PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan Kurikulum dapat diartikan kegiatan
menghasilkan suatu kurikulum atau proses mengaitkan
suatu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan
kurikulum yang lebih baik dan kegiatan penyusunan desain
pelaksanaan penilaian dan penyempurnaan kurikulum.
Pengembangan kurikulum dapat terjadi kapan saja sesuai
dengan kebutuhan.
Salah satu kebutuhan yang harus diperhatikan dalam
kurikulim adalah pesatnya pengembangan pengetahuan
serta perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam realitas sejarahnya, pengembangan
kurikulum tersebut ternyata mengalami perubahan-
perubahan paradigm, walaupun beberapa hal tertentu
paradigma masih tetap dipertahankan sampai sekarang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
5. Untuk Mengetahui Azaz – Azaz Pengembangan
Kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdullah Idi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. (Jakarta: Rajawali Pers,
2014). 146-147.
2
B. Definisi dari Pengembangan Kurikulum PAI
Pengertian kurikulum PAI sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan kurikulum secara umum, perbedaannya
hanya terletak pada sumber pelajaran saja. PAI adalah
upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani ajaran Agama Islam, dibarengi dengan
tuntunan untuk menghormati penganut Agama lain dalam
hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama
hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Menurut
Zakiyah Daradjae, PAI adalah suatu usaha untuk membina
dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
memahami ajaran Islam secara menyeluruh.
Pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk
menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah
penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang
dilakukan selama periode tertentu, pengembangan
kurikulum berarti perubahan dan peralihan total dari satu
kurikulum ke kurikulum lain dan perubahan ini berlangsung
dalam waktu panjang. Menurut Oemar Hamalik,
pengembangan kurikulum adalah dengan perencanaan
kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan
membina siswa atau peserta didik kearah perubahan
perilaku yang diinginkan dan menilai hingga dimana
perubahan-perubahan tersebut terjadi pada diri siswa yang
bersangkutan.2
Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pengembangan kurikulum menunjuk pada kegiatan
menghasilkan kurikulum, kegiatan ini lebih bersifat
2
Oemar Hamalik, Sistem dan Prosedur Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan
dan Pelatihan. (Bandung: Tri Gendhi Karya). 45.
3
konstekstual daripada material, yang dimaksud dalam
pengembangan ini adalah penyusunan, pelaksanaan,
penilaian dan penyempurnaan yang selanjutnya
menghasilkan kurikulum baru sebagai hasil dari
pengembangan yang dilakukan. Dan pengembangan
kurikulum PAI dapat diartikan sebagai menghasilkan
kurikulum PAI, proses yang mengaitkan satu komponen
dengan komponen lain untuk menghasilkan kurikulum PAI
yang lebih baik.3
3
Subandi Ah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada),
23.
4
sekolah, suatu kabupaten, provinsi, ataupun
seluruh Negara.
2. Konsep Kedua, adalah kurikulum sebagai suatu
system. System kurikulum merupakan bagian dari
system persekolahan, system pendidikan, bahkan
system masyarakat. Suatu system kurikulum
mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja
bagaimana cara menyusunsuatu kurikulum,
melaksanakan, mengevaluasi, dan
menyempurnakannya. Hasil dari suatu system
kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum
dan fungsi dari system kurikulum adalah
bagaimana memelihara kurikulum agar tetap
dinamis.
3. Konsep Ketiga, kurikulum sebagi suatu bidang
studi. Yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan
gudang kajian para ahli kurikulum, ahli pendidikan
dan ahli pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai
bidang studi adalah mengembangkan ilmu
tentang kurikulum dan system kurikulum. Mereka
yang mendalami bidang kurikulum mempelajari
konsep-konsep dasar tentang kurikulum. Melaalui
studi kepustakaan dan percobaan,mereka
menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya
dan memperkuat bidang studi kurikulum.4
4
E mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011).
5
sebuah lembaga pendidikan harus ditunjang hal-hal
sebagai berikut:
5
Hasbullah, Otonomi Pendidikan, Kebijakan Otonomi daerah dan Implikasinya Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), 21.
6
Ketiga, kurikulum sebagai kegiatan yang berencana
yakni: kegiatan yang direncanakan tentang hal-hal yang
akan diajarkan, dan bagaimana hal itu dapat diajarkan
dengan hasil yang baik.
7
tersebut, pola pikir dan perilaku subjek didik akan
terbentuk sesuai dengan arah dan tujuan yang sudah
diformulasikan sebelumnya, yaitu kurikulum.
8
hingga dapat mencerminkan dasar ilmu yang ada dalam
mata pelajaran tersebut.
9
antara konsepsi idealisme dan realisme. Perennialisme
tampil sebagai aliran yang bersifat “progresif” yaitu
mundur ke masa lampau sampai abad pertengahan.
Sedangkan aliran rekonstruksionalisme merupakan aliran
yang memandang segala gejala berpangkal pada
eksistensi, yaitu cara manusia berada di dunia yang
berbeda dengan keberadaan materi. Sedangkan aliran
eksistensialisme adalah aliran yang memfokuskan pada
pengalaman individu.Dalam pengembangan kurikulum,
tentunya harus berpijak pada aliran-aliran filsafat
tertentu, langkah ini akan memberi nuansa terhadap
konsep dan implementasi kurikulum yang
dikembangkan.
10
2. Dasar Psikologis
7
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Cet. Ke-3 (Jakarta:
Quantum Teaching, 2005), 37.
8
S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, Cet. ke-3 (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), 26.
11
Dari uraian di atas, setidaknya dapat dipahami,
bahwa landasan psikologis dalam pengembangan
kurikulum menempati posisi dan peran penting. Anak
merupakan sasaran dan sekaligus target kurikulum,
maka pertimbangan secara psikologis menjadi sesuatu
yang penting dalam merencanakan dan menyusun
kurikulum, sehingga dimungkinkan memperoleh hasil
maksimal.
3. Dasar Sosial-Budaya
12
karakteristik, kekayaan dan perkembangan yang ada di
masyakarakat. Nana Syaodih Sukmadinata
mengemukakan, bahwa melalui pendidikan manusia
mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam
peradaban sekarang dan membuat peradaban masa
yang akan datang.
13
menjangkau hal-hal yang sebelumnya merupakan
sesuatu tidak mungkin. Sebagai ilustrasi, pada zaman
dahulu kala, mungkin orang akan menganggap mustahil
kalau manusia bisa menginjakkan kaki di permukaan
Bulan, tetapi berkat kemajuan dan perkembangan IPTEK
pada pertengahan abad ke-20, pesawat Apollo 11
berhasil mendarat di bulan dan Neil Amstrong
merupakan orang pertama yang berhasil menginjakkan
kaki di bulan.
14
Oleh karena itu, kurikulumselayaknya dapat
mengakomodir dan mengantisipasi laju perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik
dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan
keberlangsungan hidup manusia. Masing-masing dasar
tentunya memiliki sumbangan penting terhadap
pengembangan kurikulum pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
9
Hansiswany Kamarga, Hand Out Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum, 27 Juli
2008.
15
Dapat disimpulkan mengenai materi diatas bahwa
hakikat kurikulum adalah suatu program yang direncanakan
dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum pada dasarnya ditujukan
untuk mengajar anak didik pada tingkatan pendidikan,
perilaku dan intelektyual yang diharapkan membawa
mereka pada sosok anggota masyarakat yang berguna bagi
bangsanya. Dan maksud dari pengembangan kurikulum
menunjuk pada kegiatan menghasilkan kurikulum, kegiatan
ini lebih bersifat konstekstual daripada material, yang
dimaksud dalam pengembangan ini adalah penyusunan,
pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan yang
selanjutnya menghasilkan kurikulum baru sebagai hasil dari
pengembangan yang dilakukan. Dan pengembangan
kurikulum PAI dapat diartikan sebagai menghasilkan
kurikulum PAI, proses yang mengaitkan satu komponen
dengan komponen lain untuk menghasilkan kurikulum PAI
yang lebih baik.
Konsep dasar pengembangan kurikulum terdiri dari
sebagai berikut:
1. Konsep Pertama, kurikulum sebagai suatu substansi
atau rencana.
2. Konsep Kedua, adalah kurikulum sebagai suatu system.
System kurikulum merupakan bagian dari system
persekolahan, system pendidikan, bahkan system
masyarakat.
3. Konsep Ketiga, kurikulum sebagi suatu bidang studi.
Yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan gudang
kajian para ahli kurikulum, ahli pendidikan dan ahli
pengajaran.
Tujuan dari pengembangan kurikulum terdiri dari
sebagai berikut:
16
1. Tujuan Institusional (tujuan lembaga/satuan
pendidikan),
2. Tujuan kurikuler (tujuan bidang studi),
3. Tujuan instruksional (tujuan pembelajaran).
Asas – asas pengembangan kurikulum PAI sebagai
berikut:
1. Dasar Filosofis dan Sejarah
2. Dasar Psikologis
3. Dasar Sosial-Budaya
4. Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Kamarga, Hansiswany. Hand Out Mata Kuliah Pengembangan
Kurikulum,27 Juli
2008.
19