-Menurut Trianto (2009 : 58 ) menyatakan “Teori Konstruktivisme ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi komples, mengecek informasi baru dengan aturan- aturan lama dengan merevisinya apabila aturan-aturan ini tidak lagi sesuai”
-Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2010 : 124)
menyatakan bahwa “Salah satu konsep dasar pendekatan konstruktivisme dalam belajar adalah adanya interaksi sosial individu dengan lingkungannya”
Menurut Teori konstruktivisme ini, satu prinsip yang
paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus mengembangkan sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Siswa sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. Kemampuan awal tersebut akan menjadi dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang baru. Oleh sebab itu meskipun kemampuan awal tersebut masih sangat sederhana atau tidak sesuai dengan pendapat guru, sebaiknya diterima dan dijadikan dasar pembelajaran dan pembimbingan.
b. Teori Belajar Kognitif
-Menurut Mujiman (2011 : 153) menyatakan bahwa “Kemampuan kognitif yang dimilikinya, yang berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan diri, memungkinkan manusia melakukan kegiatan belajar aktif”. -Menurut Ausubel (dalam Riyanto, 2009 : 15) menyatakan “Belajar menerima dan menemukan masing-masing dapat merupakan hafalan atau bermakna, tergantung pada situasi terjadinya belajar”. Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa teori belajar kognitif lebih menekan terhadap daya ingat dan kemampuan berpikir kritis seseorang.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita