Anda di halaman 1dari 2

POHON PULE

(Alstonia Scholaris)
PENYEBARAN DAN EKOLOGI
Ketapang merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara dan umum ditemukan
di wilayah ini, kecuali di Sumatra dan Kalimantan yang agak jarang
didapati di alam.
Pohon ini cocok dengan iklim pesisir dan dataran rendah hingga
ketinggian sekitar 400 m dpl.; curah hujan antara 1.000–3.500 mm
pertahun, dan bulan kering hingga 6 bulan.

MANFAAT
Pepagannya dan daun-daunnya dimanfaatkan orang untuk menyamak kulit, sebagai bahan
pewarna hitam, dan juga untuk membuat tinta.
Kayu terasnya merah bata pucat hingga kecokelat-cokelatan, ringan sampai sedang,
digunakan sebagai penutup lantai atau venir. Di Indonesia, kayu ini digunakan dalam
pembuatan perahu dan juga untuk ramuan rumah.
Biji ketapang dapat dimakan mentah atau dimasak, konon lebih enak dari biji kenari, dan
digunakan sebagai pengganti biji amandel (almond) dalam kue-kue.
KETAPANG
(Terminalia catappa)
PENYEBARAN DAN EKOLOGI
Tumbuhan pule tersebar hampir di seluruh pelosok nusantara. Tak heran, jika
pule atau pulai memiliki banyak nama sesuai daerahnya masing-masing, seperti
misalnya lame (Sunda), polay (Madura), tewer (Banda), kita (Minahasa) dan lain
sebagainya.
Pohon Pule adalah jenis pohon yang banyak digunakan untuk penghijauan
karena mempunyai daun rimbun dan tumbuh tinggi menjulang. Pohon ini dapat
dikatakan sebagai pohon tropis karena sebagian besar sebarannya ditemukan di
kawasan hutan hujan tropis, khususnya Asia Tenggara.

MANFAAT
Berbagai senyawa yang terkandung di dalam pohon pule menjadikannya sangat bermanfaat
untuk digunakan sebagai tanaman herbal. Beberapa manfaat pohon pule bagi kesehatan
manusia adalah sebagai anti-bakteri, anti-kanker, anti-radang, anti-diabetes.

Anda mungkin juga menyukai