Anda di halaman 1dari 9

PROFIL TANAMAN KAYUMANIS DI INDONESIA

(Cinnamomum spp.)
Daswir
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik

ABSTRAK Indonesia hanya mengekspor produk


Tanaman kayumanis dapat tumbuh pada kayumanis dalam bentuk kulit. Dalam
dataran rendah, sedang sampai dataran tinggi, rangka diversifikasi hasil produk dan
tanaman selain menghasilkan kulit, Dari meningkatkan nilai tambah, maka
ranting, yang tidak dapat digunakan serta daun usaha minyak atsiri dari kayumanis
yang terbuang dapat diproses menjadi minyak cinnamon spp dalam jumlah tertentu
kayumanis atau cinamon oil. Kandungan utama
minyak C burmanii adalah sinamaldehid (60 - kemungkinan lebih menguntungkan.
77%), untuk C zeylanikum kandungan utama Dewasa ini minyak kayumanis
adalah eugenol (65 - 89%) sedangkan C cassia yang sudah dikenal luas di pasar dunia
65 - 75% eugenol dan sinamaldehid (26%). hanyalah yang berasal dari jenis C.
Jenis lain kayumanis yang banyak ditanam di zeylanikum dan C. cassia. Sekarang
Indonesia adalah C, burmanii, C, zeylanikum
dan C, cassia. Saat ini yang umum Sumatra barat sudah mulai merintis
diperdagangkan hanyalah jenis C burmanii pengembangan minyak kayumanis
yang tumbuh pada daerah dataran tinggi, dan jenis C. burmanii, dengan kondisi
diperdangkan dalam bentuk kulit, dan di harga kulit kayumanis/ cassiavera
Indonesia lebih dikenal dengan casia vera sangat rendah dewasa ini yang dapat
Indonesia. Peranan pemerintah pusat maupun
daerah dalam memfasilitasi pengadaan alat menghilangkan gairah petani untuk
suling maupun dari pinjaman kredit bank- memanen kulit. Bahkan untuk proses
pemerintah dengan jaminan pemerintah sangat pengolahan kulit tidak setara lagi
besar manfaat dalam usaha peningkatan dengan harga kulit yang diterima petani
pendapatan petani. kayumanis Sumbar. Untuk meningkat-
kan nilai jual dari kulit kayumanis
PENDAHULUAN
tersebut salah satu upaya yang dapat
Di dunia tercatat 54 jenis ditempuh adalah diversifikasi produk
tanaman kayumanis (Cinnamomum dengan melakukan proses penyulingan
spp) dan 12 jenis diantaranya ada di kulit menjadi minyak kayumanis
Indonesia (Denium, 1949). Jenis kayu- burmanii/cassiavera oil. Produk minyak
manis yang banyak ditanam di kulit manis casiavera sudah mulai ada
Indonesia adalah C. burmanii, C. permintaan pasar dalam negri, tetapi
zeylanikum dan C. cassia. Disamping harga sangat tergantung pada Bayer/
itu juga banyak tumbuh liar dihutan- peminat. Pada umumnya yang
hutan jenis C. massoi dan C. culilawan. diketahui oleh pedagang/masyarakat
Kelima jenis kayumanis ini dapat dimana harga minyak kayumanis
menghasilkan minyak atsiri, terutama (Casia oil) cukup tinggi dipasaran Inter-
dari kulit dan daunnya. Sampai saat ini nasional yaitu berkisar ≈ $ 360-450

46
/lbs. Bahan baku minyak kayumanis Kayumanis/Casiavera Indonesia
dapat berupa dari kulit (batang, cabang, (Cinnamomum burmanii BL.)
ranting dan daunnya). Umumnya Kayumanis (Cinnamom sp)
penyulingan minyak kayumanis termasuk famili Lauraceae, ada 3 yaitu
dilakukan dengan dikukus atau genus Cinnamomum burmanii, C
langsung dengan uap. zeylanikum dan C. casia. Pada saat ini
Minyak kayumanis banyak yang sudah dikenal/berkembang di
digunakan dalam industri makanan, Indonesia dalam perdagangan yaitu C
minuman, farmasi, rokok dan kos- burmanii (Abdullah, 1990).
metika sebagai pemberi rasa dan aroma Berdasarkan laporan Direktorat
(Smith, 1986). Disamping itu minyak Jenderal Perkebunan 1983, luas per-
ini bersifat anti cendawan sehingga tanaman cassiavera diseluruh Indonesia
dapat digunakan sebagai bahan tercatat 74.344 ha dengan produksi
pengawet. 17.041 ton. Dari jumlah luas areal
Tulisan ini mengemukakan tersebut terdapat 21.222 ha di Propinsi
beberapa hasil penelitian kayumanis Sumatera Barat dan 39.760 ha di
yang telah dilakukan serta uraian yang Propinsi Jambi. Pada umumnya tanam-
menggambarkan perbedaan-perbedaan an kayumanis ini dapat tumbuh baik
jenis tanaman kayumanis di Indonesia pada daerah-daerah dengan ketinggian
dalam beberapa aspek teknis yang 500 sampai 1.200 meter diatas per-
cukup penting untuk dipahami. mukaan laut, dimana kelembaban dan
curah hujan yang tinggi serta jenis
STATUS PERKEMBANGAN tanahnya andosol.
PENELITIAN KAYUMANIS Tanaman kayumanis pohonnya
Dari dahulu sampai saat ini mencapai tinggi antara 8 - 27 m,
tanaman kayumanis sudah dikenal dan dengan panjang daun antara 5 - 17 cm
berkembang di Indonesia dalam per- dan lebar daun 3 - 10 cm. Warna daun
dagangan lebih dikenal yaitu Casiavera hijau muda, dan pucuk berwarna merah
Indonesia. Tanaman kayumanis muda seperti terdapat pada Gambar 1.
(Cinnamom sp) termasuk famili Tanaman kayumanis yang diharapkan
Lauraceae, genus Cinnamomum dari hasil kulit yang memiliki aroma
burmanii, C. zeylanikum dan C. Cassia. yang kuat, dimana kandungan utama-
Beberapa hasil penelitian yang terkait nya yaitu sinamaldehid (Zamarel dan
dari segi pengolahan kulit juga hasil Hamid, 1990).
pengolahan kulit menjadi minyak Panen kulit dilakukan dalam
kayumanis relatif baru berkembang, musim hujan, supaya mudah menguli-
dan perlu dikemukakan sebagai berikut tinya. Sebelum dikuliti batang hendak-
nya dikerok dengan pisau untuk mem-
bersihkannya dari lumut dan kerak
serta gabus. Kulit dipanen mulai dari
sebelah bawah batang dalam bentuk

47
pita yang panjangnya sekitar 1 meter Menurut Purseglove et al. (1981),
dan lebarnya 4 - 10 cm. Kemudian dalam Syofyan dan Hamid, 1990.
pohon tersebut ditebang pada keting- kandungan minyak atsiri kulit C.
gian 20 - 30 cm dari permukaan tanah. burmanii yang berasal dari Indonesia
Setelah itu menguliti dimulai dari 1,3 - 2,7%, tergantung dari daerah asal
bagian atas dari batang dan pada dan tingkat mutunya. Kadar dan ren-
cabang-cabang yang besar. Tunggul demen minyak hasil penyulingan 3
batang dibiarkan bertunas yang kelak jenis mutu kulit Cinamon, yang
ditinggalkan satu atau dua batang saja, dilakukan oleh Balittro dapat dilihat
hingga menjadi batang baru. Kulit yang pada Tabel 1. Ketiga macam kulit
telah dipanen dikeringkan di atas tikar kayumanis ini berasal dari Sumatara
atau diatas kawat kasa. Mengering- Barat dan penyulingan dilakukan se-
kannya dapat dibawah sinar matahari cara dikukus. Kehalusan/ukuran kulit
atau dibawah naungan sementara. Bila yang disuling 0,3 - 0,1 cm dan beratnya
kulit sudah kering akan menggulung 33 kg tiap kali penyulingan.
yang menyerupai pipa, disebut quill Minyak kayumanis, terutama
yang siap untuk diperdagangkan. Quill komponen sinnamaldehid agak mudah
dari cassiavera ini berwarna coklat larut dalam air sehingga baik pada
kemerahan. Menurut Brown (dalam penentuan kadar minyak tanpa xylol
Purseglove et al., 1981) hasil kulit maupun rendemen minyak yang
batang untuk pohon berukuran sedang diperoleh, jauh lebih rendah dibanding-
sekitar 2,9 kg perpohon dan kulit kan jumlah minyak yang terkandung
cabang kira-kira separohnya. Menurut dalam bahan yaitu dari 3,45% di
Sjafaruddin dan demikian pula Majan hasilkan 2,13% pada produk kulit jenis
et al. (dalam Zamarel dan Hamid, KA. C. burmanii. Ditinjau dari segi
1990) bahwa tanaman pada umur 8 mutu minyak, bahan baku yang terbaik
tahun yang ditanam didaerah dataran untuk minyak kaymanis adalah kulit
tinggi dengan populasi 2.000 pohon per cassiavera KA, kemudian diikuti KB
ha dapat memberi hasil 14 ton kulit dan KC. Karakteristik minyak C.
kering per hektar. burmanii yang dihasilkan agak berbeda
dengan minyak C. zeylanicum. Hasil
Penyulingan dan mutu minyak
analisis beberapa contoh minyak
Kulit kayu manis jenis cassiavera kayumanis C. burmanii yang berasal
digolongkan dalam 7 jenis mutu, yaitu dari Sumatera Barat, yang dilakukan di
Vera AA, Vera A, Vera B, Vera C, Balittro juga memperlihatkan hal yang
KA, KB dan KC, kadar minyak kulit sama. Dimana perbedaan yang cukup
kayumanis umur 8 tahun berkisar jelas antara sifat minyak C. burmanii
antara 1 - 4%. Disamping kulitnya dan C. zeylanicum adalah nilai putaran
(batang, dahan dan ranting) daun C. optiknya dan kandungan sinamaldehide
burmanii juga mengandung minyak serta eugenol yang berbeda sesuai
atsiri. daerah asalnya.

48
Tabel. 1. Karakter dari 3 jenis kayumanis (Cinnamon, spp)
Karakter C. burmanii C. zeylanicum C. cassia
Ekosistem Dataran tinggi Dataran sedang Dataran rendah
700- 1200 m dpl 0-600 m dpl 0-600 m dpl
Bentuk tajuk Silendris Oval lancip
Bentuk daun ellipe ellipe oblong-oval
Ukuran daun :
- lebar 2-4 cm 4 – 6 cm 6-10 cm
- panjang 6-10 cm 5 – 8 cm 8 – 15 cmm
Warna daun hijau muda hijau tua hijau tua
Bentuk bunga komplek berumah 2 hijau tua hijau tua
Bentuk buah bulat lonjong (ellip) bulat lonjong (ellip) bulat lonjong
Ukuran buah :
- lebar 0,9 cm 0,8 cm 1,0 cm
- panjang 1 cm 1,2 cm 1,3 cm
- berat/1000 biji 0,55 kg 0,65 kg 0,75 kg
Panen Pertama 4 -5 th 4 tahun 5 – 7 tahn
Hasil keing 450 gr/btg 150 gr/btg 850 gr/btg
Panen produksi(kulit) 8 – 10 th 1,5 th 10-15 th
Ratio berat basah/kering 1:3 1:4 1;3
Aroma kulit kering kuat Sedang sedang
Warna kulit kering Coklat muda - tua Kuning kecoklatan Coklat muda
Kadar minyak :
- daun 0,12 % 3,53 % 2,98 %
- kulit batang 3,45 % 3,95 % 3,78 %
- kulit dahan 2,38 % 3,06 % 4,05 %
Rendemen minyak :
- daun 0,12 % 1,75-2,15 % 0,3 %
- kulit batang 0,47 % 0,72-1,08 %
Kadar sinamal dehide 69,3 % 48,2 % 0,95 – 1,2 %
Kadar eugenol 15,0 83 % 72,2
Harga FOB : 26 %
- minyak asal daun 15 $ US 9 $ US
- minyak asal kulit 65 $ US 360 $ US -
Negara Penghasil/ekspor Indonesia Srilangka -
Bentuk produk Kulit Kulit dan minyak Cinadan Vietnam
minyak

Kayumanis Ceylon (C. zeylanikum) Luas pertanaman kayumanis


Tanaman kayumanis C zeyla- Ceylon di Indonesia tidak diketahui
nikum dapat ditanam pada lahan secara jelas. Menurut Deinum (1949)
dataran rendah sampai sedang pada dalam Syofyan dan Hamid,1990, pada
ketinggian 0 - 600 m dpl, dan tumbuh tahun 1848 pernah diekspor sebanyak
baik pada berbagai jenis tanah. 26 ton. Sesudah tanaman paksa
Pohonnya dapat mencapai tinggi 4 - 8 dihentikan, ekspor kaymanis ini hanya
m, dan bentuk lebih lebar dan tebal dari berjumlah beberapa ton saja dan
C. burmanii seperti terlihat pada berasal dari Jawa. Tanaman yang
Gambar 2. terdapat dipekarangan hanya digunakan
untuk keperluan rumah tangga saja.

49
Pada saat ini tanaman tersebut sudah coklat pucat. Kayumanis berkualitas
mulai dikembangkan terutama di tinggi berasal dari kulit yang tipis. Kulit
Sumatra barat yang cocok ditanam ini diperoleh dari batang (tunas) yang
pada daerah-daerah dataran rendah berada ditengah-tengah rumpun di-
sapai sedang (0 - 500 m dpl). bagian tengah pula dari batang tersebut.
Tanaman dapat dipanen setelah Hasil dari penebangan pertama,
umur 2 tahun, yaitu batang dipotong yaitu pada umur 4 - 5 tahun adalah 50 -
beberapa cm diatas permukaan tanah, 60 lb quill per acre atau sekitar 60 - 70
kemudian tunggulnya ditutup dengan kg per hektar per tahun. Produksi ini
tanah, agar dapat mendorong pemben- selanjutnya meningkat hingga 150 -
tukan tunas-tunas baru. Tunas yang 200 lbs/acre (atau sekitar 170 - 225
tumbuh dibiarkan besar sebanyak 4 - 6 kg/ha). Produksi tersebut akan menu-
batang untuk dipanen 2 tahun kemudi- run setelah 10 tahun (Pureseglove,
an. Tunas-tunas tersebut diusahakan 1981 dalam Syofyan dan Hamid,
pertumbuhannya lurus dengan cara 1990).
pemangkasan. Batang dapat dipotong Quill ini disortasi dalam 5
bila telah mencapai tinggi 6 - 10 kaki kualitas menurut ketebalannya, penam-
atu sekitar 2 - 3 meter dengan diameter pilan, warna dan aroma. Kulit
0,5 - 2 in. atau sekitar 1,5 - 5 cm. komersial ketebalannya tidak boleh
Seperti kayumanis lainnya, batang lebih dari 0,5 cm. Semakin tipis kulit
kayumanis Ceylon ini ditebang dalam ini, semakin bagus grade (kualitasnya).
musim hujan, supaya mudah mengu- Quill yang pecah/patah diekspor
litinya. Daun-daunan dan ranting sebagai quilling. Kulit yang berasal dari
disingkirkan dari batang, kemudian ranting dan yang bengkok-bengkok di
kulitnya diambil dengan membuat 2 ekspor sebagai feat hering. Feathering
toresan memanjang pada batang, ini digunakan terutama untuk digiling
sehingga untuk setiap setengah keliling atau disuling minyaknya. Serpihan
batang dapat selembar kulit yang utuh. yang berasal dari potongan-potongan
Setelah difermentasi selama 24 jam batang sebelum dikuliti, irisan-irisan
dalam tumpukan yang diselimuti, lalu kulit dan potongan-potangan kulit luar
epidermis, gabus dan kortek (kulit) yang tebal diekspor sebagai chips yang
hijau disingkirkan dengan secara akan digunakan terutama untuk
mengeroknya. Setelah kulit yang telah penyulingan.
dikerok dikeringkan, ia akan mengerut
Penyulingan dan mutu minyak
(menggulung) menjadi pipa atau
berbentuk quill. Quill ini panjangnya Kandungan minyak kulit C.
3,5 kaki atau sekitar 1 meter. Kulit zeylanicum yang ditanam di Sri Lanka
kayumanis ini dikeringkan dibawah berkisar antara 0,5 - 2,0% sedangkan
naungan dan digulung dengan tangan yang berasal dari Seychelles rata-rata
setiap hari, supaya keras dan kompak. hanya 0,8% (Purseglove et al., 1981
Quill yang sudah kering berwarna dalam Syofyan dan Hamid,1990).
Kadar minyak kulit dan daun C.

50
zeylanicum yang ditanam di kebun Kayumanis Cina (C. cassia P.)
Percobaan Cimanggu Bogor, yang di Luas pertanaman kayumanis
panen. (Tanaman umur 8 tahun), Cina ini juga belum diketahui secara
diperoleh kadar minyak atsiri kulit dan pasti. sesuai dengan keterangan (dalam
daun C. zeylanicum yaitu 3,95 % dan Sofyan dan Hamid, 1990), bahwa
3,53% dan dari hasil percobaan masih terdapat pertanaman kayumanis
penyulingan C. zeylanicum secara ini di Desa Kebumen, Kecamatan
dikukus, yang dilakukan Simarta Baturaden, Purwokerto sekitar kurang
(1989) dan Widiyatmoko (1989) dalam dari 7 hektar. Disamping itu juga
Syofyan dan Hamid, 1990. Hasil terdapat tempat-tempat lain di Jawa
rendemen minyak berturut-turut 0,70 - Tengah. Luas areal tanaman seluruhnya
1.08% dan 0,41 - 0,97 %. Karakteristik hanya terdapat di Jawa Tengah,
minyak kayumanis hasil percobaan diperkirakan kurang dari 2.000 hektar.
kadar eugenol 48 - 56%, terlihat bahwa Daerah penanaman yang baik berada
mutu minyak yang dihasilkan tidak pada dataran rendah sampai sedang
memenuhi persyaratan mutu yang dengan ketinggian 0 sampai 600 meter
ditetapkan EOA yaitu kadarnya 80 - diatas permukaan laut.
88%. Hal ini menurut Simarta (1989) Panen pertama dimulai pada
dan Widyatmoko (1989) antara lain umur 5 - 7 tahun. Menurut Brown dan
mungkin disebabkan umur tanaman Rosencarten (dalam Purseglove et al.,
sudah terlalu tua (11 tahun). Di 1981) dalam Syofyan dan Hamid,
Srilangka panen tanaman C. 1990, panen atau penebangan pertama
zeylanicum biasanya dilakukan pada dilakukan bila tanaman sudah berumur
umur 3 - 4 tahun. 10 - 15 tahun. Penebangan dilakukan
Penyulingan yang dilakukan di beberapa cm diatas permukaan tanah.
Balittro untuk kulit batang seberat 12 Sebelum dikuliti terlebih terlebih
kg dengan cara dikukus menghasilkan dahulu daun dan rantingnya diambil
rendemen minyak 0,71%. Menurut untuk disuling. Batang utama dilingkari
Pureseglove et al. (1981) dalam selang 30 - 60 cm atau dipotong-
Syofyan dan Hamid, 1990. penyuling- potong. Setelah itu baru dikuliti
an kulit secara dikukus, rendemen memanjang. Epidermis yang rasanya
minyak yang diperoleh 0,2%. pahit dibersihkan (dibuang) dengan
Kandungan utama minyak daun mengerok. Kulit ini kemudian dike-
C. zeylanicum adalah eugenol yang ringkan di matahari, hingga berobah
juga merupakan komponen utama menjadi C. zeylanicum.
minyak daun cengkeh. Percobaan
penyulingan daun C. zeylanicum yang Penyulingan dan mutu minyak
dilakukan Suryani (1985) dalam Menurut Purseglove et al. (1981),
Syofyan dan Hamid, 1990, mendapat- kandungan minyak kulit C. cassia
kan rendemen minyak 1,75 – 2,15% berkisar atara 1,7 – 4,0%. sama halnya
dengan kandungan eugenol 83%. dengan C. burmanii, baik kulit maupun

51
daun C. cassia juga mengandung terlebih dahulu dilakukan perajangan
minyak atsiri yang kadarnya relatif agar penguapan minyak lebih cepat.
sama pada tanaman umur 8 tahun. Kondisi bahan dalam keadaan basah
Dewasa ini RRC merupakan ataupun kering tidak berpengaruh
satu-satunya negera penghasil minyak terhadap komponen minyak dan
C. cassia, yang bahan bakunya cam- rendemen minyak yang memper-
puran daun dan rantingnya. Kapasitas lihatkan perbedaan seperti terlihat pada
alat penyuling 60 kg bahan (campuran Tabel 2.
daun dan ranting) dan rendemen
minyak yang diperoleh 0,3%
(Purseglove et al., 1981). Penyulingan
kulit batang C. cassia yang dilakukan
di Balittro, dengan berat bahan masing-
masing 12 kg dan 10 kg menghasilkan
rendemen minyak masing-masing
0,95% dan 1,28%, dan kandungan
utama sinamaldehide lebih kurang Gambar 1. Tanaman kayumanis
72,2% dan eugenol 25%. Untuk jelas- Indonesia (tipe C.
nya masing-masing jenis kayumanis burmanii)
terdapat pada Gambar 1, dan sifat serta
mutu produk minyak terdapat pada
Tabel 1.
Tanaman kayumanis yang akan
dipanen pada umumnya telah berumur
antara 8 - 15 tahun, dari panen di-
peroleh hasil kulit kwalitas A, kwalitas
B dan kwalitas terakhir C. Dari kulit
batang akan diperoleh kualitas AA atau Gambar 2. Tanamn kayumanis Cina
KA, dan dari cabang kualitas B atau (tipe C cassia)
KB, sedangkan kulit dari ranting-
ranting menghasilkan kualitas C atau
KC. Sisa ranting dan daun kayumanis
masih dapat dimanfaatkan untuk meng-
hasilkan minyak atsiri yang termasuk
golongan Cinamomun leaf oil.
Komponen utama kayumanis adalah
sinemaldehid, eugenol dan beberapa
aldehid lain dalam jumlah relatif kecil.
Minyak atsiri dapat diperoleh Gambar 3. Tanaman kayumanis
dengan destilasi uap dan air selama 4 – Ceylon (tipe C
5 jam. Bahan yang akan disuling zeylanikum)

52
Tabel 2.Rendemen minyak, kadar sinamaldehid dan kadar air dari berbagai bahan
asal
Rendemen Sinamaldehid Kadar eugenol
Perlakuan
(%) (%) (%)
Daun basah 0,27 30,5 56
Daun dan ranting basah 0,25 35,0 48
Ranting basah 0,15 23,1 48
Daun kering 0,35 30,1 25
Daun dan ranting kering 0,43 27.1 47
Ranting kering 0,13 26,0 23
Sumber : Suherdi 1999.

ARAH KEBIJAKAN
KESIMPULAN
PENGEMBANGAN
Sekarang ini sudah saatnya
Prospek usaha penyulingan kayu-
Indonesia mengembangkan pengolahan
manis baik dari yang asal kulit maupun
minyak Cinnamon sp., karena selain
dari daun cukup bagus. Dimana biaya
dapat meningkatkan ekspor non migas
proses penyulingan untuk membeli dan
dan juga nilai tambah bagi petani, juga
mengolah 100 kg bahan baku hanya
salah satu upaya dalam menambah
Rp. 150.000,- (harga bahan bakar 0,5
diversifikasi produk ekspor.
m³ Rp. 25.000,- + biaya penyulingan
Rendemen minyak kulit kayu-
sekali proses ± Rp. 100.000,-). Setelah
manis KA, KB dan KC berturut-turut
dilakukan penyulingan dihasilkan 0,4
0,86%, 0,47% dan 0,35%. Sifat fisika-
kg minyak kayumanis. Pada tingkat
kimia minyak kulit C. burmanii agak
harga jual minyak Rp. 1.000.000,-/kg
berbeda dengan minyak kulit C
saja penyuling sudah mendapat untung
.zeylanicum yang umum diperda-
sebesar 20%.
gangkan dipasaran dunia. Karakterisasi
Oleh karena itu, bantuan peme-
minyak kulit C. zeylanicum dari
rintah dalam pengadaan alat suling
Indonesia sedikit berbeda dengan eks
kapasitas 100 kg bahan baku yang
Sri Lanka. Penyulingan kulitnya meng-
berada di areal pengembangan akan
hasilkan rendemen minyak antara 0,41-
dapat dilakukan oleh petani maupun
1,08%. Berbeda dengan kulitnya yang
oleh kelompok taninya. Peranan Peme-
komponen utamanya sinnamaldehide
rintah pusat maupun daerah dalam
maka minyak daun C. zeylanicum,
memfasilitasi pengadaan alat suling
senyawaan utamanya adalah eugenol.
maupun dari pinjaman kredit bank-
Kandungan minyak kulit C.
pemerintah dengan jaminan pemerin-
cassia berkisar antara 3,78 – 4,05%
tah sangat besar manfaat dalam usaha
sedangkan pada penyulingan dihasilkan
peningkatan pendapatan petani.
rendemen minyak 0,95 - 1,28%.

53
Minyak C. cassia yang biasa diper- Ravindran, P.N. K, Nirbal Babu and M,
dagangkan di pasaran dunia bahan Shylaja, 2004. Cinnamon and
bakunya adalah kulit ranting, ranting Cassia, The genus Cinnamomum.
muda dan daunnya. Peranan Peme- Medicinal and Aromatic Plants-
rintah pusat maupun daerah dalam Industrial Profiles, CRR Press. L,
memfasilitasi pengadaan alat suling LC.
maupun dari pinjaman kredit bank Smith, A.E., 1986. International trade
pemerintah dengan jaminan pemerintah in cloves, nutmeg, mace
sangat besar manfaat dalam usaha cinnamomum casia and their
pening-katan pendapatan petani. derivares. Tropical Developmen
and Risearch Institut London.
DAFTAR PUSTAKA
Syofyan Rusli dan Auzay Hamid,
Abdulah A., 1990. Kemungkinan
1990. Kayumanis (Cinnamomum
pengembangan tiga jenis kayu-
manis di Indonesia. Prosiding spp) dalam Buku Perkembangan
Penelitian Tanaman Penghasil
Simposium I Hasil penelitian dan
Minyak Atsiri, Edisi Khusus
pengembangan tanaman industri.
Penelitian Tanaman Rempah dan
Buku VIII Tanaman industri
Obat, Vol VI No. I 1990. Balittro.
lainnya. Puslitbangtri, Bogor.
Zamarel, A. Hamid, 1990. Tanaman
Deinum, HK., 1949. Kanell dalam JJ.
kayumanis, Proseding Temu Tugas
Van Hall enc. Van Koppel. De
Perkebunan/Tanaman Industri
Landbouw in de Indiche Arciple.
Badan Litbang Pertanian, Balittro
Deel 2 – 13 N. B. Mitgever JJ W.
Bogor bekerjasama dengan
Van. Houve. S-Grovenhage.
Kanwil/Deptan dan Perkebunan
Sumbar, Riau dan Jambi di Bukit
Tinggi 1990.

54

Anda mungkin juga menyukai