Anda di halaman 1dari 33

181

D. Bayi Baru Lahir

Pada perkembangan kasus ini penulis menguraikan apa yang telah di


lakukan saat Bayi Baru Lahir di BPM. Hj. Gunarti,S.ST,M.Kes. Untuk
melengkapi data penulis langsung mengadakan wawancara dengan orang tua,
sebagai hasil dan catatan yang ada pada status serta data bayi baru lahir di sajikan
dalam bentuk asuhan kebidanan SOAP.
182

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN BERAT BAYI


LAHIR RENDAH (BBLR) DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) HJ.
GUNARTI, S.ST,M.Kes BANJARBARU 2016

PENGKAJIAN DATA

Hari/ Tanggal : Kamis, 11 Februari 2016

Pukul : 14.25 WITA

A. Data Subjektif
1. Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny. S
Waktu/ Tanggal Lahir : Kamis 11 Februari 2016, pukul 14.25 wita
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Berat Badan : 2300 gram
Panjang Badan : 48 cm

2. Identitas Orangtua
IBU AYAH
Nama : Ny. S Tn. A
Umur : 24 tahun 27 tahun
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Guru PNS
Alamat : Jl. A. Yani Km 21, RT 02, RW 02, Landasan Ulin
183

3. Keluhan Utama
Bayi baru lahir spontan belakang kepala dengan Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR)
4. Riwayat Kehamilan Persalinan Terdahulu
Ibu mengatakan ini merupakan kelahiran yang pertama
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 02 – 05 - 2015
TP : 09 – 02 - 2016
Kehamilan Yang Ke : Pertama
Mulai Merasakan Gerakan janin : Pada usia kehamilan 20 minggu
Pemeriksaan Kehamilan
ANC Trimester I
Pemeriksa : Bidan
Tempat : BPM Hj. Gunarti, S.ST,M.Kes
Frekuensi : Ibu ANC 1 kali
Keluhan : Ibu merasa mual dan muntah
Terapi : Voldiamer 1 x 1, B-Comp 3 x 1, Magnidicon 3 x 1
Imunisasi :-
Penyuluhan :
 Ibu dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan cara
makan dengan porsi sedikit tapi sering.
 Ibu dianjurkan untuk istirahat yang cukup.
 Ibu dianjurkan untuk tidak makan-makanan yang pedas, asam dan
berlemak.
 Ibu di anjurkan untuk tidak minum jamu-jamuan dan memijat bagian
perutnya.
 Ibu dianjurkan untuk rutin meminum obat-obatan yang di berikan.
 Ibu dianjurkan untuk memeriksakan kembali kehamilannya 1 bulan
lagi atau apabila ada keluhan.
184

ANC Trimester II
Pemeriksa : Bidan
Tempat : BPM Hj. Gunarti, SST
Frekuensi : Ibu ANC 3 kali
Keluhan : Ibu mengatakan kakinya terasa bengkak.
Terapi : Fermia 1x1, Mamivit 1x1
Imunisasi : TT2
Penyuluhan :
 Ibu di anjurkan untuk miring kiri beberapa saat sebelum ibu bangun
tidur.
 Ibu dianjurkan untuk istirahat yang cukup.
 Ibu dianjurkan meninggikan kakinya pada saat tidur
 Ibu dianjurkan untuk makan-mkanan yang bergizi untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya.
 Ibu dianjurkan untuk rutin mengkonsumsi obat-obatan yang di
berikan.
 Ibu dianjurkan untuk rutin memeriksakan kehamilannya setiap satu
bulan sekali atau apabila ibu ada keluhan.
ANC Timester III
Pemeriksa : Bidan
Tempat : BPM dan Puskesmas
Frekuensi : Ibu ANC 3 kali
Keluhan : Ibu mengeluh kakinya terasa bengkak.
Terapi : Fermia 1x1, Mamivit 1x1
Imunisasi :-
Penyuluhan :
 Ibu dianjurkan untuk istirahat yang cukup.
 Ibu dianjurkan untuk makan-makanan yang bernilai gizi tinggi
 Ibu dianjurkan untuk meninggikan kakinya pada saat tidur
185

 Ibu dianjurkan untuk mempersiapkan persalinannya.


 Ibu dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi obat-obatan yang di berikan
 Ibu dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya sesering mungkin,
dan apabila sudah terasa sakit dan keluar tanda-tanda adanya
persalinan (keluar lendir bercampur darah dan rasa sakit pada bagian
pinggul yang menjalar di sertai kontraksi atau his yang teratur) maka
segera ibu di bawa kepetugas kesehatan
6. Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu melahirkan pada hari Kamis 11 Februari 2016 pukul 14.25 WITA dan
lahir bayi Laki –Laki dengan BB 2300 gram PB 48 cm dengan Apgar
Score 8’, 9’, 10’.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
2. Tanda Vital
Suhu : 36,6 oC
Nadi : 120 kali/ menit
Respirasi : 48 kali/menit
Berat Badan :2300 gram
Panjang Badan : 48 cm
Apgar Score :8’,9’,10’
186

3. APGAR SCORE
Kriteria Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 1’ 5’ 10’
Apparance Pucat Badan Seluruh 2 2 2
Color merah, badan
(warna ekstermitas merah
kulit) biru
Pulse Rate Tidak <100 kali/ >100 2 2 2
(nadi) ada menit kali/menit
Grimace Tidak Sedkit gerak Menangis, 1 1 2
(reaksi ada mmik batuk,
rangsang) bersin
Aktivity Tidak Lekstermitas Gerak 1 2 2
(tonus otot) ada fleksi aktif
Respirasi Tidak Lambat / Menangis 2 2 2
(pernafasan) ada tidak teratur kuat
Jumlah 8 9 10
Keterangan :
Apgar Score menit ke-1 : 8’
Apgar Score menit ke-5 : 9’
Apgar Score menit ke-10 : 10’
4. Pemeriksaan Fisik
Kulit : Kulit licin kemerahan dan sedikit menebal, terdapat
sedikit verniks.
Kepala : Bentuk normal, tidak ada caput succedaneum, dan
sephalematoma.
Ubun-Ubun : Tidak terdapat penyusupan kepala.
187

Muka : Muka terlihat kemerahan , bentuk simetris , dan tidak


ada odema.
Mata : Bentuk simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis.
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada sekret, dan tidak ada
kelainan.
Hidung : Bentuk normal , tidak ada kelainan, tidak ada
penumpukan lendir, tidak ada pernafasan cuping
hidung.
Mulut : Bentuk simetris, bibir tidak sianosis, dan refleks isap
bagus, Serta tidak ada kelainan seperti bibir sumbing.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, paratyroid,
parotitis, vena jugularis, dan tidak ada benjolan yang
abnormal.
Dada : Bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak ada
retraksi dinding dada.
Abdomen : Bentuk normal, dan terdapat tali pusat yang masih
basah.
Punggung : Bentuk normal, tidak ada spina bifida.
Ekstermitas : Lengkap,gerak aktif dan tidak sianosis.
Genetalia : Jenis kelamin laki-laki, testis sudah berada didalam
scrotum.
Anus : Berlubang.
5. Refleks
Refleks Moro : (+) Pada saat di kejutkan dengan suara
gerakan bayi akan memeluk.
Refleks Rooting : (+) Bayi di sentuh pada pipi/ ujung mulutnya
maka akan nenbuka/menoleh.
188

Refleks Grashping : (+) Telapak tangan bayi di sentuh maka jari-jari


bayi akan menggenggam.
Refleks Sucking : (+) Suatu benda di masukan/ di letakkan ke
mulut bayi maka, bayi langsung menghisap.
Refleks Babinsky : (+) Telapak kaki bayi di goyang / di sentuh,
maka jari-jari akan membuka.
Refleks Tonik Neck : (+) Bayi di telentangkan, menolehkan kepala
bayi, maka gerakan bayi seolah melawan arah.
Refleks Blinking : (+) Menyinari cahaya pada mata bayi, maka bayi
akan menutup kedua matanya..
6. Eliminasi
Miksi : Belum
Mekonium : Sudah (pada pukul 14:25 WITA)
7. Antropometri
a. Lingkar Kepla : 32 cm
b. Lingkar Dada : 30 cm
c. Panjang badan : 48 cm
d. Berat badan : 2300 gram

8. Pemeriksaan Penunjang
Laboraturium : tidak di lakukan.
189

C. Asessment
Bayi baru lahir spontan belakang kepala dengan Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR)

D. Planning
1. Memberitahu kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam
keadaan baik dan normal tetapi berat badan bayi kurang dari batas normal.
2. Mencegah kehilangan panas tubuh bayi dengan cara :
 Mengeringkan segera bayi baru lahir
 Membungkus / membedong bayi dengan selimut atau kain yang kering
dan bersih
 Meletakkan bayi di tempat yang hangat.
 Bayi tidak di mandikan selama 6 jam setelah lahir.
3. Bebaskan jalan nafas dengan cara mengusap mulut dan hidung bayi
dengan kasa steril, atau menghisapnya menggunakan (De Lee) agar bayi
dapat bernafas normal.
4. Melakukan perawatan tali pusat dengan cara membungkus tali pusat
dengan kas steril.
5. Memberikan suntikan Neo-K secara Intramuscular sebanyak 0,5 ml, di
bagian paha atas sebelah kiri, serta memberikan salep mata Tetracyclin di
cekungan mata.
6. Melakukan pengukuran antropometri di antara lingkar kepala, lingkar
dada, panjang badan dan berat badan.
7. Memantau kondisi bayi yang meliputi :
 Kemampuan bayi menghisap.
 Tanda-tanda vital diantaranya :
Suhu
Nadi
190

Respirasi
 Aktifitas fisik
 Warna kulit
 Tanda bahaya umum pada bayi seperti demam tinggi, bayi kejang,
kemampuan menghisap bayi lemah, atau tidak menyusu, sulit bernafas
atau nafas cepat.
8. Menjelaskan tentang roming in pada ibu, yaitu :
 Jangan meninggalkan bayi sendirian, bayi harus di tunggu oleh salah
satu anggota keluarga.
 Memberitahukan pada suami atau keluarga ibu agar tidak merokok
atau menyalakan obat nyamuk bakar di lingkungan dalam rumah
untuk menghindari asap yang bisa terhirup oleh bayi.
9. Memenuhi kebutuhan bayi :
 Mengusahakan segera mungkin bayi mendapatkan ASI / kolustrum
dari ibu.
 Menjelaskan dan memberikan contoh kepada ibu cara
menyendawakan bayi setelah ibu menyusui dengan cara bayin di
sandarkan pada ibu dengan posisi bayi telungkup di dada/ bahu ibu
lalu belakang bayi di tepuk-tepuk dengan lembut sampai bayi
bersendawa.
10. Mengajarkan ibu cara menyususi bayi dengan benar, yaitu puting susu
harus benar-benar masuk ke dalam mulut bayi dan dada bayi harus
menempel pada perut.
11. Mendokumentasikan asuhan kebidanan dengan metode SOAP.
191

CATATAN PERKEMBANGAN.

No Hari / Tanggal Catatan Perkembangan


1. Jum’at S : Bayi menangis kuat dan bergerak aktif. Buang air
12 Februari 2016 besar 4 kali dan buang air kecil 2-3 kali.
Pukul : 09 : 00
WITA O : Keadaan Umum : Baik
 Tanda-Tanda Vital
 S : 36,7oC
 R : 49 kali/ menit
 N : 123 kali / menit
 BB: 2300 gram
 BAB : 4 kali
 BAK : 2-3 kali
Bayi sehat dan terlihat kemerahan , bayi
menangis kuat, tali pusat masih basah dan refleks
isap bagus.

A : Bayi baru lahir spontan belakang kepala


Dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) H-1

P :
1. Mengenakan pakaian untuk bayi yang bersih
dan hangat.
2. Mengobservasi keadaan bayi dengan
melakukan vital sign dengan hasil :
S : 36,7oC
R : 49 kali / menit
192

N : 123x/menit
3. Memberikan asupan sesuai kebutuhan bayi,
dan sesering mungkin.
4. Mengganti popok bayi setiap kali BAB dan
BAK.
5. Menjaga kebersihan bayi dan lingkungan.
6. Memberi penjelasan kepada ibu tentang :
 Cara merawat tali pusat yaitu dengan
menjelaskan pada ibu agar tidak
memberikan atau mengoleskan ramuan
apapun pada tali pusat bayinya.
 Cara perawatan bayi sehari-hari dengan
menyarankan agar menjaga kebersihan
bayi dengan cara memandikan bayi 1 kali
sehari, ganti baju dan popoknya tiap kali
basah.
7. Mengingatkan kembali ibu agar setiap kali
bayi setelah disusui hendaknya di
sendawakan dengan posisi kepala bayi agak
di tinggikan dan bagian belakang tubuh bayi
di tepuk-tepuk pelan sampai bayi sendawa,
itu dilakukan agar bayi tidak muntah atau
gumoh.
8. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya
berjemur di bawah cahaya matahari pagi pada
pukul 07 : 00 WITA – 08:00 WITA, agar
bayi tidak kuning
9. Pemberian imunisasi secepatnya dengan
193

membawa bayi ke pusyandu, puskesmas/ ke


BPM.
10. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda infeksi
pada tali pusat dan tanda-tanda bahaya bayi
yaitu jika tali pusat menjadi merah, bernanah,
berdarah, berbau, jika suhu tubuh bayi panas
dan tidak mau menyusu, bayi dalam keadaan
kejang, dan sesak nafas, bila bayi mempunyai
tanda-tanda seperti di atas tadi, maka bayi
harus segera di bawa ke pelayanan kesehatan
terdekat.
2 Sabtu S : Bayi menangis kuat dan bergerak aktif. Buang air
13 Februari 2016 besar 3 kali dan buang air kecil 4-5 kali.
Pukul : 10 : 00
WITA O : Keadaan Umum : Baik
 Tanda-Tanda Vital
 S : 36,7oC
 R : 52 kali/ menit
 N : 110 kali / menit
 BAB : 3 kali
 BAK : 4-5 kali
Bayi sehat dan terlihat kemerahan , bayi
menangis kuat, tali pusat masih basah dan refleks
isap bagus.

A : Bayi baru lahir spontan belakang kepala


Dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) H-2
194

P :
1. Mengenakan pakaian untuk bayi yang bersih
dan hangat.
2. Mengobservasi keadaan bayi dengan
melakukan vital sign dengan hasil :
S : 36,7oC
R : 52 kali / menit
3. Memberikan asupan sesuai kebutuhan bayi,
dan sesering mungkin.
4. Mengganti popok bayi setiap kali BAB dan
BAK.
5. Menjaga kebersihan bayi dan lingkungan.
6. Memberi penjelasan kepada ibu tentang :
 Cara merawat tali pusat yaitu dengan
menjelaskan pada ibu agar tidak
memberikan atau mengoleskan ramuan
apapun pada tali pusat bayinya.
 Cara perawatan bayi sehari-hari dengan
menyarankan agar menjaga kebersihan
bayi dengan cara memandikan bayi 1 kali
sehari, ganti baju dan popoknya tiap kali
basah.
7. Mengingatkan kembali ibu agar setiap kali
bayi setelah disusui hendaknya di
sendawakan dengan posisi kepala bayi agak
di tinggikan dan bagian belakang tubuh bayi
di tepuk-tepuk pelan sampai bayi sendawa,
195

itu dilakukan agar bayi tidak muntah atau


gumoh.
8. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya
berjemur di bawah cahaya matahari pagi pada
pukul 07 : 00 WITA – 08:00 WITA, agar
bayi tidak kuning (ikterik)
9. Menjelaskan kembali kepada ibu tanda-tanda
infeksi pada tali pusat dan tanda-tanda
bahaya bayi yaitu jika tali pusat menjadi
merah, bernanah, berdarah, berbau, jika suhu
tubuh bayi panas dan tidak mau menyusu,
bayi dalam keadaan kejang, dan sesak nafas,
bila bayi mempunyai tanda-tanda seperti di
atas tadi, maka bayi harus segera di bawa ke
pelayanan kesehatan terdekat.

3. Minggu S : Bayi menangis kuat dan bergerak aktif. Buang air


14 Februari 2016 besar 4 kali dan buang air kecil 5-6 kali.
Pukul : 10.30
WITA O : Keadaan Umum : Baik
 Tanda-Tanda Vital
 S : 36,3oC
 R : 47 kali/ menit
 N : 110 kali / menit
 BAB : 4 kali
 BAK : 5-6kali
Bayi sehat dan terlihat kemerahan , bayi
menangis kuat, tali pusat masih basah agak
196

sedikit layu dan refleks isap bagus.

A : Bayi baru lahir spontan belakang kepala


Dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
H-3

P :
1. Mengenakan pakaian untuk bayi yang bersih
dan hangat.
2. Mengobservasi keadaan bayi dengan
melakukan vital sign dengan hasil :
S : 36,2oC
R : 47 kali / menit
3. Memberikan asupan sesuai kebutuhan bayi,
dan sesering mungkin.
4. Mengganti popok bayi setiap kali BAB dan
BAK.
5. Menjaga kebersihan bayi dan lingkungan.
.
6. Memberi penjelasan kembali kepada ibu
tentang :
 Cara merawat tali pusat yaitu dengan
menjelaskan pada ibu agar tidak
memberikan atau mengoleskan ramuan
apapun pada tali pusat bayinya.
 Cara perawatan bayi sehari-hari dengan
menyarankan agar menjaga kebersihan
bayi dengan cara memandikan bayi 1 kali
197

sehari, ganti baju dan popoknya tiap kali


basah.
7. Mengingatkan kembali ibu agar setiap kali
bayi setelah disusui hendaknya di
sendawakan dengan posisi kepala bayi agak
di tinggikan dan bagian belakang tubuh bayi
di tepuk-tepuk pelan sampai bayi sendawa,
itu dilakukan agar bayi tidak muntah atau
gumoh.
8. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya
berjemur di bawah cahaya matahari pagi pada
pukul 07 : 00 WITA – 08:00 WITA, agar
bayi tidak kuning (ikterik)
9. Menjelaskan kembali kepada ibu tanda-tanda
infeksi pada tali pusat dan tanda-tanda
bahaya bayi yaitu jika tali pusat menjadi
merah, bernanah, berdarah, berbau, jika suhu
tubuh bayi panas dan tidak mau menyusu,
bayi dalam keadaan kejang, dan sesak nafas,
bila bayi mempunyai tanda-tanda seperti di
atas tadi, maka bayi harus segera di bawa ke
pelayanan kesehatan terdekat.
4. Senin S : Bayi menangis kuat dan bergerak aktif. Buang air
15 Februari 2016 besar 3 kali dan buang air kecil 4-5 kali.
Pukul : 09 ; 45
WITA O : Keadaan Umum : Baik
 Tanda-Tanda Vital
 S : 36,4oC
198

 R : 46 kali/ menit
 N : 122 kali / menit
 BAB : 3 kali
 BAK : 4-5 kali
Bayi sehat dan terlihat kemerahan , bayi
menangis kuat, tali pusat terlihat layu berwarna
kecoklatan serta refleks isap bagus.

A : Bayi baru lahir spontan belakang kepala


Dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) H-4

P :
1. Mengenakan pakaian untuk bayi yang bersh
dan hangat.
2. Mengobservasi keadaan bayi dengan
melakukan vital sign dengan hasil :
S : 36,4oC
R : 46 kali / menit
3. Memberikan asupan sesuai kebutuhan bayi,
dan sesering mungkin.
4. Mengganti popok bayi setiap kali BAB dan
BAK.
5. Menjaga kebersihan bayi dan lingkungan.
6. Memberi penjelasan kembali kepada ibu
tentang :
 Cara merawat tali pusat yaitu dengan
menjelaskan pada ibu agar tidak
memberikan atau mengoleskan ramuan
199

apapun pada tali pusat bayinya.


 Cara perawatan bayi sehari-hari dengan
menyarankan agar menjaga kebersihan
bayi dengan cara memandikan bayi 2 kali
sehari, ganti baju dan popoknya tiap kali
basah.
7. Mengingatkan kembali ibu agar setiap kali
bayi setelah disusui hendaknya di
sendawakan dengan posisi kepala bayi agak
di tinggikan dan bagian belakang tubuh bayi
di tepuk-tepuk pelan sampai bayi sendawa,
itu dilakukan agar bayi tidak muntah atau
gumoh.
8. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya
berjemur di bawah cahaya matahari pagi pada
pukul 07 : 00 WITA – 08:00 WITA, agar
bayi tidak kuning (ikterik)
9. Menjelaskan kembali kepada ibu tanda-tanda
infeksi pada tali pusat dan tanda-tanda
bahaya bayi yaitu jika tali pusat menjadi
merah, bernanah, berdarah, berbau, jika suhu
tubuh bayi panas dan tidak mau menyusu,
bayi dalam keadaan kejang, dan sesak nafas,
bila bayi mempunyai tanda-tanda seperti di
atas tadi, maka bayi harus segera di bawa ke
pelayanan kesehatan terdekat.

5. Selasa S : Bayi menangis kuat dan bergerak aktif. Buang air


200

16 Februari 2016 besar 5 kali dan buang air kecil 3-4 kali.
Pukul : 11 : 00
WITA O : Keadaan Umum : Baik
 Tanda-Tanda Vital
 S : 36,5oC
 R : 45 kali/ menit
 N : 105 kali / menit
 BAB : 5 kali
 BAK : 3-4 kali
Bayi sehat dan terlihat kemerahan , bayi
menangis kuat, tali pusat kering berwarna
kecoklatan dan refleks isap bagus.

A : Bayi baru lahir spontan belakang kepala


Dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) H-5

P :
1. Mengenakan pakaian untuk bayi yang bersh
dan hangat.
2. Mengobservasi keadaan bayi dengan
melakukan vital sign dengan hasil :
S : 36,5oC
R : 45 kali / menit
3. Memberikan asupan sesuai kebutuhan bayi,
dan sesering mungkin.
4. Mengganti popok bayi setiap kali BAB dan
BAK.
201

5. Menjaga kebersihan bayi dan lingkungan.


6. Memberi penjelasan kembali kepada ibu
tentang :
 Cara merawat tali pusat yaitu dengan
menjelaskan pada ibu agar tidak
memberikan atau mengoleskan ramuan
apapun pada tali pusat bayinya.
 Cara perawatan bayi sehari-hari dengan
menyarankan agar menjaga kebersihan
bayi dengan cara memandikan bayi 2 kali
sehari, ganti baju dan popoknya tiap kali
basah.
7. Mengingatkan kembali ibu agar setiap kali
bayi setelah disusui hendaknya di
sendawakan dengan posisi kepala bayi agak
di tinggikan dan bagian belakang tubuh bayi
di tepuk-tepuk pelan sampai bayi sendawa,
itu dilakukan agar bayi tidak muntah atau
gumoh.
8. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya
berjemur di bawah cahaya matahari pagi pada
pukul 07 : 00 WITA – 08:00 WITA, agar
bayi tidak kuning (ikterik)
9. Pemberian imunisasi secepatnya dengan
membawa bayi ke pusyandu, puskesmas/ ke
BPM.
10. Menjelaskan kembali kepada ibu tanda-tanda
infeksi pada tali pusat dan tanda-tanda
202

bahaya bayi yaitu jika tali pusat menjadi


merah, bernanah, berdarah, berbau, jika suhu
tubuh bayi panas dan tidak mau menyusu,
bayi dalam keadaan kejang, dan sesak nafas,
bila bayi mempunyai tanda-tanda seperti di
atas tadi, maka bayi harus segera di bawa ke
pelayanan kesehatan terdekat.

6. Rabu S : Bayi menangis kuat dan bergerak aktif. Buang air


17 Februari 2016 besar 3 kali dan buang air kecil 4-5 kali.
Pukul : 09 : 00
WITA O : Keadaan Umum : Baik
 Tanda-Tanda Vital
 S : 36,2oC
 R : 47 kali/ menit
 N : 103 kali / menit
 BAB : 3 kali
 BAK : 4-5 kali
Bayi sehat dan terlihat kemerahan , bayi
menangis kuat, tali kering berwarna kecoklatan
dan refleks isap bagus.

A : Bayi baru lahir spontan belakang kepala


Fisiologis H- 6

P :
1. Mengenakan pakaian untuk bayi yang bersh
dan hangat.
203

2. Mengobservasi keadaan bayi dengan


melakukan vital sign dengan hasil :
S : 362
R : 47 kali / menit
3. Memberikan asupan sesuai kebutuhan bayi,
dan sesering mungkin.
4. Mengganti popok bayi setiap kali BAB dan
BAK.
5. Menjaga kebersihan bayi dan lingkungan.
6. Memberi penjelasan kepada ibu tentang :
 Cara merawat tali pusat yaitu dengan
menjelaskan pada ibu agar tidak
memberikan atau mengoleskan ramuan
apapun pada tali pusat bayinya.
 Cara perawatan bayi sehari-hari dengan
menyarankan agar menjaga kebersihan
bayi dengan cara memandikan bayi 2 kali
sehari, ganti baju dan popoknya tiap kali
basah.
7. Mengingatkan kembali ibu agar setiap kali
bayi setelah disusui hendaknya di
sendawakan dengan posisi kepala bayi agak
di tinggikan dan bagian belakang tubuh bayi
di tepuk-tepuk pelan sampai bayi sendawa,
itu dilakukan agar bayi tidak muntah atau
gumoh.
8. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya
berjemur di bawah cahaya matahari pagi pada
204

pukul 07 : 00 WITA – 08:00 WITA, agar


bayi tidak kuning (ikterik)
9. Pemberian imunisasi secepatnya dengan
membawa bayi ke pusyandu, puskesmas/ ke
BPM.
10. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda infeksi
pada tali pusat dan tanda-tanda bahaya bayi
yaitu jika tali pusat menjadi merah, bernanah,
berdarah, berbau, jika suhu tubuh bayi panas
dan tidak mau menyusu, bayi dalam keadaan
kejang, dan sesak nafas, bila bayi mempunyai
tanda-tanda seperti di atas tadi, maka bayi
harus segera di bawa ke pelayanan kesehatan
terdekat.
7. Kamis S : Bayi menangis kuat dan bergerak aktif. Buang air
18 Februari 2016 besar 4 kali dan buang air kecil 3-4 kali.
Pukul : 09 ; 30
WITA O : Keadaan Umum : Baik
 Tanda-Tanda Vital
 S : 36,7oC
 R : 49 kali/ menit
 N : 108 kali / menit
 BAB : 4 kali
 BAK : 3-4 kali
Bayi sehat dan terlihat kemerahan , bayi
menangis kuat, tali pusat sudah lepas dan refleks
isap bagus.
205

A : Bayi baru lahir spontan belakang kepala


Dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) H-7

P :
1. Mengenakan pakaian untuk bayi yang bersih
dan hangat.
2. Mengobservasi keadaan bayi dengan
melakukan vital sign dengan hasil :
S : 36,7oC
R : 49 kali / menit
3. Memberikan asupan sesuai kebutuhan bayi,
dan sesering mungkin.
4. Mengganti popok bayi setiap kali BAB dan
BAK.
5. Memberikan imunisasi HB 0 di 1/3 paha
kanan bagian atas.
6. Menjaga kebersihan bayi dan lingkungan.
7. Memberi penjelasan kembali kepada ibu
tentang :
 Cara perawatan bayi sehari-hari dengan
menyarankan agar menjaga kebersihan
bayi dengan cara memandikan bayi 2 kali
sehari, ganti baju dan popoknya tiap kali
basah.
8. Mengingatkan kembali ibu agar setiap kali
bayi setelah disusui hendaknya di
sendawakan dengan posisi kepala bayi agak
di tinggikan dan bagian belakang tubuh bayi
206

di tepuk-tepuk pelan sampai bayi sendawa,


itu dilakukan agar bayi tidak muntah atau
gumoh.
9. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya
berjemur di bawah cahaya matahari pagi pada
pukul 07 : 00 WITA – 08:00 WITA, agar
bayi tidak kuning (ikterik)
10. Pemberian imunisasi secepatnya dengan
membawa bayi ke pusyandu, puskesmas/ ke
BPM.

8. Jum’at S : Bayi menangis kuat dan bergerak aktif. Buang air


19 Februari 2016 besar 4 kali dan buang air kecil 5-6 kali.
Pukul : 10 ; 00
WITA O : Keadaan Umum : Baik
 Tanda-Tanda Vital
 S : 36,4oC
 R : 42 kali/ menit
 N : 110kali / menit
 BAB : 4 kali
 BAK : 3-4 kali
Bayi sehat dan terlihat kemerahan , bayi
menangis kuat, reflek hisap baik.

A : Bayi baru lahir spontan belakang kepala


Dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) H-8
207

P :
1. Mengenakan pakaian untuk bayi yang bersih
dan hangat.
2. Mengobservasi keadaan bayi dengan
melakukan vital sign dengan hasil :
S : 36,4oC
R : 42 kali / menit
3. Memberikan asupan sesuai kebutuhan bayi,
dan sesering mungkin.
4. Mengganti popok bayi setiap kali BAB dan
BAK.
5. Menjaga kebersihan bayi dan lingkungan.
6. Memberi penjelasan kembali kepada ibu
tentang :
 Cara perawatan bayi sehari-hari dengan
menyarankan agar menjaga kebersihan
bayi dengan cara memandikan bayi 2 kali
sehari, ganti baju dan popoknya tiap kali
basah.
7. Mengingatkan kembali ibu agar setiap kali
bayi setelah disusui hendaknya di
sendawakan dengan posisi kepala bayi agak
di tinggikan dan bagian belakang tubuh bayi
di tepuk-tepuk pelan sampai bayi sendawa,
itu dilakukan agar bayi tidak muntah atau
gumoh.
8. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya
berjemur di bawah cahaya matahari pagi pada
208

pukul 07 : 00 WITA – 08:00 WITA, agar


bayi tidak kuning (ikterik)
9. Pemberian imunisasi secepatnya dengan
membawa bayi ke pusyandu, puskesmas/ ke
BPM.

9. Sabtu S : Bayi menangis kuat dan bergerak aktif. Buang air


20 Februari 2016 besar 3 kali dan buang air kecil 4-5 kali.
Pukul : 08 : 00
WITA O : Keadaan Umum : Baik
 Tanda-Tanda Vital
 S : 36,6oC
 R : 43 kali/ menit
 N : 108 kali / menit
 BAB : 3 kali
 BAK : 3-4 kali
Bayi sehat dan terlihat kemerahan , bayi
menangis kuat, reflek isap baik

A : Bayi baru lahir spontan belakang kepala


Dengan Berat Bayi Lahir Rendah H-9

P :
1. Mengenakan pakaian untuk bayi yang bersh
dan hangat.
2. Mengobservasi keadaan bayi dengan
melakukan vital sign dengan hasil :
S : 36,6oC
209

R : 43 kali / menit
3. Memberikan asupan sesuai kebutuhan bayi,
dan sesering mungkin.
4. Mengganti popok bayi setiap kali BAB dan
BAK.
5. Menjaga kebersihan bayi dan lingkungan.
6. Memberi penjelasan kembali kepada ibu
tentang :
 Cara perawatan bayi sehari-hari dengan
menyarankan agar menjaga kebersihan
bayi dengan cara memandikan bayi 1 kali
sehari, ganti baju dan popoknya tiap kali
basah.
7. Menganjurkan kembali kepada ibu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan
cara memberikan ASI kepada bayi setiap 2
jam sekali, dan apabila bayi tidur terlalu lama
maka bayi harus dibangunkan dan di beri ASI
8. Mengingatkan kembali ibu agar setiap kali
bayi setelah disusui hendaknya di
sendawakan dengan posisi kepala bayi agak
di tinggikan dan bagian belakang tubuh bayi
di tepuk-tepuk pelan sampai bayi sendawa,
itu dilakukan agar bayi tidak muntah atau
gumoh.
9. Menganjurkan ibu untuk membawa anaknya
berjemur di bawah cahaya matahari pagi pada
pukul 07 : 00 WITA – 08:00 WITA, agar
210

bayi tidak kuning (ikterik)


10. Pemberian imunisasi secepatnya dengan
membawa bayi ke pusyandu, puskesmas/ ke
BPM.

10. Minggu S : Bayi sehat dan ingin melakukan imunisasi.


21 Februari
2016 O : Keadaan Umum : Baik
Pukul 10 : 00  Tanda-Tanda Vital
WITA  S : 37,0oC
 R : 43 kali/ menit
 N : 100 kali / menit
 BB: 2700 gram
 BAB : 3 kali
 BAK : 3-4 kali
Bayi sehat dan terlihat kemerahan , bayi
menangis kuat.

A : Bayi baru lahir spontan belakang kepala


Fisiologis H-10

P :
1. Mengenakan pakaian untuk bayi yang bersh
dan hangat.
2. Mengobservasi keadaan bayi dengan
melakukan vital sign dengan hasil :
S : 37,0oC
R : 43 kali / menit
211

3. Memberikan konseling kepada ibu bahawa


imunisasi yang akan diberikan adalah vaksin
BCG yang berfungsi untuk memberikan
kekebalan terhadap penyakit TBC, di
suntikan didaerah lengan.
4. Memberi tahukanbahwa pada bekas suntikan
akan berubah menjadi ulkus atau bisul yang
akan pecah dan ulkus tersebut akan muncul
setelah 2 – 6 minggu setelah penyuntikan,
dan jika ulkus tersebut muncul ibu tidak perlu
khawatir dan ibu hanya membiarkannya
sampai ulkus tersebut sembuh dengan
sendirinya.
5. Memebrikan imunisasi BCG secara
intrakutan dan memberikan imunisasi polio
oral sebanyak 2 tetes.
6. Memberikan asupan sesuai kebutuhan bayi,
dan sesering mungkin.
7. Mengganti popok bayi setiap kali BAB dan
BAK.
8. Menjaga kebersihan bayi dan lingkungan.
9. Memberi penjelasan kepada ibu tentang :
a. Cara perawatan bayi sehari-hari dengan
menyarankan agar menjaga kebersihan
bayi dengan cara memandikan bayi 1 kali
sehari, ganti baju dan popoknya tiap kali
basah.
b. Menganjurkan ibu untuk memenuhi
212

kebutuhan nutrisi bayi dengan cara


memberikan ASI kepada bayi setiap 2
jam sekali, dan apabila bayi tidur terlalu
lama maka bayi harus dibangunkan dan di
beri ASI
c. Mengingatkan kembali ibu agar setiap
kali bayi setelah disusui hendaknya di
sendawakan dengan posisi kepala bayi
agak di tinggikan dan bagian belakang
tubuh bayi di tepuk-tepuk pelan sampai
bayi sendawa, itu dilakukan agar bayi
tidak muntah atau gumoh.
d. Menganjurkan ibu untuk membawa
anaknya berjemur di bawah cahaya
matahari pagi pada pukul 07 : 00 WITA –
08:00 WITA, agar bayi tidak kuning
(ikterik)
e. Mengingatkan kembali jadwal pemberian
imunisasi berikutnya satu bulan lagi,
yaitu untuk diberikan imunisasi DPT dan
polio 2 dengan membawa bayi ke
pusyandu, puskesmas/ ke BPM.
f. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda
infeksi pada tali pusat dan tanda-tanda
bahaya bayi yaitu jika tali pusat menjadi
merah, bernanah, berdarah, berbau, jika
suhu tubuh bayi panas dan tidak mau
menyusu, bayi dalam keadaan kejang,
213

dan sesak nafas, bila bayi mempunyai


tanda-tanda seperti di atas tadi, maka bayi
harus segera di bawa ke pelayanan
kesehatan terdekat.

Anda mungkin juga menyukai