Anda di halaman 1dari 13

“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu (syar’i),

maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga.” (HR.


Muslim)

Leave a Comment
07 JUL 2012

Pesan-Pesan Islam Kepada


Generasi Muda
‫الرحْ َٰم ِن ه‬
‫الرحِ ِيم‬ ِ ‫بِس ِْم ه‬
‫َّللا ه‬

Segala puji bagi Allah yang telah mengutus kepada kita Nabi-Nya yang terpercaya dan menurunkan
kepadanya Kitab-Nya yang paling mulia, serta menjadikan kita sebaik-baik umat manusia. Shalawat
beserta salam kita ucapkan untuk Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah
melakukan perubahan terhadap tatanan kehidupan umat manusia. Dari kehidupan yang penuh
dengan kezaliman kepada kehidupan yang berkeadilan. Dari kehidupan yang penuh
keterbelakangan dalam budi pekerti kepada kehidupan yang berbudi pekerti mulia. Di antara
perjuangan beliau yang agung adalah memperbaiki kondisi generasi muda yang terjerumus ke
dalam berbagai bentuk maksiat dan kemungkaran. Beliau menyelamatkan generasi muda dari
berbagai bentuk tindakan asusila, mulai dari pergaulan bebas, obat-obat terlarang, premanisme,
pengangguran dan lain-lain.

Maka dalam kesempatan yang terbatas ini kita mencoba untuk mengkaji salah satu bentuk
perjuangan beliau dalam menciptakan perubahan dalam kehidupan generasi muda. Dengan tema
“Pesan-Pesan Islam Kepada Generasi Muda”.

Generasi muda adalah kekuatan sekaligus kebanggaan suatu umat atau negara. Untuk mengetahui
nasib masa depan sebuah umat atau sebuah bangsa adalah dengan melihat generasi muda saat
ini. Bila generasi mudanya baik, maka masa depan umat dan bangsa tersebut adalah baik.
Sebaliknya bila generasi mudanya rusak maka masa depan umat dan bangsa itu adalah suram.

Karena itu, bila kita cermati gerakan musuh-musuh Islam dalam menghancukan sebuah bangsa dan
umat adalah dengan merusak generasi mudanya terlebih dulu. Bila generasi muda sebuah umat
atau bangsa rusak, maka untuk menghancurkan umat dan bangsa tersebut tidak perlu dengan
kekuatan senjata dan angkatan perang. Inilah yang dipesankan oleh Napoleon Bonaparte kepada
para pasukkan perang salib ketika mereka umat Islam menangkapnya dalam sebuah penyerang
salibiyah ke negeri Mesir. Bahwa umat Islam tidak mungkin dilawan dengan kekuatan senjata, akan
tetapi dengan cara Gazwulfikri (perang pemikiran).
 Tujuan Pembahasan:
Tujuan pembahasan ini adalah sebagai untaian nasehat kepada generasi muda Islam, kepada para
orangtua mereka, tenaga pendidik, organisasi-organisai pemuda serta lembaga-lembaga
pendidikan, baik yang formal maupun non formal.

Pesan-Pesan Islam Kepada Generasi Muda

Generasi muda kita berada dalam ancaman bahaya.

Dunia informasi dan telekomunikasi yang canggih telah membuat sebagian generasi muda kita
terombang-ambing dalam berbagai arus globalisasi pemikiran dan kemaksiatan. Karena kemajuan
informasi dan telekomunikasi tersebut tidak dibarengi dengan kemajuan pemahaman keagamaan
dan pendidikan moral. Sehingga nilai-nilai negatif dari arus globalisasi sangat mudah
menenggelamkan generasi muda ke dalam lautan kesesatan dan kemaksiatan yang tidak bertepi.
Para penjaja kesesatan dan kemaksiatan menawarkan dagangan mereka melalui berbagai media
informasi dan telekomunikasi. Banyak generasi muda kita yang tergiur dan tertipu dengan slogan-
slogan pedagang kesesatan dan kemaksiatan tersebut. Tanpa disadari mereka telah terjerumus ke
dalam berbagai lembah kehinaan dan kenistaan. Ada bermacam lembah terjal dalam dunia generasi
muda saat ini, di antaranya:

 Lembah sex dan pergaulan bebas sejenis seperti lesbian dan homosex
 Lembah narkoba dan obat-obat terlarang sejenis
 Lembah kekerasa dan pelanggaran moral sejenis
 Lembah pemikiran sesat seperti terorisme, sekulerisme, liberalisme, dan kesesatan sejenis
Pendek kata generasi muda saat ini harus waspada dengan dua bahaya; bahaya syahwat dan
bahaya syubhat.

Tiada jalan lain untuk menyelamatkan generasi muda dari dua ancaman bahaya di atas kecuali
dengan menyampaikan pesan-pesan islam kepada generasi muda. Berikut ini kami kemukakan
beberapa pesan untuk generasi muda:

 Menuntut Ilmu Agama dan Giat Beribadah


Pentingnya pendidikan agama bagi generasi muda
Pemuda adalah unsur terpenting dalam sebuah Negara, untuk melihat maju atau mundurunya suatu
Negara bisa kita lihat melalui tingkat keilmuan dan keimanan generasi muda Negara tersebut. Oleh
sebab itu Islam sangat memperhatikan pendidikan agama bagi generasi muda, baik segi keilmuan
maupun keimanan.

Dalam segi keimanan, Allah telah memberikan contoh dalam kitab Al-Qur’an yang mulia dengan
kisah pemuda Ashabul Kahfi, bagaimana mereka tetap kokoh dalam mempertahankan keimanan di
saat kaum atau bangsa mereka telah dilanda oleh kerusakan moral dan keimanan. Keadaan
tersebut memaksa mereka untuk menjauhi kaum mereka yang telah rusak. Di saat kemampuan
untuk memperbaiki tidak lagi mereka miliki, Allah memberikan pertolongan untuk menyelamatkan
mereka dari ancaman kaum yang membenci mereka, sehingga mereka tertidur dalam gua (Kahfi)
selama tiga ratus tahun. Allah memuji mereka dalam firman-Nya:
‫إإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإ إإإإ‬
‫إإإإإإإإإ إإإإ إإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإ إإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإ إإإإإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإ‬

‫إإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإإ إإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإإ إإإإإ‬


‫إإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإ‬

‫إإإإإإإإإ ۚ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإ‬


‫إإإإإإ إإإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإ‬

Artinya:

“Ingatlah ketika para pemuda mencari tempat perlindungan ke dalam gua, lalu mereka berdo’a: Wahai
Tuhan kami, berilah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus
dalam urusan kami (ini). (10)

Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu.(11)

Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih
tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).(12)

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-
pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.(13)

Dalam ayat yang mulia ini, Allah mengisahkan perjuangan para pemuda dalam mempertahankan
keimanan mereka dalam keadaan yang amat sulit tersebut. Allah mengabadikan kisah mereka
sebagai ibroh bagi para pemuda setelah mereka, dimana kerusakan yang terjadi dalam kaum
mereka tidak menggoyahkan keimanan mereka.

Ibnu Katsir mengomentari ayat di atas:

“Al Fityah adalah para pemuda, mereka (para pemuda) adalah orang yang lebih mudah untuk menerima
kebenaran serta mengikuti jalan petunjuk dibandingkan orang-orang yang sudah lanjut usia yang telah
dimakan usia dan lenyap terjerumus dalam agama yang bathil. Karena itu yang paling banyak menerima
seruan Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam adalah para pemuda. Adapun orang-orang tua dari
suku Quraisy kebanyakan tetap kekal di atas agama nenek moyang mereka, tidak ada yang memeluk Islam
kecuali sedikit, demikian pula yang Allah ceritakan tentang “Ashabul Kahfibahwa mereka adalah para
pemuda.”
(Tafsir Ibnu Katsir: 3/74)

Ashabul Kahfi adalah salah satu bentuk generasi muda yang tidak terpengaruh oleh zaman yang
dilanda kerusakan iman dan moral. Demikian halnya para anbiya’ seperti nabi Ibrohim, nabi Musa,
dan nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka tegar dalam memegang kebenaran
dan berjuang untuk melakukan perubahan terhadap zaman mereka. Mereka tidak terbuai dengan
sepoi angin kesesatan dan kemaksiatan.

Mengisi masa muda dengan segala aktivitas baik keilmuan maupun keimanan telah dipesankan
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabda Beliau:
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫صحهتك قبْل سقمِ ك و غِناك قبْل ف ْق ِرك و فراغك قبْل ش ْغلِك و حياتك قبْل م ْوتِك‬ ً ‫اِ ْغتنِ ْم خ ْم‬
ِ ‫ شبابك قبْل هرمِ ك و‬: ‫سا قبْل خ ْم ٍس‬

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2]
Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4]
Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim
dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-
Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)
Dari hadits ini dapat kita simpulkan betapa pentingnya masa muda untuk dipergunakan dalam
segala hal yang positif. Karena di masa muda kadaan tubuh seorang manusia dalam masa yang
sangat sempurna dalam segala hal, baik dari segi fisik maupun kekuatan intelegensia, begitu juga
dalam hal menghadapi tantangan dan rintangan.
Maka selayaknyalah para generasi muda untuk benar-benar menyadari betapa penting usia muda
mereka. Bahwa usia muda adalah saatnya untuk menggali dan mengembangkan segala potensi
dirinya dalam mencari ilmu dan pengetahuan yang sesungguhnya, baik hal duniawi maupun
ukhrawi.

Pemuda yang membina pengalaman spiritualnya dengan penuh keimanan merupakan salah satu
dari tujuh golongan yang mendapatkan naungan dari Allah pada hari Kiamat di Padang Mahsyar, di
saat jarak matahari dengan kepala manusia hanya sejengkal.

Sebagaimana yang disebutkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabda beliau:

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
‫إإإإإ إإإ إإإإإإ إإإإإإإ إإإ إإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإ إإإإإإ‬: ‫إإإ إإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ‬
‫إإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإ‬
‫إإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإ إإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإ‬
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya:
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.
3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah
kecuali karena Allah.
5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata,
‘Aku takut kepada Allah’.
6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena
menangis.”
(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)
Dalam hadits tersebut terdapat motivasi yang sesungguhnya bagi para pemuda untuk membina diri
mereka dalam ilmu dan pengalaman spiritualnya.

Amirul Mukminin Umar bin Khaththab rhadiallahu ‘anhu berkata:


“Hendaklah kamu berilmu sebelum kamu memimpin.”
Pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok, baiknya masa depan suatu masyarakat dapat kita lihat
bagaimana generasi muda mereka hari ini?

Ilmu yang sangat penting untuk dimiliki pemuda adalah ilmu keimanan dan ketakwaan kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, karena keimanan dan ketakwaan adalah kompas penunjuk arah dalam
segala situasi dan kondisi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Bila situasi dan kondisi
masyarakat dalam keadaan melarat dan miskin hal tersebut akan dihadapi dengan penuh
kesabaran dan tawakal kepada Allah tanpa melanggar norma-norma agama. Apabila situasi
masyarakat dalam keadaan berkecukupan hal tersebut akan memotivasi mereka untuk bersyukur
dan mempergunakan nikmat tersebut sesuai dengan tuntunan agama, mereka akan terhindar dari
sikap mubazir, berfoya-foya serta hura-hura.

 Membekali Diri dengan Berbagai Keterampilan


Banyak generasi muda kita seelah menyelesaikan pendidikan menjadi pengangguran dan menjadi
beban masyarakat. Mereka sering terkendala dalam memperoleh lapangan pekerjaan. Hal itu
disebabkan karena minimnya keterampilan yang mereka miliki, sehingga banyak pekerjaan di negeri
ini dikerjakan oleh tenaga asing. Apalagi untuk bersaing dalam mendapat pekerjaan di luar negerim
mereka lebih tidak siap lagi bila dilihat dari segi skill, keterampilan dan pengalaman. Padahal amat
banyak pula lapangan pekerjaan di luar negeri terutama di negara-negara timurtengah, secara
khusus tenaga medis dan elektro.

Kelemahan yang mendasar dari tenaga skill negara kita adalah terkendala dari segi bahasa.
Akibatnya gaji tenaga kerja kita di luar negeri di bawah gaji tenaga kerja Philipina.

Hal tersebut dilatar belakangi oleh rasa kecemburuan terhadap hal yang bernuansa Islam sangat
besar dari kalangan kaum sekuler di negara ini. Hal ini terbukti dari segi pengajaran bahasa Arab di
sekolah dan perguruan tinggi umum tidak mendapat peluang dan perhatian setara dengan bahasa
Inggris.

Ditambah lagi sistem pendidikan kita kurang memperhatikan pasar lapangan pekerjaan. Seperti
metode pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah, tidak sebagus yang ada di tempat-tempat
kursus. Buktinya orang yang belajar bahasa Inggris melalui kursus 3 bulan lebih baik dari siswa
yang sudah belajar bahasa Inggris melalui pendidikan formal 3 tahun.

Maka kepada generasi muda kami pesankan bekalilah diri Anda dengan berbagai keterampilan dan
pengalaman. Sesungguhnya pekerjaan rendahan bila dikerjakan dengan profesional akan
menghasilkan karya berkualitas tinggi. Jangan gengsi melakukanpekerjaan-pekerjaan rendahan
sekalipun, seperti berternak, bertani, atau menjadi buruh.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di masa kecilnya, demikian pula para Nabi
yang lainnya bekerja sebagai pengembala kambing dalam rangka mendapatkan pengalaman.

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah rhadiallahu ‘anhu , ia berkata:

Ketika sedang berada bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di lintasan Dhahran, kami memetik buah
kabats (buah pohon arak yang telah matang yaitu pohon yang kayunya biasa untuk siwak). Lalu beliau
bersabda: Ambillah yang hitam daripadanya. Kami berkata: Wahai Rasulullah! Seakan-akan engkau pernah
menggembalakan kambing. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Benar! Setiap nabi pasti
pernah menggembalakan kambing. (Shahih Muslim No.3822)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berhenti membekali dirinya dengan pengalaman
hidup. Setelah menginjak usia remaja beliau membantu pamannya dalam berdagang ke Syam.
Kemudian di usia dewasa beliau mengambil upah dari menjualkan dagangan Khadijah.
Sebagaimana hal tersebut dikemukakan oleh para ulamayang menulis sejarah kehidupan beliau.

 Menghiasi Diri dengan Akhlak yang Mulia


Ada banyak sifat yang semestinya tidak layak bagi seorang terpelajar, apalagi seorang muslim.
Berbagai penyimpangan (dekadensi) moral di tengah para pelajar banyak terjadi, seperti kebiasaan
suka berdusta, dengki, dan khianat serta tidak menghormati orang yang lebih tua, begitu juga
kebrutalan dan banyak lagi sifat-sifat tercela yang mewarnai tingkah laku para generasi muda
sehari-hari yang tidak mungkin untuk kita uraikan satu persatu di sini.

Disamping itu berbagai kasus bunuh diri juga terjadi di kalangan pelajar. Belakangan ini dunia
pendidikan kita juga mendapat tantangan baru, yaitu maraknya kejahatan bunuh diri di kalangan
para pelajar. Kalau hal ini tidak diatasi secara serius, akan berdampak negatif sekali kepada
kehidupan generasi muda kita

Islam sangat memperhatikan pendidikan umatnya terutama generasi muda untuk berakhlak mulia.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di masa muda beliau digelari Al Amiin (orang
terpercaya) oleh orang kafir Quraisy. Karenanya Allah memuji Akhlak beliau dalam firman-Nya:

ٍ ُ‫و ِإنهك لعل َٰى ُخل‬


‫ق عظِ ٍيم‬

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al-Qalam : 4)

Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan dalam sabda beliau tentang tugasnya
diutus menjadi Rasul:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫إإإإإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإإ‬.

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”


HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 273 (Shahiihul Adabil Mufrad no. 207), Ahmad (II/381),
dan al-Hakim (II/613), dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani
dalam Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 45).

Demikian pula halnya orangtua para ulama terkemuka dalam memulai pendiidkan anak-anak
mereka. Sebagaimana orangtua Imam Malik mengirim anaknya kepada Rabi’ah untuk belajar akhlak
yang mulia sebelum menuntut ilmu.

Namun berbeda dengan generasi muda saat ini, mereka menjadikan figur dan idola mereka orang-
orang yang jauh berakhlak mulia, apakah itu bintang film, penyanyi, pesepakbola dan seterusnya.
Padahal mentauladani mereka tidak sedikitpun membawa manfaat untuk mereka di dunia apalagi di
akhirat kelak. Wahai generasi muda! Contohlah orang yang paling mulia pribadinya dan paling
agung akhlaknya yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman:

‫إإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإ إإإ إإإإإإ إإإإإ إإإإإإإ‬


‫إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإ إإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإ‬

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al Ahzab : 21)
Sepatutnya generasi muda kita menjadi kebanggaan bagi orangtua, masyarakat dan negara dalam
akhlak mereka sehari-hari. Berakhlak di rumah, kampus dan sekolah, di jalan dan dimanapun
mereka berada dan terhadap siapapun baik terhadap orangtua, dosen dan guru serta sesama
teman dan masyarakat.

 Menghindari Pergaulan Bebas dan Obat-Obat Terlarang


Maraknya pergaulan bebas dan pornografi dalam kehidupan para generasi muda. Hal ini boleh
dikatakan yang sangat menonjol di kalangan generasi muda di samping penggunaan obat-obat
terlarang, serta adanya sebagian siswi yang menjadi penjaja sex bebas. Kehidupan siswa sehari-
hari selalu dihadapkan dengan hal-hal yang memicu dan mengacu kepada persoalan pornografi dan
sex bebas, mulai dari sistem belajar yang bercampur antar pelajar pria dan wanita, pakaian sekolah
yang dapat mengumbar birahi, bacaan dan tontonan yang mereka nikmati sepanjang hari, sebagian
orang berkata bahwa kebiasaan muda-mudi kita serba porno; pakaian porno, omongan porno,
bacaan porno, tontonan porno.

Disamping itu maraknya penggunaan obat-obat terlarang (ganja, ekstasi, putau dll). Penggunaan
obat terlarang merupakan ancaman yang amat serius bagi generasi masa depan bangsa, yang
sebagian besar pelakunya adalah generasi muda dan para pelajar. Berikut ini kita sebut beberapa
ayat dan hadits untuk mengantisipasi pergaulan bebas:

Larangan mendekati hal-hal yang membawa kepada perbuatan zina


‫إإإإإإإإإإ إإإإإ إإإإإإإإ ۚ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإ‬
‫إإإإإإإإإ إإإإإإإإ‬

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu
jalan yang buruk.” (Al Israa’ : 32)
Dari Abu Hurairah rhadiallahu ‘anhu, dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam beliau
bersabda:

‫إإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإ إإإإإ إإإإإ إإإإإإ‬


‫إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإ إإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإإإ إإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإإإإإ‬

“Ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, akan diperoleh hal itu, tidak bisa tidak. Kedua mata itu
berzina, dan zinanya dengan memandang (yang haram). Kedua telinga itu berzina, dan zinanya dengan
mendengarkan (yang haram). Lisan itu berzina, dan zinanya dengan berbicara (yang diharamkan). Tangan itu
berzina, dan zinanya dengan memegang. Kaki itu berzina, dan zinanya dengan melangkah (kepada apa yang
diharamkan). Sementara, hati itu berkeinginan dan berangan-angan, sedangkan kemaluan yang membenarkan
semua itu atau mendustakannya.” (HR. Muslim no. 2657)
Perintah menjaga pandangan terhadap yang bukan mahram:
‫وا فُ ُروج ُه ْم ۚ َٰذلِك أ ْزك َٰى ل ُه ْم ۗ إِ هن ه‬
‫ٱَّلل خبِير بِما يصْنعُون‬ ۟ ‫ظ‬ُ ‫ْص ِر ِه ْم ويحْ ف‬ ۟ ‫قُل ل ِْل ُمؤْ مِ نِين يغُض‬
َٰ ‫ُّوا مِ ْن أب‬

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat”.

‫ظن فُ ُروج ُه هن وَل يُ ْبدِين ِزينت ُه هن ِإ هَل ما ظهر مِ ْنها ۖ و ْليض ِْربْن بِ ُخ ُم ِره هِن عل َٰى ُجيُوبِ ِه هن ۖ وَل‬ ْ ‫ْص ِره هِن ويحْ ف‬
َٰ ‫ضضْن مِ ْن أب‬ ُ ‫ت ي ْغ‬ ِ ‫وقُل ل ِْل ُمؤْ مِ َٰن‬
‫ِى ِإ ْخ َٰونِ ِه هن أ ْو بنِ ٓى أخ َٰوتِ ِه هن أ ْو نِسآئِ ِه هن‬ٓ ‫يُ ْبدِين ِزينت ُه هن ِإ هَل ِلبُعُولتِ ِه هن أ ْو ءاب َٰآئِ ِه هن أ ْو ءابآءِ بُعُولتِ ِه هن أ ْو أبْنآئِ ِه هن أ ْو أبْنآءِ بُعُولتِ ِه هن أ ْو ِإ ْخ َٰونِ ِه هن أ ْو بن‬
‫ت ٱلنِسآءِ ۖ وَل يض ِْربْن بِأ ْر ُج ِل ِه هن‬ ِ ‫وا عل َٰى ع ْو َٰر‬ ۟ ‫ظه ُر‬ ْ ‫ٱلط ْف ِل ٱلهذِين ل ْم ي‬
ِ ‫ال أ ِو‬ ِ ‫ٱلرج‬ ِ ‫ٱْل ْرب ِة مِ ن‬ ِ ْ ‫ت أي َْٰمنُ ُه هن أ ِو ٱلت هبِعِين غي ِْر أ ُ ۟ولِى‬
ْ ‫أ ْو ما ملك‬
‫ٱَّلل جمِ يعًا أيُّه ْٱل ُمؤْ مِ نُون لعلهكُ ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬ ۟
ِ ‫ِليُ ْعلم ما ي ُْخفِين مِ ن ِزينتِ ِه هن ۚ وتُوب ُٓوا ِإلى ه‬

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya,
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali
kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-
putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki,
atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang
belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung.”
(An Nuur : 30-31)

Larangan menyerupai lawan jenis:


‫إإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإ إإإإإإإإإإإإإإإإإ‬

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita.” (HR. Bukhari
dan Tirmidzi, shahih)
Larangan berduaan dengan lain jenis yang bukan mahram
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« ‫ » إإإإإإإإإإ إإإإإ إإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ‬. ‫إإإإإإ إإإإإإإ‬
‫ إإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإ إإإ إإإإإإإإإإإ إإإإ‬.
‫» إإإإإإإإإ إإإإإإإإإ « إإإإإ‬

“Janganlah kalian masuk ke dalam tempat kaum wanita.” Lalu seorang laki-laki dari Anshar berkata, “Wahai
Rasulullah, bagaimana pendapat Anda mengenai ipar?” beliau menjawab: “Ipar adalah maut.” (HR.
Bukhari no. 5232 dan Muslim no. 2172)
Beliau bersabda lagi:

‫إإإإإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإ‬


‫إإإإإإإإإإإإ‬
“Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena
setan adalah orang ketiganya, maka barangsiap yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan
keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin.” (HR. Ahmad 1/18. Syaikh Syu’aib Al Arnauth
mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, para perowinya tsiqoh sesuai syarat Bukhari-Muslim)
Larangan melihat aurat sesama jenis dan tidur dalam satu selimut
‫إإإإ إإإإإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإ إإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإ إإإإ‬
‫إإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإ إإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإ إإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإ إإإإإ إإإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإ إإإإإإإإإ‬

“Dari ‘Abdir-Rahman bin Abi Sa`id al-Khudri, dari ayahnya, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Janganlah seorang lelaki melihat kepada aurat lelaki (yang lain), dan janganlah seorang wanita
melihat kepada aurat wanita (yang lain)”. [HR Muslim]

Perintah menutup aurat


‫إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإإإ إإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإ‬
‫إإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ‬
‫إإإإإ إإإإإإإإإإ إإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإ ۚ إإإإإإإإإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإ ۚ إإإإإإإإإإ‬

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya [1233] ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”
(Al Ahzab : 59)

Perintah untuk menikah bagi yang sudah memiliki kemampuan materi


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫إإإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإ‬


‫إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإ إإإإإإ إإإإإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإ إإإإ إإإإإإإإإ‬.

“Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena
nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang
tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa), karena shaum itu dapat membentengi dirinya.”

Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ahmad (I/424, 425, 432), al-Bukhari (no. 1905, 5065, 5066),
Muslim (no. 1400), at-Tirmidzi (no. 1081), an-Nasa-i (VI/56, 57), ad-Darimi (II/132) dan al-Baihaqi
(VII/ 77), dari Shahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu.

Adapun dalil-dalil yang mengharamkan mengkonsumsi obat-obat terlarang diantaranya:


‫وإنِي أ ْنه ُك ْم ع ْن ُك ِل ُم ْسك ٍِر‬

“Dan aku melarang kalian dari segala yang memabukkan.” (HR. Abu Dawud no. 3677, bab al-’inab yu’shoru
lil khomr)
‫إإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإ‬
“Setiap yang memabukan adalah khomr dan setiap khomr adalah haram.” (HR. Muslim no. 2003 dari hadits
Ibnu Umar, Bab Bayanu anna kulla muskirin khomr wa anna kulla khmr harom, Abu Daud, no. 3679)
 Menghormati Penguasa dan Memuliakan Ulama
Ancaman lain terhadap generasi muda adalah ancaman bahaya syubhat (pemikiran). Seperti
pemahaman yang ekstrim dalam beragama, atau pemahaman sekuler, liberal, dan aliran-aliran
sesat lainnya. Bahkan tidak jarang generasi muda menjadi sasaran utama rekrutmen para kelompok
terorisme dan liberalisme. Cara yang sering ditempuh oleh para aliran sesat dalam menebarkan
pemikiran mereka kepada generasi muda adalah dengan menjatuhkan kehormatan penguasa dan
ulama terlebih dahulu di mata generasi muda. Sehingga dengan demikian mereka para pelaku aliran
sesat dengan mudah untuk mempengaruhi generasi muda. Dikala kehormatan penguasa telah
dijatuhkan, dengan demikian para pelaku kesesatan bisa lari dari jeratan hukum. Dan apabila umat
telah dijauhkan dari ulama, maka umat tidak lagi mendengarkan nasehat-nasehat ulama, lalu umat
akan kehilangan pegangan, maka mereka pelaku aliran sesat memanfaatkan situasi dengan bebas
menyebarkan pemikiran sesat mereka di tengah masyarakat. Oleh sebab itu Islam sangat
memperhatikan kedudukan penguasa dan kehormatan ulama.

Perintah menghormati penguasa dan ulama


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam :
‫ليسمنامنلميجلكبيرناويرحمصغيرناويعرفلعالمناحقه‬
“Bukanlah termasuk golongan kami siapa saja yang tidak menghormati orang yang lebih tua, menyayangi
yang lebih muda dan mengenal hak orang alim kita.” (HR Ahmad dan Hakim, dihasankan oleh Al-Albani di
dalam Shahihul Jami’ no. 4319)
‫إإإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإ إإإإ‬
‫إإإإإإ‬

“Barang siapa yang tidak mengasihi yang lebih kecil dari kami serta tidak menghormati yang lebih tua dari
kami bukanlah golongan kami.” (HR Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad).
Larangan berprilaku ekstrim dalam agama
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abas radhiallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,

ِ ‫ فَإِنَّ َما أ َ ْهلَكَ َم ْن َكانَ قَ ْبلَ ُك ْم با ِْلغُلُ ْو فِي‬,‫الدي ِْن‬


‫الدي ِْن‬ ِ ‫إِيَّ ُك ْم َو ْالغُلُ ْو فِي‬

“Janganlah kamu sekalian melakukan tindakan berlebih-lebihan dalam agama, karena sesungguhnya yang
telah menghancurkan umat sebelum kamua adalah sikap berlebih-lebihan dalam beragama.” (Dikeluarkan
oleh Imam an-Nasai dalam haditsnya no. 3059, Ibnu Majah no. 3029 dan Imam Ahmad dalam musnadnya ha
215,347, Imam Ahmad Syakir berkata dalam tahkik musnad: sanadnya adalah shahih.)
Imam Muslim juga meriwayatkan dari shahabat Ibnu Mas’ud bahwa Rasululloh ShallAllahu ‘alaihi wa
Sallam bersabda,
“‫إإإإإ إإإإإ ” إإإإإإإإإ إإإ‬

“Binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan” (Beliau mengulangi sabdanya ini sebanyak tiga kali).
 Memilih Teman yang Baik
Diantara hal yang sering menjerumuskan seseorang ke dalam kesesatan dan kemaksiatan adalah
teman akrab. Betapa banyak anak-anak baik menjadi anak nakal karena dipengaruhi oleh teman-
temannya. Oleh sebab itu Islam mengajarkan kepada umatnya adab mencari teman. Sebagaimana
dipesankan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya:

‫إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإۚ إإإإإ إإإإإإإإإ‬


‫إإإإإإإإإ إإإإ‬
“Seseorang itu berada di atas agama teman dekatnya, maka hendaknya setiap orang dari kalian melihat siapa
yang dia jadikan teman.”
HR. At-Tirmidzi no.2378, dihasankan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi.
Kesalahan dalam mencari teman akan membawa penyesalan di akhirat kelak, sebagaimana Allah
gambarkan penyesalan orang yang salah mencari teman:

ً ۭ ‫ول س ِب‬
‫يل‬ ِ ‫س‬
ُ ‫ٱلر‬ ‫وي ْوم يعضُّ ه‬
‫ٱلظا ِل ُم عل َٰى يد ْي ِه يقُو ُل َٰيليْتنِى ٱتهخ ْذتُ مع ه‬

ً ۭ ‫َٰيويْلت َٰى ليْتنِى ل ْم أتهخِ ْذ فُلنًا خل‬


‫ِيل‬

َٰ ‫ٱلذ ْكر ب ْعد إ ْذ جآءنِى ۗ وكان ٱل ه‬


ً ۭ ُ‫نس ِن خذ‬
‫وَل‬ ِ ْ ‫شيْطنُ ل‬
َٰ ‫ِْل‬ ِ ِ ِ ‫لهق ْد أضلهنِى ع ِن‬

“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai
kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”. (27)

Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). (28)

Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan
adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. (29)

(QS Al Furqon)

Perumpamaan teman baik dan teman jelek, teman yang baik akan membawa kebaikan bagi
seseorang, sebaliknya teman yang buruk akan membawa keburukan bagi seseorang.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

Dari Abu Musa radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata:


ُ‫ِخ ْال ِكي ِْر فحامِ ُل ْالمِ سْكِ ِإ هما أ ْن يُحْ ذِيك و ِإ هما أ ْن تبْتاع مِ ْنه‬
ِ ‫ِح والس ْهوءِ كحامِ ِل ْالمِ سْكِ وناف‬ ِ ‫صال‬
‫ِيس ال ه‬ ِ ‫ع ِن النه ِبي ِ صلى هللا عليه وسلم قال مث ُل ْالجل‬
ً‫و ِإ هما أ ْن ت ِجد مِ ْنهُ ِري ًحا ط ِيبةً ونافِ ُخ ْال ِكي ِْر ِإ هما أ ْن يُحْ ِرق ثِيابك و ِإ هما أ ْن ت ِجد ِري ًحا خ ِبيثة‬

“Dari Nabi shallaallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, ‘Perumpamaan teman duduk yang baik dan
teman duduk (sepergaulan) yang buruk adalah seperti pembawa misk (minyak wangi) dan pandai besi. Si
pembawa misk mungkin akan memberimu (minyak wangi) atau engkau membeli minyak itu darinya atau
engkau mendapatkan baunya yang harum. Sedangkan pandai besi, mungkin akan membakar pakaianmu atau
kamu dapati bau yang busuk darinya.’” (HSR. Bukhari dan Muslim)
 Mempergunakan Waktu dengan Sebaik-Baiknya
Dunia generasi muda saat ini lebih banyak diisi oleh kegiatan hura-hura dan membuang-buang
waktu, padahal waktu adalah sesuatu yang amat mahal dalam hidup seseorang. Betapa banyak
orang menyesal di hari tua karena lalai di hari mudanya. Semasa muda waktunya habis di warnet, di
kedai kopi, nongkrong di jalanan atau main game dan bersenda gurau. Padahal agama kita
memerintahkan kepada umatnya agar mempergunakan waktu sebaik mungkin. Allah Subhanahu
Wa Ta’ala berfirman:
‫إإإإإإإإإإإ‬

‫إإإإإإ إإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإ‬


‫إإإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإإ‬

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.” (QS Al-‘Ashr 1-3)
Betapa banyak ayat yang menerangkan tentang waktu dan Allah bersumpah dengan waktu-waktu
tersebut. Seperti dalam ayat di atas Allah bersumpah dengan waktu Ashar. Karena waktu Ashar
adalah saat orang menghitung untung rugi yang di alaminya pada setiap hari. Nah pernahkah kita
melakukan hal itu dalam perjalanan hari-hari kita?

‫إإإإإ إإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإ إإإإ‬


‫إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإ إإإإإإإإإ‬
‫ إ( إإإإإإإإإإإإ‬5933)

Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan
manusia tertipu pada keduanya: kesehatan dan waktu luang”. (HR. Bukhari, no: 5933) Diriwayatkan oleh Al-
Bukhary, At-Tirmidzy, dan Ibnu Majah.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah bersabda
kepada seorang lelaki sembari menasihati lelaki tersebut,
‫ إإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإ إإإإإإإإإ‬: ‫إ إإإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإإإ‬
‫إ إإإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإإإ إ إإإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإإإإ‬
‫إإإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإإإإإ إ إإإإإإإإ إإإإإإ إإإإإإإإإإإ‬
“Manfaatkan lima perkara dengan segera sebelum (datang) lima perkara; waktu mudamu sebelum (datang)
waktu tuamu, kesehatanmu sebelum (datang) sakitmu, kekayaanmu sebelum (datang) kefakiranmu, waktu
luangmu sebelum (datang) waktu sibukmu, dan kehidupanmu sebelum (datang) kematianmu.”
Diriwayatkan oleh Al-Hakim dan selainnya. Dishahihkan oleh Al-Albany.
Dalam hadits Ibnu Mas’ud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
َ ‫ال ت َُزو ُل َق َد َما ا ْب ِن آ َدم َ ي َ ْوم َ ْال ِقيَا َم ِة م ِْن ِع ْن ِد َرب ِ ِه َح َّتى ي ُ ْسأَ َل عَ ْن َخ ْم ٍس عَ ْن عُ ْم ِر ِه فِي َما َأ ْفنَاه ُ َوعَ ْن َشبَاب ِ ِه فِي َما َأ ْب‬
ُ‫اله ُ َو َما ِل ِه م ِْن َأيْنَ ا ْكتَسَبَهُ َوفِيم َ َأ ْن َف َقه‬ َ
‫َو َما َذا عَ ِم َل فِي َما عَل َِم‬

“Kedua kaki anak Ibnu Adam tidaklah bergeser pada hari kiamat di sisi Rabbnya hingga ia ditanya lima
perkara: [1] umurnya, di mana ia habiskan, [2] waktu mudahnya, di mana ia manfaatkan, [3, 4] hartanya,
bagaimana ia memperolehnya dan di mana ia infakkan, [5] amalan dari ilmu yang ia ketahui.” (HR. Tirmidzi
no. 2416, hasan kata Syaikh Al Albani)
‫هللا صلهى هللاُ عل ْي ِه وآ ِل ِه وسلهم بِم ْنكِب ه‬
‫ وكان‬.‫ ُك ْن فِي ال ُّد ْنيا كأنهك غ ِريْب أ ْو عابِ ُر سبِي ٍْل‬:‫ي فقال‬ ُ ‫ أخذ ر‬:‫ضي هللاُ ع ْن ُهما قال‬
ِ ‫س ْو ُل‬ ِ ‫ع ِن اب ِْن عُمر ر‬
‫ ومِ ْن حياتِك‬،‫ضك‬ ِ ‫ص هحتِك لِمر‬ ْ
ِ ‫ و ُخ ْذ مِ ْن‬،‫ وإِذا أصْبحْ ت فل ت ْنتظِ ِر المساء‬،‫صباح‬ ‫ إِذا أ ْمسيْت فل ت ْنتظِ ِر ال ه‬:ُ‫ضي هللاُ ع ْن ُهما يقُ ْول‬ِ ‫ابْنُ عُمر ر‬
‫لِم ْوتِك‬

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata,


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku lalu bersabda, “Jadilah engkau hidup
di dunia seperti orang asing atau musafir (orang yang bepergian).” Lalu Ibnu ‘Umar radhiyallahu
‘anhu menyatakan, “Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu hingga pagi hari. Dan
apabila engkau berada di pagi hari maka janganlah menunggu hingga sore hari. Pergunakanlah waktu
sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. Dan pergunakanlah hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-
Bukhariy no.6416)
Kesimpulan:
Kesimpulan dari pembasan kita di atas adalah bahwa pemuda butuh kepada:

1. Kedalaman spiritual
2. Ketinggian ilmu
3. Keluhuran akhlak
4. Profesionalisme (Keahlian dan Keterampilan)
Penutup

Anda mungkin juga menyukai