Anda di halaman 1dari 16

Bahaya Merokok Terhadap Anak Di

Bawah Umur
Berdasarkan data dari Kesehatan Kementerian RI, hampir 80% dari total perokok
di Indonesia mulai merokok ketika usianya belum mencapai 19 tahun. Kelompok
usia yang paling banyak merokok di Indonesia adalah usia 15-19 tahun. Di urutan
kedua adalah kelompok usia 10-14 tahun. Mengejutkan, bukan? Padahal, usia
tersebut masih tergolong kategori usia anak-anak, saat tubuh masih membutuhkan
berbagai hal penunjang untuk membantu memaksimalkan pertumbuhan. Apa saja
bahaya yang mungkin terjadi jika seseorang merokok sejak kecil atau di bawah
usia 18 tahun?

Dampak merokok adalah fatal bagi semua usia

Kebiasaan merokok diketahui menyebabkan sebanyak 6 juta orang meninggal


setiap tahunnya di dunia. Bahkan diperkirakan pada tahun 2030, angka kematian
yang disebabkan oleh kebiasaan merokok mencapai 10 juta jiwa setiap tahunnya.
Menurut WHO, Indonesia adalah negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di
dunia setelah Cina dan India.

Data yang ditemukan dari Riset Kesehatan Dasar Indonesia yang dilakukan pada
tahun 2013, menemukan bahwa sebanyak 85% rumah tangga di Indonesia
terpapar asap rokok. Dari perhitungan ini, diperkirakan sedikitnya ada 25 ribu
orang yang meninggal dunia akibat menjadi perokok pasif, sedangkan angka
kematian perokok aktif delapan kali lebih besar dari angka tersebut.

Tidak ada manfaatnya sedikit pun dari kebiasaan merokok. Dampak yang
ditimbulkan dari merokok seluruhnya adalah dampak buruk, dari
segi perekonomian hingga kesehatan. Salah satu penyakit yang paling banyak
ditimbulkan akibat kebiasaan merokok adalah kanker paru. Namun, tidak hanya
itu saja, hampir semua bagian tubuh seperti jantung, ginjal, pembuluh darah,
kesehatan reproduksi, tulang dan otot, paru-paru, serta otak bisa rusak akibat
merokok.

Bahaya kesehatan bagi anak kecil dan remaja di


bawah 18 tahun yang sudah merokok

Remaja yang merokok memiliki status kesehatan yang buruk dibandingkan


dengan remaja yang tidak merokok. Hal yang paling sering dialami oleh para
perokok muda ini adalah sakit kepala dan sakit punggung yang sering sekali
muncul.

Hal ini ditunjukkan pada penelitian yang melibatkan 5000 perempuan muda yang
diteliti selama 7 tahun. Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa mereka
yang menjadi perokok aktif sangat sering berkunjung ke rumah sakit dengan
berbagai alasan kesehatan, salah satu yang paling sering adalah masalah pada
tulang dan otot. Selain itu, diketahui juga bahwa remaja yang menjadi perokok
aktif mengalami penurunan kemampuan merasakan rasa suatu makanan serta
gangguan tidur.

1. Paru-paru berhenti berkembang

Perkembangan paru-paru juga akan dipengaruhi jika melakukan kebiasaan


merokok terlalu dini. Rokok menyebabkan gangguan pada pertumbuhan serta
perkembangan paru pada anak-anak dan remaja, hal ini mengakibatkan paru-paru
berhenti untuk tumbuh. Gangguan ini dapat menimbulkan masalah kesehatan
yang kronis hingga ia beranjak dewasa.

Menghentikan kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja mungkin saja bisa
membuat paru-paru kembali berkembang. Sebuah riset juga menyatakan bahwa
jika anak merokok selama 20 hari, maka dampaknya pada paru seperti telah
merokok selama 40 tahun, dan ia pun berisiko mengalami kanker paru.

2. Gejala penyakit jantung dan pembuluh darah yang terjadi lebih


awal

Merokok pada usia yang muda dapat menyebabkan kerusakan sistem peredaran
darah, yang kemudian akan bertambah parah saat ia tumbuh dewasa. Ketika ia
memasuki usia dewasa, bukan tidak mungkin berbagai penyakit jantung langsung
dapat dialaminya, seperti penyakit jantung koroner, aterosklerosis, gagal jantung,
serangan jantung, serta stroke. Penyakit-penyakit ini adalah penyebab utama dari
kematian muda yang cukup tinggi terjadi di dunia.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Taiwan pada perokok aktif yang berusia
muda menunjukkan bahwa ternyata dari kelompok tersebut banyak yang
mengalami kondisi hipertrigliseridemia, neutrophilia, dan hiperkromia.
3. Kerusakan gigi

Kebiasaan merokok adalah penyebab utama dari gangguan kesehatan gigi dan
mulut. Hampir setengah dari infeksi yang terjadi di mulut terjadi pada perokok
aktif dengan rentang usia di bawah 30 tahun. Sebuah riset juga membuktikan hal
yang sama, yaitu perokok aktif yang berusia sangat muda mempunyai karies, plak,
dan berbagai infeksi gusi dan mulut lebih banyak dibandingkan dengan anak
seusianya yang tidak merokok.

4. Masalah pada otot dan tulang

Penelitian dalam lingkup yang cukup besar, dilakukan di Belgia dan melibatkan
sebanyak 677 remaja. Dari penelitian ini diketahui bahwa remaja yang sering
merokok memiliki kepadatan tulang yang rendah serta penurunan puncak
pertumbuhan yang seharusnya terjadi pada usianya. Sama dengan penelitian
sebelumnya, penelitian yang mengikutsertakan 1000 remaja laki-laki di Swedia
menemukan bahwa kelompok yang merokok mengalami kerapuhan tulang pada
bagian tulang belakang, leher, tengkorak, serta pada tangan dan kaki.
Penyakit Yang Di Derita Perokok
Pasif

Paparan asap rokok sebagai perokok pasif dapat menyebabkan kematian dini serta
penyakit pada anak-anak dan orang dewasa yang tidak merokok. Semakin
terekspos dengan asap rokok, semakin tinggi risiko penyakitnya. Tidak ada tahap
paparan asap rokok yang bebas dari risiko.

Para peneliti menyimpulkan bahwa perokok pasif dapat berisiko terjangkit


penyakit dan kondisi berikut ini:

Pada orang dewasa:

 Penyakit jantung

 Kanker paru-paru

 Iritasi pada mata dan hidung

Pada anak-anak dan bayi:

 Sudden infant death syndrome (SIDS atau kematian bayi secara tiba-tiba)

 Berat lahir yang rendah (apabila ibu terpapar asap rokok)

 Bronkitis, pneumonia, dan infeksi saluran paru-paru

 Penyakit pernapasan pada anak-anak


 Penyakit telinga bagian tengah (otitis media atau ‘glue ear”, efusi telinga
bagian tengah)

 Gejala pernapasan seperti batuk, dahak, napas bunyi, dan sesak napas

 Asma yang memburuk

 Penurunan fungsi paru-paru pada anak-anak (tidak dapat bernapas


dalam-dalam)

Penelitian juga mengaitkan paparan asap rokok terhadap meningkatnya risiko


penyakit lainnya.

Penyakit pada orang dewasa:

 Kanker nasal sinus

 Kanker payudara

 Stroke

 Atherosclerosis (penyakit pada pembuluh darah)

 Gejala pernapasan akut (jangka pendek), seperti batuk, napas berbunyi,


sesak pada dada dan kesulitan bernapas

 Gejala pernapasan kronis (jangka panjang)

 Penurunan fungsi paru-paru akut pada orang yang memiliki asma

 Berkembangnya asma dan kontrol asma yang memburuk

 Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)

Penyakit pada anak-anak dan bayi:


 Berkembangnya asma

 Persalinan prematur (jika ibu terekspos secondhand smoke)

 Kanker: leukemia, kanker otak, limfoma (jika ibu atau anak terekspos
asap rokok)

 Komplikasi paru-paru selama dan setelah operasi

 Memburuknya fibrosis kistik

 Penyakit meningococcal

Penyakit jantung pada perokok pasif

Perokok pasif memiliki peningkatan risiko penyakit jantung koroner meski ia


belum pernah merokok seumur hidupnya. Non-perokok dengan paparan jangka
panjang terhadap asap tembakau di rumah memiliki sekitar 25% – 30%
peningkatan risiko penyakit jantung dibanding dengan non-perokok yang tidak
terkena paparan asap rokok. Peningkatan risiko ini sekitar sepertiga dari
peningkatan risiko dari merokok aktif.

Kadar asap tembakau yang rendah memiliki efek yang kuat terhadap risiko
penyakit jantung, namun risiko cenderung menurun dengan paparan asap yang
tinggi yang dihasilkan perokok aktif. Kadar zat kimia yang mengakibatkan
penyakit jantung lebih besar pada asap luar dibanding dengan asap mainstream
yang dihirup langsung oleh perokok. Penelitian juga mengindikasi bahwa non-
perokok lebih sensitif pada beberapa efek tertentu dari asap rokok dibanding
dengan perokok aktif.

Asap rokok mengganggu kerja normal jantung, darah dan pembuluh darah,
menyebabkan kerusakan jangka pendek dan jangka panjang. Beberapa efek terjadi
dalam 30 menit dan hampir sama dengan efek yang dialami perokok aktif.
Sebagai contoh, asap kepulan rokok ini mempengaruhi lapisan dinding pembuluh
darah dan mengganggu aliran darah, sehingga darah mengental dan lebih mudah
membeku. Karbon monoksida dari asap rokok menggantikan beberapa kadar
oksigen pada darah, mengurangi aliran oksigen pada jantung dan otot. Dengan
berkurangnya oksigen, kerusakan jangka pendek atau permanen pada jantung dan
jaringan lebih mudah terjadi. Dalam beberapa tahun, perokok pasif akan memiliki
penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah, dan penyempitan yang
menyebabkan radang pada pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan serangan
jantung.

Mayoritas kematian pada perokok pasif disebabkan oleh penyakit jantung. Orang
dengan faktor risiko lainnya terhadap penyakit jantung seperti diabetes, tekanan
darah tinggi dan penyakit jantung memiliki risiko yang lebih besar dari paparan
secondhand smoke.

Kanker pada perokok pasif

Asap rokok telah dipastikan sebagai penyebab kanker pada manusia. Asap rokok
yang dihirup perokok pasif adalah penyebab utama kanker paru-paru pada non-
perokok. Non-perokok dengan paparan jangka panjang dari asap rokok memiliki
sekitar 20% – 30% risiko yang lebih tinggi akan kanker paru-paru dibanding non-
perokok yang tidak terkena paparan.

Bukti menunjukkan bahwa asap rokok ini dapat menjadi penyebab kanker nasal
sinus dan kanker payudara pada wanita yang belum mengalami menopause,
namun masih diperlukan lebih banyak riset. Kanker payudara adalah kanker yang
paling umum dan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita.
7 Manfaat Berhenti Merokok

dapat membuat perubahan yang besar pada kesehatan dan gaya hidup Anda. Tidak
ada kata terlambat untuk berhenti merokok, karena manfaat berhenti merokok
dapat Anda rasakan kapan pun. Misalnya, jika Anda berhenti merokok di usia
pertengahan, atau sebelum memiliki kanker dan penyakit serius lainnya, maka
Anda akan terhindar dari risiko terbesar dari kematian akibat merokok. Untuk info
selengkapnya, mari kita lihat berbagai manfaat berhenti merokok berikut ini.

7 Manfaat berhenti merokok

1. Membuat bernapas lebih mudah

Anda dapat bernapas lebih mudah dan lebih sedikit batuk jika Anda berhenti
merokok, karena kapasitas paru-paru Anda akan meningkat hingga 10% dalam
waktu sembilan bulan. Pada usia 20-an dan 30-an, efek merokok pada kapasitas
paru-paru mungkin tidak terlihat kecuali Anda mencoba untuk berlari. Namun,
kapasitas paru-paru pada manusia akan terus berkurang seiring bertambahnya
usia. Dan pada usia lanjut, kapasitas paru Anda dapat menentukan apakah Anda
akan memiliki tubuh yang sehat, atau mengalami sesak napas ketika berjalan-jalan
dan menaiki tangga di masa tua.

2. Memberi energi lebih banyak

Manfaat berhenti merokok dalam waktu 2-12 minggu adalah dapat meningkatkan
sirkulasi darah. Hal ini dapat membuat semua aktivitas fisik, termasuk berjalan
dan berlari, jauh lebih mudah. Sistem kekebalan tubuh juga akan terdorong,
sehingga Anda lebih mudah untuk melawan pilek dan flu. Peningkatan oksigen
dalam tubuh juga dapat mengurangi kelelahan dan kemungkinan sakit kepala.

3. Mengurangi stres

Nikotin yang terdapat di rokok dapat meningkatkan stres. Karena stres akibat
merokok sama seperti stres lainnya, maka banyak orang yang salah kaprah. Jadi,
pernyataan bahwa merokok dapat mengurangi stres adalah salah besar. Bahkan,
studi ilmiah menunjukkan tingkat stres pada masyarakat yang berhenti merokok
jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang merokok. Jika Anda menyadari
bahwa Anda rentan terhadap stres, maka gantilah rokok dengan cara yang sehat
untuk menangani stres.

4. Meningkatkan kualitas hubungan seksual

Berhenti merokok akan meningkatkan aliran darah pada tubuh, sehingga dapat
meningkatkan sensitivitas. Pria yang berhenti merokok bisa mendapatkan ereksi
yang lebih baik, dan wanita dapat meningkatkan rangsangan sehingga orgasme
lebih mudah. Banyak yang menyatakan bahwa orang yang tidak merokok lebih
menarik di mata pasangan dibandingkan yang perokok.

Selain itu, orang yang tidak merokok juga lebih mudah untuk memiliki anak,
karena dengan berhenti merokok, lapisan rahim akan meningkat dan sperma
menguat. Selain itu, mereka yang tidak merokok memiliki kemungkinan
keguguran lebih rendah.

5. Membuat kulit tampak lebih muda

Manfaat berhenti merokok telah dinyatakan dapat memperlambat penuaan wajah


dan munculnya keriput. Kulit orang yang tidak merokok mendapatkan lebih
banyak nutrisi, termasuk oksigen. Selain itu, berhenti merokok juga dapat
mengembalikan kulit pucat dan kerutan yang sering dimiliki oleh perokok.
6. Membuat hidup lebih lama

Setengah dari seluruh perokok jangka panjang meninggal lebih awal akibat
penyakit yang berhubungan dengan rokok, termasuk penyakit jantung, kanker
paru-paru, dan bronkitis kronis. Pria yang berhenti merokok pada usia 30 tahun
dapat memperpanjang hidup mereka 10 tahun. Orang yang berhenti merokok pada
usia 60 tahun dapat memperpanjang hidup sebanyak tiga tahun.

Dengan kata lain, tidak pernah ada kata terlambat untuk mendapatkan keuntungan
dari berhenti merokok. Menjadi bebas dari asap rokok tidak hanya dapat
memperpanjang hidup Anda, tetapi juga dapat meningkatkan peluang untuk masa
tua yang bebas dari penyakit, dan bahagia.

7. Melindungi orang yang dicintai

Dengan berhenti merokok, Anda dapat melindungi kesehatan keluarga dan teman
Anda yang bukan perokok. Menjadi perokok pasif (orang yang menghirup asap
rokok orang lain) juga dapat terkena risiko kanker paru-paru, penyakit jantung,
dan stroke. Anak-anak juga dapat terkena risiko penyakit dada, termasuk
pneumonia, infeksi telinga, asma, dan sesak napas. Mereka juga tiga kali lebih
besar untuk terkena risiko kanker paru di kemudian hari dibandingkan dengan
anak-anak yang tidak terkena asap rokok.
Bahaya Merokok Pada Ibu Hamil

Jika kesehatan Anda tidak cukup jadi alasan untuk membuat Anda berhenti
merokok, mungkin saat nyawa janin Anda yang dipertaruhkan akan membuat
Anda segera melempar bungkus rokok Anda jauh-jauh, saat ini juga. Merokok
saat hamil memengaruhi kesehatan Anda dan bayi Anda sebelum, selama, dan
setelah bayi Anda lahir. Nikotin, karbon monoksida, dan banyak racun lain yang
Anda isap dari rokok dibawa masuk melalui aliran darah langsung menuju bayi
dalam rahim Anda.

“Merokok mungkin adalah penyumbang dampak buruk nomor satu untuk


kesehatan bayi,” ujar Robert Welch, dokter kandungan sekaligus ketua
Departemen Obstetri dan Ginekologi di Providence Hospital di Southfield,
Michigan, dilansir dari Baby Center.

Semakin banyak rokok yang Anda isap setiap hari, semakin besar peluang bayi
Anda mengembangkan masalah kesehatan yang lebih serius. Tidak ada dosis
“aman” dari merokok saat hamil.

Yang mungkin terjadi pada bayi jika ibu merokok


saat hamil

Sebatang dua batang rokok untuk satu hari memang lebih aman dibanding
menghabiskan seluruh pak rokok, tapi efeknya juga sebelas-duabelas. Tubuh
perokok amat sangat sensitif terhadap paparan dosis pertama nikotin di hari itu,
dan setiap hari, sehingga bahkan satu atau dua batang rokok saja akan
mengerutkan pembuluh darah secara dramatis.
Kekurangan oksigen dapat memiliki efek buruk pada pertumbuhan dan
perkembangan bayi Anda. Umumnya, merokok selama hamil melipatgandakan
kemungkinan bayi akan lahir terlalu dini atau gizi buruk dengan berat lahir bayi
kurang dari 2,5 kilogram. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara ibu
perokok dan anak mengembangkan bibir sumbing.

Tidak hanya itu. Merokok saat hamil artinya Anda merisikokan jabang bayi Anda
terhadap:

1. Cacat jantung bawaan

Bayi yang ibunya merokok pada trimester pertama kehamilan lebih mungkin
untuk memiliki cacat jantung saat lahir.

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), peluang risiko
bayi-bayi ini memiliki beberapa jenis cacat jantung bawaan terhitung sebesar 20-
70 persen lebih tinggi dari bayi yang ibunya tidak merokok. Cacat jantung
termasuk jenis yang menghambat aliran darah dari sisi kanan jantung ke paru-paru
dan bukaan antara ruang atas jantung (cacat septum atrium).

Racun dari rokok juga dapat membuat denyut jantung bayi berdetak lebih cepat
dari batas normal, alias tarkikardia. Detak jantung yang terlalu cepat ketika
seseorang sedang berisitirahat dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau
kematian mendadak. Risiko bayi meninggal mendadak (SIDS) akan terus
menanjak naik sejalan dengan semakin kecilnya berat lahir bayi dan usia
gestasional bayi menurun.

2. Cacat paru bawaan

Bayi yang lahir dari ibu merokok saat hamil cenderung memiliki ukuran tubuh
kerdil. Keterlambatan pertumbuhan ini menyebabkan paru-paru mereka tidak siap
untuk bekerja mandiri, dengan kapasitas optimalnya. Artinya, bayi-bayi ini dapat
menghabiskan minggu pertama kehidupannya melekat erat pada alat bantu napas.
Bahkan setelah mereka mampu bernapas sendiri (atau memang sudah bisa
bernapas sendiri dari awal), bayi dari ibu yang merokok saat hamil mungkin akan
terus memiliki gangguan pernapasan setelah dewasa nanti, akibat dari paru-
parunya yang keracunan nikotin.

Ibu yang merokok sedikitnya setengah bungkus rokok sehari selama kehamilan
hampir tiga kali lebih mungkin untuk memiliki bayi dengan saluran udara yang
terblokir oleh lendir atau sleep apnea. Anak-anak yang ibunya merokok selama
kehamilan sangat rentan terhadap asma, dan memiliki dua atau bahkan tiga kali
lipat risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

3. Kerusakan otak

Merokok selama kehamilan dapat memiliki efek yang bertahan seumur hidup
pada otak bayi Anda. Anak-anak dari perokok hamil khususnya cenderung
memiliki gangguan belajar, masalah perilaku, dan IQ yang relatif rendah.

Otak janin yang masih berkembang sangat rentan terhadap rendahnya tingkat
oksigen, dan ketidakmatangan pusat otak yang mengatur pernapasan bisa
berkontribusi terhadap kematian bayi mendadak (SIDS). Studi terbaru menyoal
bayi dari ibu merokok yang meninggal dalam kandungan memberikan wawasan
tentang bagaimana paparan merokok dapat melukai perkembangan otak. Selain
menyebabkan kerusakan saraf dengan mengurangi suplai oksigen ke otak yang
sedang berkembang, nikotin meracuni hingga ke daerah otak yang terlibat
langsung dengan sistem kerja jantung dan fungsi pernapasan. Selain itu, bayi yang
ibunya merokok saat hamil lebih mungkin mengalami sulit tidur akibat rendahnya
suplai oksigen ke otak.

4. Lahir mati — atau Anda yang keguguran

Keguguran, peristiwa tak terduga dari kehamilan, biasanya terjadi pada tiga bulan
pertama usia kehamilan. Pada kasus langka, keguguran dapat terjadi setelah janin
berusia 20 minggu. Ini disebut kelahiran mati.
Merokok saat hamil meningkatkan kemungkinan keguguran dini dan bayi lahir
mati yang diakibatkan oleh campuran puluhan racun dan bahan kimia yang masuk
ke dalam plasenta Anda mencekik suplai oksigen dan nutrisi si bayi. Komplikasi
lain dari merokok dapat menyebabkan kehamilan ektopik, masalah plasenta
(abrupsi plasenta atau plasenta previa), atau perkembangan janin yang lambat.
Isu-isu ini juga dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir mati.

Saya tidak merokok saat hamil, tapi suami saya


perokok. Adakah bahayanya untuk kehamilan
saya?

Asap rokok, juga disebut rokok pasif, adalah kombinasi asap dari rokok yang
terbakar dan asap dihembuskan oleh perokok. Asap yang membakar ujung rokok
atau cerutu sebenarnya mengandung lebih banyak zat berbahaya (tar, karbon
monoksida, nikotin, dan lain-lain) dari asap dihirup oleh perokok.

Jika Anda secara teratur terkena asap rokok saat hamil, Anda akan memiliki
kesempatan lebih besar untuk mengalami keguguran, kelahiran bayi mati,
kehamilan tuba, berat badan lahir rendah, dan komplikasi lainnya dari kehamilan.
Bayi dan anak-anak yang terpapar asap rokok juga dapat mengembangkan asma,
alergi, infeksi paru-paru dan telinga kambuhan, dan berada di risiko tinggi untuk
sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Apa yang dapat saya lakukan untuk menghindari


semua risiko ini?

Idealnya, Anda harus berhenti merokok sebelum Anda hamil (merokok


menurunkan kesempatan sukses hamil sekitar 40 persen). Namun, CDC
melaporkan 10 persen perempuan masih merokok selama tiga bulan terakhir
kehamilan.
Jika Anda perokok, berhenti saat ini juga. Satu-satunya cara untuk menghindari
komplikasi kehamilan terkait dengan merokok adalah menghentikan kebiasaan
merokok — lebih cepat lebih baik. Sebuah studi yang terbitan jurnal Obstetrics
and Gynecology tahun 2009 menemukan bahwa ibu hamil yang berhenti merokok
di trimester pertama benar-benar menggenjot peluang mereka melahirkan bayi
yang sehat dan memiliki berat badan sehat hampir sama dengan bayi yang lahir
dari ibu yang bukan perokok. Ibu yang berhenti pada trimester kedua juga
memiliki peningkatan peluang, tapi tidak banyak.

Manfaat berhenti merokok mulai dalam beberapa hari berhenti. Setelah Anda
berhenti, Anda dan detak jantung bayi Anda akan kembali normal, dan bayi Anda
akan cenderung untuk mengembangkan masalah pernapasan. Anda mungkin
memiliki gejala penarikan karena tubuh Anda sudah terbiasa terhadap nikotin, zat
adiktif dalam rokok. Anda mungkin ngidam rokok, mudah marah, merasa sangat
lapar, sering batuk, sakit kepala, atau memiliki kesulitan berkonsentrasi. Gejala
penarikan ini hanya sementara. Mereka hanya terasa menyulitkan saat Anda
pertama kali berhenti, tetapi akan pergi dalam waktu 10-14 hari. Ketika gejala
penarikan terjadi, kendalikan diri. Pikirkan tentang alasan Anda untuk berhenti
merokok — anak Anda.

Jika Anda bukan perokok namun berada di lingkungan yang kental dengan asap
rokok, tuntut suami dan rekan kerja Anda untuk menghormati nyawa yang ada di
dalam rahim Anda. Jika pekerjaan Anda memaksa Anda untuk tetap bekerja di
lingkungan berasap rokok saat hamil, pahami bahwa lingkungan ini adalah
ancaman bagi keselamatan bayi Anda dan dapat dijadikan alasan kuat untuk
menuntut pemindahtugasan ke lingkungan yang lebih aman. Secara hukum, Anda
memiliki hak untuk bekerja di lingkungan bebas asap rokok.

Anda mungkin juga menyukai