Ilustrasi 1. Jagung
2.6.2 Dedak Padi
Dedak Padi adalah bahan pakan yang diperoleh dari pemisahan beras dengan kulit gabahnya
melalui proses penggilingan padi dari pengayakan hasil ikutan dari penumbukan padi (Parakkasi,
1995). Sedangkan menurut Rasyaf (1992) dedak merupakan hasil ikutan dalam proses pengolahan
gabah menjadi beras yang mengandung bagian luar yang tidak tebal, tapi tercampur dengan bagian
penutup beras. Hal inilah yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya kandungan serat kasar dedak.
Bila dilihat dari asal-usul pengolahan gabah menjadi beras, wajar bila kandungan serat kasar yang
dikandungnya tinggi.
Dedak padi merupakan hasil ikutan dalam proses pengolahan gabah menjadi beras yang
mengandung bagian luar yang tebal, tetapi bercampur dengan bagian penutup beras. Hal ini yang
mempengaruhi tinggi rendahnya serat kasar dedak. Bila dilihat dari penggolongan gabah menjadi
beras dapat dipastikan serat kasarnya tinggi (Rasyaf, 1992).
Dedak mempunyai harga yang relatif rendah tetapi kandungan gizinya tidak mengecewakan.
Dedak cukup mengandung energi dan protein, juga kaya akan vitamin. Hal tersebutlah yang
menyebabkan dedak dapat digunakan sebagai campuran formula ransum atau sebagai makanan
tambahan (Rasyaf, 1990). Adapun kandungan nutrisi dari dedak padi dapat dilihat pada Tabel .
Tabel Kandungan nilai gizi dedak padi
Uraian Kandungan (%)
Bahan kering 89,6
Protein kasar 13,8
Lemak kasar 7,2
Serat kasar 8,0
TDN 67,0
Sumber: Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Departemen Peternakan FP USU (2005).
Dedak padi banyak mengandung komponen tanaman bermanfaat yang biasa disebut sebagai
fitokimia, berbagai vitamin (seperti thiamin, niacin, vitamin B-6), mineral (besi, fosfor,
magnesium, potassium), asam amino, asam lemak essensial dan antioksidan, sehingga berpotensi
menjadi ingridien gizi yang dapat mengurangi resiko terjangkitnya penyakit dan meningkatkan
kesehatan tubuh. Disamping itu, dedak padi merupakan ingridien yang bersifat hipoalergenik
(bebas alergi) dan merupakan sumber serat (dietary fiber) yang baik (Hadipernata, 2006).
2.6.7 Premix
Premix merupakan bahan pakan tambahan dan pelengkap yang diberikan kepada ternak
untuk mencukupi kebutuhan yang kurang. Ichwan (2003) menyatakan bahwa penggunaan premix
mutlak diberikan jika kandungan nutrisi tersebut dalam pakan tidak lengkap atau tidak mencukupi.
Menurut Tangendjaja dan Wina (2007), dalam praktek sehari-hari penggunaan campuran mineral
dan vitamin (premix) yang telah banyak diperdagangkan dengan komposisi yang telah
disesuaikan, sehingga hanya perlu diberikan sebanyak 0,25 - 0,5 kg premix untuk tiap 100 kg
pakan.
Premix merupakan campuran beberapa mineral dalam suatu bahan pembawa (carrier) yang
digunakan sebagai bahan pakan untuk memenuhi kebutuhan mineral ternak. Premix adalah
campuran bahan pakan yang diencerkan ( carrier), yang dalam pemakaiannya harus dicampurkan
kedalam bahan pakan ternak. Premix juga merupakan kombinasi beberapa mikro-ingredient
dengan bahan penyerta sehingga merupakan kombinasi yang siap dicampurkan dalam pakan
ternak. Komposisi premix berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan relatif pada tiap jenis ternak.
Premix disusun dengan mempertimbangkan faktor kebutuhan ternak dan faktor reaksi antar
mineral saat dimetabolisme dalam tubuh ternak. Premix mengandung mineral dan pemberian
sejumlah mineral bersifat esensial untuk kesehatan, pertumbuhan, dan produksi ternak yang
optimal (Sayadi dkk., 2005).