Anda di halaman 1dari 12

HASIL DAN PEMBAHASAN VEGETASI

4.1 Komposisi Jenis Ekosistem Montana


Dalam penelitian ini, vegetasi mangrove dibedakan menjadi 4 kategori yaitu
semai, pancang, tiang, dan pohon. Hasil analisis vegetasi ekosistem Montana dari
10 petak contoh, ditemukan 20 jenis spesies pada tingkat semai. Adapun jenis yang
ditemukan dalam penelitian ini adalah Harendongan (Melastoma affine), Buce
(Bucephalandra sp.), Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus), Congkok (Curculigo
cavitulata), Saninten (Castanopsis argentea), Paku Andan (Gleichenia linearis),
Rumput Rambat (?), Pandan Duri (Pandanus tectorius), Palem (Arecaceae),
Bingbin (Pinanga kuhlii), Puspa (Schima wallichi), Bengberetean (Rubus
fraxinifolius), Kirinyuh (Chromolaena odorata), Cabut Areuy (Piper
retrofractum), Ciciap (Ficus septica), Kadaka (Asplenium scolopendrium),
Kimone, Kihuut (Tetenna laxiflora), Pacar Tere (Impatiens platypetala), dan
Kastuba (Euphorbia pulcherrima).
Sedangkan pada tingkat pancang, pembuatan petak contoh hanya 8 plot,
karena pada plot 9 dan 10, tidak ditemukannya yang terkategori kedalam tingkat
pancang. Adapun jenis yang ditemukan pada tingkat semai sebanyak 17 spesies,
yaitu Palem (Arecaceae), Honje (Etlingera elatior), Pandan Duri (Pandanus
tectorius), Puspa (Schima wallichi), Saninten (Castanopsis argentea), Kipirit,
Pisang (Musa paradisiaca), Pakis, Hahayaman, Jamuju (Dacrycarpus imbricatus),
Pakis monyet (Cibotium barometz), Kuray (Trema orientalo), Liana (?), Pakis
pedang (Polystichum munitum), Epifit (?),Pakis haji (Cycas sp.), dan Palem merah
(Cyrtostachys lakka).
Pada pengamatan ini, tingkat tiang dengan 10 petak contoh, ditemukan
sebanyak 9 jenis spesies. Adapun jenis-jenis yang ditemukan yaitu Puspa (Schima
wallichi), Anggrit (Adina polychepala), Cangcaratan (Nauclea subdica), Huru
Pingku (Dysoxylum alliaceum), Kuray (Trema orientalo), Tusam (Pinus merkusii),
Kipirit, Kondang (Ficus variegate), dan Jamuju (Dacrycarpus imbricatus).
Pada tingkat pohon, pembuatan petak contoh hanya 9 plot, karena pada plot
4 tidak ditemukannya yang termasuk kedalam kategori pohon. Adapun jenis yang
ditemukan selama pengamatan yaitu sebanyak 8 spesies, yaitu Kuray (Trema
orientalo), Tusam (Pinus merkusii), Kipirit, Saninten (Castanopsis argentea),
Jamuju (Dacrycarpus imbricatus), Pasang (Quercus sundaica), Anggrit (Adina
polychepala), dan Huru Pingku (Dysoxylum alliaceum).

4.2 Komposisi Jenis Ekosistem Hutan Dataran Rendah


Dalam penelitian ini, vegetasi Hutan Dataran Rendah dibedakan menjadi 4
kategori yaitu semai, pancang, tiang, dan pohon. Hasil analisis vegetasi ekosistem
Hutan Dataran Rendah dari 5 petak contoh, ditemukan 7 jenis spesies pada tingkat
semai. Adapun jenis yang ditemukan dalam penelitian ini adalah Sulangkar (Leea
indica), Kecembang (Embelia ribes), Pakis (Cycas sp.), Songgom (Barringtonia
insignis), Segel (Dillenia excelsa), Hata (Lygodium circinatum), dan Soka (Ixora
sp.).
Pada tingkat pancang, yang terdiri dari 5 petak contoh, ditemukan jumlah
spesies yang lebih banyak daripada tingkat semai, yaitu sebanyak 13 spesies.
Adapun jenis-jenis yang ditemukan dalam pengamatan ini, yaitu Segel (Dillenia
excelsa), Kakapasan (Hibiscus venustus), Kihapit, Kihoe (Guioa diplopetala),
Kakacangan (Arachis pintoi), Kipancar (Syzygium antisepticum), Marong
(Cratoxylum formosum), Ki Andong (Rhodamnia cinerea), Popohan (Buchanania
arborescens), Songgom (Barringtonia insignis), Benda (Artocarpus elasticus),
Soka (Ixora sp.), dan Laban (Vitex pubescens).
Pada pengamatan ini, tingkat tiang dengan 5 petak contoh, ditemukan spesies
sebanyak 8 jenis spesies. Adapun jenis-jenis yang ditemukan yaitu Jejebugan
(Acronychia laurifolia), Ki Andong (Rhodamnia cinerea), Laban (Vitex
pubescens), Buah Pari (Mangifera sp.), Marong (Cratoxylum formosum), Ki Segel
(Dillenia excelsa), Popohan (Buchanania arborescens), dan Benda (Artocarpus
elasticus).
Sedangkan pada tingkat pohon, yang terdiri dari 5 petak contoh, ditemukan
spesies sebanyak 6 spesies. Adapun jenis-jenis yang ditemukan antara lain yaitu
Popohan (Buchanania arborescens), Laban (Vitex pubescens), Marong
(Cratoxylum formosum), Ki Andong (Rhodamnia cinerea), Benda (Artocarpus
elasticus), dan Buah Pari (Mangifera sp.).

4.3 Komposisi Jenis Ekosistem Hutan Pantai


Dalam penelitian ini, vegetasi Hutan Pantai dibedakan menjadi 4 kategori
yaitu semai, pancang, tiang, dan pohon. Hasil analisis vegetasi ekosistem Hutan
Pantai dari 10 petak contoh, ditemukan 12 jenis spesies pada tingkat semai. Adapun
jenis yang ditemukan dalam penelitian ini adalah Borogondolo (Hernandia
peltata), Lampeni (Ardisia elliptica), Gurutu (Polygonum chinense), Kihoe (Guioa
diplopetala), Kihapit (Petanga longifolia), Cerlang (Malvaceae), Hurubatu
(Neolitsea cassiefolia), Susu Munding, Kipancar (Syzygium antisepticum), Soka
(Ixora sp.), Cacabean (Ludwigia octovalvis), dan Buntut Lutung (Diospyros
oblonga).
Pada tingkat pancang, yang terdiri dari 10 petak contoh, ditemukan jumlah
spesies yang lebih banyak daripada tingkat semai, yaitu sebanyak 17 spesies.
Adapun jenis-jenis yang ditemukan dalam pengamatan ini, yaitu Gurutu
(Polygonum chinense), Susu munding, Cerlang (Malvaceae), Bayur
(Pterospermum javanicum), Ki minyak (Stephania capitata), Jambu Kopo
(Syzygium densifloru), Kibalera (Tetrastigma lanceolarium), Kipancar (Syzygium
antisepticum), Kokosan Monyet (Dysoxylum caulostchium), Hurubatu (Neolitsea
cassiefolia), Buntut Lutung (Diospyros oblonga), Benger (Lagerstroemia
flosreginae), Soka (Ixora sp.), Ki Benteur (Leucosyke javanica), Ki Lalayu
(Erioglossum rubiginosum), Rukem (Flacourtia ruka), dan Ki Beusi (Memecylon
myrsinoides).
Pada pengamatan ini, tingkat tiang dengan 10 petak contoh, ditemukan
spesies sebanyak 8 jenis spesies. Adapun jenis-jenis yang ditemukan yaitu Tenggek
Caah (Nauclea pallida), Popohan (Buchanania arborescens), Sererang (Arenga
pinnata), Bayur (Pterospermum javanicum), Ki Pancar (Syzygium antisepticum),
Gurutu (Polygonum chinense), Kokosan Monyet (Dysoxylum caulostchium), dan
Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum).
Sedangkan pada tingkat pohon, yang terdiri dari 10 petak contoh, sama seperti
pada tingkat tiang, ditemukan spesies sebanyak 8 spesies. Adapun jenis-jenis yang
ditemukan antara lain yaitu Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum), Bayur
(Pterospermum javanicum), Ki Pancar (Syzygium antisepticum), Cerlang
(Malvaceae), Popohan (Buchanania arborescens), Kokosan Monyet (Dysoxylum
caulostchium), Lampeni (Ardisia humilis), dan Lame (Alstonia scholaris).

4.4 Komposisi Jenis Ekosistem Hutan Mangrove


Dalam penelitian ini, vegetasi Hutan Mangrove dibedakan menjadi 3 kategori
yaitu semai, sapihan, dan pohon. Hasil analisis vegetasi ekosistem Hutan Pantai dari
6 petak contoh, ditemukan hanya 3 jenis spesies pada tingkat semai. Adapun jenis
yang ditemukan dalam penelitian ini adalah Padada (Sonneratia caseolaris), Api-
Api (Avicennia sp.), dan Kijingkang (Rhizophora apiculata). Pada tingkat
sapihannya hanya ditemukan 2 jenis spesies yang tumbuh disana yaitu Padada
(Sonneratia caseolaris) dan Api-Api (Avicennia sp.). Sedangkan untuk tingkat
pohonnya sendiri hanya ditemukan 1 spesies yaitu Padada (Sonneratia caseolaris).

4.5 Indeks Nilai Penting Ekosistem Montana


68.971
86.279

100
18.838

17.763
17.308

13.462

13.462

50
10.918

9.917
8.147
7.692

7.305
5.769

5.769
5.376

5.229
4.768

4.614

4.461
4.301
4.301

4.147
3.846

3.846

3.846

3.846

3.846
3.226

3.152
2.998

2.538
2.230

2.230

2.230

2.230
2.077

2.077
1.923
1.923

1.923

1.923

1.923

1.923

1.923

1.923

1.923
1.536
1.382
1.229
1.075

0.922

0.768

0.614

0.614
0.307

0.307

0.307

0.307
0.154

0.154

KR FR INP

Pada grafik tingkat semai tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan relatif
terbesar yaitu spesies Kumis Kucing dengan nilai sebesar 68.971% sedangkan
Kerapatan Relatif terendah yaitu Pandan Duri dan Kirinyuh dengan nilai yaitu
0.154%. Frekuensi relatif tertinggi yaitu Kumis Kucing dengan nilai sebesar
17.308%, sedangkan Frekuensi Relatif terendah yaitu Harendongan, Rumput
Rambat, Pandan Duri, Puspa, Kirinyuh, Ciciap, Kihuut, Pacar Tere dan Kastuba
dengan nilai yaitu 1.923%. Dan Indeks Nilai Penting terbesar yaitu Kumis Kucing
dengan nilai sebesar 86.279% dan Indeks Nilai Penting terendah yaitu Pandan Duri
dengan nilai yaitu 2.077%.
KR, FR & INP Pancang

42.738
42.143
45

25.595

23.810
40
35
17.143

17.143

16.310
25

15.714
14.286
30
25
9.524

8.571

8.571

8.214
7.738
7.143
7.024

6.429
20

5.357
5.238

5.238
4.643

4.643
4.167

4.048
3.571

3.452
3.452

3.452

3.452
2.857
2.857

2.857

2.857

2.857

2.857

2.857

2.857

2.857

2.857

2.857

2.857
2.381

2.381
1.786

1.786
15

1.190
0.595

0.595

0.595

0.595
10
5
0

KR FR INP

Pada grafik tingkat pancang tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan relatif
terbesar yaitu spesies Honje dengan nilai sebesar 25.595% sedangkan Kerapatan
Relatif terendah yaitu Hahayaman, Jamuju, Liana dan Epifit dengan nilai yaitu
0.595%. Frekuensi relatif tertinggi yaitu Palem dan Honje dengan nilai sebesar 17.
143%, sedangkan Frekuensi Relatif terendah yaitu Puspa, Saninten, Pakis,
Hahayaman, Jamuju, Pakis Monyet, Kuray, Liana, Pakis Pedang, Epifit, Pakis Haji
dan Palem Merah dengan nilai yaitu 2.857%. Dan Indeks Nilai Penting terbesar
yaitu Honje dengan nilai sebesar 42.738% dan Indeks Nilai Penting terendah yaitu
Hahayaman, Jamuju, Liana dan Epifit dengan nilai yaitu 3.452%.
Chart Title
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
KR FR DR INP

1 Puspa (Schima wallichi) 2 Anggrit (Adina polychepala)


3 Cangcaratan (Nauclea subdica) 4 Huru Pingku (Dysoxylum alliaceum)
5 Kuray (Trema orientalo) 6 Tusam (Pinus merkusii)
7 Kipirit 8 Kondang (Ficus variegate)
9 Jamuju (Dacrycarpus imbricatus)

Pada grafik tingkat tiang tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan relatif
terbesar yaitu spesies Kipirit dengan nilai sebesar 30.77% sedangkan Kerapatan
Relatif terendah yaitu Tusam dan Jamuju dengan nilai yaitu 2.56%. Frekuensi
relatif tertinggi yaitu Puspa, Anggrit dan Kipirit dengan nilai sebesar 17.39%,
sedangkan Frekuensi Relatif terendah yaitu Tusam, Kondang, dan Jamuju dengan
nilai yaitu 4.35%. Dominansi Relatif terbesar yaitu Kipirit dengan nilai sebesar
33.66% dan Dominansi Relatif terendah yaitu Cangcaratan dengan nilai 3.06%.
Dan Indeks Nilai Penting terbesar yaitu Kipirit dengan nilai sebesar 81.82% dan
Indeks Nilai Penting terendah yaitu Tusam dengan nilai yaitu 10.71%.

Chart Title
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Tusam (Pinus

Pasang (Quercus
Kuray (Trema

Kipirit

(Castanopsis

Anggrit (Adina
(Dacrycarpus

Huru Pingku
(Dysoxylum
polychepala)
imbricatus)

alliaceum)
argentea)
orientalo)

Saninten
merkusii)

Jamuju

sundaica)
1 2 3 4 5 6 7 8

KR FR DR INP

Pada grafik tingkat pohon tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan relatif
terbesar yaitu spesies Kuray, Saninten, dan Pasang dengan nilai sebesar 20.83%
sedangkan Kerapatan Relatif terendah yaitu Kipirit dan Huru Pingku dengan nilai
yaitu 2.08%. Frekuensi relatif tertinggi yaitu Kuray dengan nilai sebesar 26.09%,
sedangkan Frekuensi Relatif terendah yaitu Kipirit dan Huru Pingku dengan nilai
yaitu 4.35%. Dominansi Relatif terbesar yaitu Pasang dengan nilai sebesar 33.96%
dan Dominansi Relatif terendah yaitu Huru Pingku dengan nilai 0.55%. Dan Indeks
Nilai Penting terbesar yaitu Pasang dengan nilai sebesar 72.18% dan Indeks Nilai
Penting terendah yaitu Huru Pingku dengan nilai yaitu 6.98%.

4.6 Indeks Nilai Penting Ekosistem Hutan Dataran Rendah

Chart Title
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
(Embelia ribes)

Pakis (Cycas sp.)


Sulangkar (Leea

Hata (Lygodium
(Barringtonia

Segel (Dillenia

Soka (Ixora sp.)


Kecembang

Songgom

circinatum)
insignis)

excelsa)
indica)

1 2 3 4 5 6 7

KR FR INP
Pada grafik tingkat semai tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan
relatif terbesar yaitu spesies Kecembang dengan nilai sebesar 44.23%
sedangkan Kerapatan Relatif terendah yaitu Songgom dengan nilai yaitu
3.21%. Frekuensi relatif tertinggi yaitu Sulangkar dan Kecembang dengan
nilai sebesar 21.05%, sedangkan Frekuensi Relatif terendah yaitu Segel
dengan nilai yaitu 5.26%. Dan Indeks Nilai Penting terbesar yaitu Kecembang
dengan nilai sebesar 65.28% dan Indeks Nilai Penting terendah yaitu Segel
dengan nilai yaitu 9.75%.

Chart Title
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
(Cratoxylum…

(Buchanania…
(Rhodamnia…

(Barringtonia…
Kihoe (Guioa

(Arachis pintoi)
Segel (Dillenia

Kihapit

Kipancar (Syzygium

Laban (Vitex
(Hibiscus venustus)

Soka (Ixora sp.)


Benda (Artocarpus
diplopetala)

pubescens)
Ki Andong
Kakacangan

Popohan

Songgom
Marong
antisepticum)
excelsa)
Kakapasan

elasticus)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

KR FR INP

Pada grafik tingkat pancang tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan relatif
terbesar yaitu spesies Segel dengan nilai sebesar 19.05% sedangkan Kerapatan
Relatif terendah yaitu Kihapit, Kipancar, dan Popohan dengan nilai yaitu 0.595%.
Frekuensi relatif tertinggi yaitu Segel, Kiandong, dan Soka dengan nilai sebesar
12.5%, sedangkan Frekuensi Relatif terendah yaitu Kakapasan, Kihapit, Kihoe,
Kakacangan, Kipancar, Marong, Popohan, Songgom, Benda, dan Laban dengan
nilai yaitu 6.25%. Dan Indeks Nilai Penting terbesar yaitu Segel dengan nilai
sebesar 31.55% dan Indeks Nilai Penting terendah yaitu Kihapit, Kipancar, dan
Popohan dengan nilai yaitu 8.63%.
Chart Title
100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00

(Mangifera sp.)

(Cratoxylum

arborescens)
Ki Segel (Dillenia
(Acronychia

(Rhodamnia

Laban (Vitex

Benda (Artocarpus
(Buchanania
pubescens)

formosum)
Jejebugan

Ki Andong
laurifolia)

Popohan
cinerea)

Marong
Buah Pari

excelsa)

elasticus)
1 2 3 4 5 6 7 8

KR FR DR INP

Pada grafik tingkat tiang tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan relatif
terbesar yaitu spesies Kiandong dengan nilai sebesar 32.26% sedangkan
Kerapatan Relatif terendah yaitu Kisegel dan Benda dengan nilai yaitu 3.23%.
Frekuensi relatif tertinggi yaitu Kiandong dengan nilai sebesar 23.81%,
sedangkan Frekuensi Relatif terendah yaitu Buah Pari, Kisegel dan Benda
dengan nilai yaitu 4.76%. Dominansi Relatif terbesar yaitu Kiandong dengan
nilai sebesar 31.99% dan Dominansi Relatif terendah yaitu Buah Pari dengan
nilai 1.5%. Dan Indeks Nilai Penting terbesar yaitu Kiandong dengan nilai
sebesar 88.05% dan Indeks Nilai Penting terendah yaitu Buah Pari dan
Kisegel dengan nilai yaitu 9.79%.
71.19

80.00
65.17
60.10

70.00
46.88

60.00
38.39

50.00
34.50
31.82
27.78

40.00
25.00

22.70
22.22

20.45

18.26
16.94

16.67

16.67

30.00
12.88

11.36

11.11
10.36

20.00
6.82
5.56

4.55

2.61

10.00
0.00
Popohan Laban (Vitex Marong Ki Andong Benda Buah Pari
(Buchanania pubescens) (Cratoxylum (Rhodamnia (Artocarpus (Mangifera
arborescens) formosum) cinerea) elasticus) sp.)
KR FR DR INP
1 2 3 4 5 6
Pada grafik tingkat pohon tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan
relatif terbesar yaitu spesies Marong dengan nilai sebesar 31.82% sedangkan
Kerapatan Relatif terendah yaitu Buah Pari dengan nilai yaitu 4.55%.
Frekuensi relatif tertinggi yaitu Laban dengan nilai sebesar 27.78%,
sedangkan Frekuensi Relatif terendah yaitu Benda dengan nilai yaitu 5.56%.
Dominansi Relatif terbesar yaitu Benda dengan nilai sebesar 34.5% dan
Dominansi Relatif terendah yaitu Buah Pari dengan nilai 2.61%. Dan Indeks
Nilai Penting terbesar yaitu Marong dengan nilai sebesar 71.19% dan Indeks
Nilai Penting terendah yaitu Buah Pari dengan nilai yaitu 18.26%.

4.7 Indeks Nilai Penting Ekosistem Pantai

Chart Title
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00

Susu Munding

Buntut Lutung
Gurutu
Borogondolo

Lampeni

Kipancar

Soka
Cerlang
Kihoe

Hurubatu

Cacabean
Kihapit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

KR FR INP

Pada grafik tingkat semai tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan


Relatif terbesar yaitu spesies Kipancar dengan nilai sebesar 57.27%
sedangkan Kerapatan Relatif terendah yaitu Buntut Lutung dengan nilai yaitu
0.91%. Frekuensi relatif tertinggi yaitu Gurutu dengan nilai sebesar 20.59%,
sedangkan Frekuensi Relatif terendah yaitu Borogondolo, Lampeni, Soka dan
Buntut Lutung dengan nilai yaitu 2.94%. Dan Indeks Nilai Penting terbesar
yaitu Kipancar dengan nilai sebesar 69.04% dan Indeks Nilai Penting
terendah yaitu Buntut Lutung dengan nilai yaitu 3.85%.

Chart Title
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Ki minyak…

Hurubatu…
Kipancar…

Ki Benteur…
Gurutu…

Kibalera…
Bayur…
Cerlang…

Benger…

Ki Lalayu…
Jambu Kopo…

Kokosan Monyet…

Ki Beusi…
Buntut Lutung…

Rukem…
Susu munding

Soka (Ixora sp.)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

KR FR INP

Pada grafik tingkat pancang tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan


relatif terbesar yaitu spesies Susu Munding dengan nilai sebesar 41.07%
sedangkan Kerapatan Relatif terendah yaitu Kiminyak, Kibalera, Hurubatu,
Benger, Soka, Kilalayu, dan Rukem dengan nilai yaitu 0.89%. Frekuensi
relatif tertinggi yaitu Susu Munding dengan nilai sebesar 15.79%, sedangkan
Frekuensi Relatif terendah yaitu Kiminyak, Kibalera, Hurubatu, Benger,
Soka, Kilalayu, dan Rukem dengan nilai yaitu 5.26%. Dan Indeks Nilai
Penting terbesar yaitu Susu Munding dengan nilai sebesar 56.86% dan Indeks
Nilai Penting terendah yaitu Kiminyak, Kibalera, Hurubatu, Benger, Soka,
Kilalayu, dan Rukem dengan nilai yaitu 3.52%.

Chart Title
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00 arborescens)
(Nauclea pallida)

Gurutu (Polygonum

Kedoya (Dysoxylum
(Pterospermum

antisepticum)

Kokosan Monyet
Sererang (Arenga
(Buchanania

gaudichaudianum)
caulostchium)
Tenggek Caah

(Syzygium
Popohan

Ki Pancar
javanicum)

(Dysoxylum
pinnata)

Bayur

chinense)
1 2 3 4 5 6 7 8

KR FR DR INP

Pada grafik tingkat tiang tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan relatif
terbesar yaitu spesies Popohan dengan nilai sebesar 40% sedangkan
Kerapatan Relatif terendah yaitu Gurutu dengan nilai yaitu 2.86%. Frekuensi
relatif tertinggi yaitu Popohan dengan nilai sebesar 28.57%, sedangkan
Frekuensi Relatif terendah yaitu Tenggek Caah dan Gurutu dengan nilai yaitu
4.76%. Dominansi Relatif terbesar yaitu Popohan dengan nilai sebesar
41.27% dan Dominansi Relatif terendah yaitu Gurutu dengan nilai 2.21%.
Dan Indeks Nilai Penting terbesar yaitu Popohan dengan nilai sebesar
109.84% dan Indeks Nilai Penting terendah yaitu Gurutu dengan nilai yaitu
9.83%.
Chart Title
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00

arborescens)
(Malvaceae)

Lame (Alstonia
Kedoya (Dysoxylum

(Pterospermum

antisepticum)

Kokosan Monyet

Lampeni (Ardisia
(Buchanania
gaudichaudianum)

caulostchium)
(Syzygium

Popohan
Ki Pancar

Cerlang
javanicum)

(Dysoxylum

scholaris)
humilis)
Bayur

1 2 3 4 5 6 7 8

KR FR DR INP

Pada grafik tingkat pohon tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan


relatif terbesar yaitu spesies Bayur dengan nilai sebesar 33.33% sedangkan
Kerapatan Relatif terendah yaitu Kedoya, Cerlang, Popohan, dan Lampeni
dengan nilai yaitu 5.56%. Frekuensi relatif tertinggi yaitu Bayur dan Kokosan
Monyet dengan nilai sebesar 25%, sedangkan Frekuensi Relatif terendah
yaitu Kedoya, Cerlang, Popohan, dan Lampeni dengan nilai yaitu 6.25%.
Dominansi Relatif terbesar yaitu Bayur dengan nilai sebesar 40.37% dan
Dominansi Relatif terendah yaitu Cerlang dan Popohan dengan nilai 1.47%.
Dan Indeks Nilai Penting terbesar yaitu Bayur dengan nilai sebesar 98.70%
dan Indeks Nilai Penting terendah yaitu Cerlang dan Popohan dengan nilai
yaitu 13.27%.

4.8 Indeks Nilai Penting Ekosistem Mangrove

Chart Title
100.00 92.12
90.00
76.36
80.00
70.00
60.00
46.67 45.45
50.00 40.00
36.36
40.00 31.52
30.00
18.18
20.00 13.33
10.00
0.00
KR FR INP

1 Padada 2 Api-Api 3 Kijingkang

Di Ekosistem Mangrove, spesies tumbuhan yang dijumpai hanya 3


spesies yaitu Padada, Api-api, dan Kijingkang. Pada grafik tingkat semai
tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan Relatif terbesar yaitu spesies Padada
dengan nilai sebesar 46.67% sedangkan Kerapatan Relatif terendah yaitu
Kijingkang dengan nilai yaitu 13.33%. Frekuensi relatif tertinggi yaitu
Padada dengan nilai sebesar 45.45%, sedangkan Frekuensi Relatif terendah
yaitu Kijingkang dengan nilai yaitu 18.18%. Dan Indeks Nilai Penting
terbesar yaitu Padada dengan nilai sebesar 92.12% dan Indeks Nilai Penting
terendah yaitu Kijingkang dengan nilai yaitu 31.52%.

Chart Title
180.00
160.00
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
KR FR INP
1 Padada 0.39 33.33 33.72
2 Api-Api 99.61 66.67 166.28

1 Padada 2 Api-Api

Pada grafik tingkat sapihan tersebut dapat terlihat bahwa, Kerapatan


relatif terbesar yaitu spesies Api-api dengan nilai sebesar 99.61% sedangkan
Kerapatan Relatif terendah yaitu Padada dengan nilai yaitu 0.39%. Frekuensi
relatif tertinggi yaitu Api-api dengan nilai sebesar 66.67%, sedangkan
Frekuensi Relatif terendah yaitu Padada dengan nilai yaitu 33.33%. Dan
Indeks Nilai Penting terbesar yaitu Api-api dengan nilai sebesar 166.28% dan
Indeks Nilai Penting terendah yaitu Padada dengan nilai yaitu 33.72%.

1 Padada (Sonneratia caseolaris)


350

300

250

200

150

100

50

0
KR FR DR INP

Pada grafik tingkat pohon tersebut dapat terlihat bahwa, hanya terdapat
1 spesies saja yaitu Padada (Sonneratia caseolaris), dan hal itu menyebabkan
kerapatan relatif, frekuensi relatif, dan dominansi relatif pasti memiliki nilai
100%, dan penjumlahan dari ketiga poin tersebut menjadi 300%.

Anda mungkin juga menyukai