Anda di halaman 1dari 2

EVALUASI

IPC ( In Process Control )

Uji pH ( FI IV hal. 1039 – 1040 )

Cek pH larutan dengan menggunakan pH meter atau kertas indikator universal.

Dengan pH meter : Sebelum digunakan, periksa elektroda dan jembatan garam. Kalibrasi pH meter. Pembakuan
pH meter : Bilas elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan uji dan isi sel dengan sedikit larutan uji. Baca
harga pH. Gunakan air bebas CO2 untuk pelarutan dengan pengenceran larutan uji.

Uji kejernihan ( Lachman hal. 1355 )

Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh seseorang yang memeriksa wadah bersih dari luar
di bawah penerangan cahay yang baik, terhalang terhadap refleksi ke dalam matanya, dan berlatar belakang
hitam dan putih, dengan rangkaian isi dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari
partikel kecil yang dapat dilihat dengan mata.

QC ( QUALITY CONTROL )

Uji pH ( FI IV hal. 1039 – 1040 )

Cek pH larutan dengan menggunakan pH meter atau kertas indikator universal.

Dengan pH meter : Sebelum digunakan, periksa elektroda dan jembatan garam. Kalibrasi pH meter. Pembakuan
pH meter : Bilas elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan uji dan isi sel dengan sedikit larutan uji. Baca
harga pH. Gunakan air bebas CO2 untuk pelarutan dengan pengenceran larutan uji.

Uji kejernihan ( Lachman hal. 1355 )

Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh seseorang yang memeriksa wadah bersih dari luar
di bawah penerangan cahaya yang baik, terhalang terhadap refleksi ke dalam matanya, dan berlatar belakang
hitam dan putih, dengan rangkaian isi dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari
partikel kecil yang dapat dilihat dengan mata.

Uji keseragaman volume ( FI IV hal. 1044 )

Diletakkan pada permukaan yang rata secara sejajar lalu dilihat keseragaman volume secara visual.

Uji kebocoran (lachman III hal 1354)

Tidak dilakukan untuk vial dan botol karena tutup karetnya tidak kaku

Uji kebocoran

Letakkan ampul di dalam zat warna ( biru metilen 0,5 – 1% ) dalam ruangan vakum. Tekanan atmosfer
berikutnya kemudian menyebabkan zat warna berpenetrasi ke dalam lubang, dapt dilihat setelah bagian luar
ampul dicuci untuk membersihkan zat warnanya.

Catatan penting : jangan ditulis di proposal ujian, uji kebocoran hanya untuk ampul

Uji sterilitas ( FI IV hal. 855 )

Asas : larutan uji + media perbenihan, inkubasi pada 20o – 25oC


Kekeruhan / pertumbuhan mikroorganisme ( tidak steril )

Metode uji :

Teknik penyaringan dengan filter membran ( dibagi menjadi 2 bagian ) lalu diinkubasi

Prosedur uji:

Inokulasi langsung ke dalam media perbenihan.

Volume tertentu spesimen ditambah volume tertentu media uji, inkubasi selama tidak kurang dari 14 hari,
kemudian amati pertumbuhan secara visual sesering mungkin sekurang-kurangnya pada hari ke-3 atau ke-4 atau
ke-5, pada hari ke-7 atau hari ke-8 dan pada hari terakhir dari masa uji.

Catatan : Jangan ditulis di proposal ujian, kalo sediaan itu ada pengawet, uji sterilitasnya menggunakan
inokulasi langsung, jika sediaan itu tidak mengandung pengawet uji sterilitasnya menggunakan filter membran

Penetapan kadar

Uji pirogenitas

Secara biologik (Metode Seibert 1920: USP XII 1942)

Asas :

Berdasarkan peningkatan suhu badan kelinci yang telah disuntikkan dengan larutan ≤ 10 mg/Kg BB dalam vena
auricularis.

Cara :

- Setiap penurunan suhu dianggap nol

- Memenuhi syarat : tak seekor kelinci pun menunjukkan kenaikan suhu 0,5ºC atau lebih

- Jika ada kelinci dengan kenaikkan suhu 0,5ºC atau lebih, lanjutkan dengan kelinci tambahan

- Memenuhi syarat : tidak lebih dari 3 ekor kelinci dari 8 kelinci masing-masing menunjukkan kenaikkan suhu
0,5ºC atau lebih dan jumlah kenaikkan suhu maksimal 8 ekor kelinci tidak lebih dari 3,3ºC

Anda mungkin juga menyukai