Npm : 2211080056
Kelas : BKPI F/3
Dosen Pengampu : Tika Febriyani, M.Pd
Mata Kuliah ; Bimbingan dan Konseling Karier
Resume Materi 5
Mark Savickas, P.hD merupakan Profeuer of Family and Community Medicine di Northeast Ohio
Medical University dan mengajar Career counseling selama 40 tahun di Kent State University. Ia juga
telah menulis sekurang-kurangnya 80 artikel, 45 chapter buku, dan memberikan 500 presentasi mengenai
konseling karier. Karyanya yang terkenal yakni Handbook of Career Counseling Theory and Practice
(1996 bersama B Walsh), Vocational Interest (1999 bersama A Spokane). The Handbook of Vocational
Psychology (2005 bersama B Walsh), dan jurnal- jurnal berjudul Career Construction dan Life Design.
A. Realistis
Dalam memahami cerita konseli yang bertipe realistis, topik yang dapat dipilih konselor yakni hobi
bongkar pasang mesin, perbaikan atap rumah, minat berkebun, dan aktivitas lain yang dominan
penggunaan fisiknya.
B. Investigatif
Narasi yang dibangun oleh konseli bertipe investigatif yakni kegembiraan menyusun puzzle atau
permainan yang menantang intelektual, senang menyelesaikan permasalahan, dan membaca buku science
fiction.
C. Artistik
Kunci cerita konseli dengan tipe artistik adalah ekspresi kreativitas. Ekspresi ini terlihat dalam aktivitas
atau produk artistik yang ia ceritakan seperti lukisan, musik, memasak, panggung teaterikal.
D. Sosial
Dalam memahami narasi konseli dengan tipe sosial, konselor dapat berfokus pada aktivitas membantu
orang lain seperti mengajar dan memberi layanan kesehatan.
E. Enterprise
Menghasilkan uang menjadi aspek penting dalam narasi konseli yang bertipe enterprise. Menjual,
mengajak, atau mengelola orang lain adalah sebagian aktivitas dominannya.
F. Konvensional
Konseli dengan tipe konvensional sangat senang bercerita tentang kesibukan di kantor, mengelola laporan
keuangan, atau bekerja dari balik meja kantornya selama berjam-jam.
1. Perhatian (Concern)
2. Kendali (Control)
3. Rasa ingin tahu (Curiosity)
4. Rasa percaya diri (Confidence)
John D Krumboltz adalah seorang profesor pendidikan dan psikologi di Standford University dengan
spesialisasi bidang piskologi konseling, la juga seorang pionir untuk berbagai teori konseling karier
seperti social learning theory pada 1979, theory of career decision making pada 1996 dan yang terbaru ia
mencetuskan happenstance learning theory pada 2009. Pada tahun 2002 ia mendapat penghargaan dari
APA's Award for Distinguished Profesional Contirbutions to Applied Research.
2. Kegigihan (Persistance)
Dalam mencoba hal baru, setiap individu akan berhadapan dengan beragam kendala (barrier) baik faktor
internal maupun eksternal. Untuk itulah dibutuhkan sikap gigih yang terus berusaha meskipun berat.
Menjadikan kondisi ragu-ragu sebagai hal baik yang penting untuk dimiliki selama proses eksplorasi.
3. Fleksibilitas (Flexibility)
Banyak hal terjadi di luar kendali (uncontrolled) dan tidak terprediksi (unpredictabled). Fleksibilitas
adalah kemampuan berfokus pada hal yang dapat dikendalikan yakni sikap kita menghadapi kondisi
apapun walau tidak ideal seperti yang diharapkan.
4. Optimis (Optimism)
Penting bagi individu untuk menanamkan sikap optimis selama proses eksplorasi. Keyakinan ini
memandang segala kesempatan adalah mungkin untuk dicapai.
1. Tujuan konseling karier yakni membantu konseli belajar mengambil tindakan demi mencapai
kepuasan karier dan kehidupan, bukan untuk mengambil pilihan tunggal sebuah profesi.
2. Asesmen digunakan untuk menstimulasi pembelajaran, bukan untuk mencocokkan karakteristik
individu dengan karakteristik pekerjaan tertentu.
3. Konseli belajar untuk ikut serta dalam proses eksplorasi agar dapat mengubah kejadian tak terencana
(unplanned events) menjadi bermanfaat.
4. Keberhasilan konseling diukur dari keberhasilan konseli di dunia nyata.