Anda di halaman 1dari 71

JENIS-JENIS PENYAKIT DAN PENGOBATANNYA.

JENIS PENYAKIT
PENGOBATAN ALTERNATIF
PENYAKIT ABSES
PENYAKIT AIDS
PENYAKIT ANTRAKS
PENYAKIT ASAM URAT
PENYAKIT ASIDOSIS TUBULUS RENALIS
PENYAKIT ATAKSIA
PENYAKIT BATUK
PENYAKIT BUTA WARNA
PENYAKIT CACAR
PENYAKIT CHIKUNGUNYA
PENYAKIT DIABETES MELLITUS
PENYAKIT DIARE
PENYAKIT DISENTRI AMUBA
PENYAKIT EJAKULASI DINI
PENYAKIT FLU BABI
PENYAKIT FLU BURUNG
PENYAKIT GINJAL
PENYAKIT GLAUKOMA
PENYAKIT HEPATITIS C
PENYAKIT HERPES
PENYAKIT HIPERKOLESTEROLEMIA
PENYAKIT HIPERTENSI
PENYAKIT IMPETIGO
PENYAKIT IMPOTENSI
PENYAKIT KANKER PAYUDARA
PENYAKIT KANKER PENIS
PENYAKIT KANKER PROSTAT
PENYAKIT KANKER RAHIM
PENYAKIT KANKER USUS
PENYAKIT KISTA
PENYAKIT LEPTOSPIRA
PENYAKIT LUPUS
PENYAKIT MAAG
PENYAKIT MALARIA
PENYAKIT MIGRAIN
PENYAKIT MULTIPLE SKLEROSIS
PENYAKIT PHENYLKETONURIA
PENYAKIT POLIO
PENYAKIT PREMATURITAS
PENYAKIT RABIES
PENYAKIT RADANG
PENYAKIT REMATIK
PENYAKIT SARS
PENYAKIT SYARAF TERJEPIT
PENYAKIT TBC
PENYAKIT TIFUS
PENYAKIT TULANG
PENYAKIT TUMOR
PENYAKIT VERTIGO

JENIS PENYAKIT
PENGOBATAN ALTERNATIF
Pengobatan alternatif bukan barang langka lagi pada masa sekarang. Sebab, kita tidak hanya
bisa menjumpai metode pengobatan inidi desa-desa terpencil. Sekarang, pengobatan alternatif
banyak ditemukan di berbagai kota besar dan juga di kota-kota kecil lainnyadi Indonesia.

Pengobatan alternatif bermunculan pada saat masyarakat mulai memberikan perhatian yang
lebih terhadap alterantif pengobatan yang biasanya hanya mengandalkan pihak-pihak rumah
sakit (medis)dengan pengobatan modern. Bisa dikatakan juga, pengobatan alternatif
merupakan pelengkap pengobatan kedokteran yang bersifat holistik.

1. Cara memilih pengobatan alternatif

* Cari informasi mengenai pengobatan alternatif melalui internet, majalah, surat kabar, radio,
TV, brosur-brosur, dan testimoni yang diberikan orang-orang yang sudah menjalani
pengobatan alternatif.
* Jika sudah mendapatkan informasi, tanyakan pengobatan apa saja yang mereka tawarkan.
* Temui ahli yang bertanggungjawab di tempat pengobatan bersangkutan.
* Cari informasi cara terapis melakukan diagnosa, apakah sesuai dengan kaidah-kaidah
pengobatan yang berlaku di masyarakat atau tidak.
* Pengobatan alternatif yang benar selalu kembali ke obat herbal, kembali ke alam (back to
nature).
* Pilih pengobatan alternatif yang sesuai dengan masalah kesehatan yang sedang diderita.
2. Jenis-Jenis pengobatan alternatif

Pengobatan alternatif dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Terapi pikiran dan spiritual, seperti:


* Dreamwork
* Hipnoterapy
* Psikoterapi
* Psikoanalitik
* Terapi Cahaya
* Terapi Humanistik
* Terapi Keluarga
* Terapi Kelompok
* Terapi Kognitif
* Terapi Musik
* Terapi Suara
* Terapi Seni
* Terapi Warna
* Visualisasi
b. Terapi fisik antara lain:
* Aromaterapi
* Hidroterapi
* Osteopati
* Teknik Relaksasi
* Zero Balancing
c. Terapi energi di antaranya:

* Akupunktur, cara pengobatan dengan perangsangan titik akupunktur di permukaan tubuh.


* Akupresur, cara pengobatan dengan penekanan.
* Meditasi, metode penguasaan pikiran untuk mencapai harmoni dalam hidup. Manfaatnya:
Mengontrol tekanan darah jadi stabil, meningkatkan asupan oksigen, menstabilkan detak
jantung dan pernapasan, mengatasi stres.
* Qigong Refleksiologi, perangsangan tenaga penyembuhan tubuh melalui pijatan kaki.
Manfaatnya: mengobati sistem urin, reumatik, metabolisme dan sistem pencernaan, sistem
syaraf dan sistem tulang, sistem kekebalan tubuh, sistem reproduksi, sistem pernapasan,
sistem panca indera, dan lain-lain.
* Terapi Polaritas, terapi yang berhubungan kuat dengan sistem kesehatan tubuh lainnya yang
meliputi: diet, peregangan, sentuhan dan manipulasi, serta sikap mental.
* T'ai chi, pengobatan melalui gerakan bela diri untuk memperoleh keseimbangan tubuh dan
jiwa manusia.
* Prana, pengobatan dengan tenaga prana (sumber tenaga prana: matahari, udara, dan bumi).
Prinsipnya membersihkan dan memberikan energi pada tubuh bioplasmik dengan energi
prana.
* Yoga, sistem kesehatan yang holistik dari India. Melalui yoga, manusia akan lebih baik
mengenali dirinya, mengenali jiwanya, dan mengenali pikirannya.

3. Tempat-tempat pengobatan alternatif

a. NTS CLINIC (Teknik penyembuhan yang menggabungkan sistem stimulasi syaraf-syaraf


dan penyaluran tenaga energi murni/chi)
Alamat: Rukan Cordoba Blok F8, Bukit Golf Mediterania. Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
Telp: 021-98560563, 021-93277385, 021-56983331

b. Pondok Pengobatan Herbaleksi (Pengobatan dengan ramuan tanaman obat dan refleksi)
Alamat: Pondok Pekayon Indah Blok C1 No. 7 Bekasi Selatan

c. Klinik Tanaman Obat Sari Alam (Terapi dengan tanaman obat dan Refleksi)
Alamat: Jl. Pulo Nangka I No. 6, Pulo Mas Jakarta Timur, Telp. (021) 4759546
Alamat: Jl CiwideyRaya Km 26 CIWIDEYPhone : 022-5928668 Fax : 022-5928668

SINOPSIS:
Pengobatan alternatif merupakan salah satu alternatif untuk menyembuhkan berbagai macam
penyakit yang selama ini hanya bertumpu pada pengobatan medis. Beberapa pengobatan
alteranatif di antaranya: akupuntur, yoga, refleksiologi, aroma terapi, hipnotis, t'ai chi, prana,
dan meditasi.

PENYAKIT ABSES
Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri.

Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi.
Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang
terinfeksi.
Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke
dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati.
Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut.

Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong.


Jaringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses; hal
ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
Jika suatu abses pecah di dalam, maka infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun
dibawah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses.

PENYEBAB
# Suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara: bakteri masuk ke
bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril
# bakteri menyebar dari suatu infeksi di bagian tubuh yang lain
# bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan
gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.

Peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika:


# terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi
# daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang
# terdapat gangguan sistem kekebalan.

Abses bisa terbentuk di seluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru, mulut, rektum dan otot.
Abses sering ditemukan di dalam kulit atau tepat dibawah kulit, terutama jika timbul di
wajah.

GEJALA
Gejala dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ atau
saraf.
Gejalanya bisa berupa:
- nyeri
- nyeri tekan
- teraba hangat
- pembengkakan
- kemerahan
- demam.

Suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai suatu benjolan. Jika
abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya
menipis.
Suatu abses di dalam tubuh, sebelum menimbulkan gejala seringkali terlebih dahulu tumbuh
menjadi lebih besar. Abses dalam lebih mungkin menyebarkan infeksi ke seluruh tubuh.

DIAGNOSA
Abses di kulit atau dibawah kulit sangat mudah dikenali, sedangkan abses dalam seringkali
sulit ditemukan.
Pada penderita abses, biasanya pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan jumlah sel
darah putih.
Untuk menentukan ukuran dan lokasi abses dalam, bisa dilakukan pemeriksaan rontgen,
USG, CT scan atau MRI.

PENGOBATAN
Suatu abses seringkali membaik tanpa pengobatan, abses pecah dengan sendirinya dan
mengeluarkan isinya.
Kadang abses menghilang secara perlahan karena tubuh menghancurkan infeksi yang terjadi
dan menyerap sisa-sisa infeksi. Abses tidak pecah dan bisa meninggalkan benjolan yang
keras.

Untuk meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan
dikeluarkan isinya.

Suatu abses tidak memiliki aliran darah, sehingga pemberian antibiotik biasanya sia-sia.
Antibiotik bisa diberikan setelah suatu abses mengering dan hal ini dilakukan untuk
mencegah kekambuhan. Antibiotik juga diberikan jika abses menyebarkan infeksi ke bagian
tubuh lainnya.

PENYAKIT AIDS
Kali ini saya akan mencoba membahas mengenai pengertian penyakit AIDS, penyebab
penyakit AIDS, Pola atau cara penularan penyakit AIDS serta penanganan dan pengobatan
yang diberikan kepada penderita penyakit HIV+ atau AIDS.

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS
yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang
sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh.
Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit
berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru,
kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa
sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh
maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan
jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau
pilek biasa.

Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau
menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-
tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.

# Cara Penularan virus HIV AIDS


1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka,
jarum suntik, dsb.

2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria
berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman
lainnya, oral sex, dsb

3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa
pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.

4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria
meminum susu ASI pasangannya, dsb.

Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain
Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni atau air kencing).

# Tanda dan Gejala Penyakit AIDS


Seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda
dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu
tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi
membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan
kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang
berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV
terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus
HIV.

Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah
seperti dibawah ini :

1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri
dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa
pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti
hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga
mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.

3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu
kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem
protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga
karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan
diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan


kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon
anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan
nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu
mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes
simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan
rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit
(Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau
psoriasis.

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit
jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih,
menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya
yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang
mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory
disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).

# Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDS


Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan researchnya dalam mengatasi HIV AIDS,
namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang
dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan
pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya
tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV
dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian.

Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka
membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan
berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.

PENYAKIT ANTRAKS
Antraks adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yang bisa
menginfeksi kulit, paru-paru dan saluran pencernaan.

Antraks sangat menular dan bisa berakibat fatal.


Biasanya menyebar ke manusia dari hewan, terutama sapi, kambing dan domba.

PENYEBAB
Bakteri Bacillus anthracis
Bakteri Bacillus anthracis

Bakteri yang dorman (tidur) dapat bertahan hidup di dalam tanah dan produk hewan
(misalnya wol) selama berpuluh-puluh tahun.
Infeksi biasanya masuk melalui kulit, tetapi bisa juga berasal dari daging yang tercemar atau
karena menghirup spora maupun bakteri.

GEJALA
Gejala bisa muncul dalam waktu 12 jam - 5 hari setelah terpapar oleh bakteri.
Infeksi kulit berawal sebagai benjolan merah-coklat yang membesar disertai pembengkakan
di sekelilingnya. Benjolan berubah menjadi lepuhan dan mengeras, kemudian tengahnya
pecah dan mengeluarkan cairan bening, lalu membentuk keropeng yang hitam.
Kelenjar getah bening di daerah yang terkena bisa membengkak, dan penderita merasakan
tidak enak badan, kadang ototnya terasa sakit, sakit kepala, demam, mual dan muntah.

Antraks pulmoner (penyakit woolsorter) terjadi akibat menghirup spora dari bakteri antraks.
Spora membelah diri di dalam kelenjar getah bening yang terletak di dekat paru-paru.
Kelenjar getah bening kemudian pecah dan berdarah, menyebarkan infeksi ke struktur
terdekat di dalam dada. Di dalam paru-paru dan di dalam rongga antara paru-paru dan
dinding dada tertimbun cairan yang terinfeksi.
Pada mulanya, gejalanya samar-samar dan menyerupai flu. Tetapi selanjutnya, demam
semakin memburuk dan dalam beberapa hari terjadi gangguan pernafasan yang hebat, yang
diikuti oleh syok dan koma.
Juga bisa terjadi infeksi otak dan selaputnya (meningoensefalitis).
Meskipun diberikan pengobatan dini, jenis antraks ini hampir selalu berakibat fatal.

Antraks gastrointestinalis jarang terjadi.


Bakteri dapat tumbuh ke dalam dinding usus dan melepaskan racun yang menyebabkan
perdarahan luas dan kematian jaringan.
Jika menyebar ke dalam aliran darah, infeksi ini bisa berakibat fatal.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya, didukung adanya riwayat kontak dengan
hewan.

Untuk mendiagnosis infeksi paru-paru, bisa diambil contoh dahak untuk dibiakkan; tetapi
laboratorium tidak selalu dapat menemukan bakteri penyebabnya.

PENGOBATAN
Infeksi kulit diobati dengan suntikan penisilin atau dengan tetrasiklin maupun eritromisin
per-oral.

Infeksi paru-paru diobati dengan penisilin intravena.


Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan paru-paru.

Jika pengobatan tertunda (biasanya karena diagnosisnya belum pasti), maka kemungkinan
akan terjadi kematian.

PENCEGAHAN
Orang-orang yang memiliki resiko tinggi kontak dengan hewan (misalnya dokter hewan,
teknisi laboratoriuim dan pekerja pemintalan tekstil yang mengolah bulu binatang) bisa
mendapatkan vaksinasi.

PENYAKIT ASAM URAT


Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini perlu
diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat.
Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional.

Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak
itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium.

Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal
yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu
salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah,
purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni
makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan
sarden).

Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh
berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme
normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang
banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk
kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15
persen.
Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya banyak
orang suka menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang dia inginkan,
tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari produk hewani
biasanya mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung purin tinggi kurang
baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika
mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati
ambang batas normal.

Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam urat
adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya (sarden), dan
jeroan merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong jeroan bukan saja usus
melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan --seperti hati, jantung, babat,
dan limfa.

KONSUMSI jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin. Akibatnya
banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk butiran dan mengumpul di sekitar
sendi sehingga menimbulkan rasa sangat sakit. Jeroan memang merupakan salah satu
hidangan menggiurkan, di antaranya soto babat, sambal hati, sate jantung, dan kerupuk limfa.
Tetapi salah satu dampaknya, jika tubuh kelebihan senyawa purin maka si empunya diri
mengalami sakit pada persendian.

Penyebab
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder.

Pada penyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga
berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga
diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat
karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah
salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan
termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.

Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang,
polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah
obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada
penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda
keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi
akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.

Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-
gejalanya.

Penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah disebut dengan artritis gout
atau artritis pirai. Artritis gout yang akut disebabkan oleh reaksi radang jaringan terhadap
pembentukan kristal urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat penyakit dan gambaran
klinis bersifat khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat langsung ditegakkan.
Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi beberapa syarat
dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali, seperti mempunyai gejala yang khas
penyakit gout, mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit gout, ditemukan asam
urat dalam kadar tinggi dalam darahnya, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari cairan sendi
atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat yang berbentuk jarum.

Lebih banyak pria

Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada perempuan
persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause.

Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada
wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.

Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai hormon
estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam
uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen
tersbut.

Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam
uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause,
barulah perempuan terkena asam urat.

Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan akan
timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih

Kadar Normal

Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik
Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada
Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan
kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami
hiperurisemia.

Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria
berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal
disebut hiperurisemia.

Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang
memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin
tinggi.

Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar. Biasanya 25%
orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat tinggi tapi
tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda.
Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul
gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.

Gambaran Klinis

Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-ulang.
Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat monoartikular
(menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan
gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang mencapai
puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah
sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi
perifer dan jarang pada sendi sentral.

Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi, siang hari
sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam penderita mendadak
terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini datang, penderita akan
merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena selimut atau bahkan hembusan
angin.

Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap pertama disebut
tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas
dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena
cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi
sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.

Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita terserang penyakit
gout. Karena serangan pertama kali ini singkat waktunya dan sembuh sendiri, sering
penderita berobat ke tukang urut dan waktu sembuh menyangka hal itu disebabkan hasil
urutan/pijatan. Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang
sendiri.

Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini
penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang
dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi
rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang
lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali
dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.

Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa gout
interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai
dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan
(kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin
rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang
makin banyak.

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila
penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi
benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini
berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal
monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di
sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita
tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

Faktor Risiko
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan,
kegemukan, dan suku bangsa.

Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia.
Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia
prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-
Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.

Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam
uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan
asam urat.

Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan
yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin yang tinggi
terutama terdapat dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri.

KALAU menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita perlu
memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi apakah
merupakan pemicu asam urat. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan
pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat
badan.
Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita
sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat.
Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa
mengakibatkan gagal ginjal.

Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam
urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu,
siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar
kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan artritis gout:

* Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena).
* Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).
Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah:

* Mengobati serangan akut secara baik dan benar


* Mencegah serangan ulangan artritis gout akut
* Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat
* Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada jantung, ginjal
dan pembuluh darah.
* Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.

Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula
penyembuhannya.
Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid (antirematik) dan obat penurun
kadar asam urat (obat yang mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam urat lewat kemih
(probenecid) atau obat yang menurunkan produksi asam urat (allopurinol)).
Pengaturan diet
Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin. Padahal walau
tinggi kolesterol dan purin, makanan tersebut sangat berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-
anak pada usia pertumbuhan. Kolesterol penting bagi prekusor vitamin D, bahan pembentuk
otak, jaringan saraf, hormon steroid, garam-garaman empendu dan membran sel.Orang yang
kesehatannya baik hendaknya tidak makan berlebihan. Sedangkan bagi yang telah menderita
gangguan asam urat, sebaiknya membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk
keadaan. Misalnya, membatasi makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin.

Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak mengandung purin tinggi.
Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:

* Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan)
adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring,
ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.

* Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan)
adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-
kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun
pepaya, kangkung.

* Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram makanan)
adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.

Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl dengan
tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk mengonsmsi
bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk
banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala
peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk
penanganan lebih lanjut.

Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutin
memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat akan
terus berlanjut.

PENYAKIT ASIDOSIS TUBULUS RENALIS


Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA) adalah suatu penyakit
ginjal (rhenal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah
bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi
klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.

Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan
membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama
tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam
yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang
mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang
normal.
Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong
penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis
sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis
gizi dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien
penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien
ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya
senantiasa bertambah.

DAMPAK

Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:

* Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi
kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.
* Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal.
Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.
* Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan)
* Pelunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau
rakitis).
* Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan,
sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
* Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus,
sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah. Akibat
selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed development) dan
berat badan kurang.

PENYEBAB

Biasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini
disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau
penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjögren).

PENYEMBUHAN

Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya,
karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakit diabetes
mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin).

Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman
darah, yaitu dengan memberikan obat yang mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara
berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat
basa ini mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat).

Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk,
dan cairan.

Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut
harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, lalu
diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggal
dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan
dokter.

PENYAKIT ATAKSIA
Ataksia sering muncul ketika bagian dari sistem saraf yang mengendalikan gerakan
mengalami kerusakan. Penderita ataksia mengalami kegagalan kontrol otot pada tangan dan
kaki mereka, sehingga menghasilkan kurangnya keseimbangan dan koordinasi atau gangguan
gait (Glucosamine/chondroitin Arthritis Intervention Trial).

Ataksia Friedreich merupakan penyakit menurun yang menyebabkan kerusakan progresif


terhadap sistem saraf sehingga menyebabkan gangguan gait dan masalah berbicara sampai
penyakit jantung. Penyakit ini dinamakan seperti dokter Nicholaus Friedreich, yang pertama
kali mendeskripsikan kondisi tersebut pada tahun 1980.

Ataksia yang merupakan gangguan koordinasi seperti kikuk atau gerakan canggung dan tidak
kokoh, muncul pada banyak penyakit dan kondisi.

Ataksia Friedreich disebabkan kemunduran jaringan saraf pada urat saraf tulang belakang
(spinal cord) dan saraf yang mengendalikan gerakan otot pada lengan dan kaki. Urat saraf
menjadi tipis dan sel-sel saraf kehilangan serabut myelin.

Ataksia Friedriech, meskipun jarang merupakan ataksia yang paling sering diturunkan dan
terjadi pada wanita dan pria dengan risiko yang sama.

PENYEBAB

Sebagian besar gangguan yang menghasilkan ataksia menyebabkan bagian dari otak yang
disebut serebelum (otak kecil) memburuk atau atrofi. Kadang urat saraf tulang belakang
(spinal cord) juga terpengaruh. Degenerasi serebelar dan spinosereberal digunakan untuk
mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada sistem saraf manusia, namun bukan diagnosa
yang spesifik. Degenerasi serebelar dan spinosereberal memiliki banyak penyebab.

GEJALA

Gejala dan waktu onset tergantung dari tipe ataksia. Bahkan terdapat banyak variasi dalam
keluarga yang sama dengan tipe ataksia yang sama. Kelainan resesif umumnya menyebabkan
gejala yang dimulai sejak masa kanak-kanak dibandingkan dewasa.

Bagaimanapun, dalam tahun-tahun terakhir, sejak tes genetik tersedia, diketahui ataksia
Friedreich mulai terjadi saat dewasa pada beberapa kasus. Ataksia dominan sering muncul
pada umur 20 tahun sampai 30 tahun atau bahkan lebih tua lagi. Kadang individu dapat tidak
menunjukkan gejala sampai usia 60 tahun.

Biasanya keseimbangan dan koordinasi yang dipengaruhi pertama kali. Tidak adanya
koordinasi tangan, lengan dan kaki dan kemampuan berbicara adalah gejala umum lainnya.
Berjalan menjadi semakin sulit dan ditandai oleh berjalan dengan menempatkan kaki semakin
jauh untuk mengimbangi keseimbangan yang buruk.

Gangguan koordinasi lengan dan tangan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk


melakukan kontrol gerak yang baik seperti menulis dan memakan. Gerakan mata yang lambat
dapat dilihat pada beberapa bentuk ataksia. Seiring berjalannya waktu, ataksia dapat
mempengaruhi kemampuan berbicara & menelan.

Ataksia yang diwariskan merupakan kelainan degeneratif yang berkembang selama beberapa
tahun. Seberapa parah dan kemungkinan berujung pada kematian tergantung tipe ataksia, usia
dimulainya gejala dan faktor lain hanya sedikit dipahami saat ini. Komplikasi saluran
pernapasan dapat menjadi fatal pada orang yang ?bed bound? atau memiliki masalah menelan
yang parah.

DIAGNOSA

Diagnosa ataksia Friedreich dilakukan berdasarkan pemeriksaan klinis termasuk riwayat


medis dan melalui pemeriksaan fisik. Tes yang dilakukan meliputi:

* Elektromiogram (EMG), yang mengukur aktivitas elektrik sel-sel otot.


* Studi pengantaran saraf, yang mengukur kecepatan saraf meneruskan rangsangan.
* Elektrokardiogram (EKG), yang memberikan hasil grafik aktivitas elektrik atau pola denyut
jantung
* Ekokardiogram, yang merekam posisi dan gerakan otot jantung.
* Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau scan computed tomography (CT) scan, yang
menyediakan gambar otak dan urat saraf tulang belakang.
* Ketukan tulang belakang (spinal tap) untuk mengevaluasi cairan serebrospinal.
* Tes darah dan urin untuk mengetahui naiknya kadar glukosa.
* Tes genetik untuk mengidentifikasi gen yang dipengaruhi.

PENGOBATAN

Seiring dengan banyaknya penyakit degeneratif pada sistem saraf, tidak ada obat atau
pengobatan yang efektif untuk Ataksia Friedriech. Bagaimana pun, banyak gejala dan
komplikasi yang dapat diobati untuk membantu pasien mempertahankan fungsi optimal
selama mungkin. Diabetes, jika ada, dapat diobati dengan diet dan obat seperti insulin dan
beberapa penyakit jantung juga dapat diobati dengan obat.

Masalah orthopedi seperti deformitis kaki dan skoliosis dapat diatasi dengan alat penguat atau
operasi. Terapi fisik dapat memperlama penggunaan lengan dan kaki. Peneliti berharap
kemajuan dalam memahami genetik ataksia Friedriech dapat menjadi pemecahan dalam
pengobatan.

PENCEGAHAN

Penyakit yang diturunkan secara genetik ini tidak dapat dicegah. Namun, saat ini banyak
penelitian yang sedang dilakukan untuk memahami penyakit ini lebih lanjut.

PENYAKIT BATUK
Batuk adalah salah satu keluhan yang sering diungkapkan pasien kepada dokter. Batuk
sebenarnya adalah suatu cara yang penting bagi tubuh kita untuk membersihkan tenggorokan
dan saluran pernafasan kita. Tetapi batuk yang berlebihan dapat berarti bahwa kita
mempunyai suatu gangguan atau penyakit.

Batuk ada yang kering, ada pula yang produktif. Batuk produktif adalah batuk yang berdahak.
Dahak disebut juga sputum atau reak.
Batuk dapat akut atau kronik.
Ø Batuk akut biasanya timbul mendadak. Seringkali disebabkan oleh masuk angin, influenza,
atau infeksi sinus (sinusitis). Batuk akut biasanya hilang setelah 2 sampai 3 minggu.
Ø Batuk kronik biasanya berlangsung lebih dari 2 sampai 3 minggu.

Penyebab Umum
Disamping infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) seperti influenza, penyebab batuk yang
paling sering adalah:
Ø Alergi dan asthma
Ø Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau bronkitis akut.
Ø Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau bronkitis kronik, ephysema
Ø Sinusitis yang menyebabkan postnasal drip.
Ø Penyakit paru seperti bronkiektasis, tumor paru.
Ø Gastroesophageal reflux disease (GERD) ini artinya cairan lambung balik ke tenggorokan,
orangnya suka bertahak asam atau pahit.
Ø Merokok
Ø Terpapar asap rokok (perokok pasif)
Ø Terpapar polutan udara
Ø Obat darah tinggi golongan ACE Inhibi

Perawatan Rumah
Beberapa tips untuk mengurangi batuk:
Ø Permen obat batuk atau permen pedas dapat menolong pada batuk yang kering dan
menggelitik. Tidak boleh diberikan pada anak-anak berusia dibawah 3 tahun karena dapat
tersedak menyumbat jalan nafas.
Ø Menghirup uap hangat dapat menolong batuk kering dengan cara meningkatkan
kelembaban di udara.
Ø Minum lebih banyak cairan dapat mengencerkan dahak di tenggorokan sehingga mudah
dibatukkan keluar.

Beberapa obat batuk yang dapat dibeli tanpa resep dokter antara lain yang mengandung:
Ø Guaifenesin (Cohistan Expectorant, Probat, Bisolvon Extra, Actifed Expectorant, dll).
Yang harus diingat adalah jika minum obat-obatan yang mengandung Guaifenesin adalah
harus minum banyak air.
Ø Dekongestan seperti pseudoephedrine (Actifed, Actifed Expectorant, Disudrin, Clarinase,
Rhinos SR, Triaminic, dll). Obat-obatan yang mengandung pseudoephedrine ini dapat
digunakan untuk menghentikan pilek encer (meler) dan postnasal drip. Tidak boleh
digunakan jika ada penyakit darah tinggi atau untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun kecuali
atas resep dokter anda.

Meskipun batuk dapat menjadi gejala yang mengganggu, tetapi batuk adalah cara tubuh kita
untuk menyembuhkan dirinya. Beberapa pakar akhir-akhir ini menganjurkan tidak
menggunakan penahan batuk pada beberapa situasi. Sebaiknya anda berkonsultasi dengan
dokter anda sebelum mencoba penahan batuk yang dijual bebas yang mengandung
dextromethorphan (Vicks 44, dll).

Jangan mengharapkan atau meminta dokter untuk meresepkan antibiotika untuk infeksi virus
seperti influenza atau masuk angin. Antibiotik tidak bekerja terhadap virus. Antibiotik juga
tidak mempercepat penyembuhan batuk yang disebabkan alergi.
Hubungi Dokter Anda Jika
Segera ke gawat darurat jika:
Ø Nafas pendek atau sulit bernafas
Ø Pembengkakan di muka dan kerongkongan disertai kesulitan menelan

Segera ke dokter anda jika:


Ø Batuk sangat hebat yang timbul mendadak.
Ø Batuk disertai bunyi nada tinggi pada saat menarik nafas.
Ø Batuk berdarah.
Ø Demam (yang dapat dapat mengindikasikan adanya suatu infeksi bakteri yang memerlukan
antibiotika).
Ø Dahak yang kental, berbau busuk, bewarna kuning kehijauan (mengindikasikan adanya
suatu infeksi bakteri).
Ø Terpapar dengan seorang penderita TBC.
Ø Penurunan berat badan yang tidak diharapkan atau keringat malam (mengindikasikan
terkena TBC).
Ø Batuk lebih dari 10 – 14 hari.
Ø Batuk pada bayi berusia kurang dari 3 bulan.

Apa yang akan dilakukan dokter anda?


Pada keadaan darurat pasien akan diobati pertama-tama untuk menstabilkan kondisinya.
Setelah kondisi stabil, maka dokter anda akan menanyakan hal-hal mengenai batuk anda.
Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan oleh dokter anda:
Ø Apakah batuk berdarah (berapa banyak, berapa sering, sudah berapa lama).
Ø Apakah batuk berdahak? Bagaimana dahaknya, apakah kental dan sulit dibatukkan?
Ø Apakah batuknya parah? Apakah batuknya kering?
Ø Apakah suara batuknya seperti gonggongan?
Ø Bagaimana pola batuk? Apakah timbulnya tiba-tiba? Apakah makin tambah parah akhir-
akhir ini? Apakah batuk memburuk di malam hari? Apakah batuk mulai pada saat bangun
pagi?
Ø Sudah berapa lama batuk?
Ø Apakah batuk memburuk jika berbaring pada satu sisi?
Ø Apakah batuk periodik disertai muntah?
Ø Gejala-gejala lain apa yang menyertai batuk? Adakah sesak nafas, demam?

Kemudian dokter anda akan melakukan pemeriksaan fisik termasuk memeriksa telinga,
hidung, tenggorokan dan dada anda.

Mungkin dokter anda akan meminta pemeriksaan tambahan seperti:


Ø Foto rontgen dada.
Ø Analisa dahak (jika batuk berdahak).
Ø Test fungsi paru
Ø Scan paru
Ø Bronkoskopi.

Pencegahan
Ø Jangan merokok dan jangan berada dekat-dekat perokok.
Ø Jika anda memiliki alergi musiman usahakan tetap di dalam ruangan selama alergen udara
sedang banyak-banyaknya. Jika memungkinkan, tutuplah jendela dan gunakan AC. Hindari
kipas angin yang menarik udara dari luar ruangan. Mandilah dan gantilah baju sesudah
berada di luar ruangan.
Ø Jika anda memiliki alergi sepanjang tahun, jangan gunakan bantal dan kasur kapuk,
gunakan pembersih udara (air purifier) dan jangan piara hewan peliharaan, dan hindari
pencetus lainnya.

PENYAKIT BUTA WARNA


Buta warna adalah suatu kondisi ketika sel-sel retina tidak mampu merespon warna dengan
semestinya.

Sel-sel kerucut di dalam retina mata mengalami pelemahan atau kerusakan permanen.

A. Klasifikasi buta warna :

1. Trikromasi

Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel kerucut
pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-orang. Ada tiga
klasifikasi turunan pada trikomasi:

* Protanomali, seorang buta warna lemah mengenal merah


* Deuteromali, warna hijau akan sulit dikenali oleh penderita
* Trinomali (low blue), kondisi di mana warna biru sulit dikenali penderita.

2. Dikromasi

Yaitu keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan:
Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna merah atau
perpaduannya kurang

* Deuteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau
* Tritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan.

3. Monokromasi

Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum. Kondisi ini
ditandai dengan retina mata mengalami kerusakan total dalam merespon warna. Hanya warna
hitam dan putih yang mampu diterima retina.

B. Penyebab Buta Warna

Buta warna adalah kondisi yang diturunkan secara genetik. Dibawa oleh kromosom X pada
perempuan, buta warna diturunkan kepada anak-anaknya. Ketika seseorang mengalami buta
warna, mata mereka tidak mampu menghasilkan keseluruhan pigmen yang dibutuhkan untuk
mata berfungsi dengan normal.

C. Fakta-fakta tentang Buta Warna

1. Buta warna lebih sering terjadi pada seseorang berjenis kelamin lelaki dibandingkan
perempuan. Sebanyak 99% seorang buta warna tidak mampu membedakan antara warna
hijau dan merah. Juga ditemukan kasus penderita yang tak bisa mengenali perbedaan antara
warna merah dan hijau.
2. Cacat mata ini merupakan kelainan genetik yang diturunkan oleh ayah atau ibu.
3. Belum dapat dipastikan berkaitan jumlah penderita, akan tetapi sebuah penelitian
menyebutkan sebesar 8 -12% lelaki Eropa adalah pengidap buta warna. Sementara persentase
perempuan Eropa yang buta warna adalah 0,5 -1%. Tingkat buta warna di benua lain tentu
bervariasi.
4. Tidak ada cara untuk mengobati buta warna, karena ia bukan penyakit melainkan cacat
mata. Bisa jadi seorang buta warna akan merasa tersiksa dengan keadaan ini. Sebagian
perusahaan menetapkan syarat bahwa pekerjanya harus tidak buta warna.
5. Untuk mengetahui apakah seseorang menderita buta warna, dilakukan tes dengan
menggunakan plat bernama Ishihara.
6. Sering kali orang awam menganggap penyandang buta warna hanya mampu melihat warna
hitam dan putih, seperti menonton film bisu hitam putih. Anggapan ini sebenarnya salah
besar.
7. Banteng ternyata buta warna. Kesan yang ditimbulkan warna merah mengakibatkan
binatang tersebut melonjak emosinya, bukan akibat warna merah itu sendiri.
8. Pada Perang Dunia II, serdadu yang buta warna dikirim untuk melakukan misi tertentu.
Ketidakmampuan mereka untuk melihat warna hijau dialihfungsikan untuk mendeteksi
adanya kamuflase yang dilakukan pihak lawan.
9. Artis terkenal yang buta warna diantaranya adalah Mark Twain, Paul Newman, Meat Loaf,
Bing Cosby, Bob Dole.
10. Setiap orang terlahir buta warna saat pertama kali lahir.
11. Emerson Moser, pembuat krayon senior, mengaku bahwa dirinya buta warna hijau-biru
dan tidak mampu melihat warna secara keseluruhan.
12. Penyandang buta warna selalu dihantui oleh pertanyaan "Warna apakah ini?"

PENYAKIT CACAR
Cacar merupakan infeksi bakteri yang menyebabkan luka-luka yang cepat menular dan
disertai kerak (crusta) berwarna kuning dan mengilap.

Cacar monyet sering terjadi pada muka anak-anak, terutama sekitar mulut.

Penyakit tersebut mudah ditularkan ke orang lain melalui luka-lukanya atau melalui jari
tangan yang kotor.

A. Pengobatan :

1. Cucilah bagian yang sakit dengan sabun dan air matang, basahi perlahan-lahan dan
bersihkan keraknya
2. Oleskan gentian violet atau salep antibiotika seperti polyporin atau tetracycline pada
lukanya, jika Anda memiliki obat-obatan tersebut
3. Apabila infeksi telah menjalar dan meluas atau menyebabkan peninggian suhu tubuh,
berikan tablet penicillin. Ini dilakukan dengan pengawasan petugas kesehatan.

B. Pencegahan :

1. Ikuti petunjuk tentang Kebersihan Perorangan. Dengan membiasakan diri untuk merawat
kesehatan pribadi, diharapkan dampak cacak akan dapat dikurangi.
2. Selalu mencuci tangan dengan sabun setelah bangun tidur pada pagi hari, atau setelah
buang air besar, dan sebelum makan.
3. Membiasakan memakai alas kaki, juga untuk anak-anak.
4. Mandikan anak-anak setiap hari dan lingungilah mereka dari gigitan kutu busuk serta
serangga terbang yang menggigit. Apabila seorang anak menderita kudis, obatilah secepat
mungkin
5. Jangan biarkan seorang anak yang menderita cacar dibiarkan tidur atau bermain bersama
anak-anak lain. Mulailah mengobatinya ketika tanda-tanda pertama cacar muncul.

C. Cacar Air/Cangkrang/Varicella

Infeksi virus yang ringan mulai terjadi 2 sampai 3 minggu setelah seorang anak ditulari oleh
anak lain yang menderita cacar air.

Masa inkubasi: 2-3 pekan

D. Tanda-tanda Cacar Air :

Pertama-tama timbul banyak bercak berukuran kecil, merah, dan gatal. Kemudian bercak-
bercak ini berubah menjadi bintul (papila) atau lepuhan (vesicula) yang kecil, pecah dan
akhirnya membentuk keropeng (crusta). Biasanya bercak-bercak ini mulai timbul pada badan,
kemudian menyebar pada wajah, lengan, serta kaki. Mungkin terdapat bercak, lepuhan dan
keropeng sekaligus pada saat yang bersamaan.

E. Pencegahan Cacar Air

1. Vaksinasi 7
2. Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG).3

Pengobatan :

Infeksi ini akan berlangsung selama satu minggu. Mandikan anak setiap hari dengan sabun
dan air hangat. Untuk menghilangkan rasa gatal, tempelkan potongan kain yang dibasahi
dengan cairan yang berasal dari gandum dan air yang telah direbus serta disaring. Potonglah
kuku jari tangan penderita pendek-pendek. Jika keropengnya mengalami infeksi, oleskan
gentian violet atau salep antibiotika pada keropeng tersebut.

F. Fakta-fakta tentang cacar air :

1. Penyakit cacar air biasa ditemui pada anak-anak dan 90% diantaranya berusia di bawah 9
tahun. Sementara pada usia 15 tahun, persentase orang yang terkena cacar air sudah mencapai
90%.
2. Cacar ini diakibatkan oleh infeksi primer (pertama kali) Varicella Zoster Virus (VZV).
3. Setelah dinyatakan sembuh, VZV tidak serta merta hilang dari tubuh. Virus ini akan
menetap di bagian saraf tertentu untuk kemudian teraktivasi kembali menjadi herpes zoster
(cacar ular atau shingles)
4. Herpes zoster umumnya terjadi pada usia 60 tahun.
5. Angka kematian akibat cacar air sekitar 1,4 : 100.000
6. Pada beberapa kelompok, cacar air mungkin menyebabkan komplikasi serius seperi cacar
air yang berat di seluruh tubuh, pneumonia, dan hepatitis

G. Kelompok yang rentan penyakit cacar air :

1. Bayi di bawah usia 28 hari


2. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah (misal pasien dengan HIV, penerima
cangkok organ, penerima kemoterapi, pasien dengan leukimia)

PENYAKIT CHIKUNGUNYA
Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh
gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti. Namanya berasal dari sebuah kata dalam bahasa
Makonde yang berarti "yang melengkung ke atas", merujuk kepada tubuh yang membungkuk
akibat gejala-gejala arthritis penyakit ini.

Pengertian Chikungunya

Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti
(posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts or bends up), mengacu pada
postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini
menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada,
terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. Selain kasus
demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat direpotkan pula
dengan kasus Chikungunya. Gejala penyakit ini termasuk demam mendadak yang mencapai
39 derajat C, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan
serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit.
Terdapat juga sakit kepala, conjunctival injection dan sedikit fotofobia.

Ujian serologi untuk Chikungunya tersedia di Universitas Malaya di Kuala Lumpur,


Malaysia.

Tidak terdapat sebarang rawatan khusus bagai Chikungunya. Penyakit ini biasanya dapat
membatasi diri sendiri dan akan sembuh sendiri. Perawatan berdasarkan gejala disarankan
setelah mengetepikan penyakit-penyakit lain yang lebih berbahaya.

Penyebab Chikungunya

Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk
Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue.
Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan. Penyakit
Chikungunya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Apakah penyakit ini juga disebabkan
virus dengue? Lalu, apa bedanya dengan DBD dan bagaimana membedakannya? Penyakit
Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus
Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus. Sejarah Chikungunya di
Indonesia Penyakit ini berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di Indonesia tahun
1973.

Chikungunya di Indonesia

Penyakit ini pertama sekali dicatat di Tanzania, Afrika pada tahun 1952, kemudian di Uganda
tahun 1963. Di Indonesia, kejadian luar biasa (KLB) Chikungunya dilaporkan pada tahun
1982, Demam Chikungunya diindonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda, kemudian
berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta (1983),Muara Enim (1999),
Aceh dan Bogor (2001). Sebuah wabah Chikungunya ditemukan di Port Klang di Malaysia
pada tahun 1999, selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal 2001, kejadian luar
biasa demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul
Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi
(Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Diperkirakan sepanjang tahun 2001-2003
jumlah kasus Chikungunya mencapai 3.918. dan tanpa kematian yang diakibatkan penyakit
ini.

Gejala Penderita Chikungunya

Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti
dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa
pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulangtulang, ada yang menamainya sebagai
demam tulang atau flu tulang. Gejala-gejalanya memang mirip dengan infeksi virus dengue
dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu. virus ini dipindahkan dari satu penderita ke
penderita lain melalui nyamuk, antara lain Aedes aegypti. virus yang ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegypti ini akan berkembang biak di dalam tubuh manusia. virus menyerang semua
usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis. Secara mendadak penderita akan
mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari.
Pada anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah itu
muncul setelah 3-5 hari. Mata biasanya merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering
dijumpai anak kejang demam. Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit
pada otot dan sendi, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa,
gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara
karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah. Pada
umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama tiga hari dengan tanpa atau sedikit
sekali dijumpai perdarahan maupun syok. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada
Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian.

Chikungunya tidak menyebabkan kematian / kelumpuhan

Dengan istirahat cukup, obat demam, kompres, serta antisipasi terhadap kejang demam,
penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam tujuh hari. Tidak Menyebabkan Kematian atau
Kelumpuhan ! Masih banyak anggapan di kalangan masyarakat, bahwa demam Chikungunya
atau flu tulang atau demam tulang sebagai penyakit yang berbahaya, sehingga membuat
panik. Tidak jarang pula orang meyakini bahwa penyakit ini dapat mengakibatkan
kelumpuhan. Memang, sewaktu virus berkembang biak di dalam darah, penderita merasa
nyeri pada tulang-tulangnya terutama di seputar persendian sehingga tidak berani
menggerakkan anggota tubuh. Namun, perlu diperhatikan bahwa hal ini bukan berarti terjadi
kelumpuhan. Melainkan lebih dari sekedar keengganan si penderita melakukan gerakan
karena rasa ngilu pada persendian. Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai
empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari. virus ini termasuk self
limiting disease alias hilang dengan sendirinya. Namun, rasa nyeri masih tertinggal dalam
hitungan minggu sampai bulan. Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya.
Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa dibeli di warung.
Yang penting cukup istirahat, minum dan makanan bergizi. virus ini termasuk self limiting
disease alias hilang dengan sendirinya. Walau demikian, rasa nyeri masih akan tertinggal
dalam hitungan minggu sampai bulan. Jadi, jangan panic dulu apabila terdapat anggota
keluarga yang menderita penyakit ini, sebab tidak sampai menyebabkan kematian. Serta ngilu
pada persendian itu tidaklah menyebabkan kelumpuhan. Penderita bisa menggerakkan
tubuhnya seperti sedia kala. Dokter biasanya hanya memberikan obat penghilang rasa sakit
dan demam atau golongan obat yang dikenal dengan obat-obat flu serta vitamin untuk
penguat daya tahan tubuh. Sebagian orang mengatakan penyakit ini bisa diatasi dengan
mengonsumsi jus buah segar, benarkah? Bagi penderita sangat dianjurkan makan makanan
yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak mungkin.
Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar. Sebaiknya minum jus buah segar. Setelah
lewat lima hari, demam akan berangsur-angsur reda, rasa ngilu maupun nyeri pada
persendian dan otot berkurang, dan penderitanya akan sembuh seperti semula. vitamin
peningkat daya tahan tubuh juga bermanfaat untuk menghadapi penyakit ini. Selain vitamin,
makanan yang mengandung cukup banyak protein dan karbohidrat juga meningkatkan daya
tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa membuat rasa ngilu pada
persendian cepat hilang. Minum banyak air putih juga disarankan untuk menghilangkan
gejala demam. Bagaimana cara menghindari penyakit ini?

Cara menghindari Chikungunya

Cara menghindari penyakit ini adalah dengan membasmi nyamuk pembawa virusnya.
Ternyata nyamuk ini punya kebiasaan unik. Pertama, Mereka senang hidup dan berkembang
biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau botol bekas
yang menampung air bersih. Kedua, Serangga bercorak hitam putih ini juga senang hidup di
benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang ada di belakang pintu kamar. Ketiga,
nyamuk ini sangat menyukai tempat yang gelap dan pengap. Mengingat penyebar penyakit
ini adalah nyamuk Aedes aegypti maka cara terbaik untuk memutus rantai penularan adalah
dengan memberantas nyamuk tersebut, sebagaimana sering disarankan dalam pemberantasan
penyakit demam berdarah dengue. Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini
adalah dari golongan malation, sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya.
malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke dinding. Hal ini
karena Aedes aegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang
menggantung.

Namun, pencegahan yang murah dan efektif untuk memberantas nyamuk ini adalah dengan
cara menguras tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling
tidak seminggu sekali, mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai
menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari. Halaman atau kebun di sekitar rumah harus
bersih dari benda-benda yang memungkinkan menampung air bersih, terutama pada musim
hujan seperti sekarang. Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari
sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran
udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian, tercipta lingkungan yang tidak ideal
bagi nyamuk tersebut. Bisakah seseorang terserang penyakit ini berkali-kali? Kabar baiknya,
penyakit ini sulit menyerang penderita yang sama. Sebabnya, pada tubuh penderita akan
membentuk antibodi yang akan membuat mereka kebal terhadap wabah penyakit ini di
kemudian hari. Dengan demikian, kecil kemungkinan bagi mereka untuk kena lagi.

PENYAKIT DIABETES MELLITUS


Diabetes mellitus adalah penyakit yang bisa disebut "silent killer". Sering kali seorang
penderita tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kencing manis.
Jika tidak segera ditangani dengan cepat, diabetes mellitus akan menimbulkan berbagai
komplikasi penyakit yang akan menurunkan produktivitas kerja si penderita.

Oleh karena itu pencegahan ataupun pengobatan yang optimal harus dilakukan untuk
mengurangi efek yang ditimbulkan diabetes.

A. Terjadinya Diabetes

Penyakit ini timbul jika kadar gula darah seseorang terlalu tinggi. Pankreas tidak mampu
menghasilkan hormon insulin yang berguna mengubah glukosa di dalam darah menjadi zat
gula darah.

Glukosa adalah bahan energi yang dibutuhkan oleh seluruh sel di dalam tubuh. Sementara itu,
tugas insulin adalah menstimulasi sel untuk mengabsobsi glukosa dari darah. Pada penderita
diabetes, sel tidak mampu mengabsorbsi glukosa secara normal. Akibatnya glukosa
menumpuk di dalam darah dan menyebabkan diabetes.

B. Tipe Diabetes Mellitus :

Tipe 1

Faktor genetika sangat mempengaruhi penderita diabetes pada tipe ini. Sedari kecil menuju
remaja, seseorang sudah memiliki bakat diabetes. Di saat terjadi infeksi pada liver, diabetes
mulai menggejala.

Tipe 2

Penyakit tipe ini mulai menyerang seseorang yang telah berumur 40 tahun. Jadi diperlukan
insulin bantuan untuk membantu penderita mengubah glukosa menjadi gula darah.

C. Tanda-tanda penyakit kencing manis :

1. perasaan haus yang terus-menerus


2. Berat badan turun secara drastis
3. sering buang air kecil dalam volume besar
4. cepat letih dan penyebabnya tidak jelas
5. rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun
6. Koma, pada kasus tertentu

D. Komplikasi yang sering mengikuti diabetes mellitus :

1. Gagal ginjal
2. Penyakit jantung
3. Impoten
4. Kerusakan otak
5. Kebutaan

E. Kencing manis pada keadaan berat :


1. Menurunnya berat badan si penderita
2. Patirasa (kesemutan) atau sakit pada tangan atau kaki
3. Borok pada kaki yang tidak kunjung sembuh
4. Hilangnya kesadaran

F. Cara menguji apakah seseorang terkena kencing manis :

1. Jika air kencing seseorang dikerumuni semut, kemungkinan besar orang tersebut menderita
diabetes.
2. Gunakan kertas khusus, uristix, dan celupkan ke dalam air kencing. Jika warna kertas
berubah, orang tersebut menderita kencing manis.

G. Tip bagi penderita kencing manis :

1. Apabila seseorang menderita kencing manis setelah berusia 40 tahun, sering kali penyakit
ini dapat dikontrol tanpa perlu pengobatan. Yang dilakukan adalah mengatur pola makan
dengan program diet. Dengan menerapkan aturan ketat dalam hal makan dan perilaku hidup,
diharapkan si penderita akan hidup seperti biasa meskipun menyandang diabetes.
2. Aturan makan untuk penderita kencing manis: Orang gemuk yang menderita kencing
manis harus mengurangi berat badannya sampai mencapai normal. Makanan yang diasup
harus yang berkadar protein tinggi seperti telur, ikan, buncis, sayuran berwarna hijau gelap,
kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Juga harus mengkonsumsi makanan yang berkadar
tepung rendah.
3. Untuk penderita kencing manis yang berusia muda, memerlukan obat khusus (insulin).

H. Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah diabetes

1. Berolahraga yang teratur


2. Tidak merokok
3. Menjaga berat ideal badan agar tidak terjadi obesitas
4. Melakukan pengawasan kadar glukosa dalam darah secara mandiri di rumah
5. Check up kesehatan menyeluruh di rumah sakit
6. Memeriksakan mata secara teratur
7. Mengatur penggunaan gula yang rendah kalori

PENYAKIT DIARE
Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) seperti halnya Kolera
dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat.Namun dengan tatalaksana
diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dpt ditekan seminimal mungkin. Pada bulan
Oktober 1992 ditemukan strain baru yaitu Vibrio Cholera 0139 yang kemudian digantikan
Vibrio cholera strain El Tor di tahun 1993 dan kemudian menghilang dalam tahun 1995-
1996, kecuali di India dan Bangladesh yang masih ditemukan. Sedangkan E. Coli 0157
sebagai penyebab diare berdarah dan HUS ( Haemolytic Uremia Syndrome ). KLB pernah
terjadi di USA, Jepang, Afrika selatan dan Australia. Dan untuk Indonesia sendiri kedua
strain diatas belum pernah terdeksi.

Definisi
Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang
melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali
atau lebih dalam 1 hari.
Faktor yang mempengaruhi diare :
Lingkungan Gizi Kependudukan
Pendidikan Sosial Ekonomi dan Prilaku Masyarakat

Penyebab terjadinya diare :


1. Bakteri , virus, parasit ( jamur, cacing , protozoa)
2. Keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia
3. Kurang gizi
4. Alergi terhadap susu
5. Immuno defesiensi

Cara penularan :
Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi
tinja / muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar
dipergunakan untuk menyuap makanan.

Istilah diare :
Diare akut = kurang dari 2 minggu
Diare Persisten = lebih dari 2 minggu
Disentri = diare disertai darah dengan ataupun tanpa lendir
Kholera = diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera
Tatalaksana penderita diare yang tepat dan efektif :
Tatalaksana penderita diare di rumah
Meningkatkan pemberian cairan rumah tangga (kuah sayur, air tajin, larutan gula garam, bila
ada berikan oralit)
Meneruskan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang serta makanan ekstra
sesudah diare.
Membawa penderita diare ke sarana kesehatan bila dalam 3 hari tidak membaik atau :
1. buang air besar makin sering dan banyak sekali
2. muntah terus menerus
3. rasa haus yang nyata
4. tidak dapat minum atau makan
5. demam tinggi
6. ada darah dalam tinja

Kriteria KLB/Diare :
Peningkatan kejadian kesakitan/kematian karena diare secara terus menerus selama 3 kurun
waktu berturut-turut (jam, hari, minggu). - Peningkatan kejadian/kematian kasus diare 2 kali
/lebih dibandingkan jumlah kesakitan/kematian karena diare yang biasa terjadi pada kurun
waktu sebelumnya (jam, hari, minggu). - CFR karena diare dalam kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan priode sebelumnya.

Prosedur Penanggulangan KLB/Wabah.

1. Masa pra KLB


Informasi kemungkinan akan terjadinya KLB / wabah adalah dengan melaksanakan Sistem
Kewaspadaan Dini secara cermat, selain itu melakukakukan langkah-langkh lainnya :
1. Meningkatkan kewaspadaan dini di puskesmas baik SKD, tenaga dan logistik.
2. Membentuk dan melatih TIM Gerak Cepat puskesmas.
3. Mengintensifkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat
4. Memperbaiki kerja laboratorium
5. Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain

Tim Gerak Cepat (TGC) :


Sekelompok tenaga kesehatan yang bertugas menyelesaikan pengamatan dan
penanggulangan wabah di lapangan sesuai dengan data penderita puskesmas atau data
penyelidikan epideomologis. Tugas /kegiatan :

Pengamatan :
Pencarian penderita lain yang tidak datang berobat.
Pengambilan usap dubur terhadap orang yang dicurigai terutama anggota keluarga
Pengambilan contoh air sumur, sungai, air pabrik dll yang diduga tercemari dan sebagai
sumber penularan.
Pelacakan kasus untuk mencari asal usul penularan dan mengantisipasi penyebarannya
Pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit bagi setiap penderita yang ditemukan di
lapangan.
Penyuluhahn baik perorang maupun keluarga
Membuat laporan tentang kejadian wabah dan cara penanggulangan secara lengkap

2. Pembentukan Pusat Rehidrasi


Untuk menampung penderita diare yang memerlukan perawatan dan pengobatan.
Tugas pusat rehidrasi :
Merawat dan memberikan pengobatan penderita diare yang berkunjung.
Melakukan pencatatan nama , umur, alamat lengkap, masa inkubasi, gejala diagnosa dsb.
Memberikan data penderita ke Petugas TGC
Mengatur logistik
Mengambil usap dubur penderita sebelum diterapi.
Penyuluhan bagi penderita dan keluarga
Menjaga pusat rehidrasi tidak menjadi sumber penularan (lisolisasi).
Membuat laporan harian, mingguan penderita diare yang dirawat.(yang diinfus, tdk diinfus,
rawat jalan, obat yang digunakan dsb.

PENYAKIT DISENTRI AMUBA


Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang
air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah.
Berdasarkan penyebabnya disentri dapat dibedakan menjadi dua yaitu disentri amuba dan
disentri basiler. Penyebab yang paling umum yaitu adanya infeksi parasit Entamoeba
histolytica yang menyebabkan disentri amuba dan infeksi bakteri golongan Shigella yang
menjadi penyebab disentri basiler.

Kuman-kuman tersebut dapat tersebar dan menular ke orang lain melalui makanan dan air
yang sudah terkontaminasi kotoran dan juga lalat.
Parasit Entamoeba hystolytica hidup dalam usus besar, parasit tersebut mempunyai dua
bentuk, yaitu bentuk yang bergerak dan bentuk yang tidak bergerak. Parasit yang berbentuk
tidak bergerak tidak menimbulkan gejala, sedangkan bentuk yang bergerak bila menyerang
dinding usus penderita dapat menyebabkan mulas, perut kembung, suhu tubuh meningkat,
serta diare yang mengandung darah dan bercampur lendir, namun diarenya tidak terlalu
sering.
Disentri basiler biasanya menyerang secara tiba – tiba sekitar dua hari setelah kemasukan
kuman/bakteri Shigella. Gejalanya yaitu demam, mual dan muntah-muntah, diare dan tidak
napsu makan. Bila tidak segera diatasi, dua atau tiga hari kemudian keluar darah, lendir atau
nanah dalam feses penderita. Pada disentri basiler, penderita mengalami diare yang hebat
yaitu mengeluarkan feses yang encer hingga 20-30 kali sehari sehingga menjadi lemas, kurus
dan mata cekung karena kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Hal tersebut tidak bisa
dianggap remeh, karena bila tidak segera diatasi dehidrasi dapat mengakibatkan kematian.
Gejala lainnya yaitu perut terasa nyeri dan mengejang.

Penyakit ini umumnya lebih cepat menyerang anak-anak. Kuman – kuman masuk ke dalam
organ pencernaan yang mengakibatkan pembengkakan dan pemborokan sehingga timbul
peradangan pada usus besar.

Penderita disentri harus segera mendapat perawatan, yang perlu dihindari adalah mencegah
terjadinya dehidrasi karena dapat berakibat fatal. Dalam keadaan darurat, dehidrasi yang
ringan dapat diatasi dengan pemberian cairan elektrolit (oralit) untuk mengganti cairan yang
hilang akibat diare dan muntah-muntah. Oralit dilarutkan dalamm 200 cc air matang, diaduk
dan diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok kepada penderita. Apabila oralit tidak
tersedia, dapat membuat larutan campuran gula dan garam (1 sendok teh gula + ¼ sendok teh
garam, dilarutkan dengan 200 cc air hangat) atau bisa juga dengan meminum air kelapa.
Apabila dehidrasi cukup berat, setelah diberi oralit atau larutan campuran gula dan garam
sebagai pertolongan pertama, sebaiknya penderita di bawa ke rumah sakit untuk diberikan
perawatan.

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi penyakit disentri yaitu
dengan memperhatikan pola hidup sehat dan bersih, seperti selalu menjaga kebersihan
makanan dan minuman dari kontaminasi kotoran dan serangga pembawa kuman, menjaga
kebersihan lingkungan, membersihkan tangan secara baik sesudah buang air besar atau
menjelang makan atau ketika memegang makanan yang akan dimakan.

Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi disentri dan diare
diantaranya mempunyai efek sebagai adstringent (pengelat) yaitu dapat mengerutkan selaput
lendir usus sehingga mengurangi pengeluaran cairan diare dan disentri, selain itu juga
mempunyai efek sebagai antiradang, dan antibakteri.

Berikut ini beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi diare, yaitu
:

1.PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta)


Khasiat & Efek : sebagai antiradang. Berkhasiat mengatasi disentri basiler, disentri amuba,
diare, gangguan pencernaan, radang usus, dan lain-lain.

2.DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava)


Khasiat & Efek : sebagai astringent/pengelat (mengerutkan selaput lendir usus sehingga dapat
mengurangi pengeluaran cairan), anti-diare, disentri, anti-radang, dan menghentikan
pendarahan.

3.SAMBILOTO (Andrographis paniculata)


Khasiat & Efek : sebagai antiradang, antibakteri, penawar racun. berkhasiat mengatasi diare,
disentri basiler, radang usus, dan lain-lain.
4.KUNYIT (Curcuma longa)
Khasiat & efek : sebagai anti-radang, anti-bakteri, astringent/pengelat. Berkhasiat mengatasi
disentri, diare, radang usus, gangguan pencernaan, dan lain-lain.

5.KROKOT (Portulaca oleracea)


Efek & khasiat : antiradang, menurunkan panas, antitoksik. Untuk disentri, diare akut, radang
usus buntu, dan lain-lain.

6.KULIT DELIMA (Punica granatum)


Khasiat & Efek: sebagai astingent/pengelat, anti-diare dan disentri, antibakteri.

7.TEH (Thea chinensis)


Khasiat & efek : sebagai pengelat usus/astringent, anti-bakteri. Teh pekat Berkhasiat
mengatasi diare, disentri, radang usus, gangguan pencernaan.
Dosis : 10-15 gram kering atau 60-120 krokot segar, direbus, airnya diminum.

8. DAUN SENDOK (Plantago major)


Efek & Khasiat : sebagai antiradang, berkhasiat mengatasi diare, disentri panas, disentri
basiler, gangguan pencernaan, dan lain-lain
Berikut contoh ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi
disentri.

Resep 1.
30 gram patikan kebo segar + 20 gram kunyit + gula merah secukupnya, direbus dengan 600
cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 150 cc.

Resep 2.
30 gram daun jambu biji segar + 5 gram teh, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc,
disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.

Resep 3.
10 gram sambiloto kering + 15 gram kulit delima kering + gula aren, direbus dengan 600 cc
air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.

Resep 4
60 gram krokot segar + 30 gram daun sendok segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa
300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.

Catatan :
Untuk perebusan gunakan panci enamel, panci kaca atau periuk tanah.
Pilih salah satu resep, dan tetap konsultasi ke dokter.

PENYAKIT EJAKULASI DINI


Prof Wimpie Pangkahila menjelaskan bahwa sebenarnya ada beberapa pengertian yang
dianut oleh para ahli mengenai ejakulasi dini, yaitu:

1. Batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika terjadi ejakulasi.
2. Ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria mampu melakukan gerakan ketika
berhubungan seksual sebelum terjadi ejakulasi.
3. Ejakulasi dini diartikan sebagai ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai pasangannya
mencapai orgasme.
4. Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi
sesuai dengan keinginannya.

Berdasarkan pengertian yang keempat, maka ejakulasi dini berarti ketidakmampuan


mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan
keinginannya, sedangkan ejakulasi sendiri adalah peristiwa penyemburan air mani ke luar
secara mendadak yang menandai klimaks bagi pria. Tampaknya pengertian keempat yang
kini lebih dapat diterima.

PENYEBAB
Ejakulasi dini tidak datang dengan sendirinya pada pria, melainkan ada penyebabnya. "Ada
penyebab psikis seperti stress berkepanjangan, kebiasaan ingin cepat selesai ketika
melakukan hubungan seksual,>Ejakulasi dini tidak datang dengan sendirinya pada pria,
melainkan ada penyebabnya. Ada penyebab psikis seperti stress berkepanjangan, kebiasaan
ingin cepat selesai ketika melakukan hubungan seksual.

Ada penyebab fisik terutama kurang berfungsinya serotonin yang berfungsi menghambat.

Gangguan kontrol saraf yang mengatur peristiwa ejakulasi juga diduga menjadi penyebab
terjadinya ejakulasi dini. Sayangnya, pria dengan disfungsi ereksi pada umumnya mengalami
ejakulasi dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya dapat mengalami
disfungsi ereksi.

GEJALA
Ringan Beratnya Ejakulasi Dini

Ternyata ejakulasi dini berbeda-beda. Ejakulasi dini dapat dibagi menjadi tiga jenis
berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu: Ejakulasi dini ringan, Ejakulasi dini sedang, dan
Ejakulasi dini berat.

Jenis Ejakulasi Dini:


1. Ringan
Ejakulasi terjadi setelah beberapa kali gesekan singkat.
2. Sedang
Ejakulasi terjadi setelah penis masuk ke vagina.
3. Berat
Ejakulasi terjadi begitu penis menyentuh kelamin wanita bagian luar.
Ejakulasi terjadi sebelum penisnya menyentuh kelamin wanita bagian luar.

Apapun jenis ejakulasi dini yang dialami, baik pria maupun wanita akan merasa tidak puas
karena ejakulasi terjadi dalam waktu sangat singkat di luar kehendak sehingga hubungan
seksual harus berakhir.

Dampak ejakulasi dini


Mau berat atau ringan, yang pasti ejakulasi dini mengakibatkan hubungan seksual
berlangsung tidak harmonis. Pada ejakulasi dini, ketidakharmonisan bahkan disebabkan
karena ketidakpuasan pada kedua belah pihak. Pria yang mengalami ejakulasi dini merasa
tidak puas karena hubungan seksual berlangsung sangat singkat di luar kehendaknya.

Walaupun dapat mencapai orgasme, pria yang mengalami ejakulasi dini juga merasa sangat
kecewa karena tidak mampu memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya. Apalagi
kalau pasangannya mengungkapkan kekecewaan dalam bentuk reaksi yang menyalahkan
penderita.

"Pria yang mengalami ejakulasi dini sering mengalami stres, tidak percaya diri, rendah diri,
dan malu terhadap pasangannya. Dalam waktu lama dapat terjadi disfungsi ereksi.
Pasangannya tentu kecewa, tidak puas, jengkel, marah, dan akhirnya mengalami disfungsi
seksual seperti hilangnya gairah seksual," papar Prof. Wimpie Pangkahila.

Lebih jauh, reaksi yang muncul adalah perasaan takut atau khawatir setiap akan melakukan
hubungan seksual. Perasaan ini justru akan semakin memperburuk keadaan ejakulasi dini.
Kalau keadaan ini terus berlangsung, maka pada akhirnya pria itu dapat mengalami disfungsi
ereksi.

Wanita yang mempunyai pasangan mengalami ejakulasi dini pada umumnya tidak dapat
mencapai orgasme karena hubungan seksual segera berakhir. Kekecewaan yang muncul
selanjutnya dapat berubah menjadi kejengkelan disertai perasaan takut setiap akan melakukan
hubungan seksual. Akibat lebih jauh dapat berupa hilangnya dorongan seksual dan
dispareunia (rasa nyeri yang terjadi saat bersetubuh).
Ejakulasi Dini bikin Tidak Subur?

Di masyarakat telah beredar anggapan yang salah bahwa bila ejakulasi terjadi terlampau
cepat, berarti spermanya terganggu sehingga tidak dapat menghamili. Hambatan hamil
menjadi masalah baru lagi yang semakin memperburuk masalah yang timbul akibat ejakulasi
dini.

Prof Wimpie Pangkahila menyesalkan mitos yang salah mengenai ejakulasi dini, "Ejakulasi
dini sering dianggap sebagai gangguan kesuburan, padahal tidak begitu. Ejakulasi dini
dianggap sebagai sperma encer, padahal tidak jelas apa maksud istilah "encer". "

"Ejakulasi dini tidak ada hubungan dengan kesuburan. Jadi kehamilan dapat saja terjadi asal
sperma masuk ke vagina," papar Prof Wimpie Pangkahila.

"Ejakulasi dini tidak ada hubungan dengan kesuburan. Jadi kehamilan dapat saja terjadi asal
sperma masuk ke vagina. Tetapi pada ejakulasi dini yang berat, yaitu ejakulasi terjadi di luar
vagina, maka kehamilan tidak terjadi," papar Prof Wimpie Pangkahila.

Kalau ternyata pria yang mengalami ejakulasi dini juga mengalami gangguan sperma, itu
berarti ada dua gangguan yang terpisah, bukan merupakan sebab akibat.

Gangguan sperma dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain karena infeksi pada buah
pelir atau bagian sistem reproduksi lainnya, kekurangan hormon testosteron, pelebaran
dinding pembuluh darah di sekitar buah pelir, dan kekurangan vitamin.
PENGOBATAN

*Bagaimana mengatasi ejakulasi dini?


Pertama-tama disarankan untuk melakukan sex therapy. Jika sex therapy tidak berhasil, maka
lakukan cara yang kedua yaitu menggunakan obat. Obat untuk mengatasi ejakulasi dini
adalah obat yang berkhasiat mengontrol ejakulasi. Ada beberapa jenis obat yang dapat
mengontrol ejakulasi.

"Tergantung penyebabnya. Karena penyebabnya banyak berkaitan dengan fungsi serotonin,


maka diperlukan obat yang mengatur fungsi serotonin, kata Prof Wimpie Pangkahila.

Lebih lanjut, Prof Wimpie menjelaskan, "Obat misalnya, golongan SSRI (Selective Serotonin
Reuptake Inhibitor). Namun, perhatikan efek samping, karena obat ini bukan obat yang dijual
bebas." Tetapi mengingat obat tersebut mempunyai efek samping, maka penggunaannya
harus di bawah pengawasan dokter.

Seperti penjelasan di atas, ada obat untuk mengontrol ejakulasi. Kalau ejakulasi dini
diakibatkan oleh gangguan ereksi, maka dengan memperbaiki fungsi ereksi, ejakulasi dapat
diperlambat. Jadi obat disfungsi ereksi bermanfaat kalau ejakulasi dini disebabkan oleh
gangguan ereksi.

Cara pengobatan lainnya ialah dengan cara operasi terhadap saraf yang mengontrol terjadinya
peristiwa ejakulasi. Tetapi cara ketiga walaupun pernah dilakukan di negara tertentu, sampai
kini ternyata tidak populer dan tidak banyak digunakan.

"Mengenai suplemen, banyak yang mengklaim bisa mengobati ejakulasi dini tetapi tanpa
hasil uji klinik," kata Prof Wimpie Pangkahila. Jadi jika ingin mencoba minum suplemen,
pastikan suplemen tersebut dilengkapi bukti berdasarkan uji klinik yang telah dilakukan.

"Andaikata ada hasil uji dengan hasil signifikan, perlu dilakukan analisis apa kandungan di
dalamnya. Dan harus tahu apakah peneliti memang berkompeten melakukannya. Kalau hanya
suplemen saja, misalnya vitamin, tidak mungkin dapat mengatasi ejakulasi dini," tegas Prof
Wimpie Pangkahila.

*Cobalah Sex Theraphy


Sex therapy, yang dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dilakukan dengan bantuan istri. Pada
dasarnya cara ini dilakukan melalui beberapa langkah.

1. Istri melakukan masturbasi terhadap suami yang menderita ejakulasi dini dengan posisi
suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi.
2. Pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi, istri melakukan penekanan pada
penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah, selama beberapa detik untuk
menghambat terjadinya ejakulasi.
3. Istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi yang cukup, lalu segera
memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi istri di atas tanpa melakukan gerakan. Bila
suami merasa akan ejakulasi, istri segera mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan
pada penis seperti pada langkah kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi diulang
lagi, dan dilanjutkan dengan hubungan seksual seperti di atas.
4. Dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan di atas. Pada langkah ini, suami
diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan ereksinya selama melakukan hubungan
seksual dengan posisi istri di atas.
5. Dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol ejakulasi. Pada langkah ini pasangan
dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi samping. Kalau dengan posisi ini suami
mampu menahan ejakulasi, maka hubungan seksual dapat dilakukan dalam posisi suami di
atas.

Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan selama 6-12 bulan setelah itu, dan kapan saja
diperlukan. Tetapi cara ini tidak selalu mudah dilakukan karena beberapa alasan. Pertama,
ketertutupan pihak pria terhadap istrinya. Kedua, tiadanya komunikasi dan kerjasama suami
istri dalam masalah seksual. Ketiga, perasaan enggan atau malas untuk melakukan latihan
karena harus membuang waktu dan dianggap tidak praktis.

*Pria Juga Bisa Latihan Kegel


Bagi mereka yang menghindari obat, Prof Wimpie menyarankan agar mencoba latihan Kegel
atau lakukan sex therapy dengan pasangan. Senam atau latihan kegel dikenal sebagai latihan
otot-otot panggul untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual.

Kegel adalah suatu latihan otot dasar panggul Puboccoccygeus (PC) atau Pelvic Floor Muscle
yang semula dipergunakan untuk terapi pada wanita yang tidak mampu mengontrol keluarnya
urin. Otot PC disebut juga otot 'seksual' karena mendukung vagina, penis, uterus, rectum dan
bagian tubuh lain yang terkait fungsi seksual seperti orgasme dan ejakulasi baik pada wanita
maupun pria.

Untuk menemukan lokasi otot PC, Anda dapat menghentikan urine saat Anda buang air kecil.
Cobalah berhenti buang air kecil sampai tiga kali sehingga Anda dapat menentukan posisi
otot-otot PC tersebut.

Latihan Kegel ini diperkenalkan oleh Dr. Arnold Kegel, seorang gynecologist, sejak tahun
1945. Latihan ini merupakan rangkaian gerakan yang berfungsi untuk melatih kontraksi otot
PC berkali-kali dengan tujuan meningkatkan tonus dan kontraksi otot. Latihan ini baru
menunjukkan manfaatnya setelah dilakukan minimal enam minggu.

Sementara untuk pria ternyata latihan Kegel ini telah dikembangkan sejak tahun 1978 oleh
Zilberger. Namun prinsip utamanya tetap pada latihan penguatan otot-otot panggul. Latihan
ini bermanfaat menguatkan otot panggul termasuk penis serta menambah kemampuan potensi
seksual. Dan hasilnya ternyata memuaskan.

Caranya dengan mengencangkan otot-otot tersebut sebanvak 10 kali dan mengendorkannya


10 kali setiap hari, dalam tempo satu hingga satu setengah bulan, secara otomatis Anda akan
menjadi terbiasa untuk menunda ejakulasi sehingga orgasme berulangkali dapat dialami.

Ejakulasi Dini, Sadari & Akhiri

Sadarilah bahwa ejakulasi dini merupakan gangguan fungsi seksual, bukan hal yang alami.
Namun, tidak banyak pria yang menyadari bahwa dirinya mengalami ejakulasi dini. Selain
tidak menyadari, banyak pula yang tidak mau mengakui.

Menghadapi banyaknya pria yang mengalami ejakulasi dini, ada pihak tertentu yang
menawarkan penyembuhan padahal mereka tidak mengerti dengan benar apa dan bagaimana
ejakulasi dini.

Padahal asal diketahui lebih dini, ejakulasi dini bisa disembuhkan. Tapi ingat, bukan
penyembuhan ke "orang pintar" tapi dengan pengobatan ke dokter. Sebelum perceraian
menjadi satu-satunya solusi, lebih baik segera berkonsultasi dengan ahlinya untuk mengakhiri
derita ejakulasi dini.

PENYAKIT FLU BABI


Flu babi yang menular ke manusia berpotensi berkembang di Indonesia. Namun, hampir
dapat dipastikan keganasan flu babi Meksiko di bawah flu unggas yang telah mewabah di
Indonesia.

Kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga CA Nidom mengatakan, flu babi
sebenarnya sudah lazim. Penyakit dengan virus H1N1 di Indonesia sudah ada sejak dulu.
Subtipe di Indonesia atau H1N1 klasik tidak berbahaya. "H1N1 tipe Meksiko yang dikenal
sebagai flu babi sekarang inilah yang berbahaya," katanya di Surabaya, Selasa (28/4).

Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe
Meksiko diduga kuat gabungan flu unggas, flu babi, dan flu manusia. Virus kemungkinan
berubah di tubuh babi.

"Sejak 2005, saya sudah melontarkan hipotesis ini. Saya sudah khawatir ini bakal terjadi.
Akhir tahun lalu saya kembali mengingatkan potensi bahaya ini. Namun, sebagian kalangan
masih menentang," ujarnya.

Virus yang berubah di tubuh babi lebih mungkin menular ke manusia. Pasalnya, manusia dan
babi sama-sama mamalia yang cenderung memiliki kesamaan. Sebaliknya, flu unggas tidak
bisa langsung ke manusia.

"Secara teoretis, virus di unggas tidak bisa langsung ke mamalia seperti manusia. Harus ada
perantara mamalia lain dan itu kemungkinan besar babi," katanya.

Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa adaptasi.
"Kalau ini terjadi, dampaknya tidak terlalu berbahaya karena tidak ada perubahan struktur
virus," ujarnya.

Pola kedua berupa penyusunan ulang virus. Berdasarkan pola ini, virus bisa berkembang
menjadi gabungan flu babi, flu unggas, dan flu manusia. "Jika menyimak penjelasan di AS,
ada kemungkinan reassortan (penyusunan ulang)," ujarnya.

Jika hal itu terjadi, tidak tertutup kemungkinan flu babi bisa berkembang di Indonesia. Salah
satu pendukungnya adalah banyaknya peternakan ayam dan babi yang berdekatan. "Sejak flu
unggas merebak, saya sudah mengemukakan pentingnya menata ulang peternakan," tuturnya.

Namun, di sisi lain, keganasan H1N1 tipe Meksiko tidak seperti H5N1. Dari sekitar 1.500
kasus di seluruh dunia, baru 150 berakhir dengan kematian. "Virus ini cepat menyebar, tetapi
daya rusaknya rendah. Sebaliknya H5N1 lambat menyebar. Namun, daya rusaknya amat
tinggi," ujarnya.

Kurang dari sebulan, H1N1 tipe Meksiko sudah menjangkiti ribuan orang. Sementara dalam
tiga tahun, kasus H5N1 hanya tercatat sekitar 300 kasus di seluruh dunia. "Saya khawatir
kalau hasil penyusunan ulang menghasilkan virus cepat menular dan daya rusaknya tinggi.
Syukur sejauh ini belum menunjukkan tanda ke sana," ujar Nidom

PENYAKIT FLU BURUNG


Mikroorganisme Penyebab: HPAIV (Highly Pothogenic Avian Influenza Virus)
Sumber infeksi: Di KomunitasUnggas

Cara Penularan:
Kontak: Langsung dan tidak langsung
Penularan terjadi pada kontak langsung dari kulit pasien ke kulit pejamu rentan lain, dalam
hal ini petugas kesehatan pada saat memandikan pasien atau melaksanakan tindakan
keperawatan yang lain.
Secara tidak langsung dengan melibatkan benda perantara, yang biasanya benda mati seperti
alat kesehatan, jarum, kasa pembalut, tangan yang tidak dicuci, sarung tangan bekas.

Droplet:
Meskipun secara teori penularan droplet atau melalui percikan merupakan bentuk lain dari
penularan secara kontak, namun mekanisme perpindahan kuman patogen dari pejamunya
sangat berbeda dengan sebagaimana kontak langsung maupun tidak langsung. Percikan
dihasilkan oleh pejamu (yang berdiameter > m) melalui batuk, bersin, bicara dan selama5
pelaksanaan tindakan tertentu seperti penghisapan lendir dan bronkoskopi. Percikan yang
berasal dari pejamu tersebut terbang dalam jerak dekat melalui udara dan mengendap di
bagian tubuh pejamu lain yang rentan seperti: konjungtiva, mukosa hidung, atau mulut.
Oleh karena percikan yang mengandung kuman tersebut tidak menetap di udara maka untuk
mencegah penyebaran lebih lanjut tidak diperlukan pengaturan khusus pada sistem ventilasi,
jangan dikacaukan dengan penularan airborne.

Kewaspadaan terhadap penularan yang diperlukan:

Kewaspadaan Universal:
Memperlakukan semua darah dan duh tubuh sebagai bahan infeksius, hindari menjamahnya
dengan tangan telanjang atau segera cuci bila mungkin tercemar
Cuci tangan (dengan air mengalir dan sabun/antiseptik, gosok selama 10 detik, dan lap
kering) sebagai tindakan rutin: sebelum dan setelah menjamah pasien, seblum memakai dan
setelah melepas sarung tangan
Sarung tangan pemeriksaan bila akan menjamah darah dan duh tubuh atau benda tercemar
lain. Ganti sarung tangan setiap ganti pasien. Lepas segera sarung tangan setelah selesai
tindakan.
Masker, kaca mata, pelindung wajah dikenakan bila ada kemungkinan terjadi percikan darah,
duh tubuh lain selama melakukan tindakan atau perawatan pasien.

Kewaspadaan tambahan:
terhadap penularan melalui kontak dan percikan (droplet)
Sebagai tambahan pada kewaspadaan universal
Penempatan pasien
Pasien ditempatkan dalam ruang tersendiri. Bila tidak tersedia ruang tersendiri dapat
ditempatkan bersama pasien dengan diagnosis yang sama (kohort).

Semua petugas kesehatan harus selalu mengenakan alat pelindung ketika masuk ke ruang
pasien:
Kenakan masker, penutup kepala, kaca mata pelindung, sarung tangan, gaun pelindung,
sepatu pelindung, ketika memasuki ruang pasien.
Selama melaksanakan tindakan, ganti sarung tangan setelah menjamah bahan infeksius.
Gaun pelindung (tidak perlu steril), pilih yang sesuai dengan tindakan yang akan
dilaksanakan (kedap air atau tidak).
Lepas gaun sebelum meninggalkan ruangan dan pastikan baju kerja tidak terkontaminasi.
Lepas sarung tangan sebelum keluar ruangan dan cuci tangan segera dengan antiseptik dan
pastikan setelahnya tidak lagi menjamah permukaan di ruang pasien yang mungkin tercemar.
Demikian pula dengan alat pelindung yang lain.

Transportasi Pasien
Batasi pemindahan pasien ke ruang lain kecuali sangat diperlukan. Bila terpaksa maka pasien
kenakan masker pada pasien dan selimut bersih rapat, pastikan kewaspadaan universal tetap
terjaga untuk menekan risiko penyebaran mikroorganisme ke pasien lain dan pencemaran
permukaan lingkungan atau peralatan lain.
Alat kesehatan untuk pasien
Bila mungkin alokasikan alat kesehatan khusus untuk pasien tersebut atau bersama dengan
pasien sejenis untuk menghindari penyebaran antar pasien. Bila menggunakan alat untuk
pasien umum, maka perlu pembersihan yang memadai dan disinfeksi sebelum dipakai untuk
pasien lain.

INFORMASI TENTANG FLU-BURUNG

1. Apa yang disebut Flu-Burung ?

Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang
burung/unggas/ayam . Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh
virus influenza dengan kode genetik H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang
selain dapat menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke
manusia.

2. Siapa yang harus diwaspadai ? Dan bagaimana gejala klinisnya apabila menyerang
manusia ?
Yang harus diwaspadai adalah
a) apabila seseorang bekerja di laboratorium yang memproses sample dari pasien atau
binatang yang terinfeksi atau
b) 1 minggu yang lalu bekerja atau mengunjungi peternakan/tempat penyembelihan
ayam/unggas di daerah yang terjangkit atau
c) kontak dengan penderita Flu Burung HPAI (Highly pathogenic Avian Influenza) atau lebih
spesifik virus H5N1 pada saat penyakit itu mudah menular dan kemudian menderita penyakit
dengan gejala : panas lebih dari 38 derajat celcius, batuk, dan sakit tenggorokan. Pasien
seperti ini oleh WHO disebut Possible case of Influenza A (H5N1).
Keadaan itu dapat menjadi semakin berat jika timbul pneumonia disertai sesak nafas (radang
paru) dan menyebabkan angka kematian yang tinggi (Tahun 1997 di Hongkong angka
kematiannya 33,33% , atau 6 dari 18 kasus).

3. Berapa lama masa inkubasinya ? Dan apabila mengenai manusia berapa lama masa
infeksiusnya ?
a) Masa inkubasinya sangat singkat yaitu 1 – 3 hari,
b) Meskipun belum terbukti adanya penularan dari manusia ke manusia , masa infeksiusnya
(masa dimana penderita Avian Flu H5N1 diperkirakan mampu menularkan virus) adalah 1
hari sebelum tampak gejalanya dan 3-5 hari setelah tampak gejalanya dengan maksimum 7
hari (tetapi ada kepustakaan yang menyebutkan sampai 21 hari pada anak-anak).

4. Apakah penyakit itu menular dari menusia ke manusia seperti SARS ?


Sampai saat ini penularan dari manusia ke manusia belum terbukti. Sejauh ini penularan yang
terjadi adalah dari burung/unggas/ayam yang terjangkit Flu-Burung ke manusia melalui
kotoran atau sekreta burung yang mencemari udara dan tangan penjamah. Akan tetapi dari
segi penyebaran wabah yang dikhawatirkan adalah jika Flu-Burung mengalami mutasi gen
dan menjadi menular dari manusia ke manusia seperti yang terjadi pada SARS.
5. Siapa yang paling berisiko tinggi tertular Flu Burung ?
Mereka yang risiko tinggi adalah pekerja peternakan, penjual dan penjamah produk
peternakan unggas/burung/ ayam. Pekerja laboratorium yang meneliti penyakit tersebut juga
berisiko tinggi tertular. Anak-anak dan mereka yang berusia lanjut (60 tahun lebih) serta
mereka yang dalam kondisi kekebalan rendah (pengguna obat steroid jangka panjang, obat
sitostatika untuk kanker) merupakan kelompok yang rawan untuk terkena penyakit yang berat

6. Bagaimana pencegahannya ?
Rekomendasi sementara untuk pencegahan bagi mereka yang terlibat dalam
peternakan/penyembelihan unggas/burung/ayam secara masal terutama di daerah terjangkit
yang dikeluarkan oleh WHO/WPRO Manila 14 Januari 2004 intinya adalah sbb . :
a) Basuh tangan sesering mungkin, penjamah sebaiknya juga melakukan disinfeksi tangan
(dapat dengan alcohol 70%, atau larutan pemutih/khlorin 0,5%untuk alat2/instrumen)
b) Gunakan alat pelindung perorangan seperti masker, sarung tangan, kaca mata pelindung,
sepatu pelindung dan baju pelindung pada waktu melaksanakan tugas dipeternakan yang
terjangkit atau di laboratorium
c) Mereka yang terpajan dengan unggas/burung/ayam yang diduga terjangkit sebaiknya
dilakukan vaksinasi dengan vaksin influenza manusia yang dianjurkan oleh WHO dalam
rangka mencegah infeksi campuran Flu-Manusia dengan Flu-Burung , yang kemungkinan
dapat menyebabkan jenis virus Flu-Burung baru yang dapat menginfeksi manusia.
d) Lakukan pengamatan pasif terhadap kesehatan mereka yang terpajan dan keluarganya.
Perhatikan keluhan-keluhan seperti Flu, radang mata, keluhan pernafasan). Orang berisiko
tinggi terkena influenza yaitu mereka yang berusia lebih 60 tahun , atau berpenyakit paru dan
jantung kronis tidak boleh bekerja di peternakan unggas/burung/ayam.
e) Lakukan survei serologis pada mereka yang terpajan termasuk kepada dokter-hewan
f) Jika terdapat risiko untuk menghirup udara yang tercemar di peternakan /tempat
penyembelihan yang terjangkit , diajurkan pencegahan dengan obat antiviral (antara lain
dengan Oseltamivir 75 mg dalam kapsul , 1 kali sehari selama 7 hari).
g) Pemeriksaan laboratorium untuk memastikan dan mengisolasi virus penyebabnya :
Kirimkan spesimen darah dan alat-alat dalam (usus, hati, hapusan hidung dan mulut, trachea,
paru, limpa, ginjal, otak dan jantung) binatang yang diduga terjangkit penyakit itu (termasuk
babi) ke laboratorium yang berwenang.
7. Apakah memakan daging ayam atau unggas dapat menularkan penyakit Flu-Burung ?
Kotoran dan sekreta cairan unggas yang terjangkit dapat menularkan apabila tidak di masak.
Pemanasan 90 derajat celcius dalam waktu 1 menit dapat mematikan virus tersebut.

Sumber : WHO : Avian Influenza-Fact Sheet 15 January 2004


Draft Case-Definitions Influenza A/H5N1.

PENYAKIT GINJAL
Semua orang tahu bahwa ginjal merupakan organ penting manusia. Tetapi tak banyak orang
yang mengenal ginjal secara mendalam. Hal ini disebabkan tingkat kepedulian masyarakat
untuk mengetahui ginjal yang memiliki kontribusi besar dalam tubuh manusia itu masih
rendah.

Menjawab fenomena tersebut, Sun Hope membuka wawasan kepada semua pihak mengenai
kesehatan ginjal dan cara penanganannya bila salah satu organ dalam yang memiliki
kontribusi besar pada tubuh manusia ini bermasalah.

Acara yang berlangsung di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan itu dihadiri oleh dr Erik
Tapan SpPD MHA sebagai pembicara. Dokter umum yang sangat konsen terhadap ginjal dan
permasalahannya ini, memberi pemahaman mengenai ginjal, serta penyakit-penyakit ginjal
dan gejala-gejalanya.

"Bila kita berbicara tentang ginjal, masih banyak orang yang tidak terlalu peduli dengan
kesehatan ginjalnya, tahu-tahu divonis harus melakukan cuci darah. Pada keadaan itu, barulah
-baik penderita maupun keluarga- sibuk mencari informasi mengenai penyakit ini dan
berusaha setengah mati untuk tidak melakukan cuci darah tersebut. Padahal kalau sudah
divonis cuci darah, maka tidak ada tindakan lain," kata Erik ketika ditemui okezone dalam
acara seminar "Ginjal Sehat Untuk Masa Depan" di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan,
Minggu (30/3/2008).

Menurutnya, penyakit ginjal tidak terdeteksi, tiba-tiba ketika seseorang mengidap penyakit
tersebut dan mengalami gejalanya maka berada pada tingkat pertengahan hingga kronis.

"Ginjal itu harus dijaga baik-baik. Karena itu suatu penyakit yang tidak ada gejalanya,
sehingga kalau sudah bermasalah maka langsung ke serangan hebat," jelas dokter yang juga
penulis di salah satu blog kesehatan itu.

Masih menurut almamater Universitas Sam Ratulangi itu, ginjal berfungsi sebagai alat
filtrasi, yaitu mengeluarkan kelebihan garam, air, dan asam. Serta membuang atau mengatur
elektrolit seperti K, Ca, Mg, PO4, membuang sisa metabolisme tubuh, dan bertugas
melakukan sekresi untuk menghasilkan EPO yang berfungsi untuk mengatur Haemoglobin
darah (HB), aktivasi vitamin D untuk kesehatan tulang, serta mensekresi renin untuk
mengatur tekanan darah.

Nah, penyakit ginjal yang diderita oleh manusia itu terbagi menjadi penyakit ginjal akut,
penyakit ginjal kronik, dan gagal ginjal. Pada kasus gangguan prerenal disebabkan oleh
gangguan pembuluh darah sebelum masuk ginjal, yang ditandai dengan hipovolemia,
sindroma hepatorenal, gangguan pembuluh darah, dan sepsis sistemik.

Kerusakan pada jaringan ginjal itu sendiri, lanjut pria ramah ini, disebabkan oleh racun-racun
yang masuk melalui mulut, penghancuran jaringan otot. Sementara hemolisis disebabkan oleh
pelbagai penyakit seperti penyakit sickle-cell dan lupus. Berbeda dengan glomerulonefritis
akut yang banyak disebabkan oleh SLE, kuman streptokokus akibat infeksi tenggorokan
maupun gigi, dan sebagainya.

Guna menjawab permasalah tersebut, maka racun-racun harus dihindari agar tidak terjadi
kerusakan ginjal seperti menghindari jamu atau herbal yang tidak diketahui mekanismenya.
Pengobatan yang dilakukan tanpa konsultasi dokter (misalnya penggunaan AINS atau
Ibuprofen, antibiotik golongan aminoglikosida dan kontras), mengonsumsi obat-obatan
kanker atau kemoterapi, dan imunosupresan juga sebagai pemicu lain yang menyebabkan
penyakit ini.

Penghancuran jaringan otot ginjal yang meluas dapat disebabkan oleh kecelakaan, luka tusuk
besar, penggunaan obat-obat jenis statin, stimulan, dan sebagainya. Pada tahap post renal,
urin yang akan keluar terhambat oleh adanya batu ginjal, kanker, batu, darah yang
menggumpal pada saluran kemih, penyakit persarafan kandung kemih, seperti spina bifida.

Menurutnya lagi, gangguan post renal ditandai dengan nyeri perut dan diare, capek, lemas,
mual dan muntah, sukar berkonsentrasi, produksi urin menurun, serta edema. Pengobatan
penyakit ginjal akut dapat dilakukan dengan melakukan konsultasi dengan ahlinya
(nefrologist atau urologist) baik dengan penyembuhan primer maupun sekunder.

Berbeda dengan PGA yang terjadi dalam hitungan hari atau minggu, penyakit ginjal kronis
(PGK) memiliki proses yang lebih lama. "Penyebab PGK antara lain glomerulonefritis, ginjal
polikistik, infeksi, autoimun, dan sebagainya. Seringnya menggunakan atau tanpa konsultasi
dokter mengonsumsi obat-obatan asetaminofen, ibuprofen dan teh pelangsing dapat juga
memicu penyakit ini," bebernya.

Ditambahkan Erik, untuk mengukur kondisi kesehatan ginjal dapat dilihat dari kadar
kreatinin, ureum, protein urin, HB, dan Klirens Kreatinin.

"Gagal ginjal dapat dicegah melalui pemeriksaan kesehatan (medical check up) rutin,
termasuk pemeriksaan urin dan darah. Mengonsumsi air yang cukup, menghindari konsumsi
jamu atau herbal yang tidak jelas, menghindari konsumsi obat-obatan sembarangan, serta
segera mengoreksi gangguan ginjal seperti batu, prostat, dan sebagainya," pungkasnya.
Bagaimana, sudahkah memeriksa kesehatan ginjal Anda?

PENYAKIT GLAUKOMA
Glaukoma adalah nama penyakit yang diberikan untuk sekumpulan penyakit mata di mana
terjadi kerusakan syaraf mata (nervus opticus) yang terletak di belakang mata dan
mengakibatkan penurunan penglihatan tepi (perifer) dan berakhir dengan kebutaan.

Pada kebanyakan orang, kerusakan syaraf mata ini disebabkan oleh peningkatan tekanan di
dalam bola mata sebagai akibat adanya hambatan sirkulasi atau pengaliran cairan bola mata
(cairan jernih yang membawa oksigen, gula dan nutrient/zat gizi penting lainnya ke bagian-
bagian mata dan juga untuk mempertahankan bentuk bola mata). Pada sebagian pasien
kerusakan syaraf mata bisa juga disebabkan oleh suplai darah yang kurang ke daerah vital
jaringan nervus opticus, adanya kelemahan struktur dari syaraf atau adanya masalah
kesehatan jaringan syaraf.

Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan dan rusaknya penglihatan di seluruh
belahan dunia. 2 tipe glaukoma yang paling sering adalah Primary Open Angle Glaucoma
(POAG)/glaukoma sudut terbuka dan Acute/chronic closed angle glaucoma/ glaukoma sudut
tertutup. Tipe lain termasuk diantaranya Normal Tension Glaucoma, congenital glaucoma,
pigmentary glaucoma dan secondary glaucoma.

Populasi yang berbeda cenderung untuk menderita tipe glaukoma yang berbeda pula. Pada
umumnya, orang suku Afrika dan Asia lebih tinggi risikonya untuk menderita glaukoma dan
kehilangan penglihatannya daripada orang kulit putih dan glaukoma adalah salah satu
penyebab utama kebutaan di Asia.

Apa yang terjadi pada Glaukoma?

Peningkatan tekanan di dalam mata (intraocular pressure) adalah salah satu penyebab
terjadinya kerusakan syaraf mata (nervus opticus) dan menunjukkan adanya gangguan
dengan cairan di dalam mata yang terlalu berlebih. Ini bisa disebabkan oleh mata yang
memproduksi cairan terlalu berlebih, cairan tidak mengalir sebagaimana mestinya melalui
fasilitas yang ada untuk keluar dari mata (jaringan trabecular meshwork) atau sudut yang
terbentuk antara kornea dan iris dangkal atau tertutup sehingga menyumbat/ memblok
pengaliran daripada cairan mata.

Sebagian orang yang menderita glaukoma namun masih memiliki tekanan di dalam bola
matanya normal, penyebab dari tipe glaukoma semacam ini diperkirakan adanya hubungan
dengan kekurangan sirkulasi darah di daerah syaraf/nervus opticus mata. Meski glaukoma
lebih sering terjadi seiring dengan bertambahnya usia, glaukoma dapat terjadi pada usia
berapa saja. Risiko untuk menderita glaukoma diantaranya adalah riwayat penyakit glaukoma
di dalam keluarga (faktor keturunan), suku bangsa, diabetes, migraine, tidak bisa melihat jauh
(penderita myopia), luka mata, tekanan darah, penggunaan obat-obat golongan cortisone
(steroids).

Macam/tipe Glaukoma

Primary open angle glaucoma (Glaukoma sudut terbuka)

Tipe ini merupakan yang paling umum/sering pada glaukoma dan terutama terjadi pada orang
lanjut usia (di atas 50 tahun). Penyebabnya adalah peningkatan tekanan di dalam bola mata
yang terjadi secara perlahan-lahan. Rata-rata tekanan normal bola mata adalah 14 sampai 16
milimeter air raksa (mmHg). Tekanan sampai 20 mmHg masih dalam batas normal. Tekanan
di atas atau sama dengan 22 mmHg diperkirakan patut dicurigai menderita glaukoma dan
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Tekanan bola mata yang meningkat dapat membahayakan dan menghancurkan sel-sel
daripada syaraf/nervus opticus di mata. Begitu terjadinya kehancuran sejumlah sel-sel
tersebut, suatu keadaan bintik buta (blind spot) mulai terbentuk dalam suatu lapang
pandangan. Bintik buta ini biasanya dimulai dari daerah samping/tepi (perifer) atau daerah
yang lebih luar dari satu lapang pandangan. Pada tahap lebih lanjut, daerah yang lebih
tengah/pusat akan juga terpengaruh. Sekali kehilangan penglihatan terjadi, keadaan ini tidak
dapat kembali normal lagi (ireversibel).

Tidak ada gejala-gejala yang nyata/berhubungan dengan glaukoma sudut terbuka, karenanya
sering tidak terdiagnosis. Para penderita tidak merasakan adanya nyeri dan sering tidak
menyadari bahwa penglihatannya berangsur-angsur makin memburuk sampai tahap/stadium
lanjut dari penyakitnya. Terapi sangat dibutuhkan untuk mencegah berkembangnya penyakit
glaukoma ini dan untuk mencegah pengrusakan lebih lanjut dari penglihatan.

Normal tension glaucoma (Glaukoma bertekanan normal)

Glaukoma bertekanan normal adalah suatu keadaan dimana terjadi kerusakan yang progresif
terhadap syaraf/nervus opticus dan terjadi kehilangan lapang pandangan meski tekanan di
dalam bola matanya tetap normal. Tipe glaukoma ini diperkirakan ada hubungannya, meski
kecil, dengan kurangnya sirkulasi darah di syaraf/nervus opticus, yang mana mengakibatkan
kematian dari sel-sel yang bertugas membawa impuls/rangsang tersebut dari retina menuju ke
otak. Sebagai tambahan, kerusakan yang terjadi karena hubungannya dengan tekanan dalam
bola mata juga bisa terjadi pada yang masih dalam batas normal tinggi (high normal), jadi
tekanan yang lebih rendah dari normal juga seringkali dibutuhkan untuk mencegah hilangnya
penglihatan yang lebih lanjut. Glaukoma bertekanan normal ini paling sering terjadi pada
orang-orang yang memiliki riwayat penyakit pembuluh darah, orang Jepang atau pada
wanita.

Angle closure glaucoma (Glaukoma sudut tertutup)

Glaukoma sudut tertutup paling sering terjadi pada orang keturunan Asia dan orang-orang
yang penglihatan jauhnya buruk, juga ada kecenderungan untuk penyakit ini diturunkan di
dalam keluarga, jadi bisa saja di dalam satu keluarga anggotanya menderita penyakit ini.
Pada orang dengan kecenderungan untuk menderita glaukoma sudut tertutup ini, sudutnya
lebih dangkal dari rata-rata biasanya. Karena letak dari jaringan trabekular meshwork itu
terletak di sudut yang terbentuk dimana kornea dan iris bertemu, makin dangkal sudut maka
makin dekat pula iris terhadap jaringan trabecular meshwork. Kemampuan dari cairan mata
untuk mengalir/melewati ruang antara iris dan lensa menjadi berkurang, menyebabkan
tekanan karena cairan ini terbentuk di belakang iris, selanjutnya menjadikan sudut semakin
dangkal. Jika tekanan menjadi lebih tinggi membuat iris menghalangi jaringan trabecular
meshwork, maka akan memblok aliran. Keadaan ini bisa terjadi akut atau kronis. Pada yang
akut, terjadi peningkatan yang tiba-tiba tekanan dalam bola mata dan ini dapat terjadi dalam
beberapa jam serta disertai nyeri yang sangat pada mata. Mata menjadi merah, kornea
membengkak dan kusam, pandangan kabur, dsb. Keadaan ini merupakan suatu keadaan yang
perlu penanganan segera karena kerusakan terhadap syaraf opticus dapat terjadi dengan cepat
dan menyebabkan kerusakan penglihatan yang menetap.

Tidak semua penderita dengan glaukoma sudut tertutup akan mengalami gejala serangan
akut. Bahkan, sebagian dapat berkembang menjadi bentuk yang kronis. Pada keadaan ini, iris
secara bertahap akan menutup aliran, sehingga tidak ada gejala yang nyata. Jika ini terjadi,
maka akan terbentuk jaringan parut diantara iris dan aliran, dan tekan dalam bola mata tidak
meningkat sampai terdapat jumlah jaringan parut yang banyak. Serangan akut bisa dicegah
dengan memberikan pengobatan.
Berdasarkan hasil survey epidemiologi, glaukoma sudut tertutup lebih sering terjadi di Asia
Timur, khususnya keturunan Cina.

Pigmentary glaucoma

Pigmentary glaucoma adalah suatu bentuk yang diturunkan dari bentuk glaukoma sudut
terbuka yang mana kejadiannya lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita. Orang yang
dengan miop (berkaca mata minus) biasanya yang lebih sering terkena. Bentuk anatomi dari
mata merupakan faktor kunci untuk berkembangnya bentuk ini.

Congenital glaucoma

Bentuk ini adalah bentuk yang jarang terjadi, yang disebabkan oleh system pengaliran cairan
mata yang abnormal. Ini bisa terjadi pada waktu lahir atau berkembang di kemudian hari.
Para orang tua bisa mengetahui jika anaknya menderita kelainan ini dengan cara
memperhatikan apakah anaknya sensitif terhadap cahaya, mata yang besar dan
berawan/kusam atau mata berair berlebihan. Biasanya diperlukan tindakan bedah untuk
menanganinya.

Secondary glaucoma

Bentuk ini adalah sebagai hasil dari kelainan mata lainnya seperti trauma, katarak, atau
radang mata. Penggunaan obat-obat golongan steroid (kortison) juga mempunyai
kecenderungan untuk meningkatkan tekanan di dalam bola mata.

Bagaimana mendeteksi glaukoma?

Pemeriksaan mata secara rutin dan berkala adalah salah satu cara yang tepat untuk
mendeteksi seawal mungkin glaukoma. Test-test untuk glaukoma meliputi:

* Pemeriksaan syaraf optik dengan alat optalmoskop


* Pemeriksaan tekanan mata dengan tonometer
* Jika perlu pemeriksaan lapang pandangan

Bisakah glaukoma diobati?

Meski tidak ada cara untuk menyembuhkan glaukoma, namun kehilangan/kerusakan


pandangan dapat dikontrol atau dicegah.

Penanganan termasuk:

* Tetes mata: cara ini merupakan yang paling umum dan sering dan harus dilakukan secara
teratur. Sebagian pasien dapat mendapatkan respon yang bagus dari suatu obat sementara
yang lainnya bisa tidak mendapatkan respon, namun pemilihan pengobatan harus disesuaikan
dengan kebutuhan pasien dan tipe glaukomanya.
* Laser (laser trabeculoplasty): ini dilakukan jika obat tetes mata tidak menghentikan
kerusakan penglihatan. Pada kebanyakan kasus, meski telah dilakukan tindakan laser ini, obat
tetes mata tetap harus diberikan. Tindakan laser ini tidak memerlukan pasien untuk dirawat di
rumah sakit.
* Pembedahan (trabeculectomy) : ini dilakukan jika tetes mata dan penanganan dengan laser
gagal untuk dapat mengontrol tekanan bola mata. Sebuah saluran dibuat untuk
memungkinkan cairan mata mengalir keluar. Tindakan ini dapat menyelamatkan sisa
penglihatan yang ada tapi tidak memperbaiki pandangan.(pfizerpeduli-Dr. Dedy
Kartawidjaja)

PENYAKIT HEPATITIS C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV=
Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam
sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya.

15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara otomatis tubuh
membersihkannya dan tidak ada konsekwensinya. Sayangnya 85% dari kasus, infeksi
Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun. Dalam waktu
tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan
kanker hati.
Hepatitis berarti pembengkakan pada hati.Banyak macam dari virus Hepatitis C. Dalam
banyak kasus, virus yang masuk ke dalam tubuh, mulai hidup di dalam sel hati, mengganggu
aktivitas normal dari sel tersebut, lalu menggunakan mesin genetik dalam sel untuk
menduplikasi virus Hepatitis C kemudian menginfeksi sel lain yang sehat.

Jika anda penderita Hepatitis C, sangat penting untuk mengkonsumsi makanan sehat dan
menghindari alkohol. Alkohol akan memperparah kerusakan hati anda, baik anda dalam
pengobatan ataupun tidak.

Salah satu gejala umum dari Hepatitis C adalah kelelahan kronis. Kelelahan juga bisa sebagai
efek samping pengobatan Hepatitis C. Rasa lelah akibat Hepatitis C dapat diatasi dengan
istirahat cukup dan menjalankan olah raga yang rutin.

Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan cepat. Sekarang ini ada sekurang-
kurangnya enam tipe utama dari virus Hepatitis C (yang sering disebut genotipe) dan lebih
dari 50 subtipenya.

Hal ini merupakan alasan mengapa tubuh tidak dapat melawan virus dengan efektif dan
penelitian belum dapat membuat vaksin melawan virus Hepatitis C. Genotipe tidak
menentukan seberapa parah dan seberapa cepat perkembangan penyakit Hepatitis C, akan
tetapi genotipe tertentu mungkin tidak merespon sebaik yang lain dalam pengobatan.
Gejala Hepatitis C

Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi
telah terjadi bertahun-tahun lamanya.

Jika gejala-gejala di bawah ini ada yang mungkin samar :

* Lelah
* Hilang selera makan
* Sakit perut
* Urin menjadi gelap
* Kulit atau mata menjadi kuning (disebut "jaundice") jarang terjadi

Dalam beberapa kasus,Hepatitis C dapat menyebabkan peningkatan enzim tertentu pada hati,
yang dapat dideteksi pada tes darah rutin. Walaupun demikian, beberapa penderita Hepatitis
C kronis mengalami kadar enzim hati fluktuasi ataupun normal.

Meskipun demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda pikir anda memiliki resiko
terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah berhubungan dengan orang atau benda yang
terkontaminasi. Satu-satunya jalan untuk mengidentifikasi penyakit ini adalah dengan tes
darah.
Penularan Hepatitis C

Penularan Hepatitis C biasanya melalui kontak langsung dengan darah atau produknya dan
jarum atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Dalam kegiatan sehari-hari banyak resiko
terinfeksi Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau mimisan, atau darah menstruasi.
Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh penderita dapat menularkan virus Hepatitis C
(seperti sikat gigi, alat cukur atau alat manicure). Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui
hubungan seksual lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan.

Penularan Hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi Hepatitis C ke bayi yang baru
lahir atau anggota keluarga lainnya. Walaupun demikian, jika sang ibu juga penderita HIV
positif, resiko menularkan Hepatitis C sangat lebih memungkinkan. Menyusui tidak
menularkan Hepatitis C.

Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan Hepatitis C ke orang lain
melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan minum, kontak biasa,
atau kontak lainnya yang tidak terpapar oleh darah. Seorang yang terinfeksi Hepatitis C dapat
menularkan ke orang lain 2 minggu setelah terinfeksi pada dirinya.

PENYAKIT HIPERTENSI
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic
(bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat
pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat
digital lainnya.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat
aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-
hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum,
angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau
berolahraga.

Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan
pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-
kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus
menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya
kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini
merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung (Heart attack).

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya
Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :
# Hipertensi Primary
Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai
akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola
makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas,
merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang
yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit
tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami
tekanan darah tinggi.

# Hipertensi Secondary
Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah
tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung,
gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah
secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat
badannya di atas normal atau gemuk (gendut).

Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis)
bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang
ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa
mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu.

Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga
merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka
yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan
sebagai dampak hipertensi maka disebut Eclamsia.

1. Penyebab Hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat
hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering)
dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor
penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi
nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat
menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. Stop menjadi alcoholic!

2. Penanganan dan Pengobatan Hipertensi

a. Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)


* Kandungan garam (Sodium/Natrium)
Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam
mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan
diet sodium/natrium ini ;
- Jangan meletakkan garam diatas meja makan
- Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan
- Batasi konsumsi daging dan keju
- Hindari cemilan yang asin-asin
- Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium

* Kandungan Potasium/Kalium
Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah, Potasium
umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang
mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain
semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah
buaya, seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur
omega-3 sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).

Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;


- Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan
obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium
berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus
dilakukan.

- Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai


dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan
memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.

- Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}.


Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau
Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

PENYAKIT KANKER PAYUDARA


Kanker payudara adalah momok yang menakutkan bagi setiap wanita. Padahal dari tahun ke
tahun jumlah penderitanya terus bertambah. Di Indonesia, kanker payudara menempati urutan
ke-2 dari jenis kanker yang menyerang wanita. Kanker payudara dapat juga mengenai kaum
pria, meskipun sangat jarang. Hanya sekitar 1% saja. Sebenarnya apakah kanker itu? Setiap
benjolan yang terjadi di tubuh kita, karena berbagai sebab (pertumbuhan sel berlebih,
benturan/trauma dll) disebut tumor. Tumor sendiri ada yang bersifat jinak, adapula yang
ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut kanker. Kanker memiliki sifat khas, yaitu terdiri
dari sel-sel ganas, yang dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penyebaran ini disebut
metastase dan dapat terjadi melalui pembuluh darah, maupun pembuluh getah bening.

Penyebab dan Faktor Resiko

Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun terdapat beberapa keadaan yang
dianggap dapat meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker payudara. Meskipun demikian,
tidak berarti mereka yang tidak memiliki faktor resiko, tidak dapat terkena kanker payudara.

Faktor-faktor resiko kanker payudara antara lain:

* Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker payudara (ibu, nenek, saudara
perempuan)
* Mens pertama pada usia muda, menopause yang terlambat
* Wanita yang tidak punya anak, atau melahirkan anak pertama pada usia > 30 tahun.
* Pernah terdapat tumor/kanker payudara sebelumnya
* Mendapatkan terapi pengganti hormon jangka panjang
* Faktor-faktor lain: obesitas/konsumsi tinggi lemak, konsumsi alkohol berlebih, mutasi
genetik

Beberapa mitos tentang kanker payudara:

1. Kanker payudara hanya mengenai wanita usia tua


Mitos ini tidak benar, kanker payudara dapat terjadi pada usia berapapun. Memang resiko
lebih tinggi pada yang usianya lebih tua. Namun paradigma ini mulai bergeser.

2. Jika seseorang memiliki faktor risiko, maka ia pasti terkena kanker payudara.

Mitos ini tidak benar, meskipun seseorang punya faktor resiko yang paling besar sekalipun,
masih ada kemungkinan ia tidak terkena kanker payudara. Begitu pula pada orang-orang
yang tidak punya faktor resiko, bisa saja terkena kanker payudara.

3. Penggunaan deodoran/antiperspiran dapat menimbulkan kanker payudara

Mitos ini tidak benar. Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa
penggunaan antiperspiran dapat menimbulkan kanker payudara

Pemeriksaan Payudara

Untuk deteksi adanya kanker payudara dilakukan:

1. SADARI (perikSA payuDAra sendiRI)

Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi (7-
10 hari setelah menstruasi hari pertama), payudara agak membengkak sehingga menyulitkan
pemeriksaan.

Caranya :

a. Lihat adanya kelainan pada payudara seperti:

* Adanya benjolan
* Kulit bersisik sekitar puting
* Puting susu keluar darah/cairan lain
* Cekungan pada kulit payudara/seperti kulit jeruk
* Perubahan bentuk/ukuran

b. Jika tidak terlihat kelainan, lakukan pemeriksaan lagi dengan cara:

Pemeriksaan Medik, Pemeriksaan Payudara secara berkala oleh tenaga medis (dokter)

2. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan payudara dengan alat-alat penunjang seperti mamografi, USG, biopsi

Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan suatu alat dan merupakan suatu cara
pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat
terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu setelah selesai menstruasi.
Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian
dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan
diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat
pada mamogram.
Wanita usia 40-49 tahun sebaiknya diperiksa setiap 2 tahun sekali, sedangkan usia >50 tahun
, sebaiknya diperiksa secara berkala tiap tahun.

USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih
meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.

Biopsi adalah operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan dari benjolan, kemudian
diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi

Prognosis

Yang disebut dengan prognosis adalah gambaran berat ringannya suatu penyakit. Terdapat
beberapa faktor yang menentukan baik buruknya prognosis pada kanker payudara. Antara
lain:

* Stadium kanker
* Status nodus
* Gambaran histology
* Status menopausal, dan reseptor hormonal

Stadium Kanker

Stadium kanker payudara biasanya ditentukan dengan sistem TNM, T= ukuran tumor, N=
kelenjar getah bening yang terlibat, M= metastasis

Stadium 0 (“in situ”)

Terdapat sel- sel kanker , namun belum terjadi invasi pada jaringan sekitarnya

Stadium I

Ukuran tumor <>5cm, tidak ada penyebaran pada kelenjar getah bening atau ukuran tumor 2-
5cm, namun terdapat penyebaran pada kelenjar getah bening ketiak sesisi dan masih dapat
digerakkan

Stadium III, terdiri dari:

Stadium IIIA

Ukuran tumor >5cm, dengan penyebaran pada kelenjar getah bening sesisi namun tidak dapat
digerakkan

Stadium IIIB

Ukuran tumor berapapun, namun meluas pada dinding dada dan kulit atau disertai
penyebaran pada kelenjar getah bening mamaria interna. Termasuk Kanker Payudara
inflamasi.

Stadium IV
Ukuran tumor berapapun, dengan penyebaran pada kelenjar getah bening baik pada ketiak,
mamaria interna, bahkan supraklavikular dan disertai penyebaran jauh (metastasis) seperti
pada hati, paru, otak, tulang dll.

Semakin tinggi stadiumnya tentu saja prognosisnya semakin buruk.

Status Nodus

Adalah adanya keterlibatan/penyebaran pada kelenjar getah bening. Semakin banyak kelenjar
getah bening yang terkena, prognosisnya semakin buruk. Prognosis juga makin buruk jika
kelenjar getah bening yang terkena itu pada sisi tubuh yang berseberangan dengan letak
tumor, juga bila melekat, dan tidak dapat digerakkan.

Gambaran Histologi

Gambaran histologi yang makin buruk, maka prognosisnya juga semakin buruk

Status Menopausal dan Reseptor Hormonal

Status menopausal dan reseptor hormonal berperan dalam penentuan terapi. Sebagian besar
pasien yang telah menopause (postmenopause) memiliki reseptor hormonal positif, sehingga
berespon terhadap terapi hormonal. Secara umum kelompok dengan hormonal reseptor
positif memiliki prognosis yang lebih baik.

Terapi Kanker Payudara

Penentuan terapi kanker payudara tergantung dari banyak faktor, stadium tumor, status
nodus, usia, status menopausal, status reseptor dan gambaran histologi tumor. Berbagai
pemeriksaan dibutuhkan untuk menentukan terapi yang paling sesuai. Terapi yang diberikan
berupa terapi primer, juga terdapat terapi neoadjuvant (terapi yang diberikan sebelum terapi
primer, biasanya bertujuan untuk mengecilkan massa tumor) dan terapi adjuvant (terapi yang
diberikan setelah terapi primer)

Terapi bisa berupa pembedahan (mastektomi, operasi konservasi payudara, lumpektomi),


radiasi, kemoterapi maupun terapi hormonal.

PENYAKIT KANKER PENIS


Kanker Penis adalah keganasan pada penis.

PENYEBAB
Diduga penyebabnya adalah smegma (cairan berbau yang menyerupai keju, yang terdapat di
bawah kulit depan glans penis). Tetapi penyebabnya yang pasti tidak diketahui.

Pria tidak disunat yang tidak menjaga kebersihan daerah di bawah kulit depan glans penis dan
pria yang pernah menderita herpes genitalis memiliki resiko tinggi menderita kanker penis.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- luka pada penis
- luka terbuka pada penis
- nyeri penis dan perdarahan dari penis (pada stadium lanjut).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada penis tampak luka yang menyerupai jerawat atau kutil.

Biopsi dilakukan untuk memperkuat diagnosis.

PENGOBATAN
# Pengobatan kanker penis bervariasi, tergandung kepada lokasi dan beratnya tumor:
Kemoterapi
Kemoterapi bisa dilakukan sebagai tambahan terhadap pengangkatan tumor.
# Pembedahan
Jika tumornya terbatas pada daerah kecil di ujung penis, dilakukan penektomi parsial
(pengangkatan sebagian kecil penis).
Untuk stadium lanjut dilakukan penektomi total disertai uretrostomi (pembuatan lubang
uretra yang baru di daerah perineum).
# Terapi penyinaran
Terapi penyinaran dilakukan setelah pengangkatan tumor yang terlokalisir dan tumor yang
belum menyebar.
Efek samping dari terapi penyinaran adalah nafsu makan berkurang, lelah, reaksi kulit
(misalnya iritasi dan kemerahan), cedera atau luka bakar pada rektum, sistitis dan hematuria.
Penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.

PENYAKIT KANKER PROSTAT


Kanker Prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat.

Kanker prostat sangat sering terjadi.


Pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun pada otopsi
menunjukkan adanya kanker pada 50% pria berusia diatas 70 tahun dan pada semua pria yang
berusia diatas 90 tahun.
Kebanyakan kanker tersebut tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya
hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron.

Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan
penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun.
Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.

Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit hitam
yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium.
Angka kejadian terendah ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian.

# anker prostat dikelompokkan menjadi: Stadium A : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada
pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat
karena penyakit lain.
# Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik
atau tes PSA.
# Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai
menyebar ke kelenjar getah bening.
# Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun
bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).

GEJALA
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai
kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa
kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih.
Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air
kemih melalui uretra.

Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah)
atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.

Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama
tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal).
Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami
fraktur (patah tulang).

Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia.


Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau
neurologis lainnya.

# Gejala lainnya adalah: Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes
# Nyeri ketika berkemih
# Nyeri ketika ejakulasi
# Nyeri punggung bagian bawah
# Nyeri ketika buang air besar
# Nokturia (berkemih pada malam hari)
# Inkontinensia uri (beser)
# Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan
# Hematuria (darah dalam air kemih)
# Nyeri perut
# Penurunan berat badan.

Kanker prostat
Kanker prostat

DIAGNOSA
Cara terbaik untuk menyaring kanker prostat adalah melakukan pemeriksaan colok dubur dan
pemeriksaan darah.
Colok dubur pada penderita kanker prostat akan menunjukkan adanya benjolan keras yang
bentuknya tidak beraturan.
Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang
biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat (tidak terlalu
tinggi) pada penderita BPH.

Jika pada pemeriksaan colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan USG.
Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke
tulang.

# Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan: Analisa air kemih


# Sitologi air kemih atau cairan prostat
# Biopsi prostat.

PENGOBATAN
Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan.
# Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya: Pada stadium awal bisa
digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran
# Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar
testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.

A. Pembedahan

1. Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).


Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B.
Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal.
Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani
perawatan rumah sakit selama 5-7 harai.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri.
Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing
radical prostatectomy.

2. Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan kedua testis menyebabkan


berkurangnya kadar testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang
tidak dapat ditolerir oleh penderita.
Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih
murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita tidak
perlu menjalani perawatan rumah sakit.
Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.

B.Terapi penyinaran

Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C.


Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran.

Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:

1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap.
Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya
kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung
kemih) dan hematuria.
Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.

2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat
melalui sayatan kecil.
Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan
kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.
Obat-obatan

1. Manipulasi hormonal.
Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron.
Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan
penyebaran kanker.
Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan
kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.

Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing hormone),
semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya adalah
lupron atau zoladeks.
Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal seperti ini
disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan pengangkatan testis).
Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali.
Efek sampingnya adalah mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia, osteoporosis dan
impotensi.

Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen
(misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel prostat.
Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia (pembesaran
payudara).

2. Kemoterapi
Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang kebal terhadap
pengobatan hormonal.
Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel
kanker.

Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah:


- Mitoxantronx
- Prednisone
- Paclitaxel
- Dosetaxel
- Estramustin
- Adriamycin.
Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.

Pemantauan

Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat mengenai
perkembangan penyakitnya.
Pemantauannya meliputi:
# Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan - 1 tahun).
# Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker.
# Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia.
# Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan penyakit (misalnya
kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan
kandung kemih serta kelemahan).
PENYAKIT KANKER RAHIM
Seks tidak hanya untuk rekreasi tapi juga prokreasi. Dan salah satu bagian penting yang ikut
berpengaruh dalam fugsi pro-kreasi tersebut adalah rahim. Kanker, baru mendengar namanya
saja, penyakit yang satu ini pasti langsung bikin ciut nyali kita. Karena sampai saat ini belum
ada obat yang dapat menyembuhkan secara optimal.

Apalagi ada kanker yang secara spesifik hanya menyerang perempuan , yaitu kanker rahim.
Menurut penelitian kanker rahim menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian
tertinggi bagi wanita.

Tapi tidak usah terlalu panic berlebihan, karena ada berita baik, bahwa kita bisa mencegah
penyakit ini agar tidakmampir ke tubuh kita dan masih bisa disembuhkan secara total.
Asalkan kita sudah mendeteksinya secara dini. Karena itu kita perlu mengenal lebih jauh
tentang penyakit ini.

KENALI SATU-SATU

Sebelum kita mengetahui cara pencegahan kanker rahim, kita harus mengenal terlebih dahulu
secara detail tentang rahim kita sendiri. Rahim memiliki tiga bagian yang rentan terkena
kanker yaitu bagian leher rahim, badan rahim, dan indung telur.

Masing-masing bagian ini memiliki ‘penggemar ‘ tersendiri.


Biasanya usia penderita kanker leher rahim berkisar antara 30-49 tahun. Kanker indung telur
bisa saja diderita sejak usia belasan tahun sampai usia 60 tahun. Seddangkan penderita kanker
badan rahim biasanya terjadi pada wanita yang telah memasuki masa post menopause, tapi
5% bisa dibawah usia 40 tahun.

Berarti sampai umur 30 tahun nanti kita akan bebas kanker ? belum tentu..! karena harus
dingat bahwa kebiasaan yang kita lakukan bisa mempengaruhi ‘nasib’ penyakit kita di usia
30 nanti. Saatnya ‘membuang’ bibit kanker agar kita tidak panen di usia 30-an nanti.

SIAPA YANG BISA KENA ?

Mereka yang memiliki resiko tinggi terkena kanker leher rahim adalah wanita menikah
terlalu muda, di bawah 20 tahun. Selain itu wanita yang melakukan aktivitas seksual yang
tidak sehat atau memiliki mitra seksual yang banyak, rentan terpapar oleh human papilloma
virus (HPV) yang disinyalir merupakan penyebab terjadinya perubahan abnormal pada sel-sel
rahim.

Kebiasaan lain yang juga memperbesar resiko kanker leher rahim adalah merokok, tidak
memelihara kebersihan vagina, serta memiliki pasangan yang beresiko tinggi. Kekurangan
vitamin A, C, E yang mengandung antioksidan, yang positif memberikan kekebalan tubuh
sehingga terlindung dari kanker, juga membuat kita rentan terkena kakner leher rahim ini.

Semua penyebab tadi berdasarkan studi secara garis besar. Jadi kita tidak bisa menuduh
seseorang begitu saja terkena kanker rahim akibat perilaku seksualnya yang tidak sehat.
Mungkin saja ada factor lain diluar itu yang bisa menyebabkan kanker rahim.

DETEKSI DARI SEKARANG


Dibandingkan kanker indung telur dan badan rahim, kanker yang terdapat pada leher rahim
paling mudah dideteksi dengan test pap smear. Test ini digunakan untuk melihat apakah
terjadi perubahan / perkembangan sel-sel leher rahim menjadi sel kanker.

Proses pemeriksaannya juga tidak lama, hanya dalam waktu beberapa menit saja. Begitu kita
telah melakukan aktivitas seksual, sebaiknya kita menjadwalkan secara rutin untuk
pemeriksaan pap smear, setahun sekali. Misalnya dengan begini, terlihat adanya kelainan atau
perkembangan sel diluar batas normal, bisa segera diketahui dan diobati.

Selain itu,ada beberapa gejala yang harus kita waspadai. Jika mengalami keputihan yang
tidak normal, berbau dan berwarna kehijauan, terjadi pendarahan di luar haid, misalnya setiap
selesai senggama ada pendarahan, jangan tinggal diam, segera konsultasikan ke ginekolog.

Sudah saatnya kita peduli pada tubuh sendiri. Begitu kita mengalami nyeri pinggul dan
merasa sakit sat buang air kecil, kanker leher rahim itu sudah masuk ke stadium lebih lanjut.
Tentunya kita tidak mau terkena kanker ini, jadi sebaiknya sebelum gejala ini datang pada
diri kita. Lebih baik dari awal kita melakukan pemeriksaan walaupun tidak ada keluhan,
karena tidak ada ruginya sama sekali.

PENYAKIT KANKER USUS


Sakit perut. Itulah keluhan yang kerap dirasakan Prasetyo, 45 tahun, selama tiga tahun
sebelum akhirnya divonis menderita kanker kolorektal (usus besar).

Awalnya, dia dinyatakan dokter menderita radang usus, sehingga hanya diberi obat
antiradang, penghilang rasa sakit, dan antibiotik. Namun, obat-obatan itu tak pernah mampu
menghilangkan keluhannya secara tuntas. Alhasil, sakit perut itu berulang, dan selalu
berulang. Sampai suatu ketika, ia merasakan sakit yang hebat di perutnya.

Prasetyo pun kembali ke dokter. Kali ini, dokter mengatakan, ada perlengketan di usus
besarnya sehingga harus dilakukan pembedahan. Sebagian usus besarnya pun dipotong.
Selesai masalah? Ternyata tidak. Prasetyo yang perokok berat ini masih sering merasakan
sakit di perut. Tubuhnya pun makin kurus, dan kerap mengalami diare. Penyebab dari sakit
perut itu akhirnya diketahui lewat pemeriksaan di sebuah rumah sakit besar di Bandung.
Kanker dipastikan telah bersarang di usus besar Prasetyo, dan telah mencapai stadium IV.
Empat bulan setelah mendengar vonis ini, Prasetyo berpulang untuk selama-lamanya.

Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang cukup sering ditemui, utamanya pada
pria dan wanita berusia 50 tahun atau lebih. Pada pria, kanker usus besar menempati urutan
ketiga sebagai kanker tersering yang ditemui setelah kanker prostat dan paru-paru. Sementara
pada wanita, kanker ini pun menempati urutan ketiga setelah kanker payudara dan paru-paru.
”Dari berbagai laporan, di Indonesia terdapat kenaikan jumlah kasus (kanker usus besar),
meskipun belum ada data yang pasti. Data di Departemen Kesehatan didapati angka 1,8 per
100 ribu penduduk,” tutur dokter Adil S Pasaribu, SpB KBD, spesialis bedah dari Rumah
Sakit Kanker Dharmais, Jakarta.

Kanker usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar
atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas
atau adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat).

Pada stadium awal, adenoma dapat diangkat dengan mudah. Hanya saja pada stadium awal
ini, seringkali adenoma tidak menampakkan gejala apapun, sehingga tidak terdeteksi dalam
waktu yang relatif lama. Padahal, adenoma yang awalnya tak menimbulkan keluhan apapun
ini, pada suatu saat bisa berkembang menjadi kanker yang menggerogoti semua bagian dari
usus besar.

Gejala awal yang tidak khas ini membuat banyak penderita kanker usus besar datang ke
rumah sakit ketika perjalanan penyakit sudah demikian lanjut. Upaya pengobatan pun
menjadi sulit. Padahal, seperti dikatakan Ketua Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia, dokter Aru Sudoyo SpPD KHOM, kunci utama keberhasilan penanganan kanker
usus besar adalah ditemukannya kanker dalam stadium dini, sehingga terapi dapat
dilaksanakan secara bedah kuratif. Sayangnya, hal seperti ini sangat jarang. Yang kerap
terjadi adalah kasus seperti dialami Prasetyo, yakni kanker ditemukan pada stadium lanjut,
sehingga harapan penderita untuk bertahan hidup menjadi sangat kecil.

Jika kanker usus besar ditemukan pada stadium I, peluang penderita untuk hidup hingga lima
tahun mencapai 85-95 persen. Sementara bila ditemukan pada stadium II, peluang itu
mencapai 60-80 persen, pada stadium III sekitar 30-60 persen, dan stadium IV sekitar 25
persen. ”Ini artinya, bila ada 100 penderita kanker usus besar stadium IV, maka yang masih
hidup sampai lima tahun hanya lima orang,” ucap Aru.

Deteksi dini
Untuk menghindari kemungkinan terburuk, seperti dialami Prasetyo, deteksi dini merupakan
hal yang sangat penting. ”Deteksi dini atau skrining terhadap kanker ini, dapat
menyelamatkan hidup,” tegas Adil.

Dengan deteksi dini dapat ditemukan adanya polip prakanker, yaitu suatu pertumbuan
abnormal pada usus besar atau rektum yang dapat segera dibuang sebelum berubah menjadi
kanker. ”Jika semua orang yang berumur 50 tahun atau lebih melakukan skrining secara
teratur, maka sebanyak 60 persen kematian akibat kanker kolorektal dapat dihindari,”
tuturnya.

Deteksi dini adalah investigasi pada individu asimtomatik (tanpa gejala) yang bertujuan
untuk mendeteksi adanya penyakit pada stadium dini sehingga dapat dilakukan terapi kuratif.
Secara umum, urai Adil, deteksi dini dapat dilakukan pada dua kelompok, yaitu populasi
umum dan kelompok risiko tinggi. Deteksi dini pada kelompok populasi umum dilakukan
kepada individu yang berusia di atas 40 tahun. Sedangkan mereka yang tergolong kelompok
berisiko tinggi, antara lain adalah mereka yang pernah menjalani polipektomi untuk adenoma
di usus besar, dan orang-orang yang berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit ini.

Terkait dengan riwayat keluarga, Anda tak perlu khawatir berlebihan jika berasal dari
keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar. Menurut Adil, faktor genetik memang
bisa menjadi penyebab munculnya penyakit ini, tapi faktor tersebut bisa dipersempit.
Caranya, ubahlah pola makan Anda dan lakukan deteksi dini.

Penyebab dan gejala


Sejauh ini, penyebab kanker usus besar memang belum diketahui secara pasti. Hanya saja,
ada beberapa hal yang diduga kuat berpotensi memunculkan penyakit ganas ini, yaitu: cara
diet yang salah (terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta
rendah serat), obesitas (kegemukan), pernah terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga
yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah memiliki polip di usus, umur (risiko
meningkat pada usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas fisik, sering terpapar bahan
pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk makanan, dan merokok.

Dalam buku Panduan Pengelolaan Adenokarsinoma Kolorektal disebutkan bahwa meskipun


penelitian awal tidak menunjukkan hubungan merokok dengan kejadian kanker usus besar,
namun penelitian terbaru menunjukkan, perokok jangka lama (30-40 tahun) mempunyai
risiko berkisar 1,5-3 kali. Diperkirakan, satu dari lima kasus kanker usus besar di Amerika
Serikat bisa diatributkan kepada perokok. Penelitian kohort dan kasus-kontrol dengan desain
yang baik menunjukkan, merokok berhubungan dengan kenaikan risiko terbentuknya
adenoma dan juga kenaikan risiko perubahan adenoma menjadi kanker usus besar. ”Karena
itu untuk mencegah kejadian kejadian kanker usus besar dianjurkan untuk tidak merokok,”
kata Aru. Mengenai gejala kanker usus besar, Aru menyebut beberapa hal yang kerap
dikeluhkan para penderita, yaitu:

* Perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat
buang air besar.
* Perubahan pada fungsi usus (diare atau sembelit) tanpa sebab yang jelas, lebih dari enam
minggu.
* Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
* Rasa sakit di perut atau bagian belakang.
* Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar.Rasa lelah yang terus-menerus
* Kadang-kadang kanker dapat menjadi penghalang dalam usus besar yang tampak pada
beberapa gejala seperti sembelit, rasa sakit, dan rasa kembung di perut.

Untuk menangani kanker usus besar, menurut Aru, terapi bedah merupakan cara yang paling
efektif, utamanya bila dilakukan pada penyakit yang masih terlokalisir. Namun, bila sudah
terjadi metastasis (penyebaran), penanganan menjadi lebih sulit. Tetapi, dengan
berkembangnya kemoterapi dan radioterapi pada saat ini, memungkinkan penderita stadium
lanjut atau pada kasus kekambuhan untuk menjalani terapi adjuvan. Terapi adjuvan adalah
kemoterapi yang diberikan setelah tindakan operasi pada pasien kanker stadium III guna
membunuh sisa-sisa sel kanker.

Saat ini, terapi adjuvan bisa dilakukan tanpa suntik (infus), melainkan dengan oral/tablet
(Capacitabine). Ketersediaan capacitabine tablet memungkinkan pasien untuk menjalani
kemoterapi di rumah yang tentu saja efektivitasnya lebih baik. ”Capacitabine juga merupakan
kemoterapi oral yang aman dan bekerja sampai ke sel kanker,” kata Aru yang juga menjabat
sebagai ketua Komisi Terapi Adjuvan, Kelompok Kerja Adenokarsinoma Kolorektal
Indonesia.

Jurus Menangkal Kanker Usus Besar

Mencegah jauh lebih baik ketimbang mengobati. Hal itu juga berlaku pada kanker usus besar.
Agar tak sampai terjamah penyakit mematikan ini, lakukan upaya pencegahan. Simak tips
pencegahan dari dokter Adil S Pasaribu SpB KBD berikut ini:

* Hindari makanan tinggi lemak, protein, kalori, serta daging merah. Jangan lupakan
konsumsi kalsium dan asam folat.Setelah menjalani polipektomi adenoma disarankan
pemberian suplemen kalsium.
* Disarankan pula suplementasi vitamin E, dan D.
* Makan buah dan sayuran setiap hari.
* Pertahankan Indeks Massa Tubuh antara 18,5 - 25,0 kg/m2 sepanjang hidup.
* Lakukan aktivitas fisik, semisal jalan cepat paling tidak 30 menit dalam sehari.
* Hindari kebiasaan merokok.Segera lakukan kolonoskopi dan polipektomi pada pasien yang
ditemukan adanya polip.
* Lakukan deteksi dini dengan tes darah samar sejak usia 40 tahun.

PENYAKIT MIGRAIN
Migrain adalah nyeri kepala berdenyut yang kerapkali disertai mual, muntah. Penderita
biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering
hanya mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi
dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus.

Migrain kadang kala agak sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis lain. Sakit kepala akibat
gangguan pada sinus atau akibat ketegangan otot leher mempunyai gejala yang hampir sama
dengan gejala migrain.

Migrain dapat timbul bersama penyakit lain misalnya asma dan depresi. Penyakit yang sangat
berat, misalnya tumor atau infeksi, dapat juga menimbulkan gejala yang mirip migrain.
Namun kejadian ini sangat jarang.

Ada berapa macam migrain?

Migrain dibagi dalam dua golongon besar yaitu :

* Migrain Biasa (migrain tanpa aura) : Kebanyakan penderita migrain masuk ke dalam jenis
ini. Migrain biasa ditandai dengan nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi dengan intensitas
yang sedang sampai berat dan semakin parah pada saat melakukan aktifitas. Migrain ini juga
disertai mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau. Sakit kepala akan sembuh
dalam 4 sampai 72 jam, sekalipun tidak diobati.
* Migrain Klasik (migrain dengan aura ) : Pada jenis klasik, migrain biasanya didahului oleh
suatu gejala yang dinamakan aura, yang terjadi dalam 30 menit sebelum timbul migrain.
Migrain klasik merupakan 30% dari semua migrain.

Tipe migrain yang lain meliputi : Migrain Haid, yaitu migrain yang terjadi beberapa hari
sebelum haid, selama haid, atau sesudah haid. Biasanya wanita yang mengalami migrain ini
mengetahui bahwa migrain yang dideritanya berhubungan dengan siklus haidnya. Migrain
haid dapat berbentuk migrain biasa atau pun migrain klasik. Migrain Komplikasi, yaitu
migrain yang disertai gejala gangguan sistem saraf, misalnya rasa baal dan geli, kesulitan
berbicara atau mengerti pembicaraan, ketidakmampuan menggerakkan lengan atau kaki. Pada
migrain komplikasi, gejala syaraf tetap bertahan walaupun migrain telah sembuh.

Apa penyebab migrain?


Penyebab pasti migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya hiperaktiftas impuls
listrik otak meningkatkan aliran darah di otak, akibatnya terjadi pelebaran pembuluh darah
otak serta proses inflamasi. Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya nyeri dan
gejala yang lain, misalnya mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat pula
migrain yang diderita. Telah diketahui bahwa faktor genetik berperan terhadap timbulnya
migrain.

Apa saja gejala migrain?

Gejala Awal
Satu atau dua hari sebelum timbul migrain, penderita biasanya mengalami gejala awal seperti
lemah, menguap berlebih, sangat menginginkan suatu jensi makanan (mislanya coklat),
gampang tersinggung, dan gelisah.

Aura
Aura hanya didapati pada migrain klasik. Biasanya terjadi dalam 30 menit sebelum timbulnya
migrain. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti melihat garis yang
bergelombang, cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas.
Gejala aura yang lain yaitu rasa geli atau rasa kesemutan di tangan. Sebagian penderita tidak
dapat mengucapkan kata-kata dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau
merasa lemah pada satu sisi tubuhnya, atau merasa bingung. Penderita dapat mengalami
hanya satu gejala saja atau beberapa macam gejala, tetapi gejala ini tidak timbul bersamaan
melainkan bergantian. Suatu gejala aura biasanya menghilang saat nyeri kepala atau gejala
aura yang lain timbul. Namun kadang-kadang gejala aura tetap bertahan pada permulaan sakit
kepala.

Sakit kepala dan gejala penyerta


Penderita merasakan nyeri berdenyut pada satu sisi kepala, sering terasa dibelakang mata.
Nyeri dapat berpindah pada sisi sebelahnya pada serangan berikutnya, atau mengenai kedua
belah sisi. Rasa nyeri berkisar antara sedang sampai berat. Gejala lain yang sering menyertai
nyeri kepala antara lain :

* Kepekaan berlebihan terhadap sinar, suara, dan bau


* Mual dan muntah
* Gejala semakin berat jika beraktifitas fisik

Tanpa pengobatan, sakit kepala biasanya sembuh sendiri dalam 4 sampai 72 jam.

Gejala Akhir
Setelah nyeri kepala sembuh, penderita mungkin merasa nyeri pada ototnya, lemas, atau
bahkan merasakan kegembiraan yang singkat. Gejala-gejala ini menghilang dalam 24 jam
setelah hilangnya sakit kepala.

Apa yang dapat mencetuskan migrain?

Migrain dapat dicetuskan oleh makanan, stres, dan perubahan aktivitas rutin harian, walaupun
tidak jelas bagaimana dan mengapa hal tersebut dapat menyebabkan migrain. Pencetus
migrain antara lain :
* Konsumsi makanan tertentu seperti coklat, MSG, dan kopi
* Tidur berlebihan atau kurang tidur
* Tidak makan
* Perubahan cuaca atau tekanan udara
* Stres atau tekanan emosi
* Bau yang sangat menyengat atau asap rokok
* Sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.

Siapa saja yang menderita migrain?

Sekitar 28 juta orang di AS menderita migrain. Di seluruh dunia, migrain mengenai 25%
wanita dan 10% pria.
Wanita dua sampai tiga kali lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki. Migrain paling
sering mengenai orang dewasa (umur antara 20 sampai 5o tahun), tetapi seiring
bertambahnya umur, tingkat keparahan dan keseringan semakin menurun. Migrain biasanya
banyak mengenai remaja. Bahkan, anak-anak pun dapat mengalami migrain, baik dengan
atau tanpa aura. Resiko mengalami migrain semakin besar pada orang yang mempunyai
riwayat keluarga penderita migrain.

Bagaimana mendiagnosis migrain?

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gaya hidup penderita dan melakukan
pemeriksaan fisis. Tidak ada tes laboratorium yang dapat mendukung penegakan diagnosis
migrain. Migrain kadangkala sulit untuk didiagnosis karena gejalanya dapat menyerupai
gejala sakit kepala lainnya. Sebagai contoh, beberapa orang didiagnosis dengan sakit kepala
akibat gangguan sinus, padahal sebenarnya mereka menderita migrain.

Dokter anda mungkin menggunakan kriteria International Headache Society untuk


mendiagnosis migrain. Anda didiagnosis migrain jika anda mengalami 5 atau lebih serangan
sakit kepala tanpa aura (atau 2 serangan dengan aura) yang sembuh dalam 4 sampai 72 jam
tanpa pengobatan dan diikuti dengan gejala mual, muntah, atau sensitif terhadap sinar dan
suara.

Dokter anda akan memeriksa gejala yang anda alami dan memutuskan apakah anda perlu
menjalani pemeriksaan lanjutan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang
menyebabkan sakit kepala anda. Tes tersebut antara lain :

* MRI atau CT Scan, yang dapat digunakan untuk menyingkirkan tumor dan perdarahan
otak.
* Punksi Lumbal, dilakukan jika diperkirakan ada meningitis atau perdarahan otak.

Bagaimana pengobatan migrain?

Pada tahap awal anda dapat menggunakan antinyeri yang dapat dibeli bebas tanpa resep,
seperti parasetamol, atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen,
atau natrium naproxen, untuk mengurangi gejala migrain.
Dokter biasanya menganjurkan untuk lebih dahulu menggunakan NSAID untuk melihat
apakah obat ini mampu mengurangi nyeri sebelum memberikan obat anti migrain golongan
lain yang harus dibeli dengan resep, yang mempunyai banyak efek samping.

Anda juga dapat mencoba mengurangi frekuensi timbulnya migrain dengan mengenali dan
menghindari pencetus yang dapat menyebabkan migrain.

Jenis-jenis obat migrain antara lain :


Anti Migrain – digunakan untuk menghentikan serangan migrain, meliputi :

* Anti-Inflamasi Non Steroid (NSAID), misalnya aspirin, ibuprofen, yang merupakan obat
lini pertama untuk mengurangi gejala migrain.
* Triptan (agonis reseptor serotonin). Obat ini diberikan untuk menghentikan serangan
migrain akut secara cepat. Triptan juga digunakan untk mencegah migrain haid.
* Ergotamin, misalnya Cafegot, obat ini tidak seefektif triptan dalam mengobati migrain.
* Midrin, merupakan obat yang terdiri dari isometheptana, asetaminofen, dan
dikloralfenazon. Kalau di Indonesia dijumpai kombinasi antara asetaminofen (parasetamol)
dan profenazon.

Pencegah Migrain – digunakan untuk mencegah serangan migrain, meliputi :

* Beta bloker, misalnya propanolol


* Penghambat Kanal Kalsium, yang mengurangi jumlah penyempitan pembuluh (konstriksi)
darah
* Antidepresan, misalnya amitriptilin, antidepresan trisiklik, yang terbukti efektif untuk
mencegah timbulnya migrain.
* Antikonvulsan

Jika migrain yang anda derita ringan sampai sedang, anda hanya perlu antinyeri yang dijual
bebas untuk menghilangkan gejala. Jika migrain anda sedang sampai berat, anda perlu
antimigrain yang dibeli dengan resep. Jika anda sering mengalami serangan migrain, dokter
mungkin menyarankan untuk meminum obat pencegah migrain.

Beberapa obat pencegah migrain dapat menimbulkan efek samping ringan sampai berat pada
beberapa penderita. Penderita yang mempunyai gangguan jantung atau tekanan darah tinggi
yang tidak terkontrol sebaiknya tidak mengkonsumsi obat ini. Pasien yang berumur lebih dari
65 tahun, obat pencegah migrain tidak dianjurkan.

Biasanya anda perlu mencoba beberapa jenis obat sebelum anda menemukan salah satu yang
paling cocok dengan anda.

Jika anda mengalami mual atau muntah sebagai efek samping pengobatan antimigrain, dokter
anda juga biasanya meresepkan obat anti mual muntah seperti proklorperazin atau
metoklopramid, untuk mengurangi gejala tersebut.

Walaupun obat-obatan biasanya merupakan pengobatan utama migrain, terapi pelengkap


biasanya dapat membantu mengurangi gejala dan frekuensi serangan migrain. Terapi
pelengkap antara lain :
* Akupuntur, yaitu dengan menusukkan jarum yang sangat halus ke kulit pada titik tertentu
untuk menimbulkan aliran energi di sekujur tubuh. Tindakan ini dapat membantu relaksasi
otot dan mengurangi nyeri kepala.
* Teknik Relaksasi, yang dapat membantu mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari.

Apa yang dilakukan jika terapi tidak membawa hasil?

Jika migrain tidak sembuh walaupun sudah mendapat pengobatan, perlu untuk merubah jenis
obat. Jika belum sembuh juga, tes tambahan seperti MRI atau CT Scan perlu dilakukan untuk
menyingkirkan penyebab lain.

Apa yang dapat anda lakukan di rumah?

Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan di rumah untuk mengurangi frekuensi serangan
dan mengurangi gejala, misalnya mengurangi stres dan mengenali pencetus migrain,
kemudian menghindarinya.

* Atasi stres yang anda alami, karena migrain lebih sering terjadi pada masa-masa stres.
* Mengikuti latihan relaksasi untuk mengunragi ketegangan otot.
* Menyediakan obat antinyeri yang dapat dibeli bebas di toko obat.
* Buatlah catatan harian mengenai sakit kepala anda. Hal ini dapat membantu anda untuk
mengenali pencetus, kemudian menghindarinya. Dari catatan ini juga dapat diketahui apakah
migrain anda semakin sering atau bertambah berat.
* Jika anda memperkirakan bahwa migrain yang anda alami mempunyai hubungan depresi
atau kecemasan, cobalah minta pertolongan untuk mengatasi depresi dan kecemasan ini.
Berkurangnya depresi dan kecemasan terkait dengan berkurangnya frekuensi serangan
migrain.

Bagaimana cara mencegah migrain?

Cara terbaik untuk mengatasi migrain adalah dengan menghindarinya. Dengan mengenali dan
menghindari pencetus, jumlah serangan dan tingkat keparahan migrain dapat dikurangi.
Memang, beberapa pencetus di luar kemampuan kita untuk mengontrolnya, tetapi ada
beberapa diantaranya yang dapat kita hindari. Hal-hal berikut dapat membantu anda untuk
mencegah migrain :

* Mengenali pencetus migrain dengan membuat buku harian


* Tidur dan beraktifitas secara teratur
* Makan teratur, dan menghindari makanan yang dapat mencetuskan migrain
* Mengatasi stres
* Menghindari asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif

Pencegahan dapat pula dilakukan dengan obat-obatan, walaupun dapat terjadi efek samping
dari ringan sampai sedang. Obat ini juga biasanya agak mahal. Tetapi, obat ini kadangkala
efektif untuk mencegah dan mengurangi keparahan migrain, sehingga memperbaiki kualitas
hidup.
Siapa saja yang beresiko tinggi menderita migrain?

* Mempunyai keluarga yang menderita migrain


* Wanita, tiga kali lebih sering dibanding pria.
* Remaja atau dewasa muda
* Menderita depresi, gangguan cemas, asma, atau epilepsi.

Hubungi Dokter Anda Jika ….

* Sakit kepala anda tidak membaik dalam 1 atau 2 hari, atau anda sering terbangun pada
malam hari.
* Sakit kepala anda semakin hebat atau menjadi lebih sering
* Timbul gejala baru
* Ada masalah dengan pengobatan anda
* Anda mengalami sakit kepala setelah aktifitas fisik, aktifitas seksual, batuk, atau bersin
* Aktifitas anda terganggu oleh sakit kepala anda (misalnya, anda seringkali harus absen dari
pekerjaan atau sekolah).

Segera ke rumah sakit jika …

1. Anda mengalami sakit kepala sangat hebat yang terjadi tiba-tiba yang tampaknya tidak
seperti sakit kepala yang pernah anda alami.
2. Anda mengalami demam dan kaku leher
3. Anda mengalami mual dan muntah yang hebat sehingga tidak bisa makan atau minum.
4. Anda mengalami gejala strok, antara lain :

* Kebas, paralisis, atau kelemahan pada wajah, lengan atau kaki yang tiba-tiba.
* Merasa pusing dan oyong
* Perubahan penglihatan yang mendadak
* Gangguan berbicara atau memahami kalimat sederhana
* Gangguan berjalan atau berdiri.

PENYAKIT RADANG
Radang merupakan gejala yang ditimbulkan oleh adanya infeksi bakteri atau virus pada
jaringan tubuh manusia.

Macam-macam radang yang sering terjadi, yaitu:

A. Radang Tenggorokan

Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri di tenggorokan sehingga si penderita susah sekali saat
menelan makanan. Radang tenggorokan atau faringitis akut sering diikuti dengan gejala flu
seperti demam, sakit kepala, pilek, dan batuk. Disebarkan oleh virus EBV atau kuman Strep.

Pyogenes, radang tenggorokan mudah dikenali dengan memeriksakannya ke dokter THT.


Jika daerah faring ditemukan peradangan dengan tanda berupa kemerahan serta terjadi
pembesaran pada kelenjar limfe regional di sekitarnya, bisa dikatakan orang tersebut
menderita radang tenggorokan. Pada kasus yang sudah berat, di tenggorokan akan dijumpai
nanah atau eksudat.
Dalam beberapa kejadian, penyakit radang tenggorokan tidak bersifat serius. Sebagian besar
penderita akan sembuh setelah tiga sampai dengan sepuluh hari tanpa terapi yang biasanya
menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

Memang masalah utama seorang penderita radang tenggorokan adalah rasa tidak nyaman dan
tidak bisa bernapas secara wajar.

Untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptococcal, antibiotik bisa
diberikan kepada si pasien agar komplikasi seperti demam rematik bisa dihindari. Jika hal ini
tidak segera ditangani, ancaman diptheria mengintai kesehatan si penderita.

Gejala-gejala seorang penderita radang tenggorokan:

1. Bengkak, berwarna merah pada tenggorokan


2. Susah berbicara, menelan, dan bernapas
3. Biasanya terjadi benjolan di sekitar leher
4. Demam tinggi
5. Sakit kepala yang luar biasa
6. Telinga pekak

Perawatan yang harus dilakukan adalah memberi si penderita dengan aspirin. Selain itu
berikan air panas yang telah ditambahi satu sendok makan garam. Ini akan mengurangi rasa
sakit akibat radang tenggorokan.

Patut diingat, pemberian antibiotik hanya boleh dilakukan pada penderita radang tenggorokan
akibat bakteri. Obat-obatan tersebut efektif membunuh bakteri tapi tidak menghilangkan
virus.

Hal lain yang dapat mengurangi risiko terkena radang tenggorokan adalah tidak merokok dan
mengonsumsi minuman beralkohol.

B. Radang Usus Buntu

Radang usus buntu merupakan peradangan pada usus buntu, yaitu sebuah usus kecil yang
berbentuk jari yang melekat pada usus besar di sebelah kanan bawah rongga perut. Usus
buntu yang mengalami peradangan kadang-kadang pecah terbuka, yang menyebabkan
peradangan selaput perut(peritonitis).

Peradangan selaput perut adalah peradangan yang gawat dan mendadak pada selaput yang
melapisi dinding dalam rongga perut atau pada kantong yang membungkus usus. Peradangan
ini terjadi kalau usus lainnya pecah atau robek.

Penyebab umum

Adanya benda kecil atau keras (faecaliths) yang berada di appendix dan tidak bisa keluar.

Tanda-tanda appendicitis:

1. Tanda yang utama ialah keluha nyeri yang menetap pada perut dan semakin lama semakin
memburuk.
2. Rasa nyeri mulai terjadi di sekitar pusar, tetapi segera nyeri tersebut berpindah kesisi kanan
bawah.
3. Mungkin selera makan menghilang, muntah, sembelit atau terdapat panas yang ringan.

D. Radang Kulit

1. Radang kulit, dermatitis, merupakan suatu gejala pada kulit saat jaringan terinfeksi oleh
bakteri atau virus. Ada beberapa tipe radang kulit, yaitu:
2. sebhorrheic dermatitits
3. atopic dermatitis (eczema)
4. Kedua tipe tersebut sangat bervariasi tergantung dari penyebab dan gejala yang terjadi.

Sesungguhnya penyakit ini tidak merupakan penyakit seumur hidup. Ia hanya akan
menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan mengurangi penampilan diri. Kombinasi antara
perawatan kesehatan mandiri dan pengobatan medis akan menghilangkan radang kulit.

E. Radang Sendi

Radang sendi, osteoarthritis, adalah salah satu arthritis yang disebabkan oleh berkurangnya
cartilage terutama di daerah persendian. Cartilage sendiri merupakan substansi protein yang
menjadi semacam “oli” bagi tulang dan persendian. Ketika cartilage mengalami penurunan
dalam jumlah, selanjutnya struktur tulang akan tergerus.

Penyakit ini sering menyerang mereka yang sudah berusia lanjut pada bagian sendi dan
jemari. Persentase tertinggi bangsa yang paling banyak menderita radang sendi adalah:

1. Jepang
2. Afrika Selatan
3. China bagian Selatan

Penyebab radang sendi adalah bertambahnya kandungan air pada cartilage sehingga membuat
jumlah proteinnya berkurang drastis.

Komplikasi yang mengikuti radang sendi adalah:

1. obesitas
2. Trauma yang berulang-ulang
3. Rasa nyeri pada tulang
4. Diabetes mellitus
5. Kelainan hormonal

PENYAKIT SYARAF TERJEPIT


Syaraf terjepit ternyata bukanlah hal yang jarang dialami oleh banyak orang. Kondisi ini
dialami oleh berbagai orang dari berbagai profesi, hobi dan olahraga. Dari pekerja kantoran
yang banyak duduk, pekerja yang banyak mengangkat beban berat, sampai Ibu rumah tangga.
Hal ini disebabkan karena berbagai macam faktor mendukung faktor terjadinya saraf terjepit
atau Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Karena berbagai aktivitas sehari-hari yang
menyibukkan dan menyita konsentrasi, terkadang gejala nyeri yang timbul, seperti sakit
pinggang, sakit pada kaki (sciatica), atau nyeri pada leher, cenderung diabaikan, sampe
akhirnya terasa mengganggu, barulah membuat kita bertanya-tanya dan cemas.
Macam-macam faktor yang dapat mendukung terjadinya saraf terjepit:

1. Trauma / Cedera pada pinggang atau tulang belakang.

Faktor trauma ini dapat terjadi dalam 1 kejadian, seperti jatuh terduduk cukup keras dan
langsung dapat menyebabkan pecahnya Nucleus Pulposus (gel pada disc/bantalan ruas tulang
belakang) akibat tekanan berat/shock di sepanjang tulang belakang pada saat jatuh terduduk.
Pada anak muda yang mengalami jatuh seperti ini, biasanya mereka tidak akan merasakan
sakit pada saat itu juga, malah cenderung mereka bisa langsung berdiri dan melakukan
aktivitas seperti biasa. Namun kebanyakan kasus yang terjadi, mereka akan merasakan gejala
sakit pinggang bertahun-tahun kemudian. Berbeda halnya bila cedera ini terjadi pada orang
yang sudah berumur. Mereka akan merasakan nyeri pada pinggangnya secara langsung.

Hal ini dikarenakan karena perbedaan elastisitas dari Nucleus Pulposus (gel pada disc/
bantalan ruas tulang belakang) itu sendiri. Nucleus Pulposus terdiri dari air dan kolagen yang
mempunyai kekuatan dan elastisitas untuk menahan beban dalam ruas tulang belakang, pada
saat kita berdiri dan duduk. Pada anak muda, kandungan air dalam Nucleus Pulposus masih
tinggi, sehingga dapat menahan shock/tekanan yang lebih tinggi, ketimbang pada orang tua,
yang Nucleus Pulposusnya telah mengalami degenerasi/penurunan karena kandungan air
telah menurun (aging process).

2. Kebiasaan Postur Tubuh yang tidak benar dalam kurun waktu yang lama

Postur Tubuh yang tidak baik (melengkung) menyebabkan pendistribusian tekanan pada
tulang belakang tidak merata, sehingga terdapat titik-titik tertentu pada ruas tulang belakang
mengalami tekanan yang lebih tinggi dibandingkan kekuatan normal Nucleus Pulposus dalam
menahan tekanan. Tekanan yang lebih tinggi dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan
Nucleus Pulposus mengalami bulging, bahkan pecah. Hal ini dapat terjadi pada bagian leher /
cervical atau pinggang/lumbar.

3. Penyakit Degenerasi Disc (Degenerative Disc Disease, DDD) atau Disc Aging.

Disc atau bantalan ruas tulang belakang dapat mengalami degenerasi, sehingga melemahkan
kekuatannya untuk dapat menahan dan mendistribusikan secara merata tekanan pada tulang
belakang. Degenerasi atau penurunan kualitas Disc ini dapat disebabkan oleh Nutrisi yang
buruk pada Disc, dan juga dapat disebabkan oleh proses reaksi biokimia antara glukosa dan
kolagen dalam Disc. Beberapa riset juga menunjukkan ada kemungkinan DDD terhubung
dengan genetik dalam keluarga.

Nutrisi yang buruk pada Disc


Semua sel dalam tubuh kita memerlukan nutrisi yang baik (protein, air, oksigen yang terbawa
dalam darah), untuk berkembang, menduplikasi dan menyembuhkan diri sendiri. Begitu juga
halnya dengan Disc di antara tulang belakang. Namun karena struktur tulang belakang yang
sedemikian rupa, sehingga tidak ada pembuluh darah yang memberikan asupan langsung
pada Disc dan sampai ke Nucleus Pulposus. Padahal asupan nutrisi ini penting untuk
kehidupan dan kekuatan Nucleus Pulposus dalam menjalankan fungsinya. Nutrisi pun harus
menempuh rute yang lebih jauh untuk bisa berdifusi sampai ke dalam Disc dan memberi
makan Nucleus Pulposus. Tanpa nutrisi yang cukup, sel-sel dalam Nucleus Pulposus akan
kehilangan kandungan air, dan mengalami degenerasi perlahan-lahan. Rute yang panjang dan
sulit ditempuh oleh nutrisi ini diperburuk juga oleh diet dan gizi yang buruk. Alkohol, rokok
dan kurang minum air dikatakan mempersulit jalannya nutrisi ke dalam Disc. Begitu juga
dengan kurang pergerakan ringan di sekitar ruas tulang belakang. Oleh karena itu amat
disarankan untuk mengurangi rokok dan alkohol, banyak minum air untuk hidrasi tubuh, serta
banyak olahraga ringan untuk tulang belakang, sehingga membantu difusi dari nutrisi masuk
ke Disc. Olahraga/pergerakan ringan di sekitar tulang belakang ini dapat membantu nutrisi
menembus lapisan-lapisan untuk sampai ke tempat tujuan.

Proses reaksi biokimia antara glukosa dan kolagen dalam Disc.


Proses ini terjadi secara natural antara glukosa dalam tubuh dan kolagen dalam Disc. Reaksi
biokimia ini merubah struktur kolagen menjadi lebih mudah keras dan lengket, sehingga Disc
mengalami degenerasi.

Faktor Keturunan
Beberapa riset menunjukkan ada faktor-faktor yang mengarah pada genetik yang diturunkan
dalam keluarga yang menyebabkan DDD. Hal ini mungkin terjadi karena faktor-faktor seperti
struktur kerangka kolagen dalam disc, pengaruh genetik dalam peredaran darah, dan
metabolisme Disc. Belum ada konklusi yang pasti dalam penelitian ini, namun berhati-hatilah
jika banyak dari anggota keluarga anda yang mengalami saraf terjepit. Jagalah selalu postur
tubuh anda, sehingga tidak menimbulkan tekanan yang abnormal terhadap ruas tulang
belakang dan bantalannya.

PENYAKIT TULANG
Penyakit tulang sering kali tidak disadari oleh seseorang. Biasanya orang baru menyadari
setelah kondisi tulang tidak memungkinkan lagi untuk diobati.

Jadi untuk mengurangi potensi seseorang mengalami berbagai keluhan pada tulangnya,
dibutuhkan informasi yang lengkap dan memadai dari petugas kesehatan.

Kesehatan tulang akan mendukung aktivitas seseorang dan meningkatkan kinerja.

A. Tulang

Sebelum mempelajari lebih jauh tentang berbagai penyakit tulang, ada baiknya kita harus
mengetahui struktur tulang manusia.

Tulang adalah penyangga tubuh dan terdiri atas kolagen, suatu protein yang besisi kalsum
fosfat dan ka mineral yang memberikan kekuatan untuk menyangga seluruh organ tubuh.

Kombinasi antara kolagen dan kalsium menjadikan tulang kuat dan fleksibel untuk menahan
tekanan akibat aktivitas manusia. Lebih dari 99 persen kalsium tubuh terletak pada tulang dan
gigi. Dan satu persen sisanya terdapat pada darah.

Ada dua tipe tulang yaitu


1. Cortical

Padat dan kuat. Merupakan bagian paling luar pada tulang.

2. Trabecular

Bagian dalam tulang, berongga, dan membentuk struktur secara keseluruhan

Sepanjang manusia hidup, tulang terus mengalami perkembangan dan perbaikan. Proses yang
dilakukan tulang adalah resorption dan formation.

Selama resorption, sel tulang lama akan mengalami kerusakan dan digantikan oleh sel-sel
khusus yang disebut osteoclasts.

Pada proses bone formation, jaringan tulang baru akan menggantikan sel-sel tulang lama. Sel
yang melakukan proses ini adalah osteoblasts.

Osteoclasts dan osteoblasts selama proses perbaikan tulang membutuhkan berbagai hormon
dan vitamin, yaitu:

* calcitonin
* parathyroid
* vitamin C
* hormon estrogen (pada perempuan)
* hormon testosteron (pada lelaki)

B. Berikut beberapa penyakit tulang yang sering dialami:

Osteoporosis

Yaitu suatu penyakit yang menyebabkan tingkat kepadatan tulang menurun. Osteoporosis
menggerogoti kekuatan tulang trabecular sehingga kekuatannya berkurang drastis, juga
tulang cortical menipis dan secara keseluruhan tulang akan mudah patah. Penyakit ini
mengintai orang yang sudah lanjut dan wanita yang memasuki masa menopause.

Osteomalacia

Penyakit ini mengakibatkan tulang menjadi lunglai diakibatkan kekurangan


vitamin D atau kesalahan metabolisme di dalam tubuh. Sama halnya dengan osteoporosis,
osteomalacia juga berpotensi membuat tulang cepat patah.

Rickets

Rickets sering dialami oleh anak-anak yang sedang tumbuh. Formasi tulang pada penderita
rickets abnormal, yaitu terjadi penumpukan kalsium di dalam tulang karena terlalu banyak
mengonsumsi susu berkalsium atau akibat radiasi sinar matahari.

Osteomyelitis

Infeksi ini menyerang tulang dan diakibatkan oleh bacterimia, atau sepsis, yang menyebar
dan mengurangi kekuatan tulang.

C. Pencegahan dan Perawatan Penyakit Tulang

1. Berolahraga teratur akan mengurangi risiko terkena penyakit tulang. Dengan banyak
bergerak, komposisi tulang akan padat dan dapat dihindari keropos atau patah tulang.
2. Asupan makanan harus yang bergizi dan berserat tinggi. Usahan untuk mengonsumsi susu
berkalsium tinggi
3. Jika Anda merasa ada keluhan di seputar tulang atau persendian, segera berkonsultasi ke
dokter.
4. Melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan
vitamin D
5. Dianjurkan untuk tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
6. Melakukan tes kekuatan tulang secara rutin

PENYAKIT TUMOR
Tumor adalah pertumbuhan abnormal yang terjadi pada suatu jaringan tubuh. Secara umum,
bibit tumor tercetus ketika ada semacam masalah dalam pertumbuhan dan pergantian sel di
dalam tubuh.

Memang tidak mudah mengukur bagaimana tumor dapat timbul di dalam tubuh kita. Setiap
hari sel mengalami regenerasi, sel baru diproduksi untuk menggantikan sel lain yang telah
tidak berfungsi dengan baik.

Sel yang rusak secara otomatis diganti dan disingkirkan dari tubuh karena berpotensi
menimbulkan penyakit.

Jika keseimbangan jumlah antara sel baru dan yang mati terganggu, kemungkinan besar
tumor akan terjadi. Hal ini mengakibatkan sistem imunitas tubuh akan terganggu.

A. Penyebab Tumor

1. Pemakaian rokok yang mengandung nikotin dan zat-zat adiktif lainnya.


2. Benzene dan zat kimia lain yang berada di lingkungan, diserap oleh darah sehingga
meracuni seluruh jaringan tubuh.
3. Mengonsumsi minuman beralkohol
4. Sinar radiasi matahari yang tidak mampu ditahan oleh jaringan kulit hingga menembus ke
dalam dan membuat karakteristik kulit berubah
5. Masalah genetis
6. Gaya hidup yang tidak sehat
7. Obesitas (kegemukan)
8. Akibat radiasi

Virus tertentu dapat pula menyebabkan tumor tumbuh menjadi tidak terkendali. Virus itu
antara lain cervical cancer (human papilomavirus) dan hepatocellular carcinoma (virus
hepatitis B)

Jenis tumor dipengaruhi oleh beberapa hal:

1. jenis kelamin
2. umur
3. lingkungan
4. genetika
5. faktor diet

B. Penyakit yang dimenyertai tumor:

1. Batuk yang berkepanjangan


2. Napas pendek-pendek dan menekan dada
3. Pada kasus tumor kolon, sering kali si penderita mengalami penurunan berat badan yang
drastis, terjadi diare berat, konstipasi, anemia, dan tekanan darah yang tak terkontrol
4. Demam hebat dalam frekuensi yang sering

C. Berbagai tes untuk mengetahui seseorang terkena tumor

1. Tes Biopsy
2. Memeriksa kandungan kimia dalam darah
3. Bone marrow biopsy (sering digunakan pada tes lymphoma atau leukimia)
4. Melakukan uji sinar X Ray pada bagian dada
5. Completeblood count (CBC)

D. Perawatan bagi Penderita Tumor:

Perawatan yang diberikan pada penderita tumor sangat bergantung pada tipe tumor,
penyebab, juga lokasi tumor tumbuh. Jika dalam pemeriksaan tumor yang dimaksud tidak
mempunyai kemungkinan untuk menyebar, dan area nya sangat aman dan tidak menimbulkan
kerusakan organ di dekatnya, maka tidak diperlukan perawatan yang serius.

Sering kali tumor dapat dihilangkan dengan perawatan standar. Tapi untuk tumor otak, harus
dilakukan operasi yang harus mengikuti prosedur tingkat tinggi dan amat ketat. Hal ini
dikarenakan untuk mengurangi efek merusak yang bisa terjadi di sekitar lokasi pembedahan.

Perawatan yang dilakukan untuk tumor berat:

1. Pembedahan
2. Radiasi
3. Kemoterapi
4. Kombinasi antara ketiga model perawatan di atas.

E. Pencegahan tumor:

1. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi


2. Berolahragalah secara teratur
3. Hindari minum minuman beralkohol
4. Diet untuk merawat berat badan
5. Mengurangi risiko tubuh agar tidak terkena radiasi dan keracunan zat kimia
6. Tidak merokok
7. Mengurangi kontak dengan sinar matahari secara langsung

Anda mungkin juga menyukai