PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak pertama kali ditemukannya listrik oleh seorang ilmuan
berkebangsaan Yunani yang bernama Thales. Kemudian listrik pun terus
berkembang sampai akhirnya seperti sekarang ini. Bisa dikatakan listrik
turut ikut membantu dalam perkembangan zaman karena hampir setiap
teknologi yang ada sekarang ini digerakkan oleh listrik.
Instalasi listrik merupakan kata yang tidak asing lagi bagi kita.
Hampir setiap hari kita melihatnya, baik itu di rumah – rumah, bangunan –
bangunan, toko, gedung ,dll. Akan tetapi pernahkah terlintas dipikiran kita
bagaimana proses ditemukannya listrik sehingga bisa berkembang seperti
sekarang ini?
Dan juga apakah instalasi yang terpasang dirumah anda sudah
terpasang dengan benar dan sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik
atau biasa disebut dengan PUIL? Karena pemasangan instalasi listrik yang
benar dan sesuai PUIL dapat mencegah terjadinya bahaya akibat
kebocoran arus yang dapat berakibat fatal seperti kebakaran. Selain itu
pemasangan instalasi listrik yang benar juga dapat mengurangi rugi – rugi
daya yang terjadi pada saat pemakaian energi listrik sehingga dapat
menghemat biaya pemakaian daya listrik.
Selain dari pemasangan instalasi listrik yang benar, juga ada cara
lain yang dapat dilakukan untuk menghemat pemakaian daya listrik.
Dari uraian tersebut diatas maka kami sebagai penulis tertarik
untuk membuat makalah ini. Dan juga sebagai syarat untuk memenuhi
tugas yang diberikan, juga agar makalah ini dapat menjadi tambahan
pengetahuan bagi kita semua.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah awal ditemukannya listrik dan siapa sajakah
ilmuwan yang berhubungan dengan itu ?
2. Bagaimana cara pemasangan instalasi listrik 1 fasa dengan benar dan
alat dan bahan apa saja yang digunakan ?
3. Bagaimana cara pemakaian daya listrik yang hemat ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah kelistrikan
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pemasangan instalasi listrik 1 fasa
dengan benar dan sesuai dengan PUIL 2000.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pemakaian daya listrik yang
hemat.
2. Obeng :
adalah alat yang digunakan untuk melepas dan
mengencangkan sekrup.
Obeng pada umumnya ada dua macam.
Obeng kembang (Philips Scew Drive Set). Dengan batang nikel,
serta tangkai plastik, dengan plastik, dengan ukuran
- 0 - 60 mm
- 1 80 mm
- 2 - 100 mm
- 3 - 150 mm
- 4 - 200 mm
7.Bor Listrik.
Dipergunakan untuk membuat lubang pada bahan pekerjaan kayu
atau logam dan bahan-bahan lainnya. Kontruksi bermacam-macam,
untuk pekerjaan ringan, menengah, dan berat.
8. AVO Meter.
AVO meter adalah alat ukur listrik yang dipergunakan untuk
mengukur:
1. Arus listrik dalam satuan Amper (A).
2. Tegangan listrik AC/ DC dalam satuan Volt (V).
3. Tahanan listrik dalam satuan Ohm (O).
AVO Meter ada dua jenis dengan tipe bermacam-macam yaitu:
a. AVO Meter dengan kumparan putar (manual)
b. AVO Meter dengan sistim digital (digital multi meter).
Salah satu pipa yang paling sering digunakan dalam instalasi listrik
yaitu pipa PVC (Poly Vinil Clorida). Sifat PVC yang tahan lama dan
tidak gampang dirusak dan tidak berkarat atau membusuk menjadikan
PVC paling sering digunakan dalam sistem perpipaan dan pelindung
kabel.
PVC tahan dalam kondisi lingkungan secara biologis maupun
kimiawi, membuatnya menjadi plastik yang dipilih sebagai bahan
pengganti pipa logam yang rentan karat dalam pengunaan rumah tangga,
untuk ukuran diameter pipa PVC dengan standard JIS (satuan inch),
biasanya dipakai C5/8" untuk pelindung kabel listrik.
Fitting
c. Kabel
Kabel adalah bagian dari instalasi listrik yang berfungsi
menghantarkan arus listrik sampai ke peralatan listrik. Umumnya ukuran
atau size kabel yang digunakan pada instalasi listrik adalah 1,5 atau 2,5.
Kabel ini seperti pembuluh darah dalam tubuh manusia, ada pembuluh
darah arteri dan ada pembuluh darah balik. Bila ada saluran pembuluh
darah yang bocor, tentu tubuh tidak akan bekerja dengan baik. Kabel
listrik pun demikian, bila ada saluran yang bocor maka akan terjadi
gangguan dalam instalasi listrik rumah anda.
Kabel NYA
Kabel NYM
Kabel jenis ini mempunyai isolasi luar jenis PVC berwarna putih
(cara mengenalinya bisa dengan melihat warna yang khas putih ini)
dengan selubung karet di dalamnya dan berinti kawat tunggal yang
jumlahnya antara 2 sampai 4 inti dan masing-masing inti mempunyai
isolasi masing-masing dengan warna berbeda. Jadi seperti beberapa kabel
NYA yang dijadikan satu dan ditambahkan isolasi putih dan selubung
karet.
Kode yang digunakan untuk jenis kabel ini adalah missal : 3C x 2.5
sqmm, dimana 3C menandakan jumlah inti (3 inti kabel), 2,5 sqmm
menandakan ukuran penampang kabel dalam “square millimeter”.
Kabel ini relative lebih kuat karena adanya isolasi PVC dan
selubung karet. Pemasangannya pada instalasi listrik dalam rumah bisa
tanpa conduit (kecuali dalam tembok), tetapi bukan untuk tipe “outdoor”.
Harganya lebih mahal dari tipe kabel NYA.
Kabel NYY
Warna khas kabel ini adalah hitam dengan isolasi PVC ganda
sehingga lebih kuat. Karena lebih kuat dari tekanan gencetan dan air,
pemasangannya bisa untuk outdoor, termasuk ditanam dalam tanah. Kabel
untuk lampu taman dan di luar rumah sebaiknya menggunakan kabel jenis
ini. Harganya tentu lebih mahal dibanding dua jenis kabel sebelumnya.
Sedangkan kabel berinti serabut, biasanya ada 2 inti dan 2 macam
warna, disebut NYMHYO, biasanya digunakan untuk loudspeaker atau
sound system atau untuk lampu-lampu berdaya kecil.
d. Kotak sambung
g. MCB
i. Sakelar
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang
berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari
sumber tegangan menuju beban. Saklar sangat banyak macam dan
jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk
tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya.
Adapun macam – macam sakelar yaitu :
Saklar tunggal
Saklar seri/deret
Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan
menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian.
Saklar tukar
Saklar silang
Saklar silang ini digunakan apabila kita harus dapat
melayani satu lampu dan tiga tempat, maka kita pakai saklar silang
waktu memasang. Hendaklah diingat, bahwa saklar yang pertama
dan penghabisan haruslah dipasang saklar tukar, saklar di
antaranya adalah saklar silang.
j. Clamp
k. Sekring
Pipa Instalasi
Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa
PVC dengan uuran _" agar penghantar aman dari benturan mekanis,
disamping itu juga penghantar akan terisolasi serta mudah dalam
perawatan apabila terjadi kerusakan dalam perbaikan.
Rating Pengaman
Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama
dengan atau lebih besar dari arus nominal beban (I pengaman > I
nominal). Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik adalah
pemutus rangkaian (MCB) untuk pengaman tiap kelompok beban
dan pemutus rangkaian pusat (MCCB) untuk pengaman seluruh
kelompok beban. Besarnya rating arus MCB maupun MCB
diperhitungkan arus beban yang dipikul atau dipasang di dalam
instalasi agar memenuhi syarat keamanan.
Ket :
P = Daya Nyata (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)
Cos T = Faktor Daya
dimana :
P = S x Cos Ø (Watt)
S = √(P2 + Q2) (VA)
Q = S x Sin Ø (VAR)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah awal ditemukannya listrik adalah oleh seorang
cendikiawan Yunani yang bernama Thales yang menemukan fenomena
batu ambar yang bila digosok - gosokkan akan dapat menarik bulu sebagai
fenomena listrik. Bertahun – tahun kemudian muncul lagi penapat -
pendapat serta teori -teori baru mengenai listrik seperti yang diteliti dan
dikemukakan oleh William Gilbert, Joseph priestley, Charles De Coulomb,
Ampere, Michael Farraday, Oersted, dll.
Pada awalnya, listrik dikaitkan dengan cahaya. Orang ingin yang
murah dan aman untuk cahaya rumah mereka, dan para ilmuwan berpikir
listrik mungkin solusinya. Dan kita dapat melihat sampai sekarang listrik
menjadi salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan bagi manusia,
dan salah satu fungsinya adalah sebagai sumber energi bagi instalasi –
instalasi listrik yang ada pada rumah – rumah.
Karena yang di bahas didalam makalah ini adalah tentang instalasi
listrik satu fasa, maka kesimpulannya adalah dalam memasang instalasi
listrik satu fasa terlebih dahulu yang harus dipersiapkan diantaranya adalah
gambar rangkaian atau denah instalasi yang akan dipasang, serta alat dan
bahan. Selain itu, juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan harus
diterima dan dilaksanakan oleh baik dari pemilik bangunan/rumah maupun
yang akan memasang instalasi listrik tersebut, dan syarat tersebut tidak
terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib ialah yang
mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat. Juga pada pemasangan
instalasi listrik, harus sesuai dengan PUIL ( Peraturan Umum Instalasi
Listrik ).
Agar dalam pemakaian daya listrik tidak boros yang tentunya akan
berdampak pada pembayaran listrik yang tinggi, maka yang harus
dilakukan dalam penghematan daya listrik diantaranya yaitu :
1. Cek apakah kapasitas daya listrik dari PLN dirumah Anda sudah tepat
sesuai dengan kebutuhan. Apakah termasuk golongan 900-1300VA,
1300 2200VA atau > 2200VA. Jika ternyata pemakaian berada
dibawah kapasitas daya listrik, Anda dapat meminta PLN untuk
menurunkannya. Dengan demikian penghematan dapat dilakukan.
2. Mulailah menghitung berapa kebutuhan daya listrik yang Anda
perlukan per hari. Perhatikan pemakaian peralatan listrik dirumah
Anda apakah sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Pahami
perhitungan tagihan pemakain listrik secara rinci.
3. Selalu memilih peralatan listrik hemat energi atau ber-daya listrik yang
secukupnya seperti: lampu, AC, lemari es, TV/radio , komputer, mesin
cuci, microwave, vacuum cleaner, water heater, pompa air, dan lain-
lain.
4. Selalu merawat dengan baik dan memperhatikan pemakaian peralatan
listrik secara benar. Hal ini membantu pemakaian listrik lebih efisien.
Poin-poin dibawah adalah hal-hal yang perlu diperhatikan.
5. Jangan biarkan “colokan” peralatan listrik yang tidak digunakan selalu
terpasang pada stop kontak. Lebih baik dicabut dari stop kontak. Jika
hal ini secara konsisten dilakukan, Anda bisa menghemat pemakaian
listrik hingga 5% dari tagihan.
6. Yang terakhir dan yang terpenting adalah selalu bergaya hidup hemat
termasuk hemat energi. Seperti misalnya jangan pernah lupa
mematikan lampu apabila tidak lagi diperlukan, matikan TV jika tidak
sedang ditonton, matikan AC jika ruangan dalam keadaan
kosong/tidak terpakai dan lain sebagainya.
3.2 Saran