Anda di halaman 1dari 10

FARMAKOGNOSI

PENGOLAHAN BAHAN NABATI


(KAMFER, KARBON AKTIF & SARI AKAR MANIS)

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1. I Putu Sila Subakti (6)
2. Ni Kadek Ayu Tiara hariska riyantari(10)
3. Ni Kadek Devina Prasita (11)
4. Ni komang Corni Rosilia Dewi (16)
5. Ni Nyoman Trisyana Larasati (19)
6. Ni Putu Ayu Aryantini (20)
7. Ni Putu Nia Noviana (24)

Tahun Pelajaran 2021/2022


Kata Pengantar

Segala puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa


yang telah melimpahkan rahmat dan anugrahnya sehinga
penyusun makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun berdasarkan diskusi kelompok.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menambah


wawasan tentang sediaan obat pengolahan bahan nabati
bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Abigail


Triastuti yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
mata pelajaran yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang membagi sebagian pengetahuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Melaya, Februari 2023


Daftar isi

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Sediaan obat pengolahan bahan nabati adalah simplisia yang dibuat
dengan bahan nabati atau tumbuh – tumbuhan. Simplisia yang berupa
tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman
adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara
tertentu dikeluarkan dari selnya ataupun zat-zat nabati lainnya yang
dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat
kimia murni. Simplisia nabati dapat dibagi menjadi dua yaitu, simplisia
basah dan kering. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagain
simplisia nabati dapat berupa akar, batang, daun, umbi, biji, bunga dan
lain sebagainya.

Ada banyak tanaman yang termasuk dan bisa dibuatkan sebagai simplisia
nabati diantaranya adalah, kamfer, sari akar manis dan karbo aktif. Selain
terkenal sebagai bahan baku pembuat kapur barus, kamfer juga dapat
digunakan untuk obat pereda nyeri, sakit mata, sakit gigi dan sebagai
tonikum. Simplisia sari akar manis dapat digunakan sebagai obat batuk.
Sediaan yang paling jarang diketahui yaitu karbon aktif juga termasuk
dalam simplisia nabati ini, karbon aktif dapat digunakan sebagai

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara kamfer, sari akar manis dan karbon aktif dapat
digunakan sebagai simplisia nabati?
2. Apa kegunaan kamfer, sari akar manis dan karbon aktif dalam dunia
kesehatan?
3. Apa efek samping dari kamfer, sari akar manis & karbon aktif yang
sudah diolah menjadi simplisia nabati?
4. Bagaimana cara pengolahan sari akar manis menjadi simplisia
nabati?
C. Tujuan
1. Mengetahui cara kamfer, sari akar manis dan karbon aktif dapat
digunakan sebagai simplisia nabati.
2. Mengetahui kegunaan kamfer, sari akar manis dan karbon aktif
dalam dunia kesehatan.
3. Mengetahui efek samping dari kamfer, sari akar manis & karbon aktif
jika sudah diolah menjadi simplisia.
4. Mengetahui cara pengolahan sari akar manis menjadi simplisia
nabati.

D.Manfaat
1. Bagi siswa yaitu menambah ilmu pengetahuan tentang simplisia
nabati (kamfer, sari akar manis & karbon aktif).
2. Bagi masyarakat yaitu dapat memanfaatkan kamfer, sari akar manis
dan karbon aktif sebagai sediaan sehingga dapat diolah dan
dimaksimalkan pemanfaatannya guna meningkatkan ekonomi
masyarakat.
3. Dapat meningkatkan budi daya tanaman kamfer dan sari akar manis
di berbagai tempat sebagai salah satu langkah penghijauan.
BAB II
LANDASAN TEORI

1). TANAMAN KAMFER


Pohon kamper yang memiliki nama ilmiah Cinnamomum
camphora merupakan penghasil kayu kamper. Pohon ini dapat tumbuh
besar mencapai ketinggian 20 sampai 30 meter. Daun pohon kamper
memiliki bentuk yang sekilas tampak biasa seperti daun pada pohon-
pohon lainnya. Namun jika diamati, daun kamper memiliki tampilan
yang cukup mengkilat dan melilin.

Pada saat musim semi, pohon kamper akan menghasilkan daun


berwarna hijau terang disertai dengan bunga putih kecil. Kamper juga
menghasilkan gugusan buah hitam yang menyerupai beri dan memiliki
diameter 1 cm. Kulit kayu kamper memiliki ciri pucat dan teksturnya
sangat kasar, serta memiliki retakan yang berbentuk vertikal.

Beberapa negara lain juga mengenal dan memanfaatkan pohon


kamper. Misalnya di negara Taiwan, Korea, Vietnam, dan Jepang,
meskipun pohon kamper sendiri berasal dari Tiongkok, tepatnya dari
bagian selatan Sungai Yangtze.

 Klasifikasi Tumbuhan Kamfer


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum camphor
Indonesian: pohon kamfer.
Chinese: zhang nao
English: camphortree

 Kegunaan Tumbuhan Kamfer

Tanaman kamfer mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan


manusia, antara lain:

1. Tanaman kamper dapat digunakan sebagai analgesik atau


pereda nyeri, sakit mata, sakit gigi dan sakit perut. Kemudian,
balsem yang dibuat dari kapur barus juga berkhasiat untuk
mengobati penyakit rematik.
2. Kayu dari pohon kamfer dapat digunakan sebagai bahan
pembuatan kapur barus. Di Indonesia kapur barus ini
dimanfaatkan sebagai obat nyamuk sekaligus sebagai
pembunuh kutu.
3. Kayu kamfer juga cukup populer untuk bahan dekorasi di
rumah, sebab kayu kamfer memiliki ketahanan yang baik dan
anti rayap.

2). KARBON AKTIF


Karbon aktif adalah obat yang digunakan untuk mengatasi
keracunan atau gangguan pencernaan. Bahan dasar karbon aktif
kebanyakan dari hewan dan berbagai tumbuhan misalnya seperti
batubara, kayu, batok kelapa, ampas tebu, atau lainnya. Diantara bahan
baku tersebut, tempurung kelapa merupakan bahan terbaik yang dapat
dibuat menjadi karbon aktif karena karbon aktif yang terbuat dari
tempurung kelapa memiliki kadar abu yang rendah, mikropori yang
banyak, reaktivitas yang tinggi, dan kelarutan dalam air yang tinggi.

 KEGUNAAN KARBON AKTIF

1. Pemberian karbon aktif dapat dipertimbangkan jika pasien


menelan zat beracun dalam jumlah yang berpotensi menyebabkan
keracunan. Obat ini bekerja dengan cara menyerap zat beracun.
3) SARI AKAR MANIS
Akar manis atau "Licorice" atau "Liquorice" adalah simplisia yang
dihasilkan dari akar Glycyrrhiza glabra, merupakan tanaman sejenis
polong-polongan. Nama liquorice berasal dari bahasa Yunani kuno yang
artinya “akar manis”. Akar manis dianggap sebagai salah satu obat
herbal tertua. Tanaman yang berasal dari Asia Barat dan Eropa Selatan
ini sudah lama digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.

Akar manis tumbuh dengan baik di tanah yang dalam, subur,


cukup air dan dalam iklim yang penuh cahaya matahari. Biasanya
dipanen pada musim gugur 2 atau 3 tahun setelah penanaman. Zat yang
terkandung di dalamnya adalah glycyrrhizin, yang sangat manis, 50 kali
lebih manis daripada gula dan memiliki khasiat pengobatan. Akar manis
sering ditambahkan ke dalam teh herbal untuk mengatasi sakit perut dan
untuk melegakan tenggorokan.

METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada pengambilan minyak dari biji
kemiri antara lain:
1. Alat yang digunakan :
a. Wajan dan tutupnya
b. Sutil
c. Kompor
d. Saringan kain
e. Baskom
f. Blender
2. Bahan yang digunakan :
a. Biji kemiri 1 kg
b. Air 2.400 ml
c. Air panas 1.200 ml

B. CARA KERJA

a. Sangrai biji kemiri hingga tampak kehitaman


b. Blender biji kemiri dengan dicampurkan air sedikit demi
sedikit
c. Rebus kemiri hingga berwarna kecoklatan dan mengering
d. Tambahkan air panas
e. Rebus lagi selama 15 menit
f. Dinginkan air rebusan kemiri
g. Saring air kemiri dari ampasnya
h. Rebus air kemiri yang sudah disaring hingga mengeluarkan
minyak
i. Saring minyak dari sisa sisa sari kemiri
j. Minyak kemiri siap digunakan

BAB IV
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah kita lakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Sebaiknya wajan yang digunakan lebih besar sehingga
memudahkan proses penyangraian.
2. Saat proses penyaringan sebaiknya tunggu rebusan dingin,
sehingga tangan tidak melepuh.
3. Jangan menggunakan cooper untuk menghaluskan, karena cooper
tidak memuat banyak air.
4. Saat pembuatan jangan menggunakan api besar, agar tidak cepat
gosong.

B. SARAN

Saran yang dapat bermanfaat untuk pembaca :

1. Pengolahan minyak kemiri dapat dikembangkan lebih lanjut


karena selain rendeman minyak yang dihasilkan cukup banyak,
bahan baku biji kemiri juga mudah didapat dan harganya relatife
murah. Selain itu minyak kemiri memiliki banyak manfaat.

Anda mungkin juga menyukai