Anda di halaman 1dari 2

Nama : ERMANTO BESRI ADE PENATA MARPAUNG

No peserta : 18071920410048
Tugas : Modul 3 KB 2.2 (Teori Belajar Kognitif)

Kegagalan pembelajaran di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi dewasa ini lebih


banyak terjadi pada proses (interaksi) pembelajaran. Setujukah bapak/ibu dengan
pernyataan tersebut ?

Jawaban :

Menurut saya, bisa jadi sepenuhnya benar, meskipun tidak seluruhnya, itu menjadi
biang keladi. Kenapa saya katakan demikian, kita tahu, guru dan peserta didik adalah dua
subjek yang berinteraksi dalam pengajaran. Guru sebagai pihak yang berinisiatif awal untuk
penyelenggaraan pengajaran, sedangkan peserta didik sebagai pihak yang secara langsung
mengalami dan mendapatkan manfaat dari peritiwa belajar mengajar yang terjadi. Guru
sebagai pengarah dan pembimbing berdasarkan tujuan yang telah di tentukan, sedang peserta
didik ialah sebagai yang menuju pada arah tujuan melalui aktifitas dan berinteraksi langsung
dengan lingkungan sebagai sumber belajar atas bimbingan guru. Jadi kedua pihak (guru dan
peserta didik) menunjukan sebagai dua subjek pengajaran yang sama-sama menempati status
yang penting.

Meskipun demikian, kalau berbicara interaksi pembelajaran, justru guru yang selalu
dijadikan sebagai biang kegagalan pembelajaran tersebut. Dewasa ini guru dipersalahkan atas
ketidakmampuan mereka dalam mengenal secara utuh setiap peserta didik yang
dipercayakan kepadanya. Guru dituduh tidak mampu menciptakan rumusan yang berbeda
kepada setiap murid tersebut. Guru sebagai ujung tombak pendidikan dituntut menciptakan
proses interaksi yang kondusif sehingga memudahkan bagi siswa/mahasiswa mencerna materi
yang disampaikan, namun dilain sisi kita juga tidak bertanya apakah peserta didik
memberikan hatinya untuk terlibat dalam proses interaksi pembelajaran, sekaligus
memberikan umpan balik bagi dirinya.
Mungkin memang, masih ada sebagian guru yang tidak memiliki dasar pengetahuan
yang luas tentang tujuan pendidikan/pengajaran, serta masalah kompleks lainnya. Begitu pula
dengan metode mengajar. Tapi tidak sepenuhnya kesalahan itu ada di interaksi

Kalau bisa saya simpulkan kegagalan pembelajaran itu bukan hanya soal interaksi saat
proses pembelajaran, tetapi bisa karena banyak faktor, seperti :

a. Kondisi keluarga
Bagaimana kondisi keluarga peserta didik, mendukung pendidikan atau tidak
b. Karakter siswa itu sendiri
Karakter juga menjadi faktor yang besar. Karakter siswa yang mau maju dan selalu haus
akan pembelajaran. Seberapa besar penasaran nya untuk menerima pendidikan
c. Kesiapan prasarana dan sarana
Kita juga tidak boleh hanya bercerita peningkatan pendidikan, sementara sarana dan
prasarana menunjang interaksi pembelajaran tidak diperlengkapi dengan baik.
d. Guru juga harus mau mengupgrade kemampuannya, agar pendidikan benar-
benar menjadi pendidikan yang kita harapkan.

Anda mungkin juga menyukai