Analisis Energi Alternatif
Analisis Energi Alternatif
Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang terus meningkat sejalan dengan
tingkat kehidupannya. Bahan bakar minyak/energi fosil merupakan salah satu sumber
energi yang bersifat tak terbarukan (non renewable energy sources) yang selama ini
merupakan andalan untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh sektor kegiatan.
Kekayaan sumber daya energi di Propinsi Sumatera Utara, yaitu tenaga air, panas
bumi, gas bumi, batubara, gambut, biomassa, biogas, angin, energi laut, matahari dan
lainnya dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif, menggantikan ketergantungan
terhadap bahan bakar minyak, yang semakin terbatas baik jumlah dan cadangannya.
Bahan bakar minyak memegang posisi yang sangat dominan dalam pemenuhan
kebutuhan energi di dalam negeri. Harus disadari saat ini Indonesia telah mengimpor
minyak mentah maupun bahan bakar minyak untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Krisis energi yang melanda dunia berdampak, tingginya harga minyak mentah dunia,
berpengaruh langsung terhadap kegiatan perekonomian. Kekayaan sumber daya
energi, khususnya sumber energi baru dan terbarukan yang kita miliki, perlu
difikirkan untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif, menggantikan dan
mengurangi peran bahan bakar minyak dalam konsumsi energi di Sumatera Utara.
Dalam rangka itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Sumatera Utara
melakukan penelitian dengan kegiatan Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Energi
Alternatif Untuk Penyediaan Energi Masyarakat di Sumatera Utara, sebagai bahan
kebijakan pengelolaan pemanfaatan sumber daya energi yang ada.
Laporan ini memuat gambaran tentang kondisi potensi dan lokasi sumber daya energi
yang terdapat di Sumatera Utara, dan langkah-langkah dalam upaya pengelolaannya
untuk penyediaan kebutuhan energi masyarakat.umum dan kegiatan pembangunan.
yang berkelanjutan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih perlu penyempurnaan,
untuk itu membuka hati atas tanggapan dan saran serta masukan dari semua pihak
untuk penyempurnaannya. Semoga hasil kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua, dan
terima kasih.
Hal
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL Vi`
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Penelitian 1
1.2.Perumusan Masalah 4
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian 5
1.4.Kontribusi Penelitian 5
1.5.Manfaat Penelitian 5
1.6.Lokasi Daerah Penelitian 6
1.7.Ruang Lingkup Penelitian 7
1.8.Batasan Penelitian 7
1.9.Metode Penelitian 8
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 57
DAFTAR TABEL
Hal
DAFTAR GAMBAR
Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang terus meningkat sejalan dengan
tingkat kehidupannya. Bahan bakar minyak (BBM) memegang posisi yang sangat
nasional saat ini adalah BBM : 52,50%; Gas : 19,04%; Batubara : 21,52%; Air :
3,73%; Panas Bumi : 3,01%; dan Energi Baru : 0,2%. Kondisi demikian terjadi
sebagai akibat dari kebijakan subsidi masa lalu terhadap bahan bakar minyak dalam
Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa produksi minyak bumi Indonesia
menipisnya cadangan. Menurunnya produksi minyak mentah kita dan tingginya harga
pembangunan. Selama ini bahan bakar minyak di Indonesia masih disubsidi oleh
negara (melalui APBN), sehingga menjadi beban yang sangat berat bagi pemerintah.
Harus disadari bahwa saat ini Indonesia telah mengimpor minyak mentah maupun
BBM untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Hingga saat ini sumber
energi minyak bumi masih menjadi sumber energi utama didalam penggunaannya
terutama dalam bidang kelistrikan, industri dan transportasi. Ditengah krisis energi
minyak dan gas bumi, panas bumi (geothermal), batubara, gambut, energi air, biogas,
biomassa, matahari, angin, gelombang laut dan lain lain. Potensi sumber daya energi
tersebut tersebar diseluruh daerah Kabupaten dan Kota menurut karekteristik dan
masih mengandalkan dan bergantung pada sumber daya energi minyak bumi. Kondisi
real menunjukkan bahwa sumber daya energi minyak bumi akan habis dan memiliki
semakin tinggi sehingga mempunyai potensi pasar ekspor yang tinggi. Seharusnya
minyak bumi dapat diandalkan sebagai sumber pemasukan bagi pendapatan negara
dan hanya sebagai energi untuk keperluan tertentu yang secara teknologi harus
Energi listrik sebagai energi sekunder sangat populer digunakan diseluruh sektor
kegiatan. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai badan usaha milik negara,
peralatan lainnya menggunakan energi listrik yang kesemua tersebut bergantung pada
bahan bakar minyak. Sementara teknologi konversi energi untuk pembangkit listrik
telah banyak ditemukan dengan berbagai skala dan kapasitas seperti energi sumber
daya air (PLTA), energi sumber daya nuklir (PLTN), energi sumber daya panas bumi
Ketergantungan pemanfaatan kepada minyak bumi ini tidak dapat dibiarkan, karena
mutakhir seperti pada saat sekarang ini. Komposisi penggunaan energi yang terlalu
bersandar pada bahan bakar minyak harus segera difikirkan dengan jalan
berbasis pada potensi dan kebutuhan yang ada pada saat ini. Dalam upaya tersebut
perlu diketahui besaran penggunaan energi persektor kegiatan, jenis sumber daya
energi yang dapat digunakan, jenis pemanfaatan dan penggunaan energi, teknologi
peran dan harga BBM terus meningkat dan melambung tinggi sebagai pengganti
untuk penyedia energi yang berkesinambungan. Berbagai cara yang dilakukan untuk
mengetahui potensi sumber daya energi yang dapat dikembangkan di Sumatera Utara,
salah satunya adalah dengan melakukan pendataan. Berdasarkan data yang diperoleh
dapat ditentukan langkah serta strategi dalam pemanfaatan dan pengelolaan seluruh
potensi sumber kekayaan alam terutama sumber daya energi yang ada untuk
penyediaan kebutuhan energi pada wilayah tertentu dan jenis kegiatan, sehingga
ketergantungan pada sumber daya energi minyak bumi, sehingga dalam pemanfaatan
dan pengelolaan sumber daya energi minyak bumi harus benar-benar kepada yang
Utara adalah :
a. Sumber energi minyak bumi/energi fosil akan habis dan bersifat irreversible
geologinya.
sumber daya energi yang dapat dikembangkan dan diusahakan di daerah Sumatera
geologinya. Upaya ini mengingat potensi dan cadangan minyak bumi terbatas jumlah
ketergantungan terhadap sumber energi minyak bumi dilakukan dengan cara mencari
potensi dan sumber daya energi yang dapat menggantikannya dan dapat
geologinya.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data awal
tentang potensi sumber daya energi yang dapat dikembangkan dan diusahakan
sebagai pengganti sumber daya energi minyak bumi, sehingga penggunaan dan
pemanfaatan sumberdaya energi minyak dan gas bumi benar-benar digunakan dan
daya energi dan kemudian mendeliniasi daerah-daerah Kabupaten dan Kota dengan
memperhatikan dan menentukan potensi sumber daya energi yang dapat dikelola dan
pemanfaatan sumberdaya energi minyak dan gas bumi, sehingga penggunaan dan
pemanfaatan sumber daya energi tersebut tepat kepada sasaran yang dimaksudkan
(skala prioritas). Kemudian mengingat demikian dominannya peran minyak bumi,
sementara itu terbatasnya potensi sumber daya minyak dan gas bumi maka perlu
alternatif yang dapat dikembangkan berlandaskan kepada potensi sumber daya alam
yang ada di daerah Sumatera Utara, sehingga kebutuhan energi tersebut dapat
dipenuhi.
Ada beberapa parameter yang digunakan dalam analisis pemanfaatan sumber daya
energi sebagai energi alternatif yang dapat dikelola dan dikembangkan di daerah
Sumatera Utara. Penelitian ini dibatasi pada penyediaan data dan informasi energi
alternatif yang dapat dikelola dan dikembangkan di daerah. Kemudian perlu dicarikan
solusi dengan memanfaatkan potensi sumber daya energi sebagai energi alternatif,
sumber daya energi yang sesuai berdasarkan kondisi geologi dan geografinya.
Metode penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode studi
pustaka dan metode survey lapangan. Pada tahap studi pustaka dilakukan dengan
penelitian.
Metode survey lapangan dilakukan dengan pengumpulan data primer dan analisis
penelitian ini. Hasil akhir dari penelitian ini disajikan dalam bentuk laporan
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peranan dari pada energi dapat dilihat dalam pemanfaatan dari sumber daya alam
yang dipunyai oleh tanah air kita bersama-sama dengan sumber daya manusia dan
teknologi. Ketiga sumber daya tersebut diatas, merupakan sumber daya produksi
yang langsung menunjang perekonomian bangsa. Dari zaman ke zaman tingkat
memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di alam ini tanpa proses perantara.
Kemajuan teknologi yang semakin meningkat sebagai sifat kompetitif dari teknologi
itu sendiri yang mengakibatkan penguasaan alam sekitar dan bukan lagi sebagai
yang beranekaragam dari manusia, dimana hal ini juga terjadi di Indonesia.
Peranan bahan bakar minyak sebagai sumber energi di negara kita cukup besar. Perlu
disadari bahwa pada dasarnya minyak bumi merupakan sumber energi habis. Maka
tidak mustahil pada suatu ketika akan mengalami krisis dalam penyediaan energi
seperti yang terjadi saat ini. Untuk itu pada saat sekarang ini perlu difikirkan
Krisis energi yang melanda dunia telah mendorong peningkatan upaya untuk
memanfaatkan energi yang bukan berasal dari energi fosil. Demikian juga yang
terjadi di negeri yang kita cintai ini. Tingginya tingkat konsumsi energi fosil (BBM)
minyak dan gas bumi Indonesia diperkirakan akan habis dalam rentang waktu 20
tahun mendatang. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) secara nasional mengalami
peningkatan dari tahun ketahun. Disisi lain, produksi minyak bumi dalam negeri
menunjukkan trend menurun. Upaya yang harus dilakukan adalah melalui
Menurut Keoleian (2000), sumber energi terbagi atas dua golongan yaitu sumber
energi tak terbarukan (non renewable energy sources) dan energi yang terbarukan
yang terdiri dari minyak bumi, gas alam dan nuklir, sedangkan yang nonkonvensional
adalah batubara, coalbed methan, shale gas, oil shale dan gambut. Energi tak
solar, wind dan bioenergi dan lain-lain. Sifat utama yang terpenting dari energi yang
terbarukan adalah ramah lingkungan dan dapat didaur ulang sehingga tidak akan
Energi baru menurut pengertian rancangan undang undang energi (RUU Energi)
merupakan energi yang sudah dikenal tetapi pemanfaatannya belum secara massal
dan komersial. Energi baru dapat bersumber dari energi terbarukan seperti angin,
surya, biofuel sedangkan energi baru yang bersumber dari mineral seperti uranium
(nuklir), batubara dan gambut. Beberapa energi pengganti yang bersifat terbarukan
seperti angin, bioenergi, energi surya, energi air dan panas bumi sampai saat ini
masih belum mencapai tahap yang dapat diandalkan secara komersial dan dalam
skala yang besar. Ada beberapa potensi energi yang terbarukan yang dianggap
memiliki prospek yang besar untuk dapat dikembangkan yakni energi air, panas bumi
dan bioenergi. Dimasa depan ketiga energi tersebut dapat menjadi pilihan sebagai
Karateristik energi terbarukan hampir tidak memiliki kesamaan satu sama lain.
antara lain :
c. Sumber energi terbarukan mempunyai densitas daya dan energi yang rendah.
f. Energi terbarukan umumnya bersumber dari sumber daya alam dan dapat didaur
ulang
Sumber daya energi terbarukan adalah sumber energi yang outputnya akan konstan
dalam rentang waktu yang lama. Berbagai sumber daya energi yang dapat
Energi air merupakan air terjun atau air deras merupakan salah satu sumber daya
energi kekayaan alam yang mempunyai energi potensial yang dapat dimanfaatkan.
Pemanfaatan potensi ini sejak dahulu telah dikenal nenek moyang kita, terutama
terdapat didalam bumi. Dibandingkan dengan jenis energi yang lain energi ini dapat
diperbaharui dan lebih ramah lingkungan. Di Indonesia cadangan panas bumi cukup
dan tektonic setting yang bekerja pada daerah tersebut. Menurut data Direktorat
Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi tahun 2001, potensi energi panas bumi
Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara sampai Sulawesi. Dari potensi tersebut baru
dapat dimanfaatkan (kapasitas terpasang) sebesar 800 Megawatt atau 3%. Energi ini
sangat prospek untuk menggantikan peran minyak dan gas bumi pada skala besar
Gas bumi/gas alam penggunaannya saat ini semakin populer, namun masih
dikelompokkan sebagai salah satu bentuk energi alternatif yang bisa diandalkan.
Peran gas bumi untuk menggantikan bahan bakar minyak terus berkembang. Jenis
energi ini lebih murah, ramah lingkungan dan tersedia dalam cadangan yang cukup
besar yang mampu memenuhi kebutuhan energi domestik Indonesia hingga beberapa
puluh tahun mendatang. Saat ini gas Indonesia hanya untuk ekspor, mengingat
negara industri seperti Jepang, Taiwan dan Korea Selatan. Dengan adanya krisis
kepentingan energi dan kebutuhan lainnya di dalam negeri seperti untuk bahan baku
pupuk, sehingga Pupuk Iskandar Muda dan PT. Asean Fertilizer dapat terus
beroperasi kembali.
2.3.4. Batubara
beberapa faktor, antara lain tempat terdapatnya cekungan, umur dan banyaknya
Indonesia sangat melimpah dan bisa menjadi andalan utama bagi pemenuhan
kebutuhan energi didalam negeri untuk jangka waktu puluhan tahun. Cadangan yang
besar membuat batubara bisa menjadi salah satu subtitusi minyak bumi atau alternatif
pengganti BBM. Hanya saja, perlu diingatkan bahwa batubara merupakan barang
Indonesia sangat lambat, padahal kebutuhan energi industri maupun rumah tangga
dapat dipenuhi dari batubara. Berdasarkan data hasil eksplorasi selama 20 tahun
terakhir sumber daya batubara Indonesia diperkirakan mencapai 36,5 miliar ton.
Dengan tingkat produksi sekarang ini berarti deposit batubara yang dimiliki mampu
memasok kebutuhan energi dalam jangka waktu puluhan tahun. Masalah yang utama
pengadaan pengolahan menjadi briket batubara untuk siap pakai sangat minim. Disisi
lain, sebagian besar produksi batubara di Indonesia diekspor. Pada tahun 1994,
ekspor batubara mencapai 23,6 juta metrik ton, sedangkan pemakai domestik hanya
pengusahaan menjadi kan batubara dalam bentuk briket batubara dapat sebagai
pengganti konsumsi minyak tanah disektor industri kecil dan sektor rumah tangga.
Biofuel = biodiesel, straight vegetable oil (SVO), bioethanol (gasohol), biogas, bahan
bakar minyak berbasis biomass kayu (bio-[crude] oil). Biodiesel = metil ester (fatty
acid methyl ester, fame) hasil konversi asam-asam lemak trigliserida pada minyak
nabati yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak solar. SVO =
bahan bakar minyak dari minyak-minyak nabati yang telah diolah melalui proses
Bioethanol = etanol dari sumber daya hayati yang dapat digunakan untuk bahan bakar
sinar matahari dapat menunjukkan, bahwa sinar matahari dapat menghasilkan arus
menjadi sel-sel fotovoltaik yang berperan sebagai penghantar energi dari panas sinar
matahari. Sel-sel fotovoltaik dalam bentuk panel silikon hablur tersebut yang
dikembangkan NASA semenjak tahun 1960 sebagai sumber energi matahari bagi
pesawat pengorbit bumi dan satelit ruang angkasa. Semenjak saat itu berbagai pihak
komonikasi jarak jauh, marka marka lalu lintas, hingga barang elektronik ringan
Pada tahun 1997, pemerintah Amerika Serikat dan Negara Uni Eropa meluncurkan
satu program Atap Bangunan Bertenaga Matahari (solar roof program), dengan
rumah dengan atap tenaga matahari. Indonesia sebagai negara tropis, memiliki
potensi energi surya dengan radiasi harian matahari rata-rata 4,8 kwh per meter
persegi. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian lembaga Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), yang dihimpun 18 lokasi radiasi sinar surya dibedakan
menjadi dua kawasan yaitu kawasan barat dan timur. Pada kawasan barat sekitar 4,5
kwh per meter persegi per hari dengan variasi bulanan sekitar 10%. Sedangkan pada
kawasan timur 5,1 kwh per meter persegi dengan variasi bulanan sekitar 9%. Kendala
yang dihadapi untuk saat ini harga sel-sel surya (solar cell) penangkap sinar matahari
sangat mahal. Sebagai contoh sebuah panel surya berdaya 1.285 watt, berharga
$15.000, sudah termasuk baterai untuk menyimpan energi ketika matahari tidak
bersinar.
Radiasi sinar matahari merupakan sumber energi yang tersedia dan melimpah di bumi
kita ini. Energi surya yang diterima dipermukaan bumi dalam satu jam hampir sama
dengan dua kali total konsumsi energi tahunan dunia saat ini. Intensitas matahari di
Angin adalah massa udara yang bergerak yang pada dasarnya timbul akibat
mengumpulkan tenaga surya. Bedanya energi ini bisa tetap tersedia dalam cuaca
berawan sementara tenaga surya tidak. Kincir angin telah banyak dikenal, baik
sebagai energi untuk menaikkan air, penggilingan pada industri. Juga nenek moyang
cukup luas terutama untuk produksi masal. Namun karena angin yang tersedia di
menengah dan kecil. Kecepatan angin umumnya relatif rendah dengan kontiunitas
tidak tetap. Pada daerah pantai dan perbukitan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan
2.3.8. Gambut
Gambut adalah sisa timbunan tumbuhan yang telah mati dan kemudian diuraikan
oleh bakteri anaerobik dan aerobik menjadi komponen yang lebih stabil. Selain zat
organik yang membentuk gambut terdapat juga zat anorganik dalam jumlah yang
Zat organik pembentuk gambut sama dengan tumbuhan dalam perbandingan yang
berlainan sesuai dengan tingkat pembusukannya. Zat organik tersebut terdiri dari
cellulosa, lignin, humus, bitumin dan lain lain. Unsur-unsur pembentuk gambut
sebagian besar terdiri dari karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N) dan oksigen (O),
selain unsur utama tersebut terdapat unsur lain Al, Si, S, P, Ca dan lain-lain, dalam
bentuk terikat. Tingkat pembusukan gambut akan menaikkan kadar karbon (C) dan
Energi laut di Indonesia memiliki prospek baik, hal ini karena negara kita mempunyai
pantai yang panjang, banyak pulau dan selat, sehingga arus alut akibat interaksi bumi-
itu, Indonesia juga tempat pertemuan arus laut yang diakibatkan oleh konstanta
pasang surut M2 yang dominan di Samudra Hindia dengan periode sekitar 12 jam dan
konstanta pasang surut K1, yang dominan di Samudra Pasifik dengan periode lebih
kurang 24 jam. M2 adalah konstanta pasang surut akibat gerak bulan mengelilingi
menghasilkan daya energi arus pasang surut setiap harinya 3,17 TW.
Ada tiga macam energi yang bisa dihasilkan Samudra, yaitu : Pertama adalah energi
dan dasar laut. Kedua energi pasang surut yang menggunakan prinsip beda ketinggian
antara laut pasang terbesar dan laut pasang surut terkecil. Sedangkan yang ketiga
ketinggian dan panjang gelombang. Potensi inilah yang kemudian dimanfaatkan dan
menarik bagi para peneliti adalah penggunaan teknologi nano. Teknologi nano
elektronik baik pada sel surya dan fuel cell maupun lapisan penyimpan energi seperti
baterai membuat banyak ilmuan/peneliti percaya teknologi nano akan menjadi energi
alternatif. Disamping itu kemampuan teknologi nano khususnya dalam nano material
2.3.11. Fusi
revolusi sumber energi potensial dimasa yang akan datang. Prinsipnya memanfaatkan
satu, diperkirakan bahan bakar yang tersedia dari cara ini cukup untuk memenuhi
2.3.12. Nuklir
Di seluruh dunia terdapat 440 pembangkit listrik tenaga nuklir yang menghasilkan
16% energi listrik dibumi. Manfaat dari pembelahan inti atom memang banyak
seperti energi melimpah dan tak ada emisi karbondioksida. Tetapi seiring dengan
masalah utama yang berkaitan dengan energi nuklir seperti “kasus chernobil”,
menyebabkan energi ini lebih mahal ketimbang energi fosil. Hal tersebut belum lagi
mengkombinasikan bahan bakar dan oksidanya ke dalam cairan elektrolit. Inilah yang
kemudian menghasilkan ion penghantar arus dan pada saat bersamaan langsung
(umumnya udara atau oksigen) terus tersedia dari luar. Namun alternatif ini masih
murni sebagai bahan bakar utama lewat proses elektrolisis belum efesien.
dibidang energi diarahkan pada pengelolaan energi secara hemat dan efisiensi,
daya energi untuk jangka panjang. Upaya penganekaragaman sumber energi dengan
usaha untuk mengembangkan dan memanfaatkan serta memasyarakatkan sumber
energi alternatif.
mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri dengan kebijakan utama, antara
lain :
kebutuhan dan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat, sehingga dapat
meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia secara merata dan mendorong laju
§ Diversifikasi energi.
mampu.
terhadap energi.
c. Pemberdayaan masyarakat.
Sasaran yang ingin dicapai adalah melanjutkan usaha pengurangan peranan minyak
bumi sebagai sumber energi dengan meningkatkan peranan sumber energi lain
1. Tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu) pada tahun 2025,
2. Terwujudnya energi (primer) mix yang optimal pada tahun 2025, yaitu
BAB III
POTENSI SUMBER DAYA DAN
PEMANFAATAN ENERGI DI SUMATERA UTARA
Adanya krisis minyak pada dasawarsa terakhir ini telah menstimulir upaya untuk
energi lain. Pengembangan sumber daya energi alternatif saat ini lebih didasarkan
Energi dan Sumber Daya Mineral), pada Seminar Bahan Bakar Minyak tanggal 13
April 2006 di Medan, bahwa cadangan minyak Indonesia sudah sangat menurun.
Berdasarkan hasil audit sekarang ini cadangan minyak Indonesia tinggal 4,7 milyar
barel, sementara produksi minyak Indonesia saat ini 1 (satu) juta barel pertahun.
Diperkirakan cadangan minyak Indonesia tinggal 12-15 tahun lagi. Sedangkan trend
komsumsi BBM meningkat terus dan telah mencapai 1,1 juta barel per tahun,
tersebut.
Kekayaan sumber daya energi di Sumatera Utara beranekaragam, yaitu ; minyak dan
gas bumi, tenaga air, batubara, gambut, panas bumi, biogas, biomassa, tenaga surya,
tenaga angin, tenaga pasang surut air laut dan tersedianya lahan untuk pengembangan
biofuel dan lainnya. Potensi yang kita miliki ini sebagian besar belum dimanfaatkan
perbukitan dan dataran. Dengan kondisi tersebut memungkinkan daerah ini memiliki
potensi sumber daya energi air yang cukup besar. Pada daerah pegunungan/
perbukitan yang secara hidrologi merupakan daerah tangkapan air (cathment area)
merupakan daerah yang kaya akan potensi sumber daya energi air.
Air sebagai kekayaan alam yang dapat diperbaharui, tenaga air yang dimiliki sebagai
salah satu sumber energi dapat dimanfaatkan secara langsung untuk tenaga mekanis.
tenaga air adalah untuk pembangkit listrik. Berdasarkan hasil pendataan yang
dilakukan bahwa potensi tenaga air di Propinsi Sumatera Utara sebesar
Rincian data potensi tenaga air dan penyebarannya di Sumatera Utara sebagaimana
3.1.2. Batubara
Batubara mempunyai nilai kalor cukup tinggi untuk menghasilkan energi. Nilai kalor
batubara hampir setara dengan kalor minyak solar. Dari penyelidikan pendahuluan
dan pengukuran, cadangan batubara di Propinsi Sumatera Utara cukup banyak yang
Jenis batubara yang terdapat di Propinsi Sumatera Utara mempunyai nilai kalor
berkisar sekitar 3500 – 6000 kkal/ Kg. Data dan lokasi batubara di Sumatera Utara
Daerah Sumatera Utara secara geologi terletak pada jalur gunung api (volcanic belt)
dan dibatasi oleh tinggian-tinggian dan patahan Sumatera (sesar Semangko). Kondisi
geologi tersebut menyebabkan daerah ini memiliki potensi panas bumi yang tersebar
pada daerah gunung api. Berdasarkan data yang ada potensi panas bumi di daerah ini
Panas bumi merupakan energi terbarukan, yang apabila digunakan secara bijaksana
perkembangan energi panas bumi disebabkan karena dari hasil perhitungan mahalnya
biaya pembangunan pembangkit per kWH dibandingkan energi fosil. Tetapi seiring
dengan meningkatnya harga minyak bumi yang begitu tinggi dan dikurangi beban
subsudi yang selama ini ditanggung pemerintah serta semakin menipis dan
segera tumbuh dan terealisasi secara baik dan optimal. Potensi panas bumi di Propinsi
Sumatera Utara berkisar 1.870 MW, tersebar di 5 (lima) Kabupaten. Data potensi dan
No Daerah Lapangan MW
1 Tapanuli Selatan Sibual Buali 750
2 Mandailing Natal Sorik Merapi 250
3 Tapanuli Utara Sarulla 630
4 Samosir Pusuk Bukit 100
5 Karo Sibayak 240
3.1.4. Gambut
Gambut di Propinsi Sumatera Utara terdapat di Kabupaten Labuhan Batu dan
Sungai Barumun dan Sungai Bilah dengan luas areal 500 Km2 dan ketebalan rata-rata
Siborong Borong, Lintong Nihuta dengan jumlah cadangan belum diketahui secara
rinci.
Langkat dan lepas pantai Selat Malaka, yaitu : pada lapangan Pangkalan Susu,
Arubay, Aru (off shore) dan Secanggang. Jumlah potensi gas bumi dari lapangan
Perak, Diski dan Polonia. Di samping itu pernah dilakukan pemboran eksplorasi 3
eksplorasi di Blok Kisaran Kabupaten Labuhan Batu oleh PT. Caltex Oil. Data dan
informasi rinci cadangan dan produksi minyak dan gas bumi ini pun sampai saat ini
3.1.6. Biogas
Kotoran ternak melalui proses fermentasi akan menghasilkan gas metan (CH4) yang
disebut sebagai biogas. Gas ini mempunyai nilai bakar (nilai kalor) dan dapat
Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, yaitu
bahan bakar memasak makanan di dapur dan lampu penerangan. Sisa kotoran ternak
yang telah diproses permentasi (dikeluarkan biogasnya) sangat cocok untuk pupuk
organik. Populasi ternak ini tersebar dan terdapat di beberapa daerah yaitu daerah
Tapanuli Selatan, Kisaran, Tapanuli Utara dan Labuhan Batu. Nilai kalor biogas yang
3.1.7. Biomassa
Biomassa adalah suatu jenis gas yang dapat diproduksi melalui proses fermentasi dari
limbah pertanian. Sama halnya dengan pembuatan biogas, proses dilakukan didalam
suatu ruangan pencerna (digester), dan gas yang dihasilkan dikumpul pada sisi atas
dari ruangan tersebut. Limbah pertanian seperti cangkang sawit, batok kelapa, kayu
dapat langsung dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Nilai kalor yang dihasilkan
berkisar 5500 s/d 6000 Kkal/m3. Potensi limbah pertanian banyak terdapat di areal
perkebunan.dan hutan merupakan bagian yang tidak dapat diproses lagi yang
Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai energi, dengan teknologi solar sel dapat
Kecepatan masa angin umumnya relatif rendah dengan kontinuitas yang tidak tetap.
Kecepatan angin didaerah pantai dan daerah perbukitan relatif lebih tinggi, dapat
Beda tinggi antara pasang naik dan pasang surut, dapat menghasilkan energi.
Pemanfaatan diatur dengan konstruksi sedemikian, dimana disaat pasang naik massa
air disimpan dan dilepaskan saat pasang surut terendah. Energi potensial dari air
(energi mekanik). Teknologi pengembangan pemanfaatan energi laut ini masih tahap
gelombang laut.
Pada era ini energi merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia sehari-
hari. Bahan bakar minyak (BBM) yang merupakan hasil proses dari minyak bumi,
transportasi, industri, komersial (perkantoran dan hotel), rumah tangga dan lainnya.
angkutan baik darat, laut maupun udara menggunakan bahan bakar minyak. Sebagai
dampak kebijakan subsidi bahan bakar minyak masa lalu, bahan bakar minyak
(BBM), memegang posisi yang sangat tinggi dibandingkan dengan sumber daya
energi lainnya yaitu mencapai 52% dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional.
Tingkat konsumsi BBM secara nasional pada tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 2
berikut :
terbesar. Hal ini terjadi seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri dan sektor
Sumatera Utara yaitu sektor transportasi, sektor industri, sektor listrik dan sektor
rumah tangga serta sektor lainnnya cenderung menggunakan minyak dan gas bumi.
Peningkatan kebutuhan energi ini diperkirakan terus meningkat dimasa yang akan
Ini dapat dilihat dari hasil penjualan tiap jenis BBM pada sektor kegiatan di Propinsi
Kebutuhan
Tahun BBM (dalam KL) Elpiji
Sektor Premium Minyak Minyak Minyak Minyak (dalamMT)
Tanah Solar Diesel Bakar
Transportasi 791,095 - 795,072 9,563 8,963 -
2003 Rmh.Tangga - 790,521 - - - 40,336
Industri 3,225 615 361,318 35,266 137,225 900
Listrik - - 598,182 - 342,019 -
Transportasi 910,579 - 861,736 6,882 8,503 -
Rmh.Tangga - 780,342 - - - 42,113
2004 Industri 3,609 1,185 357,077 32,274 134,029 1,383
Listrik - - 604,758 - 303,377 -
Transportasi 988,023 - 903,238 9,323 13,340 -
Rmh.Tangga - 722,068 - - - 39,967
2005 Industri 3,318 1,185 315,604 26,264 132,793 398
Listrik - - 618,591 - 281,387 -
Transportasi 548,496 - 443,459 3,357 6,663 -
Rmh.Tangga - 393,210 - - - 20,364
2006* Industri 1,592 555 115,956 8,178 39,998 159
Listrik - - 342,795 - 153,898 -
Sumber : Data Penjualan BBM Pertamina Unit Pembekalan dan Pemasaran Dalam Negeri I Medan
* Kebutuhan BBM dan Elpiji sampai dengan bulan Juni 2006
Penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar terus berkembang yaitu disektor listrik,
industri dan rumah tangga. Pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar memberi
keuntungan disamping harga yang murah, dan juga relatif aman terhadap lingkungan
dibandingkan sumber energi lainnya. Penggunaan gas bumi dan sektor kegiatan
dan Sibayak. Sedangkan yang baru termanfaatkan relatif sangat kecil yaitu di Sibayak
dengan telah dimanfaatkan sebesar 2 Megawatt (MW). Dalam waktu dekat Pertamina
Desa Silangkitang Sarulla dan memperoleh panas bumi mencapai 330 MW. Dalam
waktu dekat ini akan dibangun PLTP Sarulla dengan daya terpasang sebesar 50 MW
dan pembangunan secara bertahap hingga mencapai daya terpasang 330 MW.
Zaman dahulu tenaga air dimanfaatkan untuk menumbuk padi. Pemanfaatan tenaga
air ini terus dikembangkan untuk membangkitkan tenaga listrik. Sampai saat ini
tercatat telah dibangun 33 unit PLTMH dengan daya terpasang 735,5 KVA, 23 unit
PLTM dengan daya terpasang 15.044 KVA dan 8 unit PLTA dengan daya terpasang
602.600 KVA.
Pada masa yang akan datang dalam rangka penyediaan tenaga listrik di Sumatera
Utara akan dibangun PLTA baik oleh PT. PLN maupun Swasta, antara lain : PLTA
memanfaatkan tenaga surya untuk tenaga listrik pada peralatan pendingin (kulkas)
Puskesmas serta Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Sumatera Utara secara
bertahap terus membangun PLTS sesuai dengan kemampuan dana yang tersedia.
3.2.6. Batubara
Pengusahaan batubara yang terdapat di Sumatera Utara belum dilakukan dalam skala
industri. Eksploitasi batubara dilokasi Sungai Bilah Labuhan Batu masih dilakukan
secara tradisional dengan produksi yang relatif kecil.
3.2.7. Gambut
dimanfaatkan PT. Pulp Toba Lestari sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik.
Upaya pengembangan briket gambut untuk bahan bakar keperluan rumah tangga dan
industri kecil menggantikan peran minyak tanah telah dilakukan. Namun upaya ini
3.2.8. Biogas
Pengembangan pemanfaatan biogas sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak
3.2.9. Biomassa
Limbah pertanian yaitu biomassa, seperti kayu-kayuan dan batok kelapa telah lama
digunakan secara langsung oleh masyarakat sebagai bahan bakar baik untuk
bahan bakar pembangkit listrik untuk keperluan sendiri dan bahan bakar
Tenaga angin masih dimanfaatkan hanya untuk memutar pompa air, untuk menaikkan
Tenaga listrik adalah salah satu bentuk energi sekunder yang sangat penting artinya
dalam kehidupan dan mendorong peningkatan kegiatan perekonomian. Pada era ini
sebagian besar peralatan teknologi menggunakan tenaga listrik sebagai sumber
energi. Demikian penting dan strategisnya peran tenaga listrik, penyediaannya pada
dasarnya dilakukan oleh negara. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik
Negara diberi tugas melakukan penyediaan dan pelayanan tenaga listrik kepada
masyarakat luas untuk seluruh sektor kegiatan. Disamping PT. PLN (Persero),
penyediaan tenaga listrik juga dapat dilakukan oleh pihak lain dalam bentuk usaha
PT. PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara dalam melakukan penyediaan dan
yang ada belum mampu melayani kebutuhan. Pertumbuhan kebutuhan yang terus
meningkat tidak diikuti dengan pembangunan pembangkit. Kondisi pelayanan saat ini
selalu mengalami pemadaman bergilir, keadaan ini disebabkan daya mampu dibawah
dari pada beban puncak. Sementara permintaan pelayanan penyediaan tenaga listrik
dari tahun ketahun terus meningkat. Data pertumbuhan pelayanan tenaga listrik dari
tahun 2003 dapat dilihat pada Tabel 5. Sedangkan data pembangkit listrik yang
Pelanggan
Tahun
Tarif 2003 2004 2005 Target 2006
Rumah tangga 1.868.503 1.929.419 2.002.956 2.095.806
Bisnis 68.282 71.174 73.364 81.213
Industri 3.763 3.641 3.590 4.030
Publik 44.677 47.408 49.561 52.962
Multiguna - - - -
Total 1.985.225 2.051.642 2.129.471 2.234.011
KVA Pelanggan
Tahun
Tarif 2003 2004 2005 Target 2006
Rumah tangga 1.198.531 1.258.077 1.336.265 1.414.485
Bisnis 318.585 348.105 382.066 411.198
Industri 634.341 653.508 644.232 672.592
Publik 133.733 150.024 163.301 169.365
Multiguna - - - -
Total 2.285.189 2.409.714 2.525.864 2.657.639
MWH Jual
Tahun
Tarif 2003 2004 2005 Target 2006
Rumah tangga 1.788.593 1.914.058 1.989.333 2.147.184
Bisnis 492.628 559.115 609.106 678.792
Industri 1.593.199 1.620.232 1.635.369 1.693.072
Publik 266.889 338.629 367.690 423.391
Multiguna 9.112 7.935 11.874 8.199
Total 4.150.421 4.439.969 4.613.372 4.950.637
Sumber : PT. PLN (Persero ) Wilayah Sumatera Utara.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan bakar minyak masih merupakan sumber energi utama untuk penyediaan
Sumatera Utara. Kemajuan teknologi sampai era ini menunjukkan bahwa bahan bakar
minyak merupakan sumber energi yang paling efisien, murah dan populer serta baik
digunakan untuk mesin tetap/diam (statyc engine) maupun mesin bergerak (dinamyc
engine).
Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan bahan bakar minyak selama ini
pasokan gas alam maka substitusi bahan bakar minyak untuk menggantikan gas alam
akan terus meningkat. Sulitnya dan tingginya harga minyak pada akhir-akhir ini
menjadi kendala dalam menjamin keandalan pelayanan tenaga listrik. Keadaan ini
pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) untuk penyediaan tenaga listrik untuk
keperluan sendiri sudah seharusnya dilakukan oleh para pengusaha. Sedangkan untuk
industri kecil dan industri rumah tangga umumnya masih dapat menggunakan bahan
bakar minyak sebagai energi pada proses produksinya. Di sektor rumah tangga
khusus untuk keperluan memasak, peran bahan bakar minyak masih dominan dan
secara perlahan akan beralih kepada energi listrik, gas alam dan elpiji. Sedangkan
transportasi, sumber energi bahan bakar minyak masih dominan. Ini ditunjukkan
bahwa teknologi peralatan transportasi, baik darat, laut dan udara masih
Minyak bumi sebagai bahan dasar bahan bakar minyak merupakan sumber energi
tidak terbarukan, dimana cadangannya akan habis. Kenyataan bahwa, pada kondisi
saat ini, untuk kebutuhan bahan bakar minyak domestik kita telah mengimpor.
energi yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Pemanfaatan sumber daya energi
yang tidak bernilai ekspor perlu segera dikelola dan dikembangkan dalam upaya
mengurangi ketergantungan terhadap salah satu jenis energi terutama minyak bumi
(BBM) / energi fosil lainnya yang jumlah cadangannya semakin kecil dan terbatas.
Kedepan, upaya pengembangan dan pemanfaatan sumber energi lain yang ada di
energi yang teknologinya telah ada serta teruji dan telah kita miliki, seperti .tenaga
air, batubara, gambut, biomassa, panas bumi, tenaga surya, angin, biofuel dan lain-
keterdapatannya tersebar.
perbukitan dan dataran. Dengan kondisi tersebut memungkinkan daerah ini memiliki
potensi sumber daya energi air yang cukup besar. Pada daerah
(cathment area) merupakan daerah yang kaya akan potensi sumber daya air. Air
terjun, air deras dan air sungai merupakan energi yang dapat dirobah kepada bentuk
membangkitkan tenaga listrik. Berdasarkan data yang didapat potensi sumber daya
air di daerah ini adalah 1.876.606, 5 KWH yang tersebar di beberapa Kabupaten.
Potensi energi air skala mikro dapat dibangun atas swadaya masyarakat dimanfaatkan
untuk membangkitkan tenaga listrik mikro hidro (PLTMH) untuk penyediaan listrik
di pedesaan. PT. PLN (Persero) membangun skala mini dan skala besar sebagai
Daerah Sumatera Utara secara geologi terletak pada jalur gunung api (volcanic belt)
Kondisi geologi tersebut menyebabkan daerah ini memiliki potensi panas bumi yang
tersebar pada daerah gunung api. Berdasarkan data yang ada potensi panas bumi di
daerah ini sudah cukup layak untuk dikembangkan. Hal ini didukung dengan hasil
pemboran yang dilakukan di daerah Sarulla (Tapanuli Utara) dan Sibayak (Karo) baik
oleh pemerintah dan pihak swasta. Karena sifatnya yang tidak menghasilkan polusi
pembakaran sehingga ramah lingkungan dan sifat lainnya yang terbarukan, maka
dibandingkan energi fosil, energi panas bumi memiliki keunggulan dan kelebihan
yang lebih baik. Lambatnya perkembangan energi panas bumi di daerah ini
diperkirakan karena mahalnya biaya pembangkit per KWH dibandingkan energi fosil.
Sedangkan pengusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi skala besar merupakan
teknologi tinggi dan padat modal, sehingga masih ketergantungan dengan investor
dari luar.
Tetapi seiring dengan meningkatnya harga minyak bumi yang begitu tinggi dan
dikuranginya beban subsidi bahan bakar minyak yang selama ini ditanggung
pemerintah, pemanfaatan panas bumi akan mempunyai daya saing. Disamping itu
semakin menipis dan terbatasnya jumlah cadangan minyak dan gas bumi perlu dipacu
pemanfaatan energi panas bumi dapat segera tumbuh dan terealisasi secara baik dan
optimal.
Cadangan batubara dan gambut yang tersebar di daerah Tapanuli Selatan, Tapanuli
Tengah, Maindailing Natal, Labuhan Batu dan Langkat, perlu dieksploitasi dengan
kualitas batubara yang terdapat di daerah tersebut merupakan jenis sub bitminus
dengan nilai kalori yang rendah. Dengan kalori yang rendah tersebut dapat
dimanfaatkan untuk bahan bakar rumah tangga, untuk industri kecil dengan mengolah
batubara ataupun gambut menjadi bentuk briket. Cara lainnya adalah pengolahan dan
pemanfaatan batubara dan gambut yang memiliki nilai kalori rendah dengan metode
Coal Oil Mixture (COM), Coal Water Fuel (COF) dan teknologi pencairan batubara.
air irigasi, diarahkan penggunaan tenaga angin. Untuk penggunaan ini dapat
dilakukan pembangunan kincir angin yang relatif sederhana dan dapat dikerjakan di
dalam negeri.
Teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), masih relatif mahal. Untuk
penyediaan energi skala kecil (khusus tenaga listrik), pada daerah yang tidak
memiliki sumber daya energi lainnya dengan jumlah penduduk relatif kecil diarahkan
4.2.6. Biogas
Bagi masyarakat peternak, khususnya ternak jenis kerbau, lembu/sapi dan kambing,
kotoran ternak dapat diproses (proses permentasi) menghasilkan biogas yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak didapur. dan juga sebagi bahan bakar
4.2.7. Biomassa
Cangkang telah dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler (ketel pembangkit uap) di
menggunakan limbah (cangkang, tandang dan ampas perasan) sebagai sumber energi
untuk pembangkitan uap dan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengoptimalan
pemanfaatan cangkang, tandan sawit dan ampas hasil pressan daging sawit total
tenaga listrik untuk keperluan proses, keperluan bagi perumahan pekerja serta
4.2.8. Biodiesel
Ditengah krisis bahan bakar saat ini pemikiran untuk mengembangkan dan
memanfaatkan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L). Tanaman ini merupakan
tanaman semak yang dapat tumbuh di lahan kritis dan tidak membutuhkan banyak air
serta pupuk. Banyak lahan-lahan yang kurang produktif dan lahan kritis di wilayah
Kabupaten. Karena sifatnya yang mudah beradaptasi dengan berbagai cuaca, maka
untuk membudidayakannya tanaman ini tidak sulit dan yang penting adalah sentuhan
Berdasarkan hasil kajian ilmiah tanaman tersebut dapat menghasilkan minyak yang
dapat digunakan sebagai pengganti minyak solar (biodisel) dan atau juga sebagai
minyak bakar pengganti minyak tanah. Pengembangan minyak jarak sebagai energi
alternatif pengganti minyak solar menjadi penting. Sementara dari hasil perhitungan
harga minyak jarak lebih murah dari minyak solar. Pembuatan minyak jarak perlu
direalisasikan dengan segera, mengingat teknologi proses pengolahannya tersebut
relatif mudah dan telah dikuasai, termasuk teknologi penanaman dan pembibitannya.
Diharapkan pemanfaatan minyak jarak akan mengurangi peran bahan bakar minyak
petani setempat.
yang dimiliki adalah potensi untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.yang
energi yang tidak bernilai ekspor perlu dikembangkan dalam upaya mengurangi
Semakin meningkatnya kebutuhan energi, maka untuk menghadapi masalah ini perlu
terbarukan dan tak dapat diekspor. Strategi yang ditempuh dalam pengusahaan jenis
sumber energi dengan mempertimbangkan klassifikasi potensi sumber energi atas
dasar tingkat teknologi, dana dan jenis pemanfaatan. Untuk menyusun strategi dan
langkah pemanfaatan sumber daya energi ini perlu memperhatikan beberapa faktor.
Potensi sumber daya energi yang bervariasi, letaknya tersebar dan jauh dari lokasi
pusat pemanfaatannya. Beberapa sumber daya energi secara alami tidak dapat
penanggulangan biaya transportasi. Dalam rangka ini perlu penyusunan tata ruang
energi terbarukan yang tidak dapat dan tidak mempunyai nilai ekspor. Meningkatkan
keterpaduan antara pengembangan sumber daya alam dengan sumber daya energi.
Dalam rangka itu diupayakan produk limbah untuk dimanfaatkan sebagai energi,
seperti cangkang, sabut pengepresan daging sawit, tandan sawit dan limbah lainnya.
Langkah ini harus didukung melalui penelitian dan penyelidikan kelayakan dan
kecil yang dapat dilakukan oleh perbengkelan lokal. Dengan demikian diharapkan
penyediaan energi yang relatif murah, harga stabil dan dapat menunjang pertumbuhan
ekonomi masyarakat.
Peran serta masyarakat swasta dalam pengelolaan sumber daya energi untuk
daripada tingkat kebutuhan konsumen. Untuk keperluan bahan bakar rumah tangga
dan industri kecil, pemakaian briket batubara/gambut dan sekam padi menjadi
alternatif dan perlu dikembangkan untuk menggantikan peran bahan bakar minyak.
Kondisi alam, infrastruktur, sosial ekonomi budaya serta pertahanan dan keamanan
sebagai akibat dari pada pembangunan tersebut. Untuk kelancaran kegiatan ini peran
masyarakat dan sosial ekonomi dan budaya sangat mendukung khususnya dalam
pembebasan tanah. Strategi yang ditempuh dalam pemanfaatan sumber daya energi,
berpedoman pada kebijakan energi nasional. Pemanfaatan secara optimal
diekspor. Disamping itu penggunaan teknologi yang dipakai, biaya pembuatan dan
Pemanfaatan potensi skala besar adalah pembangunan dengan teknologi tinggi yang
harus didukung dengan multi disiplin ilmu dan biaya yang besar. Hal ini diarahkan
untuk penyediaan tenaga listrik yang dikelola PT. PLN (Persero), ataupun swasta
untuk keperluan sendiri atau juga oleh pihak swasta untuk kepentingan umum.
Sumber daya energi batubara, panas bumi, tenaga air skala besar dan gas bumi
dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik skala besar. Khusus gas bumi perlu
Diarahkan untuk penyediaan tenaga listrik kebutuhan sektor industri, perkebunan dan
pertanian, terutama potensi energi yang tersedia di sekitar pusat kegiatan. Penyediaan
tenaga listrik termasuk diatas adalah pembangkit untuk kepentingan sendiri dan
umum pada daerah-daerah yang belum terjangkau PT. PLN Persero. Jenis sumber
energi air diarahkan untuk penyediaan tenaga listrik untuk keperluan sendiri dalam
yang belum terjangkau PLN, dimana peran swasta diharapkan dapat untuk
penyediaan tenaga listrik kepentingan umum. Potensi batubara dan gambut juga dapat
dikembangkan untuk pembangkit listrik skala mini (PLTM) untuk keperluan sendiri.
Pemanfaatan diarahkan pada penyediaan energi bahan bakar, tenaga listrik untuk
keperluan industri kecil (home industry) dan rumah tangga. Jenis sumber energi
batubara, gambut, limbah pertanian, dan kotoran ternak dapat dimanfaatkan untuk
bahan bakar disektor rumah tangga. Tenaga air skala kecil diupayakan untuk
pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dalam upaya penyediaan tenaga
pemanfaatan tenaga air skala mikro ini sangat positif mengingat pembuatannya telah
dapat dilakukan di dalam negeri. Disisi lain dapat memberi nilai tambah yaitu di
terpencil dengan penduduk yang relatif kecil jumlahnya dan sulit dijangkau PT. PLN
(Persero) dan tidak memiliki sumber daya energi lain. Pengelolaan sumber daya
energi ini mencakup banyak kegiatan, biaya besar, teknologi dan lahan. Dalam
a. Aspek teknis
Kemampuan teknis dalam pemanfaatan panas bumi masih sangat tergantung dari
teknologi luar baik penelitian geologi, eksplorasi, eksploitasi maupun alat konversi
energinya. Kegiatan ini merupakan kegiatan padat modal dan tingkat keberhasilannya
masih belum jaminan. Lokasi potensi pada umumnya sulit dijangkau dan pembebasan
panjang. Fungsi air yang sedemikian penting juga masih dimanfaatakan sebagai
relatif mahal dibandingkan dengan pemanfaatan BBM dalam satu satuan. Harga
yang relatif mahal dan perobahan lingkungan dapat menghambat masyarakat untuk
tertentu dalam kegiatan yang terkait, persiapan sumber daya manusia dengan disiplin
ilmu yang relevan, mempunyai jiwa patriotisme dengan motivasi merebut dan
menyelidiki ilmu serta pengalaman. Skala prioritas dalam pemanfaatan sumber daya
perlu digariskan antar instansi pemerintah dan memperhatikan hajat orang banyak.
Status tanah yang sangat terkait dengan adat setempat, mempersulit pembebasan
tanah. Kondisi masyarakat yang sedemikian, mudah dipengaruhi pihak tertentu untuk
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan
Energi telah menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan masyarakat dan menunjang
terus meningkat seiring dengan tingkat kehidupan masyarakat dan kemajuan ilmu
Peran sumber daya energi minyak bumi masih sangat dominan dalam konsumsi
energi pada semua sektor kegiatan. Di sektor transportasi, peran bahan bakar minyak
masih belum dapat digantikan sumber daya energi lain. Pada sektor industri,
penyediaan tenaga listrik untuk keperluan sendiri masih menggunakan sumber energi
minyak solar.
Propinsi Sumatera Utara memiliki keanekaragaman sumber daya energi yang tersebar
memenuhi konsumsi energi di daerah. Potensi panas bumi, tenaga air, limbah
pertanian (cangkang, tandan dan ampas daging sawit) adalah sumber energi
terbarukan, dapat menggantikan peran minyak dan gas bumi, khususnya untuk
penyediaan tenaga listrik skala besar. Teknologi pemanfaatan sumber daya energi air,
biodisel, biogas skala kecil telah kita miliki. Percepatan pemanfaatan sumber daya
Bahan bakar minyak (BBM), memegang posisi yang sangat dominan dalam
pemenuhan kebutuhan energi di Propinsi Sumatera Utara. Bahan bakar minyak yang
bersumber dari minyak bumi adalah sumber energi yang tidak terbarukan berarti
mempunyai cadangan yang terbatas. Suatu kenyataan bahwa kita telah mengimpor
minyak maupun BBM untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Untuk itu
baru dan terbarukan. Penggunaan jenis energi lebih diarahkan kepada penggunaan
a. Sumber daya energi panas bumi, tenaga air, batubara dan limbah pertanian
kepentingan umum yang dikelola PT. PLN (Persero) dan atau Swasta
b. Sumber daya energi tenaga air, batubara dan limbah pertanian skala mini,
c. Sumber daya energi dengan skala kecil diarahkan pada penyediaan energi
bahan bakar, tenaga listrik untuk keperluan industri kecil (home industry) dan
rumah tangga. Jenis sumber energi batubara, gambut, limbah pertanian, dan
kotoran ternak dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar di sektor rumah tangga.
Tenaga air skala kecil diupayakan untuk pembangkit listrik tenaga mikro
hidro (PLTMH) dalam upaya penyediaan tenaga listrik di desa yang belum
kecil jumlahnya dan sulit dijangkau PT. PLN (Persero) dan tidak memiliki
2. Percepatan pengembangan biodisel jarak pagar, pemerintah pusat dan daerah agar
informasi sumber daya energi yang akurat termasuk kondisi lingkungan di sekitar
sumber.
Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Armstead, H., Cristopher, 1983, Geothermal Energy, E. &F.N. Spon Ltd, New York
Hardjono, H., 2001, Teknologi Minyak Bumi, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Irving and Adler, R.,1974, Coal, The John day Company, New York
Nur Alamsyah, Andi., 2006, Biodisel Jarak Pagar, Agromedia Pustka, Jakarta
Prihandana, Rama., 2006, Dari Energi Fosil menuju Energi Hijau, Proklamasi
Publising House, Jakarta
B. Skala Mini
1. Aek Sagar Liang Bandar Pulau 1 20 150 **)
Jumlah 150
B. Skala Mini
1. Lau Pulo Basukem Sibolangit 0.5 30 147 *)
2. Tarenggang Tiga Juhar Tiga Juhar 0.5 20 196 **)
3. Namo Sawa Malengo Tiga Juhar 1 15 147 **)
4. Lau Gembur Talapeta Deli Tua 1 20 196 *)
5. Betala Terumba Sbiru- biru 1.1 8 114 *)
6. Lau Putih Batu Sianggehen Sibolangit 2 100 1960 *)
7. Lau Malem Batu Sianggehen Sibolangit 0.5 50 245 *)
8. Lau Parira Negeri Suah Sibolangit 0.5 200 980 *)
Jumlah 3965
B Skala Mini
1. Simonis Simonis Na IX-X 9 20 1.764 *)
2. Ulumahuang Ulumahuang Kota Pinang 10 20 1.960 *)
3. Simahalinking Hatapang Na IX-X 2 60 1.176 *)
Jumlah 4.900
B. Skala Mini
1. Serenggana II Serenggana Selapian 0.25 80 196 **)
Jumlah 196
B. Skala Mini
1. Aek Sipongi Tanjung Balai Muara Sipongi 0.3 100 294 **)
2. Aek Sinabuan Huta Godang Kota Nopan 0.2 275 539 **)
3. Aek Siponggol Siponggol Sidempuan 0.2 275 539 **)
Timur
4. Harambir G.Tua/ Sidempuan 0.5 100 490 **)
Pargarutan Timur
5. Siharimau Gunung Tua Panyabungan 1 70 686 **)
6. Aek Parsariran Parsariran Batang Toru 2.7 15 304 **)
7. Aek Siguti Arse Sipirok 9.51 30 7.140 **)
8. Aek Godang Aek Godang Sidempuan 3.74 25 701 **)
Timur
9. Simarpinggan Napa P. Sidempuan 0.635 30.75 176 **)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
10. Batang Kumal Pargarutan Sidempuan 0.29 10 157 **)
timur
11. Siulang-ulang Bangkeling Natal 1.00 20 150 **)
12. Aek Sompit Batu Lotung B. Natal 1.00 25 187.50 **)
13 Aek Muara Muara Soma B. Natal 1.00 15 112.50 **)
Soma I
14. Aek Silima- Damparan Saipar Dolok 1.00 50 350.00 **)
lima Hole
15. Aek Tolang Tolang Padang Boak 1.05 15 771.75 **)
16. Aek Tapus Tapus Saipar Dolok 1.20 15 176 **)
Hole
17. Sibinail Sibinail Muara Siponggi 0.5 35 171.5 *)
Jumlah 12.965.65
C. Skala Besar
1. B.Gadis II - B. Angkola - - 103.00 **)
2. B.Gadis III - B. Angkola - - 69.900 **)
3. B.Gadis IV - B. Angkola - - 45.000 **)
4. Batang - Natal - - 423.700 **)
Singkuang
5. Aek Putih - P.Bolak - - 13.500 **)
Jumlah 655.900
Lampiran 10. Data Potensi Sumber Energi Air di Kabupaten Tapanuli Tengah
Lampiran 11. Data Potensi Sumber Energi Air di Kabupaten Tapanuli Utara
B. Skala Mini
1. Aek Kualat Parsoburan Habinsaran 1.46 20 220 **)
Timur
2. Aek Doras Siaro/ Siborong- 1.41 20 210 **)
Sitampurung borong
3. Aek Sibontuan Sibotuon Balige 3.24 17 413 **)
4. Aek Sibuluan Sibuluan Onan Ganjang 1.45 50 545 **)
5. Aek Sibontuan Sibuluan Onan Ganjang 2.52 50 954 **)
6. Binangara Binangara Pakkat 1 200 1.960 **)
7. Bonan Dolok Bonan Dolok Parmonangan 1.5 100 1.470 **)
8. Situ Molop Pearaja Parlilitan 1.4 100 1.373 **)
9. Marjunjung Sarulla Dolok Pahae Julu 1.2 75 882 **)
10. Aek Raisan Parsingkaman Adian Koting 4.8 25 1.176 **)
11. Sibokat Pinun - 13.2 30 3.380 **)
12. Aek Silang Marbu Muara 1.68 250 3.150 **)
13 Aek Sibontar Bonan Dolok Sianjur Mula 0.5 60 294 **)
14. Aek Butar Banualuhu Siborong- 2.79 60 1.256 **)
borong
15. Aek Sibundong - Onan Gonjang 7.65 40 2.205 **)
6. Aek Sibaulung - Habinsaran 3.24 30 1.215 **)
7. Aek Agong - Habinsaran 57 30 1.828 **)
8. Aek Balungan - Habinsaran 2.11 50 790 **)
9. Aek Situmandi Huta Barat Tarutung 10.13 25 1.985 **)
20. Sarulla Parsaoran Pahae Jahe 0.84 25 158 **)
Nainggolan
21. Aek Raisan III - Adian Koting 11.2 25 2.100 **)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
22. Aek Raisan IV - Adian Koting 1.95 25 366 **)
23. Sipolung Jaya Payung Pakkat 1.5 18 264.6 **)
24. Sidempula Pearungsilo Paranginan 2 30 588 **)
25. Lintong Lintong Harian Baho 1 60 588 *)
26. Aek Sarulla Pasar Sarulla Pahae Julu 1 75 735 *)
27. Aek Sipigagan Bonan Dolok Sianjur Mula 0.7 60 411 *)
Jumlah 31.007.6
C. Skala Besar
1. Asahan I Ambar Halim Porsea 180.000 **)
2. Asahan III Meranti Timur Habinsaran 300.000 **)
3. Asahan IV - Pulau Rakyat 75.000 **)
4. Asahan V - Bandar 20.000 **)
5. Sirahar Situmeang Sipoholon 21.000 **)
Habinsaran
6. Toru I Ompu Tarutung 48.600 **)
hem-hem
7. Toru III Simasom Pahae Jahe 148.200 **)
8. Sibundong V Sihotang Parlilitan 19.800 **)
Hasugian
9. Sibundong VI Tara Bintang Parlilitan 47.000 **)
10. Aek Simonggo Sianom Hudor Parlilitan 11.300 **)
Selatan
11. Aek Simonggo Sianom Hudor Parlilitan 53.400 **)
Selatan
12. A.Simonggo Tara Bintang Parlilitan 15.100 **)
Jumlah 939.400
B. Padi
1. Sawah Irigasi 38.076 204.695
2. Sawah non Irigasi 3.646 8.178
Jumlah 41.722 212.873
C. Sampah
1. Sapi 3004 -
2. Kerbau 4.176 -
3. Kuda 38 -
4. Kambing/domba 17.738 -
5. Babi 515 -
6. Ayam kampung 2.145.432 -
7. Ayam Ras 34.333 -
8. Itik 604.005 -
Jumlah 2.809.241 -
Sumber : Kantor Pertambangan Kabupaten Mandailing Natal