Anda di halaman 1dari 5

1.

Cerita Lucu Kesombongan Para Tikus


Disuatu siang hari yang terik, berkumpullah 4 ekor tikus yang bernama Gareng, Ateng,
Semar, dan Mono. Kelihatannya mereka sedang ngobrol saling menyombongkan
kehebatan masing-masing. Lantas siapakah tikus yang paling jagoan? Yuk kita simak.

Ateng: “Gw dooong,,! Hampir tiap hari ngelumat racun tikus, toh gw sampe sekarang masih
seger buger, nggak kurang sesuatu apa,,! Gw nganggap racun tikus sama aja kaya ngemut
permen, tau nggak,,,?”

Keangkuhan Ateng tikus dibalas dengan bualan sombong,

Gareng: “Kok kaki-kaki ane gatel-gatel gini, ya,,? Oh pantesaaan, hari ini gw belum nginjek
jepitan jebakan tikus,,! Jepitan jebakan tikus buat gw sih udah kaya perawatan menikur
pedikur gitu loooh,,!”

Semar: “Ane sih kalo nggak nyebrangin jalan gede yang penuh sesek sama motor, mobil,
bis, dan truk perasaan gimanaaa, gitu,,,? Kelindes ban-ban mobil, motor, bis, dan truk
ternyata jadi tritmen bagus buat badan ane kata dokter,,! Jadi kaya tritmen pijet shiatsu
(Terapi pijat asal jepang) gitu, fren,,!”

Terakhir Mono nanggepin cerita tiga temennya sambil nguap karena ngantuk dan rada
males denger ocehan temen-temennya.

Mono: “Oooaheeem,,! Gw pamit pulang dulu yah Brouw,,! Gw kelupaan mau nina boboin
kucing gede di rumah gw, biar dia cepet bobo,,! Kucing gw kayanya harus diperiksa ke
dokter, gw kuatir dia punya penyakit insomnia gitu deh,,!”

2. Cerita Lucu Tikus: Tidak Jadi Maafan


Kucing: “Bro, maafin gue yah, gue banyak salah sama lo.”

Tikus: “Sama Bro, maafin gue juga yah. Gue selalu ngumpet setiap lo nyariin gue”

Kucing: “Gapapa Bro, lagian gue kok yang keusilan. Ya udah, kita baikan nih ya.”

Tikus: “Iya dong, masa Idul Fitri masih aja musuh-musuhan. Eh tapi kalau gue inget yang
kemarin itu, gaya lo nggak banget deh waktu nembak cewek.”

Kucing: “Lo tau darimana kalau gue nembak cewek?”


Tikus: “Ya waktu gue ga sengaja ketempat lo lah. Lo sih, nyimpen makanan nggak bagi-
bagi.”

Kucing: “Oh, jadi yang berantakin acara makan malam gue waktu itu tuh elo!!”

3. Cerita Lucu Percakapan antara ibu tikus dan anak


Sang anak: “Ibu,, ibu… itu apa namanya yang terbang-terbang disana??”

Sang ibu: “Ooohhh… itu kelelawar namanya nak??”

Sang anak: “Siapa kelelawar itu bu?? kok dia bisa terbang ???”

Sang ibu: “Sebenarnya dia masing sebangsa dengan kita, cuma dia ambil jurusan
penerbangan.”

4. Cerita Lucu Tikus Menipu Kucing


Seekor tikus kecil tertangkap basah oleh kucing, tidak pelak lagi, dia segera akan menjadi
mangsa kucing itu.

Tikus: “Tahukah kamu, mengapa atasanmu, si beruang senantiasa dihormati oleh banyak
orang?”

Sang kucing menggoleng-golengkan kepalanya,

Tikus: “Ini disebabkan karena sang beruang dalam jangka panjang hanya makan sayuran
saja, jadi sangat berbeda dengan dirimu yang kesehariannya selalu makan daging.
Sekarang kamu boleh menggigit beberapa batang buluku, karena bulu adalah sejenis
sayuran.”

Sejenak kemudian, sesudah menggigit beberapa batang bulu tikus, kucing itu pun pergi.
5. Cerita Lucu Tikus Yang Lapar
Di sebuah rumah petani, seekor tikus keluar dari lubangnya untuk mencari makanan. Dia
dengan sigap menemukan sebuah kantong makanan, karena laparnya bukan main, tikus itu
tanpa melihatnya lebih lanjut dan tanpa basa-basi segera menerkam makanan tersebut
dengan lahapnya. Pada saat itu seekor anjing datang masuk ke rumah petani itu.

Tikus: “Bang, makanan ini rasanya lezat sekali, mari kita sama-sama berbagi dan
menikmatinya.”

Anjing itu dengan mata melotot memandang si tikus sejenak, kemudian dengan
sekali sergap ia berhasil menjinakkan dan mencekik si tikus di lantai.

Anjing: “Kamu rupanya sudah bosan dengan hidup ini?”

Tikus: “Bang, mencuri sedikit makanan kan bukan masalah besar, Abang mengambil sikap
semacam ini jelas sekali sedang mencari-cari urusan.”

Mendengar perkataan ini anjing itu dengan senyum kecut.

Anjing: “O, begitu? Coba kamu periksa sekali lagi dengan teliti, yang sedang kamu makan
itu apa?”

Sejenak kemudian kedua mata si tikus tiba-tiba terbelalak, dua kata “Pakan Anjing”
terpampang jelas di kantong makanan, maka itu ia pun kontan merasa kecewa dan putus
asa.

6. Cerita Lucu Penjual Racun Tikus


Seorang penjual racun tikus sedang asyik menjual barang dagangannya di tengah pasar.
Namun tiba-tiba ada seorang ibu-ibu yang marah-marah kepada penjual racun tikus itu.

Ibu: “Gimana sih Bang, kok racun tikusnya nggak mempan. Masa saya udah pasang lima
racun tikus, tapi nggak ada satu tikus pun yang mati?? Padahal umpannya udah hilang. ”

Penjual: ”Lho,… kok bisa??? Memang Ibu menggunakan racun tikusnya gimana??”
Ibu: ”Ya saya pasang obatnya di tempat yang biasa dilalui tikus. Padahal saya juga udah
melihat dengan mata kepala saya sendiri kalau ada seekor tikus yang menggondol racun
tikus itu lho…. Tapi tetap aja nggak ada seekor tikus yang mati. Saya malah kayak kasih
makan tikus aja nih Pak”

Penjual: “O…. Berarti Ibu salah dalam penggunaanya.”

Ibu: “Lha terus yang bener gimana??”

Penjual: “ Seharusnya… Ibu tangkap dulu itu tikus. Lalu Ibu cekik tuh tikus. Lalu pukul tikus
itu pakai palu pada bagian kepala. Kalau udah nggak sadar, Ibu masukin racun itu ke
hidung tikus. Tikusnya dijamin mati deh… .”

7. Cerita Lucu Penyakit Virus Tikus


Bapak Semar, seorang politikus handal dari partai berlambang “Tikus Kurus Beriler”,
dirawat di RS Jiwa, karena stress berat akibat kalah pemilu. Gejala yang timbul adalah
Semar jadi selalu minder, tidak pede, dan jalan merunduk-runduk merasa seperti tikus.
Bahkan bicarapun seperti mencicit, dan jadi sangat takut dengan kucing.

Selama perawatan oleh Dr. Ahli Jiwa yang kondang, Semar menunjukkan kemajuan yang
pesat. Setelah 4 bulan perawatan, Dr. Ahli Jiwa memutuskan Semar untuk pulang… dan
dinyatakan membaik… Sembuh !!!.
Di ruang Dr Ahli Jiwa…., saat pemeriksaan akhir..

Dokter: “Silakan Masuk Pak Semar.. Selamat Pak. Bapak boleh Pulang..”

Semar: “Terima kasih Dok, tetapi..”

Dokter: “Apalagi.., bicara Bapak sudah lancar, tidak mencicit lagi..”

Semar: ” Ya, Dok, Tapi.”

Dokter: “Ya..ya.., Bapak masih sedikit minder.., itu normal.. Coba lihat Bapak sudah dapat
berdiri tegak. Postur tubuh saat berjalan sudah tegap…”

Semar: ” Terima kasih dok.., anu Dok. Tetapi..”


Dokter: “Bapak sudah normal,.. sehat. Bapak jangan takut lagi dengan orang-orang,
termasuk lawan politik Bapak.. Coba, apalagi keluhannya?”

Semar: “Anu Dok.. saya sebenarnya juga sudah merasa sembuh 100%. Saya memang
politikus handal dan sekarang sudah tidak merasa sebagai tikus lagi.. tapi Dok.. Apakah
kucing-kucing sudah tahu kalau saya bukan tikus lagi..”

8. Cerita Lucu Tikus Dimangsa Kucing 2 Bahasa


Suatu hari ada kucing mengejar tikus. Dengan sekuat tenaga si Tikus ini berlari dan melihat
ada lubang tikus didepannya. Dengan menggunakan sisa tenaga, akhirnya si Tikus berhasil
mencapai lubang dan lolos.

Tikus: “Phew.. hampir saja, aku jadi sate”

Dia mengintip keluar, ternyata si Kucing masih diluar menunggu. Dua jam. empat jam,
enam jam telah berlalu, si Tikus mengintip kembali,

Tikus: “Wah, si Kucing sembunyi di pojokan, bah.. kalo begini gue bisa mati kelaparan
nih..!”

Dia berusaha cari ide untuk keluar dari lubang dan cari cara untuk lolos dari si Kucing. Tiba-
tiba terdengar suara anjing, dan gedebak gedebuk.. terdengar suara guk-guk.. dan meong-
meong!

Si Tikus menunggu sampai suara mereka menjauh dan tidak terdengar lagi. Lima belas
menit kemudian si Tikus keluar dari lubangnya dan …. huuuupp..tertangkaplah si Tikus di
tangan si Kucing!! Si Tikus bingung dan bertanya..

Tikus: “Loh, bukannya elu udah lari dikejar anjing?”

Kucing: “Di abad 21 ini, kalo gue hanya mengandalkan satu bahasa saja, gue tidak bisa
bertahan hidup..” lalu dilalapnyalah si Tikus.

Anda mungkin juga menyukai