Waskita Karya
A. Latar Belakang Perusahaan
1. Sejarah singkat perusahaan
PT. Waskita Karya (Persero), Tbk didirikan pertama kali sebagai perusahaan asing
dengan nama perusahaan asing dengan nama Volker Aannemings Maatschapiij N.V yang
kemudian di nasionalisasi menjadi Perusahaan Negara (PN) Waskita Karja berbdasarkan PP
No. 62 Tahun 1961 pada tanggal 29 Maret 1961. Setelah di naturalisasi, Waskita kemudian
berubah menjadi Perusahaan Terbatas dengan nama PT. Waskita Karya berdasarkan Akta
Pendirian No. 80 tanggal 15 Maret 1973 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No.
20 tanggal 8 Agustus 1973.
Perusahaan bergerak di bidang usaha jasa konstruksi, industri, realty, dan
perdagangan. Saham waskita telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19
Desember 2012 dengan kode saham WSKT. Saat ini kepemilikan saham WSKT proporsi
Pemerintah Republik Indonesia 68% dan masyarakat 32%.
2. Bidang Usaha
a. Konstruksi
Waskita memiliki 5 divisi berdasarkan produk (Divisi sipil, gedung, EPC, Realty,
dan Precast) dan 4 divisi berdasarkan wilayah geografis (Divisi regional I, II, III,
dan IV)
b. Precast
Perseroan memiliki 4 pabrik beton precast di Cibitung, Pasuruan, Sadang, dan
Palembang dengan kapasitas pabrik bteon precast yahun 2014 adalah 5.550.000
ton dengan 50% digunakan untuk kebutuhan internal dan selebihnya dijual ke
pihak eksternal.
c. Realty
Perusahaan memiliki 2 pilot project yaitu di Cawang dan Alam Sutra. Untuk
proyek Cawang rencana akan membangun gedung kantor dan hotel dengan luas
lahan 3.155 m2. Sedangkan proyek Alam Sutra dengan luas lahan sekitar 1
hektar.
d. Energi
Pada Juli 2013, Perseroan telah mendirikan sebuah anak perusahaan di bidang
PLT Mini Hidro yang bernama Waskita Sangir Energi yang berlokasi di Sangir,
Sumatra Barat dengan nilai investasi Rp. 180 Milyar dan kapasitas output
10MegaWatt.
e. Jalan Tol
Perseroan memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang jalan tol yaitu PT.
Citra Waspphutowa yang mengoperasikan ruas jalan tol Depok-Antasari.
Perseroan ini memiliki saham di perusahaan sebesar 12.5%.
3. Keunggulan Bersaing
a. Memiliki posisi yang menguntungkn dalam penggarapan potensi dari proyek
infrastruktur dan luar negeri
b. Pemain besar nasional dengan reputasi dan customer base yang luas
c. Memiliki produk unggulan dan produk yang berkualitas
d. Pertumbuhan pendapatan yang stabil dan daya saing yang meningkat
e. Desentralisasi organisasi dan jaringan pemasaran dan wilayah produksi yang luas
di seluruh Indonesia
f. Memiliki manajemen dan tenaga kerja yang ahli dan dapat diandalkan dalam
penyelesaian proyek dengan tepat waktu
g. Memiliki sistem pengelolaan keuangan yang terintregasi
B. Struktur Organisasi dan Job Description
Dewan Komisaris
Presiden Direktur
Departemen Sekretaris
Akuntansi Perusahaan
Departemen
Keuangan & Risiko Internal Audit
Departemen SDM
& Umum
Departemen
Pemasaran
Departemen
Produksi
Investor PKBL
Relation unit