Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK

1
PENGERTIA
N DAN
KONSEP
KURIKULU
M
PERKENALan

MUH. ARIF ILHAM MUHAMMAD URWA


2320203886231005 2320203886231006
KELOMPOK
1
PENGERTIA
N DAN
KONSEP
KURIKULU
M
Pengertia
n
Kurikulu
m
Pengertian Kurikulum adalah kumpulan rencana, tujuan, materi pembelajaran, dan bahkan cara mengajar
yang digunakan sebagai pedoman oleh para pengajar demi tercapainya tujuan akhir pembelajaran.

Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata yang diambil dari Bahasa Yunani yaitu curir yang berarti
“pelari”, serta curere yang artinya “tempat berpacu”. Istilah ini dahulunya digunakan dalam dunia
olahraga.

Jika ditinjau dari segi istilah, kata kurikulum dapat diartikan sebagai suatu jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari agar dia bisa mendapatkan medali atau penghargaan lainnya.

Kemudian, hal tersebut diadaptasi ke dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran yang
harus dipelajari atau ditempuh oleh seorang peserta didik demi mendapatkan ijazah sebagai
penghargaannya.
KONSEP
DASAR
KURIKUL
UM
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu
curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Pada awalnya,
istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada
zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Latin, kurikulum berasal dari kata
currere yang berarti berlari (running) sebagai suatu pengalaman hidup (Marsh, 2009:
3). Dalam bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti
berlari (to run). secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah
untuk memperoleh ijazah. Ragan (dalam Arifin, 2011: 3) mengemukakan bahwa “The
curriculum has mean the subject taught in school or the course of study.”
Pengertian
dan Konsep
Kurikulum
Pengertian dan Konsep Kurikulum Dalam Pendidikan, menarik untuk di bahas. Istilah kurikulum
telah menjadi istilah lazim dunia pendidikan dalam bahasa Indonesia. Secara etimologis atau asal
kata, istilah ini merupakan serapan dari bahasa Yunani. Yang awalnya digunakan untuk dalam dunia
olah raga, berasal dari kata “curir“ artinya pelari . Sementara “curere“ artinya ditempuh atau berpacu.
Yaitu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari.[1] Konsep kurikulum sudah ada sejak zaman
Yunani kuno, yakni kumpulan beberapa mata pelajaran yang harus disampaikan oleh guru dan
dipelajari oleh siswa.

Mendasarkan pada makna yang terkandung dari beberapa uraian diatas, kurikulum sebagai program
pendidikan harus mencakup : (1) Sejumlah mata pelajaran atau organisasi pengetahuan; (2)
pengalaman belajar atau kegiatan belajar; (3) program belajar (plan for learning) untuk siswa; (4)
hasil belajar yang diharapkan.
Pengertian
Kurikulum
dalam
pendidikan
Dari rumusan tersebut, kurikulum diartikan sebagai program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang
diharapkan. Rumusan ini juga mengandaikan bahwa kurikulum diforrmulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan
yang tersusun secara sistematis yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan pribadi dan kompetensi sosial siswa.[2]

Seiring dengan perubahan zaman, pengertian kurikulum berubah. Pandangan lama, atau sering juga disebut
pandangan tradisional, merumuskan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh murid
untuk memperoleh ijazah. Pengertian tadi mempunyai implikasi sebagai berikut: (1) kurikulum terdiri atas sejumlah
mata pelajaran; (2) mata pelajaran adalah sejumlah informasi atau pengetahuan, sehingga penyampaian mata
pelajaran pada siswa akan membentuk mereka menjadi manusia yang mempunyai kecerdasan berpikir;

(3) mata pelajaran menggambarkan kebudayaan masa lampau; (4) tujuan mempelajari mata pelajaran adalah untuk
memperoleh ijazah; (5) adanya aspek keharusan bagi setiap siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang sama; (6)
sistem penyampaian yang digunakan oleh guru adalah sistem penuangan (imposisi).[3] Intinya, ruang lingkup
kurikulum adalah berkisar pada rencana pembelajaran.
KOMPONEN-KOMPONEN
PENGEMBANGAN KURI­
1. Tujuan Kurikulum
KULUM
Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah pencapaian tujuan endidikan nasional, Dalam skala yang lebih luas, kurikulum
merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Kurikulum menyediakan kesempatan yang luas
bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber daya
manusia yang berkualitas umumnya. Tujuan ini dikate­gorikan sebagai tujuan umum kurikulum.
Setiap mata ajaran mempunyai tujuan sendiri dan berbeda dengan tujuan yang hendak dicapai oleh mata ajaran lainnya. Tujuan mata ajaran merupakan
penjabaran dari tujuan kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
2. Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam Undang-undang Pendidikan tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan, bahwa .
. ." Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka
upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional". Sesuai dengan rumusan tersebut, isi kuri­kulum dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai ben'kut :

1). Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses
belajar dan pembelajaran;
2). Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masing-­masing, satuan pendidikan. Perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan
pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan satuan pendidikan tersebut;
3). Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi
yang hendak dicapai melalui penyampaian materi kurikulum.
3. Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode atau strategi
pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam kurikulum, karena
memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru. Karena
itu, penyusunannya hendaknya berdasarkan analisa tugas yang mengacu
pada tujuan kurikulum dan berdasarkan perilaku awal siswa.

4. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-­masing
memiliki ciri-cirinya sendiri.

5. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum
adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan
evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penye­lenggaraan
pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan informasi itu
dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu sendiri, pembelajaran,
kesulitan dan upaya bimbingan yang perlu dilakukan.
KESIMPULAN
**

Kurikulum adalah serangkaian rencana dan pengaturan yang mengatur proses pendidikan dan pembelajaran
di suatu lembaga pendidikan. Konsep kurikulum mencakup beberapa elemen penting:

1. **Tujuan Pendidikan:** Menentukan hasil yang diinginkan dari proses pendidikan.

2. **Isi Kurikulum:** Materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.

3. **Metode Pembelajaran:** Cara-cara yang digunakan untuk mengajar dan memfasilitasi pembelajaran
siswa.

4. **Evaluasi Pembelajaran:** Proses untuk mengukur pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.

5. **Penilaian dan Pengembangan Kurikulum:** Proses untuk mengevaluasi efektivitas kurikulum yang ada
dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Kesimpulannya, kurikulum adalah landasan bagi proses pendidikan yang menetapkan apa yang harus
dipelajari siswa, bagaimana cara mereka belajar, dan bagaimana kemajuan mereka akan dievaluasi. Ini
merupakan elemen kunci dalam membentuk pengalaman belajar siswa dan mencapai tujuan pendidikan.
MARI
BERDISKUSI

ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai