KARAKTERISTIK BALITA
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang
disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak balita diperkenalkan dengan
berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah
sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar. Namun, perut yang masih lebih
kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil
daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi
kecil dengan frekuensi sering.
Berikut ini beberapa upaya untuk mengatasi anak sulit makan ( faktor organis, faktor psikologis,
atau faktor pengaturan makanan )
1) Jika penyebabnya faktor organis, yang harus dilakukan adalah dengan menyembuhka
penyakitnya melalui dokter.
2) Jika penyebabnya faktor psikologis, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan.
a. Makanan dibuat dengan resep masakan yang mudah dan praktis sehingga dapat menggugah
selera makan anak dan disajikan semenarik mungkin.
b. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan, orangtua harus sabar saat memberi
makan anak.
c. Upayakan suasana makan menyenangkan , sebaiknya waktu makan disesuaikan denga waktu
makan keluarga karena anak punya semangat untuk menghabiskan makanannya dengan makan
bersama keluarga (orangtua)
d. Pembicaraan yang kurang menyenangkan terhadap suatu jenis makanan sebaiknya dihindari
dan ditanamkan pada anak memilih bahan /jenis makanan yang baik.
Jika penyebabnya adalah faktor pengaturan makanan maka dapat dilakukan beberapa hal berikut
ini.
a. Diusahakan waktu makan teratur dan makanan diberikan pada saat anak benar-benar lapar dan
haus
b. Makanan selingan dapat diberikan asalkan makanan tersebut tidak membuat anak menjadi
kenyang agar anak tetap mau makan nasi.
c. Untuk membeli makanan jajanan sebagai makanan selingan, sebaiknya didampingi oleh orang
tuanya sehingga anak dapat memilih makanan jajanan yang baik dari segi kandungan gizi
maupun kebersihannya.
d. Kuantitas dan kualitas makanan yang diberikan harus diatur disesuaikan dengan
kebutuhan/kecukupan gizinya sehingga anak tidak menderita gizi kurang atau gizi lebih.
e. Bentuk dan jenis makanan yang diberikan harus disesuaikan dengan tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Makanan selingan yang baik dibuat sendiri di rumah sehingga sangat higienis dibandingkan jika
dibeli di luar rumah.
Bila terpaksa membeli, sebaiknya dipilih tempat yang bersih dan dipilih yang lengkap gizi,
jangan hanya sumber karbohidrat saja seperti hanya mengandung gula saja. Makanan ini jika
diberikan terus-menerus sangat berbahaya. Jika sejak kecil hanya senang yang manis-manis saja
maka kebiasaan ini akan dibawa sampai dewasa dan risiko mendapat kegemukan menjadi
meningkat. Kegemukan merupakan faktor risiko pada usia yang relatif muda dapat terserang
penyakit tertentu.
Pertumbuhan Anak
Untuk Berat Badan :
Saat lahir 2800 3500 gr
Saat usia 5 bulan berat badan bayi normal adalah 2 kali berat saat lahir
Saat usia 1 tahun, maka berat badan bayi adalah 3 kali berat lahir
Saat usia 2 tahun beratnya minimal 4 kali berat badan lahir
Untuk BALITA kurang lebih berat badannya bertambah 2 kg pertahun
Sedangkan untuk panjang badan/Tinggi Badan adalah sebagai berikut :
Saat Lahir : lebih kurang 50 cm
Saat usia 1 tahun adalah 1,5 kali panjang badan saat lahir
Saat usia 4 tahun, tinggi badannya adalah 2 kali panjang badan saat lahir
Saat usia 6 tahun adalah 1,5 kali tinggi badan saat berusia 1 tahun
Perkembangan anak
1. Perkembangan motorik
Anak baru lahir : memiliki reflek mengembang bila telapak tangannya disentuh jari kita
2-3 bulan : menggerakkan kepala ke kanan ke kiri, mengangkat kepala dan dada pada posisi
tengkurap
4 bulan : menggenggam benda dengan seluruh jari dan telapak tangan, mampu bermain-main
dengan kedua tangannya
5 bulan : mampu mengangkat kepala pada saat terlentang
6 bulan : memegang ibu jari dan 2 jari lainnya
7-9 bulan : mulai belajar merangkak
8 bulan : mampu duduk sendiri kemudian mengambil posisi ongkong-ongkong dan bertahan
sebentar, mampu menggenggam balok mainan dengan seluruh permukaan tangan
9-10 bulan : mampu berdiri dan mulai melangkah (masih dibantu)
12 bulan mampu berdiri dan berjalan sambil berpegangan dan mampu mengambil benda kecil
dengan ujung ibu jari dan jari telunjuk
12 -18 bulan : bisa berjalan sendiri , serta mampu melepaskan mainan dari tanggannya dengan
baik
18 bulan : mampu berlari tanpa jatuh, mampu menyusun tiga balok mainan
24 bulan : mampu melompat dengan 2 kaki sekaligus, mampu membuka botol dengan memutar
penutupnya