Anda di halaman 1dari 4

MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen : C.000/SOP/PKM-PCG/I/2018


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 5 Februari 2018
Halaman : 1/2

SUFYANSORI,
AMd.Kep
PUSKESMAS
Nip :
PICUNG
196307051985011001

1. Pengertian Merupakan pemeriksaan dengan cara mengukur tekanan darah dengan


menggunakan spygmomanometer, yang bertujuan untuk mengetahui keadaan
hemodinamik pasien atau kondisi kesehatan secara umum.
2. Tujuan Sebagai pedoman didalam memberikan pelayanan untuk dilakukan
pengukuran tekanan darah pasien.
3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Puskesmas Picung Nomor C.006/SK/PKM-
PCG/I/2018, tentang Layanan Klinik Yang Menjamin Kesinambungan
Layanan.
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehata Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Tenaga Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. Pedoman InaSH (Indonesia Society of Hypertension)
5. Prosedur/ 1. Mempersiapkan alat tensi meter (spygmomanometer air raksa) dan
Langkah- stetoskop,
langkah 2. Cuci tangan,
3. Jelaskan/beritahu prosedur yang akan dilakukan,
4. Tekanan darah diukur pada keadaan duduk dengan punggung bersandar
dan kaki menapak lantai, atau dapat pula diukur dengan posisi
terlentang,
5. Memasang manset standart meliputi 2/3 lengan atas dengan jarak 2 cm
di atas siku, posisi lengan setinggi jantung,
6. Meletakkan stetoskop tepat di atas arteri brachialis,
7. Meraba pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri radialis),
8. Memompa manset hingga tekanan manset mencapai 30 mmHg setelah
pulsasi arteri radialis menghilang,
9. Kempeskan balon manset secara perlahan dengan cara memutar scrup
pada pompa udara berlawanan arah jarum jam,
10. Bila bunyi pertama terdengar, ingatlh dan catatlah sebagai tekanan
sistolik
11. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan diastolik
12. Menurunkan tekanan manset sampai 0 mmHg kemudian lepaskan
manset
13. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan 2 kali untuk
mendapatkan nilai tekanan darah rerata
14. Catat Hasil di rekam medis pasien
15. Cuci tangan
6. Unit Seluruh Ruang Pelayanan
Terkait
MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen : C.000/SOP/PKM-PCG/I/2018


Daftar No. Revisi :
Tilik Tanggal Terbit : 5 Februari 2018
Halaman : 1/1

SUFYANSORI,
PUSKESMAS
AMd.Kep
PICUNG
Nip :

196307051985011001

DAFTAR TILIK

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

NO PROSEDUR YA TIDAK
1. Apakah petugas mempersiapkan alat tensi meter (spygmomanometer air
raksa) dan stetoskop?
2. Apakah petugas mencuci tangan?
3. Apakah petugas menjelaskan/beritahu prosedur yang akan dilakukan?
4. Apakah tekanan darah diukur pada keadaan duduk dengan punggung
bersandar dan kaki menapak lantai, atau dapat pula diukur dengan
posisi terlentang?
5. Apakah petugas memasang manset standart meliputi 2/3 lengan atas
dengan jarak 2 cm di atas siku, posisi lengan setinggi jantung?
6. Apakah petugas meletakkan stetoskop tepat di atas arteri brachialis?
7. Apakah petugas meraba pulsasi arteri pada pergelangan tangan
(arteri radialis)?
8. Apakah petugas memompa manset hingga tekanan manset mencapai
30 mmHg setelah pulsasi arteri radialis menghilang?
9. Apakah petugas mengkempeskan balon manset secara perlahan dengan
cara memutar scrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam?
10. Bila bunyi pertama terdengar, ingatlh dan catatlah sebagai tekanan
sistolik?
11. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan
diastolik?
12. Apakah petugas menurunkan tekanan manset sampai 0 mmHg
kemudian lepaskan manset?
13. Apakah petugas melakukan pengukuran tekanan darah sebaiknya
dilakukan 2 kali untuk mendapatkan nilai tekanan darah rerata?
14. Apakah petugas catat hasil di rekam medis pasien?
15. Apakah petugas mencuci tangan kembali?

Picung,……………
Pelaksana/ Ouditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai