Kti
Kti
Oleh :
Dina Rosdian Anggraeni
10060306059
karena kehendaknya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Karya
tulis ini berjudul “Peran dan Fungsi Mahasiswa Sebagai Pemerhati Pelayanan
Karya tulis ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada
mata kuliah “Bahasa Indonesia”. Selain itu karya tulis ini berisikan informasi
tulis ini. Alhamdulilah karena kehendak-Nya karya tulis ini dapat diselesaikan.
Meskipun penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan
Tanpa bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak tidak mungkin penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin menghaturkan secara khusus rasa hormat dan teriama kasih kepada
pihak-pihak yang terkait yang turut membantu dalam pembuatan karya tulis ini.
Diantaranya kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan tulus berdoa serta
bagi penulis.
4. Sahabat-sahabatku Atse, Sofie, Icha, Citra, Metha dan Kiki yang telah
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
PRAKATA……………………………………………………………………………….ii
ABSTRAKSI…………………………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….………iv
BAB 1 Pendahuluan
2.4.1 Pemilihan…………………………………………………..15
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………..28
4.2 Saran…………………………………………………………………29
SINOPSIS……………………………………………………………………………….30
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..31
INDEKS…………………………………………………………………………………32
LAMPIRAN……………………………………………………………………………..34
PENDAHULUAN
khususnya di Bandung. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana
bagi pasien.
Pelayanan farmasi modern rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di
rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut
sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah
sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu
masyarakat”.
Mengingat pelayanan farmasi modern rumah sakit terkait dengan layanan
terhadap pasien di kota bandung mengalami berbagai kendala, dari itu karya tulis
ini di buat. Sudah saatnya pula farmasi modern rumah sakit menginventarisasi
pelayanan rumah sakit bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari sistem pelayanan rumah sakit yang utuh dan berorientasi
farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Farmasi rumah
sakit bertanggung jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar di rumah
sakit tersebut.
sakit.
2. Untuk meningkatkan mutu pelayanan farmasi modern di rumah sakit.
3. Untuk menerapkan konsep pelayanan kefarmasian.
4. Untuk memperluas fungsi dan peran Apoteker farmasi modern rumah
sakit.
5. Untuk melindungi masyarakat dipelayanan yang tidak professional.
rumah sakit akan fungsi farmasi modern di rumah sakit, kebijakan manajemen
pelayanan farmasi modern di rumah sakit. Akibat kondisi ini maka pelayanan
tulis ini dimaksudkan dapat menjawab dari berbagai kendala sebagaimana disebut
serta sesuai dengan kode etik profesi farmasi. Dengan diperkuatnya mutu
pelayanan farmasi harus diikuti dengan adanya pengendalian mutu itu sendiri.
adalah proses penilaian kinerja pelayanan farmasi di rumah sakit yang meliputi
farmasi yang fungsional, profesional, dan etis. Pelayanan farmasi diatur dan
dikelola demi terciptanya tujuan pelayanan, IFRS (Instalasi Farmasi Rumah Sakit)
rumah sakit. Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap segala aspek
Pelayanan Rumah Sakit, yang menyebutkan bahwa pelayanan rumah sakit adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang
sakit pemerintah.
4. Keputusan menteri kesehatan nomor 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang
1.5.2 Hipotesis
Dengan terus berkembangnya mutu pelayanan farmasi modern di
rumah sakit kota bandung harus tersedianya fasilitas, peralatan dan tiem
ilmiah ini, menggunakan beberapa metode melalui media massa (koran dan
majalah),melalui media elektronik atau internet, melalui media buku, dan melalui
Bab 1 Pendahuluan
Karya tulis ilmiah ini diakhiri dengan Lampiran dan Daftar Pustaka.
BAB II
LANDASAN TEORI
salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu
efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi
obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap
pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan
penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata
farma (pharma). Farma merupakan istilah yang di pakai di tahun 1400 - 1600an.
berbagai cara yang dilakukan oleh seorang farmasis atau apoteker. Farmasis
(apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi.
seperti badan pengawas obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri obat
penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
dan bermutu, berdasarkan fasilitas yang ada dan standar pelayanan keprofesian
dibuat secara tertulis dan diperbaharui secara terus menerus sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah orientasinya dari obat
no.1027/ 2004).
meliputi skrining resep, penyiapan obat resep dan obat bebas, promosi dan
edukasi dan pelayana residensial pasien (home care). Juga perlu adanya evaluasi
penyusunan laporan yang berkaitan dengan perbekalan farmasi secara rutin atau
farmasi secara rutin atau tidak rutin dalam periode bulanan, triwulanan,
farmasi yang tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak, mutu tidak memenuhi
pihak terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pelaporan adalah kumpulan
yang efisien dan bermutu, berdasarkan fasilitas yang ada dan standar pelayanan
5. Adanya Komite/Panitia Farmasi dan Terapi di rumah sakit dan apoteker IFRS
6. Adanya komunikasi yang tetap dengan dokter dan paramedis, serta selalu
berpartisipasi dalam rapat yang membahas masalah perawatan atau rapat antar
bagian atau konferensi dengan pihak lain yang mempunyai relevansi dengan
farmasi.
rahasia dan hanya digunakan oleh atasan yang mempunyai wewenang untuk itu.
8. Dokumentasi yang rapi dan rinci dari pelayanan farmasi dan dilakukan evaluasi
Kota Bandung.
kegiatan pelayanan.
Tujuan :
apoteker.
farmasi
pengemasan kembali
persyaratan yang ditentukan dan disertai sistem informasi yang selalu menjamin
2.4.1 Pemilihan
terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan
peran aktif apoteker dalam Panitia Farmasi dan Terapi untuk menetapkan kualitas
dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk
Pedoman Perencanaan :
Penetapan prioritas.
Siklus penyakit.
Sisa persediaan.
Rencana pengembangan.
atau sumbangan.
rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap
dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Sistem distribusi
KOTA BANDUNG
Prof. Dr. Charless JPSiregar; Penerbit: EGC; dalam bukunya yang berjudul
Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu unit di
kesehatan di rumah sakit yang berintikan pelayanan produk yang lengkap dan
penderita.
Farmasi identik dengan kedokteran, kedua ilmu tersebut dipisahkan
Karena farmasi membutuhkan inisiatif dan tanggung jawab yang khusus yang
penyembuhan penyakit itu. Di kota Bandung farmasi bekerja sama dengan pihak
rumah sakit. Seluruh rumah sakit yang berada di kota bandung sudah terdapat
instalasi farmasi.
Ahli farmasi bersama ahli kesehatan lainnya bertanggung jawab atas kesehatan
dokter untuk Tanya penyakit anda dan meminta obat kepada ahli farmasi. Itulah
tanggung jawabnya. Di kota Bandung tanggung jawab yang seperti itu dapat
terpenuhi.
farmasi klinik.
optimal bagi semua penderita, menjamin mutu tertinggi dan pelayanan dengan
biaya yang paling efektif serta memberikan pendidikan dan pengetahuan baru di
masyarakat.
Farmasi rumah sakit di kota bandung terselenggara lancar dengan visi dan misi
dari farmasi rumah sakit masing-masing. Instalasi farmasi di rumah sakit kota
penelitian.
Fungsi farmasi rumah sakit adalah memberikan pelayanan yang bermutu dengan
yaitu :
farmasi yang efektif dan efisien mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan,
farmasi.
7. Berperan serta dalam kepanitian seperti panitia farmasi, dan terapi (PFT)
Di lihat, sejauh ini tugas dan fungsi farmasi rumah sakit yang terdapat di kota
bandung, khususnya Farmasi Rumah Sakit Hasan Sadikin, St. Bromius, Adven,
rumah sakit Hasan Sadikin, pasien miskin tetap dapat menebus obat di instalasi
Sakit
harus selalu dinamis sesuai perubahan yang dilakukan agar tetap menjaga mutu
sesuai harapan pelanggan. Di rumah sakit, di perlukan panitia farmasi dan terapi
yang mewakili hubungan komunikasi antara para staf medis dengan staf farmasi.
yang ada di rumah sakit dan Apoteker wakil dari Farmasi Rumah Sakit, serta
Farmasi rumah sakit di kota Bandung ini, terdapat peran Apoteker yang
mana peran Apoteker dengan kebijakan pihak rumah sakit-rumah sakit kota
Bandung ini sangat strategis dan penting karena semua kebijakan dan peraturan
dalam mengelola dan menggunakan obat di seluruh unit di rumah sakit ditentukan
dalam kebijakan ini. Agar dapat mengemban tugasnya secara baik dan benar, para
terdapat di kefarmasian rumah sakit kota Bandung, meskipun tidak semua hal
professional yang bertanggung jawab dalam menjamin penggunaan obat dan alat
kesehatan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau oleh pasien melalui
pemantauan setiap respon terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan
yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan
Kota Bandung
Dari pengkajian pembuatan karya ilmiah ini, Mampu memahami konsep hukum
daya manusia Instalasi Farmasi Rumah Sakit untuk meningkatkan potensi dan
keterampilan di bidang farmasi rumah sakit. Hal ini dilaksanakan oleh berbagai
pihak rumah sakit kota Bandung dalam upaya mempersiapkan sumber daya
masing sudah tentu akan menghadapi barbagai kendala. Dari hal-hal yang tertera
di atas tidak selalu sistem pendidikan saja yang dapat menunjang kelancaran
farmasi rumah sakit di kota Bandung ini. Harus pula disertakan dengan penelitian
(konsumsi) dan sistem pelepasan obat dalam tubuh Drug Released System.
dari terapi obat dan regimen pengobatan. Penelitian dan pengembangan pelayanan
kesehatan, termasuk penelitian perilaku dan sosioekonomi seperti penelitian
tentang biaya keuntungan ini juga harus diterapkan di rumah sakit kota Bandung.
(terutama rumah sakit pendidikan) dan rumah sakit swasta sekelas, agar mulai
Apoteker Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang baru itu dapat diterima oleh
ditetapkan maka pihak rumah harus mengevaluasi setiap kinerja dan proses
hingga menurunkan keluhan pelanggan atau unit kerja terkait. Dari suvei ke
(input), unsur proses, dan unsur lingkungan. Aplikasi program pengendalian mutu
dengan memilih subyek dari program, karena banyaknya fungsi pelayanan yang
dilakukan secara simultan, maka tentukan jenis pelayanan farmasi yang akan
indikator, suatu alat atau tolak ukur yang hasilnya menunjuk pada ukuran
kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. Makin sesuai yang di ukur
dengan indikatornya, maka makin sesuai pula hasil suatu pekerjaan dengan
standarnya.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
farmasi modern di rumah sakit khusus kota Bandung saat ini. Pelayanan farmasi
modern rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang
standar pelayanan profesi yang ditetapkan serta sesuai dengan kode etik profesi
farmasi.
sudah memenuhi visi dan misi dari rumah sakit masing- masing. Namun tidak
dipungkiri juga ada beberapa rumah sakit yang mempunyai fasilitas instalasi
farmasi modern tapi tidak sesuai dengan visi dan misi juga tujuan dari farmasi
dasar-dasar farmasi rumah sakit, dan untuk dapat mengelola instalasi farmasi
rumah sakit, serta mampu berperan serta sebagai mitra kerja tenaga kesehatan lain
di rumah sakit.
4.2 Saran
komitmen dan kerjasama yang lebih baik antara Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik, sehinggga pelayanan rumah sakit pada umumnya akan semakin optimal,
dan khususnya pelayanan rumah sakit akan dirasakan oleh pasien atau
masyarakat.
manusia atau tenaga farmasi rumah sakit, dan kebijakan manajemen rumah sakit
Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien. Jakarta: Elex Media Komputindo,
Agustus 2003.
Desember 2005.
Mika, Ir., Parning, Ir., Marlan, Ir., “Farmasi Tradisional Tidak Kalah Mutunya
Susilo Yudi Hardi, “Membangun Kualitas Pelayanan Farmasi Rumah Sakit”. Bandung:
Maret 2008.
http://apotekputer.com/ma/index.php?
option=com_content&task=view&id=149&Itemid=63
http://astaqauliyah.com/2006/07/08/siklus-hidup-produksi-obat
http//www.farmasiindonesia.co.cc
http//www.inapharm.co.cc
http//bekti-medicastore-artikel kesehatan.com
INDEKS
Audit, hlm
Drug, hlm
Epidemologi, hlm
Farmakologi, hlm
Filosofi, hlm
Generik, hlm
Madya, hlm
Observasi, hlm
Outcomes, hlm
P
Paradigma, hlm
Preventif, hlm
Rehabilitatif, hlm
Survei, hlm
Terapeutik, hlm
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
AGAMA : ISLAM
TANGERANG
STATUS : MAHASISWI
HOBI : MEMASAK
RIWAYAT PENDIDIKAN
RIWAYAT ORGANISASI
HORMAT SAYA