2. Pengesahan 3. Kata pengantar 4. daftar isi Abstraksi
PESTISIDA ALAMI DARI EKSTRAK KLUWAK DAN TEMBAKAU
Fatima Khiarun Nisa (8C/11) Yohana Disa Amelinda (8C/28) LEMBAR PENGESAHAN
Laporan karya tulis ilmiah kelas VIII C SMP 1 Kudus, tahun pelajaran 2013/2014, disahkan : Hari : Tanggal :
Mengetahui, Kepala SMP 1 Kudus Guru pengampu mata pelajaran RISET,
H. Oky Sudarto S.Pd, M.Pd Sobirin S.Pd NIP. 19571016 197803 1 002 NIP.
Kata Pengantar Puji Syukur kita panjatkan pada Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas laporan riset untuk tugas praktek ipa ini dengan baik dimana tugas ini kami tulis sajikan dalam bentuk karya tulis sederhana. adapun judul penulisan karya tulis ini yang kami ambil adalah sebagai berikut : Ekstrak Cengkeh dan Kluwak sebagai Pestisida Alami Tujuan penulisan laporan karya tulis ini ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata pelajaran IPA (RISET). Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi dan beberapa sumber literatur yang mengandung penulisan ini, kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan karya tulis ini tidak lancar, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Sobirin selaku guru mata pelajaran RISET. 2. Teman-teman kelas 8C yang mendukung kami dalam penyusunan Karya Tulis ini. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Kami menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh sekali dan belum sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulis dimasa akan datang. Kudus, 4 Juni 2014 Fatima Khiarun Nisa dan Yohana Disa Amelinda 8C11 dan 8C28
BAB 1 A. Latar Belakang
Tanaman para petani seperti,padi tembakau,jagung,dan lain sebagainya sering kali diserang oleh hama atau serangga dengan berbagai jenis,misalnya ulat.Para petani sering mengeluh mengenai hal ini,mereka tak ada pilihan lain untuk memberantas hama-hama itu,yaitu dengan menggunakan pestisida dari bahan kimia dengan berbagai merek. Menggunakan pestisida dari bahan kimia tidak lain hanya merusak lingkungan saja.Untuk itu kita harus kembali ke masa dimana kita dahulu sering menggunakan bahan- bahan herbal atau organik untuk mengatasi segala sesuatu.Dalam memberantas hama ulat,saat ini kita dapat menggunakan campuran bahan-bahan herbal atau organik,seperti tanaman tembakau dan kluwak. Indonesia adalah negara yang kaya akan rempah-rempah. Ada banyak sekali jenis rempah rempah di Indonesia. Contohnya adalah jahe,kunyit,lengkuas,dan lain lain. Salah satunya adalah kluwak. Kluwak mungkin belum terlalu terkenal dan hanya digunakan di beberapa masakan seperti rawon. Padahal kandungan yang terdapat dalam kluwak sangat banyak dan bermanfaat. Maka,perlu adanya pemanfaatan lain dari kluwak. Sedangkan,penggunaan tembakau didasari oleh banyaknya tumbuhan penghasil racun yang berkhasiat sebagai insektisida maka tanaman yang dipilih untuk digunakan adalah tembakau. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah Jawa dan Sumatra,dan dianggap tidak bermanfaat karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan kandungan dari tumbuhan ini. B. Rumusan Masalah
1. Apakah tembakau dan kluwak dapat digunakan sebagai pestisida alami? 2. Bagaimana pengolahan tembakau dan kluwak agar menjadi pestisida alami?
C. Tujuan Penelitian Tujuan diciptakannya pestisida organik dari tanaman tembakau dan kluwak,yaitu untuk membunuh serangga dengan cara yang lebih baik,efisien,dan herbal.Kita juga dapat menjaga lingkungan agar tetap kelestarian dan keasriannya dengan tidak menggunakan pestisida atau obat yang terbuat dari bahan kimia D. Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah tembakau dan kluwak dapat digunakan sebagai pestisida alami. 2. Untuk mengetahui cara pengolahan pestisida alami dari kluwak dan tembakau.
BAB 2 A. Landasan Teori
1. Kluwak Pohon Kluwek atau orang Sunda memanggilnya tangkal picung (tangkal = pohon, picung = kluwek) atau dalam bahasa lain kepayang, kepahiang, , kluwak, keluak, atau kluak, panarassan ( dalam bahasa ilmiah Pangium edule Reinw. ex Blume, suku Achariaceae, dulu dimasukkan dalam Flacourtiaceae) adalah pohon yang tumbuh liar atau setengah liar (sengaja ditanam). Biji kluwek sering dipakai sebagai bumbu dapur, namun hati-hati biji kluwek sangat beracun jika dikonsumsi secara mentah karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi. Efek samping memakan biji kluwek mentah adalah pusing (mabuk & muntah). Biji kluwek juga sering dipakai sebagai racun untuk mata panah. Biji Kluwek aman dikonsumsi jika sudah direbus dan direndam terlebih dahulu. Pohon Kluwek rata-rata memiliki tinggi 40 meter dengan diameter batang 2,5 meter dan tumbuh liar di daerah yang memiliki permukaan tanah 1000m dpl (diatas permukaan laut), Uniknya, kluwek merupakan khas vegetasi dari Indonesia, jadi apabila di luar negeri Anda menemukan pohon kluwek, kemungkinan itu adalah tumbuhan ekspor dari negara kita. MANFAAT POHON KLUWEK : o Kayunya digunakan untuk membuat batang korekapi. o Daunnya sebagai obat cacing. o Bijinya sebagai antiseptik. o Bijinya dihaluskan dapat menghilangkan kutu pada kerbau. o Biji keluwek dapat dibuat minyak sebagai pengganti minyak kelapa.
Kluwek bisa dugunakan sebagai pengawet ikan: untuk 50 kg tangkapan ikan, digunakan 1 kg biji kluwek yang telah dicacah dan dicampur garam sebanyak 1 kg, campuran dilumurkan pada hasil tangkapan, dan disimpan dalam ember plastik tertutup. Asam sianida pada biji kluwak akan mengawetkan ikan selama 6 hari, setiap hari dibuka selama 5 menit untuk menguapkan sianidanya. KANDUNGAN KIMIA PADA BIJI KLUWEK: o Vitamin C o Ion besi o Betakaroten o Asam sianida o Asam hidnokarpat. o Asam khaulmograt. o Asam glorat. o Tanin (sebagai pengawet ikan)
2. Tembakau
BAB 3 A. Alat dan Bahan
- Kluwak - Isi rokok (Tembakau) - Air (100ml untuk masing masing cairan) - Semprotan bekas parfum - Gelas - Pengaduk - Saringan