Anda di halaman 1dari 16

Riset ♦ StrategiPembelajaran Pendidikan JasmaniAdaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

Strategi Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Adaptif
(Penelitian pada Guru Pendidikan Jasmani Adaptif
Sekolah Dasar Inklusif Kota Surabaya)

Ima Kurrotun Ainin


Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan sumbangsih keberhasilan pendidkan


inklusi melalui bidang pendidikan jasmani adaptif. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan menggunakan metode wawancara
dan kuesioner Penentuan subjek dengan teknik purposive sampling, Keabsahan data
dengan kompetensi subjek riset dan analisis trianggulasi model trianggulasi metode.
Hasil temuan penelitian: guru mendapatkan pemahaman tentang karakteristik dari
intensitas interaksi, upaya guru dalam memotivasi seluruh siswa dalam kegiatan
pembelajaran pendidikan jasmani adaptif dengan memperlakukan siswa secara adil
tanpa diskriminatif, meminimalisir bantuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri akan
kemampuan yang dimiliki ABK dan berusaha mengenali dan menggali potensi individu
siswa.

Kata kunci: jasmanai, adaptif, inklusif,pembelajaran

PENDAHULUAN

WHO mengindikasikan pola hidup Bentuk program penjasorkes yang


sadenter (kurang gerak) sebagai ancaman sesuai bagi sekolah yang terdapat siswa
kesehatan terbesar bagi penduduk dunia, ABK, (anak yang memerlukan layanan dan
resiko tersebut akan semakin besar pendidikan yang spesifik), adalah
pengaruhnya bagi orang-orang berkebutuh- penjasorkes yang telah di adaptasikan dan
an khusus. Gaya hidup kurang aktif yang di modifikasikan sesuai dengan kebutuhan
disebabkan oleh kebutuhan khusus yang khusus masing-masing siswa atau disebut
dialami seseorang menjadi penghalang penjas adaptif (pendidikan jasmani
sekaligus akan semakin meningkatkan adaptip).
resiko dalam menurunkan kapasitas gerak
dan otonomi seorang yang mengalami Abdoellah (1996:4-5) juga
kebutuhan khusus. Penurunan performa menyatakan bahwa mayoritas siswa ABK
fisik tersebut akan semakin luas dampaknya memiliki kapasitas mobilisasi yang rendah,
apabila tidak segera mendapatkan dan performa fisik kurang, oleh karenanya
penanganan khusus. Pendidikan jasmani ABK memiliki kebutuhan yang lebih besar
yang telah di modifikasi dan di sesuaikan akan gerak, sudah sewajarnya bila
merupakan alternatif solusi dalam pendidikan jasmani harus menjadi program
menangani permasalahan penurunan fungsi utama dari program pendidikan bagi siswa
fisik akibat kurangnya bergerak bagi para berkebutuhan khusus secara keseluruhan,
penyandang kebutuhan khusus. Marge karena menjadi dasar bagi peningkatan
(Donncha, Mac dkk. 2006-2007).

JAJJl_Anakku » Volume 10: Nomor 2 Tahun 2011 | 149


Riset 4- Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

fungsi tubuh yang sangat diperlukan oleh sekolah dasar yang telah ditetapkan sebagai
semua ABK sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.
Penelitian ini bertujuan untuk dapat Di lapangan, di sekolah dasar
memberikan sumbangsih terhadap inklusif, masing-masing guru memiliki
keberhasilan aplikasi pendidikan inklusi strategi tersendiri yang berbeda-beda, untuk
melalui bidang yang lebih spesifik yakni mengungkapkan tentang bagaimana strategi
pendidikan jasmani adaptif. Guru olahraga pembelajaran yang diterapkan guru dalam
di sekolah inklusif sebagai praktisi pembelajaran penjas adaptif di sekolah
pendidikan jasmani adaptif memegang inklusif, penulis tertarik untuk mengadakan
peranan sentral dalam kebehasilan penelitian yang didasarkan pada
pembelajaran pendidikan jasmani adaptif, pengalaman guru penjasorkes dalam
oleh karenanya, dalam penelitian ini guru mengelola pembelajaran, atas dasar
olahraga di sekolah inklusif menjadi pemikiran tersebut maka dilakukan
sumber data (narasumber) utama untuk penelitian dengan tema "strategi
mendapatkan gambaran kompleks tentang pembelajaran pendidikanjasmani adaptip "
pelaksanaan pembelajaran penjas adaptif di

METODE

Penelitian ini merupakan jenis Teknik pengumpulan data dalam


penelitian deskriptif kualitatif semi penelitan ini menggunakan metode
ekplanasi. Teknik pengumpulan wawancara dan kuesioner. teknik
menggunakan metode wawancara dan wawancara mendalam dengan teknik
kuesioner Penentuan subjek dengan teknik wawancara semi stuktur (semistucture
purposive sampling, Keabsahan data interview) atau wawancara bebas terpimpin.
dengan kompetensi subjek riset dan analisis Selain wawancara, pengumpulan data
trianggulasi, model trianggulasi metode. dalam penelitian ini juga menggunakan
Pendekatan penelitian yang teknik kuesioner, kuesioner/angket yang
digunakan adalah pendekatan deskriptif digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
kualitatif semi ekplanasi. Pendekatan angket terbuka, sehingga responden
deskriptif dimaksud-kan untuk eksplorasi memiliki kebebasan untuk menjawab tanpa
dan klarifikasi mengenai strategi adanya alternatifjawaban yang diberikan.
pembelajaran penjas adaptif di sekolah Penentuan subjek dalam penelitian ini
dasar inklusif, lebih lanjut semi ekplanasi didasarkan pada teknik purposive sampling,
dimaksudkan untuk melihat adanya asosiasi jadi subjek penelitian ditetapkan secara
antara beberapa variabel dalam penelitian sengaja dengan berdasarkan kriteria:
ini yang dimaksudkan untuk membangun sekolah tempat mengajar subjek penelitian
dan mengembangkan perbendaharaan teori adalah sekolah yang ditetapkan sebagai
yang berkaitan dengan pembelajaran sekolah dasar penyelenggara pendidikan
pendidikan jasmani adaptif khususnya di inklusif pada tahun 2008 atau sebelumnya.
sekolah inklusif.
Setting penelitian dalam penelitan
Penelitian ini dikategorikan semi kualitatif merupakan hal yang penting dan
eksplanasi karena tidak menggunakan telah ditentukan ketika menentukan fokus
adanya hipotesis tapi mengarah pada penelitian, setting penelitian ini adalah para
adanyapenelaahan hubungan antar berbagai guru pendidikan jasmani di sekolah dasar
variabel penelitian inklusif yang sekolah tempatnya bekerja
dijadikan/ditunjuk sebagai sekolah

150 | JAM_Anakku » Volume 10: Nomor 2 Tahun 2011


Riset » StrategiPembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

penyelenggara pendidikan inklusif mayoritas guru penjas di sekolah-sekolah


mulai/sebelum tahun 2008. inklusif yang baru tersebut tidak setuju
Sebelum penelitian dilaksanakan, mengajar di sekolah yang berstatus inklusif.
peneliti melakukan penjajakan awal melalui Keseluruhan narasumber dalam studi
pelaksanaan studi pendahuluan terhadap pendahuluan penulis tidak ada yang pernah
sejumlah narasumber yang berasal dari para mengikuti pembekalan terkait pendidikan
guru olahraga yang mengajar di sekolah jasmani adaptif, tidak memiliki buku
yang baru saja ditetapkan sebagai sekolah panduan pelaksanaan pendidikan jasmani
penyelenggara pendidikan inklusif. Metode adaptif juga belum mengenal istilah tentang
pengumpulan data yang digunakan adalah pendidikan jasmani adaptif. Narasumber
polling terhadap guru penjas di sekolah yang bersedia mengajar dengan melibatkan
dasar yang sekolahnya baru ditetapkan ABK hanya 15%, meskipun ada minoritas
sebagai sekolah penyelenggara pendidikan guru yang bersedia mengajar dengan
inklusif sebagai sumber studi pendahuluan. melibatkan ABK namun keseluruhan guru
akan memilih untuk mengajar di kelas
Dalam studi pendahuluan yang reguler bila dihadapkan pada pilihan antara
dilakukan penulis melalui polling terhadap mengajar di kelas reguler atau kelas
33 orang guru pendidikan jasmani tersebut, inklusif.
diketahui mayoritas guru tidak setuju
Prosedur untuk keabsahan data dalam
apabila sekolah tempatnya mengabdi di
tetapkan sebagai sekolah inklusif, penelitian ini menggunakan metode: (1)
kekhawatiran guru akan semakin Kompetensi subjek riset, subjek riset adalah
banyaknya beban dan kesulitan yang harus guru penjas/praktisi pendidikan jasmani
di tanggung guru dalam pembelajaran, serta adaptif di sekolah dasar inklusif dan; (2)
kurangnya kemampuan guru dalam Analisis triangulasi. Triangulasi yang
mengajar dengan melibatkan ABK digunakan dalam penelitian ini adalah
menjadikan guru merasa tidak mampu triangulasi metode.
dalam mengajar siswa ABK. Dua hal
tersebut menjadi alasan utama mengapa

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identitas, Pengalaman dan Pemahaman intensitas interaksi guru terhadap ABk


Guru tersebut berkaitan dengan pandangan positif
Dalam hasil penelitian ini diketahui guru, guru yang memiliki pandangan positif
bahwa identitas guru (jenis kelamin, usia, terhadap ABK lebih cenderung untuk
background pendidikan) tidak berkaitan memiliki optimisme terhadap kemampuan
dengan pandangan positif guru terhadap mengajar melibatkan siswa berkebutuhan
khusus.
ABK, begitu pula dengan pengalaman guru
dalam mengajar juga tidak berkaitan Hasil survey nasional di Georgia
dengan pandangan terhadap ABK, namun menyatakan terdapat tiga element
pengalaman mengajar guru melibatkan kepemimpinan terpenting yang menentukan
ABK berkaitan dengan pandangan positif keberhasilan pendidikan inklusi salah
guru tehadap ABK, mayoritas guru penjas satunya adalah pandangan yang positif
mendapatkan pemahaman tentang terhadap nilai pendidikan bagi siswa
karakteristik ABK dari intensitas interaksi berkebutuhan khusus, (Gallis &
pembelajaran yang dilaskanakan guru dan Tanner, 1995). Pandangan positif atau

}AfJl_Anakku » Volume 10: Nomor2 Tahun 2011 | 151


Riset » Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

penerimaan guru terhadap siswa ABK usia dan background pendidikan guru
berimplikasi besar terhadap keberhasilan penjas terhadap penerimaan dan pandangan
pembelajaran penjas di kelas inklusif yang guru pada siswa berkebutuhan khusus.
tidak terlepas dari keterlibatan siswa ABK
Pandangan positif/negatif guru dan
di dalamnya. Sherril, C. (1994) menyatakan
penerimaan guru penjas terhadap siswa
bahwa halangan terberat dalam aplikasi
ABK tidak terkait dengan jenis kelamin,
pendidikan jasmani adaptif adalah
usia, dan lalar belakang pendidikan guru,
pandangan negatif serta persepsi guru yang
pernyataan yang bersumber dari hasil
memandang siswa ABK sebagai siswa-
penelitian tersebut selaras dengan penelitian
siswa yang berkemampuan rendah, guru
yang dilaksanakan oleh Aminawa, 0.
dengan pandangan negatif seperti ini akan
(2008). Aminawa melaksanakan penelitian
mendapatkan halangan yang berat dalam
terhadap kepala sekolah dan guru di sekolah
memberikan pelayanan terbaik dalam
yang telah mergaplikasikan pendidikan
pembelajaran pendidikan jasmani adaptif
inklusi di Taw.i Barat, dan hasilnya
bagi siswa-siswanya.
menyatakan bahwa: sikap kepala sekolah
Dari pernyataan Sherril tersebut hal dan guru terhadap pendidikan inklusi tidak
terpenting yang harus dimiliki guru tidak dipengaruhi oleh faktor usia, masa kerja,
terkecuali guru pendidikan jasmani agar status kepegawaian (pns atau non pns) dan
dapat memberikan pelayanan pembelajaran tingkat kependidikan.
yang optimal di kelas inklusif adalah
Dengan adanya hasil penelitian ini
pandangan positif guru terhadap ABK,
optimisme semakin besar bahwa guru-guru
pandangan positif disini dapat juga
dalam sekolah inklusif yang semula kurang
diartikan sebagai penerimaan guru terhadap
bisa menerima ABK dengan berjalannya
keberadaan ABK. Guru yang berpandangan
waktu akan semakin bersikap positif dan
positif pada siswanya tentu saja mampu
dapat menerima keberadaan siswa ABK
menerima dengan baik keberadaan siswa
dengan baik. Dalam hasil penelitian pada
tersebut tidak terkecuali siswa tersebut
bab terdahulu telah dibahas bahwa memang
berkebutuhan khusus atau tidak, guru yang
ada keterkaitan antara penerimaan guru
mampu menerima dengan baik keberadaan
terhadap ABK dengan intensitas
ABK akan memberikan keleluasaan siswa
pengalaman guru dalam berinteraksi dengan
untuk turut berpartisipasi aktif dalam
siswa-siswa berkebutuhan khusus.
pembelajaran, guru yang tidak memandang
kebutuhan khusus siswa sebagai sisi kurang Bila dikaitkan dengan pendapat
yang melemahkan potensi siswa. Karakter Tepper, G.D (1994) yang mengidentifikasi
guru yang seperti ini yang dapat dikatakan bahwa persepsi guru penjas adaptif
sebagai guru yang memiliki interpretasi terhadap kemampuannya mengajar
baik pada siswa, dialah guru yang melibatkan ABK sebagai factor yang
berpandangan positif terhadap siswa, penting untuk menunjang kesuksesan
termasuk terhadap siswa ABK bila guru pembelajaran dalam situasi yang sulit.
tersebut mengajar di sekolah inklusif. Dikaitkan dengan hasil penelitian ini maka
Dalam penelitian ini diketahui bahwa tidak dapat terbentuk sebuah pemahaman yang
terdapat hubungan antara jenis kelamin, lebih utuh bahwa untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran penjas adaptif maka

152 | ]&Hl_Anakku » Volume 10: Nomor 2 Tahun 2011


Riset » Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif » Ima Kurrotun Ainin

diperlukan adanya pandangan positif guru dapat ditingkakan melalui interaksi yang
terhadap kemampuan ABK dan terlaksana antara guru dan siswa ABK.
kemampuan guru dalam mengajar ABK

Pandangan dan
Intensitas
I J Peningkatan J Pendidikan
interaksi penerimaan
i kualitas
i inklusif yang
dengan
ABK
j guru terhadap
ABK
pembelajaran ideal

i i
Bagan Metode Pencapaian Pelaksanaan
Pendidikan Inklusif yang Ideal

Bagan diatas mendiskripsikan tentang menganggap pemerintah sebagai pihak


salah satu metode untuk sampai pada yang menentukan kebijakan pendidikan
pelaksanaan pendidikan inklusif yang ideal. inklusif tidak realistis terhadap kondisi
Bahwa pelaksanaan pendidikan inklusif pembelajaran di kelas dimana terdapat anak
yang ideal memerlukan waktu, diawali berkebutuhan khusus yang dijadikan satu
dengan intensitas interaksi yang terjadi dengan anak-anak reguler pada umumnya.
antara semua elemen sekolah (guru, siswa, Dengan demikian pemikiran bahwa inklusif
kepala sekolah, tenaga administrator, dsb) harus terus digulirkan ditengah kekurangan
terhadap siswa ABK, semakin sering yang ada sekarang, perjalanan waktu akan
berinteraksi dengan ABK maka penerimaan membawa perubahan, karenanya diperlukan
dan pandangan yang semula negative waktu dan usaha bersama untuk dapat
terhadap siswa ABK akan perlahan-lahan membuat pendidikan inklusif dapat
membaik. Pandangan positif dan diterima oleh seluruh komponen sekolah
interpretasi yang positif terhadap sehingga terciptanya pendidikan inklusif
kemampuan ABK mampu meningkatkan yang ideal bukan hanya sekedar ilusi.
kualitas pelayanan guru yang akhirnya
Selain dari segi pengalaman mengajar
berdampak pada peningkatan kualitas
guru melibatkan ABK, hasil penelitian juga
pembelajaran, dengan peningkatan kualitas
mengindikasikan terdapat factor lain yang
pembelajaran di sekolah inklusif maka akan
terkait sikap guru penjas, ternyata guru
menjadi salah satu faktor pendukung
penjas memiliki kecenderungan lebih
terciptanya aplikasi pendidikan inklusif
senang mengajar siswa dengan karakteristik
yang ideal. Hasil pemikiran tersebut
kebutuhan khusus tertentu. Dalam
diperkuat dengan hasil penelitian Vaugh
penelitian yang dilakukan oleh Avramidis
dkk (Waligor 2002) yang menyatakan
(2002) menyatakan bahwa siswa-siswa
bahwa guru-guru di sekolah umum dan
dengan kesulitan emosional dan gangguan
guru-guru sekolah khusus (SLB) yang
perilaku dipandang lebih menyebabkan
belum pernah terlibat atau belum pernah
kerisauan dan stress dibandingkan dengan
mengenal pendidikan inklusif
jenis kebutuhan khusus yang lain. Hasil
berpandangan negatif (tidak menerima)
penelitian Avramidis tersebut serupa
terhadap pendidikan inklusif dan
dengan hasil penelitian ini.

JAfS\_Anakku» Volume 10: Nomor 2 Tahun 2011 | 153


Riset » Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

Dari data hasil wawancara, setelah dalam kegiatan pembelajaran. Bila dalam
dianalisis ternyata guru-guru olahraga peelitian Avramidis (2002) bahwa anak-
memiliki kecenderungan lebih bebas dan anak dengan kesulitan emosional dan
tidak merasa terbebani dengan melibatkan gangguan perilaku dipandang lebih
siswa ABK tanpa permasalahan gangguan menyebabkan kerisauan dan strees
perilaku dan atau hiperaktifitas dalam dibandingkan anak berkebutuhan khusus
pembelajaran olahraga, dan guru olahraga lainnya, maka dalam penelitian ini
di sekolah inklusif lebih senang mengajar menyatakan guru-guru olahraga yang
dengan melibatkan karakteristik ABK mengajar di sekolah inklusif merasa
slowleamer, underachiever, tunagrahita terbebani dalam mengajar anak-anak
ringan dan tunarunggu/ tunarunggu wicara. dengan kesulitan ganguan perilaku seperti
Sedangkan siswa dengan karateristik siswa Autis dan ADHD yang hiperaktif.
autism, ADHD lebih cenderung untuk tidak
Hasil penelitian yang juga melihat
dilibatkan dalam pembelajaran penjas.
adanya kecenderungan guru untuk lebih
Selain itu siswa dengan karakteristik
memilih mengajar jenis/karakter kebutuhan
tunanetra, tudadaksa adalah golongan
khusus tertentu disampaikan oleh Zyoudi
tengah, artinya dilibatkan dalam
(2006), Zyoudi melaksanakan penelitian
pembelajaran penjas namun dengan
terhadap para guru pelaksanakan
berbagai macam kompensasi yang
pendidikan inklusif di Yordania yang
memudahkan dan juga memberikan
hasilnya menyatakan pandangan guru
kesempatan siswa untuk mengikuti atau
bahwa seharusnya siswa yang diinklusikan
tidak mengikuti pembelajaran penjas,
adalah siswa-siswa dengan permasalahan
kondisi tersebut berbeda dengan kondisi
fisik (tuna daksa, tunarungu, tunanetra)
siswa Autis dan ADHD yang seringkali
siswa yang tidak memungkinkan untuk
diperbolehkan untuk tidak mengikuti
diinklusikan adalah siswa dengan
pembelajaran penjas, atau memang
keterbelakangan mental dan siswa dengan
dipuruskan untuk tidak diikutkan sama
permasalahan gangguan belajar yang
sekali dalam pembelajaran dan belajar
mempengaruhi kemampuan membaca,
terpisah bersama guru shadownya pada saat
menulis dan aritmatika. Responden yang
pembelajaran penjas. Tidak
terdiri dari para guru dalam penelitian
diikutsertakannya siswa Autis dan ADHD
tersebut menunjukkan pandangan yang
dalam pembelajaran penjas oleh guru
positif terhadap siswa dengan keterbatasan
olahraga dikarenakan permasalahan
penglihatan/tunanetra, keterbatasan
penyerta anak, misalnya babbling atau
kemampuan mendengar/tunarunggu,
hiperaktifitas, informasi yang disampaikan
keterbatasan fisik/tunadaksa, dan juga siswa
guru kadang anak menolak mengikuti
dengan hambatan bicara dan bahasa. namun
kegiatan pembelajaran dan berlari untuk
semua partisipan menunjukkan sikap
beraktifitas sesuai keinginan anak (tidak
negative terhadap inklusi bagi siswa
mengikuti kegiatan pembelajaran olahraga
terbelakang mental/tunagrahita yang
bersama teman-teman lainnya), sehingga
mempengaruhi kemampuan membaca,
mayoritas guru olahraga yang mengajar
menulis, dan aritmatika, khususnya siswa
anak autis juga mengeluhkan penanganan
anak yang belum dapat maksimal terlibat

154 | }AfJl_Anakku » Volume 10: Nomor 2 Tahun 2011


Riset » Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

dengan tingkat keterbelakangan mental dengan kebutuhan khusus karakteristik


sedang dan berat. yang lainnya.
Penelitian Zoudi tersebut melibatkan Penelitian tentang pembelajaran
responden guru secara umum, otomatis penjas adaptif di Bandung oleh Nurfitriani
mayoritas respondennya adalah guru yang (2004) dan penelitian serupa di Sulawesi
mengajar di kelas baik guru kelas maupun Selatan oleh Sutardin (2006) telah
guru mata pelajaran khusus, namun di mengindikasikan bahwa guru olahraga
dalam penelitian ini respondennya lebih masih belum memahami tentang
spesifik yakni guru olahraga, dengan pendidikan jasmani adaptif dan belum
perbedaan karakter kelompok responden pernah mendapatkan pembekalan dengan
memang sangat memungkinkan bagi guru tema pendidikan jasmani adaptif. Hasil
untuk memiliki perbedaan pandangan penelitian tahun 2004 dan 2006 tersebut
tentang siswa ABK. Guru kelas atau guru sama dengan hasil penelitian dalam studi
mata pelajaran lebih merasa keberatan pendahuluan, dari 33 guru olahraga yang
dengan diinklusikannya siswa dengan menjadi narasumber dalam studi
keterbelakangan mental, slow learner dan pendahuluan menyatakan belum pernah
gangguan kesulitan membaca, menulis juga mendapatkan pembekalan terkait
aritmatik namun sebaliknya bagi guru 'pendidikan jasmani adaptif, terlepas guru
olahraga siswa dengan karekteristik tersebut telah menerapkan tentang prinsip-prinsip
tidak mempersulit dalam pembelajaran pembelajaran pendidikan jasmani adaptif
olahraga yang memang lebih mensyaratkan atau belum menerapkan sama sekali,
aktifitas fisik. Mahendra (2003) sehingga ketika diminta untuk
"Pendidikan jasmani pada hakikatnya mendeskripsikan makna dari 'pendidikan
adalah proses pendidikan yang jasmani adaptif tidak ada narasumber yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk melengkapinya. Hal itu merupakan fakta
menghasilkan perubahan holistik dalam bahwa kata 'pendidikan jasmani adaptif
kualitas individu" belum popular dikalangan guru penjas di
sekolah dasar inklusif.
Meskipun kesulitan dan tantangan
yang dialami guru di kelas dan guru
Pelaksanaan Pembelajaran
olahraga di lapangan berbeda namun
penelitian ini menemukan keluhan yang Semua guru melakukan persiapan
seragam diantara beberapa responden yang pembelajaran dengan menyusun RPP
mengajar siswa autis, guru-guru olahraga (Rencana Program Pembelajaran) sebagai
mengeluhkan kesulitan penanganan persiapan materi, selain RPP separuh
terhadap keberadaan siswa autis baik dari narasumber juga mempersiapkan peralatan
segi partisipasi maupun dari segi sebagai bagian dalam pelaksanaan
pengendalian perilaku siswa sama seperti pembelajaran olahraga, sebagian guru juga
halnya yang disampaikan oleh Avramidis mempersiapkan tempat pelaksanaan
(2002) bahwa siswa-siswa dengan kesulitan pembelajaran dan mempersiapkan
emosional dan gangguan perilaku lebih alternatife materi dalam pembelajaran.
memberatkan guru dibandingkan siswa Kegiatan pemanasan yang
dilaksanakan dalam pembelajaran beragam,

jAM_Anakku » Volume 10: Nomor2 Tahun 2011 | 155


Riset » Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif» Ima Kurrotun Ainin

kegiatan yang paling sering dilaksanakan mengikuti kegiatan pembalajaran, maupun


adalah lari berkeliling sebagai pemanasan, ABK tidak dapat mengikuti kegiatan
ABK menyesuaikan diri dengan pembelajaran tertentu; 2) kesulitan
kemampuannya, bagi ATN kegiatan penanganan: siswa tantrum, babbling/
orientasi lapangan bisa digunakan sebagai echolalia, hiperaktif; 3) permasalahan
ganti dari pemanasan, bagi ATD apabila komunikasi termasuk pemberian materi,
tidak dapat berlari maka dapat mengarahkan siswa, kesulitan
menyesuaikan diri dengan berjalan. berkomunikasi dengan siswa autis, ADHD,
Alternatif lain yang dipilih guru sebagai tunarunggu dan tunagrahita; 4) keterbatasan
kegiatan pemanasan adalah senam dengan sarana prasarana; 5) Permasalahan terkait
musik atau tanpa musik, kegiatan lain evaluasi siswa.: 6) pengalaman guru.
misalnya yang bisa dijadikan ganti
Permasalahan yang dirasakan paling
pemanasan adalah permainan tradisional
sulit oleh mayoritas narasumber adalah
atau permainan kecil dengan atau tanpa
permasalahan partisipasi siswa ABK. Guru
alat. Kegiatan pemanasan sangat penting
mengelukan partisipasi siswa ABK
sebelum materi inti pendidikan jasmani
terutama siswa autis dan adhd, yang disertai
dilaksanakan untuk menghindari cidera dan
hiperaktifitas. Siswa-siswa tersebut sering
dalam kegiatan ini ABK menyesuaikan
kali tidak mengikuti pembelajaran
sebisa mungkin.
sebagaimana yang diinstruksikan oleh guru
Dalam pembelajaran sumber materi malah sebaliknya melakukan berbagai
yang dijadikan acuan guru sekaligus yang aktifitas semaunya, sepertiga narasumber
digunakan guru untuk membuat RPP mengeluhkan tentang kesulitan dalam
berasal dari buku reguler. Tidak seorangpun penanganan kasus yang melibatkan ABK
guru yang memiliki buku panduan autis dan ADHD hiperaktif, guru merasa
pendidikan jasmani adaptif. Dyah (46:2008) kebingunan penanganan siswa yang
pengadaan dan distribusi buku pedoman tantrum dan juga siswa yang
dalam rangka aplikasi pendidikan inklusif babbling/echolalia, dalam penjelasan diatas
belum merata. Distribusi pedoman telah diulas Avramidis (2002) bahwa siswa-
pelaksanaan pendidikan inklusif yang siswa dengan gangguan perilaku dan
memuat berbagai aktifitas tidak pengendalian emosi dipandang lebih
menjangkau atau dipahami penggunaannya membebani kerja guru dibandingkan
oleh penyelenggara pendidikan inklusif dari dengan siswa berkebutuhan khusus yang
tingkat provinsi, kabupaten/kota, sampai lain. Solusi yang dijalankan guru selama ini
sekolah. adalalah dengan melibatkan guru shadow
dalam pembelajaran, ada guru yang lebih
Selain tidak adanya buku panduan
ekstim dengan memutuskan siswa autis
dalam pelaksanaan pembelajaran
pendidikan jasmani adaptif, permasalahan untuk tidak diikutsertakan dalam kegiatan
pembelajaran dan belajar secara terpisah
lain yang ditemui dalam pelaksanaan
bersama guru pembimbing khusus atau
pembelajaran pendidikan jasmani adaptif
guru shadow anak. Smith & Green (2004).
yang dihadapi guru dalam temuan
"Namun banyak guru yang masih
penelitian ini dapat digolongan menjadi tiga
: 1) parsipasi ABK, baik ABK tidak mau mengeluhkan akan susahnya melibatkan

156 | JAM_Anakku » Volume 10: Nomor 2 Tahun 2011


Riset » Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

siswa berkebutuhan khusus dalam khusus dalam satu kelas. Permasalahan


pembelajaran, hal ini di sebabkan karena yang sama yang dikeluhkan guru terkait
minimnya pemahaman dan pengetahuan dengan keterbatasan sarana dan prasarana,
mereka tentang siswa berkebutuhan khusus, bila harga untuk peralatan yang
dengan bantuan assisten pembelajaran dan diperuntukan bagi ABK terbilang mahal
ahli anak berkebutuhan khusus akhirnya maka sebenarnya dapat disiasati dengan
semua kebutuhan siswa terkait dengan modifikasi bahan, bentuk, fungsi peralatan
pembelajaran pandidikan jasmani dapat sehingga memungkinkan untuk dapat tetap
diakomodasi dengan baik" memfasilitasi pembelajaran dengan
Keluhan lain dari guru terkait ketersediaan peralatan yang dibutuhkan.
permasalahan sarana dan prasarana
Strategi Pembelajaran yang Diterapkan
merupakan hal yang umum terjadi dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan Strategi yang diterapkan guru untuk
melibatkan ABK yang membutuhkan dapat mengoptimalkan pembelajaran antara
penyesuaian dengan kebutuhan khusus satu dan guru lainnya berbeda-beda,
siswa, sebenarnya dalam pergub jatim no 6 pendekatan yang banyak dilakukan guru
tahun 2011 pasal 7 point b dijelaskan adalah dari pendekatan psikologis siswa,
bahwa "pemerintah propinsi dan memperbanyak porsi praktek daripada teori,
pemerintah kabupaten/kota bertanggung kalaupun ada teori disampaikan dengan
jawab dalam menyediakan sarana dan bahasa yang lebih mudah dan sederhana,
prasarana bagi peserta didik berkebutuhan serta memperhatikan karakteristik
khusus serta memperhatikan aksessibilitas kebutuhan khusus siswa.
dan/atau alat sesuai kebutuhan peserta Berbagai strategi yang dilaksanakan
didik". Namun pelaksanaan peraturan guru dalam pembelajaran di kelas yang
Gubernur tersebut belum terlaksana melibatkan siswa ABK diantaranya:
sepenuhnya. Melakukan pendekatan psikologis,
Dalam penelitiannya tentang pendekatan dilaksanakan baik secara
pendidikan jasmani adaptif, Fujita, M. individu maupun melalui pendekatan
(2006) mengemukakan permasalahan yang minat/kecenderungan siswa, dalam
ditemukan dalam aplikasi pembelajaran beberapa kasus khusus dimana ABK susah
pendidikan jasmani adaptif di kelas inklusif untuk dilibatkan dalam pembelajaran ada
diantaranya : 1) Mayoritas siswa belum siap guru yang berusaha memasuki dunia siswa
dengan pelaksanaan pendidikan jamani dan berhasil melibatkan siswa dalam
yang mengikutsertakan siswa dengan pembelajaranmelalui beberapa kompensasi,
kebutuhan khusus sehingga di dalamnya guru juga memberikan perlakuan individual
terdapat berbagai perubahan dan terhadap siswa ABK yang membutuhkan.
modifikasi, 2) Peralatan-peralatan Memperbanyak porsi praktek
pembelajaran yang digunakan dalam daripada teori, Teknik pengulangan materi,
pembelajaran yang melibatkan siswa Teknik lain yang digunakan dalam
berkebutuhan khusus sangat mahal, 3) pembelajaran adalah dengan memberikan
kesulitan yang dihadapi karena terdapat kemudahan siswa untuk berpartisispasi,
berbagai macam karakteristik kebutuhan siswa ABK diberikan materi yang lebih

JAfSl_Anakku a Volume 10: Nomor 2 Tahun 2011 | 157


Riset » Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

ringan atau yang berbeda, misalnya dalam kemampuan anak sebelumnya; 3)


permainan sepak bola, siswa reguler partisipasi siswa dalam pembelajaran; 4)
bermain sepak bola, siswa ABK bermain perilaku baik/ itikad baik siswa.
lempar tangkap bola dengan mengibaratkan
siswa ABK sebagai kipper penjaga gawang Modifikasi Pembelajaran (Sarana
yang harus selalu mengusahakan jangan Prasarana, Kurikulum, Media, Evaluasi)
sampai terjadi gol ke gawangnya dengan Modifikasi dalam pembelajaran
cara menangkap setiap bola yang datang ke pendidikan jasmani adaptif menurut Widya,
arahnya. Teknik yang lain adalah M. (2010) dapat dikagorikan dalam empat
dengan memperhatikan kebutuhan khusus macam diantaranya: 1) Kurikulumnya
karakteristik siswa ABK: dengan (total atau sebagian), 2) Strategi
menggunakan teknik memegang untuk belajamya (diganti atau disesuaikan), 3)
memulai komunikasi dengan ATR dan Materi dan alatnya (medianya), 4)
memanfaatkan kemampuan visualisasi Pengaturan kelasnya (tehnik
ATR, memanfaatkan kemampuan auditori mengajarnya), 5) Lingkungan
siswa ATN memberi bunyi pada peralatan (arsitekturnya dan sarana fisiknya).
yang digunakan, pengulangan penjelasan
bagi siswa tunagrahita. Kontak wajah Secara umum mayoritas gum penjas
menyatakan tidak ada perubahan atau
(keterarahan wajah) pada saat
renovasi terkait keberadaan siswa ABK,
berkomunikasi dengan siswa serta ATR dan
gangguan pemusatan perhatian seperti
hanya 4 orang nara sumber yang
menyatakan ada penambahan gedung
Autis ADHD. Selain dari teknik
bam yang dikhususkan sebagai kelas
pembelajaran yang diterapkan guru
khusus atau kelas inklusif, dua orang
sebagaimana dijabarkan diatas, guru juga
gum menyatakan ada perubahan juga
memiliki sumber belajar yang membantu
dalam arsitektur sekolah terkait
guru dalam pelaksanaan pembelajaran
pendidikan jasmani, sumber belajar tersebut
dijadikannya sekolah tersebut sebagai
sekolah inklusif renovasi arsitektur
adalah; taman sebaya, guru shadow, buku
tersebut khususnya di kelas khusus
panduan pendidikan jasmani.
berrupa modifikasi mangan, penambahan
Dari segi ketuntasan materi semua mangan terapi, ruangan konseling dan
narasumber mengemukakan bahwa desain khusus ruangan kedap suara.
memang tidak memungkinkan ABK sampai
pada ketuntasan pada materi pembelajaran
Dalam hal kurikulum, tidak seorang
gurupun yang membuat PPI bagi siswa
penjas sesuai dengan RPP reguler, kecuali
ABK, namun empat diantaranya telah
bagi anak-anak slowleamer, masing-masing
membuat RPP yang telah dimodifikasi,
gum memiliki criteria dalam penilain dan
ketuntasan hasil belajar siswa, penilaian lima orang gum menyatakan tidak
yang dilakukan gum terhadap ABK memodifikasi RPP yang dibuatnya,
RPPnya tetap sama hanya saja dalam
diantaranya denan memperhatikan: 1)
prakteknya melakukan modifikasi sesuai
teknik pelaksanaan bukan pada hasil akhir;
2) pencapaian dan kemajuan yang diraih kebutuhan pembelajaran. Empat orang
gum lainnya menyatakan tidak melalukan
masing-masing siswa dibandingkan dengan
modifikasi juga tidak melalukan

158 | )AJfl_Anakku » Volume 10: Nomor 2 Tahun 2011


Riset » Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

modifikasi dalam pembelajaran di ketersediaan sarana prasarana dan


lapangan, dalam pembelajaran penjas aksesibilitas bagi ABK di sekolah-sekolah
ABK disamakan dengan siswa lainnya, inklusif di kota Surabaya belum dipenuhi
ABK dituntut untuk dapat mengikuti oleh pemerintah propinsi ataupun
pembelajaran yang dilaksanakan bersama pemerintah kabupaten/kota, sehingga yang
siswa lain dengan atau tanpa didampingi ada adalah sekolah yang mengusahakan
oleh guru pembimbing khusus. tersedianya sarana prasarana penunjang
Pasal 8 pergub Jatim no 6 thn 2011 pembelajaran di sekolah masing-masing.
menyatakan bahwa (1) Kurikulum yang Terkait modifikasi dalam
digunakan dalam penyelenggaraan pembelajaran, para gum penjas dalam studi
pendidikan inklusif adalah kurikulum yang pendahuluan menyatakan dengan adanya
berlaku dan sesuai dengan kebutuhan ABK dalam kelas yang mereka ajar
masing-masing peserta didik berkebutuhan sebagian dari gum melakukan berbagai
khusus. Artinya bahwa pelaksanaan modifikasi, 33% responden menyatakan
pendidikan inklusif membutuhkan adanya melakukan modifikasi dalam teknik
program yang individual menyesuaikan mengajar, 12% responden menyatakan
dengan kebutuhan khusus masing-masing melaksanakan modifikasi dalam evaluasi
peserta didik, dan kurikulum yang sesuai atau penilaian, 9% gum menyatakan
dengan pendidikan inklusif adalah PPI, dan melakukan modifikasi baik dalam teknik
PPI seharusnya diaplikasikan dalam semua mengajar maupun dalam pelaksanaan
mata pelajaran tidak terkecuali pelajaran evaluasi, sedangkan 46% responden
pendidikan jasmani, namun yang ada menyatakan tidak melaksanakan modifikasi
dilapangan tidak seorang gurupun yang apapun terkait keberadaan ABK dalam
telah mengaplikasikan PPI sebagai bagian pembelajaran mereka. Begitu pula dari hasil
dalam persiapan pembelajaran penjas. polling tidak ada responden yang
Menumt teori, kurikulum yang menyatakan telah melakukan modifikasi
digunakan pada pendidikan inklusif yang dalam media pembelajaran.
ideal adalah Dalam Pasal 10 Pergub Jatim no 6 thn
Sebenarnya Pasal 7 pergub Jawa 2011 dijelaskan tentang tugas pembimbing
khusus
Timur no 11 tahun 2011 telah
mengakomodasi kebutuhan sekoalh tentang (1) Gum pembimbing khusus
pembimbing khusus juga mengenai mempunyai tugas dan tanggung
ketersediaan sarana prasarana yang menjadi jawab, meliputi:
tanggung jawab pemerintah, pasal tersebut
(a) Merancang dan melaksanakan
menyatakan bahwa pemerintah propinsi dan
program kekhususan;
pemerintah kabupaten/kota bertanggung
(b) Melakukan proses identifikasi,
jawab dalam menyediakan: a. Gum
assesmen dan menyusun
pembimbing khusus... b. Sarana dan
program pembelajaran indivi
prasarana bagi peserta didik berkebutuhan
dual;
khusus serta memperhatikan aksesibilitas
(c) Memodifikasi bahan ajar;
dan/atau alat sesuai kebutuhan peserta
didik. Hanya saja dalam realitasnya

\AJS\_Anokku a Volume 10: Nomor 2 Tahun 2011 | 159


Riset » Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

(d) Melakukan evaluasi program tersebut meskipun tidak selalu hams bempa
pembelajaran bersama gum materi.
kelas;
Teknik lain yang digunakan gum
(2) Membuat laporan program dan
untuk memotivasi siswa ABK adalah
perkembangan anak berkebutuhan
dengan pengurangan bantuan dalam
khusus.
pembelajaran apalagi bila siswa ABK yang
Upaya Guru Memotivasi dan Mengaktijkan dapat melakukan sendiri berbagai aktivitas
Siswa pembelajaran yang memungkinkan baginya,
gum memberi kepercayaan kepada siswa
Gum telah memperlalukan ABK
untuk melakukan olahraga tanpa bantuan
dan siswa reguler secara adil, sehingga gum, hal ini dilakukan gum untuk
terasa adanya solidaritas di kelas dan di membantu siswa meningkatkan rasa
sekolah secara urnum, suasana yang percaya diri siswa terhadap
mendukung juga tercipta dari tidak adanya kemampuannya.
diskriminasi yang dilakukan oleh seluruh
komponen sekolah baik gum maupun siswa Motivasi psikologi yang diterapkan
reguler. Gum juga memberikan apresiasi gum adalah dengan selalu memberikan
bagi siswa ABK yang mau dan mampu apresiasi atas inisiatif ABK, tidak
menunjukkan prestasi di bidang olahraga. menyalahkan anak atas gerakan yang salah
Kalau tidak memungkinkan bagi ABK atau kurang sempurna tapi tetap memberi
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran kalimat pengguatan "bagus" sebagai
secara penuh gum dapat mengalihkan motivator agar anak mau berbuat lebih baik
pembelajaran anak dengan tanpa lagi. Anak dalam kondisi apapun selalu
memisahkan anak dari aktifitas teman dimotivasi untuk melakukan yang lebih
sekelas dengan menempatkan siswa sebagai baik dan tanpa memberikan punishment
atas kesalahan anak.
supporter sehingga ABK dapat tetap
berperan sebagai penyemangat permainan. Memberikan perhatian dan perlakuan
Dalam proses pendidikan inklusif khusus bagi ABK yang memang
yang ideal, partisipasi ABK haruslah tinggi, membutuhkan, memotivasi siswa juga bisa
baik dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan guru secara individual agar siswa
(KBM) sehari-hari maupun dalam lomba- lebih bisa memahami dan mendalami

lomba yang sesuai dengan kemampuan maksud gum dalam memotivasi siswa. dan
ABK. Partisipasi dari segi tingkat dengan cara memahami bakat dan
kehadiran, partisipasi dalam segi keaktifan kelebihan anak dalam rangka memunculkan
Menurut teori dalam pendidikan inklusif potensinya
yang ideal, sebaiknya gum atau pihak Secara partisipasi, beberapa
sekolah dapat memberikan pengahargaan karakteristik kebutuhan khusus memiliki
atau insentif bagi ABK jika ia mampu nilai partisipasi yang rendah dari segi
berprestasi, baik sama seperti siswa reguler keaktifan dalam kegiatan pemebelajaran
maupun berprestasi dalam ukuran siswa, karekteristik yang sulit berpartisipasi
kekhususannya. Dan dalam aplikasinya adalah siswa autis, ADHD dan anak-anak
gum telah menerapkan pemberian apresiasi hiperaktif sulit untuk dapat berpartisipasi

160 | }\tJl_Anakku » Volume 10: Nomor 2 Tahun 2011


Riset » Strategi PembelajaranPendidikanJasmani Adaptif » Ima KurrotunAinin

secara penuh dalam kegiatan pembelajaran, pembelajaran adalah karena ABK tersebut
mayoritas gum mengeluhkan tentang yang memang berkarakter individualis dan
partisipasi siswa-siswa tersebut suka menyendiri atau malah hiperaktif dan
berlari kesana kemari tidak fokus pada
Bagi siswa ABK dengan karakteristik
pembelajaran penjas bersama teman-teman
keterbatasan fisik yang lain tidak ada
yang lain.
keluhan gum tentang masalah parsitisipasi
siswa, menurut guru siswa-siswa dengan Penilaian guru tentang pembelajaran
karakter slow learner, kesulitan belajar penjas adaptif: keberadaan ABK ditengah-
menunjukkan performance dan partisipasi tengah siswa yang reguler semakin
yang jauh lebih baik saat pembelajaran menumbuhkan rasa tenggang rasa dan
penjas bila dibandingkan saat pembelajaran sating tolong menolong diantara siswa.
lain di dalam kelas Semakin membaiknya toleransi anak
terhadap temannya yang mengalami
Tidak ada penolakan teman sebaya
kebutuhan khusus.
terhadap siswa ABK, yang terjadi
seringkali siswa tidak mengikuti

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang untuk mengefektifkan pembelajaran,


telah dipaparkan sebelumnya, dapat strategi umum yang diterapkan guru penjas
disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah melalui pendekatan psikologis serta
adaptif merupakan hal yang masih belum dengan memperbanyak praktek dari pada
populer di kalangan guru penjas sekolah teori. Belum secara jelas melakukan
inklusi. Dalam pelaksanaan pembelajaran, modifikasi-modifikasi tertentu
permasalahan utama yang dihadapi gum menyesuaikan dengan kondisi dan
yaitu terkait dengan partisipasi siswa ABK, kebutuhan siswanya yang ABK.. Namun
penanganan, komunikasi, keterbatasan demikian, dengan berbagai cara gum tetap
sarana prasarana khusus, evaluasi, dan berusaha untuk memberikan motivasi dan
keterbatasan pengalaman gum. Sedangkan mengaktifkan siswanya yang ABK.

DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah, Arma. (1996). Pendidikan Barat). Tesis Magister pada SPs UPI
Jasmani Adaptif. Jakarta: Departemen Bandung: tidak diterbitkan.
Pendidikan dan Kebudayaan
Avramidis, E., dkk. (2002). "A Survey into
Direktorat Jenderal Pendidikan
Mainstream Teacher's Attitudes
Tinggi. Proyek Pendidikan Tenaga Toward the Incussion of Children
Akademik.
with Special Education Needs in the
Aminawa, O. (2006). Sikap Kepala Sekolah Ordinary School in One Local
dan Guru Terhadap Pendidikan Education Authority". Journal
Inklusif (Studi Deskriptif Terhadap Education Psycology. 20,(2),1991-
Kepala Sekolah dan Guru di SD 211 [Online] Tersedia:
Reguler yang Telah Melaksanakan http ://www.enothe.hva.nl/proiect/tuni
Pendidikan Inklusif di Propinsi Jawa ng/fpypdee/curiculum/docs/a survey

}Affl_Anakku» Volume 10:Nomor2 Tahun2011 | 161


Riset » StrategiPembelajaranPendidikan JasmaniAdaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

of mainstream teachers. Pdf [14 Student With Special Education


Agustus2011] Needs. Pakistan journal of medical
Auxter, D., dkk. (2001). Principles and science quarterly. (24),4,632-636.
Methods of Adapted Physical [Online]. Tersedia:
Education and Recreation-Ninth http://pims.com.pk/issues/iulsep08/ar
Edition. New York: Mc graw Hill. ticle/bc2.html. 120 april 2010]

Bunch, G., & Finnegan, K.(2000). Values Hendrayana, Y. (2007). Pendidikan


Teachers Find in Inclusive Education.
Jasmani dan Olahraga Adaptif
International Special Education (Adapted Physical Education and
Congress 2000 (ISEC 2000), Sport). A Program Report by
University of Manchester, 24th-28th Visiting Foreign Research Fellows.
July 2000. [Online]. Tersedia: University of Tsukuba, Universitas
Pendidikan Indonesia.
http://www.isec2000.org.uk/abstracts/
papers b/ bunch l.htin. [18 April Hidayat. (2009). "Model dan Strategi
2010] Pembelajaran ABK dalam Setting
Donncha, Mac, Shafat, Amir. & Hafeez, Pendidikan Inklusif" makalah pada
Nasir.R. (2006-2007). Physical workshop Pengenalan & Identifikasi
Activity Patterns OfAdolescents With Anak berkebutuhan Khusus (ABK) &
Mild Learning Difficulties: Strategi Pembelajarannya.
Department of Physical Education Balikpapan.
and Sports Sciences. University of Kriyantono, Rahmat. (2010). Teknik
Limerick. Praktis Riset Komunikasi: Disertai
Contoh Praktis Riset Media, Publik
Dyah, S. (2008). Pengkajian Pendidikan
Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Relations, Advertising, Komunikasi
Khusus pada Jenjang Pendidikan Organisasi, Komunikasi Pemasaran.
Dasar dan Menengah. [Online]. Rawamangun. Jakarta: Kencana
Prenada Media Groub.
Tersedia:
http://www.puslitiaknov.org/data/file Mahendra, Agus. (2003). Falsafah
/2008/makalah undangan/Dyah%20S Pendidikan Jasmani. Jakarta:
Pengkaj ian%20Pendidikan%20Inklu Departemen Pendidikan Nasional
si.pdf[20 April 2010] Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Fujita, Motoaki. (1996). "Disability Sport Dan Menengah direktorat pendidikan
as Physical Education at the luar biasa. Bagian proyek pendidikan
University", dalam Adapted Physical jasmani Pendidikan Luar Biasa.
Activity-Self Actualization Through Mangunsong, F. (2006). The
Physical Activity. Japan, Shonan Implementation of Inclusive
Shuppansha. Education for Student With Vidual
Galis, S.A., & Tanner, C.K. (1995). Impairment nn Three Schools in
Jakarta. Universiti of Indonesia:
Inclussion in Elementary School: A
Survey and Policy Analysis, Departemen of Educational
Education Analysis Archieve. 3, (15), Psycology Faculty of Psycology.
1-24. [Online]. Tersedia: [Online]. Tersedia:
http://epaa.asu.edu//epaa/v3n15.html. http://www.icwvi.org/publication/ice
[12 November 2010] vi wc 2006/09 inclusive education
practices/paper/ea 057
Haider, S.I. (2008). Pakistani Teachers' frieda%20mangunsong.pdf. (20
Attitudes Towards Inclussion of November 2010)

162 | JAM_Anakku » Volume 10: Nomor 2 Tahun 2011


Riset ♦ StrategiPembelajaran PendidikanJasmaniAdaptif ♦ Ima Kurrotun Ainin

Millenium development goals. Goal 2: Healt and Fitness. Tokyo: Springer-


Achieve Universal Primary Education Verrlag.
Targets. [Online].
Smith, Andrew & Green, Ken. (2004).
Tersedia:http://www.unmillenniumpr
Including People with Special
oiect.org/reports/tf education.htm.
Education Needs in Secondary School
[19Desember2010]
Physical Education: A Sociological
Nurfitriani, Dina. (2004). Pembelajaran Analysis of Teachers' View. Dalam
Pendidikan Jasmani bagi Siswa British Journal of Sociology of
Tunadaksa di SDN Cikutra VI Education [Online], Vol 25 (5).
Bandung. Skipsi pada jurusan Halaman 593-607. Tersedia:
pendidikan luar biasa FIP UPI http://www.istor.org/stable/4128704
Bandung: tidak diterbitkan. [21 Juni 2009]
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Specht, J. (2009). Inclusion Defined:
Republik Indonesia No 70 Tahun INCLUSION. [Online]. Tersedia:
2009. (2009). Pendidikan Inklusif http://www.edu.uwo.ca/inclusve
Bagi Peserta Didik Yang Memiliki education/inclusion.asp. [23 maret
Kelainan dan Memiliki Potensi 2010]
Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa,
Stubbs, Sue. (2002). Inclusive Education
Jawatimur: Kelompok kerja inklusi
Where There Are Few Resources (alih
jawa timur.
bahasa Susi Septiana Rahmawati
Peraturan Gubemur Jawa Timur No 6 diedit oleh Didi Tarsidi) The Atlas
Tahun 2001. (2011). Alliance Global Support to Disabled
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif People.
Propinsi Jawa Timur. Jawa Timur:
Sudrajat, Akhmad. (2008). Pengertian
Gubemur Jawa Timur
Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik,
Reid, Greg. (1982). Physical Education for dan Model Pembelajaran. [Online].
The Learning Disabled Student. Tersedia:
Dalam Learning Disability Quarterly http://www.Akhmadsudraiat.wordpre
[Online], Vol. 5(2), 5 halaman. ss.com//2008/09/l 2/pendekatan-
Tersedia: strategi-dan-model-pembelajaran/
http://www.jstor.Org/stable/l 510581 [21 Desember2010]
[21 Juni2009]
Sugioyono. (2006). Memahami penelitian
Sanapiah, Faisal. (2008). Format-Format kualitatif. Bandung: ALFABETA
Penelitian Sosial. (Dasar-Dasar dan
Sutardin, A.M. (2006). Strategi
Aplikasi). Jakarta: PT Raja grafindo
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Persada.
Adaptif bagi Siswa Tunadaksa di
Saishoji, H & Nakata, H. (1994)." Sekolah Dasar dalam Setting Inklusi
Endurance Training with an Adapted (studi kasus tentang pembelajaran
Device in the Visual Impaired", pendidikan jasmani bagi siswa
dalam Adapted Physical Activity- tunadaksa di sekolah A dan B di kota
Healt and Fitness. Tokyo: Springer- Makassar propinsi Sulawesi). Tesis
Verrlag. Master pada Program Pasca Sarjana
Sherrill, Claudine. (1994). "Adapted UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Physical Activity Pedagogy: Tarigan, B. (2009).Optimalisasi Pendidikan
Principle, Practice, and creativity", Jasmani dan Olahraga Berlandaskan
dalam Adapted Physical Activity- Llmu Faal Olahraga. Bandung:

}Ajn_Anakku » Volume 10: Nomor2 Tahun 2011 | 163


Riset » Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif♦ Ima Kurrotun Ainin

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Widya, Mamad. (2010). Modifikasi


Kesehatan Universitas Pendidikan Pembalajaran dalam Pendidikan
Indonesia. Jasmani Adaptif. [Online]. Tersedia:
Tepper, G.D. (1994). "Adapted Physical http://www.file.upi.edu/ai.php?...KO
Education Programs for Mentally NSEP%20DASAR%20PENDIDIK A
Retarded Children", Dalam Adapted N%20JASMANI%20ADAPTIF [7
Physical Activity-Healt and Fitness. November 2010]
Tokyo: Springer-Verrlag.
Winataputra ,U. S. (1998). Strategi
Tn. (2007). Komponen strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
pembelajaran. [Online]. Tersedia: Depdikbud, Proyek Peningkatan
http:/Mog.persimpangan.com/blog/20 Mutu Gum kelas SD setara D II.
07/08/17/komponen-strategi-
pembelajaran/ [12 januari 2011] Woollacott, M.H. (1994). "Normal and
Abnormal Development of Posture
Tn. (2008). Strategi, model, pendekatan& Control in Children", Dalam Adapted
teknik pembelajaran. [Online]. Physical Activity-Healt and Fitness.
Tersedia: http.www.klubgum.com Tokyo: Springer-Verrlag.
[19Maret2010]
Zyoudi, M.A. (2006). Teacher's Attitude
Waligore, L.R. (2002) Teachers' Attitudes Towards Inclusive Education in
Toward Inclussion: What Did They Jordanian Schools. International
Say?. [online] . Tersedia: Journal ofSpecial Education. 21, (2),
http//www.rowan.edu./library/rowan 55-62. [Online]. Tersedia:
theses/RU2002/0147TEAC.pdf. [19 (19Desember2010)
April 2010]

•/

164 | JAM_Anakku a Volume 10: Nomor2 Tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai