Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TANAMAN KAYU MANIS

( Cinnamomum burmannii )

Ff

Disusun Oleh :

Siti Fatonah (SC119003)

Nadia Sri Maharani (SC119008)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAMBA’UL U’LUM

SURAKARTA

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis
kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan
pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW
yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “Makalah Tanaman Kayu Manis ( Cinnamomum burmannii )”
dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Farmasi
Industi dan Pengantar CPOB/CPOTB. Penulis berharap makalah tentang Tanaman
Kayu Manis ( Cinnamomum burmannii ) dapat menjadi referensi bagi masyarakat,
dan kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah
membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema tanaman kayu manis ini masih memerlukan
penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Surakarta, 26 september 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….....2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………...3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………...4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..5
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………...5

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Kayu Manis…………………………………………………………...5


B. Klasifikasi Tanaman Kayu Manis…………………………………………….6
C. Manfaat kayu manis…………………………………………………………...8
D. Budidaya kayu manis……………………………………………………….....9
E. Ekologi kayu manis………………………………………………………….13
F. Kandungan kayu manis………………………………………………………14
G. Pengolahan kayu manis……………………………………………………...14
H. Efek farmakologi ……………………………………………………………14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………..…15
B. Saran…………………………………………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini pengetahuan masyarakat akan adanya khasiat-khasiat
dari tanaman-tanaman herbal cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan orang
tua atau bahkan nenek moyang kita jaman dahulu. Padahal khasiatdari tanaman
herbal tidak kalah baik dengan obat-obatan yang ada, bahkan tamanan herbal
justru lebih ramah lingkungan karena kebanyakan dari tanaman-tanaman tersebut
tidak memiliki efek samping. Salah satu contohnya adalah kayumanis.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia.
Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahunyang lalu, dan disebutkan
beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Kayu manis juga secara
Tradisional di jadikan sebagai Supplemen tuntuk berbagai penyakit, dengan
dicampur Madu, misalnya untuk pengobatan penyakitradang Sendi, Kulit,
Jantungdan Perut Kembung.
Kayu manis (Cinnamomum burmani) memang memiliki efek farmakologis
yang dibutuhkan dalam obat-obatan. Tumbuhan yang kulit batang, daun, dan
akarnya bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan ini berkhasiat sebagai peluruh
kentut (carminative), peluruh keringat (diaphoretic), antirematik, meningkatkan
napsu makan (istomachica), dan menghilangkan sakit (analgesik). Kandungan
kimia ada terdapat dalam kayu manis adalah minyak atsiri, eugenol,
safrole,sinamaldehide, tanin, kalsium oksalat, damar, dan zat penyamak. Sifat
kimia dari kayu manis adalah pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi.Menurut
pakar obat-obatan herbal, Prof Hembing Wijayakusuma, kayu manis memiliki
banyak khasiatobat. Di antaranya, obat asam urat, tekanan darah tinggi
(hipertensi), radanglambung atau maag (gastritis), tidak napsu makan, sakit
kepala (vertigo), masukangin, perut kembung, diare, muntah-muntah, hernia,
susah buang air besar,sariwan, asma, sakit kuning, dan lain-lain.
Sehingga Penyusun mencoba untuk memberikan penjelasan tentang khasiatdari
salah satu tanaman herbal yaitu kunyit manis (Cinnamomum burmanii) yang
dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Maka dari itu penyusunmenyajikannya
dalam bentuk makalah, dimana akan dijelaskan tentang manfaatyang dapat di
hasilkan oleh kayu manis itu. Melihat dari banyaknya manafaat dari pohon kayu
manis ini, sementara produksinya masih terbatas pada tempat-tempattertentu saja.

4
B. Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini adapun hal-hal yang akan dibahas diantaranya tentang :
1.) Apa itu tanaman pohon kayu manis ?
2.) Bagaimana klasifikasi dan morfologi tanaman kayu manis ?
3.) Bagaimana cara budidaya kayu manis yang baik agar memenuhi standar
bahan obat alam ?
4.) Bagaimana ekologi tanaman kayu manis yang sesuai dengan tempat
tumbuhnya ?

C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan yang ingin didapat pada penyusun makalah ini adalah agar
pembaca dapat memahami tentang simplisia kayu manis. Dari kandungannya,
manfaatnya, cara memperolehnya serta pengolahan dari kayu manis itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)


Cinnamon merupakan nama lain dari kayu manis yang berasal dari bahasa
Yunani yang berarti kayu yang manis. Tanaman ini banyak tumbuh di Pulau
Jawa. Termasuk dalam famili Laureceae, pohon kayu manis (atau nama
ilmiahnya Cinnamomum zeylanicum), pohon kayu memiliki tinggi
maksimum 9 meter dengan kulit kayu berwarna abu-abu licin. Daunnya
berbentuk mata tombak dengan panjang sekitar 20 cm dan lebar 5 cm. Daun
berwarna hijau pada bagian atas dan warna putih pada bagian bawah.
Berbunga kecil dengan warna putih atau kekuning-kuningan yang membentuk
gugusan.
Aromanya yang harum dan rasanya yang khas membuat kayu manis biasa
digunakan sebagai pelengkap pada kue atau pada minuman. Selain harum dan
manis, kayu manis juga memiliki bermanfaat untuk mengatasi keluhan-
keluhan kesehatan yang dirasakan oleh tubuh.
Bagian dari pohon kayu manis yang dimanfaatkan adalah kayu bagian
dalam yang berwarna lebih gelap karena pada bagian dalam tercium bau yang
harum sedangkan kulit bagian luar tidak berbau harum. Bagian dalam kulit

5
kayu ini akan dikeringkan di bawah sinar matahari. Hasilnya, kulit kayu akan
membentuk gulungan yang kemudian dipotong sepanjang 5-8 cm menjadi
batang-batang kecil atau ditumbuk menjadi bentuk bubuk. Bentuk seperti
inilah yang biasa kita temukan dan dimanfaatkan sebagai pengharum dan
penambah rasa pada makanan, minuman atau dijadikan bahan aromaterapi
dan parfum.

B. Klasifikasi Dan Morfologi Kayu Manis


1.) Klasifikasi Tanaman
- Kingdom (Kerajaan) : Plantae
- Sub Kingdom : Tracheobionta (Tanaman berpembuluh)
- Super Divisi : Spermatophyta (Tanaman berbiji)
- Division (Divisi) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Class (Kelas) : Magnoliopsida (Tanaman berkeping 2 / Dikotil)
- Sub Kelas : Magnoliidae
- Ordo : Laurales
- Famili : Lauraceae
- Genus : Cinnamomum
- Spesies : Cinnamomum Burmannii, Cinnamomum Zeylanicum
2.) Morfologi
Berikut beberapa ciri-ciri morfologi dari tanaman kayu manis,
diantaranya:

1. Batang
Tanaman kayu manis tumbuh secara menjulang ke atas dengan tinggi
berkisar 5-15 meter yang mana kulit pohonnya berwarna abu-abu tua dan
memiliki bau yang khas, sedangkan anak kayunya memiliki warna merah
cokelat muda. Batang kayu manis memiliki bentuk yang tegak dan
berkayu, bercabang-cabang, agak berat, padat, memiliki struktur dan serat
yang halus. Bagian yang paling sering digunakan dan dimanfaatkan adalah
bagian dalam kulit kayu manis. Pada bagian cabang dan ranting tanaman
kayu manis banyak sekali mengandung minyak atsiri yang biasanya dapat
dijadikan sebagai komoditas ekspor ke negara lain.

2. Buah
Pada tanaman kayu manis, buah yang dimilikinya mengandung biji
berjumlah satu dan memiliki daging. Buahnya memiliki bentuk bulat
memanjang dan memiliki warna hijau tua untuk buah yang masih muda,
sedangkan buah yang sudah cukup tua akan memiliki warna ungu tua.

6
Panjang dari buah tanaman kayu manis berkisar antara 1,3-1,6 cm dengan
diameternyasekitar 0,35-0,75 cm. Biji si buah kayu manis memiliki
panjang sekitar 0,84-1,32 cm dan memiliki diameter sekitar 0,59-0,68 cm.

3. Daun
Dalam tanaman kayu manis, daunnya merupakan daun tunggal yang
memiliki sifat yang kaku sepertihalnya ada kulitnya. Letaknya berseling
dengan panjang tangkainya dapat mencapai sekitar 0,5 – 1,5 cm dan
memiliki 3 buah tulang daun yang mana tumbuhnya melengkung. Daun
kayu manis memiliki bentuk elips memanjang yang panjang daunnya
sekitar 4 cm dan lebarnya dapat mencapai sekitar 1,5-6 cm. Ujung daun
tanaman kayu manis adalah runcing dengan tepi daunnya rata, permukaan
atas daun adala bagian yang licin berwarna hijau, sedangkan bagian
bawahnya memiliki warna keabu-abuan. Sedangkan untuk warna daun
yang masih muda berwarna merah pucat.

4. Bunga
Pada tanaman kayu manis, terdapat bunga berukuran kecil yang memiliki
warna kuning yang tumbuh pada malai. Bunga tanaman kayu manis ini
merupaka bunga sempurna karena memiliki dua buah kelamin yaitu putik
dan benang sari. Kelopak bunganya memiliki 6 helai yang berada pada
dua rangkaian. Bunga tanaman kayu manis ini memiliki benang sari
berjumlah 12 helai yang terangkai dalam 4 kelompk dan memiliki ruang
berjumlah 4 kotak sari. Proses penyerbukan atau persarian pada tanaman
kayu manis menggunakan bantuan pihak ketiga yaitu serangga dalam
prosesnya.

5. Biji
Biji dalam tanaman kayu manis berbentuk bulat telur dan kecil-kecil, biji
yang berusia muda memiliki warna hijau, sedangkan ketika biji menjadi
tua akan memiliki warna yang hitam.

Di Indonesia sendiri, penyebutan tanaman kayu manis bisa berbeda-beda


diberbagai wilatah, seperti di Sumatera, tanaman kayu manis lebih dikenal
dengan sebutan Holim, Holim Manis, Modang siak-siak (Bahasa Batak),
di Miniang Kabau dikenal dengan Madang Kulit Manih, di Jawa disebut
dengan Huru mentek, sedangkan di Sunda lebih dikenal dengan istilah
Kiamis. Di Madura kayu manis disebut dengan Kanyengar, di Bali disebut

7
Cingar, di Sumba dikenal dengan Kaninggu Sumba, di Flores dikenal
dengan Puundinga.

C. Manfaat Kayu Manis Sebagai Tanaman Obat


Ada banyak manfaat kayu manis bagi kesehatan tubuh, selain hanya
menambah rasa dan memiliki aroma yang sedap. Kayu manis adalah salah
satu jenis rempah-rempah yang biasa digunakan sebagai bumbu dalam
berbagai jenis makanan. Berikut adalah manfaat dari kayu manis :
1. Obat asam urat
Asam urat sering kumat? Kayu manis bisa menjadi obatnya. Asal tahu saja,
kandungan flavonoid dalam kayu manis berperan untuk menghambat produksi
asam urat dalam tubuh.
2. Obat diabates melitus
Mengutip buku berjudul The Miracle of Herb karya dr Prapto Utami, Desty
Ervira Puspaningtyas S.Gz, kayu manis mengandung senyawa kafeat dan
sinamat yang berperan untuk menghambat aktivitas enzim glukosidase.
Bila aktivitas enzim glukosidase terhambat, efeknya kadar gula darah
menurun. Kayu manis bisa jadi pengobatan alternatif untuk para penderita
penyakit kencing manis alias diabetes melitus yang tidak ingin mengonsumsi
obat resep dokter.
3. Obat diare
Kayu manis bisa jadi obat herbal diare. Hal ini disebabkan kayu manis
mengandung minyak asiri yang bersifat antimikroba.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Damayanti tahun 2004, minyak asiri
dalam kayu manis bisa menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus
aureus, Escherichia coli, dan Samonelia Typhimurium.
4. Obat darah tinggi
Kandungan flavonoid di dalam kayu manis mampu menurunkan tekanan
darah dalam tubuh.
5. Menambah nafsu makan
Kayu manis bersifat istomachica yang artinya meningkatkan nafsu makan.
Artinya, kayu manis bisa jadi solusi untuk anak atau Anda yang sering
kehilangan nafsu makan

Manfaat Minyak Kayu Manis Bagi Kesehatan Adalah Sebagai Berikut :

a.) Memasak: Beberapa orang menambahkan minyak kayu manis saat memasak.
Minyak kayu manis yang diperoleh dari daun mengandung senyawa bernama
cinnamaldehyde, yang merupakan agen penyedap yang sangat baik.

8
b.) Kamar Freshener: Aroma kayu manis yang menyenangkan minyak
membuatnya menjadi sangat efektif sebagai penyegar ruangan. Hal inisering
ditambahkan dalam potpourris.

c.) Menghilangkan Nyamuk: Minyak Kayu Manis adalah penolak nyamukyang


baik. Penelitian telah sekarang terbukti bahwa minyak kayu manissangat
efektif dalam membunuh larva nyamuk. Selain dari daun kayu manis,kulitnya
juga merupakan sumber yang baik cinnamaldehyde, yangmerupakan agen
aktif membunuh nyamuk. Penelitian ini telah membuka.

D. Budidaya Kayu Manis


1.) Penyiapan Lahan
lahan untuk penanaman kayu manis harus bersih dari semak dan gulma.
Sisa perakaran dibersihkan dari lahan, selanjutnya lahan dicangkul
sebanyak dua kali agar tekstur tanah gembur. Kedalaman pencangkulan
minimal 20 cm. Semakin dalam pencangkulan, maka pertumbuhan
tanaman akan semakin baik terutama di lokasi pembuatan lubang tanam,
setelah dicangkul, tanah diratakan kembali. Untuk sistem penanaman
monokultur, jarak tanam bisa agak rapat, sedang untuk penanaman sistem
tumpangsari jarak tanam diperlebar (3 m x 3 m atau 4 m x 4 m). Pada
lahan yang miring , setelah dibersihkan dari semak belukar dan gulma dan
dicangkuli, tanah diratakan dengan cara dibuat kontur atau teras untuk
mencegah erosi. Teras dibuat sesuai dengan jarak tanam yaitu dengan
lebar sekitar 1,5 - 2 meter. Setelah ditentukan jarak tanamnya, selanjutnya
lahan diberi ajir sebagai tanda letak lubang tanaman. Lubang tanam yang
ideal untuk kayu manis berukuran 50cm x 50cm x 50cm atau 40cm x
40cm x 40cm. Tanah galian sebaiknya dipisahkan antara bagian atas dan
bagian bawah, batu atau sisa akar yang masih berada pada tanah galian
dibersihkan. Selanjutnya lubang tanam dibiarkan terbuka selama 1-2
bulan. Setelah didiamkan 1-2 bulan, lubang tanam ditutup kembali dengan
tanah galian. Namun sebelum dimasukkan, tanah galian bagian bawah
dicampur dulu dengan pupuk kandang sebanyak 20-30 kg/lubang.
Masukkan terlebih dahulu tanah galian bagian bawah, lalu disusul dengan
tanah bagian atas. Penutupan lubang ini dilakukan menjelang musim
hujan.
2.) Penyiapan Bibit

9
Bibit kayu manis dapat berasal dari; 1) bibit asal biji, yang akan
ditanam sebaiknya sudah berumur 8-12 bulan di pesemaian, kemudian
dicabut perlahan dengan menyertakan tanah pada perakaran bibit; 2) bibit
asal tunas yaitu tunas yang sudah ditebang dapat ditanam di kebun setelah
ditumbuhi akar. Selain berakar tunas ini tingginya harus sudah mencapai
50-60 cm (jika terlalu tinggi tunas tidak tahan dengan hembusan angin).
Setelah dipisahkan dari batang pokoknya, tunas harus diberi perlakuan
agar tidak mati atau kering sebelum ditanam, yaitu dengan membungkus
bagian perakaran tunas dengan tanah. Bibit dari tunas harus sehat,
daunnya dalam keadaan tua dan umurnya minimal 6 bulan; dan 3) bibit
asal stek, harus sehat, memiliki pertumbuhan yang baik dan memiliki
tinggi sekitar 50-60 cm.

3.) Penanaman
Ada dua sistem penanaman kayu manis yang dapat dilakukan adalah:
a) sistem monokultur yaitu sistem pertanaman dimana lahan hanya
ditanami satu jenis tanaman saja, dengan menggunakan jarak tanam 1,5 m
x 1,5 m (jumlah tanaman 4.400 pohon/ ha); dan 2) sistem tumpang sari,
yaitu sistem pertanaman dimana lahhan pertanaman ditanamani lebih dari
satu macam tanaman. Jenis tanaman yang umumnya digunakan antara lain
palawija, sayur, buah, kopi dan cengkih. Untuk penanaman sistem
tumpang sari, jarak tanam lebih lebar yaitu 2 m x 2 m; 2,5 m x 2,5 m; 3 m
x 3 m; 4 m x 4 m atau 5 m x 5 m. Bila menggunakan tanaman palawija,
sayur atau buah semusim, jarak tanam yang dipergunakan lebih rapat bila
dibanding dengan dengan tanaman buah tahunan atau tanaman
perkebunan lainnya.
* Waktu tanam
Waktu yang tepat untuk penanaman adalah pada saat musim hujan. Hal
ini disebabkan karena kayu manis pada saat beberapa bulan setelah tanam
memerlukan naungan dan air yang cukup.

* Cara tanam
Setelah dibuat lubang, bibit dapat diletakkan dibagian tengah, lalu
ditimbun tanah. Timbunan tanah harus padat agar kuat menahan terpaan
angin dan hujan. Selain tanah dipadatkan, bibit juga diberi ajir. Untuk
bibit yang berasal dari tunas, penanamannya agak miring. Jumlah daun
sebaiknya dikurangi untuk mencegah penguapan yang berlebihan.

4.) Pemeliharaan

10
Kayu manis (Cinnamomum zeylanicum) merupakan salah satu
komoditi perkebunan yang mempunyai manfaat sekaligus nilai ekonomis
yang tinggi. Untuk mendapatkan produksi yang optimal, kegiatan
pemeliharaan tanaman kayu manis sangat penting dilakukan. Dengan
pemeliharaan yang tepat dan baik, dengan jarak tanam yang
menguntungkan petani yaitu 3 - 4 meter, maka dalam waktu hanya sekitar
4-5 tahun akan terbentuk kebun/hutan kayu manis yang padat. Selain
tampak seperti hutan, kondisi tanaman akan baik, pertumbuhan batang
pokok akan lurus dengan percabangan yang banyak dan kualitas kulit
kayu yang baik. Beberapa kegiatan pemeliharaan yang perlu dilakukan
antara lain: penyulaman, pemupukan, penyiangan dan penjarangan.

a. Penyulaman
Setelah bibit kayu manis ditanam, tidak semua akan tumbuh baik.
Bibit yang pertumbuhannya kurang baik atau mati harus segera diganti
dengan bibit yang baru. Penyulaman dilakukan setelah tanaman
ditanam sekitar tiga bulan, namun waktu paling tepat untuk
penyulaman adalah saat musim hujan.

b. Pemupukan
Seperti tanaman lain, untuk pertumbuhan kayu manis membutuhkan
unsur hara tanaman. Selain langsung dari tanah, unsur hara dapat
dipenuhi melalui pemupukan. Jenis pupuk yang dianjurkan antara lain
pupuk tunggal seperti Urea, TSP dan KCl atau pupuk majemuk seperti
NPK. Bila menggunakan pupuk tunggal, pupuk tersebut dicampur
merata dahulu sebelum diberikan dengan perbandingan Urea : TSP :
KCl sebesar 2 : 1 : 1. Pemberian pupuk tanaman kayu manis sebaiknya
pada umur 3-4 bulan setelah tanam dengan frekuensi dua kali setahun
yaitu pada saat awal dan akhir musim hujan agar pupuk dapat cepat
larut dalam tanah sehingga dapat segera diserap oleh akar tanaman.
Bila menggunakan campuran pupuk tunggal, dosis pada pemupukan
awal (umur 3-4 bulan) sebanyak 150gr/pohon. Semakin bertambah
umur tanaman, dosis pupuk semakin ditingkatkan yaitu untuk tanaman
berumur tiga tahun pupuk yang diperlukan sebanyak 1 kg/pohon.
Untuk pupuk majemuk NPK, dosis pemupukan disesuaikan dengan
umur tanaman. Pemupukan NPK awal dimulai sejak tanaman berumur
enam minggu setelah ditanam, selanjutnya pada umur satu tahun
pemupukan dilakukan dua kali, dan pada umur selanjutnya pemupukan

11
dilakukan sekali tahun. Dosis pemupukan dengan pupuk majemuk
NPK adalah sebagai berikut: umur 1,5 bulan sebanyak 20 g/pohon,
umur 6 bulan sebanyak 50 g/pohon, umur 1 tahun sebanyak 125
g/pohon, umur 2 tahun sebanyak 250 g/pohon, umur 3 tahun sebanyak
500 g/pohon, umur 4 tahun sebanyak 750 g/pohon, umur 5 tahun
sebanyak 1 kg/pohon dan diata 5 tahun sebanyak 1,5-2,5 kg/pohon.
Cara pemupukan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dibenamkan
dalam lubang tugalan atau pada alur di sekeliling tanaman. Namun
sebelum dilakukan pemupukan, gulma yang tumbuh disekitar tanaman
harus dibersihkan terlebih dahulu, selanjutnya tanah digemburkan
terlebih dahulu sebelum dipupuk agar penyerapan pupuk lebih cepat.

c. Penyiangan
Penyiangan gulma sangat diperlukan agar pertumbuhan kayu manis
tidak bersaing dengan gulma tanaman. Setiap bulan gulma di
bersihkan dengan menggunakan cangkul, setelah tanaman berumur 2-4
tahun, penyiangan cukup dilakukan tiga bulan sekali, setelah lebih dari
4 tahun tanaman disiangi tiap 4-6 bulan sekali sesuai pertumbuhan
tanaman yang melambat sesuai dengan makin tua umur tanaman tajuk
tanaman sudah saling menutupi sehingga menghambat pertumbuhan
gulma yang memerlukan sinar matahari. Bersamaan dengan
penyiangan tanaman, dilakukan pula penggemburan dan pembubunan.
Penggemburan tanah dibutuhkan agar penyerapan unsur hara oleh akar
meningkat, penggemburan tanah dilakukan sebelum pemupukan agar
unsur hara dapat terserap tanaman dengan baik, Sedang pembubunan
dilakukan agar bagian perakaran tanaman yang terbuka dapat tertutup
kembali sehingga terhindar dari penularan penyakit lewat akar dan
penyerapan unsur hara oleh akar menjadi optimal. Pembumbunan
dilakukan setelah penggemburan tanah.

d.) Penjarangan
Penjarangan merupakan salah satu bagian kegiatan pemeliharaan dan
pemanenan, hal ini dimaksudkan tanaman yang dijarangkan merupakan hasil
panen sebelum panen total dengan penebangan seluruh tanaman. Bila jarak
penanaman rapat, maka harus dilakukan penjarangan agar sinar matahari
dapat diserap tanaman secara baik. Bila hal ini tidak dilakukan, dengan
tanaman yang rapat, maka sinar matahari tidak masuk sampai ke bagian dalam
tajuk tanaman yang menyebabkan kelembaban akan terjadi disekitar tajuk
tanaman yang menyebabkan mudahnya tanaman terserang penyakit dan

12
pertumbuhan tanaman terhambat dan mengakibatkan pertumbuhan tanaman
terhambat dan menurunnya kualitas kulit kayu manis. Tujuan lain dari
penjarangan adalah agar tanaman tumbuh lurus, menghambat pertumbuhan
cabang, dan menghinadari terjadinya erosi. Dengan sistim penjarangan yang
baik, maka tanah akan tetap terlindung sehingga konservasi tanah dan air tetap
terjamin. Penjarangan sebaiknya dilakukan dua kali yaitu pada saat tanaman
berumur 6 tahun dan 10 tahun. Dari hasil penjarangan pertama dan kedua
akan mengasilkan tunas baru, tunas-tunas tersebut dapat dipertahankan dan
dirawat untuk dijadikan bibit, namun tidak semua tunas dijadikan bibit, hanya
sekitar 4-7 tunas saja yang baik dan berakar baik.

Teknik penjarangan dilakukan dengan cara sebagai berikut: tanaman


ditebang dengan parang atau gergaji pada ketinggian 25-30 cm dari
permukaan tanah, selanjutnya tunggul ditimbun tanah hingga sekitar 10-
15 cm agar nantinya tumbuh tunas-tunas baru yang nantinya dapat
dimanfaatkan sebagai bibit tanaman.

5.) Panen Dan Pascapanen


Panen dapat anda lakukan ketika warna daun dari tanaman kayu manis
berwarna hijau tua dan untuk panen pertama dapat anda lakukan ketika usia
pohon kayu manis anda 8 tahun. Pemanenan kayu manis dilakukan dengan
cara mengerat kulit batang dan kulit ranting dari tanaman kayu manis yang
telah cukup umur.

E. Ekologi Kayu Manis


1.) Suhu Udara/ Tempat Tinggi
Tinggi tempat, beberapa jenis kayu manis dapat tumbuh padaketinggian
hingga 2.000 meter diatas permukaan laut (m dpl), namun C burmanni akan
berproduksi baik bila ditanam didaerah dengan ketinggian500 - 1.500 m.dpl.
Bila ditanam di daerah kurang dari 500 m dpl, tanaman akan tumbuh lebih
cepat namun kualitas kulit kayunya rendah yaitu ketebalan kulit dan aromanya
berkurang bila dibanding jika jika ditanam didaerah yang lebih tinggi. Untuk
jenis C zeylanicum, tumbuh baik pada ketinggaian antara 0 - 500 mdpl. Suhu,
kayu manis akan tumbuh baik pada suhu rata-rata 25 derajat celcius dengan
batas maksimum 27 derajat celcius dan batas minimum 18 derajat celcius2.
2.) Curah Hujan
Kayu manis tumbuh baik didaerah yang beriklim tropis basah. Iklim tropis
basah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Faktor iklim yang harus
diperhatikan adalah curah hujan, kayu manis menghendaki hujan yang merata

13
sepanjang tahun dengan jumlah cukup yaitu sekitar 2.000-2.500 mm/tahun,
jika curah hujan terlalu tinggi akan berpengaruh pada hasil rendemennya yang
rendah. Kelembaban, kayu manis akan tumbuh baik baik pada kelembaban
70-90%, semakin tinggi kelembaban, pertumbuhan tanaman akan semakin
baik.
3.) Intensitas Cahaya
Sinar matahari, akan berpengaruh terhadap proses fotosintesistanaman. Kayu
manis memerlukan memerlukan sinar mata hari sekitar 40-70%.4.
4.) Faktor Tanah
Keadaan tanah, jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhan kayu manis adalah
tanah yang banyak mengandung humus, remah, berpasir dan mudah menyerap
air seperti latosol. Namun kayu manis juga dapat tumbuh pada jenis tanah
andosol, podsolik merah kuning dan mediteran. Keasaman(pH) tanah yang
cocok untuk kayu manis adalah pH 5,0 - 6,5.

F. Kandungan Kayu Manis


Kayu manis mengandung kalsium, serat, dan banyak mineral seperti mangan.
Oleh karena itu, kayu manis sangat cocok untuk kesehatan pencernaan, usus,
serta melindungi dari penyakit jantung dan kolesterol. Kalsium dan serat pada
kayu manis juga membantu menghilangkan garam pada tubuh dan mencegah
kankerusus.

G. Pengolahan Kayu Manis


Kulit kayu manis dapat di gunakan langsung dalam bentu asli atau bubuk,
minyak atsiri dan oleoresin. Minyak nya dapat diperoleh dari kulit batang
,cabang ranting dan pohon kayu pohon dengan cara ekstraksi

H. Efek Farmakologis
yang dimiliki kayu manis diantaranya sebagai peluruh kentut (carminatif),
peluruh keringat (diaphoretik), antirematik, penambah nafsu makan
(stomatika) dan penghilang rasa sakit (analgesik).

BAB III

14
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kayu manis merupakan tanaman asli Indonesia yang dimanfaatkan
sebagai tanaman penghijauan dan banyak digunakan sebagai rempah
rempah dan pelengkap pada kue atau minuman dan bermanfaat untuk
mengatasi keluhan-keluhan kesehatan.
2. Kayu manis dapat tumbuh dengan syarat pertumbuhannya terpenuhi.
3. Panen yang baik dapat dilakukan pada tanaman yang sudah berusia lebih
dari 7 tahun.

B. Saran
1.) Perlu adanya penyuluhan tentang cara budidaya kayu manis yang baik
kepada para petani maupun masyarakat.
2.) Peningkatan budidaya untuk memenuhi permintaan bahan baku obat
herbal.
3.) Perlu adanya peran pemerintah mewujudkan pertanian organic di
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

15
https://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_manis

https://kumpulan.info/sehat/kayu-manis-cinnamon

https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kayu-manis/

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/87939/-CARA-BUDIDAYA-KAYU-
MANIS/

Herawati, Irma. 2000.Kajian Model Tata Ruang Instalasi Tanaman Obat Di Kebun
Unit Konservasi Dan Budidaya Biofarmaka Pusat Studi BiofarmakaInstitut Pertanian
Bogor - Biofarmaka IPB

Mukti Harahap,Indra.2000.Kayu Manis .yogyakarta:kanisius

Santoso,Hieronimus Hadi.1998.Tanaman Obat


Keluarga.Yogyakarta:TeknologiTepat Guna

Qodir Hadi.2011.Tanaman Investasi Pendulang Rupiah

16

Anda mungkin juga menyukai