pada saat penjualan. pesaing. Secara umum, kemitraan
ini dilakukan diantara perusahaan-
Selain itu, kemitraan memiliki empat jenis,
perusahaan yang tidak bersaing.
yaitu :
Seringkali kemitraan ini dapat
a. Coopetition atau kemitraan mempersingkat pembuatan hal-hal
strategis antar pesaing adalah yang perlu dibangun atau
bentuk bekerja dengan pesaing disediakan untuk membuat produk
langsung untuk berbagi biaya atau atas jasa tersebut terselesaikan atau
pasar bersama. Kemitraan dengan menjadi lebih lengkap. Untuk
jenis ini yang terjadi dalam usaha produk fisik, mitra aliansi dapat
Dhissa Collection. Ketika memberikan training, instalansi
perusahaan sedang kewalahan atau servis terhadap produk,
dalam menyelesaikan pesanan peripheral atau aksesoris.
produk, maka mereka akan bekerja Perusahaan jasa khusus di banyak
sama dengan para penjahit yang industry seperti hokum, akuntansi,
bukan karyawannya untuk teknik dan TI dapat memasarkan
berbagai layanan dengan secara teratur dan biasanya jarang
menggabungkan layanan mereka terjadi perubahan-perubahan naik
dengan spesialis ahlinya. atau turun sering dengan
berjalannya waktu.
d. Usaha Patungan (Joint Venture)
untuk mengembangkan bisnis baru.
Kemitraan ini umumnya terjadi
b. Variable Cost
kemudian, tetapi bisa menjadi
Variable Cost atau biaya variable
penting setelah sebuah starup
adalah biaya yang berubah-ubah
memiliki identitas dan brand
dan bervariasi tergantung dengan
sendiri.
jumlah unit produk atau jasa yang
9. Cost Structure dihasilkan dari sebuah proses
produksi. Pada perusahaan yang
Cost Structure adalah elemen
menjual produk tertentu, bahan
terakhir dari BMC yakni disebut juga
termasuk ke dalam variable cost
sebagai pembiayaan bisnis. Pengelolaan
karena bias terjadi perubahan biaya
biaya dan kesuangan secara efektif dan
seiring berjalannya waktu.
efisien akan membuat bisnis yang dijalani
menjadi lebih hemat dan bias menentukan Cost Structure merupakan biaya
proposisi nilai yang tepat untuk pelanggan. yang dikeluarkan sebuah usaha bisnis.
Dalam hal ini cost structure diartikan Dalam hal ini Dhissa Collection akan jelas
sebagai biaya-biaya yang harus mengalami produksi dalam setiap
dikeluarkan untuk mengembangkan, transaksinya dengan pelanggan. Artinya
memasarkan, dan mendistribusikan Dhissa Collection akan mengalami
layanan yang ditawarkan perusahaan. variable cost atau biaya variabel yakni
pembiayaan yang dikeluarkan secara tidak
Cost Structure dalam usaha bisnis terbagi
menentu tergantung dengan jumlah produk
menjadi :
yang dihasilkan dalam sekali produksi.
a. Fixed Cost
Analisa SWOT
Fixed Cost atau biaya tetap
merupakan biaya yang tidak akan Analisa SWOT mendeskripsikan

berubah terlepas dari jumlah output tentang strengths, weakness, opportunity

yang dihasilkan perusahaan. Fixed dan threats dari Usaha Dhissa Collection

Cost akan dikeluarkan perusahaan di mana Usaha Dhissa Collection memiliki


strengths dalam hal value propositions mengutamakan kualitas sama

(harga terjangkau, kualitas bagus, brand


toko positif di mata customer,
keseimbangan antara profit dan kualitas)
dan key partnerships (hubungan dengan IV. KESIMPULAN DAN SARAN
customer, supplier dan rekan kerja
Kesimpulan
cukup baik). Sedangkan weakness dalam
hal channel (mengandalkan customer ke Dalam paparan materi diatas dapat
toko dan juga menyediakan layanan untuk ditarik kesimpulan mengenai penerapan
mengantar pesanan), revenue streams elemen Business Model Canvas terhadap
(memiliki beberapa sumber pendapatan), usaha bisnis yang sedang atau akan
key resources (kinerja karyawan bagus), didirikan. Yakni penerapan kesembilan
key partnerships (memiliki beberapa elemen BMC menjadi upaya yang harus
supplier) dan cost structure (variable diperhatikan bagi keberlangsungan usaha
costs tidak menentu). Opportunity yang bisnis. Adapun kesimpulan mengenai
dimiliki yaitu memboomingnya dunia usaha bisnis Dhissa Collection terhadap
fashion di mata masyarakat serta sembilan elemen BMC adalah sebagai
sedikitnya pebisnis yang mengutamakan berikut :
kualitas. Threats yang ada yaitu perbedaan
1. Customer Segment
selera customer dan banyaknya pesaing
Usaha bisnis Dhissa Collection ini
dalam dunia bisnis yang sama.
mengutamakan untuk menyediakan
Strengths Weakness pelayanannya kepada pelanggan tidak
- Harga terjangkau -Mengandalkan hanya yang berdomisili di daerah
- Kualitas bagus customer ke toko dan
- Hubungan dengan juga menyediakan Kabupaten Gresik saja, tetapi Dhisa
customer, supplier dan layanan untuk
rekan kerja cukup baik mengantar pesanan Collection juga melayani pesanan dari
- Brandtoko positif di - Pendapatan berasal
mata dari beberapa sumber luar daerah. Hanya saja Dhissa
customer - Kinerja karyawan
- Memiliki fokus yang bagus.
Collection lebih terkenal di daerah
seimbang antara - memiliki beberapa Gresik dan lebih banyak pelanggan
profitdan supplier
kualitas - Variable costs tidak dari daerah Gresik. Peluang atau
menentu
Opportunity Threats opportunity dari usaha bisnis Dhissa
- Boomingnya dunia - Selera customeryang Collection ini adalah dapat
fashion berbeda-beda
di mata masyarakat - Cukup banyaknya menjangkau semua kalangan calon
- Sedikitnya pebisnis pesaing
yang dalam dunia bisnis yang konsumen atau pelanggan. Tetapi
produk yang ditawarkan hanya bisa jilbab yang sedang diproduksi melalui
digunakan oleh perempuan saja dan whatsapp.
dapat dinikmati oleh semua kalangan
usia. 5. Revenue Stream
Recurring Revenue (Pendapatan
2. Value Proposition Berulang), iperoleh dari hasil penjulan
Menawarkan produk jilbab dari jilab kepada konsumen. Selain itu
pemilihan kualitas kain dan design Dhissa Collection menciptakan sumber
jilbab yang selalu mengikuti model pendapatan dengan cara penjualan
sekarang atau kekinian. Terkadang asset, yang dihasilkan dari penjualan
setiap tahunnya akan selalu ada masker dan cadar.
produk-produk baru yang ditawarkan.
Adanya status brand dan logo yang 6. Key Resource
dimiliki menjadi hal yang meyakinkan a. Manusia, seperti pegawai yang
untuk dapat lebih mudah diterima bertugas menjahit, memotong,
calon konsumennya. Design model melipat dan pemiliknya sendiri
jilbab yang kekinian menjadi hal yang yang bertugas mengantarkan
menarik sekaligus dapat menjadi nilai hasil produksi.
jual yang tinggi. b. Fasilitas, terdiri dari fasilitas
fisik yakni barang-barang,
3. Channel bahan, atau alat yang
Dhissa Collection menggunakan digunakan dan rumah sebagai
tenaga penjualnya sendiri atau saluran lokasi bisnis.
distribusinya sendiri untuk langsung c. Teknologi, Dhissa Collection
menyampaikan keuggulan produk yang melakukan upgrade kepada
ditawarkan kepada calon konsumen alat-alat yang digunakan untuk
atau pelanggan dan pemasarannya proses produksi dan
melalui media sosial. pemasarannya. Seperti
penggunaan menggunakan
4. Costumer Relationship gunting mesin untuk memotong
Penyambutan yang baik pada saat kain dan melakukan pemasaran
pelanggan mengambil pesanan di online melalui Whatsapp.
rumah, dan menunjukkan setiap model d. Intelektual,
 Brand : Dhissa Collection.
 Pengetahuan : pengetahuan b. Operasi Jasa (Pelayanan dan
berupa kereatifitas dalam Problem solving), komplian
mendisgn model jilbab dan dari kekeliruan pada proses
pengetahuan memilih kain yang produksi akan diproses secara
berkualitas. individual dengan jalan tengah
 Database pelanggan: Pemilik dan solusi terbaik.
Dhissa Collection menyimpan c. Platform / Jaringan, Dhissa
nomor pelanggan di WA. Collection melakukan
e. Channel, secara direct dengan pemasaran secara online.
cara memanfaatkan teknologi
modern whatsapp, perusahaan 8. Key Partnership
akan menawarkan semua Upaya aliansi yakni Coopetition
produk jilbab mereka kepada atau kemitraan strategis antar pesaing,
pelanggan melalui status dimana Dhissa Collection akan
whatsapp. melakukan kerjasama dengan penjahit
f. Finansial, mendapatkan modal dari dan lain-lain untuk memenuhi maupun
milik sendri dan dapat pinjaman menyelesaikan permintaan pasar.
dari bank. Selain itu pemilihan Selain itu melakukan hubungan antar
penggunaan bahan baku yang pembeli dan pemasok, yakni dengan
berkualitas sekaligus melakukan toko kain, benang dan aksesoris jilbab
pendataan terhadap sirkulasi lainnya.
pemasukan dan pengeluaran
keuangan. 9. Cost Structure

7. Key Activity Dhissa Collection akan mengalami

a. Operasi Produksi, Dhissa variable cost atau biaya variabel yakni

Collection melakukan operasi pembiayaan yang dikeluarkan secara

produksi permintaan pelanggan, tidak menentu tergantung dengan

melakukan pemasaran, jumlah produk yang dihasilkan dalam

pemilihan produk berkualitas, sekali produksi.

menyediakan bahan baku dari Saran


pemasok, dan melakukan Saran untuk usaha bisnis Dhissa
proses distribusi. Collection, akan lebih besar jika sebuah
usaha bisnis memiliki cabang outlet. DAFTAR PUSTAKA
Sehingga dalam hal ini Dhissa Collection
Harfiani, Rizka dan Munawir Pasaribu.
akan dapat menjangkau konsumen lebih
2019. Implementasi Business Model
luas. Untuk menambah kepuasan
Canvas Pada CV. Media (Penerbit dan
pelanggan, alangkah baiknya jika Dhissa
Distributor Buku Pelajaran PAUD). 1(1):
Collection bias membuat jilbab yang dapat
200-208
disesuaikan dengan permintaan pelanggan.
Untuk mengadakan hubungan baik dan Rainaldo, M, dkk. 2017. Analisis
timbal balik yang baik dengan pelanggan, BusinessModel Canvas Pada Operator
sebaiknya lebih aktif dalam Jasa Online Ride-Sharing (Studi Kasus
mempromosikan produknya lewat media Uber di Indonesia). 6(2): 235-239
social seperti sering post produk terbaru,
Sitio, Vera Sylvia Saragi. 2017. Strategi
melakukan tanya jawab, memberikan
Bisnis Model Dengan Pendekatan
diskon atau bahkan melakukan giveaway
Business Model Canvas (Studi Kasus Di
kepada pelanggan yang beruntung supaya
Industri Kecil Dan Menengah (Ikm) Bir
pelanggan merasa tertarik untuk
Pletok Bu Lina di Kelurahan Ciracas,
melakukan transaksi di Dhissa Collection.
Jakarta Timur. 2(1): 36-51
Sebuah usaha bisnis akan semakin lebih
besar perkembangannya jika melakukan Rukka, Rusli M dkk. 2018. Strategi
Pengembangan Bisnis Keripik Bayam
kolaborasi dengan penggiat bisnis lainnya,
(Amaranthus Hybridus) Dengan
bisa saja Dhissa Collection berkolaborasi Pendekatan Business Model Kanvas: Studi
dengan MUA atau sejenisnya. Disamping Kasus Pada Cv. Oag Di Kota Makassar,
adanya penerapan sembilan elemen Sulawesi Selatan. 14(1): 41-54

Business Model Canvas ini, seorang Herawati, Novitha dkk. 2019. Penerapan
pengusaha tentunya harus memiliki Bisnis Model Kanvas Dalam Penentuan
Rencana Manajemen Usaha Kedelai
kecakapan dan keterampilan mendasar
Edamame Goreng. 13(1): 42-51
yang dimiliki dengan mengasah
Kurniasari, Riza dan Dwi Kartikasari.
kemampuannya menggunakan ilmu
2018. Penerapan Model Bisnis Kanvas
pengetahuan serta kerja keras dan Terhadap Bisnis Jasa Angkut Penumpang
semangat yang tinggi. Pada PT Internasional Golden Shipping.
2(1): 6-14

Solihah, Eius dkk. 2014. Analisis Model


Bisnis Pada Knm Fish Farm Dengan
Pendekatan Business Model Canvas
(BMC). 9(2): 185-194

Wardhanie, Ayouvi Poerna dan Deasy


Kumalawati. 2018. Analisis business
model canvaspada perpustakaan Institut
Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
dalam meningkatkan kualitas perguruan
tinggi. 14(2): 124-132

Setiawan, Aditya dan Marheni Eka. 2017.


Analisis Bisnis Model Pada Driverbdg
Menggunakan Pendekatan Business Model
Canvas. 4(3): 2968-2977

Wijaya, Laurentius Evan dan Ratih


Indriyani. 2016. Analisis Business Model
Canvas pada CV. Kayu Murni Surabaya.
4(2): 304-313

Kurniasari, Riza dan Dwi Kartikasari.


2018. Penerapan Model Bisnis Kanvas
Terhadap Bisnis Jasa Angkut Penumpang
Pada PT Internasional Golden Shipping.
2(1): 6-14

Anda mungkin juga menyukai