Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada bab ini, kita menggeneralisasikan konsep vektor lebih lanjut lagi. Kita akan
menyusun satu himpunan aksioma yang jika dipenuhi oleh suatu golongan objek yang disebut
sebagai “vektor”. Vektor – vektor yang di generalisasi inin antara lain berbagai matrik dan
fungsi. Dalam bab ini akan memberikan suatu cara yang sangat berguna untuk
mengembangkan visualisasi geometrik dalam berbagai variasi soal matematika, dimana
instuisi geometrik tidak dapat digunakan. Kita dapat memvisualisasikan vektor – vektor pada
dan sebagai anak panah, sehingga kita dapat menggambar atau menyusun gambar –
gambar untuk membantu menyelesaikan soal karena aksioma – aksioma yang dapat
digunakan untuk mendefinisikan vektor – vektor pada dan , maka vektor – vektor baru
tersebut akan memiliki banyak sifat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan ruang vektor Rn, dan apa saja definisi dari ruang
vektor?
2. Apa saja yang dibahas dalam kombinasi linear dan bebas linear?
3. Bagaimana pembahasan dalam ruang baris dan ruang kolom?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ruang vektor Rn, dan definisi dari ruang vektor.
2. Untuk mengetahui yang dibahas dalam kombinasi linear dan bebas linear.
3. Untuk mengetahui pembahasan dalam ruang baris dan ruang kolom.
1.4 Identitas Buku
Nama Buku :

 Buku I : Aljabar Linear

 Buku II : Aljabar Linear Dan Aplikasinya

Pengarang :

 Buku I : Wono Setya Budhi

 Buku II : Steven J. Leon

Tahun Terbit :

 Buku I : 1995

 Buku II : 2001

Kota Terbit :

 Buku I : Jakarta

 Buku II : Jakarta
1
Penerbit :

 Buku I : Gramedia Pustaka Utama

 Buku II : Erlangga

ISBN :

 Buku I : 979-605-337-3

 Buku II : 979-688-173-X

Tebal Buku :

 Buku I : 435 Halaman

 Buku II : 448 Halaman

BAB II

2
PEMBAHASAN
2.1. Ringkaasan Buku
BAB 4 RUANG VEKTOR
1 Ruang Vektor Rn

Ruang Rn

Ruang Rn adalah himpunan dari semua kumpulan terurut (x1, x2,..., xn).
Elemen dari Rn disebut titik atau vektor, istilahnya ini kita pinjam dari bidang
atau ruang. Vektor biasanya ditulis dengan huruf kecil yang diberi garis
didalanya. Komponen ke-i dari x = (x1, x2,..., xn) disebut koordinat ke-i dari
vektor atau titik x.
Untuk n = 2 kita dapat menggambarkan titik atau vektor tersebut pada
bidang, sedangkan untuk n = 3 dapat kita gambarkan pada ruang. Untuk n > 3
kita tidak dapat menggambarkannya.
Misalkan u = (u1, u2,..., un) dan v = (v1, v2,..., vn) merupakan dua vektor di
n
R , jumlah dari kedua vektor tersebut ditulis u + v adalah vektor
u + v = (u1 + v1, u2 + v12,..., un + vn).
Jadi, penjumlahan dua vektor di Rn dilakukan per komponen seperti pada R2
dan R3. Karenan dua vektor membentuk bidang,jumlah vektor tersebut
tetapdapat dilihat sebagai diagonal dari empat segi panjang dengan sisi u dan
v.

 Definisi Dari Ruang Vektor

Misalkan V himpunan tak kosong yang dilengkapi operasi jumlah dan


perkalian skalar dengan bilangan real. Artinya, diberi dua elemen u dan v di V
dan bilangan real s, kemudian jumlah u + v dan perkalian skalar su
didefinisikan dan terletak di V juga. Kemudian V dengan kedua operasi ini
disebut ruang vektor jikakedua operasi tersebut memenuhi sifat

Untuk setiap u, v, w ∈ V dan r, s, ∈ R


a. u + v = v + v (Sifat Komutatif)
b. u + (v + w) = (u + v) + w (Sifat Asosiatif)
c. ada elemen O di O sehingga u + O = u (Unsur Identitas)

d. ada elemen u’ ∈ V sehingga u + u’ = O (Elemen Invers)

e. r(u + v) = ru + rv (Distributif)
f. (r + s)u = ru + su
g. r(su) = (rs)u
3
h. 1(u) = u

 Subruang Vektor

Misalkan W subhimpunan tak kosong dariruang vektor V. Himpunan W


disebut subruang (vektor) dari V jika W dengan operasi yang dengan operasi di
V membentuk ruang vektor.
Teotema (Syarat subruang)
Subhimpunan tak kosong W merupakan subruang vektor Vjika dan
hanya jika
i. Untuk u dan v di W, vektor u + v juga di W
ii. Untuk u di W dan s bilangan real, maka su di W juga.
2 Kombinasi Linear Dan Bebas Linear
Vektor a disebut kombinasi linear dari vektor-vektor u1,..., uk jika ada
bilangan-bilangan s1,..., sk sehingga
a = s1 u1 +...+ sk uk
Masalah menuliskan vektor a tersebut sebagai kombinasi linear dari vektor
u1,..., uk merupakan masalah penyelesaian suatu sistem persamaan linear.
Teotema (himpunan dari semua kombinasi linear dari suatu kumpulan vektor)
Diketahui u1,..., uk merupakan vektor di ruang vektor V. Kemudian
himpunan W yang terdiri dari semua kombinasi linear dari vektor u1,..., uk
merupakan subruang dari V.
3 Basis Untuk Ruang Vektor
Himpunan vektor S yang terdiri dari berhingga banyaknya vektor
diruang vektor sebagai kombinasi linear dari umpulan vektor tertentu dan
secara tunggal.
Teotema (Banyaknya vektor dari basis merupakan banyaknya vektor maksimal
yang bebas linear)
Misalkan S = {u1,..., un} merupakan basis merupakan dari ruang vektor
V, maka setiap kumpulan yang terdiri dari n vektor di V bergantung linear.
4 Ruang Baris Dan Ruang Kolom
Subruang yang dibangun atau direntang oleh vektor sebanyak mini
merupakan subruang dari Rn dan disebut sebagai ruang basis dari matriks A
dan ditulis baris(A). Dimensi dari ruang baris ini disebut rang baris dari
matriks A.
Teotema (Ruang baris dari matriks eselon)
4
Vektor baris tak nol dari matriks eselon adalah bebas linear, sehingga
membentuk basis untuk ruang baris.
Teotema (Ruang baris sama dengan rang kolom)
Rang baris dari sembarang matriks sama dengan rang kolomnya.
BAB 3 RUANG VEKTOR
1 Definisi
a. Ruang Vektor Euclidis
Ruang vektor yang paling elementer adalah ruang vektor
Euclidis Rn, n = 1, 2, ...vektor-vektor taknol dari R2 dapat
dinyatakan secara geometris oleh segmen-segman garis
berarah.
b. Ruang Vektor Rmxn
Rn sebagai himpinan semua matriks n x 1dengan entri-entri
bilangan real. Penjumlahan dan perkalian skalar untuk vektor-
vektor dalam Rn tak lain adalah penjumlahan dan perkalian
skalar yang biasa dari matriks. Misalkan Rmxnmenyatakan
himpunan semua matriks m x n dengan entri-entri bilangan
real.
c. Aksioma Ruang Vektor
V adalah himpunan dimana didefinisikan operasi-operasi
penjumlahan dan perkalian dengan skalar. Dengan kata lain
mengartikannya bahwa untuk setiap pasangan elemen-elemen x
dan y didalam V, kita dapat mengasosiasikan dengan elemen x
+ y yang tunggal yang juga berada di V, dan dengan setiap
elemen x di V dan setiap skalar α, kita dapat mengasosiasikan
dengan elemen αx yang tunggal didalam V.
2 Ruang Bagian
Jika diberi suatu ruang vektor V, maka kita mungkin
membentuk ruang vektor lain yang merupakan subhimpunan S dari V
dan menggunakan operasi- operasi pada V. Karena V mempunyai
vektor ruang, operasi- operasi penjumlahan dan perkalian skalar selalu
menghasilkan vektor lain di V.
3 Kebebasan Linear
Setiap vektor dalam ruang vektor yang bersangkutan dapat
dibentuk dari elemen-elemen dalam himpunan penghasil ini hanya
menggunakan operasi-operasi penjumlahan dan perkalian skalar.

5
 Bukti dari (i) misalkan vn dapat ditulis sebagai kombinasi linear dari
vektor-vektor v1, v2,..., vn-1.
vn = β1v1 + β2v2 + ... + β n-1v n-1

 Bukti dari (ii) misalkan salah satu vektor v1, v2,..., vn, katakanlah vn,
dapat ditulis sebagai kombinasi linear dari vektor- vektor lain.
vn = α 1v1 + α 2v2 + ... + α n-1v n-1
KELEBIHAN
Pada buku pertama yang berjudul “Aljabar Linear”, setiap bab buku ini selalu memaparkan
definisi, rumus-rumus, contoh soal, dan latihan sehingga membantu mempermudah pembaca
untuk mengerti maksud yang dijelaskan dalam buku pertama. Selain itu pada bab yang
berjudul “Ruang Vektor” menjelaskan dengan sangat singkat baik definisi, rumus-rumus yang
lebih mudah dimengerti sehingga pembaca lebih cepat memahami dan lebih membantu
mempermudah soal-soal yang telah diberikan. Pada setiap bab buku ini ada memaparkan
pertanyaan-pertanyaan untuk mendukung dari isi buku ini. Pada buku kedua yang berjudul
“Aljabar Linear Dan Aplikasinya”, sama seperti buku yang pertama memiliki kelebihan yang
sama pula. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pembaca dapat mengerjakan soal-soal
yang diberikan atau yang disediakan oleh setiap buku.

KEKURANGAN
Pada buku pertama yang berjudul “Aljabar Linear”, walaupun telah dikatakan seunggulan
baik dari isi keseluruhan bab maupun dari bab pilihan yang berjudul “Ruang Vektor”, tetapi
pada buku pertama ini masih memiliki kelemahan seperti pada penampilan cover buku
kurang menarik sehingga pembaca kurang tertarik untuk membacanya. Kemudian pada buku
pertama tidak ada memberikan gambar-gambar seperti gambar vektor. Lain halnya dengan
buku kedua yang berjudul “Aljabar Linear Dan Aplikasinya”, walaupun pada buku pertama
dan kedua memiliki keunggulan yang hampir sama, tetapi ada hal yang menjadi nilai banding
dari buku pertama yaitu pada penampilan cover buku menarik sehingga pembaca akan lebih
tertarik untuk membaca buku kedua daripada buku pertama. Kemudian pada buku kedua ada
memberikan gambar-gambar seperti gambar vektor sehingga akan membuat pembaca lebih
mengerti apa yang dimaksud oleh buku tersebut.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

6
Dalam buku yang telah di kritik masih terdapat beberapa kelemahan walaupun pada
umumnya banyak memiliki keunggulan atau kelebihan yang dimiliki masing-masing buku.
Hal tersebut dapat menjadi acuan dalam memperbaiki apa yang harus diperbaiki baik itu
kelemahan yang kita ketahui sebelumnya seperti pada buku pertama yang berjudul “Aljabar
Linear”, walaupun telah dikatakan seunggulan baik dari isi keseluruhan bab maupun dari bab
pilihan yang berjudul “Ruang Vektor”, tetapi pada buku pertama ini masih memiliki
kelemahan seperti pada penampilan cover buku kurang menarik sehingga pembaca kurang
tertarik untuk membacanya. Kemudian pada buku pertama tidak ada memberikan gambar-
gambar seperti gambar vektor. Lain halnya dengan buku kedua yang berjudul “Aljabar Linear
Dan Aplikasinya”, walaupun pada buku pertama dan kedua memiliki keunggulan yang
hampir sama, tetapi ada hal yang menjadi nilai banding dari buku pertama yaitu pada
penampilan cover buku menarik sehingga pembaca akan lebih tertarik untuk membaca buku
kedua daripada buku pertama. Kemudian pada buku kedua ada memberikan gambar-gambar
seperti gambar vektor sehingga akan membuat pembaca lebih mengerti apa yang dimaksud
oleh buku tersebut.
3.2. Saran
Dalam buku yang telah di kriti sebelumnya telah cukup baik baik dalam materi yang
telah kita ketahui yaitu berisi juga rumus-rumus yang sangat akurat dan sangat mudah
dimengerti, ditambah lagi dengan contoh soal yang mempermudah pembaca dan yang
terakhir soal-soal untuk melatih, apakah pembaca sudah paham apa yang telah dijelaskan
dalam isi buku tersebut. Walaupun demikian hal yang ingin diperbaiki agar dari segi baik isi,
bahkan cover harus saling mendukung agar pembaca semakin tertarik untuk membaca isi
buku tersebut untuk pertama kalinya.

DAFTAR PUSTAKA
Budhi, Setya Wono. 1995. Aljabar Linear. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Leon, J. Steven. 2001. Aljabar Linear Dan Aplikasinya. Jakarta: Erlangga
7
8

Anda mungkin juga menyukai