Anda di halaman 1dari 15

BAB I

DEFINISI

A. PENGERTIAN
Merujuk pasien adalah proses memindahkan pasien dari rs yang satu ke rumah sakit
yang lain.

B. TUJUAN
1. Agar pelayanan rujukan pasien dilaksanakan secara profesional dan berdedikasi
tinggi.
2. Agar proses rujukan pasien berlangsung dengan aman dan lancar serta
pelaksanaannya sangat memperhatikan keselamatan pasien serta sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan.
BAB II
TATA LAKSANA

1. Keputusan untuk dilakukan rujukan :


- Keputusan untuk dilakukan rujuk berdasarkan indikasi rujukan dan kebutuhan
pelayanan pasien tersebut.
- Pengambil keputusan untuk melakukan rujuk dilakukan oleh DPJP jika oleh
dokter jaga atau perawat maka harus sepengetahuan persetujuan DPJP.
2. Menyampaikan komunikasi, informasi dan edukasi pasien dan / keluarga pasie
tentang merujuk pasien:
- Menyampaikan kepada pasien (jika kondisinya memungkinkan) dan keluarga
pasien menyetujui persetujua dilakukan rujukan.
- Jika pasien dan/atau keluarga pasien menyetujui dilakukan rujukan ke rs lain
maka didokumentasikan dalam persetujuan tindakan merujuk pasien. Jika
menolak maka didokumentasikan dalam penolakan tindakan merujuk pasien.
3. Menghubungi RS yang akan dituju:
- Saat keputusan merujuk pasien telah diambil maka DPJP atau dokter jaga dan
perawat harus menghubungi RS yang akan dituju.
- Jika untuk kepentingan diagnosa, maka DPJP dan dokter jaga atau perawat
menghubungi bagian penunjang medis (radiologi, laboratorium dll) yang dituju
dengan memberikan informasi tentang identitas pasien, diagnosa, kondisi
pasien, dan permintaan pemeriksaan penunjang yang diminta.
- Untuk kepentingan tindakan medis/operasi, maka DPJP atau dokter jaga dan
perawat menghubungi dokter jaga UGD dengan memberikan informasi tentang
identitas pasien, diagnosa, kondisi pasien dan rencana tindakan medis/operasi
yang akan dilakukan.
- Untuk kepentingan perawatan selanjutnya, informasi yang diberikan tentang
identitas pasien, diagnosa, kondisi pasien, indikasi rawat inap dan kebutuhan
pasien di ruang rawat inap.
Rujukan pasien di RSIA Muslimat Jombang berdasarkan kriteria pasien berikut :
Level
Criteria
pasien
1 - Pasien dengan risiko mengalami perburukan kondisi dan pasien
memerlukan observasi ketat dan intervensi/tindakan khusus.
2 - Pasien yang mengalami kegagalan satu sistem organ.
- Pasien yang membutuhkan perawatan pasca operasi.
3 Pasien yang mengalami kegagalan multi organ, sehingga membutuhkan
bantuan/penunjang kegagalan multi organ dalam jangka waktu lama dan
alat bantu pernapasan.

4. Petugas yang merujuk pasien.


- Petugas merujuk internal segera disiapkan sesuai dengan criteria/level pasien
yang akan dimerujuk.
- Petugas merujuk internal melakukan koordinasi dengan DPJP atau dokter jaga
yang mengambil keputusan dilakukan merujuk internal.
- Petugas merujuk internal harus mempunyai kompetensi tertentu, kompetensi ini
didasarkan pada criteria/level pasien yang akan dimerujuk.
- Adapun petugas merujuk dan kompetensinya dapat dilihat dalam tabel di bawah :
ini:
Level Petugas
Kompetensi
pasien Merujuk
0 Petugas Cleaning  Pelatihan merujuk pasien
Service atau  BLS (Basic Life Support)
petugas keamanan  Kompetensi petugas cleaning service atau
petugas keamanan sesuai kompetensi
level 0
1 Perawat atau  Petugas perawat :
petugas cleaning - BLS (Basic Life Support)
service dan - Pelatihan tabung oksigen, (dapat
petugas keamanan memasang/mengganti tabung oksigen
yang habis)
- Prosedur pemberian obat-obatan yang
spesifik
- Mengenal tanda-tanda deteriorasi
- Keterampilan perawatan trakeostomi
dan alat hisap (suction)
 Kompetensi petugas cleaning service atau
petugas keamanan sesuai kompetensi
level 0.
 Perawat dengan kompetensi level 1,
ditambah dengan :
 Mempunyai pengalaman minimal 2
tahun dalam “critical care”
 Menggunakan airway adjuction (bag
and mask/BMV, CPAP, Jaksoon
reese)
 Menggunakan defibrillator
 Perawatan peralatan monitoring
invasive (kateter vena sentral, kateter
TIK).
3 Dokter, perawat  Kompetensi dokter harus sesuai standar
dan petugas minimal atau diatas standar minimal :
cleaning service - Mempunyai pengalaman minimal 6
atau petugas bulan dibidang “critical care” dan
keamanan bekerja di “intensive care unit”
- Keterampilan bantuan hidur dasar dan
lanjutan.
- Keterampilan advanced airway
management infasif (intubasi, LMA,
cricotiroidektomi trakeostomi)
- Pengetahuan dan keterampilan
tentang peralatan merujuk standar,
seperti : ventilator, oksigen, syring
pump (pompa syringe), infuse pump
(pompa infus), monitor.
- pelatihan merujuk pasien dengan sakit
berat/kritis
 Perawat
- Mempunyai pengalaman minimal 2
tahun bekerja di critical care
- Keterampilan bantuan hidup dasar
dan lanjutan.
- Pengetahuan tentang peralatan
merujuk standar, seperti : ventilator,
oksigen, syring pump (pompa
syringe), infuse pump (pompa infus),
monitor.
- pelatihan merujuk pasien dengan sakit
berat/kritis
 petugas cleaning service atau petugas
keamanan dengan kompetensi level 0

5. Persiapan obat-obatan, dan peralatan


 Peralatan yang dibutuhkan saat merujuk internal didasarkan pada criteria/level
pasien yang akan dimerujuk adalah sebagai berikut :

Level
Perlengkapan
pasien
0 Status rekam medis pasien, form merujuk pasien internal, surat
permintaan pemeriksaan penunjang atau hasil pemeriksaan
penunjang yang sudah dilakukan (misal : hasil pemeriksaan
laboratorium, hasil pemeriksaan radiologi), kursi roda/tempat
tidur (brankart).
1 Peralatan level 0 ditambah dengan : oksigen transport, suction
(jika pasien dengan trakeostomi), portable I. v. stand, battery
2 operated infusors (infus pump, syringe pump), pulse oximetry.
Peralatan level I, ditambah dengan Electrocardiography dan
blood pressure monitor, defibrilator (sesuai kebutuhan pasien).
3 Peralatan level 2 ditambah dengan : monitor ICU portable yang
lengkap, ventilator dan peralatan merujuk yang memenuhi
standar minimal.

 Seluruh peralatan dan obat-obatan harus dicek ulang oleh petugas merujuk.

6. Stabilisasi sebelum merujuk pasien.


 Merujuk dilakukan dalam kondisi pasien sudah stabil.
 Pasien harus dilakukan resusitasi dalam usaha membuat pasien se-stabil
mungkin. Tindakan yang dilakukan sebelum merujuk internal. sebagai berikut:
1) A = Airway adalah mempertahankan jalan napas dengan teknik manual atau
menggunakan alat bantu. Tindakan ini mungkin akan banyak memanipulasi
leher sehingga harus diperhatikan untuk menjaga stabilitas tulang leher
(cervical spine control).
2) B = Breathing adalah menjaga pernapasan/ventilasi dapat berlangsung
dengan baik.
3) C = Circulation adalah mempertahankan sirkulasi bersama dengan tindakan
untuk menghentikan perdarahan (hemorrhage control).
4) D = Disability adalah pemeriksaan untuk mendapatkan kemungkinan adanya
gangguan neurologis.
5) E = Exposure/environmental control adalah pemeriksaan pada seluruh tubuh
penderita untuk melihat jejas atau landa-tanda kegawatan yang mungkin tidak
terlihat dengan menjaga supaya tidak terjadi hipotermi.
 Keadaan yang mengancam nyawa harus dikenali, dan resusitasinva dilakukan
pada saat itu juga.
 Dokumentasikan dalam rekam medis dan lembar observasi pasien tentang
kondisi pasien, tindakan stabilisasi, pemberian cairan, pemberian obat-obatan,
dan observasi pasien.
 Setelah pasien dalam kondisi se-stabil mungkin, maka dapat dilakukan merujuk
pasien sesuai dengan criteria/level pasien.
7. Monitoring selama merujuk pasien.
Monitoring yang dilakukan selama merujuk internal adalah sebagai berikut:
 Keluhan pasien.
 Keadaan umum pasien.
 Tanda-tanda vital pasien : nadi, tekanan darah, pernapasan, saturasi oksigen,
kesadaran, skala nyeri.
 Mempertahankan dan mengamankan jalan napas dan peinapasan/ventilasi.
 Hasil monitoring ini didokumentasikan dalam formulir merujuk.

8. Serah terima pasien dengan ruangan atau bagian/unit/ruangan yang dituju.


 Pètugas merujuk pasien melakukan serah terima dengan petugas di
bagian/unit/ruangan yang dituju.
 Merujuk internal untuk kepentingan perawatan selanjutnya, petugas merujuk
memberikan informasi:
- Identitas pasien.
- Dokter yang merawat atau DPJP.
- Riwayat penyakit dan diagnosa medis.
- Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-tanda vital pasien.
- Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan (laboratorium, radiologi, dan
Lain-lain) serta untuk follow-up hasil pemeriksaan yang belum selesai.
- Tindakan yang telah dilakukan.
- Terapi yang telah diberikan (cairan infus, transfusi, obat-obatan).
- Alergi obat.
- Rencana tindakan, pemeriksaan penunjang. terapi yang akan
dilakukan/dilanjutkan.
- Status Rekam Medis Pasien.
- Formulir merujuk pasien.
- Lembar observasi pasien.
- Daftar barang pasien (bila pasien tidak ada keluarga).
- Informasi lain yang dianggap perlu.
 Untuk kepentingan tindakan medis/operasi, maka petugas merujuk melakukan serah
terima dengan menginformasikan tentang identitas pasien, diagnosa, kondisi pasien.
dan rencana tindakan medis/operasi yang akan dilakukan.
- Identitas pasien.
- Dokter operator.
- Diagnosis pra bedah.
- Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-tanda vital pasien.
- Alergi obat.
- Informed consent.
- Penandaan lokasi operasi.
- Hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi, dan lain-lain)
- Hasil konsultasi dokter anestesi/pemeriksaan pra-anestesi atau sedasi.
- Persiapan pasien perhiasan sudah dilepas, skiren lokasi operasi, gigi palsu sudah
dilepas, puasa, obat premedikasi (antibiotic profilaksis), lavemen, personal
hygiene, oral hygiene, persediaan darah (bila diperlukan).
- Informasi lain yang dianggap perlu.
- Status Rekam Medis Pasien.
- Formulir merujuk pasien.
- Lampiran pengecekan persiapan operasi.
 Jika untuk kepentingan diagnostik, petugas merujuk menyerahkan surat
permintaan pemeriksaan penunjang dan informasi tentang identitas pasien,
diagnosa, kondisi pasien, dan permintaan pemeriksaan penunjang yang diminta.

9. Audit dan jaminan mutu.


 Audit dilakukan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa panduan berjalan
dengan lancar dan diterapkan oleh staf rumah sakit.
 Dokumentasi merujuk internal harus jelas dan lengkap sehingga dapat digunakan
sebagai acuan data dasar dan sarana audit.
 Jika terjadi insiden keselamatan pasien selama proses merujuk internal maka
harus dilaporkan ke Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai panduan yang
berlaku.
BAB III
DOKUMENTASI

 Proses merujuk didokumentasikan di lembar merujuk pasien dalam rekam medis.


 Dokumentasi yang dilakukan meliputi:
1. Tujuan merujuk, dengan pilihan sebagai berikut:
 Ruang
 Rujukan pemeriksaan
 Rumah Sakit lain
2. Atas permintaan, dengan pilihan sebagai berikut:
 Dokter
 Pasien/keluarga
 Lainnya
3. Kategori pasien merujuk, dengan pilihan sebagai berikut:
 Level 0
 Level 1
 Level2
 Level 3
4. Indikasi merujuk.
5. Ringkasan temuan yang penting (signifikan).
6. Diagnosa saat merujuk.
7. Tindakan.
8. Pengobatan.
9. Kondisi pasien saat dirujuk.
10. Temuan penting saat merujuk/perubahan kondisi saat merujuk.
11. Konfirmasi melalui telepon, meliputi
 Kebutuhan medis.
 Kebutuhan keperawatan.
 Kebutuhan lainnya.
12. Nama petugas yang dihubungi melalui teelpon.
13. Ceklis merujuk pasien, meliputi :
 Dokumen rekam medis.
 Formulir permintaan pemeriksaan/tindakan.
 Lainnya.
14. Nama dan tanda tangan dokter yang merawat.
15. Tanggal dan jam berangkat merujuk pasien.
16. Tanggal dan jam tiba di tempat tujuan merujuk.
17. Nama dan tanda tangan petugas saat serah terima merujuk yaitu petugas merujuk
dan petugas penerima.
BAB IV
PENUTUP

Panduan rujukan pasien ke RS lain dibuat dengan tujuan sebagai pedoman para tenaga
kesehatan RSIA Muslimat Jombang agar proses merujuk pemindahan pasien
berlangsung dengan aman dan lancar serta pelaksanaannya sangat memperhatikan
keselamatan pasien serta sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Ditetapkan di : Jombang
Tanggal :

Direktur,
RSIA Muslimat Jombang

Dr. H. Suparmin, SpOG, M.Si


KOP MUSLIMAT

VISI MISI MOTTO DAN TUJUAN


RSIA MUSLIMAT JOMBANG

VISI
”Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Muslimat Jombang sebagai Rumah Sakit Ibu dan
Anak dengan pelayanan prima dan dijiwai nilai-nilai Islami”.

MISI
1. Meningkatkan kompetensi SDM RSIA Muslimat, melalui pendidikan dan pelatihan
yang terus menerus, agar Skill dan Knowledge SDM dapat mengimbangi kemajuan
ilmu dan tehnologi, serta attitude SDM yang selaras dengan budaya masyarakat
berlandaskan nilai-nilai Islami.
2. Menyediakan gedung yang nyaman dan peralatan sesuai standar dalam rangka
pelayanan prima serta menjadi tempat bekerja yang nyaman bagi seluruh karyawan
RSIA Muslimat Jombang.
3. Memberikan pelayanan medis maupun nonmedis yang bermutu dan mampu
menyenangkan pelanggan.

MOTTO
‘”Kepercayaan anda adalah amanah kami. Ibu Sehat Anak Sehat”

VALUE
Kreatif
 Kerja keras dalam bekerja dan melayani
 Ramah tamah dan cinta kasih dalam bekerja dan melayani
 Efektif dan efisien dalam bekerja dan melayani
 Asih asah asuh
 Tepat, cepat dan hati-hati dalam bekerja dan melayani
 Inovatif
 Fakta dalam berargumentasi.
DAFTAR ISI

Halaman Judul ------------------------------------------------------------------------------------- i


Visi, Misi Moto dan Tujuan --------------------------------------------------------------------- ii
Kata pengantar ------------------------------------------------------------------------------------ iii
Daftar Isi ---------------------------------------------------------------------------------------- iv
SK Direktur RSIA Muslimat Jombang -------------------------------------------------------- vi

BAB I DEFINISI ---------------------------------------------------------------------------


A. PENGERTIAN-----------------------------------------------------------------
B. TUJUAN -----------------------------------------------------------------------

BAB II TATA LAKSANA -----------------------------------------------------------------

BAB III DOKUMENTASI ------------------------------------------------------------------

BAB IV PENUTUP --------------------------------------------------------------------------


KATA PENGANTAR
PANDUAN RUJUKAN KE RS LAIN
DI RSIA MUSLIMAT JOMBANG

Disusun Oleh :
Rumah Sakit Ibu dan Anak Muslimat Jombang

RSIA MUSLIMAT JOMBANG


Jl. Urip Sumaharjo No. 34 – 36 Telp. (0321) 874453 - 8664412

JOMBANG

Anda mungkin juga menyukai