A. Pengertian
Secara etimologi, terma kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yakni curiryang
berarti pelari, dan curere yang artinya “tempat berpacu”. Dengan demikian istilah
kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani yang
mengandung pengertian jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis startsampai
garis finish. Istilah kurikulum awalnya mempunyai pengertian a running corse, atau dalam
bahasa Perancis yakni, ”courier” yang bermakna “berlari”. Istilah itu kemudian digunakan
untuk sejumlah mata pelajaran “course” yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar
penghargaan dalam dunia pendidikan yang oleh masyarakat sering dikenal dengan
ijazah.(Abdurrahmansyah, 2008: 35).
Menurut Al-Syaibany yang dikutip dari buku Abdullah Idi, kurikulum dalam bahasa
Arab diterjemahkan dengan kata “Manhaj” yang bermakna jalan yang terang, atau jalan
terang yang dilalui manusia di berbagai bidang kehidupannya.(Abdullah Idi, 2007: 184).
Menurut Al-Syaibany, pengertian Manhaj (kurikulum) tersebut merupakan pengertian
yang sempit dan terbatas, yang di dunia Islam terus berjalan sampai pada pertengahan
abad ke-19.
Secara terminologis yaitu, sebagai sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang
harus ditempuh atau diselesaikan siswa untuk mencapai suatu tujuan pendidikan atau
kompetensi yang ditetapkan. Sebagai tanda atau bukti bahwa siswa telah mencapai standar
kompetensi tersebut adalah dengan sebuah ijazah atau sertifikat yang diberikan
kepada peserta didik. (Suparlan, 2011: 37)
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai pendidikan yang dinamis. Hal ini
berarti bahwa kurikulum harus senantiasa dikembangkan dan disempurnakan agar sesuai
dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengertian kurikulum yang
semakin luas membuat para pelaksana kurikulum memberikan batasan sendiri terhadap
kurikulum. Namun perbedaan pengertian tersebut tidak menjadi masalah yang besar
terhadap pencapaian tujuan pendidikan, apabila pengembangan kurikulum didasarkan
pada landasan dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Hal ini dimaksudkan agar
pengembangan kurikulum yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari
1
Syaodih., Sukamadinata, Nana (2002). Pengembangan Kurikulum: teori dan praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2
Dakir, H. 2004. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. Rineka Cipta. Jakarta.
3
Idi, Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Idi, Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media.