PEMBAHASAN
Menurut Usman Samatowa (2016:1) Ilmu pengetahuan alam dalam arti sempit
sebagai displin ilmu dari physical science dan life science. Yang termasuk physical science
adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meterologi dan fisika. Sedangkan
life science meliputi biologi (antanomi, fisiologi, zoologi, citologi).
James conant, (1997:14) mendefinisikan sains sebagai “suatu deretan konsep serta
skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil
eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih
lanjut.
IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam scara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaa kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di
harapkan dapat menjadi wahana bagi pesera didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar menjeljahi dan memahami alam sekitar secara
alamiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam atau alam sekitar.
Tingkat sains dan teknologi yang dicapai oleh suatu bangsa biasanya digunakan
sebagai tolak ukur untuk kemajuan bangsa itu. Apalagi dimasa yang akan datang (abad ke-22,
kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia yang
dimiliki suatu bangsa dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk menumpuk rasa ingin tahu anak
didik secara alamiah. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya
dan mencari jawaban atas berdasarkan buktiserta mengembangkan cara berpikir ilmiah.
Fokus program pengajaran IPA di SD hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan
pengembangan anak didik terhadap dunia mereka di mana mereka hidup.
Ciri yang menonjol dipembelajaran IPA di Indonesia dan Amerika ialah adanya nilai-
nilai agama yangvtermasuk dalam kurikulum. Melalui pendidikan IPA kita mendorong anak
didik untuk dapat meningkatkan iman dan takwanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, pencipta
alam semesta.
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal
(Sanjaya, 2007 : 145). Metode pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan
pendidik dalam melakukan interaksi dengan peserta didik pada saat proses pembelajaran
berlangsung secara bervariasi dalam proses pembelajarannya. Langkah-langkah pembelajaran
dalam urutan kegiatan pembelajaran, disarankan menggunakan satu atau dua kombinasi dari
beberapa metode pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mencapai pembelajaran yang
ditetapkan.
Metode pembelajaran sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Pendidikdalam melaksanakan pembelajaran harus fleksibel dalam menentukan
metode pembelajaran mana yang harus digunakan.Menurut Edgar B. Wesley dan Stanley
yang dikutip Abdul Azis. W menyatakan metode mengajar adalah kata yang digunakan untuk
menandai rangkaian kegiatan yang diarahkan oleh guru yang hasilnya adalah belajar pada
siswa.
Dan metode mengajar dapat diartikan sebagai proses atau prosedur yang hasilnya
adalah belajar atau dapat pila merupakan alat melalui makna belajar menjadi aktif (Majid,
2008 : 142 ) Walaupun banyak metode pembelajaran, tidak dapat dianggap bahwa metode
pembelajaran tertentu paling baik, karena setiap metode pembelajaran mempunyai
karakterisristik tertentu. Metode pembelajaran yang dipilih harus di dasarkan kepada kajian
hasil, karena metode pembelajaran yang digunakan berkaitan dengan tujuan pembelajaran.
Untuk kepentingan praktis, kita pilihkan saja beberapa metode yang sudah sangat
umum digunakan diantaranya metode ceramah, metode eksperimen, metode penugasan,
metode Tanya jawab, metode latihan, metode simulasi, dan metode diskusi.
Jenis metode yang dapat kita gunakan dalam proses pembelajaran IPA antara lain:
metode diskusi, ceramah, studi lapangan, eksperimen, simulasi, demonstrasi, kerja
kelompok, tanya jawab. Dibawah ini akan kita pelajari masing-masing metode pembelajaran
IPA yang dapat kita lakukan. Amalia Saprati (2014:3.5)
1. Metode Diskusi
Syaiful Bahri (2006:87) menyatakan, Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran
dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang
guru disekolah. Didalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi antara
dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar informasi, memecahkan masalah
dapat terjadi juga semuanya aktfi, tidak ada yang sasif sebagai pendengar saja.
2. Metode Ceramah
Wina Sanjaya menjelaskan dalam bukunya (2016:147) Metode ceramah dapat
diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau
penjelasan langsung kepada sekolompok siswa.
Menurut Syaiful Bahri (2014:177) Metode ceramah adalah metode yang boleh
dikatakan metode tradisional. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai
alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Meski metode
ini lebih banyak menurut keaktifan guru dari pada anak didik, tetapi ia tetap tidak bisa
ditinggalkan begitu saja dalam pengajaran. Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran
tradisioanl, seperti di pedesaan yang kekurangan fasilitas belajar dan tenaga guru.
Cara mengajar dengan metode ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik kuliah,
merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau
informasi tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
Dalam bukunya Amalia Sapriati (2014:3.12) menyatakan, Studi lapangan jauh lebih
memberikan pengalaman luas kepada murid dibandingkan hanya di dalam ruangan yang
dibatasi empat dinding kelas. Studi lapangan juga merupakan pengalaman langsung,
melihat objek sebenarnya dan diperoleh dari tangan pertama.
Mengingat bahwa studi lapangan dapat dilakukan dalam skala yang besar, jika
memang merupakan keharusan oleh karena objek tidak dapat di jumpai di sekitar
gedung sekolah, maka studi lapangan memang harus benar-benar dilakukan dengan
perencanaan yang masak. Salah satu hal yang harusmenjadi pertimbangan dalam
merencanakan studi lapangan ialah tentang karakteristik objek yang ada di
lapangan, sehingga dengan mengetahui tentang hakikat lapangan segala sesuatu
yang berkaitan dengan studi lapangan dapat direncanakan sebaik mungkin. Sangatlah
disayangkan apabila studi lapangan yang penyelenggaraannya memerlukan waktu,
biaya dan tenaga menjadi gagal hanya karena ketidakmampuan guru pembimbing
memahami hakikat lapangan.
A. Kelebihan Metode Studi Lapangan
1. Pelajaran lebih merangsang kreativitas anak
2. Menerapkan prinsip belajar yang modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran
3. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual
B. Kekurangan Metode Studi Lapangan
1. Sulit mengatur dan mengarahkan siswa yang banyak
2. Unsur reakreasi menjadi lebih peroiritas dari pada tujuan utama
3. Memerlukan biaya yang banyak
C. Penerapan Metode Studi Lapangan
Langkah Pelaksanaan Studi Lapangan
a. Pemilihan kasus, dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara
bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang. Kasus dapat dipilih oleh
peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses, dan
masvarakat atau unit sosial
b. Pengumpulan data, erdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi
yang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan
analisis dokumentasi. Peneliti sebagai instrurnen penelitian, dapat
menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan
penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara serentak
c. Analisis data, setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi,
mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat
dikelola. Agregasi merupakan proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi
hal-hal umum guna menemukan pola umum data. Data dapat diorganisasi
secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi
d. Perbaikan, meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi
kasus hendaknya clilakukan penvempurnaan atau penguatan (reinforcement)
data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru
mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus
membuat kategori baru, data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori
yang sudah ada.
4. Metode Eksperimen
Amalia Sapriati (2014:3.12) mengatakan, metode eskperimen metode yang banyak
digunakan dalam mempelajari Ilmu Pendidikan Alam. Eksperimen yang dilakukan tidak
selalu harus dilaksanakan di dalam laboratorium tetapi dapat dilakukan pada alam sekitar.
Dengan metode ini diharapkan anak didik tidak menelan begitu saja sejumlah fakta
yang ditemukan dalam percobaan yang dilakukan. Dengan metode ini juga anak didik
diharapkan sepenuhnya terlibat dalam menemukan fakta, mengumpulkan data,
mengendalikan variable dan memecahkan masalah.
5. Metode Simulasi
Wina Sanjaya (2016:159) mengatakan, Simulasi berasal dari kata simulate yang
artinya berpura-pura. Sebagai metode belajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep,
prinsip atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat diguanakan sebagai metode mengajar
dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakuakan secara langsung pada
objek yang sebenarnya. Mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu
peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat.
6. Metode Demonstrasi
Apabila demonstrasi telah selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan
memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan
proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa
memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan