TINJAUAAN PUSTAKA
Kindom : Plantea
Subkelas : Dialypetalae
Varietas : Sinensis
tanaman secara alami dapat mencapai belasan meter. Namun, tanaman teh
hanya antara 90-120 cm. Secara terinci, morfologi tumbuhan teh dicirikan dengan
keadaan fisik tanah, dan cukup sulit untuk dapat menembus lapisan tanah yang
dalam. Akar tanaman teh berupa akar tunggang dan mempunyai banyak akar
2. Daun. Daun berbentuk jorong atau tegak bulat telur terbalik. Tepi daun
bergerigi. Daun tunggal dan letaknya hampir berseling. Tulang daun menyirip.
bulunya hanya sedikit. Pada umumnya panjang daun 6 -18 cm dan lebar 2-6 cm
serta bertangkai pendek. Daun teh memiliki bau (aroma) yang khas dengan cita
rasa agak sepat. Daun–daun baru yang mulai tumbuh setelah pemangkasan
lebih besar daripada daun–daun yang terbentuk sesudahnya. Pucuk dan ruasnya
berambut, daun tua bertekstur seperti kulit, permukaan atasnya berkilat, dan
3. Bunga. Tanaman teh berbunga sempurna tumbuh pada ketiak daun, tunggal
atau beberapa bunga bergabung menjadi satu, berkelamin dua, bergaris tengah
3–4 cm, warnanya kuning, dan berbau harum. Bunga memiliki daun bunga
(calyx) dan mahkota bunga (corolla). Daun bunga berjumlah 5 sepal dan
panjang dengan benang sari (anthera) kuning bersel kembar, meninjol 2-3
milimeter ke atas. Putik bertangkai panjang atau pendek dan pada kepalanya
persen dari seluruh bunga pada satu batang tanaman teh berhasil membentuk
4. Buah dan biji. Buahnya berupa buah kotak. Berdinding tebal, dan pecah
menurut ruang. Buah yang masih muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi
cokelat kehitaman. Bijinya keras, berwarna cokelat, beruang tiga, berkulit tipis
berbentuk bundar di satu sisi, dan datar di sisi yang lain. Buah yang masak dan
kering akan pecah dengan sendirinya, serta bijinya ikut keluar. Dalam satu
buah berisi 1–6 biji, tetapi rata –rata 3 biji. Biji mengandung minyak dengan
tanaman teh pada umumnya adalah asam fenolat, flavonoid, dan tanin. Flavonoid
yang banyak terdapat di daun teh hijau adalah tanin atau katekin 0,35 gram/100
gram daun, treutama epicatekin 0,63 gram/100 gram daun, epikatekin gallat 2,75
epigallokatekin gallat 10,55 gram/100 gram daun, vitamin B1,B2 dan vitamin C
(Rukmana, 2015).
Menurut Rukmana (2015), manfaat daun teh hijau adalah sebagai berikut:
2.2 Ekstraksi
cairan penyari. Tujuannya agar massa zat aktif yang semula berada dalam sel
dapat ditarik oleh cairan penyari dan terlarut dalam cairan penyari. Zat aktif dapat
berupa bagian tanaman obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota laut.
penyarian yang baik adalah wujud dari bahan uji yang disari (Harborne, 1973).
Metode ekstraksi
1. Cara dingin
a. Maserasi
b. Perkolasi
ruang. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara,
2. Cara panas
a. Refluks
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan
b. Sokletasi
c. Digesti
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air
e. Dekok
Dekok adalah infus dengan waktu yang lebih lama (30 menit) dan
2.3 Rambut
ukuran, dan penyebarannya bervariasi sesuai bangsa, umur, jenis kelamin, dan
bagian tubuh. Rambut ditemukan diseluruh permukaan tubuh kecuali pada telapak
tangan, telapak kaki, dan bibir (Junqueira,1997). Rambut dapat menyerap air dan
bahan kimia dari luar. Komposisi rambut terdiri atas zat karbon ± 50%, hydrogen
6%, nitrogen 17%, sulfur 5% dan oksigen 20%. Rambut mudah dibentuk dengan
(Wasitaatmadja, 1997).
1. Ujung rambut
Pada ujung rambut yang baru tumbuh serta sama sekali belum/tidak
Bagian rambut yang ada di bagian luar kulit dinamakan batang rambut.
Jika rambut dipotong melintang, maka terlihat tiga lapisan dari luar ke dalam,
yaitu:
a. Kutikula rambut, terdiri dari sel-sel keratin yang pipih, dan saling bertumpuk
seperti sisik ikan. Lapisan ini keras dan berfungsi melindungi rambut dari
b. Korteks rambut, adalah lapisan yang lebih dalam (antara kutikula dan
medula), terdiri dari sel-sel yang memanjang, tersusun rapat. Lapisan ini
c. Medula rambut, terdiri dari tiga atau empat lapis sel yang berbentuk kubus,
Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Akar rambut
tertanam miring dalam kulit dan terselubung oleh kantong rambut (folikel
dan berfungsi untuk melindungi akar rambut, mulai dari permukaan kulit
bagian terbawah dari folikel rambut dan menjorok masuk ke dalam umbi
c. Umbi rambut (matriks), ialah ujung akar rambut terbawah yang melebar.
Struktur bagian akar rambut ini berbeda dengan struktur batang rambut. Pada
umbi rambut melekat otot penegak rambut yang menyebabkan rambut halus
berdiri bila ada suatu rangsangan dari luar tubuh (Bariqina dan Ideawati,
2001). Bagian-bagian rambut dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini:
diantaranya adalah:
asam nikotin
dan pala
Menurut Putro (1997) jenis rambut dapat dibagi dalam beberapa jenis
yaitu:
1. Rambut velus adalah rambut yang sangat halus dengan pigmen yang
2. Rambut terminal adalah rambut yang kasar dan tebal serta berpigmen
banyak. Terdapat pada bagian tubuh tertentu, seperti kepala, alis, bulu
1. Rambut berminyak
2. Rambut normal
secara cukup. Rambut jenis ini tidak cepat kotor (tahan 2-3 hari bila
berpergian).
3. Rambut keriting
Jenis rambut ini tampak kering, mengembang dan mudah rapuh. Hal
Sejak awal kehidupan manusia, rambut aktif tumbuh dan istirahat kemudian
pada waktu tertentu akan rontok, lalu tumbuh lagi sebagai siklus yang bergantian.
Setiap bulan, rambut akan tumbuh sepanjang 12 mm. Manusia memiliki rata–rata
90.000 sampai 140.000 folikel. Setiap helai rambut, akan mengalami fase
rambut tumbuh dan rontok, biasanya sekitar 2 sampai 3 bulan (Muliyawan dan
Suriana, 2013).
sekitar 2,54 cm setiap 2-3 bulan. Pertumbuhan rambut wanita lebih cepat daripada
Waktu hidup rambut bervariasi, misalnya pada rambut kepala waktu hidupnya
bisa mencapai 2,5 tahun, tetapi bulu mata hanya mencapai 100–150 hari saja.
Ukuran rambut juga bervariasi, rambut kepala yang normal memiliki diameter
sekitar 1/15 mm, sedangkan rambut yang tumbuh di daerah dagu, kening, dan
sel–sel baru yang mendorong sel–sel yang lebih tua menuju ke atas
Fase ini di mulai dengan penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut.
Pada fase telogen ini, rambut ini tumbuh atau istirahat sampai terjadi
kecil sehingga menjadi rambut baru dan rambut yang berbentuk gada akan
2.4 Gel
Gel didefinisikan sebagai suatu sediaan semipadat yang terdiri dari suatu
dispersi yang tersusun dari partikel anorganik kecil maupun molekul organik
yang jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid
yang memiliki kekuatan oleh adanya jaringan yang saling berikatan pada fase
terdispersi (Ansel,1989).
sensasi nyaman di kulit karena rasa dingin yang dihasilkan. Gel mampu
dapat bekerja langsung pada lokasi yang sakit dan tidak menimbulkan bau tengik.
Selain itu, gel mampu membuat lapisan film sehingga mudah di cuci dengan air
(Ansel,1989)
.
2.5 Komponen Dalam Sediaan Gel Dari Ekstrak Daun Teh Hijau
molekul C10-C30 alkyl acrylates cross polymer. Karbopol memiliki beberapa nama
polymer,carboxyvinyl polymer.
larut dalam air hangat, etanol, dan gliserin. Struktur dari karbopol dapat dilihat
H H
C C
H C O
n
OH
Gambar 2.4 Struktur karbopol (Rowe et al, 2009).
asam akrilik yang berikatan silang dengan eter dari pentaeritritol. Karbopol
merupakan basis gel yang kuat, sehingga penggunaaanya hanya diperlukan dalam
mempunyai pH 2,5-3,0.
dangan rasa agak manis. Propilen glikol yang memiliki berat molekul sebesar
76,09 g/mol larut dalam kloroform, etanol, gliserin, dan air. Penyimpanan
propilen glikol dalam wadah tertutup baik dengan suhu rendah (Rowe et al, 2009).
Struktur dari propilen glikol dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut ini:
OH
OH
H3C
Gambar 2.5 Struktur propilen glikol (Rowe et al, 2009).
humektan, dan pelarut. Konsentrasi yang digunakan adalah 2-5% (Rowe et al,
2009).
Metil paraben memiliki berat molekul sebesar 152,15 g/mol dengan rumus
molekul C8H803. Metil paraben atau metil ester asam 4-hidroksibenzoat, metil p-
O OCH3
OH
Gambar 2.6 Struktur metil paraben (Rowe et al, 2009).
Metil paraben merupakan hablur atau serbuk tidak berwarna, atau kristal
putih, tidak berbau atau berbau khas lemah yang mudah larut dalam etanol dan
eter, praktis tidak larut dalam minyak,dan larut dalam 400 bagian air (Rowe et al,
2009).
dalam kosmetik, produk makanan, dan sediaan farmasi. Golongan paraben efektif
pada rentang pH yang luas dan mempunyai aktivitas antimikroba pada spektrum
yang luas, meskipun paraben paling efektif melawan kapang dan jamur. Pada
CH3
O
HO
Propil paraben merupakan serbuk hablur putih, tidak berbau, dan tidak
berasa. Kelarutan sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian etanol
(95%) p, dalam 3 bagian aseton p, dalam 140 bagian gliserin p dan dalam 40
bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida. Khasiat dan
2.4.5 Trietanolamin
149,19 g/mol dengan struktur terlihat pada Gambar 2.8 berikut ini:
dengan bau mirip amoniak, perlu disimpan dalam wadah tertutup baik.
Trietanolamin larut dalam air, etanol, dan klorofom (Rowe et al, 2009).
Trietanolamin akan bereakasi dengan asam mineral menjadi bentuk garam kristal
dan ester dengan adanya asam lemak tinggi. Trietanolamin dapat berubah menjadi
warna coklat dengan paparan udara dan cahaya. Kegunaannya adalah sebagai