DS: Tanyakan pada klien sejak kapan pasien mengalami gatal pernahkah klien mengalami nyeri pada lambung sebelumnya dan bagaimana cara klien menangani masalah tersebut. DO: Kaji pemeliharaan diri klien dengan melihat tingkat kebersihan diri (tingkat perawatan diri) klien. Hasil: Pola nutrisi dan metabolisme, cairan dan elektrolit DS: Tanyakan apakah pasien ada peningkatan/penurunan berat badan, adanya edema atau tanda-tanda dehidasi, ada perasaan mual atau muntah, kaji tanyakan pola makan sehari-hari dan makanan kesukaan klien. DO: Kaji turgor kulit klien, adanya bau tidak sedap pada mulut, kaji intake dan output cairan klien. Pola eliminasi DS: Tanyakan apakah pasien pernah mengalami gangguan berkemih saat ini atau sebelum MRS, BAK lebih dari 3 kali dalam sehari, BAB lebih dari 3 kali sehari atau tidak mengalami keinginan untuk BAB atau BAK selama beberapa waktu. DO: Kaji karakteristik urine, warna dan jumlah, kaji adanya gangguan eliminasi. Pola aktivitas dan latihan DS: Tanyakan kegiatan sehari-hari sebelum MRS, tanyakan adanya rasa nyeri yang mengganggu pada daerah abdomen atau yang lainnya, tanyakan adanya rasa lemah atau letih yang mengakibatkan klien sulit melakukan kegiatan. DO: Kaji adanya penurunan rentang gerak akibat nyeri dan kaji adanya kelemahan atau keletihan. Pola tidur dan istirahat DS: Tanyakan pola tidur klien (jam tidur, jam bangun, intensitas tidur dalam sehari), tanyakan apakah klien sering terbangun di malam hari, tanyakan adanya kegelisahan di malam hari yang mengganggu. DO: Kaji adanya tanda-tanda kurangnya istirahat seperti terkantuk-kantuk di siang hari, adanya kantong mata, ataupun mata merah dan berair akibat mengantuk dan kurang istirahat di malam hari. Pola presepsi dan kognitif DS: Tanyakan apa yang pasien rasakan terkait dengan penyakit yang dialami. Tanyakan tentang pengetahuan klien mengenai penyakit yang dialami. DO: Kaji pemahaman klien mengenai tanda-tanda gastritis dan pemahaman klien mengenai gastritis. Pola presepsi dan konsep diri DS: Tanyakan apakah klien puas dengan dirinya, tanyakan apakah klien puas terhadap citra diri dan peran dirinya, apakah klien merasa ada perubahan pada dirinya semenjak menderita penyakit tersebut. DO: Kaji adanya tanda-tanda stress fisik atau ketidakterimaan akan kondisi diri seperti emosional yang labil. Pola peran dan hubungan DS: Tanyakan apakah klien tinggal sendiri atau ditemani keluarga, adakah orang terdekat yang sangat dekat dengan klien. DO: Kaji adanya tanda-tanda menarik diri, seperti tidak ingin diajak bicara, selalu ingin sendiri dan tidak mau ditemani. Pola seksualitas dan reproduksi DS: Tanyakan apakah klien mengalami nyeri saat berkemih, tanyakan siklus menstruasi terakhir dan kaji adanya gangguan pola menstruasi. DO: Kaji adanya ciri penyimpangan ketertarikan seksual pada klien dengan melihat ciri fisik, cara berpakaian dan cara berbicara klien. Pola koping dan stress DS: Tanyakan kepada klien bagaimana cara klien dalam mengatasi masalah terkait dengan penyakit yang dialami, tanyakan apakah klien merasa cemas dengan penyakit yang dialami. DO: Kaji bentuk dukungan atau bantuan keluarga terhadap klien, kaji adanya tanda-tanda stress seperti gelisah dan cemas. Pola tata nilai dan kepercayaan DS: Tanyakan kepada klien apakah selama sakit pasien pernah berdoa, tanyakan kepada klien bagaimana presepsi klien tentang penyakitnya (apakah penyakit klien merupakan suatu kutukan) DO: Kaji apakah selama klien sakit, disekitar tempat tidur klien terdapat kitab suci atau alat-alat keagamaan lainnya.