Anda di halaman 1dari 46

Standart Akreditasi Rumah Sakit

Tahun 2011 - KARS

Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi


( PPI )
Akreditasi Rumah Sakit
“Suatu pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah pada rumah sakit karena
memenuhi standar yang ditentukan”
(Kementerian Kesehatan)

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


2
Tujuan Akreditas RS
1. Meningkatkan pelayanan pasien
2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat
3. Perbaikan managemen pelayanan
kesehatan
4. Meningkatkan rekrutmen staf
5. Meningkatkan pembayaran pelayanan
6. Kepercayaan dari pihak berkepentingan

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
Standar Akreditasi
Rumah Sakit I. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan
(APK)
II. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
III. Asesmen Pasien (AP)
Kelompok Standar IV. Pelayanan Pasien (PP)
Pelayanan Berfokus V. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
VI. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Pada Pasien
VII. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

Kelompok Standar I. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien


Manajemen RS (PMKP)
II. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
III. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan
Sasaran Keselamatan (TKP)
IV. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Pasien
V. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
VI. Manajemen Komunikasi dan Informasi
Sasaran Program MDGs

II. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


(PPI)

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


5
Standar Akreditasi
Rumah Sakit
V. Pengurangan Risiko Infeksi Terkait
Pelayanan Kesehatan
Kelompok Standar
Pelayanan Berfokus
Pada Pasien I. Ketepatan Identifikasi Pasien
II. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
III. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu
Kelompok Standar Diwaspadai
Manajemen RS IV. Kepastikan Tepat Lokasi, Tepat Prosedur,
Tepat Pasien Operasi
V. Pengurangan Risiko Infeksi Terkait
Sasaran Keselamatan
Pelayanan Kesehatan
Pasien
VI. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh

Sasaran Program MDGs


I. Penurunan Angkat Kematian Bayi dan
Peningkatan Kesehatan Ibu
II. Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
III. Penurunan Angka Kesakitan TB

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


6
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
7
II. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
( PPI )

• Tujuan pengorganisasian
program PPI adalah ;
Mengidenfikasi dan menurunkan
resiko infeksi yang dapat ditularkan diantara ;
Pasien,
Staf,
Pasien, Staf,
Tenaga profesional
Mengidenfikasi
Tenaga profesional,
kesehatan,
Tenaga kontrak, Tenaga dan kontrak,
Menurunkan
Tenaga suka rela, Mahasiswa
Tenaga dan
suka rela,
Pengunjung
resiko infeksi
Mahasiswa dan
Pengunjung
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
9
II. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ( PPI )

• Program PPI akan efektif bila ;


- Mempunyai pimpinan yang ditetapkan,
- Ada pelatihan staff yang baik,
- Ada metode untuk mengidentifikasi dan proaktif pada tempat beresiko
Pimpinan yg ditetapkan,
infeksi
- Ada kebijakan dan prosedur
Staff,
yang memadai,
Metode
- Pendidikan staff Proaktif,
Kebijakan,
- Ada koordinasi keseluruh
rumah sakit
Pendidikan, &
Koordinasi
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
10
 Program Kepemimpinan Dan Organisasi

• Standar PPI. 1.
Satu atau lebih individu
mengawasi seluruh kegiatan PPI,

Pengawas PPI RS harus


Berkompeten dalam praktek PPI
berkompetensi
yang diperoleh melaluidibidang PPI
melalui
pendidikan, pelatihan,
pengalaman atau sertifikasi
Pendidikan; Pelatihan;
Pengalaman; Berlisensi /
Sertifikat
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
11
 Program Kepemimpinan Dan Organisasi

Elemen Penilaian PPI.1.


1. Satu atau lebih individu mengawasi program
PPI
2. Kualifikasi individu yang kompeten sesuai
ukuran rumah sakit, tingkat risiko, ruang
lingkup program dan kompleksitasnya
3. Individu yang menjalankan tanggung jawab
pengawasan sebagaimana ditugaskan atau
yang tertulis dalam uraian tugas

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


12
 Program Kepemimpinan Dan Organisasi

• Standar PPI. 2.

Ada penetapan mekanisme


koordinasi untuk seluruh
Tanggung jawab komite
kegiatan pencegahan dan ;
pengendalian infeksi yang
Menyusun
melibatkankriteria, Surveilance,
dokter, perawat dan
Strategi
tenga pencegahan
lainnya sesuai ukuran&dan
pengendalian
kompleksitas rumahresiko,
sakit. &
Pelaporan

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


13
 Program Kepemimpinan Dan Organisasi
Elemen Penilaian PPI.2.
1. Ada penetapan mekanisme untuk koordinasi program PPI.
2. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan dokter
3. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan perawat
4. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan profesional pencegahan dan
pengendalian infeksi.
5. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan urusan RT ( houskeeping )
6. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan tenaga lainnya sesuai ukuran
dan kompleksitas rumah sakit

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


14
 Program Kepemimpinan Dan Organisasi
• Standar PPI.3.
Program PPI berdasarkan ilmu pengetahuan terkini,
pedoman praktek yang akseptabel sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku, dan
standar sanitasi dan kebersihan.

Elemen Penilaian PPI


Program PPI.3.RS dibuat
1. Program PPI berdasarkan ilmu pengetahuan terkini
2. berdasarkan
Program pengetahuan
PPI berdasarkan pedoman praktik yang
diakuiterkini yang berlaku
1. Program PPI berdasarkan peraturan dan perundangan
yang berlaku
2. Program PPI berdasarkan standar sanitasi dan kebersihan
dari badan-badan nasional atau lokal
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
15
 Program Kepemimpinan Dan Organisasi
• Standar PPI. 4.
Pimpinan rumah sakit menyediakan
sumber daya yang cukup
untukmendukung program PPI
Pimpinan RS menyediakan
Elemen
sumber Penilaian
daya PPI.4.
yg cukup utk
1. Pimpinan RS menunjuk staf yang cukup untuk
mendukung
program PPI progrm PPI
2. (Pimpinan
WaterRSSupply & Handrub,
mengalokasikan sumber daya
yang cukup untuk program PPI
Edukasi, Sistem
3. Ada sistem managemen informasi untuk
menagemen
mendukung program PPIinfromasi )

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


16
 FOKUS DARI PROGRAM

• Standar PPI.5.
RS menyusun dan
menerapkan program yang
komprehensif untuk
mengurangi risiko dari infeksi
terkait pelayanan kesehatan
RSpasien
pada menyusun
dan tenaga program
pelayanan kesehatan.
pengendalian infeksi (
HAI’s ) yg efektif, untuk ;
Pasien, Tenaga Kesehatan
& kegiatan surveilance
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
17
 FOKUS DARI PROGRAM
Elemen Penilaian PPI.5.
1. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan pada pasien.
1. Ada program komprehensif dan
2. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi
rencana
terkait pelayanan menurunkan
kesehatan risiko infeksi
pada tenaga kesehatan
terkait
3. Program termasuk pelayanan
kegiatan kesehatan
surveillance pada
yang sistematik dan
proaktif untuk menentukan angka infeksi biasa ( endemik ).
tenaga kesehatan
4. Program termasuk sistem investigasi outbreak dari penyakit infeksi
5. Program diarahkan oleh peraturan dan prosedur yang berlaku.
4. Tujuan penurunan risiko dan sasaran terukur dibuat dan direview
secara teratur
5. Program sesuai dengan ukuran, lokasi geografis, pelayanan dan
pasien rumah sakit

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


18
THE BASIC PRINCIPLE
ALL BLOOD AND BODY FLUIDS OF ALL PERSONS ARE
TREATED AS INFECTIOUS

• You must avoid direct contact with:


• Blood (including dried blood)
• All body fluids and substances (except sweat),
even if you cannot see blood
• Mucous membranes such as the eye and inside
the mouth

• Protect yourself
• All cuts, healing or fresh on hands or
forearms should be covered with
Waterproof dressings.

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


 FOKUS DARI PROGRAM

• Standar PPI.5.1.
Seluruh area pasien, staf dan pengunjung
rumah sakit dimasukkan dalam program PPI

Elemen Penilaian PPI.5.1.


1. Semua area pelayanan pasien di rumah
Program PPI meliputi ;
sakit dimasukkan dalam program PPI
2. Semua areaSeluruh area
staf di rumah pasien
sakit dimasukkan
dalam program PPI
Staff, &
3. Semua area pengunjung di rumah
sakitdimasukkan dalam program PPI Pengunjung RS

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


20
 FOKUS DARI PROGRAM

• Standar PPI.6.
Rumah sakit menggunakan
pendekatan berdasarkan risiko
dalam menentukan fokus dari
program pencegahan dan
pengendalian infeksi di RS adalah
pencegahan, pengendalian dan
pengurangan infeksi terkait
pelayanan kesehatan.

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


21
 FOKUS DARI PROGRAM
RS mengumpulkan dan mengevaluasi data dan tempat infeksi yang
relevan sebagai berikut :

a) Saluran pernafasan ( VAP )


b) Saluran kencing ( UTI )
c) Peralatan intravaskuler invasif ( Phlebitis & BSI )
d) Lokasi operasi ( SSI )
e) Penyakit dan organisme yang signifikan secara epidemiologis
; seperti MDRO, virulensi infeksi yang tinggi.
f) Emerging atau Re-emerging ( infeksi dimasyarakat )

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


23
 FOKUS DARI PROGRAM
Elemen Penilaian PPI.6.
1. RS telah menetapkan fokus program melalui
pengumpulan data yang ada di maksud ( dari a
–f)
2. Data yang dikumpulkan a) – f) dievaluasi /
dianalisis
3. Berdasarkan evaluasi / analisa data, maka
diambil tindakan memfokus atau memfokus
ulang program PPI
4. RS melakukan asesmen terhadap risiko paling
sedikit setiap tahun dan hasil asesmen
didokumentasikan

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


24
 FOKUS DARI PROGRAM

• Standar PPI.7.

RS mengidentifikasi prosedur dan proses


terkait dengan risiko infeksi dan
mengimplementasi strategi untuk
menurunkan risiko infeksi.

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


25
 FOKUS DARI PROGRAM

Elemen Penilaian PPI.7.


1. RS telah mengidentifikasi proses terkait dengan
risiko infeksi

2. RS telah mengiplementasi strategi penurunan


risiko infeksi pada seluruh proses

3. RS mengidentifikasi risiko mana yang


membutuhkan kebijakan dan atau prosedur,
edukasi staff, perubahan praktik dan kegiatan
lainnya untuk mendukung penurunan risiko.

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


26
 FOKUS DARI PROGRAM
• Standar PPI. 7. 1.
RS menurunan risiko infeksi dengan menjamin pembersihan
peralatan dan sterilisasi yang memadai serta menejemen
laundry dan linen yang benar

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


27
Instrumen Managemen

Kualitas
Instrumen

Teknik
Pemindahan Penyimpanan

Pencucian / Chargen
disinfeksi Sterilisasi
freigeben

Perubahan pada
Aufbereiten/ Pengepakan
instrumen
Packen

Chargen
Inspeksi
zusammen-
instrumen
stellen

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


Elemen Penilaian PPI.7.1.
1. Pembersihan peralatan dan metode
sterilisasi dipelayanan sterilisasi sentral
sesuai dengan tipe peralatan
2. Metode pembersihan peralatan, disinfeksi
dan sterilisasi dilaksanakan diluar pelayanan
sterilisasi sentral harus sesuai dengan tipe
peralatan.
3. Manajemen laundry dan linen yang tepat
sesuai untuk meminimali- sasi risiko bagi staf
dan pasien
4. Ada proses koordinasi pengawasan yang
menjamin bahwa semua metode
pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sama
diseluruh RS.

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


29
• Standar PPI 7.1.1.
Ada kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi proses pengelolaan
perbekalan yang kadaluwarsa dan menetapkan kondisi untuk penggunaan
ulang ( re-use ) dari alat sekali pakai ( single-use ) bila peraturan dan
perundangan mengijinkan.

Kebijakan konsisten dengan peraturan dan perundangan nasional dan


standar profesi termasuk identifikasi terhadap ;
a) Peralatan dan bahan / material yang tidak pernah bisa direuse;
b) Jumlah maksimal reuse khususmya untuk setiap peralatan dan bahan /
material yang direuse;
c) Tipe pemakaian dan keretakan, antara lain yang mengidikasikan bahwa
peralatan tidak bisa direuse;
d) Proses pembersihan untuk setiap peralatan yang dimulai segera
sesudahdigunakan dan diikuti dengan protokol yang jelas; dan
e) Proses unutk pengumpulan data, analisis, dan penggunaan dari data
pencegahan dan pengendalian infeksi yang terkait dengan peralatan dan
material yang direuse
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
30
Eleme Penilaian PPI. 7.1.1.

1. Ada kebijakan dan prosedur yang konsisten


dengan peraturan dan perundangan ditingkat
nasional dan ada standar profesi yang
mengientifikasi proses pengelolaan
peralatan yang kedaluwarsa
2. Untuk peralatan dan material single-use
yang direuse, ada kebijakan termasuk unutk
item a) sampai e).
3. Kebijakan telah dilaksanakan /
diimplemantasikan
4. Kebijakan telah dimonitor

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


31
• Standar PPI.7.2.
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi
dengan pembuangan sampah yang tepat.

Elemen Penilaian PPI.7.2.


1. Pembuangan sampah infeksius dan cairan
tubuh dikelola untuk meminimalisasi risiko
penularan
2. Penanganan dan pembuangan darah dan
komponen darah dikelola untuk
meminimalisasi risiko penularan
3. Area kamar mayat dan post mortem untuk
meminimalisasi risiko penularan

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


32
• Standar PPI. 7.3.
Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur
pembuangan benda tajam dan jarum.

Elemen Penilaian PPI.7.3.


1. Benda tajam dan jarum dikumpulkan pada wadah yang khusus
yang tidak dapat ditembus ( puncture proof ) dan tidak direuse.

2. Rumah sakit membuang benda tajam dan jarum secara aman


atau bekerja sama dengan sumber-sumber yang kompeten
untuk menjamin bahwa wadah benda tajam dibuang ditempat
pembuangan khusus untuk sampah berbahaya atau
sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan

3. Pembuangan benda tajam dan jarum konsisten dengan


kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


33
• Standar PPI. 7. 4.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi difasilitas
yang terkait dengan kegiatan pelayanan
makanan dan pengendalian mekanik dan
permesinan.

Elemen Penilaian PPI. 7. 4.


1. Sanitasi dapur dan penyiapan makanan
ditangani dengan baik untuk meminimalisasi
risiko infeksi
2. Pengontrolan engineering / Engineering control
diterapkan untuk meminimalisasi risiko infeksi
diarea yang tepat dirumah sakit

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


34
• Standar PPI. 7. 5.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama demolisi /
pembongkaran, atau renovasi, rumah sakit menggunakan kriteria
yang mengatur dampak dari renovasi atau pembangunan baru
trhadap persyaratan kualitas udara, pencegahan dan pengendalian
infeksi, persyaratan utilisasi, kebisingan, getaran dan prosedur
emergensi ( kedaruratan )

Elemen Penilaian PPI. 7. 5.


1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko unutk menilai dampak
renovasi atau pembangunan ( konstruksi ) baru.
2. Risiko dan damoak renovasi atau kontruksi terhadap kualitas udara
dan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi dinilai dan
dikelola.

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


35
 PROSEDUR ISOLASI
• Standar PPI. 8.
Rumah sakit menyediakan penghalang untuk
pencegahan ( barrier precaution ) dan prosedur isolasi
yang melindungi pasien, pengunjung dan staf terhadap
penyakit menular dan melindungi dari infeksi pasien
yang immunosuppressed, sehingga rentan terhadap
infeksi nosokomial.

Elemen Penilaian PPI. 8.


1. Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi
menular harus diisolasi sesuai kebijakan rumah sakit
dan pedoman yang direkomendasikan.
2. Kebijakan dan prosedur mengatur pemisahan antara
pasien dengan penyakit menular, dari pasien lain yang
berisiko tinggi, yang rentan karena immunosuppressed
atau sebab lain dan staf.

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


36
Elemen Penilaian PPI. 8

4. Kebijakan dan prosedur mengatur


bagaimana cara mengelola pasien dengan
infeksi airbone untuk jangka waktu pendek
ketika ruangan bertekanan negatif tidak
tersedia
5. Rumah sakit mempunyai strategi untuk
berurusan dengan arus pasien dengan
penyakit yang menular.
6. Ruangan bertekanan negatif tersedia dan
dimonitor secara rutin untuk pasien infeksius
yang membutuhkan isolasi untuk infeksi
airborne; bila ruangan bertekanan negatif
tidak segera tersedia, ruangan dengan
sistem filtrasi HEPA yang diakui bia
digunakan
7. Staf dididik tentang pengelolaan pasien
infeksius.
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
37
 TEKNIK PENGAMANAN ( BARRIER )
DAN HAND HYGIENE

• Standar PPI. 9.
Sarung tangan, masker, proteksi mata dan
peralatan proteksi lainnya, sabun dan desinfektan
tersedia dan digunakan secara benar bila
diperlukan.

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


38
 TEKNIK PENGAMANAN ( BARRIER ) DAN HAND HYGIENE

Maksud dan Tujuan Standar PPI. 9.

• Hand hygiene, tehnik barier dan bahan-bahan


• Hand hygiene, tehnik barier dan bahan-bahan
desinfeksi merupakan hal mendasar dalam PPI.

desinfeksi merupakan hal mendasar dalam PPI.
RS menyiapkan ; masker, pelindung mata, gaun,
• RS
sarung mata, sabun,menyiapkan ; masker, pelindung mata,
hand rub, dan pengering.
• Pedoman hand gaun,hygiene ditempel
sarung diarea sabun,
mata, yang hand rub, dan
tepat, staff diedukasi prosedur hand hygiene dan
pengering.
desinfeksi permukaan yang benar ( SKP.5,EP2 )
• Pedoman hand hygiene ditempel diarea yang
tepat, staff diedukasi prosedur hand hygiene
dan desinfeksi permukaan yang benar
( SKP.5,EP2 )

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


39
 TEKNIK PENGAMANAN ( BARRIER ) DAN HAND HYGIENE

Elemen Penilaian PPI. 9.

1. RS mengidentifikasi situasi dimana sarung tangan


dan atau masker
3. RSatau pelindung mata dibutuhkan
mengidentifikasi mana diperlukan prosedur
2. Sarung tangan dan atau masker atau pelindung
hand hygiene atau disinfeksi
mata digunakan secara benar
permukaan
3. RS mengidentifikasi situasi dimana diperlukan
prosedur cuci tangan, disinfeksi tangan atau
4. Prosedur hand hygiene digunakan secara
disinfeksi permukaan
4. Prosedur cuci benar diseluruh
tangan area digunakan
dan disinfeksi tersebut
secara benar diseluruh area tersebut
5. RS mengadopsi pedoman hand hygiene dari
5. Rumah sakit mengadopsi pedoman hand hygiene
sumber
dari sumber yang yang berwenang.
berwenang.

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


40
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
41
SASARAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

SASARAN V. PENGURANGAN RISIKO INFEKSI


TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


42
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
43
SASARAN V. PENGURANGAN RISIKO INFEKSI
TERKAIT YAN-KES
• Standar SKP. V.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko
infeksi yang terkait pelayana kesehatan
Pokok dari eliminasi infeksi ini maupun
Infeksi yang terkait Yan-Kes al ; infeksi saluran kemih-terkait kateter, infeksi
aliran darah (infeksi laininfection
blood stream adalah ) dancuci tangan
pneumonia ( sering( kali
hand
dihubungkan denagnventilasi mekanis )
hygiene ) yang tepat. Pedoman hand
Pokok dari eliminasi infeksi ini maupun infeksi lain adalah cuci tangan ( hand
hygiene yang berlaku secara internasional
hygiene ) yang tepat. Pedoman hand hygiene yang berlaku secara
bia
internasional bia diperoleh
diperoleh dari
dari WHO, CDC,WHO, CDC,nasional
atau organisasi ataudan
internasional lainnya.
organisasi nasional dan internasional
Rumah sakit mempunyai proses kolaboratif
lainnya.unutk mengembangkan kebijakan
dan/atau prosedur yang menyesuaikan atau mengadopsi pedoman hand
hygiene yang diterima secara umum untuk implementasi pedoman itu di
rumah sakit.

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


44
Elemen Penilaian SKP. V.

1.Rumah sakit mengadopsi atau


1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi
pedoman mengadaptasi pedoman
hand hygiene terbaru yang hand
baru- hygiene
terbaru yang
baru ini ditrbitkan baru-baru
dan sudah inisecara
diterima ditrbitkan
umum ( dan sudah
al. Dari WHOditerima secara
Patient Safety ) umum
( al. Dari WHO Patient Safety )
2. Rumah sakit menerapkan program hand
hygiene yang efektif
2. Rumah
3. Kebijakan sakit
dan/atau menerapkan
prosedur program
dikembangkan
hand hygiene
untuk mendukung yangsecara
pengurangan efektif
berkelanjutan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


45
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
46
Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page
47
Trima kasih

Clinical Aplication Specialist | B. Braun Medical Indonesia| Page


48

Anda mungkin juga menyukai