Anda di halaman 1dari 24

MENULIS DALAM

KALIMAT EFEKTIF
Pengertian
 Kalimat efektif menjadi alat pengungkap satuan gagasan dalam
berkomunikasi, termasuk dalam berkomunikasi tulis.

 Dengan kalimat efektif, penulis dapat mengungkapkan gagasannya


dengan jelas, dan pembaca pun akan dapat memahami gagasan
penulis dengan jelas pula.

 Gagasan hanya akan dapat dipahami dengan jelas oleh mitra tutur
apabila gagasan itu diungkapkan dengan jelas.

 Gagasan yang jelas hanya diungkapkan dengan kalimat yang jelas


pula, yakni dengan menggunakan: kalimat efektif.
 Jadi, kalimat efektif dapat dipahami
sebagai kalimat yang memiliki kemampuan
untuk mengungkapkan gagasan penulis
(penutur) sehingga pembaca (pendengar)
dapat memahami gagasan yang terungkap
dalam kalimat itu sebagaimana gagasan yang
dimaksudkan oleh penulis (penutur).
 Dalam bahasa tulis, kalimat efektif menjadi
unsur pengungkap gagasan yang penting
dan strategis.

 Kalimat efektif berguna untuk menghindari


kesalahan pemahaman pembaca. Hal ini
mengingat dalam bahasa tulis, pembaca
tidak berhadapan dengan penulisnya sendiri,
tetapi dengan tulisan yang diungkapkannya.
Manfaat Memahami Kalimat Efektif

 Penulis (penutur) dapat menggunakan kata dengan


tepat dalam kalimat.

 Penulis (penutur) dapat mengembangkan kalimat efektif


dalam tulisan.
Pentingnya Pilihan Kata dalam
Penulisan Kalimat Efektif

 Kalimat merupakan untaian kata-kata berstruktur dan


berintonasi final.

 Dalam bahasa tulis, intonasi final itu ditandai dengan


tanda baca (fungtuasi), berupa:
tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).

 Tanda titik (.) digunakan untuk menandai kalimat berita,


tanda tanya (?) digunakan untuk kalimat tanya, dan
tanda seru (!) digunakan untuk kalimat seru.
 Dalam batasan tersebut, kata merupakan unsur
pembentuk kalimat.

 Dalam kedudukan itu, kata adalah unsur bebas terkecil


yang bermakna.

 Sebagai unsur kalimat yang terkecil, kata digunakan


untuk mewadahi dan menyampaikan pesan.

 Oleh karena itu, kata menjadi unsur pembentuk kalimat


yang sangat menentukan tingkat keefektifan kalimat.
 Perhatikan pilihan kata yang digunakan dalam dua
kalimat berikut!

1. Kalau ada yang ditanyakan, silakan!


2. Kalau ada yang bertanya, silakan!

Diukur dari kebernalaran kalimat, yang manakah di antara dua


kalimat tersebut yang lebih efektif?

Kalimat (1) tidak efektif;


kalimat (2) efektif.
Itu disebabkan oleh pilihan kata yang digunakan.
 Dalam rangka menghasilkan kalimat efektif, salah
satu kegiatan utama penutur adalah memilih kata.

 Karena itu, harus disadari bahwa memilih kata adalah


salah satu keterampilan yang sangat penting.

 Keterampilan memilih kata bukan merupakan


pekerjaan yang berat, asalkan kita memahami:
1) konsep memilih kata,
2) kiat memilih kata, dan
3) terampil memanfaatkan kiat memilih kata dalam
penyusunan kalimat efektif.
 Konsep memilih kata adalah: ketepatan dan kesesuaian;
keluasan perbendaharaan kata.

 Penggunaan Kata yang Bersinonim


1. Soal perbedaan kata yang bermakna umum
dan khusus
Bermakna Umum Bermakna Khusus
buku kitab
pemberian sedekah
bersenang-senang berpesta
guru dosen

 Dalam tulisan bahasa ilmiah perlu diperhatikan kapan


menggunakan kata yang bermakna umum atau bermakna khusus.
2. Soal jenis sinonim yang perbedaannya
terletak pada intensitas makna

Lebih Intensif Kurang Intensif


meneliti memeriksa, mempelajari
memeriksa melihat
melihat melirik
menjenguk menengok

 Dalam tulisan dengan bahasa ilmiah, di mana konteks


berbahasa yang mesti menggunakan kata yang lebih
bermakna intensif dan kurang intensif.
3. Soal kata bersinonim yang perbedaannya terletak
pada makna emotifnya

Lebih Emotif Kurang Emotif


bengis kejam
nyaman enak
duka sedih, susah
ikhlas lega

 Dalam tulisan dengan bahasa ragam ilmiah, perlu dicermati: di


manakah konteks berbahasa yang memerlukan bahasa yang lebih
emotif dan kurang emotif.
4. Soal kata bersinonim yang perbedaannya terletak
pada penggunaan bahasa dalam komunikasi umum dan
bahasa teknis

Umum Teknis
urine air kencing
mutasi perpindahan
amputasi potong
renovasi perbaikan

 Dalam konteks berbahasa ilmiah, upayakan


menggunakan kata untuk komunikasi umum.
5. Soal kata bersinonim yang perbedaannya terletak
pada tingkat kebakuannya. Berikut kata berciri baku dan
tidak baku berdasarkan leksikon.

Leksikon Baku Leksikon Tidak Baku

berkata bilang
membuat membikin
hanya cumak, cuman
tetapi tapi
karena lantaran
beri kasi, kasih
sudah udah
tidak nggak, ndak
bagi buat
lepas copot
suku cadang onderdil

 Dalam menulis karya ilmiah, dianjurkan untuk menggunakan leksikon baku.


Penggunaan Kata secara Hemat

 Penghematan bukan saja dalam soal biaya, tetapi juga soal kata

 Dalam kalimat efektif, sebaiknya menggunakan kata yang hemat

 Dilakukan dengan menghilangkan kata-kata mubazir

 Contoh:

(1) Nilai etis tersebut di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan
hidup bagi setiap warga negara Indonesia.

(2) Nilai etis tersebut menjadi pedoman hidup bagi setiap warga
negara Indonesia.
Penggunaan Kata secara Konsisten

 Pilihan kata dalam kalimat efektif, terikat prinsip konsistensi


 Dalam sebuah kalimat, jika sudah digunakan kata tertentu
maka harus konsisten (misalnya: kata murid dan siswa)
 Contoh:
Kata-kata bercetak miring pada contoh (1) menunjukkan
konsistensi, sedangkan kata-kata pada contoh (2)
menunjukkan inkonsistensi.

(1) Pelucutan senjata di wilayah Bosnia tidak terpenting bagi


muslim Bosnia. Bagi mereka, yang terpenting adalah
pencabutan embargo persenjataan.

(2) Pelucutan senjata di wilayah Bosnia tidak penting bagi


muslim Bosnia. Untuk mereka, yang terpenting adalah
pencabutan embargo persenjataan.
Pengembangan Kalimat Efektif

 Kemampuan menulis kalimat efektif, menjadi kunci sukses


dalam menulis tulisan ilmiah. Oleh karena itu, kita harus
mengetahui kiat mengembangkan kalimat efektif.

 Kalimat dalam sebuah tulisan, bukan sekadar untaian kata


yang berstruktur dan mengandung gagasan atau pesan.
Kalimat dalam karangan/tulisan (juga dalam berbicara) adalah
kalimat yang hidup, kalimat yang dapat berinteraksi dengan
pembaca; kalimat yang dapat mewakili penulis. Kalimat yang
demikian itulah yang disebut kalimat efektif, dan benar-benar
memenuhi fungsinya sebagai mediator antara penulis dan
pembaca.
Persyaratan Kalimat Efektif

Ada dua persyaratan:

 Persyaratan Kebenaran Struktur (Correctness)

 Persyaratan Kecocokan Konteks (Appropriacy)


Persyaratan Kebenaran Struktur

 Kalimat efektif terikat pada kaidah struktur


 Kalimat efektif dituntut memiliki struktur yang benar
 Struktur itu dapat dilihat pada hubungan antarunsur kalimat
 Kalimat yang berstruktur benar adalah kalimat yang unsur-unsurnya
memiliki hubungan yang jelas
(S-P-O-K). S= subjek, P= predikat, O= Objek,
K= keterangan
Variasi Kalimat:
S+P
S+P+O
S + P + O+ K
Persyaratan Kecocokan

 Persyaratan kecocokan adalah persyaratan yang


mengatur ketepatan kalimat dalam konteks.

 Kecocokan tidak hanya ditentukan oleh konteks


kebahasaan, yakni konteks yang berupa kalimat
sebelumnya; konteks nonkebahasaan juga sangat
menentukan.
Kiat Penyusunan Kalimat Efektif

1. Kiat Pengulangan
Pengulangan dapat dilakukan dengan menekankan bagian yang
dipentingkan.
- Kita harus mampu menata organisasi, sebab
organisasi menjadi wadah kegiatan.
Pengulangan dapat juga dilakukan dengan menuliskan bentuk
yang berbeda.
- Rizal memperhatikan badan temannya yang tinggi,
kurus, kerempeng, dan ceking.
- Rini memiliki badan yang gemuk, gendut, dan gempal.
2. Kiat Pengedepanan
Mengedepankan bagian kalimat yang dipandang
penting.
- Konidin dapat meredakan batuk berdahak.
- Batuk berdahak dapat diredakan dengan konidin.

dikedepankan

dikedepankan
3. Kiat Penyejajaran
Hal yang disejajarkan dalam kalimat adalah yang
dipentingkan.
- Aktivitas yang dilakukan mahasiswa di kampus adalah
belajar, berkarya, dan berorganisasi.
4. Kiat Pengaturan Variasi Kalimat
Variasi yang dapat dilakukan dalam kalimat efektif adalah (1) variasi
struktur (aktif-pasif, panjang-pendek), (2) variasi jenis (jenis kalimat
berita, tanya, dan seru) , dan versi-inversi.

Variasi struktur:
- Besok saya meminjam buku di perpustakaan. Buku itu akan saya
gunakan mengerjakan tugas.

Variasi Jenis:
- Kita harus mampu mengatasi korupsi. Mengapa kita harus berdiam
diri? Berantaslah korupsi segera agar bangsa kita tidak rusak!

Anda mungkin juga menyukai