“FISIKA STATISTIK”
Disusun Oleh :
Novitasari
(A 241 15 059)
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah “Fisika Statistik” dengan sebaik-baiknya dan tepat
pada waktunya.
Makalah ini telah penulis susun dengan semaksimal mungkin yakni untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah “Fisika Statistik”. Dalam penyusunan Makalah ini,
penulis mendapat banyak kesulitan. Namun berkat dorongan, bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak maka kesulitan tersebut dapat teratasi. Oleh karena
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan maupun dari segi materi. maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan berikutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
memahami perlakuan partikel adalah pemahaman mengenai distribusi partikel
itu sendiri dalam sistem tertentu yang dapat ditinjau berdasarkan statistik
Maxwel-Bolztmann, statistik BoseEinstein dan statistik Fermi-Dirac.
Pemahaman mengenai distribusi partikel dalam ketiga statistik tersebut akan
dapat mengklasifikasikan perlakuan suatu partikel yang menghubungkan sifat
makro dan sifat mikro dari partikel itu sendiri. Apabila pendalam ilmu Fisika
bidang teoritik tidak didukung oleh pemahaman yang lugas mengenai
distribusi partikel maka akan terjadi degredasi dari bidang fisika teoritik yang
dipelajari.
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Ω = ∑𝑘 𝑊𝑘
Dalam statistik Maxwell- Boltzman, ada dua ciri- ciri yang digunakan:
6
Turunan fungsi distribusi Maxwel-Boltzman
Energi dalam U:
Metode Lagrange:
7
Subtitusikan kepersamaan ln W
8
Jadi,
Pada umumnya sistem dalam mekanika statistic tersusun dari partikel- partikel
tunggal yang tidak saling berinteraksi. Sebetulnya, keadaan sistem setiap saat
ditentukan oleh posisi dan momentum atau kecepatan masing – masing partikel. Jadi
keadaan sebuah partikel didefinisikan dengan tepat oleh enam koordinat, yaitu x, y, z
dan px, py, pz yang disebut ruang fasa. Pada ruang fasa, untuk partikel yang
mempunyai posisi dan momentumnya antara x dan x + dx; y dan y + dy ; z dan z + dz
serta px dan px +dpx; py dan py + dpy; pz dan pz + dpz, adalah :
𝑑𝑇 = 𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧 𝑝𝑥 𝑝𝑦 𝑝𝑧
9
Sehingga,
qj = B ( dT )
10
distribusi bagi system boson disebut distribusi Bose-Einstein. Bentuknya
adalah sebagai berikut:
𝑔𝑖
𝑓𝐵𝐸 (𝐸) = 𝛼 𝛽𝐸𝑖
𝑒 𝑒 −1
1
karena….. β = − 𝑘𝑇 , maka……………………
𝒈𝒊
𝒇𝑩𝑬 (𝑬) =
𝑨𝒆𝑬/𝒌𝑻 − 𝟏
Tinjau suatu tingkat energi yang mempunyai tiga keadaan energi dan
diisi oleh tiga partikel tak terbedakan (g1 = 3, N1 = 3). Banyaknya susunan
untuk distribusi partikel ke dalam keadaan – keadaan energi di tingkat itu
adalah:
11
Pengaturan permutasi antara benda Nj + gj – 1, tetapi ini pada permutasi Nj!
dengan permutasi Nj partikel di antara mereka dan (gj – 1)! Permutasi dari gj-1
sel yang tidak mempengaruhi distribusi. Jadi terdapat:
(𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 − 1)!
𝑛𝑖 ! (𝑔𝑖 − 1)!
12
ini, diperoleh sebagi konsekuensi dari sifat elektron sebagai gelombang,
seperti yang sudah disinggung diatas. pada mekanika kuantum untuk partikel
identik, akan ditemuakan bahwa fungsi gelombang totalnya, hanya boleh
simetrik atau anti simetrik terhadap pertukaran dua partikel.
Azas larangan Pauli, akan muncul dengan sendirinya, apabila kita
memilih fungsi gelombang total yang anti simetrik. Partikelpartikel yang
memiliki sifat seperti ini, misalnya elektron, proton dinamakan
“partikel fermi” atau “Fermiun”. Dalam pokok bahasan ini akan dibahas
tentang partikel- partikel fermi tersebut, melalui statistik yang disebut
“statistik fermi-Dirac” yang dikembang oleh Enrico Fermi dari Italia dan P.
Dirac dari Inggris.
Sudah kita ketahui bahwa tingkat eneergi paling bawah hanya memiliki
satu status energi, tingkat berikutnya memiliki 6 status energi dan seterusnya.
13
menjadi tidak bermakna maka kita tidak lagi bisa menggunakan perngertian
makro seperti pada statistik Maxwell- Bolzman.
14
Bila didiferensial dengan Ni maka
Bila suku pertama pada penyebut jauh lebih besar dari satu, maka
ungkapan untuk Ni mirip dengan distribusi Maxwell-Bolzmann,
yakni :
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fisika Statistik (Hukum Distribusi Statistik) digunakan dalam
mengungkapkan informasi tentang kumpulan benda banyak melalui lukisan
makro dan lukisan mikro.Anggapan yang digunakan adalah untuk system
yang ada dalam keadaan steimbang,hasil pengamatan akan banyak ditentukan
konfigurasi keadaan makro yangmencerminkan ragam lukisan mikro paling
banyak atau konfigurasi dengan peluangyang terbesar.
Lukisan mikro memberi informasi secara tepat staus (keadan fisis )dari
masing-masing partikel penyusun sistem. (Namun hal itu sulit didapat karena
jumlahpartikel banyak sekali)
Lukisan makro memberi informasi yang kurang terperinci tetapi dapat
melukiskan karakteristik kumpulan partikel penyusun system
Dalam Fisika Statistik dikenal 3 Hukum distribusi Statistika.
1 Hukum Distribusi Statistik Maxwell-Boltzmann (M-B)
2 Hukum Distribusi Statistik Bose-Einstein (B-E)
3 Hukum Distribusi Statistik Fermi -Dirac (F-D)
16
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. (2007). Pengantar Fisika Statistik. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
17