BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu hal yang turut menentukan prestasi seseorang.
di kelas. Dalam pembelajaran di sekolah, terdapat banyak unsur yang saling berkaitan
pendidik (guru), peserta didik (siswa), kurikulum, pengajar, tes, dan lingkungan.
Siswa sebagai subjek dalam proses tersebut juga sangat berperan dalam keberhasilan
yaitu yang tercantum dalam Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional No.
20 Tahun 2003, Bab I Pasal I ayat I yang mengemukakan pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada seperangkat komponen yang
saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Sebagai sebuah sistem,
pembelajaran meliputi suatu komponen, salah satu komponen pembelajaran yang harus
1
Ramayulis, Ilmu Pendidika . (Palembang: Grafika Telindo Press, 2011), h. 1-2
2
Hamruni, Strategi Pembelajaran. (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), h. 11
1
2
mengimpletasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran, atau dapat didefenisikan sebagai cara
kerja yang bersistematis dalam memudahkan dalam pelaksanaan suatu kegiatan guna
tercapainya suatu tujuan yang ditentukan. Metode pembelajaran merupakan cara guru
melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi
pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu. Banyak metode atau
cara yang dilakukan guru untuk menjelaskan konsep, fakta, dan prinsip kepada
peserta didik dalam proses pembelajaran, salah satu metode pembelajaran yang sesuai
(problem solving)
B. RUMUSAN MASALAH
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Masa kecil
Pasangan suami istri berdarah Yahudi, Jakab Polya dan Anna Deutsch,
menikah dan lahirlah Geolge Polya pada 13 Desember 1887 sebagai anak keempat
dari lima bersaudara. Keluarga ibu sudah beberapa generasi tinggi di kota Buda,
namun pada tahun 1872, kota Buda digabung dengan kota Obuda dan Pest dan hasil
merjer kota ini adalah kota Budapest. Meskipun menyandang nama Polya sebagai
nama keluarga dan anaknya awalnya bernama Gyorgy (kemudian disebut George)
ketika baru lahir, namun nama Polya ini hanya disandang selama lima tahun. Jakab
Polya berganti nama menjadi Jakab Pollak. Untuk mengetahui pergantian nama ini,
kita perlu mengetahui karir Jakab dan sedikit tentang sejarah Hongaria.
Mempelajari bahasa
pengacara dengan kuliah di bidang hukum. George lulus sekolah dasar pada tahun
Yunani klasik dan bahasa Latin selain bahasa Jerman modern maupun bahasa asli
Hongaria. Minat George adalah biologi dan studi kepustakaan, namun menonjol
dalam bidang geografi dan subyek-subyek lain. Matematika bukan bidang yang
disukai George. Di sekolah, nilai mata pelajaran geometri mendapat nilai sedikit lebih
3
4
baik dibanding aritmatika. Disinyalir bahwa cara mengajar guru yang salah membuat
Banting setir
George lulus dan masuk universitas Budapest pada tahun 1905 dengan biaya
ditanggung oleh Jeno yang sudah menjadi seorang ahli bedah. Awalnya George
mengambil jurusan hukum, namun hanya bertahan satu semester karena dianggapnya
membosankan. Banting setir dengan belajar berbagai bahasa dan kepustakaan yang
menjadi minat utamanya, namun bertahan selama 2 tahun yang memperoleh sertifikat
sebagai bekal untuk mengajar bahasa Latin di sekolah menengah. Kecewa dengan
kenyatan ini, George memutuskan untuk belajar filsafat, namun seorang profesor,
Bernat Alexander, menyarankan agar George mengambil mata pelajaran fisika dan
matematika untuk membantu memahami filsafat. Nasihat ini dituruti dan George
belajar matematika. Disebutkannya bahwa fisika terlalu sulit dan filsafat terasa terlalu
belajar fisika di bawah Eotvos dan matematika dibimbing oleh Fejer. Fejer, pada saat
itu, adalah salah seorang matematikawan terkemuka Hongaria. Bersama Fejer, Polya
membuat karyakarya kolaborasi, dimana pengaruh Fejer *) sangat terasa pada karya-
karya Polya di kemudian hari. Tahun 1910 - 1911, Polya kuliah di universitas Vienna,
dengan uang yang diperoleh lewat mengajar anak-anak orang kaya sebagai dosen
pribadi. Di sini, kembali, Polya mendapatkan matematika dari tangan Wirtinger dan
Mertens meskipun menambah pengetahuan fisika dengan kuliah teori relativitas, optik
sendiri, teori probabilitas geometri. Tahun 1912 dan 1913 kembali menekuni
4
5
Polya bertemu dengan Szego di Budapest pada kisaran tahun 1913, ketika
yang baru saya pulang menuntut ilmu di mancanegara. Szego pada saat itu masih
tahun kemudian, ketika Polya memutuskan untuk menulis buku tentang problem-
problem dalam analisis, maka dia meminta bantuan Szego dan hampir selama dua
tahun mereka bekerja bersama. Hasilnya buku karya Polya dan Szego tentang
problem yang menjadi subyek, tapi metode dalam solusi lebih menjadi penekanan.
Mereka bersamasama menemui penerbit pada tahun 1923 dan karya mereka
diterbitkan dalam dua jilid. Tahun 1920, Polya diangkap menjadi profoseor luar biasa
di ETZ disusul memperoleh bea siswa dari Rockefeller (Rockefeller Dellowship) pada
tahun 1924, yang memungkinkan dirinya belajar bersama Hardy di Inggris. Mulai
tahun itu, Polya terkadang berada di Oxford atau Cambridge, bekerja bersama Hardy
dan Littlewood. Buku karya trio matematikawan ini terbit pada tahun 1934 dengan
judul Inequalities. Sambil mengerjakan buku itu, Polya juga membuat 31 makalah
pada kurun waktu 1926-1928. Jangkauan topik, kedalaman dan banyaknya publikasi
yang dilakukannya membuat diangkat menjadi Ordinary profesor di ETH pada tahun
1928. 3
3
https://masbied.files.wordpress.com/2011/05/modul-matematika-teori-belajar-polya.pdf DIAKSES 12
MEI 2017 PUKUL 9;14 WITA
5
6
sebagai isu utamanya, termasuk juga Problem Based Learning dan Problem Posing.
Akan tetapi dalam praktiknya problem solving lebih banyak diterapkan untuk
pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis
dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawaban oleh siswa 5.
metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem
solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai
kepada menarik kesimpulan.6 metode problem solving adalah cara penyajian bahan
pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis
dan disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa.7
Dapat disimpulkan metode problem solving yaitu suatu cara atau prosedur
dan bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode
4
Miftahul Huda, Model-model pengajaran dan pembelajaran isu-isu metodis dan paradigmatic,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 273
5
Adang Heriawan,. Metodologi pembelajaran kajian teoristik prakstis model, pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran. Serang Banten: LP3G (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi
Guru, 2012), h. 92
6
Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain , Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2006),
h. 103
7
Sudirman,dkk., Ilmu Pendidikan.( Bandung: Remadja Karya ,1987), h.67
6
7
Ciri-ciri permasalahan yang baik sesuai dengan tujuan dari pembelajaran model
Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar mengajar
8
Joseph Mbulu, Pengajaran Individual Pendekatan Metode Dan Media Pedoman Mengajar Bagi Guru
Dan Calon Guru, (Malang: Yayasan Elang Emas, 2001), h. 155
7
8
c) Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses dalam
situasi atau keadaan yang bener bener dihayati, diminati siswa serta dalam
d) Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara
kelompok.
Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak
b. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi
siswa.
melakukan penemuan. 9
Langkah-langkah penyelesaian masalah dapat dilakukan melalui enam tahap yaitu :10
9
Ahmad Kosasih Dhajiri,. Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral-VCT dan Games dalam VTC,
(Bandung : Jurusa PMPKn IKIP, 1985), h. 133
10
W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Grasindo, 2002), h. 115
8
9
secara jelas
berbagai sudut
alternative penyelesaian
kesimpulan
9
10
Penyelesaian masalah Menurut David Johnson dan Johnson dapat dilakukan melalui
1. Mendifinisikan Masalah
a) Kemukakan kepada siswa peristiwa yang bermasalah, baik melalui bahan tertulis
maupun secara lisan, kemudian minta pada siswa untuk merumuskan masalahnya
dalam satu kalimat sederhana (brain stroming). Tampunglah setiap pendapat mereka
dengan menulisnya dipapan tulis tanpa mempersoalkan tepat atau tidaknya, benar
b) Setiap pendapat yang ditinjau dengan permintaan penjelasan dari siswa yang
relevan. Dipilih rumusan yang tepat, atau dirumuskan kembali (rephrase, restate)
perumusan perumusan yang kurang tepat. akhirnya di kelas memilih satu rumusan
2. Mendiagnosis masalah
kecil, kelompok ini yang akan mendiskusikan sebab sebab timbulnya masalah
Pada tahap ini kelompok mencari dan menemukan berbagai altenatif tentang cara
berpikir divergen, memahami pertentangan diantara berbagai ide, dan memiliki daya
11
W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, h 117
10
11
Setelah berbagai altenatif ditemukan kelompok, maka dipilih altenatif mana yang akan
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan langkah langkah yang harus
diperhatikan oleh guru dalam memberikan pembelajaran problem solving sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah
2. Menelaah masalah
Dalam menelaah masalah kemampuan yang diperlukan adalah menganalisis dan merinci
Menghimpun dan mengelompokkan data adalah memperagakan data dalam bentuk bagan,
4. Pembuktian hipotesis
11
12
1. Metode ini dapat membuat pendidikan disekolah menjadi lebih relevan dengan
dan bekerja kelak, suatu kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan
manusia.
3. Metode ini merangsang siswanya secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam
pemecahan masalah hanya cocok SLTP, SLTA dan PT saja. Padahal, untuk
12
W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, h 117
12
13
waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran
lain.
13
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, h. 92 -93
13
14
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
1. Pasangan suami istri berdarah Yahudi, Jakab Polya dan Anna Deutsch,
menikah dan lahirlah Geolge Polya pada 13 Desember 1887 sebagai anak keempat
dari lima bersaudara. Keluarga ibu sudah beberapa generasi tinggi di kota Buda,
George lulus dan masuk universitas Budapest pada tahun 1905 dengan biaya
ditanggung oleh Jeno yang sudah menjadi seorang ahli bedah. Awalnya George
kepustakaan yang menjadi minat utamanya, namun bertahan selama 2 tahun yang
filsafat.
dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari
data sampai kepada menarik kesimpulan. metode problem solving adalah cara
pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan
14
15
c. Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses dalam
situasi atau keadaan yang bener bener dihayati, diminati siswa serta dalam
d. Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara berpikir
Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak
b. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
penemuan.
a. Merumuskan masalah
b. Menelaah masalah
d. Pembuktian hipotesis
15
16
pemecahan.
pemecahan masalah hanya cocok SLTP, SLTA dan PT saja. Padahal, untuk
waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran
lain.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Djamara, Syaiful Bahri dan Aswan Zain , Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka
Cipta, 2006.
17