BAB VI
PERAWATAN, PENYETELAN, DAN PERBAIKAN
TRAKTOR RODA DUA DAN RODA EMPAT
1
Jenis Cara
No Penyebab Alat & Bahan
Kerusakan Mengatasi
Belt/sabuk Kendorkan Kunci pas/ ring
kekencangan
b. Mesin/motor Udara masuk ke Dibuang Kunci pas
tidak hidup saluran bahan bakar Obeng
Tidak ada bahan bakar Isi bahan Solar
bakar Literan
Bahan bakar tercampur Kuras bahan Solar
air bakar Literan
Bersihkan Lap
mangkuk
c. Jalannya Saringan bahan bakar Bersihkan Kompresor
motor tidak tersumbat Solar
lancar Udara masuk ke Dibuang Kunci pas
saluran bahan bakar Obeng
d. Tenaga Udara masuk ke Dibuang Kunci pas
mesin/motor saluran bahan bakar Obeng
kurang Saringan udara kotor Bersihkan Kompresor
Saringan bahan bakar Bersihkan Kompresor
tersumbat Solar
Kelonggaran rem Setel Kunci pas/ ring
terlalu rapat
Oli transmisi Kurangi Kunci pas/ ring
kebanyakan
Sabuk/belt terlalu Setel Kunci pas/ ring
kencang
e. Asap putih Oli mesin/motor Kurangi Kunci pas/ ring
kebanyakan
f. Asap hitam Saringan udara kotor Bersihkan Kompresor
2
Jenis Cara
No Penyebab Alat & Bahan
Kerusakan Mengatasi
g. Mesin/motor Oli mesin/motor Ditambah Kunci pas/ ring
berbunyi kurang Oli
gaduh Oli tidak cocok Diganti Kunci pas/ ring
Literan
Oli
h. Persneleng Oli tidak cocok Diganti Kunci pas/ ring
sukar Literan
dipindahkan Oli
3
Jenis Cara
No Penyebab Alat & Bahan
Kerusakan Mengatasi
Tegangan pulley terlalu Disetel/diken Kunci pas/ ring
kencang dorkan
4
2. Format Data Alat
Format ini hampir sama dengan format inventarisasi alat, memberi keterangan untuk
satu jenis alat yang lebih terperinci. Data yang ada pada format ini antara lain : Nama
alat; Merek; Jenis/model; Jumlah; Kode; Tanggal pembelian; Lokasi alat; Penanggung
jawab.
3. Format Petunjuk Perawatan
Format ini berisi tentang beberapa petunjuk penting tentang perawatan yang harus
dilakukan. Biasanya isi format ini diambilkan dari buku informasi (manual)
pengoperasian alat, terutama pada bagian perawatan.
4. Format Pemakaian alat
Format ini berisi tentang pemakaian alat. Data yang ada pada format ini antara lain :
Nama alat; kode; Saat mulai pemakaian; Saat akhir pemakaian; Operator; Jenis
keperluan.
5. Format Perawatan dan Perbaikan
Format ini semacam berita acara perawatan dan perbaikan alat. Data yang ada pada
format ini antara lain : Nama alat; kode; Petugas perawatan/ perbaikan; Tanggal
perbaikan; Jenis kegiatan perawatan/ perbaikan. Biaya perbaikan; Hasil perbaikan
5
3) Menambah atau mengurangi tekanan ban apabila tidak sesuai standar yang
dianjurkan.
4) Menambah oli pelumas apabila levelnya di bawah standar. Gunakan pelumas
dengan jenis dan merk yang sama.
5) Bersihkan mangkuk pada saringan bahan bakar apabila kotor
6
Gambar 6.2. Menambah pelumas saringan udara
7
3. Kuras air radiator, ganti dengan air bersih
8
berbagai macam merek. Biasakan
menggunakan jenis dan merek oli
yang sama.
4. Perbaikan Traktor
a. Perbaikan komponen utama
1) Kopling utama
Kopling utama perlu disetel apabila terlalu besar atau terlalu kecil gerak bebasnya,
sehingga kopling tidak dapat berjalan dengan baik, cara penyetelannya adalah sebagai
berikut :
1) Kendurkan mur pengunci, dengan menggunakan dua buah kunci pas
2) Turunkan tuas kopling utama pada posisi “ON”
3) Atur mur pengatur sehingga gerak bebas tuas berkisar antara 5 – 10 mm, seperti
yang ditunjukkan pada gambar.
4) Kencangkan kembali mur pengunci
9
1) Turunkan tuas kopling utama pada posisi
“OFF”
2) Kendurkan mur pengunci seperti yang
ditunjukkan pada gambar, , dengan
menggunakan dua buah kunci pas
3) Atur pegas dengan menggeser bolak-balik
sampai pegas pada posisi dimana rem
mulai bekerja.
4) Setelah penyetelan selesai, kencangkan
lagi mur pengunci
10
2) Kendurkan mur pengunci pada tuas regulator motor penggerak, dengan
menggunakan dua buah kunci ring dan atau kunci pas
3) Posisikan tuas regulator pada posisi stop.
4) Kencangkan mur pengunci
5) Gerakkan tuas gas pada posisi high, amati apakah tuas regulator juga pada posisi
high.
11
Gambar 6.9. Penyetelan ketegangan belt
6) Ketegangan belt radiator
Cara penyetelan ketegangan belt radiator adalah sebagai berikut :
1) Kendurkan mur pengunci dari baut penyangga pully pengatur tegangan belt,
seperti yang ditunjukkan pada gambar, dengan menggunakan dua buah kunci ring
dan atau kunci pas
2) Atur baut pengatur kedudukan penyangga pully sehingga ketegangan melentur
sekitar 10 – 15 mm, dari kedudukan normal apabila kita tekan dengan jari telunjuk
3) Setelah penyetelan selesai, kencang-kan lagi mur pengunci
12
7) Posisi stang kemudi
Posisi stang kemudi dapat diatur sesuai dengan tinggi tubuh operator dan jenis implemen
yang digunakan. Cara penyetelannya adalah sebagai berikut:
1) Lepaskan kedua baut pengatur stang kemudi, sebelah kanan dan kiri, dengan
menggunakan dua buah kunci ring dan atau kunci pas
2) Kendurkan kedua baut pengunci
3) Atur ketinggian dari stang kemudi sesuai yang diinginkan
4) Pasang kembali kedua baut pengatur stang kemudi, sebelah kanan dan kiri
5) Keraskan kembali kedua baut pengunci
13
Gambar 6.12. Penyetelan posisi kemudi pembantu
14
6. Menggabungkan implement pada traktor
Untuk melakukan pengolahan lahan dapat menggunakan implement yang
dipasang dengan cara menggabungkan implement yang bersangkutan dengan Hitch pada
traktor dengan menggunakan Hitch pin. adapun implement (alat-alat) yang digunakan
ialah sebagai berikut :
1. LUKU ( singgle plow)
Pasanglah luku pada lubang hitch bagian tengah namun jika di kehendaki luku
dapat di pasang pada lubang hitch tepi kanan atau tepi kiri.kedudukan luku dan frame
harus diusahakan dalam posisi horisontal agar pelumasan pendinginan diesel tidak
terganggu dan operasional traktor menjadi stabil. aturlah ulir pengatur yang tersedia
untuk memperoleh kedalaman pembajakan yang dikehendaki.luku berfungsi
membongkar dan membalik tanah pada proses penyiapan lahan.
2. Gelebeg (Puddler)
Pasanglah gelebeg pada lubang hitch bagian tengah. gelebeg berfungsi memecah
bongkahan tanah. Pada tanah yang berlumpur/lembek proses pengolahan tanah bisa
langsung dengan gelebeg tanpa harus diluku terlebih dahulu.
3. Garu ( Leveler)
Pasang garu pada Lubang Hitch bagian tengah dan aturlah kemiringan garu
menggunakan baut penyetel yang tersedia untuk memperoleh kemiringan yang sesuai
dengan kondisi tanah yang sedang diolah.Garu berfungsi meratakan permukaan tanah
sebagai proses terakhir pengerjaan tanah.
4. Bajak parabola
Disc plow berfungsi seperti bajak. dengan menggunakan disc plow akan diperoleh
hasil pembajakan 2x lebih besar jika dibandingkan dengan bajak biasa (single
plow).dengan demikian pemakaian bahan bakar akan lebih hemat.aturlah kedalaman
pembajakan dengan ulir pengatur yang tersedia.
15
7. Keselamatan kerja pengoperasian traktor dengan implemen
Agar tidak terjadi seseuatu yang tidak diinginkan pada pengguna traktor tangan,
maka pengguna harus memahami petunjuk keselamatan kerja yang diantaranya :
pada waktu menjalankan traktor pada kecepatan tinggi (berjalan
menggunakan thrailer), kerjakanlah hal-hal yang dijalankan pada waktu mengendarai
kendaraan bermotor yang berjalan cepat.
Periksalah betul-betul pada waktu start, persneling dalam keadaan netral atau
belum.
Lepaskanlah penekanan pedal kopling secara perlahan-lahan, terutama pada waktu
dijalankan yang menanjak atau pada waktu menarik beban harus hati-hati lagi.
Pada waktu mengendarai traktor pada jalan raya atau pada waktu berjalan ke atau
dari lapangan perhatikan betul-betul apakah kedua rem sudah dikunci menjadi satu
atau apakah kedua roda belakang dapat berhenti bersama-sama bila direm secara
mendadak.
Pada waktu traktor digandengkan dengan bahan berat gandengkanlah beban itu
pada draw barny dan janganlah sekali-kali menariknya secara mendadak (jalankan
sedikit demi sedikit).
Hati-hatilah pada waktu bekerja ditempat yang bergelombang/lereng. Perhatikanlah
adanya lubang-lubang atau saluran-saluran yang dapat menyebabkan roda traktor
dapat terperosok dan traktor menjadi terbalik.
Janganlah sekali-kali pada waktu traktor menuruni jalan yang curam dinetralkan
persnelingnya, begitupula pada waktu traktor berjalan pada jalan yang menanjak.
Jalankan traktor pada kecepatan yang serendah mungkin terutama pada waktu
berjalan melalui jalan yang kasar, atau didekat selokan.
Kurangilah kecepatan traktor pada waktu akan membelok atau pada waktu akan rem.
Bahaya akan terbaliknya traktor menjadi empat kali apabila kecepatan jalannya
traktor menjadi dua kali.
Pada waktu akan melepaskan alat-alat yang dipasangkan (digandengkan) pada
traktor, hentikan dulu perputaran power take off (PTO)nya.
Jangan melepaskan alat yang digandengkan pada traktor masih berjalan, tunggulah
traktor sampai berhenti dulu.
16
jangan diperbolehkan orang lain membonceng selain pengemudinya pada waktu
mengendarai traktor (pada waktu traktor sedang bekerja).
Jangan berdiri diantara traktor dengan alat-alat yang digandengkan (hitching),
pergunakanlah batang besiatau balok kayu untuk menyambungkan menarik alat
tersebut dengan draw bort traktor.
Jangan melepaskan belt pulley pada waktu masih berputar.
Jangan membuka tutup radiator pada waktu air yang terdapat pada radiator masiih
mendidih atau over heating, jangan pula mengisi radiator pada waktu masih panas.
Jangan mengisi bahan bakar traktor pada waktu traktor masih panas atau terlalu
panas/mesin masih hidup.
janganlah mematikan mesin dengan segera setelah mesin itu dipakai.
Salah satu tipe implemen traktor yang harus diperhatikan dalam memilih traktor yaitu :
1. Pekerjaan apa yang ingin dilakukan
2. Tipe implemen apa yang ingin digunakan
3. Jenis lahan yang akan dilalui (lahan kering, sawah, hutan, padang rumput, semak-
semak, dsb)
4. Jam kerja pertahun
5. Luas lahan yang digarap
Semua faktor di atas memengaruhi kinerja traktor, hasil, dan biaya. Traktor
dengan roda rantai tidak bisa digunakan di lahan sawah. Lahan yang sempit sebaiknya
digunakan traktor roda dua, karena traktor roda empat memiliki biaya operasional yang
17
tinggi dan hanya cocok digunakan untuk lahan yang luas dengan jam kerja yang banyak.
Yang paling umum adalah penggunaan traktor sebagai alat mekanisasi pertanian. Traktor
pertanian digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen pertanian atau trailer.
Berbagai variasi dan spesialisasi traktor telah dikembangkan, diantaranya yang paling
umum adalah instrumen untuk memanen yang umum digunakan di lahan gandum yang
luas. Selain untuk memanen, ada juga yang didesain untuk menanam, mengolah dan
memperbaiki lahan, atau pengangkut hasil pertanian.
Daya tahan dan kekuatan mesin dari traktor membuatnya sangat pas untuk
kebutuhan konstruksi bangunan dan jalan. Traktor bisa dipasangkan dengan lengan
penggaruk, dozer blade, backhoe, dan lain sebagainya. Traktor tipe ini umumnya tipe
track tractor. Penggerak track tractor. Traktor ini menggunakan penggerak yang mirip
konveyor, bukan roda. Penggunaan traktor lainnya adalah sebagai penarik pesawat
terbang di bandara, pengangkut kendaraan militer, pengangkut beban berat dalam
jumlah besar yang umum terdapat di pertambangan batu bara terbuka, dan lain
sebagainya. Yang terbesar adalah traktor pembawa roket peluncur dan pesawat ulang alik
yang dimiliki NASA, dan Bagger yang digunakan dalam penambangan batu bara di Jerman.
18
dengan tuas dekompresi. Perhatian: dalam melepaskan tuas engkol dari poros engkol
tuas tetap dipegang erat.
e. Atur kembali tuas gas agar mendapat putaran mesin/ Rpm yang ideal (tidak terlalu
kencang tetapi tidak terlalu lemah karena mesin akan mati kembali).
2. Menjalankan Traktor
a. Setelah mesin hidup kemudian tarik batang penahan bagian depan “standar”
selanjutnya tarik tuas kopling utama.
b. Atur Stang Kemudi agar arah traktor lurus. Stang kemudi dipegang sdengan tangan
lentur tidak kaku.
c. Pindahkan traktor dari garasi/ lab ke Lapangan.
4. Pengolahan Tanah
a. Setelah semua peralatan terpasang, hidupkan kembali mesin traktor.
b. Tarik Tuas persneling utama arahkan traktor agar lurus sesuai dengan areal lahan.
Kemudian atur Gas agar memperoleh Tenaga/ Traksi yang cukup untuk pengolahan
tanah.
c. Untuk membelokkan Traktor tarik tuas pembelok yang berada dibawah stang
kemudi. Untuk belok kiri maka tuas pembelok kiri yang ditarik sedangkan untuk belok
ke kanan, maka tuas pembelok kanan yang ditarik. Apabila tuas pembelok ditarik
bersamaan traktor akan berhenti bergerak. (tidak disarankan untuk menghentikan
traktor hanya untuk darurat)
d. Untuk mengganti implemen matikan dulu mesin traktor kemudian ganti implemen
sesuai kebutuhan.
19
9. Prinsip Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah adalah memecahkan gumpalan-gumpalan tanah menjadi butiran-
butiran tanah yang lebih halus dan gembur serta mengatur permukaan tanah sehingga
sesuai untuk ditanami. Maksud pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur
tanah. Biasanya dari struktur masif atau pejal menjadi struktur yang dikehendaki atau
sesuai dengan tujuan penanaman. Struktur tanah yang dikehendaki sesuai dengan tujuan
penanaman antara lain struktur remah yaitu untuk tanah yang datar dengan curah hujan
sedang, struktur gumpal kecil untuk tanah yang curah hujannya agak tinggi dengan
temperatur agak panas, struktur gumpal besar untuk tanah dengan curah hujan tinggi dan
suhu panas serta tanahnya akan mengalami granulasi sendiri, dan struktur lumpur untuk
tanah-tanah sawah agar perkembangan akar dan penyebaran hara atau pupuknya lebih
merata.
Mengolah tanah berarti mengubah tanah pertanian dengan mempergunakan suatu
alat pertanian sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh susunan tanah sebaik-baiknya,
ditinjau dari struktur dan porositas tanah. Yang paling penting dalam pengolahan tanah
selain menjamin struktur dan porositasnya adalah untuk menjamin keseimbangan antara
air, udara, dan suhu dalam tanah. Maka pengolahan tanah mutlak perlu guna
menciptakan lingkungan yang cukup baik.
Tujuan pengolahan tanah pada hakekatnya terdiri dari berbagai pekerjaan
modifikasi tanah dalam perakaran tanaman yang secara langsung atau tidak langsung
bertujuan untuk memperbaiki daerah tersebut bagi pertumbuhan akar, ketersediaan
hara, dan meningkatkan produksi. Pekerjaan ini meliputi usaha-usaha uang bertujuan
untuk :
1. Mengemburkan tanah untuk penetrasi akar,
2. Menimbun residu (sisa-sisa) tanaman sebelumnya,
3. Memperbaiki lingkungan tanah agar sesuai untuk pertumbuhan benih atau bibit,
4. Memperbaiki infiltrasi air,
5. Memperbaiki aerasi tanah akibat perubahan struktur, dan
6. Mengendalikan gulma.
20
Untuk mencapai tujuan pengolahan tanah yang dikehendaki maka ada tanah yang
diolah minimum dan dangkal tetapi ada pula yang intensif dan dalam. Semua tindakan ini
tergantung pada keadaan dan tujuan penanaman, yaitu :
1. Macam tanaman yang ditanam,
2. Jenis tanah,
3. Sifat atau keadaan tanah,
4. Topografi,
5. Tanaman penutup tanah, dan
6. Sistem pengairan.
Cara pengolahan tanah dengan tenaga manusia ada beberapa sistem, antara lain :
1. Sistem glebagan/buruhan, yang terdiri dari : sistem buruhan dangkal dan sistem
buruhan dalam,
2. Sistem parit,
3. Sistem sawah, dan
4. Sisrem reynoso.
Menurut intensitasnya, pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu :
1. No tillage (tanpa olah tanah),
2. Minimum tillage (pengolahan tanah minimal, hanya pada bagian yang akan
ditanami), dan
3. Maksimum tillage (pengolahan intensif, pada seluruh lahan yang akan ditanami).
21
Penyambung ke sumber penggerak. Penggandeng adalah bagian dari bajak
singkal yang menggandengkan bajak dengan traktor pertanian. Pengatur
kedalaman pengolahan tanah. Pengatur kedalaman berbentuk ulir pengatur atau
roda pengatur, untuk mengontrol kedalaman hasil pembajakan tanah. Poros
silang, berbentuk batang kendali merupakan bagian dari bajak singkal yang
berfungsi mengatur daun singkal sehingga dapat mengatur lebar hasil
pembajakan dan mengatur arah lemparan tanah pada arah yang berlawanan.
2. Bajak Piring
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing),
sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat
berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi
gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada
disamping rangka atau berada di bawah rangka. Setiap piringan dari bajak
piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain
untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam
pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat
bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear
furrow wheel).
3. Bajak Rotary
Garu rotari ada dua macam, yaitu : garu rotari cangkul (rotary hoe harrow) dan
garu rotari silang (rotary cross harrow). Garu rotari cangkul merupakan susunan
roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang dipasangkan pada as
dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda garu ini disebabkan
oleh tarikan traktor. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada .
4. Garu Piring
piringan (disk), as (gang/arbor bolt), rangka (frame), bantalan (bearing), bumper,
kotak pemberat, dan pembersih tanah (scaper). Piringan dap at bersisi rata atau
bergerigl Piringan yang bergerigi biasanya digunakan pada lahan yang mempunyai
banyak sisa-sisa tanaman. Ukuran umum berkisar antara 45 sampai 60 cm,
sedangkan untuk tugas berat (heavy duty) antara 65 sampai 70 cm. Piringan
dipasang pada suatu as yang berbentuk persegi dengan jarak antara 15 sampai 22
22
cm, atau 25 sampai 30 untuk tugas berat dan masing-maing dipisahkan oleh
gelondong (spool).
5. Garu Gigi
Garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor gigi-giginya terbuat dari
bahan logam, dipasang pada batang penempatan (tooth bar) dengan di klem atau
di las. Konstruksi garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor biasanya
terdiri dari satu batang penempatan. Pemasangan gigi pada batang penempatan
disusun berselang-seling antara batang penempatan yang satu dengan lainnya.
Bentuk gigi paku sangat bervariasi ada yang lurus runcing dan ada yang pipih, ada
pula yang berbentuk blimbingan (diamond shape). Kadangkala batang
penempatan posisinya dapat diatur atau diputar sehingga memungkinkan untuk
merubah sudut gigi pakunya, guna mengatur masuknya gigi di dalam tanah.
Batang-batang penempatan selanjutnya dipasangkan pada kerangka penguat dari
garu tersebut.
23
keterampilan operator, sistem penggandengan peralatan, kecepatan kerja, serta
beberapa kondisi lahan lainnya. Besarnyakecepatan aktual ditentukan oleh beberapa
faktor, antara lain besarnya slip rodayang harganya dipengaruhi oleh sistem rancangan
roda, besarnya daya, jenis dankondisi tanah, keterampilan operator, serta kecepatan
kerja maksimumnya.Waktu efektif, merupakan waktu terpakai selama bekerja, yang
besarnya sangatditentukan oleh besarnya kerugian waktu yang tidak efektif atau biasanya
disebutsebagai waktu hilang selama bekerja. Waktu hilang, merupakan ubahan yangsukar
dinilai dalam menentukan kapasitas kerja. Waktu pelerjaan lapang dari suatu alat dan
mesin pengolahan tanah dapat hilang karena untuk pengaturan,mengatasi kemacetan,
atau kerusakan-kerusakan kecil, untuk belok diujunglapangan, dan lain sebagainya. Untuk
perawatan harian, pemasangan ataukerusakan berat tidak dimasukkan dalam kategori
waktu hilang.
Sedangkan waktu yang digunakan untuk pengangkutan dari dan ke lapangan juga
tidak dimasukkan dalam perhitungan untuk menentukan ongkos kerja alat dan
mesinpengolahan tersebut.Effisiensi kerja lapang (E), merupakan perbandingan antara
kapasitaskerja aktual terhadap kapasitas kerja teoritis, dan dinyatakan dalam persen
(%).Secara matematis perhitungan kapasitas kerja dari suatu alat dan mesinpengolahan
tanah disajikan sebagai berikut :
24
E = effisiensi kerja (%)
A = luas lahan total yang dikerjakan
(Ha)T = waktu total yang digunakan (Jam)
Disamping cara di atas, harga effisiensi kerja dapat dihitung
denganmemperhitungkan besarnya keseluruhan waktu yang hilang, yang
mempengaruhibesarnya harga lebar kerja aktual, kecepatan kerja aktual, serta besarnya
waktu efektif yang terpakai selama bekerja.
25