Anda di halaman 1dari 15

Tugas Makalah

Kristalografi dan Mineralogi

Kristal Tawas

Oleh :

Eggi Marcelleno
16137025

Jurusan Teknik Pertambangan


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Karena dengan rahmat danhidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan ini.

Laporan ini dibuat berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan dengan materi. Dalam
penyusunan laporan ini, saya banyak menemukan berbagai hambatan dan kendala karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang saya punya. Saya menyadari bahwa
laporan ini jauh dari sempurna baik secara penyajian ataupun kelengkapannya. Oleh karena
itu, saya siap menerima segala kritik dan saran demi sempurnanya laporan ini.

Tak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan ini.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya di bidang pertambangan
umumnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Padang, 13 Oktober 2017

Eggi Marcelleno
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………............

DAFTAR ISI ……………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………...

A. LATAR BELAKANG ……………………........................

B. RUMUSAN MASALAH ………………………………….

C. TUJUAN LAPORAN ……………………………………..

D. MANFAAT LAPORAN …………………………………...

BAB II DASAR TEORI ……………………………………................

A. PENGERTIAN KRISTAL …………………………………

B. PERTUMBUHAN KRISTAL ……………………………..

C. TUJUH SISTIM KRISTAL …………………………….....

BAB III PEMBAHASAN ………………………………….................

BAB IV PENUTUP…………………………………………...............
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara
teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk
kristal ketika mengalami proses pemadatan.

Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt
(campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas.

Kristalografi yaitu suatu disiplin ilmu dalam bidang geologi, kimia dan fisika yang
mempelajari bentuk luar kristal dan penggambarannya.

Pembentukan suatu kristal berhubungan dengan ikatan kimia, adapun beberapa ikatan kimia
yang terjadi antar atom sebagai berikut :

- Ikatan Ionik

- Ikatan Kovalen

- Ikatan Logam

- Ikatan Van der walls

- Ikatan Hidrogen

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses pembuatan tawas?

2. Apa manfaat dari penggunaan tawas?


C. TUJUAN LAPORAN

Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan bubuk tawas menjadi kristal
tawas.

D. MANFAAT LAPORAN

Untuk lebih memahami bagaimana proses pembentukan kristal.


BAB II

DASAR TEORI

A. PENGERTIAN KRISTAL

Kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya serta mengikuti
hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum geometri,
Jumlah dan kedudukan bidang kristalnya selalu tertentu dan teratur.

B. PERTUMBUHAN KRISTAL

Dalam gas dan cairan molekul bergerak terus menerus, dalam gas molekul bergerak lebih
cepat di bandingkan dalam cairan, adanya kutup positif (+) dan (-) sehingga terjadi tarik
menarik, jika temperatur turun kecepatan molekul akan lambat berkurang. Inti berbentuk satu
dimensi dalam bentuk atom , dua dimensi berbentuk poligon, tiga dimensi berbentuk
polihedral.

C. TUJUH SISTIM KRISTAL

Sistem kristal di kelompokkan menjadi 7 sistem, antara lain:

1. Isometrik

Ciri-cirinya sebagai berikut:

 Jumlah sumbu ada 3

 Axial ratio a=b=c

 Sudut alfa=beta=gamma=90

Beberapa kelas kristalnya yaitu:

 Tetoidal
 Gyroidal

 Diploida

 hextetrahedral

 hexoct

 Ahedral

Contoh mineralnya antara lain: emas, pirit, galena, halite, fluorite.

2. Tetragonal

Ciri-cirinya sebagai berikut:

 Jumlah sumbu ada 3

 Axial ratio a=b (tidak = c)

 Sudut alfa=beta=gamma=90

Beberapa kelas kristalnya yaitu:

 piramid

 Bipiramid
 Ditetragonal Piramid

 Ditetragonal Bipiramid

 Bisfenoid

 Trapezohedral

 Skalenohedral

Contoh mineralnya antara lain: rutile, autunite, pyrolusite, leusite, scapolite.

3. Hexagonal

Ciri-cirinya sebagai berikut:

 Jumlah sumbu ada 4

 a=b=d (tidak = c)

 Sudut alfa=beta=90 dan gama=120

Beberapa kelas kristalnya yaitu:

 Hexagonal Piramid

 Hexagonal Bipiramid

 Dihexagonal piramid

 Dihexagonal Bipiramid

 Trigonal Bipiramid
 Ditrigonal Bipiramid

 Hexagonal Trapezohedral

Contoh mineralnya antara lain: dolomite, apatite

4. Trigonal

Ciri-cirinya sebagai berikut:

 Jumlah sumbu ada 4

 a=b=d (tidak = c)

 Sudut alfa=beta=90 dan gama=120

Beberapa kelas kristalnya yaitu:

 Trigonal Piramid

 Trigonal Trapezohedral

 Ditrigonal Piramid

 Ditrigonal Skalenohedral

 Rombohedral
Contoh mineralnya antara lain: tourmaline, cinnabar.

5. Orthorombik

Ciri-cirinya sebagai berikut:

 Jumlah sumbu ada 3

 a tidak sama dengan b tidak sama dengan c

 Sudut alfa=beta=gama=90

Beberapa kelas kristalnya yaitu:

 Bisfenoid

 Piramid

 Bipiramid

Contoh mineralnya antara lain: stibnite, chrysoberyl, aragonite, witherite

6. Monoklin
Ciri-cirinya sebagai berikut:

 Jumlah sumbu ada 3

 a tidak sama dengan b tidak sama dengan c

 Sudut alfa=beta=90 tidak = gama

Beberapa kelas kristalnya yaitu:

 Sfenoid

 Doma

 Prisma

Contoh mineralnya antara lain: azurite, mlachite, colemanit, gypsum, epidot.

7. Triklin

Ciri-cirinya sebagai berikut:


 Jumlah sumbu ada 3

 a tidak sama dengan b tidak sama dengan c

 Sudut “alfa” tidak sama dengan “beta” tidak sama dengan “gama” tidak sama dengan
90

Beberapa kelas kristalnya yaitu:

 Pediol

 Pinakoidal

Contoh mineralnya antara lain: albite, anortite, labradorite, kaolinite, microcline,


anorthoclase.
BAB III

PEMBAHASAN

 ALAT DAN BAHAN

 ALAT

1. Kuali atau panci

2. Piring

3. Toples

4. Kain (sarbet)

5. Benang

6. Gantungan

 BAHAN

1. Air 600ml

2. Tawas bubuk 300 gram


 LANGKAH KERJA PRATIKUM

1. Masukan 600 ml air dan 200 gr tawas kedalam panci kemudian aduk
sampai larutan tersebut rata, panaskan larutan dan tambahkan sisa tawas,
panaskan jangan sampai mendidih.

2. Biarkan tawas dingin, sebagian larutan di letakkan di piring dan sebgian


lagi kedalam toples, tutup toples dengan kain dan piring, letakkan di
tempat yang dingin dan kering.

3. Beberapa hari kemudian terdapat kristal tawas dalam piring, ambil satu
kristal yang paling besar dan ikat dengan benang.

4. Gantungkan kristal ke dalam toples dan jika kristal tidak membesar lagi
simpan dalam kotak.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIIMPULAN

 Pertumbuhan pada kristal di pengaruhi oleh suhu dan tekanan

 Kristal yang di hasilkan di atas piring memiliki bentuk dan struktur yang
kurang baik, lain hal nya dengan yang di toples kristalnya lebih berbentuk
lebih baik

B. SARAN

 Dengan pratikum ini dapat memicu rasa penasaran pembaca untuk


melakukan hal yang sama

Anda mungkin juga menyukai