Anda di halaman 1dari 28

KEPERAWATAN HIV

ASUHAN
KEPERAWATAN
DAN
PENATALAKSANAA
N PADA KELOMPOK
PASIEN 7 HIV
KELOMPOK
7
fatimatuz Mareta putri Puput Lailatul
zahro nur cahayani wijayanti purwati

2002012983 2002012979 2002012982 2002012981


Pemeriksaan
Definisi hiv/aids diagnostik hiv/aids
penatalaksanaan
etiologi hiv/aids hiv/aids

klasifikasi hiv/aids komplikasi hiv/aids

manifestasi hiv/aids Penularan hiv/aids

patofisiologi hiv/aids pencegahan hiv/aids

pathway hiv/aids Konsep askep pada


pasien hiv
definisi
HIV merupakan singkatan dari (Human Immunodeficieny virus)
adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh pada manusia.
Dengan masuknya virus HIV kedalam sel darah putih yang dapat
merusaknya. Sehingga sel darah putih yang masuk kedalam tubuh
manusia akan menurun jumlahnya karena fungsi dari sel darah putih
yaitu sebagai pertahanan. Sedangkan AIDS merupakan singkatan dari
(Acquired Immuno Deficiency Syndrom) merupakan syimtoms yang
disebabkan oleh HIV akibat turunnya sistem kekebalan tubuh pada
manusia yaitu terdapat kumpulan berbagai gejala penyakit (sindrom)
ETIOLOGI
Penyebab HIV/AIDS adalah golongan virus retro yang disebut
Human IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV).
TRANSMISI INFEKSI HIV DAN AIDS TERDIRI DARI LIMA FASE :

1. PERIODE JENDELA
TIDAK ADA GEJALA DAN LAMANYA 4 MINGGU SAMPAI 6 BULAN
SETELAH INFEKSI
2. FASE INFEKSI HIV
LAMANYA 1-2 MINGGU DENGAN GEJALA FLU
3. INFEKSI ASIMTOMATIK
LAMANYA 1-15 TAHUN LEBIH DENGAN TIDAK ADA GEJALA
4. SUPRESI IMUN SIMTOMATIK
DI ATAS 3 TAHUN DENGAN DEMAM, KERINGAT MALAM HARI,
BERAT BADan menurun, diare, neuropati, lemah, lesi mulut
5. Aids
klasifikasi
Menurut Kana (2018), Klasifikasi HIV/AIDS pada seorang
I N G O B I N G O B I N G O
dewasa menurut Centers For Disease Control (CDC) dapat
dibagi menjadi 4 bagian

Infeksi HIV akut Persisten generalized


B lymphadenopathy
Infeksi seropositif hiv
asimtomatis AIDS
Form any five-in-a-row pattern. It can be diagonal, straight line across, or straight
Rules line down. The first player to form a five-in-a-row pattern wins the round.
MANIFESTASI KLINIS
TAHAP INFEKSI AIDS
TAHAP LATEN
AKUT RINGAN
Berat badan turun tanpa diketahui
berat badan turun, sebabnya, berkeringat dimalam hari,
demam hingga bercak putih di lidah, mulut, kelamin,
berkeringat
menggigil, dan anus, bintik ungu pada kulit yang
dimalam hari,
muncul ruam tidak bisa hilang. demam yang
demam, diare, mual
dikulit, muntah, berlangsung lebih dari 10 hari, diare
dan muntah,
nyeri pada sendi kronis, gangguan saraf, seperti sulit
herpes zoster,
dan otot.,sakit berkonsentrasi atau hilang ingatan,
pembengkakan
kepala, sakit infeksi jamur dimulut, tenggorokan,
kelenjar getah
perut, sakit atau vagina, mudah memar atau
bening, sakit
tenggorokan dan berdarah tanpa sebab, mudah marah
kepala, Tubuh
sariawan. dan depresi, ruam atau bintik dikulit,
terasa lemah.
sesak napas, tubuh selalu terasa
lemah
PATOFISIOLOGI
HIV menginfeksikan dan menghancurkan limfosit CD4 (Cluster
Differential Four) yaitu dengan melakukan perubahan sesuai DNA
inangnya. Virus HIV biasanya mneyerang pada sel-sel tertentu
seperti sel yang mempunyai antigen CD4 terutama limfosit T4,
dimana sel tersebut merupakan bagian yang penting dalam sistem
kekebalan tubuh manusia. Virus yang masuk ke dalam tubuh
manusia akan mengadakan replikasi sehingga menjadi banyak dan
akhirnya menghancurkan sel limfost. Dari proses ini, maka
terjadinya suatu penyakit yang dsiebut AIDS yaitu infeksi yang
disebabkan oleh HIV
PATHWAY
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Tes pemeriksaan untuk mendeteksi


Tes pemeriksaan diagnostik
system kekebalan tubuh

1. ELISA 1. Hemaktokrit
2. Western blot 2. LED
3. P24 antigen test 3. Rasio CD4/CD Limfosit
4. Kultur hiv 4. Serum mikroglobulin b2
5. hemoglobin
penatalaksanaaan

Untuk semua penderita HIV/AIDS diberikan anjuran untuk istirahat sesuai


kemampuan atau derajat sakit, dukungan nutrisi yang memadai berbasis
makronutrien dan mikronutrien untuk HIV dan AIDS, konseling termasuk
pendekatan psikologi dan psikososial, dan membiasakan gaya hidup
sehat. Terapi antiretroviral adalah metode utama untuk mencegah
perburukan ystem imun tubuh. Terapi infeksi
sekunder/oportunistik/malignansi diberikan sesuai gejala dan diagnosis
penyerta yang ditemukan. Sebagai tambahan profilaksis untuk infeksi
oportunistik spesifik diindikasikan pada kasus-kasus tertentu
komplikasi
a) Mengalami Kandidiasis bronkus, trakea atau
paru-paru.
b) Mengalami kandidiasis esofagus.
c) Mengalami kriptokokosis ekstra paru.
d) Mengalami kriptosporidiosis intestinal kronis > 1
bulan.
e) Mengalami gangguan penglihatan (Rinitis CMV).
f) Mengalami herpes simpleks, ulkus kronik > 1
bulan.
g) Mengalami mycobacterium tuberculasis di paru
atau ekstra paru.
h) Mengalami ensefalitistoksoplasma.
penularan

1. Cairan genital
2. Kontaminasi darah
3. perinatal
pencegahan
1. Pencegahan penularan melalui hubungan
seksual
2. Pencegahan penularan melalui non
seksual
3. Pencegahan penularan melalui perinatal
KONSEP
ASUHAN
KEPERAWATA
N PADA KASUS
HIV
PENGKAJIAN
a. I d e n t i t a s p a s i e n
b. K e l u h a n u t a m a
ditemukan keluhan utama sesak napas, demam yang berkepanjangan,
diare kronis lebih dari 1 bulan berulang maupun terus menerus,
penurunan berat badan lebih dari 10 %, batuk kronis lebih dari 1 bulan.
Infeksi mulut dan tenggorokan, pembekakan kelenjar getah bening, bercak
bercak gatal diseluruh tubuh
PENGKAJIAN
c. Riwayat kesehatan sekarang
pasien akan mengeluhkan sesak nafas, batuk batuk, nyeri dada, demam,
mengeluh mual dan diare serta penurunan berat badan
d. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya pasien pernah dirawat karena penyakit yang sama. Adanya
riwayat penggunaan narkoba suntik, hubungan seks bebas atau 19
berhubungan seks dengan penderita HIV/AIDS terkena cairan tubuh
penderita HIV/AIDS.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya pada pasien HIV AIDS adanya anggota keluarga yang
menderita penyakit HIV/ AIDS.
POLA ADL
a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Biasanya pada pasien HIV/ AIDS akan mengalami perubahan atau
Gangguan pada personal hygiene, misalnya kebiasaan mandi, ganti
pakaian, BAB dan BAK
b. Pola nutrisi
Biasanya pasien dengan HIV / AIDS mengalami penurunan nafsu makan,
mual, muntah, nyeri menelan, dan juga pasien akan mengalami penurunan
berat badan yang cukup drastis
c. Pola eliminasi
Biasanya pasien mengalami diare, feses encer, disertai mukus berdarah.
POLA ADL
d. Pola aktifitas dan latihan
Ada beberapa orang tidak dapat melakukan aktifitasnya 20 seperti bekerja.
Hal ini disebabkan mereka menarik diri dari lingkungan masyarakat
maupun lingkungan kerja, karena depresi terkait penyakitnya ataupun
karena kondisi tubuh yang lemah.
e. Pola persepsi dan konsep diri
Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami perasaan marah, cemas, depresi
dan stres.
f. Pola sensori kognitif
Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami penurunan pengecapan dan
gangguan penglihatan. Pasien juga biasanya mengalami penurunan daya
ingat, kesulitan berkonsentrasi, kesulitan dalam respon verbal.
POLA ADL
h. Pola hubungan peran
Terdapat perubahan peran yang menganggu hubungan interpersonal yaitu
pasien merasa malu atau harga diri rendah
i. Pola penanggulangan stress
akan mengalami cemas, gelisah dan depresi karena penyakit yang
diderita
j. Pola reproduksi seksual
akan terganggu karena penyebab utama penularan penyakit adalah
melalui hubungan seksual
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
Tata nilai dan keyakinan pasien akan berubah karena menganggap hal
yang menimpa mereka sebagai balasan perbuatan mereka
Pemeriksaan fisik
1. Kepala
2. Mata
3. Hidung
4. Leher
5. Gigi dan mulut
6. Thorax
7. Abdomen
8. Kulit
9. ektremitas
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
a. P o l a N a p a s T i d a k E f e k t i f b . d h a m b a t a n U p a y a n a p a s ( D . 0 0 0 5 )
b. Hipovolemia b.d Kehilangan Cairan Aktif (D.0023)
c. Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan (D.0019)
d. Gangguan integritas kulit b.d kekekurangan volume cairan (D.0129)
e. Resiko kerusakan integritas kulit d.d kekurangan volume cairan (D.0139)
sdki Slki siki
Pola napas tidak Manajemen Jalan
efektif b.d hambatan Pola napas (L.01004) Napas (I.01011)
upaya napas (D.0005)
Hipovolemia b.d Manajemen
kehilangan cairan Status Cairan (L.03028) Hipovolemia (I.03116)
aktif (D.0023)
Defisit Nutrisi b.d
ketidakmampuan Status Nutrisi (L.03030) Manajamen Nutrisi
menelan makanan (L.03119)
(D.0019)
ANALISIS
JURNAL
JUDUL
NO JURNAL PENULIS INTERVENSI REKOMENDASI

1. Obat ( Gandhi
antiretrovir et al., - Penggunaan kondom - Pengobatan Antiretroviral dianjurkan segera mungkin setelah
al untuk 2023) sebagai upaya di diagnosis HIV, idealnya dalam waktu 7 hari setelah di
pengobata pencegahan penularan diagnosa HIV atau sebelum ada tanda – tanda infeksi
n dan
pencegaha HIV secara seksual penyerta HIV
n infeksi - Pencegahan dengan Pre - Untuk orang dengan tuberkolosis aktif pengobatan ART harus
HIV pada
orang exposure prophylaxis dimulai dalam waktu 2 minggu setelah pengobatan
dewasa (PrEP) merupakan tuberkolosis terutama bagi mereka yang jumlah CD4.nya
strategi pencegahan HIV kurang dari 500sel/ml darah.
di mana orang HIV - Bagi penderita meningitis tuberkolosis, diberikan steroid dosis
negatif harus minum obat tinggi bersamaan dengan pengobatan tuberkolosis, dan ART
setiap hari untuk diberikan setelah pengobatan tuberkolosis & steroid
mencegah mereka jadi - Skrining HIV dianjurkan pada lansia untuk pencegahan
positif. terlambat
- Sunat medis untuk laki - Terapi ART di rekomendasikan untuk 26 meningkatkan
laki heteroseksual kualitas hidup lansia dengan HIV
- Ibu hamil dengan HIV harus menerima ART untuk pencegahan
penularan HIV terhadap Janin
NO JUDUL JURNAL PENULIS INTERVENSI REKOMENDASI

2. ( Harison et al.,
Pemahaman
2020) - Pengobatan dengan - Jenis jenis obat ARV yang dianjurkan menurut
pengobatan terapi antiretroviral nursalam yaitu golongan NRTI ( Zidovudine,
antiretroviral untuk memulihkan Stavudine, Lamivudine Tenofofir) , golongan NNRTI
dan kendala system imun dan ( Nevirapine, Delavirdine, Efaviren) dan golongan
kepatuhan mengurangi Infeksi NtRTI ( Tenivofir/TDF )
terhadap terapi oportunistik pada orang - Obat ARV harus dimunum seumur hidup dengan
antiretroviral dengan hiv kepatuhan minum obat yang tinggi, setiap pasien
pasien HIV/AIDS harus minum obat dengan dosis dan waktu yang
di tentukan
- Dukungan keluarga akan menjadikan orang
dengan HIV lebih patuh mengkonsumsi obat ARV,
dukuang keluarga seperti dukungan emosional,
informasi, penghargaan dan dukungan
instrumenta
KESIMPULAN
HIV merupakan singkatan dari (Human Immunodeficieny virus) adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh pada manusia. Sedangkan AIDS merupakan
singkatan dari (Acquired Immuno Deficiency Syndrom) merupakan syimtoms yang
disebabkan oleh HIV akibat turunnya sistem kekebalan tubuh pada manusia yaitu
terdapat kumpulan berbagai gejala penyakit (sindrom). Penyebab HIV/AIDS adalah
golongan virus retro yang disebut Human Immunodeficiency virus (HIV). Gejala HIV
seperti berat badan turun, berkeringat dimalam hari, demam, diare, mual dan
muntah, herpes zoster, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, Tubuh
terasa lemah. Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani, Penatalaksanaan HIV
tergantung pada stadium penyakit dan setiap infeksi oportunistik yang terjadi,
secara umum, tujuan pengobatan adalah untuk mencegah sistem imun tubuh
memburuk ke titik di mana infeksi oportunistik akan bermunculan. Sindrom putih
atau immune Reconstitution Inflammatory Syndrome (IRIS) yang dapat muncul
setelah pengobatan juga jarang terjadi pada pasien yang belum mencapai titik
tersebut.
TERIMAKASI
H
See you next time!

Anda mungkin juga menyukai