Anda di halaman 1dari 34

Asuhan Keperawatan

Klien Dengan HIV/AIDS

Anwar Solihin
Septiani
Veronika
Pengertian HIV
 H: Human, manusia
 I : Immunodeficiency, kekurangan kekebalan
tubuh
 V: Virus,
 Merupakan virus yang merusak kekebalan tubuh manusia.
 Virus hanya terdiri dari atas sekeping materi genetik dalam
wadah yang terbuat dari lemak dan protein.
 Virus membuat host dan replika
 Termasuk retro-virus.
Acquired : didapat / diperoleh.
Immune : terkait dengan system kekebalan
tubuh kita.
Deficiency : kekurangan.
Syndrome : gejala

Jadi AIDS penyakit yang disebabkan oeh virus


HIV yang ditandai dengan menrunnya sistem
kekebalan tubuh
AI D S
Acquired Immune Deficiency Syndrome

Sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang


timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yg


memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang
terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
oportunistik ataupun mudah terkena tumor.
HIV adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh
manusia (terutama Sel T CD4+ dan makrofaga) dan menghancurkan atau
merusak fungsinya.

Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan


tubuh, yg mnyebabkn kkurangan imun. Akibatnya, mikroorganisme yang
biasanya tidak menimbulkan penyakit akan memiliki kesempatan untuk
menginvasi dan menyebabkan sakit yang serius. Infeksi dan malignansi yang
timbul sebagai akibat dari gangguan sistem imun dinamakan Infeksi
Oportunistik

AIDS menyebabkan infeksi oportunistik dan/atau neoplasma yang berkaitan


dengan defisiensi kekebalan
Terinfeksi HIV, tubuh kita akan mencoba menyerang infeksi.
Sistem kekebalan kita akan membuat ‘antibodi’ untuk melawan
infeksi tsb.
Antibodi terbentuk 3-12 mnggu stelah terinfeksi.

Sebagian besar orang tertular HIV melalui:


Hubungan seks
Penggunaan jarum suntik bergantian
Kelahiran oleh ibu yang terinfeksi, atau disusui oleh
perempuan yang terinfeksi HIV
Etiologi
Menurut Hudak dan Gallo (1996), penyebab dari AIDS
adalah suatu agen viral (HIV) dari kelompok virus yang
dikenal dengan retrovirus yang ditularkan oleh darah
melalui hubungan seksual dan mempunyai aktivitas
yang kuat terhadap limfosit T yang berperan dalam
mekanisme pertahanan tubuh manusia. HIV
merupakan Retrovirus yang menggunakan RNA
sebagai genom. HIV mempunyai kemampuan
mengcopy cetakan materi genetic dirinya ke dalam
materi genetic sel-sel yang ditumpanginya
Transmisi HIV terdiri dari lima fase yaitu:

1. Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan


setelah infeksi. Tidak ada gejala.
2. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu
dengan gejala flu likes illness.
3. Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun
dengan gejala tidak ada.
4. Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala
demam, keringat malam hari, B menurun, diare,
neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut.
5. AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi
AIDS pertama kali ditegakkan. Didapatkan infeksi
oportunis berat dan tumor pada berbagai system tubuh,
dan manifestasi neurologist
Penulara
n
Tanda dan Gejala
Gejala :
Aktifitas/Istirahat

Mudah lelah, toleransi terhadap aktivitas berkurang,


progresi kelelahan/malaise, perubahan pola tidur
Tanda:
Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon
fisiologis terhadap aktivitas seperti perubahan
tekanan darah, frekuensi jantung, dan pernapasan
Gejala :
Penyembuhan luka lambat (bila anemia), perdarahan
lama pd cedera (jarang terjadi)
Sirkulasi

Tanda:
Takikardia, perubahan TD, menurunnya volume
nadi perifer, pucat/sianosis, perpanjangan pengisian 
kapiler
Tanda:
Mengingkari, cemas, depesi, takut, menarik diri.
Perilaku marah, postur tubuh mengelak, menangis,
Integritas Ego

dan kontak mata yang kurang.


Gagal menepati janji atau banyak janji untuk periksa
dgn gejala yang sama
Gejala :
Diare yg intermiten, terus menerus, disertai/tanpa
kram abdominal. Nyeri panggul, rasa terbakar saat
miksi
Eliminasi

Tanda:
Feses encer disertai/tanpa mukus atau darah, diare
pekat yang sering, nyeri tekan abdominal, lesi atau
abses rektal, perianal, dan perubahn jumlah, warna,
karakteristik urin
Gejala :
Anoreksia, mual muntah, disfagia, nyeri retrosternal
Makanan/Cairan

saat menelan & pnurunan BB yang cepat &


progresif

Tanda:
Bising usus mningkat, kurus, turgor kulit buruk, lesi
rongga mulut, adanya selaput putih & prubahn
warna pd mulut, ksehatan gigi dan gusi yang buruk,
edema
Gejala :
Pusing, sakit kepala, perubahan status mental,
berkurangnya kemampuan diri untuk mengatasi
Neurosensori

masalah, tidak mampu mengingat dan konsentrasi


menurun. kerusakan status indera, kelemahan otot,
tremor, perubahan ketajaman penglihatan, kebas,
kesemutan pada ekstrimitas (paling awal pada kaki).
Tanda:
Perubahan status mental kacau mental sampai
dimensia, lupa, konsentrasi buruk, kesadaran
Neurosensori

menurun, apatis, respon melambat, ide paranoid,


ansietas, harapan yang tidak realistis, timbul reflek
tidak normal, menurunnya kekuatan otot, gaya
berjalan ataksia, tremor, hemoragi retina dan
eksudat, hemiparesis, dan kejang
Gejala :
Napas pendek yg progresif, batuk (sedang-parah),
batuk produktif/nonproduktif, bendungan atau sesak
Pernapasan

pada dada

Tanda:
Takipnea, distres pernapasan, perubahan bunyi
napas, adanya sputum
Penatalaksanaan

Belum ada penyembuhan untuk AIDS, jadi perlu dilakukan pencegahan


Human Immunodeficiency Virus (HIV) untuk mencegah terpajannya
Human Immunodeficiency Virus (HIV), bisa dilakukan dengan :
1. Menghindari hubungan seksual dengan penderita AIDS
2. Mencegah hubungan sek bebas dengan berganti ganti pasangan
3. Menghindari hubungan seksual dengan pecandu narkotik yang
menggunakan obat suntik.
4. Orang-orang dari kelompok resiko tinggi dicegah menjadi donor
darah.
5. Pemberian transfusi darah hanya untuk pasien-pasien yang benar-
benar perlu
6. Pada setiap suntikan harus terjamin sterilitas atau suntiknya
7. Penularan pada bayi dan anak dapat terjadi pada waktu hamil,
melahirkan maupun postpartum, maka sebaiknya wanita dengan
resiko tinggi AIDS jangan hamil dan jangan melahirkan.
Proses Keperawatan
Proses Keperawatan

Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam


praktek keperawatan dan sebagai suatu pendekatan problem solving yang
mmerlukan ilmu; teknik, dan keterampilan interpersonal yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan klien/keluarga.

Proses kperawatan terdiri dari lima tahap yg brhubungan: Pengkajian,


Diagnosis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi
Konsep Dasar Askep HIV/AIDS

Askep bagi pengidap AIDS mrpk tantangan bagi perawat krn setiap sistem
organ berpotensi untuk menjadi sasaran infeksi ataupun kanker.

Disamping itu, penyakit ini akan dipersulit oleh komplikasi masalah


emosional, sosial & etika. Rencana keperawatan bagi penderita AIDS harus
disusun secara individual untuk memenuhi kebutuhan masing-masing klien.
Pengkajian
Pengkajian keperawatan mencakup pengenalan faktor resiko yang
potensial, termasuk perilaku seksual, dan penggunaan obat-bius (IV).
Status fisik dan psikologis klien harus dinilai.
Data tergantung dari organ/jaringan tubuh yg terkena & IO atau kanker
Kemungkinan data fokus
1. Identitas
a.Identitas klien
Nama klien, Umur klien, Agama klien, Jenis
Kelamin, Suku bangsa, Alamat dll
 
b.Penanggung Jawab
Nama penanggung jawab, Umur, Pekerjaan,
Alamat, Hub dengan klien
Pemeriksaan Fisik

1. Sistem Pernafasan
Biasanya penderita mengalami nafas pendek,
henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan
demam seperti terserang infeksi virus lainnya
(Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada
stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai
TBC.
 
2. Sistem Kardiovaskuler
Biasanya tekanan darah menurun, nadi cepat
3. Sistem Pencernaan
Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala
seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap
mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan
kerongkongan, serta mengalami diare yang kronik.
 
4. Sistem Perkemihan dan Reproduksi
Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina,
hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada
saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan
Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita
penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak
yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal
sebagai istilah ‘pelvic inflammatory disease (PID)’ dan
mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).
5. Sistem Integumen
Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex)
atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit
yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah
mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit
kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau
psoriasis.
 
6. System Persyarafan.
Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang
mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah
berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota
gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral)
akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan
kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah
rendah dan Impoten.
Tes Laboratorium
Tes yang paling lazim untuk HIV adalah Tes Darah.

Jenis test:
CD4
ELISA
Western Blot
Kultur HIV
Antigen p24
Diagnosa Keperawatan

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan


kehilangan cairan aktif (diare)
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya
kebutuhan metabolik, dan menurunnya absorbsi zat gizi.
3. Gangguan peningkatan suhu tubuh berhubungan
dengan proses inflamasi virus HIV
4. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan,
pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan
5. Isolasi sosial berhubungan dengan prsepsi tidak diterima
dalam masyarakat
Intervensi Keperawatan Kekurangan volume cairan

1. Anjurkan klien untuk banyak minum


2. Ukur intake dan out put
3. Kaji turgor kulit, membran mukosa, dan rasa
haus
4. Observasi tanda-tanda vital dan timbang BB.
5. Anjurkan klien untuk menghidari makanan
pedas
6. Kolaborasi pemberian cairan parenteral
Intervensi Keperawatan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan

1. Hilangkan rangsang lingkungan yang berbahaya atau


kondisi yang memperburuk refleks gag
2. Berikan makanan dalam kondisi hangat dan menarik
dan mudah ditelan
3. Anjurkan klien untuk batasi makanan yang
menyebabkan mual dan muntah
4. Anjurkan klien untuk batasi cairan satu jam sebelum
makan dan pada saat makan
5. Anjurkan klien untuk makan dengan porsi kecil
frekuensi sering (6 kali /hari)
6. Timbang berat badan sesuai kebutuhan
Intervensi Keperawatan Peningkatan suhu tubuh

1. Berikan kompres
2. Anjurkan banyak minum
3. Anjurkan klien mengenakan pakaian tipis dan
mudah menyerap keringat
4. Kolaborasi doker untuk pemberian antipyretik
Intervensi Keperawatan Intoleransi aktivitas

1. Jelaskan pada klien untuk melakukan aktivitas


2. Siapkan dan dekatkan peralatan untuk memenuhi
kebutuhan ADLnya
3. Ajarkan pada klien metoda penghematan energi untuk
aktivitas.
4. Bantu klien memenuhi kebutuhan personal hygiene
5. Berikan waktu istirahat setelah klien melakukan
aktivitas.
6. Libatkan anggota keluarga untuk melatih klien untuk
memenuhi kebutuhannya
7. Hitung denyut nabi dan RR setelah klien melakukan
aktivitas
Intervensi Keperawatan Isolasi Soaial
1. Batasi/hindari penggunaan masker, baju dan sarung
tangan, jika memungkinkan.
2. Tentukan persepsi klien tentang situasi.
3. Berikan waktu untuk bicara dengan klien selama dan
diantara aktivitas perawatan, tetap memberi dukungan,
perlakukan dengan penuh penghargaan dan menghormati
perasaan klien
4. Dorong adanya hubungan yang aktif dengan orang
terdekat
5. Waspadai gejala-gejala verbal/nonverbal, misal: menarik
diri, putus asa perasaan kesepian. Tanyakan kepasien:
apakah pernah berfikir untuk bunuh diri ?
THANK

Anda mungkin juga menyukai