Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PEMUTIHAN TERHADAP WARNA

PULP DARI AMPAS TEBU

Rosdiana Moeksin, Bima Desta Rata, Novriyadi Jaya Kusuma

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Abstrak
Timbunan limbah biomassa telah menjadi masalah yang cukup pelik dalam lingkungan masyarakat.
Pemanfaatannya masih sangat minim. Salah satunya adalah ampas tebu, melalui penelitian diketahui bahwa
ampas tebu dapat diolah menjadi pulp yang kualiatsnya tidak jauh dari kayu..
Dalam dunia indsutri pulp and paper pemutih yang digunakan adalah klorin tapi menghasilkan
limbah yang sangat berbahaya terhadap lingkungan. Salah satu alternatifnya adalah menggunakan
Peroksida.

Kata kunci : Ampas Tebu, Limbah , Pulp, Pemutihan

I. PENDAHULUAN II. FUNDAMENTAL

Pulp merupakan hasil pemisahan serat 2.1 Ampas Tebu


(selulosa) dari senyawa kimia lain seperti : Ampas tebu merupakan sisa pengambilan
lignin,zat ekstraktif dan hemiselulosa yang nira, umumnya merupakan 31-34% bagian dari
terdapat dalam komponen kayu dan non kayu. tebu. Komposisinya 50% yang terdiri dari 47%
Serat yang berasal dari non kayu misalnya bambu, bagian berserat dan 3% sisa-sisa gula dan padatan
bagasse dan jerami. terlarut lainnya.
Ampas tebu sebagai sisa penggilingan tebu Tabel 2.1 Komposisi Kimia Ampas Tebu
yang telah diambil cairan niranya mengandung Komposisi
bahan berserat yang sangat bermanfaaat sebagai % Kandungan
Kimia
bahan baku pembuatan pulp. Ampas tebu Abu 0,79
selamaini biasanya hany ditunpuk disekitar pabrik Lignin 12,70
maupun disekitar tempat penjualan minuman tebu Pentosa 27,90
(es tebu) dan akan dibuang begitu saja karena Sari (alkohol, 2,0
dipandang tidak mempunyai nilai ekonomis benzena)
sehingga dapat menjadi limbah jika tidak dikelola Selulosa 44,70
secara tepat. Kelarutan 3,7
Tujuan dari penelitian ini Memanfaatkan sisa dalam air panas
hasil pertanian untuk masyarakat industri rumah Sumber :
tangga/industri kecil, Menentukan kondisi operasi www.plantsclassificationReport.com.2008,”sacca
yang optimum untuk mendapatkan yield, rum officinarum”
Membandingkan hasil yang didapat dengan hasil
penelitian sebelumnya. 2.2 Proses Pembuatan Pulp Secara
Konvensional
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
pulp adalah kadar selulosa, linin,alpha selulosa
dan kadar air. Dalam pembuatan kertas
dibutuhkan pulp yang mengandung kadar
sellulosa yang tinggi.

Jurnal Teknik Kimia, No. 3, Vol. 16, Agustus 2009 31


Selulosa yang terdapat pada tanaman kayu umumnya berupa kayu lunak yang berwarna
maupun bukan kayu masih bercampur dengan putih seperti pinus merkuri. Serat yang
bahan lain seperti lignin, silika, dan lain-lain. dihasilkan sangat halus, sehingga pulp
Untuk mendapatkan pulp dengan kualitas yang tersebut dipakai untuk membuat kertas yang
baik, maka proses pemasakan (pulping) harus mutunya tinggi.
dapat memisahkan selulosa dari bahan lain. c. Proses sulfate (kraft)
Pemilihan proses pembuatan pulp yang akan Proses sulfat menggunakan larutan Natrium
diproduksi. Proses pembuatan pulp dapat dibagi sulfide dan natrium hidroksida. Serat yang
menjadi 3 macam proses, yaitu : dihasilkan keadaannya amat kuat tetapi
warnanya kurang baik dan sukar untuk
2.2.1 Proses Mekanik diputihkan. Sebab itu pulp yang
Dalam cara ini pemisahan sellulosa menggunakan proses sulfat dipakai untuk
dilakukan menggunakan tenaga mekanik yaitu membuat kertas kantong semen, kertas
dengan jalan menggerinda atau mengerus bahan bungkus dan lain-lain.
baku menjadi serat (sellulosa). Umumnya
digunakan untuk pembuatan pulp dari bahan kayu. III. METODOLOGI PENELITIAN
Pulp yang dihasilkan warnanya masih tetap seperti
kayu asalnya dankertas yang dihasilkan mutunya
kurang baik dan tidak tahan lama. Sebab itu kertas 3.1 Alat dan Bahan
yang dibuat dari pulp jenis ini hanya dipakai 3.1.1 Alat yang digunakan
untuk surat kabar. Contoh proses pembuatan 1. Alat Pemotong
secara mekanik antara lain adalah proses Stone 2. Erlenmeyer
Grinding Wood (SGW) dan proses Refiner 3. Beker Gelas
Mechanical Pulp (RMP). 4. Oven
5. Saringan
2.2.2 Proses Semi Kimia 6. Blender
Pada prinsipnya cara inilah kombinasi dari 7. Neraca Analitis
cara mekanik dan cara kimia. Dalam cara ini 8. Gelas Ukur
bahan baku direndam dengan bahan kimia dan 9. Alat Pengukur Indeks Putih
kemudian dihancurkan atau dipisahkan dengan 10. Alat Pencetak Kertas
tenaga mekanik. Warna pulp yang dihasilkan 3.1.2 Bahan yang digunakan
lebih pucat dan mutu kertas agak lebih baik. Salah 1. Ampas Tebu
satu contoh proses semi kimia adalah Proses 2. Aquadest
Neutral Sulfite Semi Chemical (NSSC) dan Proses 3. NaOH
Soda Dingin. 4. H2O2 (48%)
3.2 Prosedur Kerja
2.2.3 Proses Kimia 3.2.1 Persiapan bahan baku
Pembuatan pulp proses kimia dengan 1. Bahan baku ampas tebu dikupas dan
penambahana bahan kimia sebagai bahan dibuang kulit luarnya.
pemasak untuk menghilangkan lignin, sehingga 2. Kemudian Potong dengan ukuran 2 – 1
serat yang terdapat didalam kayu mudah dilepas. cm
Pembuatan pulp proses kimia terbagi 3. Keringkan bahan baku selama 24 Jam
menjadi tiga proses yaitu : 4. Kemudian timbang bahan baku sampai
a. Proses soda 10 gram
Proses soda menggunakan larutan natrium 3.2.2 Pemasakan bahan baku
Hidroksida (NaOH) sebagai larutan pemasak 1. Timbang bahan baku sampai dengan 10
Cara ini biasanya dipakai untuk mengolah gr.
bahan baku jenis rumput-rumputan. Pulp 2. Kemudian dicampurkan dengan NaOH
yang dihasilkan berwarna coklat, dapat yang memiliki konsentrasi 8 %.
diputihkan dan serat yang dihasilkan kurang 3. Kemudian dimasukkan kedalam oven
kuat. selama 60 menit dengan temperatur
b. Proses sulfite 90oC.
Proses sulfite menggunakan campuran asam 4. Ulangi point 1 dan 2 dengan variasi
sulfite dan magnesium, natrium ammonium konsentrasi NaOH 16 %, 12 %, 8
atau kalsium bisulfit. Bahan baku yang diolah

32 Jurnal Teknik Kimia, No. 3, Vol. 16, Agustus 2009


%.variasi waktu pemanasan 60 menit, 4.2 Uji Indeks Putih
90 menit, 120 menit.
5. Setelah itu didapatkan Raw Pulp. Pengaruh % H2O2 Terhadap Indeks Putih Pulp

Kemudian disaring dan dicuci 70


menggunakan aquadest. 64,9
65
6. Setelah itu dikeringkan di dalam oven. 62,94
61,4
60
7. Setelah kering kemudian dilakukan 54,4
55
pemutihan menggunakan H2O2.

Indeks Putih
53,7
53,2
8. Lakukan Kembali dari langkah 1 50
45,7

sampai 6 dan tanpa pemutihan. 45


43,4

3.2.3 Analisa hasil pemasakan 40 42,1

1. Setelah didapatkan pulp kering 35

kemudian ditimbang dengan neraca 30


0 10 20
analitis untuk mendapatkan perolehan % H2O2
pulp. 8 % NaOH 12 % NaOH 16 % NaOH
2. Ulangi sampai semua sample diketahui
perolehan pulpnya.
3.2.4 Analisa Derajat Putih Pengaruh % H2O2 Terhadap Indeks Putih Pulp

1. Analisa derajat putih dilakukan di PT 80


74,89
TEL Pulp And Paper. 75
70,48
74,53
73,64
2. Analisa derajat putih berdasarkan SNI 70
67,3
65
14. 4733 – 1998. Indeks Putih 60 64

55

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 50 47,5

45 47,3
4.1 Uji %Yield 40

35 35,7

30
Pengaruh Waktu dan % NaOH Terhadap % Yield 0 10 20
% H2O2

44 8 % NaOH 12 % NaOH 16 % NaOH


42,85
43
42
41
Dari dua grafik diatas bisa dilihat bahwa
40,13333333
41,34 tedapat kecenderungan nilai indeks putih yang
% Y i e ld

40
39 38,35 terus naik seiiring dengan naiknya konsentrasi
38
39,18 pemutih (H2O2). Dalam Proses pulping tidak
37 37,7 dapat 100 % melarutkan lignin sehingga pada
36 pulp yang dihasilkan masih terdapat sisa lignin
35 yang berwarna coklat/gelap. Proses pemutihan
8 12 16
pulp harus menggunakan bahan kimia yang
% NaOH
bersifat reaktif untuk melarutkan sisa lignin yang
1 Jam 2 Jam ada didalam pulp agar diperoleh derajat putih
yang tinggi. Dengan menggunakan konsentrasi
pemutih yang tinggi pula maka didapatkan derajat
Berdasarkan grafik diatas bisa dilihat
putih yang tinggi. Karena semakin tinggi
kecenderungan perolehan pulp semakin menurun
konsentrasi maka semakin banyak sisa lignin yang
seiring meningkatnya konsentrasi NaOH dan lama
dilarutkan.
pemasakan. Menurunnya perolehan pulp ini
disebabkan karena lignin yang terkandung
V. KESIMPULAN
didalam biomassa disisihkan atau dibuang.
Sehingga yang diperoleh hanya selulosanya saja.
1) Pada proses pemutihan pada pulp, semakin
Semakin tinggi konsentrasi NaOH semakin
tinggi konsentrasi pemutih yang digunakan
banyak lignin yang terlepas dari biomassa. Dan
(H2O2) maka semakin tinggi pula indeks putih
semakin lama waktu pemasakan maka semakin
(Brightness) pada pulp. Dari hasil penelitian
banyak pula lignin yang terlepas sehingga
didapatkan bahwa indeks putih yang paling
kecenderungan pulp yang didapatkan menurun.
tinggi pada sampel nomor 18 dengan kondisi

Jurnal Teknik Kimia, No. 3, Vol. 16, Agustus 2009 33


2 jam pemasakan, 16 % NaOH dan 20 % : www.chem-is-try.org/Pemanfaatan
H2O2. Dan yang paling rendah indeks Ampas Tebu Menjadi Bahan Bakar/
putihnya adalah pada sampel nomor 10
dengan kondisi 2 jam pemasakan, 8 % NaOH Anonimous. 2008. SNI Indeks Putih. Diakses pada
dan 0 % H2O2. tanggal 10 Oktober 2008 dari :
2) Pada proses pembuatan pulp dari ampas tebu, www.bbpk.org
semakin lama waktu yang digunakan untuk
proses pemasakan maka semakin rendah % Anonimous. 2008. Mengenal Hidrogen
yield yang didapatkan. Dari hasil penelitian Peroksida. Diakses pada tanggal 10
didapatkan bahwa % yield yang paling tinggi Oktober 2008 dari : www.google.co.id
pada sampel nomor 7 dengan kondisi 1 jam
pemasakan dan 8 % NaOH. Dan yang paling Perry Robert H.,1985,’Perry’s Chemical
rendah % Yieldnya adalah pada sampel Engginering Hand Book’,6TH edition,
nomor 12 dengan kondisi 2 jam pemasakan McGraw-Hill Company,New York.
dan 16 % NaOH.
3) Pada proses pembuatan pulp dari ampas tebu,
semakin tinggi konsentrasi NaOH yang
digunakan untuk proses pemasakan maka
semakin rendah % yield yang didapatkan.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Fahrika dan Ita. 2006. “Pemanfaatan Purun


Sebagai Bahan Baku Pembuatan Pulp”.
Penelitian Jurusan Teknik Kimia
Universitas Sriwijaya.

Tugito dan Hadi. 1999. “Pengaruh Konsentrasi


NaOH dan Waktu Pemasakan Terhadap
Pulpisasi Kayu Akasia”. Penelitian
Jurusan Teknik Kimia Universitas
Sriwijaya.

Winardi dan Aris. 2006.”Proses Pembuatan


Pulp Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit
Dengan Menggunakan Pelarut Alkali
Metanol. Penelitian Jurusan Teknik Kimia
Universitas Sriwijaya.

Anonimous. 2008. Kandungan tebu. Diakses pada


tanggal 10 Oktober 2008 dari :
www.plantsclassificationReport.com.2008,
”saccarum officinarum”

Anonimous. 2008. Penjelasan Tebu. Diakses pada


tanggal 10 Oktober 2008 dari :
en.wikipedia.org/saccarum officinarum

Anonimous. 2008. Pulp and Paper. Diakses pada


tanggal 10 Oktober 2008 dari :
en.wikipedia.org/pulping and paper

Anonimous. 2008. Pemanfaat Limbah biomassa.


Diakses pada tanggal 10 Oktober 2008 dari

34 Jurnal Teknik Kimia, No. 3, Vol. 16, Agustus 2009

Anda mungkin juga menyukai