Anda di halaman 1dari 3

Yogi Ahmad Erlangga: Matematikawan Pemecah Persamaan Helmholtz

Oleh : Rumani Uripah

Instansi : SMPN I Purwanegara

Yogi Ahmad Erlangga (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 8 Oktober 1974; umur 42 tahun) adalah
seorang ilmuwan yang berhasil memecahkan Persamaan Helmholtz menggunakan metode matematika
numerik dan mendapatkan Penghargaan Bakrie Award X pada 2012. i

Pada Desember 2001, Yogi mengajukan diri untuk melakukan riset terhadap Persamaan
Helmholtz kepada Universitas Teknologi Delft. Perusahaan minyak raksasa Shell meminta Yogi untuk
menemukan penyelesaian robust (dapat dipakai pada semua masalah) dari Persamaan Helmholtz. ii

Penelitian Yogi itu didasarkan pada “Persamaan Helmholtz.” Bagi kalangan ilmuwan, Persamaan
Helmholtz penting karena dapat digunakan untuk mengintepretasi ukuran-ukuran akustik dalam survei
cadangan minyak.iii

Gambar 1. Persamaan Helmholz

Yogi berhasil menemukan solusi atas Persamaan Helmholtz pada Desember 2005, saat masih
menjadi dosen di ITB, ia berhasil memecahkan persamaan tersebut. Ketika itu, ia tengah menempuh
program Ph.D di Delft University of Technology, Belanda. iv Metode baru yang ditemukannya untuk
menyelesaikan Persamaan Helmholtz membuat banyak perusahaan minyak dunia gembira. Pasalnya,
dengan metode temuan Yogi, perusahaan minyak dapat lebih cepat dalam menemukan sumber minyak
di perut bumi. Rumus ini juga bisa diaplikasikan di industri radar, penerbangan, dan kapal selam. Selain
itu, Persamaan Helmholtz juga diterapkan pada teknologi Blu-Ray, yang membuat keping Blu-Ray bisa
memuat data dalam jumlah yang jauh lebih besar. v

Hasil risetnya menghebohkan dunia terutama dengan kemungkinan membuat profil 3 dimensi
dari cadangan minyak. Metodenya berhasil memproses data-data seismik seratus kali lebih cepat dari
metode yang sekarang biasa digunakan. Sebelumnya, Shell selalu mempunyai masalah dalam
menemukan sumber minyak bumi. Sebelum metodenya digunakan, untuk menyelesaikan Persamaan
Helmholtz dibutuhkan biaya yang besar, perhitungan waktu, penggunaan komputer serta memori. vi

Dalam siaran pers tahun 2005, Universitas Delft menyatakan sangat bangga akan pencapaian
Yogi. Siaran pers itu menyebutkan bahwa penelitian Yogi adalah murni matematika.
Hikmah pembelajaran bagi siswa dengan mengenal tokoh matematika Indonesia antara lain
memberikan sosok sebagai role model (panutan) yang dapat mereka teladani. Sosok Yogi sebagai anak
Tasikmalaya, Indonesia tentu saja mampu memberi gambaran bahwa anak Indonesia pun tak kalah
mumpuni dan dapat menjadi jawara di kancah Internasional. Dengan mengetahui hal ini, siswa akan
terpicu semangatnya untuk belajar Matematika, untuk menjadi tak kalah hebat dari tokoh-tokoh
tersebut dalam memberi kontribusi dan menjadi kebanggaan Indonesia.
i
"Penghargaan Achmad Bakrie: Yogi Ahmad Erlangga, Sang Pemecah Persamaan Helmholtz". Institut Teknologi Bandung.
16 November 2015. Diakses tanggal 19 Agustus 2015.

ii
"Yogi Ahmad Erlangga, Matematikawan Hebat Asal Tasikmalaya". Indonesia Bangga. 6 August 2008. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 13 August 2012. Diakses tanggal 14 Agustus 2012.

iii
Renne R.A Kawilarang (13 August 2010). "Matematika Rumit dari Tasikmalaya". VivaNews. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 15 August 2012.

iv
"Jejak Sains Indonesia di Dunia". Indonesia Berprestasi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 August 2012. Diakses tanggal
13 August 2012.

v
Denny Armandhanu, Iwan Kurniawan (12 August 2012). "Ini Enam Tokoh Penerima Bakrie Award (2):Mereka dianggap
berjasa terhadap kehidupan intelektual bangsa.". VivaNews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 August 2012.

vi
"Formula Yogi Permudah Pencarian Minyak". Detik.com. December 24, 2005. Diakses tanggal 19 Agustus 2015.

Anda mungkin juga menyukai