SKOR
PROBABILITY
PERINGKAT
KATEGORI RISIKO
RISIKO TERIDENTIFIKASI
RISIKO
R M T E
1
24 kesalahan cara pemberian obat (IGD) 2 2 4
2
Kesalahan identifikasi pasien (unit
49 IBS) 1 1 1
3
kesalahan pemberian informasi kepada
69 dokter (poliklinik) 1 2 2
Kesalahan pemberian informasi kepada
70 dokter (Dahlia) 2 1 2
kesalahan pemberian informasi kepada
71 dokter (IGD) 1 1 1
Kesalahan pemberian informasi kepada
72 dokter (Nusa Indah) 2 2 4
kesalahan pemberian informasi kepada
73 dokter (peristi) 1 2 2
Kesalahan pemberian informasi kepada
74 dokter (unit Cempaka) 1 1 1
4
Kesalahan pemberian obat (unit
92 Mawar) 1 2 2
kesalahan pemberian obat (Unit Palm
93 Baru) 1 3 3
Kesalahan pemberian obat (unit
94 PONEK) 1 3 3
5
Kesalahan persiapan operasi (unit
115 jatayu) 1 1 1
kesalahan persiapan operasi (Unit
116 Mawar) 1 3 3
Kesalahan persiapan operasi (unit
117 Mawar) 2 2 4
kesalahan persiapan operasi (Unit Palm
118 Baru) 1 3 3
Kesalahan persiapan operasi (unit
119 PONEK) 2 3 6
kesalahan persiapan pemeriksaan
120 penunjang 2 3 6
Kesalahan persiapan pemeriksaan
121 penunjang (Dahlia) 1 1 1
kesalahan persiapan pemeriksaan
122 penunjang (IGD) 1 2 2
6
Kesalahan sampling (Unit
137 Cendrawasih) 1 1 1
138 Kesalahan sampling (unit jatayu) 1 1 1
139 kesalahan sampling (Unit Mawar) 2 3 6
140 Kesalahan sampling (Unit Mawar) 2 2 4
7
165 Pasien jatuh (radiologi) 1 1 1
166 Pasien jatuh (unit Cempaka) 1 1 1
167 Pasien jatuh (unit Cendrawasih) 3 2 6
168 Pasien jatuh (unit hemodialisa) 1 3 3
169 Pasien jatuh (unit jatayu) 1 1 1
170 pasien jatuh (Unit Mawar) 2 4 8
171 pasien jatuh (Unit Palm Baru) 1 3 3
172 Pasien jatuh (unit PONEK) 1 3 3
8
Timbul antrian dan informasi yang
diterima pasien kurang nyaman loket
penerimaan dan pengambilan hasil
189 menyatu di Lab (Lab) 2 1 2
190 Trauma elektrik (Dahlia) 1 1 1
191 trauma elektrik (IGD) 1 1 1
192 Trauma elektrik (Nusa Indah) 1 3 3
9
Tertusuk benda tajam / terkena cairan
tubuh pasien karena prosedur APD atau
11 1 1 1
penempatan sampah medis tidak pada
tempatnya (Sanitasi)
Respon time terhadap laporan
Risiko terkait asset
1 kerusakan alat terhambat karena tidak 4 2 8
RS
ada shift petugas (IPSRS)
Insiden Berkas RM rusak karena
2 tempat penyimpanan bocor (Rekam 3 4 12
Medik)
Ruangan lembab dan tumbuh jamur
3 karena sirkulasi udara kurang baik 2 2 4
(Rekam Medik)
Insiden Inventarisasi tidak up date
4 1 1 1
(Rekam Medik)
Kehilangan dokumen karena
5 ketidakrapian dokumen (tempat tidak 3 4 12
cukup) (Rekam Medik)
Risiko INOS dan polusi (bau) karena
6 1 1 1
sampah tanpa kontainer (Sanitasi)
Banjir/Air menggenang/Becek karena
7 infrastruktur yang kurang baik 1 1 1
(Sanitasi)
Kaca pecah karena bening tanpa
8 1 1 1
peringatan / cedera (Sanitasi)
Klaim BPJS terhambat karena
Risiko keuangan 1 ketidaklengkapan dokumen (Rekam 5 4 20
Medik)
Risiko lain-lain
Berdasarkan hasil skoring risk register tahun 2017 maka ditentukan topik FMEA adalah
Kesalahan identifikasi kegawatdaruratan di unit PONEK.
10
NO NAMA JABATAN KEDUDUKAN
DALAM TIM
1 Zhafira Zairinda Cardiva Dokter Ketua
11
Langkah 3. Alur Kriteria Pasien Obstetri Masuk Ruangan
12
SUB PROSES
PROSES
1. Senyum, sapa, salam dan perkenalan diri
2. Tanyakan identitas
Tanyakan HPHT pada setiap pasien
3. Tanyakan keluhan utama
wanita usia subur (WUS) 4. Jika wanita muda usia subur, tanyakan HPHT (Hari pertama haid
terakhir)
SUB PROSES
13
PROSES
SUB PROSES
Tentukan kemana pasien harus dikirim, ada
4 kriteria yaitu : 1. Melakukan Primary Survey (Airway, Breathing, Circulation)
14
Sub Proses yang terpilih adalah :
SUB PROSES :
1. Melakukan Primary Survey (Airway, Breathing, Circulation)
2. Melakukan anamnesis
6. Menegakkan diagnosis
15
Langkah 4 : Analisis Hazard Score
Melakukan Primary Survey Pelaksanaan triage sebelum 1. Masih ada kebingungan 1. Pasien 10 7 5 350 1
(Airway, Breathing, penentuan ruang tidak mengenai wewenang kegawatdaruratan
Circulation) dilakukan di IGD pelaksanaan triage, mengenai tidak
tempat dan petugas teridentifikasi
16
Melakukan pemeriksaan Sudah dilakukan dengan - - - - - - -
obstetri baik
Menegakkan diagnosis Penegakkan diagnosis yang Belum ada staff PONEK Keterlambatan 10 7 5 350 1
bertujuan untuk menentukan yang ada di IGD untuk penanganan
pengiriman ruangan ke membantu pemeriksaan
PONEK dilakukan setelah obstetri guna menegakkan
pasien berada di PONEK diagnosis
17
MODUS POTENSI PENYEBAB RPN PERING TINDAK LANJUT PIC DUKUNGAN
KEGAGALAN KAT MANAJEMEN
Pelaksanaan triage 1. Masih ada kebingungan 350 1 1. Evaluasi implementasi SOP Kepala ruang 1. Mengadakan
sebelum penentuan mengenai wewenang PONEK dan penambahan SDM
2. Evaluasi alur pasien masuk
ruang tidak pelaksanaan triage, mengenai IGD
PONEK 2. Penyesuaian
dilakukan di IGD tempat dan petugas
Kasi. ruangan sesuai alur
3. Pembuatan tempat triage
2. Jadwal dokter PONEK tidak Pelayanan pasien
dan alokasi petugas pada Medis
diinfokan terhadap petugas
tempat tersebut 3. Penetapan &
lain, sehingga ada kebingungan
Kebijakan dan SOP
3. Belum ada staff PONEK
yang ada di IGD untuk
membantu pemeriksaan
obstetri
Anamnesis Anamnesis dilakukan oleh 35 4 1. Pengadaan laporan jaga SMF Obsgyn Fasilitasi dan
terkadang kurang koass terkadang belum yang rutin, atau bila supervisi
mendalam (tidak disupervisi oleh DPJP berhalangan diwakilkan
sacred 7 sebagai media evaluasi
fundamental 4)
Penegakkan Belum ada staff PONEK yang 350 1 1. Evaluasi alur pasien masuk Kepala ruang 1. Mengadakan
diagnosis yang ada di IGD untuk membantu PONEK penambahan SDM
Kasi.
bertujuan untuk pemeriksaan obstetri guna
2. Pembuatan tempat triage Pelayanan 2. Penyesuaian
menentukan menegakkan diagnosis
dan alokasi petugas pada ruangan sesuai alur
pengiriman ruangan
18
ke PONEK tempat tersebut medis pasien
dilakukan setelah
3. Penetapan &
pasien berada di
Kebijakan dan SOP
PONEK
Penggolongan 1. SOP diagnosis-based 250 2 1. Evaluasi implementasi SOP Kepala ruang Penetapan &
pengiriman pasien PONEK Kebijakan dan SOP
sesuai diagnosis beserta DPJP
cenderung
memperlama waktu
untuk tindakan
Walaupun sudah 1. Perlu pengecekan alat 50 3 1. Pengecekan dan kalibrasi IPSRS 1. Penetapan &
sesuai dengan ruang berkala alat berkala Kebijakan dan SOP
yang dituju, 2. Pembentukan
2. Penggantian alat rusak atau
terkadang alat belum 2. Penyediaan alat oleh RS tim HTA untuk
perbaikan alat
siap, sebagai contoh dapat
KTG dan suction di memprioritaskan
ruang HCU PONEK penggunaan
anggaran
19
FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS
(FMEA)
TIM PENYUSUN :
Zhafira Zairinda Cardiva
Ahda Amila Sholiha
Joceline Theda K
Sherly Mediana
Wida Rahmawati
Auliya Husen
Azizatul yaumul Adha
Astrid Vivianni
Aulia Mufidah
Izzah Basyir
Salsabella Indriana P
Indi Swastyastika
Hillary Meita Audrey
Koo Melyza Hartono
Pani Eirene Sitorus
Valensa Yosephi
KABUPATEN TEGAL
2018
20