Oleh
Oleh:
Mardiati
NIM. I1A001004
Pembimbing
Juli 2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) merupakan bayi lahir hidup
dengan berat badan lahir 1000 – 1500 g. Penyebab dari BBLSR adalah kelahiran
mempengaruhi sehingga bayi lahir dengan BBLSR yaitu ras, usia maternal, faktor
maternal yaitu penyakit yang dialami ibu selama mengandung, komplikasi persalinan
Sebagian besar bayi kembar dilahirkan prematur, dan komplikasi pada ibu
akibat kehamilan ini lebih sering daripada kehamilan tunggal. Tetapi karena
sepsis pada bayi dengan BBLSR sekitar 14% – 48% yang merupakan penyebab
kematian.4,5
mortalitas 40% – 50% dan lebih dari separuhnya harus dirawat di rumah sakit bagian
unit intensif.6 Di Amerika Serikat, sekitar 1,4% atau sekitar 56.270 bayi lahir dengan
menurut propinsi dengan rentang 2,0 %-15,1% terendah di propinsi Sumatera utara
BBLR yang dilahirkan kurang bulan dan sebagian besar (79,2%) adalah BBLR pada
Bayi dengan BBLSR merupakan salah satu faktor risiko terhadap kematian
bayi khususnya pada masa perinatal. Tahun 2006, Indonesia menduduki peringkat 10
diantara 18 negara ASEAN dan SEARO dengan angka kematian bayi yaitu 35 per
1000 kelahiran hidup. Kalimantan Selatan pada tahun 2007, angka kematian bayi
Berikut ini akan dilaporkan sebuah kasus bayi gemeli dengan berat badan
3
BAB II
LAPORAN KASUS
I. Identitas
II. Anamnesis
Alloanamnesis dengan nenek penderita, pada tanggal 24 Juni 2009, pukul 09.45
Wita.
Bayi lahir sekitar 3 jam yang lalu dengan diantar bidan. Persalinan
ditolong oleh bidan di rumah bidan. Bayi lahir langsung menangis dan tidak
ada kebiruan. Bayi lahir dengan posisi kepala terlebih dahulu dan tidak ada
Setelah bayi lahir, bidan yang menolong menyarankan agar bayi dibawa ke
4
RSUD Ulin untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Menurut bidan,
tembuni satu dengan 2 tali pusat. Sejak lahir sampai sekarang bayi tidak ada
diberi minuman apa pun. Keadaan ibu masih lemah sehingga tidak dapat
keguguran.
4. Riwayat Antenatal
Selama hamil tidak ada keluhan nyeri ulu hati, kaki bengkak, dan
TP : - Juli 2009
5. Riwayat Keluarga
Penyakit keturunan
Tidak ada riwayat darah tinggi, kencing manis, maupun asma pada orangtua
5
Kelahiran kembar : pada nenek (pihak ibu).
6. Riwayat Psikososial
Kehamilan : Gemelli
Antropometri :
Panjang lahir : 36 cm
6
respirasi : 54 kali/menit
berat badan : 1.200 gram
CRT : 3 detik
pinna.
Hidung : Bentuk normal, simetris, pernapasan cuping
rooting positif.
Lidah : Bentuk simetris, tidak anemis, warna merah muda.
5. Leher Kuduk kaku tidak ada, tidak tortikolis.
6. Toraks :
Inspeksi : Bentuk simetris, terdapat retraksi di substernum,
memanjang
Palpasi : Fremitus vokal simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi : suara napas bronkovesikuler, suara tambahan tidak
ada.
b. Jantung
Inspeksi : Vousseure cardiaque, pulsasi dan iktus tidak
terlihat.
Palpasi : Thrill tidak ditemukan.
Perkusi : Batas kanan : ICS IV LPS kanan
IV. Resume
gram.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : Gerakan kurang aktif, menangis kurang kuat
Heart rate : 147 kali/menit
Suhu : 36,5 oC
Pernapasan : 54 kali/menit
Kulit : Kemerahan, turgor lambat kembali
Kepala : Caput suksadaneum tidak ada
Mata : Tidak anemis, tidak ikterik
Telinga : Terdapat tulang rawan pada pinggir pinna
Hidung : pernapasan cuping hidung tidak ada
Mulut : Mukosa kering, labiopalatoschizis tidak ada
Leher : kaku kuduk tidak ada, tortikolis tidak ada
Toraks : Retraksi pada substernal
Abdomen : Tali pusat mulai layu
Ekstremitas : Edema (-/-), parese (-/-)
Genitalia : ♂, decensus testis (+)
Anus : (+)
V. Diagnosa Banding
I. BBLSR - SMK
BBLSR - KMK
Aterm
Pre term
I. BBLSR - KMK
9
VII. Prognosis
Dubia ad bonam
VIII. Usulan/Saran
kesehatan.
IX. Terapi
- Infus D10
- Protein (-)
IV. Obat-obatan
- Gentamicin 6 mg / 36 jam
IM (-)
10
P.O (-)
- Bolus
- Antibiotik
o Ampicillin 60 mg / 12 jam
o Gentamicin 6 mg / 36 jam
Pukul 21.50 WITA konsul Dokter Konsulen hasil Glukotes 113 mg/dl, advis:
- Bolus stop
11
12
13
14
Tabel 2. Hasil Laboratorium (24 Juni 2009)
PEMERIKSAAN HASIL
Hemoglobin 18,1 g/dl
Leukosit 10,9 ribu/ul
Eritrosit 4,92 juta/ul
Hematokrit 53 vol%
Trombosit 189 ribu/ul
MCV 107,5 fl
MCH 36,8 pg
MCHC 34,2 %
GDS 44 mg/dl
CRP Negatif
X. Diskusi
Bayi berat berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi baru lahir
a. Bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
(259 hari)
b. Bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu
c. Bayi lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau
15
Berdasarkan pengertian di atas, bayi BBLSR dapat digolongkan menjadi 2,
yaitu:10,11,12
1. Prematuritas murni
Masa gestasinya kurang dari 37 minggu, dan berat badannya sesuai dengan berat
badan untuk masa gestasi itu, atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai
untuk masa kehamilan. Masa gestasi yang kurang dari 37 minggu ini dihitung dari
mulai hari pertama menstruasi terakhir, dan dianggap sebagai periode kehamilan
2. Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
Untuk menaksir masa gestasi pada neonatus dapat digunakan cara, antara
lain:11,12
1. Menggunakan HPHT
3. Pemeriksaan radiologik
5. Pemeriksaan EEG
Pada kasus ini berat badan lahir adalah 1.200 gram dan untuk menaksir maturitas
= 220,28 / 7
= 31 minggu – 32 minggu
Bayi lahir dengan berat badan 1.200 gram, panjang badan 36 cm dan lingkar
bawah persentil 10th maka neonatus ini disebut sebagai dismaturitas atau kecil masa
kehamilan.10,13
merupakan pengukur langsung pertumbuhan otak. Lingkar kepala pada bayi dengan
KMK dapat menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan otak akibat adanya restriksi
1. Faktor fetus
• Abnormalitas karyotipe
• Abnormalitas kromosom
• Penyakit genetik
17
• Anomali kongenital
2. Faktor maternal
penyakit jantung
• Infeksi (TORCH)
• Status nutrisi
• Kelainan plasenta
• Plasenta previa
4. Faktor demografi
• Ras
• Paritas
pertukaran zat antara janin dan ibu.16 Pada kasus ini, bayi merupakan bayi kembar
sehingga zat makanan yang diberikan ibu sewaktu hamil terbagi dua, yang
pada kehamilan tunggal. Ini mengakibatkan berat badan yang rendah pada janin.
18
Menetapkan bayi kembar monozigot atau dizigot sangat penting. Penyebab
kematian yang umum terjadi adalah saling membelitnya tali pusat kedua janin
arteriovenosa. Akibatnya darah akan dipompakan dari arteri ke dalam vena, keluar
dari janin yang satu masuk ke arteri janin yang lain. Sehingga janin kembar
monozigot yang satu dapat berukuran jauh lebih kecil daripada janin lainnya.8,19
Diagnosis kembar prenatal terkesan dari ukuran uterus yang lebih besar
daripada yang diharapkan untuk umur kehamilan, auskultasi 2 jantung janin, dan
kenaikan kadar fetoprotein serum ibu atau kadar gonadotropin korionik manusia
Pengamatan ketat merupakan indikasi selama kelahiran dan segera pada masa
neonatus. 3,18
Pada kasus ini diagnosis kehamilan kembar dilakukan setelah bayi lahir.
Walaupun ibu rajin memeriksakan kehamilannya ke Posyandu. Akan tetapi ibu tidak
19
Semakin rendah berat lahir bayi maka komplikasi yang dapat terjadi semakin
1. Hipotermi
Hal ini karena luas permukaan tubuhnya relatif lebih besar perbandingannya
- Rawat inkubator
2. Hipoglikemi
glikolisis anaerobik.
3. Asfiksia perinatal
4. Masalah respirasi
20
Berkaitan dengan imaturitas ginjal. Sehingga memiliki resiko dehidrasi,
hipermagnesia.
6. Hiperbilirubinemia
7. Anemia
8. Ketidakseimbangan nutrisi
9. Infeksi
Resiko infeksi lebih tinggi karena imaturitas imunologi dan perawatan invasif
yang lama.
- Perdarahan intraventrikular
- Leukomalasia periventrikular
21
Berikut adalah pembagian permasalahan yang timbul pada bayi dengan
mengalami periodik apneu dua kali hingga terjadi gagal nafas dan akhirnya
meninggal dunia.
Bayi BBLSR berisiko mengalami gagal nafas, yang dapat disebabkan oleh:1,19
- Defisiensi surfaktan
22
Mengenai penatalaksanaan BBLR yang tergolong dismaturitas adalah:1,12,19,20
pernapasan lebih dari 60 kali/menit dibuat foto thoraks. Hal ini untuk mengetahui
2. Pemeriksaan kadar gula darah setiap 8-12 jam. Cairan infus yang diberikan
yaitu D10%.
Pemberian ASI lebih baik selain pemberian nutrisi juga dapat mencegah nekrosis
enterokolitis.
6. Terapi oksigen
Menjaga saturasi oksigen kisaran 85% - 92%. Saturasi oksigen tidak harus
7. Cairan
Pada hari pertama perawatan, bayi BBLSR mendapatkan cairan sekitar 60-80
ml/KgBB. Harus dilakukan pengawasan terhadap cairan yang masuk dan yang
keluar.
23
8. Elektrolit
Gentamicin 6 mg/36 jam iv. Pada hari ketiga antibiotik diganti dengan Ceftazidin
60 mg/12 jam iv
bayi BBLSR dapat menurunkan resiko sepsis dan NEC.4,7 ASI mengandung
asetilhidrolase.7
sepsis merupakan faktor resiko utama penyebab mortalitas dan morbiditas pada bayi
24
1. Sepsis neonatal digunakan ampicillin dikombinasikan dengan antibiotik
golongan aminoglikosida
Infeksi pada neonates paling sering melalui kontak dengan kulit. Pada bayi
BBLSR dan KMK memiliki lapisan kulit yang lebih tipis. Sehingga mudah
mengalami kerusakan dan menjadi jalur infeksi. Oleh karena itu, selama perawatan
dilakukan tindakan minimal handling. Selama perawatan di rumah sakit, infeksi juga
dapat terjadi melalui kateter infus dan pemasangan orogastric tube (OGT). Bakteri
Enterobacteriaceae. 7
25
BAB III
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus bayi laki-laki gemeli dengan berat badan lahir
sangat rendah yaitu 1200 gram, usia 3 jam yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin.
Diagnosis gemeli diketahui setelah bayi lahir. Selama perawatan bayi rawat
periodik apneu dua kali hingga terjadi gagal nafas dan akhirnya meninggal dunia.
26
DAFTAR PUSTAKA
1. UCSF medical center. Very low and extremely low bisthweigth infants. The
regents of the University of California [online] 2004. Available from:
www.ucsfhealth.org/children/health/manual/20_VLBW_ELBW.pdf
5. Sisca. Meneropong penyebab bayi berat lahir rendah. Anakku [online] 2009.
Available from: http://www.anakku.net/content/meneropong-penyebab-bayi-
berat-lahir-rendah
27
10. Groveman SA. New preterm infant growth curves influence of gender and
race on birth size. A thesis. Philadelphia: Drexel University, 2008
11. Hasan R, Alatas H, Ed. Bayi berat lahir rendah. Dalam: Buku Kuliah Ilmu
Kesehatan Anak 2 cet ke-6. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 1985. h 1051-7
12. Behrman RE, Vaughn VC, Nelson WE, eds. Ilmu kesehatan anak nelson 1.
Alih bahasa : Siregar MR, Maulany RF. Jakarta: EGC, 1992. h 561-3
13. Battaglia FC, Frazier TM, Hellegers AE. Birth weight, gestational age, and
pregnancy outcome, with special reference to high weight-low gestational age
infant. Pediatric 1966; 37: 417-22
15. Saenger P, Czernichow P, Hughes I, Reiter EO. Small for gestational age:
short stature and beyond. Endocrine reviews 2007; 28(2): 219-51
19. Eichenwald EC, Stark AR. Management and outcomes of very low birth
weight. N Engl K Med 2008; 358: 1700-11
21. Stoll BJ, Hansen N, Fanaroff AA et al. Late-onset sepsis in very low birth
weight neonates: the experience of the NICHD neonatal research network.
Pediatrics 2002; 110: 285-91
28
22. Brown JC, Burns JL, Cummings P. Ampicillin use in infant fever. Arch
Pediatr Adolesc Med 2002; 156: 27-32
23. Clark RH, Bloom BT, Spitzer AR, Gerstmann DR. Empiric use of Ampicillin
and cefotaxime, compares with Ampicillin and gentamicin, for neonates at
risk for sepsis is associated with an increased risk of neonatal death. Pediatrics
2006; 117: 67-74
29