Anda di halaman 1dari 116

Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo

Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)


 Studi Kasus Hukum Internasional


Dalam kasus utama ini bisa dilihat bahwa perolehanwilayah oleh Singapura dengan cara
Preskripsi.Mahkamah memutuskan bahwa kedaulatan atasPedra Branca / Batu Puteh telah beralih
padaSingapura sejak tahun 1980. Dasar pertimbangandari Mahkamah adalah pada
faktanya,Malaysia yangmemiliki Hak kepemilikan awal pada Pulau tersebuttidak menunjukkan
keberatannya bahkan bersikapdiam terhadap serangkaian tindakan Singapura diPedra Branca /
Batu Puteh dalam kurung waktu yangcukup lama dan terus menerus bahkan sampai kasusini
diajukan Mahkamah Internasional.


Adapun Middle Rock tetap pada kepemilikan Malaysiakarena tidak ditemukan adanya celah fitur
maritimetersebut untuk beralih kepemilikannya. Sedangkan SouthLedge ditetapkan akan menjadi
milik negara yang wilayahperairannya mencakup letak South Ledge didalamnya.Catatan kritis dari
sengketa ini adalah bahwasebuah tindakan diam bukan berati tidak memilikiimplikasi apa-apa.
Terkait dengan preskripsi, diamdiartikan sebagai persetujuan. Mengenai keputusanMahkamah,
kami merasa bahwa keputusan yang diambiladalah memang murni sesuai dengan pertimbangan
dandasar hukum internasional. Penulis tidak sependapatdengan selentingan yang mengatakan
bahwa putusanPedra Branca/Batu Puteh adalah milik Singapura danMiddle Rock tetap milik
Malaysia, merupakan putusanyang ditempuh mahkamah sebagai jalan win-winsolution.


Putusan Middle Rock tetap berada di bawah kedaulatanMalaysia bukanlah sekedar
pengobat hati karena Mahkamahmemberikan kedaulatan atas Pedra Branca/Batu
Putehkepada Singapura. Penulis mencermati bahwa memang padafaktanya tak ada
tindakan preskripsi atas Middle Rock.

Titik peristiwa yang menjadi cikal bakal tindakan
A titre desouvrein
dari Singapura terhadap kedaulatan atas PedraBranca/Batu puteh. Setelah mercusuar
Horsburgh rampung,Singapura masih melanjutkan tindakan-tindakan efektif dipulau
tersebut tanpa mendapat protes dari Malaysia sebagaipemegang hak kepemilikan
asli.Kemudian masalah pun mulaimuncul saat Malaysia menerbitkan sebuah peta
berjudul

Territorial Waters and Continental Shelf Boundaries of Malaysia
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 98
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

“(
selanjutnya disebut peta 1979´). Petamenggambarkan pulau Pedra Branca/Batu Puteh
berada didalam wilayah perairan Malaysia..Mengingat kurangnyakemajuan dalam negosiasi
bilateral, akhirnya Para Pihaksetuju untuk menyerahkan sengketa untuk diselesaikan
olehMahkamah Internasional.

prev
next
1

out of 23

Studi Kasus Hukum Internasional

DownloadReport

 Published on
20-Jul-2015
 View
819
 Download
3

AddThis Sharing Buttons


Share to FacebookFacebook1Share to TwitterTwitterShare to Google+Google+Share
to EmailEmailShare to Lagi...Lagi...

Transcript

Studi Kasus Hukum Internasional Timor Gap Portugal vs Australia Rendy Ilyandi
11011109098 Arissandra 11011109082 Aini Nurul Iman 11011109068

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 99


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo

CASEMelalui ICJ (Internasional Court of Justice)


CONSERNING EAST TIMOR OF 30 JUNE 1995 PORTUGAL vs AUSTRALIA

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 100


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo

Fakta Melalui
HukumICJ• (Internasional
Para pihak Court
yangofbersengketa
Justice)
dalam kasus ini adalah Portugal dan
Australia. Portugal mengajukan gugatan kepada Australia. • Awalnya perjanjian Timor
Gap mengikat Indonesia setelah diundangkan dengan Undang-Undang No. 1 tahun
1991. Perjanjian ini merupakan pengaturan sementara antara RI – Australia yang
ditempuh mengingat upaya kedua negara dalam menetapkan garis batas landas
kontinennya di wilayah Timor Gap. • Wilayah Timor Timur dengan bagian timur Pulau
Timor, yang termasuk Pulau Atauro , 25 Kilometer ke utara dari pulau Jaco di Timur
dan daerah Kantong Oe-Kussi di bagian barat pulau Timor. Ibukotanya Dili terletak di
pantai utara tersebut dan pantai selatan Timor Timur terletak di seberang pantai utara
Australia, jarak antara keduanya sekitar 430 Kilometer.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 101


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Mengingat di Timor Timur tanggaal 30 agustus 1999 di mana penduduk Timor Timur
memilih untuk berpisah dari RI, pemerintah mengeluarkan TAP MPR No V/MPR/1999
yang menerima jejak pendapat tersebut. TAP MPR ini sekaligus juga mencabut TAP
MPR No VI/MPR/1976 tentang integrasi Timor Timur ke dalam wilayah RI. Dengan
keluarnya TAP MPR tahun 1999 tersebut, pemerintah RI berpendapat Perjanjian Timor
Gap telah kehilangan hukumnya karena adanya perubahan pada objek perjanjian
(Timor Timur). • Pada tanggal 22 Februari 1991, Duta besar Belanda untuk republik
Portugis (Portugal) mengajukan gugatan terhadap Persemakmuran Australia
(Australia) tentang kegiatan tertentu dari Australia di Timor Timur. Karena rakyat Timor
Timur berhak untuk menentukan nasib sendiri dan hak-hak terkait lainnya. Mengingat
Portugal sebagai tenaga administrasi dari Timor Timur

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 102


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Indonesia memutus pendapat Portugal bahwa Australia melanggar kewajibannya
untuk menghormati status Portugal sebagai tenaga administrasi status Timor Timur
sebagai wilayah nonPemerintahan dan hak wilayah untuk menentukan nasib sendiri
dan untuk kedaulatan tetap atas kekayaan dan sumber daya alam.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 103


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Permasalahan Hukum • Apakah Republik Portugis dapat melaksanakan yurisdiksi
yang diberikan atasnya oleh deklarasi yang dibuat oleh para pihak berdasarkan Pasal
36 ayat 2 statuta mahkamah internasional untuk mengadili sengketa?

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 104


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
ARGUMEN PARA PIHAK Portugal • Australia dianggap telah melanggar kekuasaan
Portugal sebagai penguasa administrasi dari wilayah Timor Timur . • Australia
dianggap telah melanggar hukum international dengan tidak menghormati hak
penentuan nasib sendiri rakyat Timor Timur • Australia melanggar resolusi dewan
keamanan 384 dan 389 dan telah melanggar kewajiban untuk menerima dan
melaksanakan resolusi dewan keamanan yang ditetapkan oleh piagam PBB.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 105


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Australia • Mahkamah Internasional tidak memiliki yurisdiksi untuk memutuskan klaim
dari Portugal atas tindakannya tersebut tidak menimbulkan pelanggaran berdasarkan
hukum internasional . • Australia sudah mengakui secara hukum penguasaan
Indonesia atas Timor Timur , sehingga Australia dan Indonesia dapat meneruskan
eksplorasi minyak di Timor GAP tersebut . •

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 106


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
PUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL • Untuk 14 suara untuk 2 • Menemukan
bahwa Portugal tidak dapat melaksanakan yurisdiksi yang diberikan atasnya oleh
deklarasi yang dibuat oleh para pihak berdasarkan Pasal 36 ayat 2 Undang-undang
untuk mengadili sengketa yang dimaksud dengan penerapan Republik Portugis

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 107


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
PERTIMBANGAN PUTUSAN • Dalam pertimbangan putusan, ICJ merangkum
perselisihan kedua Pihak atas permasalahan antara portugal dan australia. Australia
keberatan jika dikatakan adanya perselisihan antara kedua pihak, bahwa dalam
kenyataannya tidak ada perselisihan antara Para Pihak. ICJ melanjutkan dengan
mempertimbangkan keberatan Australia yang ada pada kenyataannya tidak ada
perselisihan antara dirinya dan Portugal. Australia berpendapat bahwa kasus seperti
yang disajikan oleh Portugal terbatas pada pertanyaan tentang keabsahan perilaku
Australia, dan bahwa pihak yang tepat adalah Indonesia, bukan Australia. Australia
menyatakan bahwa ia sedang digugat di tempat Indonesia. Dalam hubungan ini, ICJ
menyatakan bahwa Portugal dan Australia telah menerima yurisdiksi wajib dari
Pengadilan berdasarkan Pasal 36, ayat 2, Statuta, namun Indonesia tidak.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 108


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Pengadilan kemudian mempertimbangkan keberatan utama Australia, yang
menyatakan bahwa Aplikasi Portugal membutuhkan Pengadilan untuk menentukan
hak dan kewajiban Indonesia. Australia berpendapat bahwa yurisdiksi dilimpahkan
kepada ICJ dengan deklarasi para Pihak berdasarkan Pasal 36, ayat 2, Negara tidak
akan memungkinkan Mahkamah untuk bertindak jika, untuk melakukannya,
Pengadilan diminta untuk memutuskan keabsahan di Indonesia masuk ke dan
kehadiran yang berkelanjutan di Timor Timur, pada validitas dari Perjanjian 1989
antara Australia dan Indonesia, atau pada hak dan kewajiban Indonesia di bawah
Perjanjian itu, bahkan jika Pengadilan tidak harus menentukan validitasnya. Untuk
mendukung argumen, mengacu pada Putusan Pengadilan dalam kasus Gold Moneter
Dihapus dari Roma pada tahun 1943. Portugal setuju bahwa jika Aplikasi yang
dibutuhkan Mahkamah untuk memutuskan semua pertanyaan ini, Mahkamah tidak
dapat menerimanya. Para Pihak setuju, bagaimanapun, mengenai apakah Pengadilan
wajib memutuskan semua pertanyaan ini untuk menyelesaikan sengketa yang
diserahkan kepadanya.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 109


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Portugal berpendapat bahwa Permohonan pertama yang secara eksklusif berkaitan
dengan pelaksanaan tujuan Australia, yang terdiri dalam setelah dinegosiasikan,
menyimpulkan dan memulai kinerja Perjanjian 1989 dengan Indonesia, dan bahwa
pertanyaan ini adalah hal yang terpisah dari setiap pertanyaan yang berhubungan
dengan keabsahan perilaku Indonesia.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 110


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Setelah dipertimbangkan argumen dikemukakan oleh Portugal yang berusaha untuk
memisahkan perilaku Australia dari yang dari Indonesia, Pengadilan menyimpulkan
bahwa perilaku Australia tidak dapat dinilai tanpa terlebih dahulu masuk ke dalam
pertanyaan mengapa itu adalah bahwa Indonesia tidak bisa secara sah telah
menyimpulkan Perjanjian 1989, sementara Portugal diduga bisa melakukannya;
sangat subyek masalah dari keputusan MK tentu akan menjadi penentuan apakah,
dengan memperhatikan keadaan dimana Indonesia masuk dan tetap di Timor Timur,
bisa atau tidak bisa memperoleh kekuatan untuk masuk ke dalam perjanjian atas nama
Timor Timur terkait dengan sumber daya landas kontinennya. Pengadilan tidak bisa
membuat suatu tekad tanpa adanya persetujuan dari Indonesia.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 111


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Pengadilan menolak argumen tambahan Portugal bahwa hakhak yang dilanggar
Australia diduga adalah hak erga omnes dan bahwa sesuai Portugal bisa
memerlukannya, secara individu, untuk menghormati mereka terlepas dari apakah
Negara lain telah melakukan itu sendiri dengan cara yang sama melanggar hukum.
Dalam pandangan Mahkamah, pernyataan Portugal bahwa hak masyarakat untuk
menentukan nasib sendiri, seperti yang berkembang dari Piagam dan dari praktek
PBB, memiliki karakter erga omnes, adalah tercela. Prinsip penentuan nasib sendiri
masyarakat telah diakui oleh Piagam PBB dan dalam yurisprudensi Mahkamah, yang
merupakan salah satu prinsip penting dari hukum internasional kontemporer. Namun,
Mahkamah menilai bahwa karakter erga omnes dari norma dan aturan setuju untuk
yurisdiksi dua hal yang berbeda. Apapun sifat dari kewajiban dipanggil, Pengadilan
tidak bisa memerintah pada keabsahan dari penyelenggaraan Negara ketika
penilaiannya akan berimplikasi pada evaluasi terhadap keabsahan dari
penyelenggaraan Negara lain yang bukan merupakan pihak untuk kasus ini.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 112


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Pengadilan ini melanjutkan dengan mempertimbangkan argumen lain dari Portugal
yang, Mahkamah mengamati, bertumpu pada premis bahwa PBB resolusi, dan
khususnya yang dari Dewan Keamanan, bisa dibaca sebagai penetapan kewajiban
Negara-negara untuk tidak mengakui otoritas apapun pada bagian dari Indonesia atas
Timor Timur dan, jika yang terakhir yang bersangkutan, hanya berurusan dengan
Portugal. Portugal menyatakan bahwa resolusi tersebut akan merupakan "kodrat"
pada isi yang Pengadilan tidak akan harus memutuskan de novo Hakim Oda,
sementara setuju bahwa Permohonan Portugal harus diberhentikan sebagai
Pengadilan tidak memiliki yurisdiksi untuk menghibur itu, menganggap bahwa
pemecatan yang seharusnya tidak didasarkan pada tidak adanya persetujuan
Indonesia, seperti pada Pengadilan Pengadilan, tapi setelah satu-satunya
pertimbangan bahwa Portugal tidak memiliki locus standi.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 113


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Setelah memeriksa keluhan Portugal, Hakim Oda menyimpulkan bahwa Portugal
"telah memberikan definisi yang salah dari sengketa dan tampaknya telah diabaikan
perbedaan antara opposability untuk setiap negara hak dan tugas sebagai Tenaga
administrasi atau hak-hak rakyat Timor Timor dan pertanyaan yang lebih mendasar
dari apakah Portugal adalah Negara berhak untuk menegaskan hak-hak dan
kewajiban. "Dia lebih jauh menunjukkan bahwa hak rakyat Timor Timur untuk
menentukan nasib sendiri dan hak-hak terkait belum ditantang oleh Australia dan,
dalam hal apapun, tidak dapat dibuat masalah dalam kasus ini. Kasus yang
berhubungan dalam pandangan Hakim Oda semata-mata untuk judul untuk landas
kontinen mana Portugal mengklaim memiliki sebagai Negara pantai.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 114


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
ANALISIS • Indonesia pada kasus ini adalah lepasnya Timor Timur dari Indonesia dan
kemudian menyatakan kemerdekaannya (dengan bantuan masyarakat internasional
yang tergabung dalam PBB). Disini Portugal sebagai tenaga administrasi dari Timor
Timur mengajukan gugatan kepada Australia yang disebabkan adanya kegiatan
tertentu didaerah Timor Timor. • Menurut hakim mahkamah internasional, tidak dapat
melaksanakan yurisdiksi yang diberikan atasnya oleh deklarasi yang dibuat oleh para
pihak berdasarkan Pasal 36 ayat 2 Undang-undang untuk mengadili sengketa yang
dimaksud dengan penerapan Republik Portugis. Dikarenakan Portugis hanyalah
sebagai Negara administrasi bukan sebagai Negara yang terpisah dengan Negara asal
mulanya. Pertanyaan yang lebih mendasar dari apakah Portugal adalah Negara
berhak untuk menegaskan hak-hak dan kewajiban. "Dia lebih jauh menunjukkan
bahwa hak rakyat Timor Timur untuk menentukan nasib sendiri dan hak-hak terkait
belum ditantang oleh Australia dan, dalam hal apapun, tidak dapat dibuat masalah
dalam kasus ini. Kasus yang berhubungan dalam pandangan Hakim Oda semata-mata
untuk judul untuk landas kontinen mana Portugal mengklaim memiliki sebagai Negara
pantai.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 115


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Mengingat yaitu prinsip yang digunakan untuk menentukan suatu wilayah menjadi
milik suatu Negara, diantaranya : • (1) Prinsip Efektifitas • Menurut prinsip ini bahwa
kepemilikan Negara atas suatu wilayah ditentukan oleh berlakunya secara efektif
peraturan hukum nasional di wilayah tersebut. Disamping prinsip ini, Martin Dixon
memperkenalkan prinsip lain yaitu : • Adanya control dari Negara terhadap suatu
wilayah. • Adanya pelaksanaan fungsi Negara di wilayah tersebut secara damai.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 116


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• (2) Prinsip Uti Possidetis • Menurut prinsip ini, pada prinsipnya batasbatas wilayah
Negara baru akan mengikuti batas-batas wilayah dari Negara yang mendudukinya.
Tujuan dari prinsip ini adalah untuk mencegah kemerdekaan dan stabilitas yang
Negara baru yang baru lahir menjadi terganggu atau terancam oleh adanya gugatan
terhadap batas – batas wilayahnya.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 117


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo

• (3) Melalui
PrinsipICJlarangan
(Internasional Court of Justice)
Penggunaan Kekerasan • Prinsip ini melarang Negara
memperoleh wilayah dengan menggunakan kekuatan senjata. • (4) Prinsip
Penyelesaian sengketa secara Damai • (5) Prinsip Penentuan Nasib Sendiri (self
determination) • Prinsip ini menegaskan harus dihormatinya kehendak rakyat di dalam
menentukan status kepemilikan wilayahya.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 118


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Dalam kasus utama ini bisa dilihat bahwa perolehan wilayah oleh Singapura dengan
cara Preskripsi. Mahkamah memutuskan bahwa kedaulatan atas Pedra Branca / Batu
Puteh telah beralih pada Singapura sejak tahun 1980. Dasar pertimbangan dari
Mahkamah adalah pada faktanya,Malaysia yang memiliki Hak kepemilikan awal pada
Pulau tersebut tidak menunjukkan keberatannya bahkan bersikap diam terhadap
serangkaian tindakan Singapura di Pedra Branca / Batu Puteh dalam kurung waktu
yang cukup lama dan terus menerus bahkan sampai kasus ini diajukan Mahkamah
Internasional.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 119


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Adapun Middle Rock tetap pada kepemilikan Malaysia karena tidak ditemukan
adanya celah fitur maritime tersebut untuk beralih kepemilikannya. Sedangkan South
Ledge ditetapkan akan menjadi milik negara yang wilayah perairannya mencakup letak
South Ledge di dalamnya.Catatan kritis dari sengketa ini adalah bahwa sebuah
tindakan diam bukan berati tidak memiliki implikasi apa-apa. Terkait dengan preskripsi,
diam diartikan sebagai persetujuan. Mengenai keputusan Mahkamah, kami merasa
bahwa keputusan yang diambil adalah memang murni sesuai dengan pertimbangan
dan dasar hukum internasional. Penulis tidak sependapat dengan selentingan yang
mengatakan bahwa putusan Pedra Branca/Batu Puteh adalah milik Singapura dan
Middle Rock tetap milik Malaysia, merupakan putusan yang ditempuh mahkamah
sebagai jalan win-win solution.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 120


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
• Putusan Middle Rock tetap berada di bawah kedaulatan Malaysia bukanlah sekedar
pengobat hati karena Mahkamah memberikan kedaulatan atas Pedra Branca/Batu
Puteh kepada Singapura. Penulis mencermati bahwa memang pada faktanya tak ada
tindakan preskripsi atas Middle Rock. • Titik peristiwa yang menjadi cikal bakal
tindakan A titre de souvrein dari Singapura terhadap kedaulatan atas Pedra
Branca/Batu puteh. Setelah mercusuar Horsburgh rampung, Singapura masih
melanjutkan tindakan-tindakan efektif di pulau tersebut tanpa mendapat protes dari
Malaysia sebagai pemegang hak kepemilikan asli.Kemudian masalah pun mulai
muncul saat Malaysia menerbitkan sebuah peta berjudul “ Territorial Waters and
Continental Shelf Boundaries of Malaysia “ (selanjutnya disebut peta 1979´). Peta
menggambarkan pulau Pedra Branca/Batu Puteh berada di dalam wilayah perairan
Malaysia..Mengingat kurangnya kemajuan dalam negosiasi bilateral, akhirnya Para
Pihak setuju untuk menyerahkan sengketa untuk diselesaikan oleh Mahkamah
Internasional.

Recommended

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 121


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL KONFLIK BLOK AMBALAT ANTARA IN…

15 Pages

MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL KONFLIK BLOK AMBALAT ANTARA


INDONESIA DAN MALAYSIA

Uploaded by

E. Ayuningtyas

or download with email

MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL KONFLIK BLOK AMBALAT ANTARA


INDONESIA DAN MALAYSIA

Download

MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL KONFLIK BLOK AMBALAT ANTARA


INDONESIA DAN MALAYSIA DISUSUN OLEH : ELISA PUTRI AYUNINGTYAS
372013007 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI
HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2014

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 122


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

BAB I Pendahuluan
Melalui pasal 1 Konvensi Montevideo, dalam pembentukan suatu negara terdapat
unsur-unsur pembentuknya, meliputi : adanya penduduk, wilayah, kedaulatan, serta
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 123
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain. Di sini wilayah
merupakan salahsatu unsur riil pembentuk negara, dengan kata lain riil adalah dapat
diamati secara fisik. Tak jarang konflik antar negara yang terjadi pun berbau teritorial.
1
Dan wilayah sering disangkutkan pula dengan kedaulatan. Saat wilayah suatu
negara dilanggar oleh negara lain, sama dengan mengganggu kedaulatan suatu
negara. Dalam tulisan ini, akan dibahas mengenai konflik antara Indonesia-Malaysia
mengenai blok Ambalat yang ada di Kalimantan Timur. Dimana terjadi masalah batas
wilayah, yang sangat menarik untuk dibahas ,dilihat dari ceritanya serta
bagaimana pemerintah Indonesia menyikapi hal ini.
Latar Belakang Masalah
Indonesia mempunyai banyak pulau dan potensi Sumber Daya Alam. Salahsatunya
adalah Ambalat , yang terletak di laut Sulawesi atau Selat Makassar milik negara
Indonesia sebagai negara kepulauan. Blok Ambalat dengan luas 15.235
kilometer persegi, ditengarai mengandung kandungan minyak dan gas yang dapat
dimanfaatkan hingga 30 tahun.
2
Yang perlu digaris bawahi wilayah Ambalat adalah milik Indonesia. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya penandatanganan Perjanjian Tapal Batas Kontinen
Indonesia-Malaysia pada tanggal 27 Oktober 1969, yang ditandatangani di Kuala
Lumpur, telah diratifikasi

pada tanggal 7 November 1969.


3
Hal ini kemudian menjadi dasar hukum bahwa Blok Ambalat berada di bawah
kedaulatan Indonesia. Akan tetapi, letak geografis Blok Ambalat yang berbatasan
langsung dengan negara tetangga Malaysia, sehingga rawan menimbulkan konflik

perbatasan.
1
Suryo Sakti Hadiwijoyo,
Perbatasan Negara Dalam Dimensi Hukum Internasional
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.2-3
2

RI Peringatkan Malaysia Soal Blok


Ambalat, http://nasional.kompas.com/read/2008/10/21/22413798/ , diakses pada 20
Maret 2014 pukul 20.25 WIB.
3

Boer Mauna,
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 124
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo

HukumMelalui ICJ (Internasional Court of Justice)


Internasional (Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika Global
), (Bandung, P.T Alumni,2008 ), h. 357.

Namun wilayah itu diklaim oleh Malaysia melalui peta 1979 yang diterbitkan secara
sepihak. Malaysia membuat peta baru mengenai tapal batas kontinental dan maritim
, mereka membuat perbatasan maritimnya sendiri dengan memasukan blok maritim
Ambalat ke dalam wilayahnya yaitu dengan memajukan koordinat 4° 10' arah utara
melewati Pulau Sebatik. Indonesia memprotes dan menyatakan tidak mengakui klaim
itu, merujuk pada Perjanjian Tapal Batas Kontinental Indonesia - Malaysia tahun
1969 dan Persetujuan Tapal batas Laut Indonesia dan Malaysia tahun 1970 (lihat
gambar 1) .Indonesia melihatnya sebagai usaha secara terus-menerus dari pihak
Malaysia untuk melakukan ekspansi terhadap wilayah Indonesia. Kasus ini
meningkat profilnya setelah lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan
(2002)
, yang dinyatakan sebagai bagian dari Malaysia oleh Mahkamah Internasional.
4
Peta 1979 itu sudah diprotes Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara
lainnya. Sejak tahun 1980, Pemerintah Indonesia terus menyampaikan protes
secara berkala, karena Malaysia telah melanggar wilayah perairan yang berada di
bawah kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia.
5
Pada 2005, dikagetkan kembali oleh pemberitaan berbagai media massa yang
memuat persoalan wilayah perairan yang telah menjadi sengketa antara kedua
negara, Indonesia dan Malaysia. Wilayah yang disengketakan tersebut tidak lain
adalah di kawasan Ambalat, sebelah timur kepala Pulau Kalimantan, yang juga
masih di perairan
4

Boer Mauna,
Hukum Internasional (Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika Global
), (Bandung, P.T Alumni,2008 ), h. 357.
5
Ibid.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 125


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Gambar 1. Sumber : http://4.bp.blogspot.com/lXAUiRMjsG8/Ui1O6VmP4mI/
s1600/Ambalat+sebagai+Contested+Area+bagi+Indonesia-1-1.jpg

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 126


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 127


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 128


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 129


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Laut Sulawesi. Negara Jiran itu tiba-tiba mengklaim wilayah Indonesia merupakan
wilayah perairan mereka.
6
Namun, Indonesia tidak akan merujuk sengketa mereka atas minyak dan gas di
Blok Ambalat yang kaya ke Mahkamah Internasional / International Court of Justice
(ICJ). Menteri Luar Negeri Datuk Seri Utama Dr Rais Yatim mengatakan ini adalah
karena pemerintah kedua negara telah membentuk sebuah kelompok orang
terkemuka untuk mempelajari sengketa. "Kami telah sepakat untuk menyelesaikan
masalah ini secara damai. Kami akan meminta pandangan dari pakar hukum laut dan
wilayah untuk solusi," tambahnya. "Kami juga akan mendapatkan kelompok netral
untuk memberikan pandangan pada sekali ini kita sudah mendapat rekomendasi
dari komite teknis yang memiliki perwakilan dari kedua negara," katanya usai
membuka pertemuan tahunan asosiasi Jelebu mantan polisi yang umum di sini. Pada
awal 2005, Malaysia memberikan hak eksplorasi minyak di daerah lepas Laut
Sulawesi, yang juga diklaim oleh Indonesia, untuk Shell. Pada saat yang
sama, pemerintah Indonesia memberikan izin kepada ENI perusahaan Italia untuk
eksplorasi minyak dan gas di blok Ambalat. Indonesia kemudian mengirim kapal
perang dan jet tempur ke daerah tersebut, memaksa Malaysia melakukan
penghentian kegiatan.
Rumusan Masalah
Setelah menyimak mengenai sengketa wilayah perbatasan Malaysia-Indonesia ,
tepatnya di Ambalat. Terdapat beberapa pertanyaan yang dapat diajukan , yaitu : 1.

Apa yang melatarbelakangi perilaku klaim Malaysia? 2.

Apa saja yang menjadi dasar hukum bahwa blok ambalat adalah milik Indonesia ?

3.

Mengapa Indonesia tidak ingin membawa masalah blok ambalat ke Mahkamah


Internasional?

4.

Bagaimana usaha yang dapat digunakan pemerintah Indonesia untuk


mempertahankan blok Ambalat sebagai milik negaranya?

6
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 130
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Syaiful Bahri,
Sengketa Blok Ambalat dan Kedaulatan RI,
http://www.suaramerdeka.com/harian/0503/08/opi03.htm ,
diakses pada 20 Maret 2014 pukul 21.22 WIB.

Skip to main content

 Log In
 Sign Up

docx

MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL KONFLIK BLOK AMBALAT


ANTARA IN…

15 Pages

MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL KONFLIK BLOK


AMBALAT ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA

Uploaded by

E. Ayuningtyas

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 131


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

or download with email

MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL KONFLIK BLOK


AMBALAT ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA

Download

11

D.

Usaha yang Dapat Diterapkan Oleh Indonesia dalam Menyelesaikan Konflik

Ambalat 1.

Melalui Departemen Luar Negeri

Posisi Indonesia dapat diakatakan kuat menurut landasan hukum yang ada.
Jadi Deplu berfungsi sebagai juru bicara kenegaraan melakukan diplomasi.
Dimana menekankan kembali kepada Malaysia mengenai perjanjian
Internasional dan landasan hukum bahwa Ambalat sejatinya adalah milik
Indonesia. Walaupun bisa dikatakan Malaysia sukar untung diajak
berkompromi , namun Deplu harus terus mencoba sebaik mungkin demi
mempertahankan kedaulatan negara. 2.

Melalui Militer : TNI AL Adanya Tentara Negara Indonesia adalah untuk


berperan sebgai penegak hukum dan komponen utama dalam pertahanan
negara. Oleh sebab itu untuk mempertahankan kestabiitasan perairan wilayah
Ambalat, militer dapat dikerahkan. Dan berfungsi menjaga agar tidak ada
kapal Malaysia yang melanggar kedaulatan wilayah Indonesia. Meskipun
tidak diperhadapkan perang secara langsung. Dengan adanya penjagaan dari
militer tersebut diharapkan bisa memberi efek jera bagi kapal Malaysia yang
melintas tanpa izin. Dan menindak tegas penyelewengan yang ada, sehingga
Indonesia tidak diremehkan oleh Malaysia. Jangan sampai dengan sikap
Indonesia yang tidak membawa maslaah ni ke ICJ/ Mahkamah Internasional
membuat Malaysia merasa diposisi status qou. Melihat kasus sebelumnya
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 132
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo

yaitu Melalui
PulauICJ (Internasional Court of Justice)
Sipadan dan Ligitan , status qou bagi Indonesia adalah wilayah
sengketa tidak boleh tersentuh, melainkan bagi Malaysia staus qou nya
adalah wilayah tersebut adalah milik mereka. Rugi bukan bila dibiarkan itu
terjadi.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 133


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 134


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 135


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 136


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

12

BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Demikian permasalahan mengenai konflik sengketa Ambalat antara Malaysia
dan Indonesia yang telah diulas. Ambalat memang patut untuk
dipertahankan. Dan Indonesia sebagi pemiliknya menurut landasan hukum
yang berlaku patut menjaganya. Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan
menjadi pelajaran berharga bahwa, Indonesia harus lebih memperhatikan
pulau , perairan yang berada di kawasan perbatasan. Sebagai aktor politik
yang rasional Indonesia tidak mau secara gegabah
mengajukan permasalahan ini ke pada Mahkamah Internasional ataupun
memutuskan perang. Hal tersebut karena: 1.

Melihat dukungan negara lain yang ada membantu Malaysia 2.

Secara ekonomi Indonesia tidak siap bila harus bertarung lewat perang,
karena ada kebutuhan negara yang tak kalah pentingnya. 3.

Membangun image di dunia Internasional bahwa Indonesia tidak arogan dan


ramah pada negara tetangga. Akantetapi bukan berarti pemerintah Indonesia
lepas tangan begitu saja bila kedaulatan negara terancam. Melalui Deplu dan
pertahanan militer terbukti bahwa setidaknya ada upaya untuk
mempertahankan wilayah teritorial negara yang juga sebagai bentuk dari
wilayah kedaulatan. Kemudian belajar dari kasus lepasnya Pulau Sipadan
dan Ligitan, Indonesia harus lebih melihat bagaimana keadaan daerah
perbatasan dan memperhatikannya. Membuat batasan antar negara secara
jelas sehingga mencegah negara lain yang mencona mengeklaim milik
negara. Demikian makalah ini telah disusun, semoga menambah khasanah
ilmu pengetahuan bagi para pembaca. Serta mengajarkan kita untuk merawat
dan mempertahankan apa yang kita miliki, supaya tidak direbut oleh orang
lain. Saya rasa masih dapat kekurangan dalam penulisannya, jadi masih
dibutuhkan saran dan kritikan untuk revisi makalah ini menjadi lebih baik.
Akhirkata penulis ucapkan terimakasih atas perhatiannya. Sekian

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 137


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 138


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 139


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

13

Lampiran

http://3.bp..com/_kBur5TEhtfw/SlL_I2GTbBI/AAAAAAAAAUY/-
1CFyLJcBjo/s400/ambalat%20issue.jpg

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2012/03/Marinir-ambalat-
karang-unarang11.jpg
http://1.bp.blogspot.com/_gJQb1fUeW28/TH39LCw1bjI/AAAAAAAAAH
Q/fizpJd6ZXNM/s1600/ambalat-1.jpg
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Mercusuar-Ambalat.jpg
http://media.viva.co.id/thumbs2/2008/10/14/55596_kapal_perang_tni_663_3
82.jpg
http://i.ytimg.com/vi/x7A2llEF8Cc/0.jpg

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 140


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 141


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

14

DAFTAR PUSTAKA
Hadiwijaya, Suryo Sakti. 2011.
Perbatasan Negara dalam dimensi Hukum Internasional
. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sodik, Dikdik Mohamad. 2011.
Hukum Laut Internasional dan Pengaturannya di Indonesia
. Bandung : Refika Aditama. Adolf, Huala. 2006.
Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional.
Jakarta: Sinar Grafika. Koers, Albert W. 1991.
Konvesi Perserikatan Bangsa- Bangsa tentang Hukum Laut , Suatu
Ringkasan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

READ PAPER

 About
 Blog
 People
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 142
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
 Papers
 Job Board
 Advertise

 We're Hiring!

 Help Center

 Find new research papers in:


 Physics
 Chemistry
 Biology
 Health Sciences
 Ecology
 Earth Sciences
 Cognitive Science
 Mathematics
 Computer Science

 Terms
 Privacy
 Copyright
 Academia ©2018

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 143


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 144


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 145


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

READ PAPER

 About
 Blog
 People
 Papers
 Job Board
 Advertise

We're Hiring!

 Help Center

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 146


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
 Find new research papers in:
 Physics
 Chemistry
 Biology
 Health Sciences
 Ecology
 Earth Sciences
 Cognitive Science
 Mathematics
 Computer Science

 Terms
 Privacy
 Copyright
 Academia ©2018

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 147


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

PENYELESAIAN SENGKETA TERHADAP


KASUS IMUNITAS NEGARA MELALUI ICJ
(INTERNATIONAL COURT OF JUSTICE) /
MAHKAMAH INTERNASIONAL
Julianto Jover Jotam Kalalo
Universitas Musamus Merauke
Email: joverkalalo@gmail.com
Abstract
International Court of Justice as the largest international dispute resolution
expected to be able to facilitate the settlement of disputes among member States.
With its function as an international organization that protects world peace and
security. Settlement of disputes jurisdiction in the case of the State Immunity
substantially greater emphasis on the peaceful settlement of disputes in its
member countries. International Court's decision can be interpreted as an
assurance contained in the rules of international law that determines how the
legal relationship between the two countries litigants in the International Court of
Justice in which the rules of international law issued by the International Court of
Justice judges who determine the state dispute settlement issues.
Keywords: dispute resolution, state immunity, international court

Abstrak
Mahkamah Internasional sebagai tempat penyelesaian sengketa internasional
yang terbesar diharapkan mampu untuk menjembatani penyelesaian sengketa
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 148
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
antar Negara anggotanya. Dengan fungsinya sebagai organisasi internasional
yang melindungi perdamaian dan keamanan dunia. Penyelesaian sengketa
yurisdiksi negara dalam kasus Imunitas Negara pada hakekatnya menekankan
upaya secara damai dalam penyelesaian sengketa negara anggotanya. Keputusan
Mahkamah Internasional dapat diartikan sebagai suatu kepastian yang terdapat
di dalam peraturan hukum internasional yang menentukan bagaimana hubungan
hukum antara kedua negara yang berperkara di Mahkamah Internasional dimana
ketentuan hukum internasional yang dikeluarkan oleh hakim Mahkamah
Internasional yang menentukan penyelesaian persoalan sengketa negara tersebut.
Kata kunci : penyelesaian sengketa, imunitas negara, mahkamah internasional

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 149


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

PENDAHULUAN

P ada awalnya negaralah yang memiliki yurisdiksi secara mutlak dan


ekslusifitas teritorialnya.1 Sebagai bagian dari komunitas internasional
setiap negara berdaulat dipandang sama di mata hukum internasional, hal
ini dikenal dengan asas ‘Equality of States’. Declaration on Principles of
International Law Concerning Friendly Relations and Co-operation Among
States in Accordance with the United Nations Charter 1970 mempertegas asas
ini dengan mengemukakan definisi tentang prinsip ‘persamaan kedaulatan
negara’. Majelis Umum PBB (United Nations General Assembly) yang
membuat definisi tersebut menyatakan bahwa persamaan kedaulatan negara-
negara (the principle of sovereign equality of states) adalah sebagai berikut:
“All the States enjoy sovereign equality. They have equal rights and duties and are
equal members of the international community, notwithstanding differences

of an economic, social, political or other nature.2 “Semua negara menikmati


persamaan kedaulatan. Mereka mempunyai kesamaan hak-hak dan kewajiban-
kewajiban dan persamaan sebagai anggota masyarakat internasional, tanpa
memandang perbedaan-perbedaan ekonomi, sosial, politik, dan keadaan
lainnya.” Berdasarkan asas atau prinsip tersebut maka lahirlah suatu konsekuensi
dimana suatu negara berdaulat tidak dapat melaksanakan yurisdiksi
3
terhadap negara berdaulat lainnya. Namun dalam perkembangannya, karena
adanya keinginan bekerjasama dalam hal ini adalah kerjasama internasional
untuk saling memenuhi kebutuhan antar negara yang satu dengan negara
yang lain maka muncullah organisasai internasional.4 Organisasi
internasional tumbuh karena adanya kebutuhan dan kepentingan masyarakat antar-
bangsa sebagai wadah serta alat untuk melaksanakan kerjasama internasional.
Hans Kelsen menulis:

“a most important restriction of the personal and the teritorial sphere of


validity .... of the jurisdiction of the state, results from the principle of

1
Ade Maman Suherman, Organisasi Internasional & Integritas Ekonomi Regional
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 150
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional
Dalam Perspektif Hukum danCourt of Justice)
Globalisasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia), 2003, h. 23.
2
Declaration on principles of International Law Concerning Friendly Relations and Co-
operation Among States in Accordance with the United Nations Charter 1970. Dapat di download
di: http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=A/RES/2625(XXV)
3
J. G. Starke. Pengantar Hukum Internasional 1 (Cetakan X. Sinar Grafika: Jakarta,

2001), h.279

4
Ibid, h. 4.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 151


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

general international law that no state has jurisdiction over another


state. This principle is usually presented as a consequence of the
fundamental right of equality and formulated as par in parem non habet
imperium (equals do not have jurisdiction over each other).”5
Kelsen berpendapat bahwa prinsip suatu negara tidak memiliki yurisdiksi
terhadap negara lain, merupakan sebuah konsekuensi dari hak fundamental
negara berdaulat yakni ‘equality’ atau ‘persamaan derajat’ antar setiap negara-
negara berdaulat tersebut dan prinsip itu kemudian diformulasikan dalam
idiom yang dikenal dalam hukum internasional sebagai - par in parem non
habet imperium (an equal has no power over an equal). Konsekuensi yang lahir
dari asas persamaan derajat antar negara-negara berdaulat inilah yang
kemudian melahirkan doktrin foreign state immunity atau imunitas negara
(asing).
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan organisasi internasional
yang paling besar selama ini dalam sejarah pertumbuhan kerjasama semua
bangsa di dunia di dalam berbagai sektor kehidupan internasional.6 Oleh
sebab itu sebagai salah satu fungsi daripada PBB adalah untuk menyelesaikan
kasus-kasus internasional yang terjadi. Sebagaimana yang tercantum di dalam
pembukaan Piagam PBB :
“We the peoples of the united nations determined to save succeeding
generations from the scourage of war…” (PBB bertujuan hendak
menyelamatkan generasi penerus dari ancaman terhadap perang). Oleh sebab
itu PBB berperan aktif di dalam menyelesaikan setiap sengketa-sengketa
yang terjadi diantara negara-negara di dunia. Salah satu prinsip yang
dipegang PBB di dalam menyelesaikan setiap sengketa yang ditangani seperti
yang tecantum di dalam Pasal 2 ayat (3) Piagam PBB: “All members shall
settle their international disputes by peaceful means in such manner that
international peace and security, and justice, are not endangered”(Setiap
anggota harus menyelesaikan sengketa internasional dengan cara damai yang
tidak membahayakan keamanan dunia).

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 152


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui Mahkamah
ICJ (Internasional Court of Justice)
Internasional sebagai
tempat penyelesaian sengketa
internasional yang terbesar diharapkan mampu untuk menjembatani penyelesaian
sengketa antar Negara anggotanya. Dengan fungsinya sebagai organisasi
internasional yang melindungi perdamaian dan keamanan dunia seperti yang

5
Hans Kelsen.. Principles of International Law (Reinhart & Company Press, 1956),

h.235
6
Sumaryo Sur yokusumo, Organisasi Internasional, ( Jakarta: UI-Press, 1987), h. 1.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 153


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

tertuang dalam Piagam PBB yang pada hakekatnya menekankan upaya secara
damai dalam penyelesaian sengketa negara anggotanya.
Penyelesaian sengketa yurisdiksi negara dalam kasus Imunitas Negara
s e p e r t i Germany v. Italy (Greece Interveneng), Jurisdictional Immunities of
the State, Judgment, ICJ, 3 Feb 2012, Germany v. Italy, Application Instituting
Proceedings Jurisdictional Immunities of the State, ICJ, 23 december 2008,
merupakan kasus-kasus imunitas yang dipersengketakan di dalam ICJ (Internasional
Court Of Justice)/ Mahkamah Internasional sehingga dengan melihat kasus
imunitas tersebut sangat ditinjau dari landasan serta instrumen hukum
internasional dalam menyelesaikan sengketa m e l a l u i ICJ (international court of
justice) / mahkamah internasional.

PEMBAHASAN
A. Doktrin Imunitas Negara (Foreign State Immunity)
Dalam Black’s Law Dictionary, imunitas atau immunity didefinisikan
sebagai ‘any exemption from a duty, liability, or service or process’, 7 (terjemahan
bebas: setiap pembebasan dari sebuah kewajiban, tanggung jawab, atau tugas
atau proses). Yang akan dibahas disini adalah imunitas, yakni imunitas negara
seperti yang telah diatur dalam United Nations Convention on Jurisdictional
Immunities of States and Their Property 2004. 8 Pasal 5 dari konvensi tersebut
menyatakan bahwa “a State enjoys immunity, in respect of itself and its property,
from the jurisdiction of the courts of another State subject to the provisions of the
present Convention.”9
Imunitas ini adalah imunitas yang dimiliki negara dari yurisdiksi
pengadilan negara lain, yang dibedakan dari imunitas yang dimiliki oleh kepala

7
Black’s Law Dictionary, 2004. 8th Edition, h. 765

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 154


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ
8 (Internasional
Sebelum Courttentang
membahas of Justice)
imunitas lebih lanjut lagi, sangatlah penting untuk
membedakan antara konsep ‘non-justiciability’ (tidak dapat diadili) dan immunity
(imunitas). Kedua hal ini sekilas hampir sama, namun menurut Martin Dixon, suatu hal
dikatakan non-justiciable apabila pengadilan nasional tidak memiliki kompetensi untuk
melaksanakan yurisdiksi sama sekali. Hal ini dikarenakan secara substantif masalah tersebut
bukanlah subjek dari proses peradilan suatu pengadilan nasional. Sedangkan imunitas adalah
ketika dimana suatu pengadilan seharusnya dapat memiliki yurisdiksi terhadap suatu subjek
permasalahan, tetapi wajib untuk tidak melaksanakan yurisdiksinya terhadap hal tersebut karena
salah satu pihak adalah negara berdaulat atau pemerintah dari suatu negara. Imunitas
didasarkan kepada identitas pihak yang berperkara (ratio personae), sedangkan non-justiciability
didasarkan pada isi dari permasalahan (ratio materiae).
9
United Nations Convention on Jurisdictional Immunities of States and Their Property

2004, pasal.5

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 155


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

negara atau pejabat diplomatik. Imunitas negara sendiri telah berkembang dari
imunitas absolut sampai imunitas terbatas. Imunitas negara adalah ketika suatu
pengadilan nasional seharusnya memiliki yurisdiksi terhadap suatu kasus yang
menjadi perselisihan, tetapi wajib untuk tidak melaksanakan yurisdiksinya dalam
kasus tersebut karena pihak lawannya adalah negara yang berdaulat atau
pemerintah.10
Menurut Higgins, dalam hukum internasional klasik, negara, termasuk
pemerintah daripadanya, diberikan kekebalan dari yurisdiksi teritorial negara lain.
Berbagai alasan untuk kebijakan telah diusulkan, dan semua saling terkait. Pertama,
alasan tersebut dapat ditemukan dalam doktrin kedaulatan negara: par im parem
non habet imperium. Tidak ada negara yang bisa ditundukkan kepada hukum-
hukum di negara lain. Kedua, bila negara dapat tunduk pada yurisdiksi negara lain
maka hal tersebut akan menyinggung martabat dari negara yang bersangkutan.
Dalam Belge Parlement, Brett LJ mengemukakan tentang kewajiban setiap
negara berdaulat untuk menghormati kemerdekaan dan martabat
setiap Negara berdaulat lainnya.11 Pendapat Higgins ini tidak jauh berbeda
dengan Oppenheim yang mengemukakan bahwa prinsip imunitas negara
bukan hanya lahir dari prinsip persamaan kedaulatan negara tetapi juga dari
prinsip kemerdekaan dan martabat negara.12
Sedikit berbeda Cassese yang berpendapat bahwa doktrin imunitas
negara asing didasarkan pada dua pemikiran. Pertama, negara tidak boleh
mengganggu tindakan publik dari negara asing untuk menghormati
kemerdekaan mereka. Kedua, secara umum dan berkaitan dengan keputusan baik
domestik dan keputusan yang dibuat oleh negara-negara asing, lembaga peradilan
tidak boleh mengganggu pelaksanaan kebijakan luar negeri baik oleh otoritas

pemerintah nasional atau asing, pada prinsip pemisahan kekuasaan.13

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 156


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ
10 (Internasional
Martin Court ofonJustice)
Dixon, Textbook International Law. 3rd Edition. (Blackstone Press Limited:
Britain, 1996), h.157
11
Rosalyn Higgins. Problems and Process; International Law and How to Use it.
(Oxford University Press: United Kingdom, 1994), h.74-75
12
Robert Jennings & Arthur Watts, Oppenheim’s International Law. 9 th Edition.
(Longman: London, 1996), h. 342
13
Antonio Cassese, International Law. 2nd Edition (Oxford University Press: New York,

2005), h.99

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 157


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

B. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan


Sengketa (dispute) menurut Merrils adalah ketidak sepahaman mengenai
sesuatu. Adapun John Collier & Vaughan Lowe membedakan antara sengketa
dengan konflik (conflict). Sengketa adalah “a specific disagreement concerning a
matter of fact, law or policy in which a claim or assertion of one party is met with
refusal, counter claim, or denial by another” sedangkan konflik adalah istilah umum
atau genus dari pertikaian antara pihak pihak tertentu. Dengan demikian, setiap
sengketa adalah konflik, tetapi tidak semua konflik dapat dikategorikan
sebagai sengketa. Sengketa yang dimaksud disini adalah sengketa internasional
yang jelaslah bukan secara eksklusif merupakan urusan dalam negeri suatu negara.
Sengketa internasional juga tidak hanya eksklusif menyangkut hubungan
antarnegara saja mengingat subjek-subjek hukum internasional saat ini sudah
mengalami perluasan sedemikian rupa hingga melibatkan banyak aktor
non-negara.14 Friedmann mengemukakan bahwa karakteristik sengketa hukum
adalah sebagai berikut:15
1. capable of being settled by the application of certain
principles and rules of international law
2. influence vital interest of State such as territorial integrity
3. implementation of the existing international law enough to
raise a justice decision and support to progressive international
relation
4. the dispute related with legal rights by claims to change the
existing rule.
Pengadilan adalah salah satu dari sekian banyak jalan untuk
menyelesaikan sengketa yang dimaksudkan diatas. Menyelesaikan sengketa
internasional tentu adalah merupakan tugas dari pengadilan internasional. Ada
beberapa pengadilan internasional diantaranya yakni International Court of
Justice (ICJ), Permanent Court of International Justice (PCIJ), International
Tribunal for the Law of the Sea (Mahkamah Hukum Laut Internasional), berbagai
Ad Hoc Tribunal, juga International Criminal Court (ICC). ICJ yang merupakan
suksesor daripada PCIJ adalah pengadilan yang mengadili sengketa antarnegara di
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 158
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
bidang hukum internasional. Mahkamah Hukum Laut Internasional khusus
mengadili sengketa dibidang hukum laut internasional, dan ICC beserta dengan
beberapa ad hoc tribunal adalah pengadilan untuk mengadili individu yang

14
Sefriani, Hukum Internasional: Suatu Pengantar (Cetakan I. PT Rajagrafindo Persada:
Jakarta, 2010), h.322
15
Ibid, h.323

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 159


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

diduga telah melakukan kejahatan internasional (international crime). 16 Diantara


pengadilan-pengadilan ini, ICJ dianggap sebagai cara utama penyelesaian
sengketa hukum antar Negara.

C. ICJ (International Court Of Justice) / Mahkamah Internasional


ICJ atau yang dikenal dengan World Court atau Mahkamah
Internasional adalah organ yudisial utama dari PBB, yang beranggotakan 15
hakim yang dipilih oleh General Assembly (Majelis Umum) dan Security
Council (Dewan Keamanan). Mahkamah ini berkedudukan di Den Haag, Belanda,
di Istana Perdamaian (Peace Palace), namun hal ini tidak menutup kemungkinan
pengadilan bersidang di tempat lain bila dianggap perlu.17 Sidang pada prinsipnya
dihadiri oleh 15 anggota;18 tetapi quorum anggota cukup untuk mengadili suatu
perkara. Biasanya persidangan dilakukan oleh 11 anggota tidak termasuk hakim-
hakim ad hoc. ICJ memilih ketua dan wakil ketuanya untuk masa jabatan tiga
tahun dan meraka dapat dipilih kembali.19 ICJ juga mengangkat paniteranya dan
pegawai-pegawai lain yang dianggap perlu.20 Bahasa-bahasa resmi menurut pasal
39 Statuta adalah perancis dan Inggris.21 Atas permintaan salah satu dari pihak
yang bersengketa, ICJ dapat mengizinkan penggunaan bahasa lain.22 Mengenai
hukum yang dipakai telah ditetapkan oleh ketentuan-ketentuan dalam pasal 38
Statuta. Pasal tersebut menyatakan:

The Court, whose function is to decide in accordance with international law


such disputes as are submitted to it, shall apply:

16
Ibid, h.342

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 160


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ
17 (Internasional
Statute Court of Justice)
of International Court of Justice, San Fransisco, 1945 [ICJ Statute],
pasal.22(1); “The seat of the Court shall be established at The Hague. This, however, shall not
prevent the Court from sitting and exercising its functions elsewhere whenever the Court considers
it desirable.”
18
Ibid, pasal.3(1),; “The Court shall consist of fifteen members, no two of whom may be
nationals of the same state”
19
Ibid, pasal.21(1), “The Court shall elect its President and Vice-President for three
years; they may be re-elected.”
20
Ibid, pasal.21(2). “ The Court shall appoint its Registrar and may provide for the
appointment of such other officers as may be necessary”
21
Ibid, pasal.39(1); “The official languages of the Court shall be French and English ... “

22
Ibid, pasal.31(3); “The Court shall, at the request of any party, authorize a language
other than French or English to be used by that party.”

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 161


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Learn
more
Got it!

 Home
 BERITA
 TUGAS
 SEHAT
 BISNIS
 PROOF
 STYLE
 INFOTAIMENT

1. Home
2. Tugas

1. 12 Contoh Sengketa Antar Negara


internasional
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 162
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui
Saturday, ICJ08,
April (Internasional
2017 Court of Justice)

SENGKETA INTERNASIONAL ANTARA THAILAND DAN KAMBOJA


Penyebab Terjadinya Sengketa.

Sengketa Sengketa Kuil Preah Vihear sejak 1962 telah memicu konflik berdarah antara
Thailand dan Kamboja. Konflik akibat sengketa kuil tersebut kembali pecah pada 22 April
lalu. Pemerintah Kamboja dan Thailand mengklaim bahwa kuil tersebut milik kedua
negara. Pada tahun 1962, Mahkamah Internasional di Den Haag memutuskan bahwa candi
dari abad ke-11 itu milik Kamboja. Namun gerbang utama candi tersebut berada di
wilayah Thailand. Hingga kini, masih tetap terjadi baku tembak di perbatasan dekat candi
antara kedua belah pihak, sampa saat ini 18 Prajurit kedua belah pihak dinyatakan tewas
dan memicu lebih dari 50 ribu warga dievakuasi ke pusat-pusat pengungsian.
Thailand dan Kamboja juga saling tuding mengenai siapa yang pertama kali menarik
pelatuk senjata. Menurut Pemerintah Thailand, insiden dimulai ketika pasukan Kamboja
menembaki pihak Thailand. Sedangkan menurut Pemerintah Kamboja, Militer Thailand
melanggar garis perbatasan dan menyerang pos militer kami di sepanjang perbatasan dari
Ta Krabey hingga wilayah Chub Koki yang berada jauh di tengah wilayah Kamboja.
Tujuannya untuk mengambil alih kedua candi yang diklaim milik Kamboja.

Penyelesaian Sengketa.

Pemerintah Kamboja memilih jalan meminta bantuan pengadilan tertinggi Perserikatan


Bangsa-Bangsa (PBB). Negara itu meminta pengadilan internasional memerintahkan
Thailand menarik tentaranya dan menghentikan aktivitas militer mereka di sekitar kuil
yang menjadi lokasi sengketa. Thailand dan Kamboja selanjutnya meminta kesediaan

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 163


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui
Indonesia ICJ (Internasional
berperan Court of Justice)
sebagai penengah konflik yang terjadi di antara keduanya. Permintaan
ini disambut baik Pemerintah Indonesia dan diwujudkan dengan cara membentuk tim
peninjau. Komposisi tim peninjau terdiri dari unsur sipil dan militer, yakni dari staf
Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan staf dari Kementerian Pertahanan serta
perwira militer TNI.
Indonesia sebagai ketua ASEAN sejak awal terjadinya bentrokan telah turut andil
dalam upaya mendamaikan kedua negara. Peran serta Indonesia didukung penuh oleh
Kamboja yang menyetujui rencana pengiriman tim peninjau dari Indonesia untuk
mengawasi gencatan senjata. Namun pada akhirnya pihak Thailand menentang yang
mengatakan bahwa permasalahan perbatasan seharusnya adalah masalah bilateral dan
tidak melibatkan pihak ketiga.
Konflik Kamboja-Thailand ini juga menjadi pembahasan dalam pertemuan KTT
ASEAN ke-18 di Jakarta. Pada tanggal 7-8 di Istana Bogor. Perundingan tersebut tidak
menghasilkan kesepakatan apapun. Hal ini dikarenakan Thailand menolak tiga permintaan
Kamboja terkait usaha demokrasi perbatasan.
Salah satu tuntutan Kamboja untuk Thailand adalah diadakannya kembali pertemuan
pembahasan perbatasan atau pertemuan Joint Border Commission (JBC) di Indonesia.
Indonesia dipilih sebagai tempat pertemuan JBC karena Indonesia sebagai ketua ASEAN
telah diberi mandat oleh Dewan Keamanan PBB untuk menengahi perselisihan kedua
Negara. Pihak Thailand menolak hal ini. Mereka menginginkan JBC hanya dilakukan
oleh kedua negara (Kamboja dan Thailand), tanpa peran Indonesia.
Tuntutan lain yang ditolak Thailand adalah dikirimkannya tim teknis dari Kamboja ke
23 titik perbatasan yang dipersengketakan kedua negara, dan dilakukannya foto pemetaan
wilayah untuk mengidentifikasi pilar perbatasan. Thailand menolak memenuhi tuntutan
tersebut ialah karena mereka harus terlebih dahulu mengajukan hal itu kepada parlemen
Thailand untuk diratifikasi. Thailand berprinsip, tuntutan baru dapat dipenuhi apabila
ratifikasi telah dilakukan. Di sisi lain, Kamboja menilai permintaan izin kepada parlemen
Thailand adalah prosedur yang terlalu lama dan bertele-tele. Menurut Kamboja, itulah
sebabnya hingga kini perundingan perbatasan antarkedua negara tidak pernah
rampung. Kamboja pun menuduh Thailand tidak serius menerapkan diplomasi damai
dalam berunding.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 164


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Malaysia vs China

Salah satu sengketa perbatasan terbesar yang melibatkan Malaysia adalah perebutan
Kepulauan Spratly di Laut China Selatan. Gugusan terumbu karang yang diyakini kaya
minyak ini diperebutkan oleh Malaysia, Filipina, Taiwan, China dan Vietnam.

Malaysia adalah negara terakhir yang mengklaim Spratly, yaitu pada 1979 dengan
menunjukkan peta perbatasan laut mereka. Klaim Malaysia ini diprotes China, Vietnam
dan Filipina, serta memicu sengketa baru dengan Singapura dan Indonesia terkait pulau-
pulau yang baru pertama kali muncul dalam peta tersebut.

Malaysia mengklaim puluhan pulau kecil di Spratly yang terletak 200 mil laut dari Zona
Ekonomi Eksklusif mereka.

Hingga saat ini, sengketa ini masih belum menemui titik terang. Tahun 2002 ditetapkan
"Deklarasi Perilaku Pihak-pihak di Laut China Selatan" yang berhasil meredam
ketegangan di perairan ini. Namun, deklarasi ini bukanlah "tata berperilaku" yang
mengikat seperti yang diinginkan oleh banyak pihak.

Kini beberapa negara pengklaim menuduh China mulai berusaha menguasai Spratly,
ditandai oleh reklamasi untuk landasan udara militer. Selain diyakini kaya minyak dan
gas, wilayah ini merupakan jalur pelayaran dagang terbesar.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 165


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
2. Sengketa Antara Inggris – Argentina
1. Penyebab Terjadinya Senketa
Kepulauan Falkland pada awalnya diperebutkan Inggris dan Spanyol selama bertahun-
tahun. Sampai pada 1816, terjadi perkembangan baru di Amerika Selatan. Argentina
menyatakan merdeka dari jajahan Spanyol, dan membuat batas wilayah negaranya sampai
ke Kepulauan Falkland. Jadilah kini, Inggris yang berseteru dengan Argentina
memperebutkan kepulauan di Amerika Selatan itu.
Perebutan itu terus berlangsung selama bertahun-tahun. Bahkan Argentina berhasil
memasukkan masalah klaim kepulauan itu ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Pada
1965, PBB mengeluarkan Resolusi 2065 yang menyebutkan perlunya penyelesaian
masalah itu, dengan memperhatikan kepentingan penduduk yang ada di kawasan tersebut.
Pulau Malvinas ditemukan pada tahun 1832 oleh orang-orang Inggris dan menjadi salah
satu koloni Inggris. Argentina sendiri selalu mengklaim bahwa Malvinas adalah bagian
dari kawasan negaranya. Dengan alasan inilah, Aregentina menyerbu Pulau Malvinas
pada tahun 1982. Tindakan Argentina ini tidak diterima oleh Inggris. Tentara Kerajaan
Inggris kemudian dikirim ke kawasan itu dan terjadilah pertempuran di antara keduanya.
Kecanggihan militer Inggris akhirnya mengantarkan tentara negara itu meraih
kemenangan dan mengusir tentara Argentina dari Malvinas. Meskipun secara militer
Argentina telah kalah, Bounes Aires masih melakukan langkah-langkah diplomasi untuk
memiliki pulau tersebut.
Kemudian tinjauan umum mengenai analisis hukum Internasional yang mengatur tentang
konflik antara Inggris dan Argentina akan disampaikan dalam makalah ini. Penulis juga
memberi contoh-contoh konkrit yang dihadapi oleh kedua negara ini dan dampak
peperangan yang terjadi, dan hubungannya dengan kajian persfektif hukum internasional
agar dapat dipahami secara detail.
Pada tahun 2003 (19 tahun setelah perang Falkland), Argentina kembali
mempermasalahkan keabsahan pulau Malvinas adalah milik Inggris. Argentina (walaupun
telah kalah dalam perang), tetap ngotot ingin menjadikan pulau tersebut adalah milik
kedaulatan negaranya. Klaim Argentina terhadap Kepulauan Malvinas yang menyebabkan
perang dengan Inggris tetap merupakan prioritas kebijaksanaan yang tinggi bagi
Argentina, kata Menteri Luar Negeri Argentina, Rafael Bielsa.
Berbicara kepada Komite Dekolonisasi PBB, Bielsa mengatakan, pemerintah Inggris
harus berhenti bersembunyi di belakang perang tahun 1982 itu untuk menghindari
perundingan mengenai isu kedaulatan pulau tersebut. Inggris menyebut kepulauan itu
sebagai Kepulauan Falklands dan berhasil mempertahankannya lewat perang tahun 1982
yang dimenangkannya. Merebut kembali kedaulatan kepulauan itu merupakan “tujuan tak
bisa disisihkan bagi rakyat Argentina,” kata Bielsa dalam persidangan yang khusus
disediakan bagi gugusan pulau Atlantik Selatan.

B. Cara Penyelesaian
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 166
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Berdasarkan hal tersebut dapat simpulkan untuk menyelesaikan sengketa kepulauan
Malvinas harus berakhir atau final di Mahkamah Internasional agar tak berselisih dan
menjadi dualisme persepsi mengenai kepemilikan wilayah Falkland, namun diawali
dengan:
1. Negosiasi antara Inggris dan Argentina secara baik baik. Menurut survey masyarakat
kedua belah negara menginginkan adanya kompromi mengenai masalah Malvinas.
Momen ini dapat dimanfaatkan sehingga terjadi kesepakatan mengenai pulau tersebut.
2. Penyelidikan. Dalam hal ini harus ada penyelidik independen untuk mencari fakta-fakta
dalam sengketa yang pada akhirnya akan menjadi pertimbangan untuk keputusan dalam
penyelesaian sengketa.
3. Mediasi. Langkah mediasi menurut saya sangat tepat untuk tahapan penyelesaian
sengketa sebelum dibawa ke Mahkamah Internasional jika gagal, terlebih ada banyak
pihak (negara) yang mendorong dan siap memfasilitasi upaya mediasi kedua negara,
antara lain Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menyatakan Amerika
Serikat siap membantu Argentina dan Inggris untuk menyelesaikan sengketa Kepulauan
Falkland.”Posisi kami adalah bahwa ini merupakan masalah yang harus diselesaikan
antara Inggris dan Argentina. Apabila kami bisa membantu memfasilitasi upaya semacam
itu, kami siap melakukan itu,” ujar Hillary di Montevideo, ibu kota Uruguay.
Apabila ketiga tahap tersebut telah dilaksanakan namun tetap gagal, maka menurut
penulis sebaiknya negara yang bersangkutan mengajukan gugatan ke mahkamah
internasional bukan ke badan arbitrase internasional. Hal ini dikarenakan salah satu
kekurangan badan arbitrase internasional adalah ‘proses penyelesaian sengketa melalui
arbitrase tidak menjamin bahwa putusannya mengikat. Hukum internasional tidak
menjamin bahwa pihak yang kalah/tidak puas dengan putusan akan melaksanakan
putusan.
Sedangkan esensi terbesar jika dimasukkan ke Mahkamah Internasional adalah mengenai
efektifitas putusan mahkamah itu sendiri. Hal ini terkait dengan kualitas pututusan yang
tercermin dari argumen hukum para hakim. Hingga sekarang belum terdengar jika pihak
atau salah satu pihak sampai menggugat putusan Mahkmah atau secara terbuka
memprotes keras putusan Mahkamah. Hal ini menunjukkan bahwa putusan dan wibawa
Mahkamah masih dihormati dengan baik.Sehingga diharapkan sengketa Malvinas akan
selesai dan tidak berlarut larut.
Malaysia vs Thailand

Ada dua wilayah di perbatasan Malaysia-Thailand yang menjadi objek sengketa, yaitu
wilayah Bukit Jeli di dekat Sungai Kolok dan perairan dekat Teluk Thailand.

Bukit Jeli adalah wilayah seluas 45 hektar yang dipersengketakan tahun 1990-an saat
dilakukan demarkasi oleh Malaysia.

Sementara sengketa Malaysia-Thailand di Teluk Thailand terjadi akibat tumpang tindih


klaim perbatasan. Solusi sementara, Malaysia dan Thailand pada 21 Februari 1979
menandatangani nota kesepahaman untuk menciptakan wilayah pengembangan bersama
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 167
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo

seluasMelalui
7.250 kmICJ persegi.
(Internasional Court of Justice)

Langkah ini kemudian diikuti oleh kesepakatan pada 30 Mei 1990. Berdasarkan
kesepakatan ini, kedua negara berhak melakukan eksploitasi bersama sumber daya alam
di wilayah pengembangan tersebut.

Kedua sengketa antara Malaysia dan Thailand berakhir tanpa ketegangan bersenjat

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 168


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Malaysia vs Singapura

Malaysia sempat berseteru dengan Singapura terkait wilayah Pedra Branca pada tahun
1979. Kasus ini diselesaikan di Mahkamah Pidana Internasional, ICJ, pada 2008 dengan
pembagian wilayah bagi dua negara yang bersengketa.

Sengketa dimulai tahun 1980 saat Singapura mengajukan protes atas peta yang dibuat
Malaysia tahun 1979, mencakup pulau Pedra Branca, Middle Rocks dan South Ledge.

Singapura berargumen Pedra Branca adalah adalah terra nullius, atau pulau yang tidak
pernah dimiliki oleh negara mana pun. ICJ memenangkan Singapura atas pulau Pedra
Branca. Sementara Malaysia mendapatkan Middle Rocks.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 169


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
3. Sengketa Pantai Antara Spanyol dan
Gibraltar
Spanyol mengancam menutup ruang udara bagi penerbangan ke Gibraltar dan
memberlakukan pungutan khusus di perbatasan.
Gibraltar Steuerparadies
Spanyol marah karena Gibraltar menenggelamkan 70 blok beton di daerah lepas
pantainya. Hal itu dilakukan untuk melindungi populasi ikan. Tapi blok-blok beton itu
merusak pukat para nelayan Spanyol yang mencari ikan di daerah pantai.
"Suka cita di Gibraltar sudah berakhir!" kata Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel
Garcia-Margallo. Ia mengancam akan menutup ruang udara Spanyol bagi pesawat yang
menuju Gibraltar. Semua orang yang ingin masuk ke Spanyol dari Gibraltar akan ditarik
bayaran 50 Euro.
Sengketa daerah pantai antara Spanyol dan Gibraltar, yang merupakan daerah kekuasaan
Inggris, memang sudah terjadi sebelumnya. Polisi pantai Inggris sering menghalau
nelayan Spanyol yang ingin menangkap ikan dekat pantai. Sementara polisi Spanyol
mengirim pengawalan khusus untuk para nelayan mereka.
Sengketa Daerah Pantai
Gibraltar adalah satu-satunya daerah jajahan Inggris di selatan Spanyol. Beberapa kali
Spanyol menuntut agar kawasan ini dikembalikan, tapi ditolak Inggris. Dalam beberapa
referendum yang dilaksanakan, hampir semua penduduk Gibraltar yang berjumlah sekitar
30.000 orang memilih berada di bawah administrasi Inggris.
Ketegangan terakhir dipicu oleh pertentangan tentang daerah pantai. Gibraltar
menenggelamkan blok-blok beton yang berfungsi sebagai karang buatan bagi populasi
ikannya. Kelompok pelindung lingkungan Greenpeace menyambut langkah itu, karena
pukat yang dipakai nelayan Spanyol merusak terumbu karang. "Pukat-pukat ini mencapai
dasar laut lalu ditarik oleh perahu. Ini merusak semua yang ada di dasar laut", kata juru
bicara Greenpeace Elvira Jimenez.
Bagi pemerintah Spanyol, Gibraltar tidak punya wewenang atas daerah lepas pantai. Jadi
mereka seharusnya tidak menenggelamkan blok-blok beton tanpa ijin Spanyol. Menteri
Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo sudah lama mengecam status
Gibraltar. Ia menyatakan tidak akan mengunjungi Gibraltar, selama bendera Spanyol tidak
berkibar di wilayah itu.
Tahun 2006 Spanyol dan Inggris pernah membuat perjanjian untuk mengelola bandara
Gibraltar bersama-sama. Tapi belakangan, ketegangan antara kedua negara meningkat
lagi.
Warga Spanyol di Perbatasan Protes
Spanyol memang belum melaksanakan ancamannya menutup ruang udara dan menarik
pungutan khusus 50 Euro. Tapi pengawasan di daerah perbatasan sekarang sudah

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 170


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
diperketat. Semua mobil diperiksa dengan ketat. Orang harus mengantri lama untuk bisa
masuk ke Spanyol. Protes lalu bermunculan.
Yang protes bukan hanya orang Gibraltar. Ada sekitar 6.000 warga Spanyol yang setiap
hari melewati perbatasan. Walikota La Linea, Gemma Araujo kesal: "Apa mereka juga
harus membayar 50 Euro setiap hari". La Linea terletak di perbatasan ke Gibraltar.
Para pengusaha La Linea ikut gusar. Selama ini mereka hidup dari bisnis di kawasan
perbatasan. Para pengusaha mengundang Menteri Luar Negeri Spanyol datang ke La
Linea agar bisa mengenal kota itu, sebelum ia melaksanakan ancamannya.
Uni Eropa mengimbau Spanyol agar tidak melakukan pengawasan berlebihan di
perbatasannya. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague berusaha menenangkan
situasi. "Kami setuju untuk bereaksi pada tindakan konkrit, bukan pada retorika. Kami
akan membahas hal ini dengan Spanyol", kata Hague.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 171


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Malaysia vs Indonesia

Malaysia memiliki beberapa sengketa perbatasan dengan Indonesia, di antaranya adalah


wilayah Tanjung Datu, Camar Wulan dan Ambalat.

Ambalat yang sekarang tengah ramai diberitakan adalah blok laut yang terletak antara
Kalimantan Timur dan Sabah.

Terletak di atas jantung basin Pasifik, Ambalat memiliki kekayaan laut yang kaya,
termasuk lebih dari 3.000 spesies ikan dan ratusan koral. Wilayah ini juga punya
cadangan minyak dan gas berlimpah yang diperkirakan bisa dieksploitasi hingga 30 tahun
lamanya.

Ambalat masuk dalam peta Malaysia tahun 1979, namun Indonesia menolaknya karena
peta itu belum terdokumentasikan di Majelis Umum PBB. Kendati masih dalam sengketa,
Malaysia telah mengembangkan potensi pariwisata laut di sekitar Ambalat.

Pemerintah Malaysia mengatakan tidak akan membawa perkara ini ke ICJ dan akan
memilih jalur diplomatis.

Rusia dan China


telah memveto resolusi PBB untuk menjatuhkan sanksi terhadap Suriah atas dugaan
penggunaan senjata kimia dalam konflik Suriah. Hal tersebut merupakan kali ke tujuh
bagi Rusia dan kali ke enam bagi China dalam memveto resolusi Dewan Keamanan (DK)
PBB.
Pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad dituduh melakukan
serangan kimia terhadap warga sipilnya. Namun mereka menyangkal tuduhan tersebut.
Namun, penyelidikan yang dilakukan PBB dan pengawas penggunaan senjata kimia
internasional telah menemukan bukti bahwa Pasukan Pemerintah Suriah telah
melancarkan tiga serangan menggunakan senjata kimia pada 2014 dan 2015.
Laporan itu menyebut, helikopter pasukan udara Suriah menjatuhkan gas klorin di area
yang dikuasai pemberontak sebanyak dua kali pada Maret 2015 dan April 2014.
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 172
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo

SepertiMelalui
dikutipICJ (Internasional
dari BBC, Rabu Court of Justice)penggunaan gas klorin sebagai senjata telah
(1/3/2017),
dilarang di bawah Konvensi Senjata Kimia pada 1997. Badan pengawas itu juga
menggunakan gas sulfur-mustard dalam serangannya.

Resolusi PBB pada 28 Februari 2017 itu dikeluarkan oleh Amerika Serikat, Inggris, dan
Prancis. Resolusi tersebut melarang penjualan helikopter ke Suriah, memicu sanksi
terhadap 11 komandan atau pejabat Suriah, dan 10 kelompok terkait serangan kimia.
Sembilan anggota Dewan Keamanan PBB mendukung resolusi terkait konflik Suriah
tersebut, sementara China, Rusia, dan Bolivia menyampaikan hak veto. Tiga negara lain,
Mesir, Kazakhtan, dan Ethiopia, memilih abstain.
Untuk meloloskan resolusi, DK PBB perlu dukungan dari sembilan negara dan tidak ada
veto dari lima anggota tetap, yakni AS, Prancis, Rusia, Inggris, dan China.
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa sanksi terhadap Suriah "benar-benar
tidak pantas". Ia menambahkan, hal itu akan merusak kepercayaan dalam perundingan
damai.
Rusia telah lama mendukung Suriah, di mana banyak perwira militer dilatih dan
dilengkapi oleh Rusia.
Moskow mengatakan, dukungan militer dan politik terhadap Pemerintah Suriah telah
membantu negara tersebut memerangi ISIS. Tapi kritikus Barat menuduh Moskow
menargetkan kelompok-kelompok oposisi yang didukung Barat.

Sementara itu Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi, mengatakan bahwa Beijing
menentang penggunaan senjata kimia. Namun Negeri Tirai Bamu itu menyebut, terlalu
dini untuk menjatuhkan sanksi saat investigasi masih berlangsung.
Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menyebut penolakan resolusi terkait konflik
Suriah itu sebagai sesuatu yang menyedihkan.

"Ini merupakan hari yang menyedihkan di Dewan Keamanan ketika anggota mulai
membuat alasan bagi negara-negara anggota lain yang membunuh rakyatnya sendiri," ujar
Haley.

Sengketa Pasokan Gas Antara Rusia dan Ukraina


Berlawanan dengan pernyataan Rusia dan Ukraina dalam sengketa gas, jumlah negara
yang mengalami penurunan pasokan gas sehubungan sengketa gas itu semakin bertambah.
Rusia dan Ukraina mengajukan konflik gasnya kepada UE.

Sementara sengketa gas Rusia Ukraina meruncing, pasokan gas ke Eropa makin
berkurang
Senin (05/01) Kroasia melaporkan turunnya pasokan gas dari Rusia, setelah akhir pekan
lalu Polandia, Rumania, Hungaria, Turki dan Ceko melaporkan pengiriman gasnya juga
berkurang.
Sekitar 80 persen pasokan gas Rusia untuk negara-negara Eropa Barat mengalir melalui
jaringan pipa yang melintasi Ukraina. Menurut Rusia dua jaringan pipa mengalirkan gas
untuk kebutuhan domestik Ukraina dan tiga jaringan pipa transit. Pasokan gas Rusia untuk
negara-negara Uni Eropa cukup rumit. Pada musim panas sebagian pasokan disimpan
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 173
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui
sementara di ICJ (Internasional
jaringan Courttanah
pipa bawah of Justice)
Ukraina. Jika pada musim dingin kebutuhan gas
Rusia sendiri lebih tinggi dan memasok gas lebih sedikit, maka Ukraina akan mengambil
dari cadangan gas di jaringan pipa bawah tanah tersebut.
Tepat di hari pertama tahun 2009, perusahaan energi Rusia Gazprom benar-benar
melakukan ancamannya dengan menghentikan pasokan gasnya kepada Ukraina.
Hari Minggu (04/01) perusahaan gas Ukraina Naftogas meminta Gazprom untuk
memasok sepenuhnya volume gas yang disepakati untuk jaringan pipa transit tersebut.
Melalui satu dari empat jaringan pipa utama hanya mengalir 20 juta meter kubik
dibanding 72 juta meter kubik gas. Hal ini menimbulkan masalah teknis dalam pembagian
gas bagi negara-negara penerima pasokan. Bulgaria, Polandia dan Rumania, yang sejak
Jumat (02/01) lalu memperoleh pasokan gas lebih sedikit daripada yang disepakati.
Naftogas menuduh Gazprom dengan sengaja mengurangi pengiriman gas agar Ukraina
dituding sebagai pencuri gas untuk kebutuhannya sendiri dan didiskreditkan Barat.
Perusahaan monopoli gas Rusia membantah tuduhan tersebut dengan menyatakan sudah
memenuhi kewajibannya secara penuh. Hari Sabtu lalu Gazprom mengumumkan akan
mengajukan Ukraina ke pengadilan internasional di Stockholm sehubungan pembajakan
gas secara ilegal. Naftogas mengancam dengan tuduhan balasan. Pengadilan pada Kamar
Dagang Swedia di Stockholm memiliki wewenang untuk kasus sengketa internasional.
Sengketa gas antara Ukraina dan Rusia meliputi harga baru pengiriman gas dan masalah
hutang. Rusia menuding Ukraina masih belum membayar hutang gas sebesar 1,5 milyar
dollar AS dan menuntut pembayaran hutang tersebut beserta denda yang mencapai sekitar
setengah milyar dollar AS.
Direktur Gazprom meminta Naftogas segera kembali ke meja perundingan. Namun sejauh
ini direktur Gazprom Alexej Miller dan direktur Naftogas Sergej Dumina belum berhasil
melakukan pendekatan dalam mengatasi tema sengketa. Sementara ini Gazprom
menaikkan drastis permintaan harga pasokan gasnya, menjadi 450 dollar per 1000 meter
kubik gas. Direktur Gazprom Alexej Miller
„Kami harap bahwa usulan tentang pengiriman gas kepada Ukraina dengan harga 450
dollar untuk 1000 meter kubik menjadi alasan perusahaan Naftogas Ukraina kembali ke
meja perundingan dalam waktu mendatang.“
Tampaknya harga pasokan gas baru yang merupakan harga tertinggi selama ini
merupakan tindakan hukuman. Ukraina menolak harga sebelumnya yakni 250 dollar per
1000 meter kubik, dan secara sepihak menghentikan perundingan. Tahun 2008, harga
yang dibayar Ukraina untuk pasokan gas hanya 118 dollar AS per 1000 meter kubik
Sengketa Serupa Terjadi Tiga Tahun Lalu

Sergei Kupriyanov, juru bicara perusahaan gas Rusia, Gazprom


Sengketa gas yang mengawali tahun 2009 antara Rusia dengan Ukraina ini, mengingatkan
akan konflik pasokan gas antara kedua negara tepat tiga tahun lalu. Ketika itu pasokan gas
ke Eropa Barat mengalami pengurangan. Kali ini Ukraina dan perusahaan gas Rusia
Gazprom, mengajukan masalahnya kepada Uni Eropa. Ukraina meminta dukungan dari
Uni Eropa. Jika Uni Eropa tidak membantu, suatu saat mereka juga akan merasakan
tekanan dari Rusia. Sementara harapan Gazprom seperti yang diungkapkan juru bicara
perusahaan gas Rusia itu, Sergej Kuprijanov: Dalam situasi ini, dimana Ukraina tidak
mengijinkan adanya pengamat dari pihak Rusia, mereka telah mengirimkan surat kepada
Komisi Uni Eropa dengan permintaan untuk diadakannya pengamat independen transit
gas yang melalui Ukraina. Tentang sengketa gas antara Rusia dan Ukraina, Ceko sebagai

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 174


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui
ketua baru ICJ (Internasional
Dewan Court of Justice)
Eropa melontarkan kritik tajam dan sementara ini menolak peran
sebagai penengah. Wakil Perdana Menteri Ceko, Alexandr Vondra
„Kami menilainya sebagai konflik yang murni di bidang komersial dan tidak akan
mencampurinya. Kami tidak akan menjadi penengah tapi kami akan bertindak.“
Vondra menekankan tidak seorangpun yang harus khawatir persediaan gas menipis dalam
waktu dekat akibat konflik tersebut. Persediaan gas di Eropa Tengah mencukupi. Agar
kondisi ini tetap berlangsung Ketua Dewan Eropa Ceko akan membentuk kelompok pakar
internasional yang akan mengunjungi Rusia dan Ukraina. Para pakar misalnya dapat
mengawasi stasiun pengukur di sepanjang jaringan pipa gas yang melalui Ukraina.
Langkah berikutnya akan dibicarakan dalam pertemuan informal tingkat menteri Jumat
mendatang di Praha.
Sinyal dari Ceko sebagai ketua Dewan Eropa sudah jelas, sengketa ini tidak ingin
dibiarkan berkepanjangan. Vaclav Bartuschka, pakar energi pada kementerian luar negeri
Ceko
„Jika konflik itu sampai berlarut-larut dan terulang kembali, Eropa memiliki kemungkinan
untuk melewati Rusia dan Ukraina bila menyangkut pemasokan dan penyaluran gas. Itu
adalah pesan kepada keduanya. Kami tidak memiliki alasan mengkaji setiap hal secara
rinci. Itu bukan urusan kami. Kami memiliki sebuah kontrak, dan kami ingin kontrak itu
dipenuhi. Titik.“
Pakar energi itu menekankan tidak seorangpun di Uni Eropa yang saat ini dapat
memperkirakan, siapa yang bersalah dalam konflik tersebut. Tidak seorang pun yang
memiliki akses ke data yang sebenarnya. Dan keterangan dari Rusia dan Ukraina sangat
berbeda satu dengan lainnya. (dk)

Sengketa Rusia Dan Jepang


Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 175
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Jepang mengajukan protes resmi penamaan Rusia terhadap lima pulau tak berpenghuni di
deretan Kuril yang disengketakan, di utara pulau Hokkaido Jepang.

"Langkah-langkah tersebut melawan sikap negara kita dan sangat disesalkan," kata
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga saat konferensi pers, dikutip dari CNN,
Selasa (15/2).

Sebanyak 56 pulau deretan Kuril telah menjadi wilayah sengketa dalam hubungan Jepang-
Rusia selama 72 tahun terakhir. Deretan Kuril menjadi bagian dari Rusia saat pembubaran
Uni Soviet pada 1991. Namun Jepang mengklaim empat pulau itu mengacu sebagai
wilayah Utara.

Sengketa teritorial lama juga telah mencegah kedua negara dari penandatanganan
perjanjian perdamaian untuk mengakhiri Perang Dunia II. Langkah untuk mengubah nama
pulau-pulau datang hanya dua bulan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu
dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di pertemuan KTT Nagato, Prefektur
Yamaguchi, untuk membahas sengketa negara mereka atas Kepulauan Kuril. Kedua
pemimpin juga membahas kemungkinan kegiatan ekonomi bersama di pulau-pulau
tersebut.

Akan tetapi Suga menegaskan insiden terbaru tidak akan mempengaruhi negosiasi
teritorial bilateral yang sedang berlangsung antara Jepang dan Rusia. Beberapa analis
mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe wajib mengeluarkan respons
terhadap penamaan pulau-pulau itu, untuk meredakan kaum nasionalis sayap kanan yang
menopang pemerintah. Namun Tokyo tidak mungkin ingin membahayakan hubungan
diplomatik dengan Moskow.

"Abe didukung oleh nasionalis sayap kanan. Itu berarti ia tidak dapat lemah dalam hal
ini," ujar Atsushi Tago, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Kobe.

Tago juga menilai Abe akan lebih memilih mempertahankan perjanjian kegiatan ekonomi
antara Jepang dan Rusia daripada mempermasalahkan hal tersebut.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 176


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Sengketa Jerman Barat Dan Jerman Timur

51 tahun lalu, pasukan Jerman Timur memasang pagar berduri dan batu bata untuk
memisahkan kota Berlin menjadi dua. Berlin, mulai 13 Agustus 1961, dipisahkan untuk
membedakan antara Jerman yang dikontrol Uni Soviet dan Jerman di bawah kendali
negara-negara Barat.
Tembok yang akhirnya dinamai "Tembok Berlin" ini berakar dari tercabiknya wilayah
Jerman pasca Perang Dunia II. Jerman dibagi menjadi wilayah okupasi Soviet, Amerika
Serikat, Inggris, dan Prancis.
Kota Berlin secara teknis masuk zona okupasi Soviet, namun tetap dibagi dua. Soviet
mengambil alih wilayah Berlin Timur, sedangkan negara-negara Barat di bagian Berlin
Barat.
Setelah usaha gagal Soviet memblokade Berlin di tahun 1948, negara yang lekat dengan
Tentara Merah-nya itu mulai mengencangkan pengawasan pada Berlin Timur. Hingga
tahun 1960, Soviet memaksa warga Jerman Timur terpisah dengan bagian barat dan
menjadikannya bagian dari negara satelit.
Pengekangan ini berbuah perpindahan warga secara besar-besaran. Dalam kurun 12 tahun,
sekitar tiga juta warga Jerman Timur pindah ke Jerman Barat untuk meraih penghidupan
lebih baik. Masuk tahun 1961, setiap harinya terjadi perpindahan 1.000 warga Jerman
Timur ke Barat. Mereka yang berpindah termasuk sumber daya manusia unggul seperti
buruh terlatih, kaum intelek, dan para profesional di bidangnya.

Untuk mencegah hal ini, pemimpin komunis Jerman Timur Walter Ulbricht mendapat izin
dari Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev untuk menutup segala akses penghubung
antara Timur dan Barat Berlin.
Pemisahan dua Jerman dimulai pada malam 12-13 Agustus 1961. Tentara Jerman Timur
merentangkan lebih dari 160 kilometer kawat berduri. Tak berapa lama, kawat ini diganti
tembok beton setinggi 1,8 meter dan membentang sepanjang 154 kilometer.

Kesan "penjara" dari tembok ini terlihat dari adanya menara penjaga, senjata mesin, dan
lampu besar dengan fungsi pencari manusia yang mencoba lolos. Setiap harinya, polisi
Jerman Timur yang dikenal dengan Volkspolizei berpatroli siang dan malam.

Bangun pagi di 13 Agustus 1961, warga Berlin tersentak ketika sadar terpisah dengan
sanak keluarga dan handai taulan. Dipimpin Wali Kota Berlin Barat Willi Brandt, warga
memprotes keberadaan tembok tersebut. Brandt dengan berani mengkritik negara-negara
Barat, terutama AS, sebagai pengokupasi yang tak berdaya melawan pembangunan
Tembok Berlin.
Presiden AS saat itu, John F Kennedy, sebelumnya menyatakan hanya bisa menolong
warga Berlin dan Jerman Barat. Aksi apa pun atas nama Jerman Timur hanya akan
berakhir kegagalan.
Sisa-sisa dari Tembok Berlin sengaja dibiarkan sebagai bukti sejarah terpisahnya kedua
Jerman di masa Perang Dingin. (thinkstockphoto).

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 177


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo

TinggiMelalui
tembok ICJ
ini(Internasional
ditambah tigaCourt of Justice)
meter lagi di tahun 1970. Itu merupakan bentuk usaha
pencegahan karena masih banyak saja warga Berlin Timur yang melarikan diri ke Barat.
Dari tahun 1961 hingga 1989, ada 5.000 warga Jerman Timur yang berhasil kabur.
Tembok ini baru runtuh di tahun 1989. Menyusul jatuhnya keperkasaan Soviet sebagai
negara adi kuasa. Tepat pada 9 November 1989, massa dari Jerman Barat dan Timur
memanjat dan meruntuhkan tembok pemisah tersebut. Kedua Jerman akhirnya resmi
menyatu sebagai satu negara lagi dalam pakta unifikasi di 3 Oktober 1990.

Sengketa India Dan Pakistan


- Kisruh India dan Pakistan terkait sengketa Kashmir kembali memanas dalam sebulan
terakhir. Upaya menahan diri dari konflik bersenjata gagal setelah kedua belah pihak baku
tembak dan saling tuduh sebagai pemicu kekerasan.

Dalam sejarahnya India dan Pakistan telah 69 tahun berkonflik di Kashmir, sejak kedua
negara merdeka. Pada 18 September lalu salah satu serangan paling mematikan terjadi di
Kashmir, membuka kembali konflik yang telah berusaha diredam.
Bagaimana konflik bermula?
Diberitakan CNN, konflik Kashmir adalah buah dari perpecahan India dan Pakistan.
Inggris hengkang dari India pada tahun 1947, membuat negara itu terpecah menjadi dua,
mayoritas hindu membentuk negara India dan Muslim mendirikan Pakistan dengan batas
wilayah masing-masing.
Sementara Kashmir adalah daerah tak bertuan yang akhirnya diklaim oleh kedua negara.
India memasukkan Kashmir menjadi bagian dari wilayah mereka, memicu penentangan
dari Pakistan, berujung pecahnya perang.
Siapa menguasai Kashmir?

India, Pakistan dan China semuanya mengklaim sebagian atau seluruh wilayah Kashmir.
India kini mengendalikan Jammu dan Kashmir yang mencakup 45 persen dari bagian
tenggara dan timur wilayah tersebut.
Kerusuhan kerap terjadi di Kashmir. (Reuters/Danish Ismail)
Pakistan mengendalikan tiga bagian bernama Azad Kashmir, Gilgit dan Baltistan,
mencakup 35 persen wilayah Kashmir di bagian utara dan barat.
Sementara China mengendalikan Aksai Chin, sebesar 20 persen wilayah di timurlaut
Kashmir.
Garis Kendali adalah wilayah perbatasan yang dikuasai India dan Pakistan sepanjang 700
km di Kashmir. India menuding Pakistan telah memberikan lebih dari 8.000 km persegi
wilayah Kashmir ke China.
Konflik terparah dalam satu dekade
India dan Pakistan telah tiga kali berperang, dua di antaranya terkait Kashmir di tahun
1947 dan 1965. Kedua negara memiliki senjata nuklir sejak 1998 dan hampir kembali
berperang pada 1999.
Lembaga think-tank Amerika Serikat, Council on Foreign Relations, mengatakan
gencatan senjata kedua negara pada 2003 sangat rapuh namun tetap dipertahankan kendati
sering terjadi baku tembak di perbatasan.
Serangan kelompok militan ke pos tentara India di Uri, dekat Garis Kendali, pada 18
September lalu adalah pemicu ketegangan belakangan ini. Serangan yang menewaskan 19
tentara India itu adalah yang terparah dalam puluhan tahun terakhir.
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 178
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Dan pada 29 September, dua tentara Pakistan terbunuh dalam bentrok dengan pasukan
India di perbatasan kedua negara.
India menuding Pakistan mendukung terorisme dan mengangkat isu ini di PBB. Pakistan
membantah tudingan tersebut.
Kashmir dikenal sebagai "Surga di Bumi" karena keindahan alamnya.
(Thinkstock/Arambros)
Kerugian perang

Kekerasan separatisme di Kashmir menewaskan lebih dari 47 ribu orang sejak tahun
1989, jumlah ini belum termasuk mereka yang hilang selama konflik.
Kelompok HAM dan LSM mencatat jumlah korban tewas dua kali lipat dari angka resmi
tersebut.
Akibat perang, wilayah Kashmir yang dijuluki "Surga di Bumi" mulai ditinggalkan
wisatawan. Padahal Kashmir merupakan salah satu tujuan wisata utama warga India yang
ingin mencari udara sejuk. (den)
Tugas

 Facebook
 Twitter
 Google Plus


4. Subscribe via Email

Newer Post Older Post

5. Related Post

CONTOH PERATURAN TATA TERTIB SEKOLAH SINGKAT LENGKAP

Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan Dan Tumbuhnya


Semangat Kebangsaan.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 179


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Ulasan FIlm Di Timur Matahari Singkat Lengkap

13 Contoh Naskah Pidato Maulid Nabi (Singkat)

6. 0 Response to "12 Contoh Sengketa Antar Negara internasional"


7. Post a Comment

Powered by Blogger.

8. Popular Posts

 Pidato Bahasa arab dan artinya tentang Persaudaraan

Assalamula’alaikum Wr.Wb Konsep Islam Tentang Persudaraan ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم‬


َّ ‫ال‬
‫و َرحْ َمةُ هللاِ َو َب َركَاتُهُ بسم هللا ا‬...
َ

 Pidato Bahasa Arab dan artinya tentang Generasi Pemuda

Mewujudkan Generasi Muda yang Pintar, Sehat dan Berakhlakul Karimah ‫سالَ ُم‬
َّ ‫ال‬
ُ ُ ُ َ
‫ َعل ْيك ْم َو َرحْ َمة هللاِ َوبَ َركَاتهُ بسم هللا الرحم‬...

9. Label

 Berita
 Bisnis
 Infotaiment
 Kesehatan
 Proof
 Style
 Tugas

10. Subscribe Us

Update artikel dari blog ini langsung di email anda.

Copyright 2018 © Berbagi Informasi


Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 180
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo

DesignMelalui
by GianICJMR
(Internasional
| Back to Court of Justice)
the top
 PRIVACY POLICY
 ABOUT ME
 CONTACT ME

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 181


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 182


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

a. international conventions, whether general or particular, establishing rules


expressly recognized by the contesting states;
b. international custom, as evidence of a general practice accepted as law;
c. the general principles of law recognized by civilized nations;
d. subject to the provisions of Article 59, judicial decisions and the
teachings of the most highly qualified publicists of the various nations, as
subsidiary means for the determination of rules of law.23
Ketentuan-ketentuan prosedural dalam kegiatan ICJ sama sekali berada
diluar kekuasaan negara-negara yang bersengketa. Ketentuan-ketentuan tersebut
sudah ada sebelum lahirnya sengketa-sengketa dan hal ini diatur dalam Bab III
Statuta. Selanjutnya pasal 30 Statuta memberikan wewenang kepada ICJ untuk
membuat aturan-aturan tata tertib untuk melengkapi Bab III tersebut.24
Jadi bila Statuta merupakan suatu konvensi, aturan prosedur tadi merupakan
suatu perbuatan multilateral ICJ yang juga mengikat negara-negara yang
bersengketa. Disini teknik internasional identik dengan teknik interim suatu
negara. Mengenai isi ketentuan-ketentuan prosedural dicatat bahwa jalannya
proses dimuka ICJ mempunyai banyak kesamaan dengan yurisdiksi intern suatu
negara, yaitu:
1) Prosedur tertulis dan perdebatan lisan diatur sebegitu rupa untuk menjamin
sepenuhnya masing- masing pihak mengemukakan pendapatnya.

2) Sidang-sidang ICJ terbuka untuk umum, sedangkan sidang-sidang arbitrasi


tertutup. Tentu saja rapat hakim-hakim ICJ diadakan dalam sidang
tertutup.25
ICJ memiliki yurisdiksi dalam dua jenis kasus, yang pertama atas kasus
sengketa (contentious cases) yang menghasilkan putusan yang mengikat antara
negara- negara yang menjadi pihak, yang sebelumnya telah sepakat untuk tunduk
kepada putusan pengadilan, dan yang kedua yaitu untuk mengeluarkan pendapat
nasehat (advisory opinions) yang menyediakan alasan- alasan/jawaban-jawaban
hukum, sesuai pertanyaan yang ditanyakan dalam lingkup hukum
internasional, tetapi tidak mengikat.
Kasus Sengketa (Contentious Case) Yurisdiksi ICJ terhadap
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 183
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
contentious case bergantung pada kesepakatan pihak- pihak yang bersengketa

23
Ibid, pasal.38(1)

24
ICJ Statute, pasal.30; “The Court shall frame rules for carrying out its functions. In

particular, it shall lay down rules of procedure.”

25
Boer Mauna. 2008. Hukum Internasional; Pengertian Peranan Dan Fungsi Dalam Era

Dinamika Global. Edisi II. Cetakan II. PT Alumni:Bandung, h.252

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 184


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

untuk membawa kasus mereka ke hadapan ICJ.26 Kesepakatan negara-negara


yang bersengketa diajukan dalam bentuk special agreement (persetujuan khusus)
atau yang dikenal dengan compromis. Compromis sendiri selain berisi
persetujuan pihak-pihak yang bersengketa untuk mengajukan perkara ke
Mahkamah, juga berisi penentuan hal-hal yang dipersengketakan dan pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan ke Mahkamah.27 Hanya negara yang bisa menjadi
pihak bersengketa. Hal ini jelas dimuat dalam pasal 34 ayat (1) yang menyatakan
“Only states may be parties in cases before the Court.”28 Individu, Korporasi,
Organisasi Internasional, bahkan organ-organ PBB tidak dapat menjadi pihak dalam
ICJ. Namun hal ini tidak menghalangi kepentingan dari non- negara untuk
menjadi subyek proses jika satu negara terlibat terhadap yang lain. Sebagai
contoh, negara dalam kasus perlindungan terhadap warga negaranya (diplomatic
protection), membawa kasus ke ICJ atas nama warga negaranya atau perusahaan.
ICJ memiliki yurisdiksi wajib (compulsory jurisdiction) apabila:

a. Para pihak yang bersengketa terikat dalam perjanjian atau konvensi


dimana dalam perjanjian tersebut mereka telah menyapakati bilamana terjadi
sengketa antar pihak-pihak tersebut maka mereka menerima yurisdiksi wajib ICJ
untuk memutus perkara tersebut.
b. Ketika para pihak yang bersengketa menyatakan mereka
menerima yurisdiksi wajib Mahkamah, atau yang dikenal dengan istilah optional
clause. Dalam pasal 36 paragraf 2 dari Statuta Mahkamah dikatakan bahwa
pihak-pihak dari Statuta tersebut dapat setiap saat menyatakan menerima
yurisdiksi Mahkamah tanpa adanya persetejuan khusus dalam hubungannya
dengan negara lain yang menerima kewajiban yang sama, dalam semua
sengketa hukum mengenai:
1) the interpretation of a treaty (penafsiran perjanjian)
2) any question of international law (setiap persoalan dalam hukum
internasional)
3) the existence of any fact which, if established, would constitute a
breach of an international obligation (adanya suatu fakta yang bila
terbukti akan menjadi suatu pelanggara terhadap kewajiban

internasional)
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 185
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

26
ICJ Statute, pasal 36(1)

27
Boer Mauna, Op.Cit., hal.259

28
ICJ Statute, pasal 34(1)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 186


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

4) the nature or extent of the reparation to be made for the breach of


an international obligation (jenis atau besarnya ganti rugi yang harus
dilaksanakan karena atau (iii) hanya untuk kurun waktu tertentu. 29
Pasal 65(1) Statuta ICJ, menyatakan bahwa “the Court may give an advisory
opinion on any legal question at the request of whatever body may be
authorized by or in accordance with the Charter of the United Nations to make
such a request.”30 Hal ini menjelaskan bahwa ICJ juga mempunyai fungsi
konsultatif, yaitu memberikan pendapat- pendapat yang tidak mengikat
terhadap suatu pertanyaan hukum oleh badan yang diakui oleh Piagam PBB
sebagai badan yang memiliki wewenang untuk mengajukan pertanyaan kepada
ICJ. Sudah jelas bahwa terdapat perbedaan antara fungsi penyelesaian sengketa
dan fungsi konsultatif dari ICJ. Dalam melaksanakan fungsi penyelesaian
sengketa, keputusan ICJ merupakan keputusan hukum yang mengikat pihak-
pihak yang bersengketa. Sedangkan pendapat-pendapat yang dikeluarkan oleh ICJ
bukan merupakan putusan hukum yang memiliki kekuatan mengikat, apalagi
pelaksanaan pendapat tersebut tidak dipaksakan. Yang dikeluarkan oleh ICJ
hanyalah suatu pendapat nasehat dan bukan suatu keputusan.31 Menurut pasal
96(1) Piagam PBB, Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB dapat meminta
advisory opinion mengenai masalah hukum ke ICJ.32
Selanjutnya menurut ayat 2 pasal tersebut, hak untuk meminta
pendapat pelanggaran dari suatu kewajiban internasional). Pernyataan ini dapat
dibuat: (i) tanpa syarat, atau (ii) dengan syarat resiprositas oleh negara-negara
lain, hukum juga dapat diberikan kepada organ-organ lain PBB dan badan-
badan khusus, dengan syarat bahwa semuanya harus mendapat otorisasi terlebih
dahulu dari Majelis Umum.33 Prosedurnya dalam meminta pendapat nasehat
haruslah dibuat dalam bentuk permintaan tertulis yang berisi pernyataan yang
jelas tentang hal yang dimintakan dari Mahkamah, sementara itu dokumen-

29
J.G. Starke, 1977. An Introduction to International Law. 8th Edition. Butterworths:
London., h. 527-528

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 187


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ
30 (Internasional
ICJ Court
Statute, Op.Cit., of Justice)
pasal.65(1)

31
Boer Mauna, Op.Cit, h. 263

32
Charter of the United Nations, pasal.96(1); “The General Assembly or the Security
Council may request the International Court of Justice to give an advisory opinion on any legal
question.”
33
Ibid, pasal 96(2); “Other organs of the United Nations and specialized agencies, which
may at any time be so authorized by the General Assembly, may also request advisory opinions of
the Court on legal questions arising within the scope of their activities.”; lihat juga Boer
Mauna, Op.Cit., h.264

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 188


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

dokumen serupa yang menjadi pelengkap harus diserahkan pada saat yang
bersamaan dengan permintaan tertulis, atau segera sesudahnya, sebanyak jumlah
yang disyaratkan. Ini adalah syarat formal yang harus dipenuhi agar Mahkamah
dapat memberikan pendapat nasehat. Pantitera kemudian memberitahukan
negara- negara mana saja yang akan tampil dalam persidangan. Panitera juga
memberitahukan kepada negara atau organisasi international mana saja yang
dianggap dapat memberikan informasi mengenai subyek masalah, dalam hal ini
Mahkamah akan menerima pernyataan tertulis dan lisan. Negara-negara dan
Organisasi-organisasi internasional yang membawakan pernyataan baik secara
lisan maupun tertulis berhak memberikan komentar terhadap negara atau
organisasi internasional lain yang juga membawakan pernyataan lisan ataupun
tulisan. Pendapat nasehat dibawakan dalam sidang yang terbuka untuk umum.34

PENUTUP
Pengadilan adalah salah satu dari sekian banyak jalan untuk
menyelesaikan sengketa. Menyelesaikan sengketa internasional tentu adalah
merupakan tugas dari pengadilan internasional. Peran Mahkamah internasional
dalam penyelesaian sengketa internasional telah diakui oleh masyarakat
internasional. Kekuatan yang mengikat dalam hukum maksudnya adalah
suatu kepastian yang menentukan bagaimana pada akhirnya hubungan hukum
antara kedua belah pihak yang berperkara. Dengan demikian, kekuatan
mengikat sebuah keputusan yang dalam hal ini adalah keputusan Mahkamah
Internasional dapat diartikan sebagai suatu kepastian yang terdapat di dalam
peraturan hukum internasional yang menentukan bagaimana hubungan
hukum antara kedua negara yang berperkara di Mahkamah Internasional
dimana ketentuan hukum internasional yang dikeluarkan oleh hakim
Mahkamah Internasional lah yang menentukan penyelesaian persoalan sengketa
negara tersebut. Pasal 59 Statuta Mahkamah Internasional menentukan : “The
decision of the Court has no binding force except between the parties and in
respect of that particular case.”

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 189


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
.

34
J. G. Starke, 1977, Op. Cit., hal.536-537

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 190


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

DAFTAR PUSTAKA

Ade Maman Suherman, 2003. Organisasi Internasional & Integritas Ekonomi


Regional Dalam Perspektif Hukum dan Globalisasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia)
Antonio Cassese, 2005. International Law. 2nd Edition. Oxford University Press: New
York.
Black’s Law Dictionary, 2004. 8th Edition
Declaration on principles of International Law Concerning Friendly Relations and
Co-operation Among States in Accordance with the United Nations Charter
1970. Dapat di download di:
http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=A/RES/2625(XXV)
Hans Kelsen. 1956. Principles of International Law. Reinhart & Company Press
J. G. Starke. 2010. Pengantar Hukum Internasional 1. Cetakan X. Sinar Grafika:
Jakarta,
J.G. Starke, 1977. An Introduction to International Law. 8th Edition.
Butterworths: London
Martin Dixon, 1996. Textbook on International Law. 3rd Edition. Blackstone
Press Limited: Britain
Robert Jennings & Arthur Watts, 1996. Oppenheim’s International Law. 9 th
Edition. Longman: London.
Rosalyn Higgins. 1994. Problems and Process; International Law and How to
Use it. Oxford University Press: United Kingdom
Sefriani, 2010. Hukum Internasional: Suatu Pengantar. Cetakan I. PT Rajagrafindo
Persada: Jakarta
Statute of International Court of Justice, San Fransisco, 1945 [ICJ StatuteBoer
Mauna. 2008. Hukum Internasional; Pengertian Peranan Dan Fungsi Dalam Era
Dinamika Global. Edisi II. Cetakan II. PT Alumni:Bandung
Sumaryo Suryokusumo,1987.Jurisprudentie
Organisasi Internasional,Jakarta: UI-Press2016
| Volume 3 Nomor 2 Desember 191
United Nations Convention on Jurisdictional Immunities of States and Their
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Property 2004

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 192


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Learn more

Got it!

 Home
 BERITA
 TUGAS
 SEHAT
 BISNIS
 PROOF
 STYLE
 INFOTAIMENT

1. Home
2. Tugas

11. 12 Contoh Sengketa Antar Negara internasional


Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 193
Saturday, April 08, 2017
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

SENGKETA INTERNASIONAL ANTARA THAILAND DAN KAMBOJA


Penyebab Terjadinya Sengketa.

Sengketa Sengketa Kuil Preah Vihear sejak 1962 telah memicu konflik berdarah antara Thailand
dan Kamboja. Konflik akibat sengketa kuil tersebut kembali pecah pada 22 April lalu. Pemerintah
Kamboja dan Thailand mengklaim bahwa kuil tersebut milik kedua negara. Pada tahun 1962,
Mahkamah Internasional di Den Haag memutuskan bahwa candi dari abad ke-11 itu milik Kamboja.
Namun gerbang utama candi tersebut berada di wilayah Thailand. Hingga kini, masih tetap terjadi
baku tembak di perbatasan dekat candi antara kedua belah pihak, sampa saat ini 18 Prajurit kedua
belah pihak dinyatakan tewas dan memicu lebih dari 50 ribu warga dievakuasi ke pusat-pusat
pengungsian.
Thailand dan Kamboja juga saling tuding mengenai siapa yang pertama kali menarik pelatuk senjata.
Menurut Pemerintah Thailand, insiden dimulai ketika pasukan Kamboja menembaki pihak Thailand.
Sedangkan menurut Pemerintah Kamboja, Militer Thailand melanggar garis perbatasan dan
menyerang pos militer kami di sepanjang perbatasan dari Ta Krabey hingga wilayah Chub Koki yang
berada jauh di tengah wilayah Kamboja. Tujuannya untuk mengambil alih kedua candi yang diklaim
milik Kamboja.

Penyelesaian Sengketa.

Pemerintah Kamboja memilih jalan meminta bantuan pengadilan tertinggi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB). Negara itu meminta pengadilan internasional memerintahkan Thailand menarik
tentaranya dan menghentikan aktivitas
Jurisprudentie | Volume
militer mereka di sekitar kuil yang
3 Nomor 2 menjadi
Desemberlokasi 194
2016 sengketa.
Thailand dan Kamboja selanjutnya meminta kesediaan Indonesia berperan sebagai penengah konflik
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
yang terjadi di antara keduanya. Permintaan ini disambut baik Pemerintah Indonesia dan
diwujudkan dengan cara membentuk tim peninjau. Komposisi tim peninjau terdiri dari unsur sipil
dan militer, yakni dari staf Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan staf dari Kementerian
Pertahanan serta perwira militer TNI.
Indonesia sebagai ketua ASEAN sejak awal terjadinya bentrokan telah turut andil dalam upaya
mendamaikan kedua negara. Peran serta Indonesia didukung penuh oleh Kamboja yang menyetujui
rencana pengiriman tim peninjau dari Indonesia untuk mengawasi gencatan senjata. Namun pada
akhirnya pihak Thailand menentang yang mengatakan bahwa permasalahan perbatasan seharusnya
adalah masalah bilateral dan tidak melibatkan pihak ketiga.
Konflik Kamboja-Thailand ini juga menjadi pembahasan dalam pertemuan KTT ASEAN ke-18 di
Jakarta. Pada tanggal 7-8 di Istana Bogor. Perundingan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan
apapun. Hal ini dikarenakan Thailand menolak tiga permintaan Kamboja terkait usaha demokrasi
perbatasan.
Salah satu tuntutan Kamboja untuk Thailand adalah diadakannya kembali pertemuan pembahasan
perbatasan atau pertemuan Joint Border Commission (JBC) di Indonesia. Indonesia dipilih sebagai
tempat pertemuan JBC karena Indonesia sebagai ketua ASEAN telah diberi mandat oleh Dewan
Keamanan PBB untuk menengahi perselisihan kedua Negara. Pihak Thailand menolak hal
ini. Mereka menginginkan JBC hanya dilakukan oleh kedua negara (Kamboja dan Thailand), tanpa
peran Indonesia.
Tuntutan lain yang ditolak Thailand adalah dikirimkannya tim teknis dari Kamboja ke 23 titik
perbatasan yang dipersengketakan kedua negara, dan dilakukannya foto pemetaan wilayah untuk
mengidentifikasi pilar perbatasan. Thailand menolak memenuhi tuntutan tersebut ialah karena
mereka harus terlebih dahulu mengajukan hal itu kepada parlemen Thailand untuk
diratifikasi. Thailand berprinsip, tuntutan baru dapat dipenuhi apabila ratifikasi telah dilakukan. Di
sisi lain, Kamboja menilai permintaan izin kepada parlemen Thailand adalah prosedur yang terlalu
lama dan bertele-tele. Menurut Kamboja, itulah sebabnya hingga kini perundingan perbatasan
antarkedua negara tidak pernah rampung. Kamboja pun menuduh Thailand tidak serius
menerapkan diplomasi damai dalam berunding.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 195


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Malaysia vs China

Salah satu sengketa perbatasan terbesar yang melibatkan Malaysia adalah perebutan Kepulauan
Spratly di Laut China Selatan. Gugusan terumbu karang yang diyakini kaya minyak ini diperebutkan
oleh Malaysia, Filipina, Taiwan, China dan Vietnam.

Malaysia adalah negara terakhir yang mengklaim Spratly, yaitu pada 1979 dengan menunjukkan peta
perbatasan laut mereka. Klaim Malaysia ini diprotes China, Vietnam dan Filipina, serta memicu
sengketa baru dengan Singapura dan Indonesia terkait pulau-pulau yang baru pertama kali muncul
dalam peta tersebut.

Malaysia mengklaim puluhan pulau kecil di Spratly yang terletak 200 mil laut dari Zona Ekonomi
Eksklusif mereka.

Hingga saat ini, sengketa ini masih belum menemui titik terang. Tahun 2002 ditetapkan "Deklarasi
Perilaku Pihak-pihak di Laut China Selatan" yang berhasil meredam ketegangan di perairan ini.
Namun, deklarasi ini bukanlah "tata berperilaku" yang mengikat seperti yang diinginkan oleh banyak
pihak.

Kini beberapa negara pengklaim menuduh China mulai berusaha menguasai Spratly, ditandai oleh
reklamasi untuk landasan udara militer. Selain diyakini kaya minyak dan gas, wilayah ini merupakan
jalur pelayaran dagang terbesar.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 196


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

12. Sengketa Antara Inggris – Argentina


1. Penyebab Terjadinya Senketa

Kepulauan Falkland pada awalnya diperebutkan Inggris dan Spanyol selama bertahun-tahun. Sampai
pada 1816, terjadi perkembangan baru di Amerika Selatan. Argentina menyatakan merdeka dari
jajahan Spanyol, dan membuat batas wilayah negaranya sampai ke Kepulauan Falkland. Jadilah kini,
Inggris yang berseteru dengan Argentina memperebutkan kepulauan di Amerika Selatan itu.

Perebutan itu terus berlangsung selama bertahun-tahun. Bahkan Argentina berhasil memasukkan
masalah klaim kepulauan itu ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Pada 1965, PBB mengeluarkan
Resolusi 2065 yang menyebutkan perlunya penyelesaian masalah itu, dengan memperhatikan
kepentingan penduduk yang ada di kawasan tersebut.

Pulau Malvinas ditemukan pada tahun 1832 oleh orang-orang Inggris dan menjadi salah satu koloni
Inggris. Argentina sendiri selalu mengklaim bahwa Malvinas adalah bagian dari kawasan negaranya.
Dengan alasan inilah, Aregentina menyerbu Pulau Malvinas pada tahun 1982. Tindakan Argentina ini
tidak diterima oleh Inggris. Tentara Kerajaan Inggris kemudian dikirim ke kawasan itu dan terjadilah
pertempuran di antara keduanya. Kecanggihan militer Inggris akhirnya mengantarkan tentara negara
itu meraih kemenangan dan mengusir tentara Argentina dari Malvinas. Meskipun secara militer
Argentina telah kalah, Bounes Aires masih melakukan langkah-langkah diplomasi untuk memiliki
pulau tersebut.

Kemudian tinjauan umum mengenai analisis hukum Internasional yang mengatur tentang konflik
antara Inggris dan Argentina akan disampaikan dalam makalah ini. Penulis juga memberi contoh-
contoh konkrit yang dihadapi oleh kedua negara ini dan dampak peperangan yang terjadi, dan
hubungannya dengan kajian persfektif hukum internasional agar dapat dipahami secara detail.

Pada tahun 2003 (19 tahun setelah perang Falkland), Argentina kembali mempermasalahkan
keabsahan pulau Malvinas adalah milik Inggris. Argentina (walaupun telah kalah dalam perang),
tetap ngotot ingin menjadikan pulau tersebut adalah milik kedaulatan negaranya. Klaim Argentina
terhadap Kepulauan Malvinas yang menyebabkan perang dengan Inggris tetap merupakan prioritas
kebijaksanaan yang tinggi bagi Argentina, kata Menteri Luar Negeri Argentina, Rafael Bielsa.

Berbicara kepada Komite Dekolonisasi PBB, Bielsa mengatakan, pemerintah Inggris harus berhenti
bersembunyi di belakang perang tahun 1982 itu untuk menghindari perundingan mengenai isu
kedaulatan pulau tersebut. Inggris menyebut kepulauan itu sebagai Kepulauan Falklands dan
berhasil mempertahankannya lewat perang tahun 1982 yang dimenangkannya. Merebut kembali
kedaulatan kepulauan itu merupakan “tujuan tak bisa disisihkan bagi rakyat Argentina,” kata Bielsa
dalam persidangan yang khusus disediakan bagi gugusan pulau Atlantik Selatan.

B. Cara Penyelesaian

Berdasarkan hal tersebut dapat simpulkan untuk menyelesaikan sengketa kepulauan Malvinas harus
berakhir atau final di Mahkamah Internasional agar tak berselisih dan menjadi dualisme persepsi
mengenai kepemilikan wilayah Falkland, namun diawali dengan:
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 197
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
1. Negosiasi antara Inggris dan Argentina secara baik baik. Menurut survey masyarakat kedua belah
negara menginginkan adanya kompromi mengenai masalah Malvinas. Momen ini dapat
dimanfaatkan sehingga terjadi kesepakatan mengenai pulau tersebut.

2. Penyelidikan. Dalam hal ini harus ada penyelidik independen untuk mencari fakta-fakta dalam
sengketa yang pada akhirnya akan menjadi pertimbangan untuk keputusan dalam penyelesaian
sengketa.

3. Mediasi. Langkah mediasi menurut saya sangat tepat untuk tahapan penyelesaian sengketa sebelum
dibawa ke Mahkamah Internasional jika gagal, terlebih ada banyak pihak (negara) yang mendorong
dan siap memfasilitasi upaya mediasi kedua negara, antara lain Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri
Hillary Clinton menyatakan Amerika Serikat siap membantu Argentina dan Inggris untuk
menyelesaikan sengketa Kepulauan Falkland.”Posisi kami adalah bahwa ini merupakan masalah yang
harus diselesaikan antara Inggris dan Argentina. Apabila kami bisa membantu memfasilitasi upaya
semacam itu, kami siap melakukan itu,” ujar Hillary di Montevideo, ibu kota Uruguay.

Apabila ketiga tahap tersebut telah dilaksanakan namun tetap gagal, maka menurut penulis
sebaiknya negara yang bersangkutan mengajukan gugatan ke mahkamah internasional bukan ke
badan arbitrase internasional. Hal ini dikarenakan salah satu kekurangan badan arbitrase
internasional adalah ‘proses penyelesaian sengketa melalui arbitrase tidak menjamin bahwa
putusannya mengikat. Hukum internasional tidak menjamin bahwa pihak yang kalah/tidak puas
dengan putusan akan melaksanakan putusan.

Sedangkan esensi terbesar jika dimasukkan ke Mahkamah Internasional adalah mengenai efektifitas
putusan mahkamah itu sendiri. Hal ini terkait dengan kualitas pututusan yang tercermin dari
argumen hukum para hakim. Hingga sekarang belum terdengar jika pihak atau salah satu pihak
sampai menggugat putusan Mahkmah atau secara terbuka memprotes keras putusan Mahkamah.
Hal ini menunjukkan bahwa putusan dan wibawa Mahkamah masih dihormati dengan baik.Sehingga
diharapkan sengketa Malvinas akan selesai dan tidak berlarut larut.

Malaysia vs Thailand

Ada dua wilayah di perbatasan Malaysia-Thailand yang menjadi objek sengketa, yaitu wilayah Bukit
Jeli di dekat Sungai Kolok dan perairan dekat Teluk Thailand.

Bukit Jeli adalah wilayah seluas 45 hektar yang dipersengketakan tahun 1990-an saat dilakukan
demarkasi oleh Malaysia.

Sementara sengketa Malaysia-Thailand di Teluk Thailand terjadi akibat tumpang tindih klaim
perbatasan. Solusi sementara, Malaysia dan Thailand pada 21 Februari 1979 menandatangani nota
kesepahaman untuk menciptakan wilayah pengembangan bersama seluas 7.250 km persegi.

Langkah ini kemudian diikuti oleh kesepakatan pada 30 Mei 1990. Berdasarkan kesepakatan ini,
kedua negara berhak melakukan eksploitasi bersama sumber daya alam di wilayah pengembangan
tersebut.

Kedua sengketa antara Malaysia dan Thailand berakhir tanpa ketegangan bersenjat
Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 198
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 199


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Malaysia vs Singapura

Malaysia sempat berseteru dengan Singapura terkait wilayah Pedra Branca pada tahun 1979. Kasus
ini diselesaikan di Mahkamah Pidana Internasional, ICJ, pada 2008 dengan pembagian wilayah bagi
dua negara yang bersengketa.

Sengketa dimulai tahun 1980 saat Singapura mengajukan protes atas peta yang dibuat Malaysia
tahun 1979, mencakup pulau Pedra Branca, Middle Rocks dan South Ledge.

Singapura berargumen Pedra Branca adalah adalah terra nullius, atau pulau yang tidak pernah
dimiliki oleh negara mana pun. ICJ memenangkan Singapura atas pulau Pedra Branca. Sementara
Malaysia mendapatkan Middle Rocks.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 200


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

13. Sengketa Pantai Antara Spanyol dan Gibraltar


Spanyol mengancam menutup ruang udara bagi penerbangan ke Gibraltar dan memberlakukan
pungutan khusus di perbatasan.

Gibraltar Steuerparadies

Spanyol marah karena Gibraltar menenggelamkan 70 blok beton di daerah lepas pantainya. Hal itu
dilakukan untuk melindungi populasi ikan. Tapi blok-blok beton itu merusak pukat para nelayan
Spanyol yang mencari ikan di daerah pantai.

"Suka cita di Gibraltar sudah berakhir!" kata Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Garcia-
Margallo. Ia mengancam akan menutup ruang udara Spanyol bagi pesawat yang menuju Gibraltar.
Semua orang yang ingin masuk ke Spanyol dari Gibraltar akan ditarik bayaran 50 Euro.

Sengketa daerah pantai antara Spanyol dan Gibraltar, yang merupakan daerah kekuasaan Inggris,
memang sudah terjadi sebelumnya. Polisi pantai Inggris sering menghalau nelayan Spanyol yang
ingin menangkap ikan dekat pantai. Sementara polisi Spanyol mengirim pengawalan khusus untuk
para nelayan mereka.

Sengketa Daerah Pantai

Gibraltar adalah satu-satunya daerah jajahan Inggris di selatan Spanyol. Beberapa kali Spanyol
menuntut agar kawasan ini dikembalikan, tapi ditolak Inggris. Dalam beberapa referendum yang
dilaksanakan, hampir semua penduduk Gibraltar yang berjumlah sekitar 30.000 orang memilih
berada di bawah administrasi Inggris.

Ketegangan terakhir dipicu oleh pertentangan tentang daerah pantai. Gibraltar menenggelamkan
blok-blok beton yang berfungsi sebagai karang buatan bagi populasi ikannya. Kelompok pelindung
lingkungan Greenpeace menyambut langkah itu, karena pukat yang dipakai nelayan Spanyol
merusak terumbu karang. "Pukat-pukat ini mencapai dasar laut lalu ditarik oleh perahu. Ini merusak
semua yang ada di dasar laut", kata juru bicara Greenpeace Elvira Jimenez.

Bagi pemerintah Spanyol, Gibraltar tidak punya wewenang atas daerah lepas pantai. Jadi mereka
seharusnya tidak menenggelamkan blok-blok beton tanpa ijin Spanyol. Menteri Luar Negeri Spanyol
Jose Manuel Garcia-Margallo sudah lama mengecam status Gibraltar. Ia menyatakan tidak akan
mengunjungi Gibraltar, selama bendera Spanyol tidak berkibar di wilayah itu.

Tahun 2006 Spanyol dan Inggris pernah membuat perjanjian untuk mengelola bandara Gibraltar
bersama-sama. Tapi belakangan, ketegangan antara kedua negara meningkat lagi.

Warga Spanyol di Perbatasan Protes

Spanyol memang belum melaksanakan ancamannya menutup ruang udara dan menarik pungutan
khusus 50 Euro. Tapi pengawasan di daerah perbatasan sekarang sudah diperketat. Semua mobil
diperiksa dengan ketat. Orang harus mengantri lama untuk bisa masuk ke Spanyol. Protes lalu
bermunculan.

Yang protes bukan hanya orang Gibraltar. Ada sekitar 6.000 warga Spanyol yang setiap hari melewati
perbatasan. Walikota La Linea, Gemma Araujo kesal:| "Apa
Jurisprudentie Volume 3 Nomor
mereka 2 Desember
juga harus 201
201650 Euro
membayar
setiap hari". La Linea terletak di perbatasan ke Gibraltar.
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Para pengusaha La Linea ikut gusar. Selama ini mereka hidup dari bisnis di kawasan perbatasan. Para
pengusaha mengundang Menteri Luar Negeri Spanyol datang ke La Linea agar bisa mengenal kota
itu, sebelum ia melaksanakan ancamannya.

Uni Eropa mengimbau Spanyol agar tidak melakukan pengawasan berlebihan di perbatasannya.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague berusaha menenangkan situasi. "Kami setuju untuk
bereaksi pada tindakan konkrit, bukan pada retorika. Kami akan membahas hal ini dengan Spanyol",
kata Hague.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 202


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Malaysia vs Indonesia

Malaysia memiliki beberapa sengketa perbatasan dengan Indonesia, di antaranya adalah wilayah
Tanjung Datu, Camar Wulan dan Ambalat.

Ambalat yang sekarang tengah ramai diberitakan adalah blok laut yang terletak antara Kalimantan
Timur dan Sabah.

Terletak di atas jantung basin Pasifik, Ambalat memiliki kekayaan laut yang kaya, termasuk lebih dari
3.000 spesies ikan dan ratusan koral. Wilayah ini juga punya cadangan minyak dan gas berlimpah
yang diperkirakan bisa dieksploitasi hingga 30 tahun lamanya.

Ambalat masuk dalam peta Malaysia tahun 1979, namun Indonesia menolaknya karena peta itu
belum terdokumentasikan di Majelis Umum PBB. Kendati masih dalam sengketa, Malaysia telah
mengembangkan potensi pariwisata laut di sekitar Ambalat.

Pemerintah Malaysia mengatakan tidak akan membawa perkara ini ke ICJ dan akan memilih jalur
diplomatis.

Rusia dan China

telah memveto resolusi PBB untuk menjatuhkan sanksi terhadap Suriah atas dugaan penggunaan
senjata kimia dalam konflik Suriah. Hal tersebut merupakan kali ke tujuh bagi Rusia dan kali ke enam
bagi China dalam memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.

Pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad dituduh melakukan serangan kimia
terhadap warga sipilnya. Namun mereka menyangkal| tuduhan
Jurisprudentie Volume 3tersebut.
Nomor 2 Desember 2016 203
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Namun, penyelidikan yang dilakukan PBB dan pengawas penggunaan senjata kimia internasional
telah menemukan bukti bahwa Pasukan Pemerintah Suriah telah melancarkan tiga serangan
menggunakan senjata kimia pada 2014 dan 2015.

Laporan itu menyebut, helikopter pasukan udara Suriah menjatuhkan gas klorin di area yang
dikuasai pemberontak sebanyak dua kali pada Maret 2015 dan April 2014.

Seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/3/2017), penggunaan gas klorin sebagai senjata telah dilarang di
bawah Konvensi Senjata Kimia pada 1997. Badan pengawas itu juga menggunakan gas sulfur-
mustard dalam serangannya.

Resolusi PBB pada 28 Februari 2017 itu dikeluarkan oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
Resolusi tersebut melarang penjualan helikopter ke Suriah, memicu sanksi terhadap 11 komandan
atau pejabat Suriah, dan 10 kelompok terkait serangan kimia.

Sembilan anggota Dewan Keamanan PBB mendukung resolusi terkait konflik Suriah tersebut,
sementara China, Rusia, dan Bolivia menyampaikan hak veto. Tiga negara lain, Mesir, Kazakhtan, dan
Ethiopia, memilih abstain.

Untuk meloloskan resolusi, DK PBB perlu dukungan dari sembilan negara dan tidak ada veto dari
lima anggota tetap, yakni AS, Prancis, Rusia, Inggris, dan China.

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa sanksi terhadap Suriah "benar-benar tidak
pantas". Ia menambahkan, hal itu akan merusak kepercayaan dalam perundingan damai.

Rusia telah lama mendukung Suriah, di mana banyak perwira militer dilatih dan dilengkapi oleh
Rusia.

Moskow mengatakan, dukungan militer dan politik terhadap Pemerintah Suriah telah membantu
negara tersebut memerangi ISIS. Tapi kritikus Barat menuduh Moskow menargetkan kelompok-
kelompok oposisi yang didukung Barat.

Sementara itu Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi, mengatakan bahwa Beijing menentang
penggunaan senjata kimia. Namun Negeri Tirai Bamu itu menyebut, terlalu dini untuk menjatuhkan
sanksi saat investigasi masih berlangsung.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menyebut penolakan resolusi terkait konflik Suriah itu sebagai
sesuatu yang menyedihkan.

"Ini merupakan hari yang menyedihkan di Dewan Keamanan ketika anggota mulai membuat alasan
bagi negara-negara anggota lain yang membunuh rakyatnya sendiri," ujar Haley.

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 204


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Sengketa Pasokan Gas Antara Rusia dan Ukraina

Berlawanan dengan pernyataan Rusia dan Ukraina dalam sengketa gas, jumlah negara yang
mengalami penurunan pasokan gas sehubungan sengketa gas itu semakin bertambah. Rusia dan
Ukraina mengajukan konflik gasnya kepada UE.

Sementara sengketa gas Rusia Ukraina meruncing, pasokan gas ke Eropa makin berkurang

Senin (05/01) Kroasia melaporkan turunnya pasokan gas dari Rusia, setelah akhir pekan lalu
Polandia, Rumania, Hungaria, Turki dan Ceko melaporkan pengiriman gasnya juga berkurang.

Sekitar 80 persen pasokan gas Rusia untuk negara-negara Eropa Barat mengalir melalui jaringan pipa
yang melintasi Ukraina. Menurut Rusia dua jaringan pipa mengalirkan gas untuk kebutuhan
domestik Ukraina dan tiga jaringan pipa transit. Pasokan gas Rusia untuk negara-negara Uni Eropa
cukup rumit. Pada musim panas sebagian pasokan disimpan sementara di jaringan pipa bawah tanah
Ukraina. Jika pada musim dingin kebutuhan gas Rusia sendiri lebih tinggi dan memasok gas lebih
sedikit, maka Ukraina akan mengambil dari cadangan gas di jaringan pipa bawah tanah tersebut.

Tepat di hari pertama tahun 2009, perusahaan energi Rusia Gazprom benar-benar melakukan
ancamannya dengan menghentikan pasokan gasnya kepada Ukraina.

Hari Minggu (04/01) perusahaan gas Ukraina Naftogas meminta Gazprom untuk memasok
sepenuhnya volume gas yang disepakati untuk jaringan pipa transit tersebut. Melalui satu dari
empat jaringan pipa utama hanya mengalir 20 juta meter kubik dibanding 72 juta meter kubik gas.
Hal ini menimbulkan masalah teknis dalam pembagian gas bagi negara-negara penerima pasokan.
Bulgaria, Polandia dan Rumania, yang sejak Jumat (02/01) lalu memperoleh pasokan gas lebih sedikit
daripada yang disepakati.

Naftogas menuduh Gazprom dengan sengaja mengurangi pengiriman gas agar Ukraina dituding
sebagai pencuri gas untuk kebutuhannya sendiri dan didiskreditkan Barat. Perusahaan monopoli gas
Rusia membantah tuduhan tersebut dengan menyatakan sudah memenuhi kewajibannya secara
penuh. Hari Sabtu lalu Gazprom mengumumkan akan mengajukan Ukraina ke pengadilan
internasional di Stockholm sehubungan pembajakan gas secara ilegal. Naftogas mengancam dengan
tuduhan balasan. Pengadilan pada Kamar Dagang Swedia di Stockholm memiliki wewenang untuk
kasus sengketa internasional.

Sengketa gas antara Ukraina dan Rusia meliputi harga baru pengiriman gas dan masalah hutang.
Rusia menuding Ukraina masih belum membayar hutang gas sebesar 1,5 milyar dollar AS dan
menuntut pembayaran hutang tersebut beserta denda yang mencapai sekitar setengah milyar dollar
AS.

Direktur Gazprom meminta Naftogas segera kembali ke meja perundingan. Namun sejauh ini
direktur Gazprom Alexej Miller dan direktur Naftogas Sergej Dumina belum berhasil melakukan
pendekatan dalam mengatasi tema sengketa. Sementara ini Gazprom menaikkan drastis permintaan
harga pasokan gasnya, menjadi 450 dollar per 1000 meter kubik gas. Direktur Gazprom Alexej Miller

„Kami harap bahwa usulan tentang pengiriman gas kepada Ukraina dengan harga 450 dollar untuk
1000 meter kubik menjadi alasan perusahaan Naftogas Ukraina kembali ke meja perundingan dalam
waktu mendatang.“ Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 205
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Tampaknya harga pasokan gas baru yang merupakan harga tertinggi selama ini merupakan tindakan
hukuman. Ukraina menolak harga sebelumnya yakni 250 dollar per 1000 meter kubik, dan secara
sepihak menghentikan perundingan. Tahun 2008, harga yang dibayar Ukraina untuk pasokan gas
hanya 118 dollar AS per 1000 meter kubik

Sengketa Serupa Terjadi Tiga Tahun Lalu

Sergei Kupriyanov, juru bicara perusahaan gas Rusia, Gazprom

Sengketa gas yang mengawali tahun 2009 antara Rusia dengan Ukraina ini, mengingatkan akan
konflik pasokan gas antara kedua negara tepat tiga tahun lalu. Ketika itu pasokan gas ke Eropa Barat
mengalami pengurangan. Kali ini Ukraina dan perusahaan gas Rusia Gazprom, mengajukan
masalahnya kepada Uni Eropa. Ukraina meminta dukungan dari Uni Eropa. Jika Uni Eropa tidak
membantu, suatu saat mereka juga akan merasakan tekanan dari Rusia. Sementara harapan
Gazprom seperti yang diungkapkan juru bicara perusahaan gas Rusia itu, Sergej Kuprijanov: Dalam
situasi ini, dimana Ukraina tidak mengijinkan adanya pengamat dari pihak Rusia, mereka telah
mengirimkan surat kepada Komisi Uni Eropa dengan permintaan untuk diadakannya pengamat
independen transit gas yang melalui Ukraina. Tentang sengketa gas antara Rusia dan Ukraina, Ceko
sebagai ketua baru Dewan Eropa melontarkan kritik tajam dan sementara ini menolak peran sebagai
penengah. Wakil Perdana Menteri Ceko, Alexandr Vondra

„Kami menilainya sebagai konflik yang murni di bidang komersial dan tidak akan mencampurinya.
Kami tidak akan menjadi penengah tapi kami akan bertindak.“

Vondra menekankan tidak seorangpun yang harus khawatir persediaan gas menipis dalam waktu
dekat akibat konflik tersebut. Persediaan gas di Eropa Tengah mencukupi. Agar kondisi ini tetap
berlangsung Ketua Dewan Eropa Ceko akan membentuk kelompok pakar internasional yang akan
mengunjungi Rusia dan Ukraina. Para pakar misalnya dapat mengawasi stasiun pengukur di
sepanjang jaringan pipa gas yang melalui Ukraina. Langkah berikutnya akan dibicarakan dalam
pertemuan informal tingkat menteri Jumat mendatang di Praha.

Sinyal dari Ceko sebagai ketua Dewan Eropa sudah jelas, sengketa ini tidak ingin dibiarkan
berkepanjangan. Vaclav Bartuschka, pakar energi pada kementerian luar negeri Ceko

„Jika konflik itu sampai berlarut-larut dan terulang kembali, Eropa memiliki kemungkinan untuk
melewati Rusia dan Ukraina bila menyangkut pemasokan dan penyaluran gas. Itu adalah pesan
kepada keduanya. Kami tidak memiliki alasan mengkaji setiap hal secara rinci. Itu bukan urusan
kami. Kami memiliki sebuah kontrak, dan kami ingin kontrak itu dipenuhi. Titik.“

Pakar energi itu menekankan tidak seorangpun di Uni Eropa yang saat ini dapat memperkirakan,
siapa yang bersalah dalam konflik tersebut. Tidak seorang pun yang memiliki akses ke data yang
sebenarnya. Dan keterangan dari Rusia dan Ukraina sangat berbeda satu dengan lainnya. (dk)

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 206


Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Sengketa Rusia Dan Jepang

Jepang mengajukan protes resmi penamaan Rusia terhadap lima pulau tak berpenghuni di deretan
Kuril yang disengketakan, di utara pulau Hokkaido Jepang.

"Langkah-langkah tersebut melawan sikap negara kita dan sangat disesalkan," kata Kepala Sekretaris
Kabinet Jepang Yoshihide Suga saat konferensi pers, dikutip dari CNN, Selasa (15/2).

Sebanyak 56 pulau deretan Kuril telah menjadi wilayah sengketa dalam hubungan Jepang-Rusia
selama 72 tahun terakhir. Deretan Kuril menjadi bagian dari Rusia saat pembubaran Uni Soviet pada
1991. Namun Jepang mengklaim empat pulau itu mengacu sebagai wilayah Utara.

Sengketa teritorial lama juga telah mencegah kedua negara dari penandatanganan perjanjian
perdamaian untuk mengakhiri Perang Dunia II. Langkah untuk mengubah nama pulau-pulau datang
hanya dua bulan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin
Jurisprudentie bertemu3 dengan
| Volume Nomor 2Perdana Menteri
Desember 2016 Jepang
207
Shinzo Abe di pertemuan KTT Nagato, Prefektur Yamaguchi, untuk membahas sengketa negara
mereka atas Kepulauan Kuril. Kedua pemimpin juga membahas kemungkinan kegiatan ekonomi
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
bersama di pulau-pulau tersebut.

Akan tetapi Suga menegaskan insiden terbaru tidak akan mempengaruhi negosiasi teritorial bilateral
yang sedang berlangsung antara Jepang dan Rusia. Beberapa analis mengatakan pemerintahan
Perdana Menteri Shinzo Abe wajib mengeluarkan respons terhadap penamaan pulau-pulau itu,
untuk meredakan kaum nasionalis sayap kanan yang menopang pemerintah. Namun Tokyo tidak
mungkin ingin membahayakan hubungan diplomatik dengan Moskow.

"Abe didukung oleh nasionalis sayap kanan. Itu berarti ia tidak dapat lemah dalam hal ini," ujar
Atsushi Tago, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Kobe.

Tago juga menilai Abe akan lebih memilih mempertahankan perjanjian kegiatan ekonomi antara
Jepang dan Rusia daripada mempermasalahkan hal tersebut.

Sengketa Jerman Barat Dan Jerman Timur

51 tahun lalu, pasukan Jerman Timur memasang pagar berduri dan batu bata untuk memisahkan
kota Berlin menjadi dua. Berlin, mulai 13 Agustus 1961, dipisahkan untuk membedakan antara
Jerman yang dikontrol Uni Soviet dan Jurisprudentie | Volume
Jerman di bawah kendali3negara-negara Barat.2016
Nomor 2 Desember 208
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Tembok yang akhirnya dinamai "Tembok Berlin" ini berakar dari tercabiknya wilayah Jerman pasca
Perang Dunia II. Jerman dibagi menjadi wilayah okupasi Soviet, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.

Kota Berlin secara teknis masuk zona okupasi Soviet, namun tetap dibagi dua. Soviet mengambil alih
wilayah Berlin Timur, sedangkan negara-negara Barat di bagian Berlin Barat.

Setelah usaha gagal Soviet memblokade Berlin di tahun 1948, negara yang lekat dengan Tentara
Merah-nya itu mulai mengencangkan pengawasan pada Berlin Timur. Hingga tahun 1960, Soviet
memaksa warga Jerman Timur terpisah dengan bagian barat dan menjadikannya bagian dari negara
satelit.

Pengekangan ini berbuah perpindahan warga secara besar-besaran. Dalam kurun 12 tahun, sekitar
tiga juta warga Jerman Timur pindah ke Jerman Barat untuk meraih penghidupan lebih baik. Masuk
tahun 1961, setiap harinya terjadi perpindahan 1.000 warga Jerman Timur ke Barat. Mereka yang
berpindah termasuk sumber daya manusia unggul seperti buruh terlatih, kaum intelek, dan para
profesional di bidangnya.

Untuk mencegah hal ini, pemimpin komunis Jerman Timur Walter Ulbricht mendapat izin dari
Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev untuk menutup segala akses penghubung antara Timur dan
Barat Berlin.

Pemisahan dua Jerman dimulai pada malam 12-13 Agustus 1961. Tentara Jerman Timur
merentangkan lebih dari 160 kilometer kawat berduri. Tak berapa lama, kawat ini diganti tembok
beton setinggi 1,8 meter dan membentang sepanjang 154 kilometer.

Kesan "penjara" dari tembok ini terlihat dari adanya menara penjaga, senjata mesin, dan lampu
besar dengan fungsi pencari manusia yang mencoba lolos. Setiap harinya, polisi Jerman Timur yang
dikenal dengan Volkspolizei berpatroli siang dan malam.

Bangun pagi di 13 Agustus 1961, warga Berlin tersentak ketika sadar terpisah dengan sanak keluarga
dan handai taulan. Dipimpin Wali Kota Berlin Barat Willi Brandt, warga memprotes keberadaan
tembok tersebut. Brandt dengan berani mengkritik negara-negara Barat, terutama AS, sebagai
pengokupasi yang tak berdaya melawan pembangunan Tembok Berlin.

Presiden AS saat itu, John F Kennedy, sebelumnya menyatakan hanya bisa menolong warga Berlin
dan Jerman Barat. Aksi apa pun atas nama Jerman Timur hanya akan berakhir kegagalan.

Sisa-sisa dari Tembok Berlin sengaja dibiarkan sebagai bukti sejarah terpisahnya kedua Jerman di
masa Perang Dingin. (thinkstockphoto).

Tinggi tembok ini ditambah tiga meter lagi di tahun 1970. Itu merupakan bentuk usaha pencegahan
karena masih banyak saja warga Berlin Timur yang melarikan diri ke Barat. Dari tahun 1961 hingga
1989, ada 5.000 warga Jerman Timur yang berhasil kabur.

Tembok ini baru runtuh di tahun 1989.Jurisprudentie | Volume


Menyusul jatuhnya keperkasaan
3 Nomor 2Soviet sebagai
Desember negara 209
2016 adi
kuasa. Tepat pada 9 November 1989, massa dari Jerman Barat dan Timur memanjat dan
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
meruntuhkan tembok pemisah tersebut. Kedua Jerman akhirnya resmi menyatu sebagai satu negara
lagi dalam pakta unifikasi di 3 Oktober 1990.

Sengketa India Dan Pakistan

- Kisruh India dan Pakistan terkait sengketa Kashmir kembali memanas dalam sebulan terakhir.
Upaya menahan diri dari konflik bersenjata gagal setelah kedua belah pihak baku tembak dan saling
tuduh sebagai pemicu kekerasan.

Dalam sejarahnya India dan Pakistan telah 69 tahun berkonflik di Kashmir, sejak kedua negara
merdeka. Pada 18 September lalu salah satu serangan paling mematikan terjadi di Kashmir,
membuka kembali konflik yang telah berusaha diredam.

Bagaimana konflik bermula?

Diberitakan CNN, konflik Kashmir adalah buah dari perpecahan India dan Pakistan.

Inggris hengkang dari India pada tahun 1947, membuat negara itu terpecah menjadi dua, mayoritas
hindu membentuk negara India dan Muslim mendirikan Pakistan dengan batas wilayah masing-
masing.

Sementara Kashmir adalah daerah tak bertuan yang akhirnya diklaim oleh kedua negara. India
memasukkan Kashmir menjadi bagian dari wilayah mereka, memicu penentangan dari Pakistan,
berujung pecahnya perang.

Siapa menguasai Kashmir?

India, Pakistan dan China semuanya mengklaim sebagian atau seluruh wilayah Kashmir.

India kini mengendalikan Jammu dan Kashmir yang mencakup 45 persen dari bagian tenggara dan
timur wilayah tersebut.

Kerusuhan kerap terjadi di Kashmir. (Reuters/Danish Ismail)

Pakistan mengendalikan tiga bagian bernama Azad Kashmir, Gilgit dan Baltistan, mencakup 35
persen wilayah Kashmir di bagian utara dan barat.

Sementara China mengendalikan Aksai Chin, sebesar 20 persen wilayah di timurlaut Kashmir.

Garis Kendali adalah wilayah perbatasan yang dikuasai India dan Pakistan sepanjang 700 km di
Kashmir. India menuding Pakistan telah memberikan lebih dari 8.000 km persegi wilayah Kashmir ke
China.

Konflik terparah dalam satu dekade

India dan Pakistan telah tiga kali berperang, dua di antaranya terkait Kashmir di tahun 1947 dan
1965. Kedua negara memiliki senjata nuklir sejak 1998
Jurisprudentie dan hampir
| Volume kembali
3 Nomor berperang
2 Desember pada 1999.
2016 210
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)
Lembaga think-tank Amerika Serikat, Council on Foreign Relations, mengatakan gencatan senjata
kedua negara pada 2003 sangat rapuh namun tetap dipertahankan kendati sering terjadi baku
tembak di perbatasan.

Serangan kelompok militan ke pos tentara India di Uri, dekat Garis Kendali, pada 18 September lalu
adalah pemicu ketegangan belakangan ini. Serangan yang menewaskan 19 tentara India itu adalah
yang terparah dalam puluhan tahun terakhir.

Dan pada 29 September, dua tentara Pakistan terbunuh dalam bentrok dengan pasukan India di
perbatasan kedua negara.

India menuding Pakistan mendukung terorisme dan mengangkat isu ini di PBB. Pakistan membantah
tudingan tersebut.

Kashmir dikenal sebagai "Surga di Bumi" karena keindahan alamnya. (Thinkstock/Arambros)

Kerugian perang

Kekerasan separatisme di Kashmir menewaskan lebih dari 47 ribu orang sejak tahun 1989, jumlah ini
belum termasuk mereka yang hilang selama konflik.

Kelompok HAM dan LSM mencatat jumlah korban tewas dua kali lipat dari angka resmi tersebut.

Akibat perang, wilayah Kashmir yang dijuluki "Surga di Bumi" mulai ditinggalkan wisatawan. Padahal
Kashmir merupakan salah satu tujuan wisata utama warga India yang ingin mencari udara sejuk.
(den)

Tugas

 Facebook
 Twitter
 Google Plus


1. Subscribe via Email

Newer Post Older Post

2. Related Post


Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 211
CONTOH PERATURAN TATA TERTIB SEKOLAH SINGKAT LENGKAP
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan Dan Tumbuhnya Semangat


Kebangsaan.

Ulasan FIlm Di Timur Matahari Singkat Lengkap

13 Contoh Naskah Pidato Maulid Nabi (Singkat)

1. 0 Response to "12 Contoh Sengketa Antar Negara internasional"

1. Post a Comment
Powered by Blogger.

2. Popular Posts

 Pidato Bahasa arab dan artinya tentang Persaudaraan

Assalamula’alaikum Wr.Wb َّ ‫علَيْك ُْم ال‬


Konsep Islam Tentang Persudaraan ُ‫سالَم‬ َ ُ‫للاهُ َو َرحْ َمة‬
ُ‫ا للا بسم َوبَ َركَاته‬...

 Pidato Bahasa Arab dan artinya tentang Generasi Pemuda

َّ ‫علَيْك ُْم ال‬


Mewujudkan Generasi Muda yang Pintar, Sehat dan Berakhlakul Karimah ُ‫سالَم‬ َ ُ‫للاه َو َرحْ َمة‬
ُ
ُ‫الرحم للا بسم َو َب َركَاته‬...

3. Label

 Berita
 Bisnis
 Infotaiment
 Kesehatan
 Proof
 Style
 Tugas Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 212
Penyelesaian Sengketa Terhadap Kasus Imunitas Negara Julianto Jover Jotam Kalalo
Melalui ICJ (Internasional Court of Justice)

4. Subscribe Us

Update artikel dari blog ini langsung di email anda.

Copyright 2018 © Berbagi Informasi

Design by Gian MR | Back to the top

 PRIVACY POLICY

 ABOUT ME

 CONTACT ME

Jurisprudentie | Volume 3 Nomor 2 Desember 2016 213

Anda mungkin juga menyukai