Anda di halaman 1dari 7

PENGENDALIAN HAMA PADA BUDIDAYA TANAMAN KAYU MANIS

Oleh : Nuryanti SP
BBPPTP Surabaya

PENDAHULUAN
Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah sejenis pohon
penghasil rempah-rempah, yang beraroma, manis, dan pedas. Kayu manis adalah
salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di
Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-
kitab Perjanjian Lama. Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen
untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit
radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung. Di dunia tercatat 54 jenis tanaman
kayu manis (Cinnamomum spp) dan 12 jenis diantaranya ada di Indonesia (Denium,
1949). Jenis kayu - manis yang banyak ditanam di Indonesia adalah C burmanii, C .
zeylanikum dan C . cassia. Disamping itu juga banyak tumbuh liar dihutan - hutan jenis
C . massoi dan C . culilawan. Kelima jenis kayumanis ini dapat menghasilkan minyak
atsiri, terutama dari kulit dan daunnya. Sampai saat ini Indonesia hanya mengekspor
produk kayumanis dalam bentuk kulit. Dalam rangka diversifikasi hasil produk dan
meningkatkan nilai tambah, maka usaha minyak atsiri dari kayumanis cinnamon spp
dalam jumlah tertentu kemungkinan lebih menguntungkan.
Dewasa ini minyak kayumanis yang sudah dikenal luas di pasar dunia hanyalah
yang berasal dari jenis C. zeylanikum dan C. cassia. Sekarang Sumatra barat sudah
mulai merintis pengembangan minyak kayumanis jenis C. burmanii, dengan kondisi
harga kulit kayumanis/ cassiavera sangat rendah dewasa ini yang dapat
menghilangkan gairah petani untuk memanen kulit. Bahkan untuk proses pengolahan
kulit tidak setara lagi dengan harga kulit yang diterima petani kayumanis Sumbar. Untuk
meningkatkan nilai jual dari kulit kayumanis tersebut salah satu upaya yang dapat
ditempuh adalah diversifikasi produk dengan melakukan proses penyulingan kulit
menjadi minyak kayumanis burmanii/cassiavera oil. Produk minyak kulit manis
casiavera sudah mulai ada permintaan pasar dalam negri, tetapi harga sangat
tergantung pada Bayer/peminat. Pada umum nya yang diketahui oleh
pedagang/masyarakat dimana harga minyak kayumanis (Casia oil) cukup tinggi
dipasaran Internasional yaitu berkisar ≈ $ 360 - 450 47/lbs. Bahan baku minyak
kayumanis dapat berupa dari kulit (batang, cabang, ranting dan daunnya). Umumnya
penyulingan minyak kayumanis dilakukan dengan dikukus atau langsung dengan uap.
Minyak kayumanis banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi,
rokok dan kos - metika sebagai pemberi rasa dan aroma. Disamping itu minyak ini
bersifat anti cendawan sehingga dapat di gunakan sebagai bahan pengawet. Tulisan ini
mengemukakan beberapa hasil penelitian kayumanis yang telah dilakukan serta uraian
yang menggambarkan perbedaan - perbedaan jenis tanaman kayumanis di Indonesia
dalam beberapa aspek teknis yang cukup penting untuk dipahami.
SEJARAH KAYU MANIS
Kayu manis adalah jenis rempah-rempah yang banyak digunakan sebagai bahan
pemberi aroma dan citarasa dalam makanan dan minuman, bahan aditif pada
pembuatan parfum, obat-obatan serta dapat diolah menjadi anti mikroba. Ternyata kayu
manis yang terdapat di Indonesia memiliki kadar coumarin yang sangat tinggi sehingga
menyebabkannya terasa terlalu manis daripada kayu manis yang berasal dari tempat
lain. Di Indonesia, tanaman “Kayu Manis” dari Srilanka (Cinnamomum zeylanicum)
didatangkan ke Pulau Jawa tahun 1825 yang kemudian menyebar ke India Selatan,
Madagaskar, hingga Brazil. Walaupun demikian, hasil kulit “Kayu Manis” dari Srilanka
masih tetap terkenal karena kualitasnya melebihi hasil dari negara lain. Memang bukan
hanya di Sumatera Barat saja, daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Flores, Timor,
Bali, Sulawesi dan Sumatera (selain Sumatera Barat) pun dapat dijumpai tanaman
Cinnamomum burmanni ini. Selain terdapat di hutan sebagai tanaman liar, tanaman ini
pun banyak ditanam di kebun dan tegalan, baik sebagai tanaman perkebunan maupun
tanaman pagar. Tanaman yang tumbuh di Indonesia ini baru saja selesai diteliti oleh
para ilmuan. Mereka terkesan dengan adanya variasi besar dalam jumlah coumarin
dalam sampel kulit kayu. Pohon dari kayu manis bisa tumbuh hingga 9 meter dan
memiliki kulit kayu yang berwarna abu-abu. Selain itu pohon kayu manis juga
mempunyai daun yang membentuk mata tombak dengan panjang 20cm lebar 5cm.
Daun nya memiliki warna putih di bagian bawah dan hijau di bagian atas daun.
Mempunyai bunga kecil berwarna putih kekuning kuningan dan membentuk sebuah
gugusan. Kenapa diteliti? Karena kayu manis beresiko memberikan gangguan hati
pada sedikit orang yang sensitif dan mengkonsumsi makanan dengan bumbu kayu
manis yang banyak.
Laporan tentang studi rempah-rempah yang telah menjadi komoditas dunia sejak
zaman VOC ini dilaporkan dalam Jurnal Pertanian dan Kimia Makanan (Journal of
Agricultural and Food Chemistry) edisi November 2010. Woehrlin dan rekan-rekannya
menemukan bahwa kayu manis merupakan bumbu kedua terpopuler di Amerika dan
Eropa, setelah merica. Kayu manis berasal dari kulit pohon, di jual dalam bentuk
potongan yang keras atau ada juga yang dalam bentuk bubuk. Sayangnya negara asal
pohon ini , jarang ditulis dalam kemasan. Sebenarnya bukan hanya Indonesia
(khususnya Maluku) saja yang menjadi habitat kayu manis. Ada dua jenis kayu manis:
kayu manis Sri lanka. Hanya tumbuh di Srilanka, Madagaskar dan Seychelles. Cassia
yang paling banyak, datang dari China dan Indonesia. Kedua jenis kayu manis ini
mengandung coumarin, zat pemanis alami pada tanaman. Studi telah menemukan
hubungan antara banyaknya konsumsi coumarin dengan kerusakan hati pada sejumlah
orang yang sensitif. Para ilmuan menganalisa 91 sampel kayu manis yang dibeli dari
toko-toko di Jerman. Mereka menemukan kalau tingkat coumarin sangat beraneka
ragam dari tiap sampel kulit pohon Cassia cinnamon. Karena merasa penasaran, para
ilmuan langsung memesan sampel kulit kayu dari lima pohon yang dipesan langsung
dari Indonesia, dan mereka menemukan variasi yang besar pada sampel yang
dikumpulkan, bahkan dari satu pohon saja.
Studi ini membenarkan bahwa Kayu Manis memang Manis. Maksudnya, kayu
manis merupakan kulit kayu yang paling tinggi kandungan coumarinnya, di banding
katakanlah kulit kayu Nangka belakang rumahmu. Dalam kerajaan tumbuhan, Kayu
Manis yang paling kaya coumarin. Dan kayu manis ini datang dari Indonesia. Kayu
manis dari Sri lanka ditemukan lebih rendah kandungan coumarinnya. Bubuk Kayu
Manis Indonesia, 63 kali lebih banyak coumarinnya dari pada bubuk kayu manis Sri
Lanka. Potongan kayu manis Indonesia 18 kali lebih banyak coumarinnya dari pada
kayu manis Sri Lanka.
Kayu manis secara tradisional juga dijadikan sebagai suplemen untuk beragam
penyakit, yang dicampur madu, contohnya untuk penyembuhan penyakit radang sendi,
kulit, jantung, serta perut kembung.
Morfologi
Kayu manis termasuk genus Cinnamomum famili Lauraceae yang meliputi tumbuhan
berkayu dengan bentuk daun tunggal, ordo Polycarpicae dan termasuk Kelas
Dicotyledoneae. Daun kayu manis duduknya berseling atau dalam rangkaian spiral dan
bersifat liat. Panjang daun sekitar 9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm (tergantung jenisnya),
warna pucuk kemerahan dan daun tuanya bewarna hijau tua. Warna bunga kuning,
berkelamin dua atau sempurna dengan ukuran kecil. Bunga tidak bertajuk, benangsari
berjumlah 12 helai yang terangkai dalam 4 kelompok. Kelompok benangsari yang
berada didalam umumnya mandul. Kotak sari beruang empat, persarian berlangsung
dengan bantuan serangga (sejenis lalat). Buahnya adalah buah buni berbiji satu dan
berdaging, berbentuk bulat memanjang (panjang buah sekitar 1,3-1,6 cm dengan
diameter 0,35-0,75), buah muda berwarna hijau tua dan bila sudah tua berwarna. Kulit
batang pokok, cabang dan ranting mengandung minyak atsiri yang merupakan
komoditas ekspor.
HAMA PADA TANAMAN KAYU MANIS (Cinnamomum zeylanicum)
Beberapa jenis hama yang menyerang kayu manis antara lain : ulat sikat, ulat sikat
rambut kuning, ulat kenari, kutu loncat dan kumbang moncong dan kutu perisai.
Ulat sikat
Ulat sikat merupakan larva dari kupu – kupu Dasychira mendosa yang berasal dari Asia
Timur, Asia Selatan dan Australia. Disebut ulat sikat karena disekeliling tubuhnya
dihiasi rambut yang relative panjang sehingga tampak seperti sikat. Kepala berwarna
merah, dengan ukuran tubuh sekitar 3-4 cm. Ulat ini menyerang daun, kalau serangan
dalam populasi banyak, tanaman bisa mati karena seluruh daun rusak. Pengendalian
hama ini dapat dikendalikan secara fisik maupun kimiawi. Cara fisik dengan menangkap
ulat yang menempel pada daun dan dimusnahkan. Selanjutnya daun dan bagian
tanaman bekas serangan ulat dipotong dan dibuang untuk mengantisipasi adanya telur
yang masih menempel pada bagian tersebut. Pengendalian secara kimiawi dilakukan
dengan penyemprotan insektisida kontak.

Ulat sikat kuning


Ulat sikat rambut kuning merupakan larva dari kupu – kupu Orgyia postica, yang
betinanya tidak bersayap. Ulat ini mudah dikenali dari gugusan rambut kuning dibagian
atas depan tubuhnya. Tanaman inang ulat ini adalah kakao kopi, kina dan kayu manis.
Ulat berkembang biak secara eksplosit, sebatang pohon kayu manis dapat dihinggapi
banyak ulat, serangan berlangsung malam hari. Gejala ulat sikat rambut kuning
menyerang tanaman dengan cara memakan daun. Dalam waktu singkat biasanya
sebatang pohon bisa gundul akibat serangannya. Pengendalian dilakukan secara
mekanis dan insektisida.
Ulat kenari
Ulat kenari merupakan larva dari kupu – kupu Cricula trifenestrata, hama ini menyerang
tanaman muda maupun tanaman tua. Serangan pada tanaman muda dapat
menyebabkan kematian tanaman dan pada tanaman tua dapat menyebabkan turunnya
produksi dan mutu kulit kayu manis karena kulit sulit dikupas. Hama berwarna hitam
berbintik dan berambut putih diseluruh tubuhnya. Kepala dan bagian abdomen
berwarna merah dengan panjang tubuh mencapai 6 cm dengan fase larva selama 25-
30 hari. Gejala kulit kayu sulit dikupas karena lengket.Pada cabang dan daun tanaman
banyak terdapat telur yang menempel. Ulat menyerang pada tanaman muda atau
berumur kurang dari satu tahun. Pengendalian secara fisik dilakukan dengan cara
mengumpulkan hama tersebut, sekaligus larva dan kepompongnya dan membakarnya.
Pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan insektisida berbahan aktif fenvalerat
(Sumicidin 5 EC) dengan dosis 1 ml/1 liter air atau sipermetrin (Cymbush 50 EC)
dengan dosis 1,5 ml/1 liter air yang mampu membunuh larva hingga 80-90%.
Pengendalian biologis dengan memanfaatkan musuh – musuh alami hama yang
menyerang telur dan larva yaitu jenis ngengat (Telenomus sp, Agiommatus sp,
Xantopimpla sp dan Excorita sp).
Kutu Loncat
Kutu loncat atau psylid merupakan keluarga Psyllidae yang kebanyakan merupakan
kutu pinjal atau kutu anjing. Kutu ini kecil, panjangnya hanya sekitar 2 mm. Bentuk
tubuh menyerupai aphid, memiliki kaki peloncat dan sungut panjang. Kutu dewasa
memiliki sayap. Hama menyerang daun dengan cara menghisap cairan daun. Gejala
tanaman yang diserang menampakkan gejala seperti adanya gelembung – gelembung
berbentuk tidak menentu pada permukaan daun sebagai akibat sengatan moncong kutu
yang berfungsi sebagai alat penghisap. Pengendalian dilakukan dengan insektisida
berbahan aktif sipermetrin (Cymbush 50 EC).
Kumbang moncong
Kumbang moncong (Rhynchites lauraceae) yang bertubuh warna hitam ini sangat
dikenal didataran tinggi Jawa. Panjang tubuhnya hanya 5-6 mm. Disebut kumbang
moncong karena bagian mulutnya terdapat moncong halus sepanjang 1,5 mm. Bagian
tanaman yang diserang adalah ranting muda dengan tanaman inang kayu manis dan
alpukat. Gejala tanaman yang terserang tampak memiliki ranting yang mongering dan
didalam ranting tersebut terdapat alur atau lubang berbentuk spiral melingkari ranting.
Pengendalian secara mekanis dengan menangkap dan membuang hama, serta selalu
menjaga kebersihan lahan dari gulma dan menanam bibit sehat.
Kutu Perisai
Kutu perisai (Parlatoria sp) yang bertubuh berwarna hitam ini biasanya melekat pada
daun dan ranting dalam kelompok dan berkembang biak sangat cepat. Bagian tanaman
yang diserang adalah jaringan daun dan ranting. Tanaman inang kayu manis, dan
kapuk. Gejala tanaman yang terserang pada permukaan daun – daun muda tampak
ada bercak kuning dan lama – lama daun mengering. Pengendalian dilakukan dengan
menyemprot insektisida berbahan aktif bifetrin seperti Talstar25 EC dengan dosis
sesuai anjuran yang tertera dalam kemasan.

DAFTAR PUSTAKA

Cybex.pertanian.go.id; HAMA TANAMAN KAYU MANI


Denium, H., 1949. Nootsmuskaat en foelie , dalam C.J.J. Van Hallen C. Van de
Kopple (ed) De Landbouw in de Indishe Archiple, Deel III W. Van
Hoevs Gravenhage. 665 - 685.

Daswir, PROFIL TANAMAN KAYUMANIS DI INDONESIA (Cinnamomum spp.)


Petani Hebat, Kayu Manis (Cinnamomun zeylanicum)
Serbat Jangkrik Mas, Sejarah Kayu Manis di Indonesia
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Kayu Manis
www.Satwa.net.Flora. Mengenal Kayu Manis, Jenis dan Klasifikasi Kayu Manis

Anda mungkin juga menyukai