Anda di halaman 1dari 3

CENDANA

(Santalum album) atau sering juga disebut cendana


wangi adalah pohon penghasil kayu cendana dan
minyak cendana.

Di nusantara, jenis juga dikenal dengan berbagai


nama, antara lain: Candana (Minangkabau) Tindana,
Sindana (Dayak), Candana (Sunda), Candana,
Candani (Jawa), Candhana, Candhana lakek
(Madura), Candana (BeIitung), Ai nitu, Dana
(Sumbawa), Kayu ata (FIores), Sundana (Sangir),
Sondana (Sulawesi Utara), Ayu luhi (Gorontalo),
Candana (Makasar), Ai nituk (Roti), Hau meni, Ai
kamelin (Timor), Kamenir (Wetar) dan Maoni
(Kisar).

PARASIT

Pada awal kehidupannya, tanaman ini merupakan parasit. Untuk proses


pengecambahannya Cendana memerlukan pohon inang untuk mendukung
pertumbuhannya.

Ini karena sistem perakaran Cendana tidak sanggup untuk mendukung kehidupannya
sendiri. Hal inilah yang membuat jenis ini sulit untuk dibudidayakan.

Tanaman yang biasanya dijadikan inang oleh cendana antara lain Akasia, Albasia,
Dalbergia, Inga, Pongamia dan Alang-alang.

PENYEBARAN POHON CENDANA

Cendana banyak ditemukan tumbuh di Indonesia, terutama di Pulau Sumba, Nusa


Tenggara Timur. Jika ditinjau dari bahasa Belanda (sandelhout) dan bahasa Inggris
(sandalwood), pohon ini diyakini memang berasal dari wilayah sana.

Hal tersebut bisa diketahui dari julukan Pulau Sumba, yaitu Sandalwood Island. Julukan
ini dibawa secara turun temurun sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang.

Sejak abad XV, pohon Cendana memang menjadi daya tarik bagi bangsa Eropa untuk
mendapatkannya. Karena itulah, pohon jenis ini kemudian ditetapkan sebagai flora
identitas provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kayu Cendana yang kualitasnya dianggap paling bagus adalah yang berasal dari daerah
Mysoram di India Selatan. Di Indonesia, kayu cendana yang berasal dari Timor juga
dihargai cukup mahal.
Namun sekarang, kayu cendana wangi sudah sangat langka, sehingga harganya semakin
mahal. Sebagai gantinya, digunakan kayu cendana jenggi (Santalum spicatum).

Meskipun keduanya memiliki kandungan konsentrasi bahan kimia yang berbeda dan
karena itu kadar harumnya pun berbeda.

CIRI-CIRI POHON CENDANA

Cendana tumbuh baik pada daerah yang memiliki perbedaan iklim yang jelas antara
musim kemarau dan penghujan. Ia dapat tumbuh di dataran dengan ketinggian hingga
1.500 meter di atas permukaan laut. Cendana juga kerap ditemukan di daerah penuh
bebatuan atau bebatuan vulkanis yang meneruskan aliran air.

Cendana termasuk family Santalaceae dari ordo Loranthaceae. Ia dapat tumbuh hingga
ketinggian 11 – 15 meter, dengan diameter batang 25 – 30 cm.

Cendana memiliki batang yang bulat dan kulit berwarna mulai coklat keabu-abuan
hingga coklat merah. Cabang mulai tumbuh pada bagian setengah pohon.

Dahan-dahan primer jenis ini sangat tidak beraturan, kerap bengkok dan memiliki
banyak ranting. Dahan bagian bawahnya cenderung tumbuh menggantung.

Daunnya berhadap-hadapan berbentuk elips hingga lanset (bulat telur) dengan dua
ujungnya lancip.

ADA DUA JENIS

Terdapat dua jenis Cendana, yaitu Cendana Merah dan Cendana Putih.

Cendana Merah banyak tumbuh di daerah Funan dan India, sedangkan Cendana Putih
banyak tumbuh di Nusa Tenggara Timur, antara lain di Pulau Flores, Alor, Sumba, Solor,
Adonara, Lomblen, Pantar, Timor, Rote, dan Sabu.

Dari segi kualitas, keduanya tak sama. Kayu Cendana Merah relatif kurang harum dan
kualitasnya kurang bagus, sehingga tidak terlalu laris diperdagangkan.

PEMANFAATAN CENDANA

Bau harum khas Cendana berasal dari kayunya. Oleh karenanya, kayu cendana sering
digunakan orang untuk rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum,
serta warangka keris.

Kayu Cendana juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, furniture, kriya atau
kerajinan tangan, karya seni, hingga tasbih.
Diluar hal-hal tersebut, sebenarnya masih ada manfaat pohon Cendana, khususnya
untuk kesehatan. Ia bermanfaat untuk bahan terapi pengobatan herbal.

Bagian yang biasanya dijadikan obat adalah kayu, kulit dan minyak Cendana.

Kayu Cendana Hitam

Kayu Cendana

Sebagai bahan untuk aromaterapi, kayu cendana memberi efek tenang. Ia diyakini
berkhasiat untuk menentramkan hati, mampu merukunkan rumah tangga dan sebagai
pewangi ruangan untuk menetralisir hawa negatif.

Minyak pohon Cendana kerap digunakan dalam terapi penyembuhan cara Ayurveda
dan untuk menghilangkan rasa cemas.

Salah satu keunikan kayu cendana adalah dapat menyimpan wangi aromanya selama
berabad-abad. Konon, di Srilanka kayu ini digunakan untuk mengawetkan jenazah
putri-putri raja sejak abad ke-9.

Anda mungkin juga menyukai